Anda di halaman 1dari 2

Nama : Thoriq aziz mardius

Nim : 19150006

Mata Kuliah : Tsaqofah Islam

Dosen : Sawqi sa’ad El Hasan S. Hum, M. Si.

1. Salah satu Aspek Islam adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk
menambah kecakapan, pengertian, keterampilan, pengalaman dan sikap belajar yang
dibutuhkan untuk memungkinkan manusia mempertahankan dan mencapai tujuan hidup.
Berbicara tentang pendidikan Islam masa pra Islam di Indonesia, sangatlah erat
hubungannya dengan kedatangan Islam di Indonesia. Pendidikan Islam pada masa pra Islam
tidak terlepas dari proses perkembangan Islam. Pendidikan mengalami perkembangan
seiring dengan berjalannya proses islamisasi di beberapa daerah yang merupakan wilayah
Nusantara, khususnya daerah tertentu yang didatangi oleh para muballig yang juga
berdagang.
Perlu dipahami bahwa sejarah telah memberikan untaian informasi tentang para pembawa
Islam datang ke Indonesia, demikian pula dengan informasi tentang waktu pertama kali
Islam datang di Indonesia dan daerah-daerah yang pertama kali dikunjungi oleh para
muballig pedagang yang senantiasa menyebarkan Islam sambil berdagang di beberapa
daerah di Nusantara pada waktu itu. Dalam konteks ini Mahmud Yunus mengatakan bahwa
Sejarah Sosial Pendidikan Islam di Indonesia sama tuanya dengan masuknya agama tersebut
ke Indonesia.5 Realitas ini disebabkan karena pemeluk baru agama Islam pada saat itu tentu
ingin mempelajari dan memahami lebih mendalam ajaran-ajaran Islam. Jika mereka ingin
belajar shalat dan membaca al-Qur’an, terjadi proses belajar mengajar agama Islam,
walaupun proses tersebut masih sangat sederhana dan tradisional.
Perkembangan pendidikan Islam pada masa pra Islam sangat erat kaitannya dengan proses
masuknya Islam di Indonesia. Penyebaran Islam di Indonesia pada mulanya diperkenalkan
oleh para muballig pedagang yang melakukan kontak dagang dengan penduduk pribumi
Nusantara. Hal ini menegaskan posisi para pendatang yang menjalankan aktivitas ganda,
selain sebagai muballig (penyebar ajaran Islam), juga datang dengan tujuan memasarkan
barang dagangan. Sehingga perdagangan membantu proses Islamisasi.
Pendidikan Islam pada masa awal berlangsung tidak terbatas pada satu tempat dan waktu
tertentu, namun dimana dan kapan saja berlangsung kontak antara muballig pedagang
dengan penduduk pribumi, pada saat itu pula terjadi dan berlangsung pendidikan Islam.
Sistem pendidikan pada mulanya berlangsung di lingkungan keluarga, dimana para muballig
pedagang menginap. Kemudian bertempat di surau atau langgar, pendidikan Islam juga
berlangsung di mesjid-mesjid dan rumah para bangsawan dan hartawan. Dan pada masa
selanjutnya terbentuklah pesantren dan madrasah yang kemudian membentuk sistem yang
lebih maju dan berkembang sesuai dengan kebutuhan pendidikan masyarakat.

2. Dalam konteks keindonesiaan sekarang ini kaum muslimin tidak boleh apatis terhadap
pemilihan pemimpin. Kita tidak boleh bersikap golput atau “tidak akan memilih ” pasangan
yang mana pun hanya dengan alasan tidak ada pasangan yang ideal. Kita tetap harus
memilih karena siapa pun yang terpilih akan menentukan arah kebijakan negara yang juga
mengikat kita.
Jadi kedua pasangan ada kelebihan dan kekurangannya serta ada pendukung dan
penolaknya masing-masing. Menghadapi alternatif seperti itu kita harus tetap memilih
dengan kesadaran penuh bahwa takkan pernah ada alternatif yang ideal untuk dipilih.
Bahkan, mungkin saja, semua alternatif yang tersedia semuanya sangat tidak ideal. Jika
demikian halnya, maka ada kaidah akhaff al-dhararain, yaitu memilih yang paling sedikit
jeleknya di antara alternatif-alternatif yang sama-sama jelek.

3. Al Lisanu Kassaif. Lisan itu seperti pedang. Pepatah arab itu mengajarkan betapa bahayanya
jika kita salah mengucap atau mengatakan sesuatu yang tidak benar.
Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan
tangannya. Berlaku umum dengan nisbat pada lisan, tidak pada tangan.
Karena lisan sangat memungkinkan mengucapkan (kebaikan atau keburukan) apa yang telah
terjadi, sedang terjadi dan apa yang akan datang setelahnya, beda dengan tangan.

Majelis ulama Indonesia melalui fatwanya No.24 tahun 2017 tentang hukum dan pedoman
bermuamalah melalui media sosial, MUI memutuskan hukum haram dalam penyebaran
hoaks serta informasi bohong meskipun bertujuan baik, seperti info tentang kematian orang
yang masih hidup.
4. 1. Ialah tantangan meningkatkan sumber daya manusia (SDM),
2. soal ekonomi yang masih tertinggal.
3. radikalisasi. Apalagi kini marak muncul organisasi yang berjalan diluar jalur yang
seharusnya.
4. perlu mengutamakan persamaan. Perbadaan pada setiap organisasi memang ada, dan
perlu ada untuk menjadi ciri masing-masing. Namun, yang perlu tetap dijaga dan
ditingkatkan ialah kerukunannya.
5. Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek). Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual) dan
mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat
kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil
alamin). bagi umat Islam yang beriman kepada Alquran, belajar mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan atribut dari keimanannya. Belajar dan
mengembangkan iptek merupakan bentuk keimanan seseorang dan menjadi daya
penggerak untuk menggali ilmu.

Di kehidupan sehari-hari saya saya sering menggunakan iptek untuk mengetahui


jam-jam tibanya adzan dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai