Anda di halaman 1dari 2

Nama : irzatul ulfa

Nim: 2204500411
Prody : kewiraisahaan

1. Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang.Ini
terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan.,pemerintah membangun berbagai infrastruktur dan lembaga, termasuk
lembaga pendidikan. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan yang ditunjukkan para
khalifah pun terlihat jelas. Para khalifah yang memimpin turut mendukung perkembangan
ilmu pengetahuan dengan kebijakan-kebijakannya. Alhasil, penduduk berduyun-duyun
mendatangi tempat-tempat menuntut ilmu, sementara para ilmuwan memiliki kedudukan
penting dan derajat yang tinggi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa
Bani Umayyah pada umumnya berjalan seperti di zaman permulaan Islam, hanya pada
perintisan dalam ilmu logika, yaitu filsafat dan ilmu eksak.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini masih berada pada tahap awal. Para
pembesar Bani Umayyah kurang tertarik pada ilmu pengetahuan kecuali Yazid bin
Mua’wiyah dan Umar bin Abdul Aziz. Ilmu yang berkembang di zaman Bani Umayyah
adalah ilmu syari’ah, ilmu lisaniyah, dan ilmu tarikh. Dan 4 tokohnya antara lain
 Ibnu sina yaitu ahli ilmu kedokteran
 Al farabiyaitu ahli filsafat
 Ibnu rusyd yaitu ahli ilmu fikih
 Al Ghazali yaitu ahi ilmu tasawuf

2. Kebebasan beragama berarti menghargai penganut agama lain untuk menjalankan ibadah
dan kepercayaannya. Pada awal mula hijrah ke Madinah, hal pertama yang dilakukan Nabi
Muhammad yaitu mempersatukan masyarakat Yatsrib untuk membuat kesepatan bersama
yang dikenal dengan Piagam Madinah. Kesepakatan ini bertujuan untuk bersamasama
mempertahankan wilayah mereka dari setiap ancaman, dan juga untuk melindungi
kebebasan beragama dan beribadah.
Kerukunan antar Umat Beragama: Indonesia memiliki berbagai contoh kerukunan
antarumat beragama. Salah satunya adalah tradisi di desa-desa di Bali, di mana umat Hindu
mengadakan upacara Bersih Desa, di mana seluruh warga, termasuk umat Muslim,
berpartisipasi membersihkan dan mempersiapkan desa untuk perayaan keagamaan.Pondok
Pesantren Toleransi: Sejumlah pondok pesantren di Indonesia menerapkan pendekatan
toleransi dalam pendidikan Islam mereka. Pesantren tersebut menerima santri dari berbagai
latar belakang agama dan membantu mempromosikan pemahaman yang inklusif dan saling
menghormati antarumat beragama.
Perayaan Bersama: Di beberapa daerah, terdapat tradisi perayaan bersama antarumat
beragama. Contohnya adalah perayaan Cap Go Meh di Tangerang, Banten, di mana umat
Buddha dan masyarakat Tionghoa secara bersama-sama merayakan perayaan tersebut, dan
umat Muslim juga turut berpartisipasi dengan membantu persiapan dan memberikan
dukungan.

3. Salah satu sifat Allah tentang alam adalah sebagai pemelihara atau penjaga alam. Jadi
sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab
untuk menjaga bumi. Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat
kehidupan makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan
kehidupannya dalam batas-batas kemampuan manusia. Tugas manusia sebagai khalifah
tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, kelompok atau bangsa dan sejenisnya,
tetapi ia harus berpikir dan bersikap untuk kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh
bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya, karena
sesungguhnya yang mampu menundukkan alam hanyalah Allah, manusia tidak mempunyai
kemampuan sedikitpun kecuali kemampuan yang dianugerahkan kepadanya.
Termasuk adalah konsep pemeliharaan lingkungan. Menurut Yusuf Al-Qaradhawi, konsep
pemeliharaan lingkungan dalam Islam sebagai berikut:
 Penanaman pohon dan penghijauan.
 Membangun bumi
 Menjaga kebersiahan
 Ramah terhadap lingkungan dll
4. konsep ekonomi Islam mengacu pada prinsip syariah yang menjadi pedoman masyarakat
muslim, sehingga setiap aktifitas manusia termasuk di dalamnya adalah kebijakan ekonomi
dan pembangunan, serta aktivitas ekonomi masyarakat sudah semestinya merujuk
kepada hukum Islam.
Dan perbedaan antara bank syriah dan bank non syariah atau bank konvesional
 Dalam ekonomi konvensional terdapat masalah kelangkaan (scarcity). Sedangkan
dalam ekonomi Islam tidak mengenal kelangkaan karena Allah membuat segala
sesuatunya di dunia ini dengan tepat ukuran (Q.S Qamar: 49)
 Dalam ekonomi konvensional tidak ada elemen nilai dan norma sehingga sering
terjadi konflik dan kecurangan saat pelaksanaannya. Berbanding terbalik dengan
ekonomi Islam yang menonjolkan sikap adil, jujur dan bertanggungjawab.
 Ekonomi konvensional berpijak pada materialisme dan sekulerisme. Sementara
ekonomi Islam berpijak pada al-Quran, as-Sunnah serta Ijtihad para ulama.
 Ekonomi Islam menguntungkan semua pihak, termasuk masyarakat kecil.
Sedangkan ekonomi konvensional hanya menguntungkan pihak tertentu saja.
Oleh karena itu, pengembangan ekonomi Islam dan penerapannya pada tata perkonomian
di Indonesia diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat secara
keseluruhan, sejalan dengan tujuan syariah yaitu merealisasikan kemaslahatan dan
menghindarkan kemudharatan.

Anda mungkin juga menyukai