Anda di halaman 1dari 20

I.

CARA MEMBACA SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH (PAPER)

Iyan Cahyana

Feb 2, 2018 · 4 min read

Seorang peneliti mengalokasikan banyak waktunya untuk membaca sebuah karya tulis
utamanya hasil-hasil penelitian (research paper). Bagaimanapun skill ini sangat
penting agar waktu yang digunakan dalam membaca paper dapat dilakukan secara otimal.
Artikel ini ditulis oleh S. Kesnav dan David R. Cheriton dari Universitas Waterloo Canada.
Berikut adalah cara untuk membaca karya tulis ilmiah (paper) yang terdiri dari tiga
langkah berikut ini.

1. Langkah Pertama
Langkah pertama yang dilakukan adalah membaca (memindai) paper secara cepat. Kamu
boleh memulai langkah mana dulu yang kamu pilih. Langkah ini bisa dilalui dengan waktu
lima sampai menit menit.

a. Perhatikan judul, abstrak, dan pendahuluan secara teliti


b. Baca bagian kepala dan sub-bagian kepala, tetapi abaikan apa yang ada didalamnya.
c. Baca sekilas konten matematis / rumus-rumus jika ada untuk menentukan dasar teori
yang digunakan
d. Baca bagian kesimpulan
e. Pandang secara sekilas referensi, untuk mengetahui adanya keterkaitan dengan apa
yang sudah kita baca sebelumnya.
Diakhir langkah ini, kamu harus bisa menjawab beberapa pertanyaan 5K:

a. Kategori: Apa jenis paper? Ukuran paper? Dan sistem analisanya? Deskripsikan
bentuk dasar dari paper terbebut?
b. Konteks: Yang mana paper lain yang memiliki kesamaan dengan paper ini? Yang
mana dasar teori yang digunakan untuk menganalisa masalah?
c. Kebenaran: Apakah asumsi yang ditampilkan sesuai?
d. Kontribusi: Apakah pokok dari paper tersebut memiliki kontribusi besar?
e. Kejelasan: Apakah paper tersebut ditulis dengan baik?
Sekedar informasi, kamu mungkin tidak harus membaca lebih lanjut (dan tidak
harus diprint untuk menghemat kertas). Ini bisa terjadi karena paper tersebut tidak
menarik, atau kamu tidak cukup tahu bagian penting untuk memahami sebuah paper,
atau memang penulisnya sendiri membuat asumsi yang cacat. Langkah pertama cukup
menjelaskan paper tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan penelitianmu tetapi suatu saat
mungkin saja relevan buatmu.

1. Langkah Kedua
Langkah kedua, baca paper dengan penuh ketelitian tetapi abaikan bagian yang terlalu
detail seperti bukti-bukti. Ini menolongmu untuk memahami point-ponit kunci atau kamu
bisa mencatat dan membuat komentar pada garis tepi paper yang kamu baca. Dominik
grusemann dari Uni Ausburg menyarankan bahwa kamu untuk

“mencatat teminologi yang membuatmu tidak mengerti, atau pertanyaan yang kamu
ingin tanyakan kepada penulis”.

Jika kamu melakukan seperti juri dari sebuah paper, komentar tersebut dapat
membantumu ketika kamu menulis tinjauan dan untuk menyajikan tinjauanmu kembali
seperti pada saat program rapat dengan komite.

a. Lihat secara teliti gambar, diagram, dan ilustrasi lainnya dalam paper. Berikan
perhatian spesial pada grafik. Apakah sumbu diberikan label dengan baik? Apakah hasil
disajikan dengan batang/garis yang keliru? Kebanyakan kesalahan, umumnya
disebabkan karena sifat terburu-buru dari penulis.
b. Ingat untuk menandai hal-hal yang relevan. Baca referensi yang belum terbaca
sebelumnya. Ini merupakan waktu yang tepat untuk mengetahui latar belakang dari
paper tersebut.

Langkah ini menghabiskan waktu kira-kira satu jam bagi pembaca yang berpengalaman.
Setelah tahap ini kamu harus bisa memahami konten dari paper tersebut. Kamu harus
bisa merumuskan gagasan pokok dari paper yang didukung fakta-fakta kepada orang lain.
ini tingkat detail adalah tepat dari sebuah paper yang mana kamu tertarik, tetapi jangan
pernah berbohong dalam risetmu.
Jika kamu tidak memahami sebuah paper pada saat akhir tahap dua ini. Mungkin ini
disebabkan karena bahan pokok persoalan ini baru untukmu dengan terminologi yang
tidak umum dan akronim. Atau penulis menggunakan bukti atau teknis percobaan yang
tidak kamu mengerti, jadi bagian terbesarnya tidak komprehensibel. Paper tersebut
mungkin miskin tulisan dengan pernyataan yang tidak substansial dan banyak referensi
yang disampaikan. Atau bisa jadi sudah larut malam dan kamu sudah lelah. Kamu bisa
memilih:

a. Menaruh paper tersebut disampingmu dan berharap kamu tidak butuh materi
tersebut untuk membuatmu sukses di karirmu
b. Mengulangi kembali paper tersebut mungkin setelah membaca latar belakang
konten atau
c. Tekun dan melanjutkan sampai ke Langkah 3

3. Langkah Ketiga
Untuk memahami paper seutuhnya, kamu harus benar-benar meninjau dan memahami
langkah ketiga ini. Kunci dari langkah ketiga adalah berusaha untuk mengimpelentasikan
kembali paper. Itu berarti kamu membuat asumsi yang sama dengan penulis, kemudian
menuangkan ulang hal tersebut. Dengan menggabungkan kreasi ulang dengan paper
aktual, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi tidak hanya inovasi dari paper tersebut
tetapi juga kekurangan dan asumsi yang tersembunyi.

Tahap ini membutuhkan ketelitian untuk melihat secara detail. Kamu harus
mengidentifikasi dan menari tiap-tiap asumsi dalam setiap kalimat. Lebih dari itu, kamu
harus bisa berpikir tentang bagaimana kamu menyajikan fakta-fakta gagasan.
Menggabungkan fakta aktual dengan memberikan secara benar sebuah wawasan yang
tajam ke dalam bukti dan teknik penyampaian dalam paper dan kamu bisa menambah
pemahamanmu yang akan disajikan.
Selama fase ini, kamu harus juga mencatat ide untuk perkerjaanmu kedepan
Fase ini memerlukan beberapa jam bagi permula dan satu sampai dua jam bagi pembaca
yang berpengalaman. Akhir dari fase ini adalah kamu harus bisa merekontruksi ulang
struktur utuh paper dari memori, sama baiknya dengan mengidentifikasi poin kuat dan
lemahnya. Utamanya kamu harus mampu menunjukan asumsi yang implisit, kutipan
yang hilang dalam papermu yang relevan, dan isu potensial dengan percobaan atau teknik
analisa.

II. TEKNIK MEMAHAMI PAPER ILMIAH


Romi Satria Wahono
12 APR, 2009

Saya sedang dapat tugas dari dosen untuk membaca banyak paper ilmiah. Katanya
penting untuk membangun landasan teori dari penelitian yang saya lakukan. Tapi pusing
setengah mati mas, ga paham-paham Mas Romi bisa ajari saya nggak, teknik membaca
paper ilmiah dengan baik, supaya cepat paham? Thanks. (Anto, ITS Surabaya).

Musim mengerjakan tugas akhir, artinya musim membaca makalah alias paper ilmiah
alias scientific paper. Banyak yang beranggapan bahwa konsentrasi membaca paper
ilmiah adalah pada aspek teknis (technical aspect). Padahal ngotot fokus ke aspek teknis
dari paper ilmiah akan membuat kita pusing, puyeng, mual, ngantuk, dan ga ngerti
juntrungnya Meskipun ada juga mahasiswa yang nekat memahami satu paper ilmiah
sampai perlu waktu berbulan-bulan. Padahal sebenarnya kekuatan paper ilmiah bukan
hanya dilihat dari aspek teknis. Nah lho, terus di bagian mana sebaiknya kita konsentrasi
membaca sebuah paper ilmiah?

Pada hakekatnya ada empat hal utama yang perlu kita pahami dari sebuah paper ilmiah,
khususnya paper di bidang computing (computer science). Empat hal utama tersebut
adalah masalah penelitian, kontribusi (solusi), substansi dan kesimpulan. Kita
tidak perlu langsung masuk ke substansi alias aspek teknis yang bikin pening
kepala. Bahkan ketika kita menemukan bahwa masalah penelitian tidak berkualitas,
maka kita tidak perlu melanjutkan lagi membaca paper tersebut. Bahasa mahasiswa
kasmaran-nya, lupakan aku kembali padanya.

Kembali ke masalah memahami paper, empat hal utama tersebut kalau dijabarkan adalah
seperti di bawah. Penjabaran saya rangkumkan dari tulisan menarik dari Philip W. L.
Fong, Amanda Stent, dan William G. Griswold (paper lengkap ada di referensi).

1. Pahami Masalah Penelitian: Pahami, sebenarnya masalah penelitian apa yang


sedang dibidik oleh paper tersebut. Pertanyaan lain untuk mengecek masalah
penelitian di paper adalah seperti tertulis di bawah.
• Apa motivasi mengerjakan penelitian itu?
• Apakah ada hal penting (kritis) dalam bidang yang digarap yang ingin diselesaikan
oleh paper tersebut?
• Apakah penelitian bertujuan untuk mengatasi kelemahan dari pendekatan yang
ada?
• Apakah masalah penelitian cukup menantang atau unik?

2. Pahami Kontribusi: Pahami, dari masalah penelitian yang dibidik, kontribusi


seperti apa yang diklaim oleh penulis di paper ilmiah. Pertanyaan lain untuk
mengecek kontribusi penelitian di paper adalah seperti tertulis di bawah.
• Apa yang baru dan orisinil di paper itu?
• Adakah pemahaman baru dari masalah penelitian yang diangkat?
• Adakah metodologi baru untuk memecahkan masalah?
• Adakah algoritma baru?
• Adakah sistem atau tool software baru?
• Adakah metode eksperimen baru?
• Adakah teknik pembuktian baru?
• Adakah notasi atau formalisme baru?
• Apakah termasuk bidang penelitian baru?
3. Pahami Substansi: Pahami, substansi dari kontribusi atau solusi seperti apa yang
diklaim oleh peneliti bahwa itu hasil karyanya? Pertanyaan lain untuk mengecek
substansi penelitian di paper adalah seperti tertulis di bawah.
• Metodologi apa yang digunakan untuk memperkuat klaim?
• Apa argumentasi dan teori utama dari paper?
• Apakah telah dilakukan eksperimen, analisa data, simulasi, benchmark, studi
kasus, dan contoh implementasi?
• Apakah klaim kontribusi telah dibuktikan secara ilmiah?

4. Pahami Kesimpulan: Pahami, bagaimana kesimpulan penelitian yang ditarik oleh


peneliti lewat papernya? Pertanyaan lain untuk mengecek kesimpulan penelitian di
paper adalah seperti tertulis di bawah.
• Apa yang bisa kita pelajari dan dapatkan dari paper tersebut?
• Apakah standard practice dari bidang ilmu berubah karena adanya penemuan
baru di paper ini?
• Apakah hasilnya bisa digeneralisasi dan diaplikasikan ke bidang yang lain?

Lebih maknyus lagi bila setelah memahami empat hal diatas, masalah
penelitian, kontribusi, substansi, dan kesimpulan, kita masukkan ke
dalam Kerangka Pemikiran yang sudah saya jelaskan sebelum tulisan ini.

BTW, bagi yang belum tahu darimana bisa download paper ilmiah yang dipublikasi di
journal dan proceedings conference, jawabannya ada di tulisan saya tentang Literatur
Ilmiah dan Jurnal Penelitian Gratis.

Untuk mahasiswa computing yang punya kelonggaran uang sekitar Rp 200 ribu,
sebaiknya menjadi member ACM. ACM dan IEEE Computer Society adalah dua asosiasi
yang paling disegani dan publikasinya paling shahih dan mutawatir (ilmu hadith
kaleee ) untuk bidang ilmu computing. Untuk wilayah Indonesia dan sekitarnya yang
dikategorikan negara miskin hihihi, student membership plus fasilitas digital library
hanya dicharge oleh ACM sebesar 18 USD pertahun. Klik disini untuk menjadi member
ACM.
Ayo mulai baca lagi, kalau satu kali baca masih nggak paham, ya ulangi lagi dan ulangi

lagi sampai kita bisa benar-benar paham


Tetap dalam perdjoeangan!

REFERENSI
1. Philip W. L. Fong, How to Read a CS Research Paper?
2. Amanda Stent, How to Read a Computer Science Research Paper
3. William G. Griswold, How to Read an Engineering Research Paper

III. Membaca Makalah Ilmiah dengan Metode Tiga Pas

Disarikan secara bebas oleh Husni dari makalah berjudul How to Read a Paper (S. Keshav, School of
Computer Science, University of Waterloo, keshav@uwaterloo.ca).

Tulisan ini menerangkan bagaimana cara membaca makalah penelitian (ilmiah) secara
efektif dan efisien menggunakan metode tiga pas (three-pass). Keshav telah
menggunakan apa yang ditulisnya lebih dari 15 tahun untuk membaca makalah dalam
jurnal dan proceedings, menulis review (literature survey), melakukan penelitian
background dan review „kilat‟ makalah sebelum suatu diskusi. Pendekatan ini, saat
dijalankan secara tertib (disiplin), akan mencegah kita mengakses banyak detail sebelum
mendapatkan pandangan “bird’s-eye”. Ini memungkinkan kita memperkirakan jumlah
waktu yang diperlukan untuk mereview sekumpulan makalah. Kita juga akan dapat
mengatur kedalaman evaluasi makalah tergantung pada kebutuhan dan waktu yang kita
miliki.

1. Pendahuluan

Para peneliti (kita, jika kita juga peneliti ;)) harus membaca dan memahami banyak
makalah (paper) ilmiah. Kita mungkin mereviewnya untuk suatu konferensi atau kelas
perkuliahan, mengikuti perkembangan bidang penelitiannya, atau literature survey dari
suatu bidang baru. Peneliti biasanya menghabiskan ratusan jam setiap tahun untuk
membaca dan memahami makalah. Efisiensi dalam membaca makalah adalah sangat
penting tetapi jarang diajarkan. Biasanya mahasiswa pasca sarjana tingkat awal membaca
makalah dengan pendekatan trial and error. Ini membuang banyak tenaga dan waktu
dalam prosesnya dan sering mengakibatkan frustasi. Percaya? :) Pendekatan sederhana
yang dijelaskan dalam tulisan ini dapat digunakan untuk membaca makalah secara
efisien. INSYA ALLAH. Tulisan ini mendeskripsikan pendekatan “tiga pas” dan
kegunaannya dalam melakukan suatu literature survey.

2. Pendekatan Tiga Pas


Gagasan kunci dari pendekatan ini adalah membaca makalah dalam (maksimal sampai
dengan) tiga “pas”, tidak dengan memulai dari awal dan berjalan dengan cara kita
masingmasing sampai di akhirnya. Setiap pas menyelesaikan tujuan tertentu dan
dibangun di atas pas sebelumnya. Pas pertama memberikan kita gagasan umum (general
idea) mengenai makalah. Pas kedua memungkinkan kita menggenggam isi (content) dari
makalah tetapi tidak detail. Pas ketiga membantu kita memahami (understand) makalah
secara mendalam.

Pas Pertama
Pas pertama adalah meninjau dengan cepat (quick scan) untuk mendapatkan pandangan
garis besar (bird’s-eye) dari makalah. Kita juga dapat memutuskan perlu tidaknya
melakukan pas lebih lanjut. Pas ini memerlukan waktu lima sampai 10 menit dan terdiri
dari langkah-langkah berikut:

1. Secara cermat membaca judul (title), abstrak (abstract) dan pendahuluan


(introduction)
2. Membaca judul bagian dan sub-bagian (atau bab dan sub-bab), tetapi mengabaikan
isi dari bagian-bagian tersebut.
3. Membaca kesimpulan (conclusion)
4. Mengamati sekilas daftar pustaka (references) dan menandai pustaka yang sudah
pernah kita baca.

Di akhir pas ini, kita harusnya sudah mampu menjawab lima C berikut:
1. Category. Apa jenis makalah yang dibaca? Makalah “measurement”? Analisis
dari sistem yang ada? Deskripsi dari suatu proto-tipe penelitian?
2. Context. Apa saja makalah lain yang terkait? Apa basis teoritis yang digunakan
untuk menganalisis masalah?
3. Correctness. Validkah asumsi yang dihadirkan?
4. Contributions. Apa sumbangsih utama dari makalah?
5. Clarity. Apakah makalah ditulis dengan baik?

Berdasarkan informasi ini, kita dapat menentukan untuk tidak membaca suatu makalah
lebih lanjut. Makalah mungkin tidak menarik atau kita tidak cukup paham mengenai area
dari makalah atau penulisnya membuat asumsi yang keliru. Pa pertama sudah memadai
untuk makalah diluar area penelitian kita, tetapi suatu hari mungkin relevan.

Ketika kita menulis suatu makalah, kita dapat meminta reviewer (dan pembaca) untuk
melakukan review satu pas saja terhadap makalah tersebut. Pastikan secara teliti untuk
memilih judul bagian dan sub-bagian yang harus bertalian secara logis (coherent) dan
menuliskan abstrak yang lengkap tetapi ringkas. Jika reviewer tidak memahami intisari

makalah setelah satu pas, makalah kemungkinan besar akan ditolak; jika pembaca tidak
memahami garis besar makalah setelah 5 menit, maka makalah tersebut kemungkinan
besar tidak akan dibaca untuk kedua kalinya.

Pas Kedua

Pada pas kedua, kita harus membaca makalah dengan lebih cermat tetapi mengabaikan
detail seperti langkah-langkah pembuktian. Ini membantu kita merekam poin-poin
kunci, atau membuat komentar di pinggir halaman, saat kita membacanya. Langkah-
langkah berikut dapat diterapkan:

1. Perhatikan gambar, diagram atau ilustrasi lain secara seksama. Berikan perhatian
lebih terhadap grafik. Apakah sumbunya dilabeli dengan tepat? Apakah hasil
ditunjukkan dengan bar error, sehingga kesimpulan secara statistik bersifat
signifikan? Kesalahan umum seperti ini akan memisahkan dengan cepat, karya tulis
yang kurang baik (buruk) dari yang sungguh-sunggu dan benar.
2. Ingatlah untuk menandai referensi yang belum dibaca dan relevan (ini adalah cara
yang baik mempelajari da memahami lebih jauh mengenai background dari
makalah).

Pas kedua ini memerlukan waktu sampai dengan satu jam. Setelah pas ini dijalankan, kita
seharusnya sudah mampu menangkap isi dari makalah. Kita sudah mampu merangkum
tujuan utama dari makalah, dengan fakta-fakta yang mendukung. Tingkatan detail
seperti ini sangat berguna untuk makalah yang menarik bagi kita tetapi tidak “menjadi
jiwa” kekhususan penelitian kita.

Kadang kala kita tidak memahami suatu makalah bahkan pada akhir pas kedua. Ini
mungkin disebabkan oleh subyek yang merupakan hal baru bagi kita, dengan terminologi
dan akronim yang masih asing. Atau, penulisnya mungkin menggunakan teknik
eksperimental atau pembuktian yang tidak kita pahami, sehingga bagian terbesar dari
makalah tidak dapat dimengerti (incomprehensible). Makalah mungkin ditulis dengan
kurang baik dengan pernyataan yang belum terbukti kebenarannya dan mengacu ke
banyak referensi. Atau mungkin karena kita lelah dan NGGAK KONSENTRASI.

Kita dapat memilih untuk: (a) mengesampingkan makalah tersebut dan berharap kita
tidak perlu memahami materinya, (b) kembali membaca makalah tersebut di waktu
berikutnya, barangkali setelah membaca materi background atau (c) tetap melanjutkan
dengan tekun (gigih) dan melangkahlah ke pas ketiga.

Pas Ketiga
Pas ketiga diperlukan untuk memahami makalah secara keseluruhan, terutama jika kita
bertindak sebagai reviewer. Kunci bagi pas ini adalah mencoba untuk mengimplemen-
tasikan ulang secara virtual (virtually re-implement) apa yang diusulkan dalam makalah:
yaitu membuat asumsi sama dengan penulis, membuat ulang (re-creation) penelitian.
Dengan membandingkan re-creation ini dengan makalah aslinya, kita dapat dengan
mudah mengidentifikasi tidak hanya inovasi dalam makalah, tetapi juga kegagalan dan
asumsi tersembunyi dalam makalah tersebut.

Pas ini memerlukan perhatian sangat besar terhadap detail. Kita sebaiknya
mengidentifikasi dan sekaligus meragukan (menantang) setiap asumsi dalam setiap
pernyataan. Selain itu, kita harus berpikir mengenai bagaimana diri kita sendiri yang
menyediakan suatu gagasan khusus. Perbandingan ini (aktual dan virtual) memberikan
suatu pengertian yang tajam dalam pembuktian dan teknik penyajian dalam makalah dan
kita sangat mungkin dapat menambahkan ini ke daftar tool kita. Selama pas ini, kita juga
harus mencatat gagasan bagi “future work”.

Pas ini dapat menghabiskan waktu sampai empat atau lima jam bagi pemula dan sekitar
satu jam bagi pembaca yang telah berpengalaman. Pada akhir pas ini, kita harusnya telah
mampu merekonstruksi struktur keseluruhan dari makalah langsung di dalam memory
kita, juga mampu untuk mengidentifikasi titik-titik kekuatan dan kelemahannya.

Secara khusus, kita harus mampu menunjukkan dengan tepat (pinpoint) asumsi-asumsi
implisit, citation yang hilang padahal merupakan penelitian yang relevan, dan isu-isu
potensial dengan teknik eksperimental dan analitik.

3. Melakukan Literature Review

Keterampilan membaca makalah di atas dapat diuji dengan melakukan review terhadap
suatu literatur. Ini mengharuskan kita membaca puluhan makalah, barangkali ada yang
masuk dalam bidang yang tidak akrab bagi kita. Makalah apa yang sebaiknya dibaca?
Berikut ini adalah contohnya. Pertama, gunakan search engine akademik seperti Google
Scholar atau CiteSeer dan tentukan kata kunci (keyword) yang tepat untuk mendapatkan
tiga sampai dengan lima

makalah terkini dalam area penelitian kita. Berlakukan satu pas terhadap setiap makalah
untuk mendapatkan “sense” dari karya tersebut, kemudian bacalah bagian “related
work”-nya.

Kita akan menemukan suatu “thumbnail summary” dari karya terkini, dan barangkali,
jika beruntung, suatu pointer ke makalah “survey” terkini. Jika kita dapat menemukan
survey

demikian, selesai. Bacalah survey tersebut. Jika tidak, dalam langkah kedua, temukan
citation yang dishare dan nama penulis yang diulang dalam bibliografi. Ini merupakan
makalah-makalah kunci dan para peneliti dalam area tersebut. Downloadlah makalah-
makalah kunci tersebut. Simpan dulu. Kemudian akseslah situs web para peneliti kunci
dan lihatlah publikasi terakhir mereka. Itu akan membantu kita untuk mengetahui
konferensi dan jurnal TOP dalam bidang tersebut karena peneliti terbaik biasanya
mempublikasikan karyanya dalam konferensi terbaik.

Langkah ketiga adalah menuju ke situs web dari konferensi dan jurnal TOP tersebut dan
carilah proceedings atau volume terakhirnya. Tinjauan cepat biasanya akan
mengidentifikasi “related work” berkualitas tinggi terkini. Makalah-makalah ini, bersama
dengan yang telah didownload dan simpan sebelumnya, merupakan versi pertama dari
survey kita. Lakukan dua pas terhadap makalah-makalah ini. Jika semuanya
menyebutkan (cite) suatu makalah kunci yang kita belum temukan sebelumnya,
dapatkan dan kemudian bacalah, lakukan iterasi sesuai kebutuhan.

4. Kesimpulan

Kita telah mempelajari bagaimana cara yang efisien dalam membaca dan melakukan
literature review. Pendakatan yang disebutkan tersebut tidak akan berguna tanpa adanya
praktik yang nyata dari para pembaca dan penulis makalah ilmiah. Mari terus membaca
dan menulis, sehingga pengalaman akan memberikan kita kemampuan lebih.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin

IV. Tips Membaca Paper Ilmiah Kuliah

Mar 10 2011

Membaca paper ilmiah sangat penting untuk riset, bahkan selain pekerjaan riset itu
sendiri, pekerjaan membaca ini juga adalah bagian dari riset. Dengan paper ilmiah
tersebut kita bisa mendapatkan gambaran tentang apa yang sudah dilakukan oleh orang
lain, dan juga ide-ide apa saja yang bisa kita tuangkan untuk riset kita sendiri.

Saya mengkategorikan paper yang saya baca menjadi dua:

1. paper utama/wajib
2. paper tambahan

Paper utama/ wajib baca biasanya menjadi sumber utama dari riset yang kita kerjakan,
kalau yang tambahan biasanya terkait dengan referensi tambahan dari paper yang wajib
baca itu. Isinya biasanya ada yang penting tapi tidak
seluruhnya penting, atau bahkan kadang-kadang cuma berisi dukungan terhadap suatu
teori atau bahasan tertentu dari riset kita.

Kalau yang paper utama, saya membaca dengan tujuan mengerti dari A-Z nya, kalau yang
paper tambahan biasanya saya cukup mencari bagian yang pentingnya.

Selanjutnya yang saya biasa lakukan:

Baca judulnya, tahun, pengarang, penerbit judul buat mengerti isi yang akan ditulis, dan
sebagai gambaran akan ‘cerita’ yang akan di baca’; tahun buat memberikan gambaran
keadaan ilmu yang sedang berkembang saat itu; pengarang untuk memberikan gambaran
tentang: terkenal atau tidak (kalau terkenal, kemungkinan besar memang artikelnya
bagus, kalau tidak terkenal bukan berarti jelek ya.);

mengetahui penerbit/asal negara penulis berguna karena saya dapati beberapa paper
yang ditulis dari non-english speaker, kadang sulit di tangkap maknanya tapi
ungkapannya langsung ke intinya, sedangkan paper yang ditulis oleh english speaker
biasanya mudah di mengerti tapi kadang berputar-putar kalau menjelaskan masalah
yang sebenarnya relatif sederhana.

Baca abstrak. Abstrak yang bagus akan berisi sedikit background, lalu proses/cara atau
kira-kira hasil apa yang ingin di presentasikan. Buat saya, bagian yang penting adalah apa
yang ingin dipresentasikan. Biasanya bagian ini sesuai dengan judulnya. Jadi kalau sudah
bisa menangkap ‘makna’ dari judul, bagian ini mudah juga tertangkap.

Baca setiap subjudul nya dari awal sampai akhir (hanya sub judul). Buat saya ini bagus
buat mengetahui:

besar atau jumlah halaman yang akan saya baca, dan perkiraan waktu untuk
membacanya (ini bagus buat persiapan seberapa banyak cangkir kopi perlu dipersiapkan.
hehehe.); memberikan gambaran apa saja yang akan diterangkan (sekaligus kita
hubungkan dengan objektif yang sudah diterangkan di abstrak; kalau ada yang tidak jelas,
biasanya di bagian awal subjudul di paragraf terakhir, selalu ada keterangan urutan
subjudul yang akan di jelaskan;

Kalau ada gambar atau tabel, saya coba baca saja tanpa mencoba mengerti lebih dalam.
Biasanya kalau saya sudah lakukan ini, saya dapat gambaran lebih jelas tentang bobot
paper yang harus saya baca ini, dan berikutnya menentukan konsentrasi sejenis apa yang
dibutuhkan, termasuk waktu yang harus saya habiskan buat paper ini.

langkah terakhir ini yang paling repot, karena setelah mengetahui ‘what’ berikutnya kita
perlu tahu ‘How’ -nya, dan ini perlu konsentrasi. Tapi langkah terakhir ini juga
disesuaikan apakah paper ini paper wajib atau tambahan. Kalau paper wajib, maka mau
gak mau perlu disiapkan secangkir kopi tambahan buat konsentrasi penuh, kalau paper
tambahan, cari bagian yang perlu di baca dengan konsentrasi penuh.

Selanjutnya, kalau ada bagian yang agak membingungkan, saya sering loncat ke bagian
kesimpulan, karena kadang bagian yang sulit itu ada keterangannya di kesimpulan, atau
malah ternyata tidak terlalu penting untuk di mengerti hingga mendalam (karena
mungkin tidak terlalu cocok dengan riset kita).

Oya jangan lupa sebelum mulai baca paper, persiapan kopi atau teh atau makanan (baca
paper sambil perut laper gak seru juga.), dan tentunya konsentrasi dan niat untuk baca
paper.

Dengan cara itu, saya bisa baca paper wajib dalam 2-4 hari, dan paper tambahan bisa 2-
4 paper/hari (heheh saya pas-pasin, kadang pernah 5 paper, tapi itu lagi super
konsentrasi).

Kira-kira itu cara yang saya lakukan. Oya itu cara saya baca paper ilmiah bidang
komputer, kalau bidang lain seperti bidang sosial mungkin bisa berbeda. Sebenarnya cara
ini juga saya terapkan untuk membaca buku ilmiah, tapi tidak saya sarankan untuk buku
fiksi, gak seru khan kalau sudah tau cerita akhirnya.
V. Cara Cepat Memahami Teks yang Sedang Dibaca
wikiHow 2019
(Dalam Artikel Ini: Membaca Teks secara Sekilas Memanfaatkan Informasi yang Sudah Anda
Ketahui Menandai Hal-Hal Penting Memahami Materi yang Sedang Dibaca)

Banyak orang ingin membaca dengan cepat, tetapi kesulitan memahami teks yang sedang
dibaca. Akibatnya, mereka terpaksa membaca lagi dari awal atau lebih lambat agar bisa
memahami informasi dalam bacaan. Akan tetapi, kemampuan tersebut sebenarnya tidak
ditentukan oleh kecepatan membaca. Artikel ini menjelaskan cara memahami teks sebaik
mungkin cukup dengan membaca satu kali.

Metode 1 Membaca Teks secara Sekilas

1. Bacalah teks secara sekilas. Sisihkan waktu 1-2 menit untuk mengamati teks
secara menyeluruh dan menemukan hal-hal penting yang perlu Anda ketahui.
Pertama-tama, lakukan beberapa langkah yang dijelaskan dalam metode kedua
("Memanfaatkan Informasi yang Sudah Anda Ketahui") untuk menentukan hal-hal
mendasar, misalnya:

• Apakah teks disajikan berupa daftar berisi fakta, konsep yang perlu dipahami, atau
urutan kejadian?
• Aktivitas apa yang perlu Anda lakukan agar lebih mudah memahami teks yang
sedang dibaca?
2. Berfokuslah membaca sesuai jawaban atas pertanyaan tentang teks yang
ingin dibaca. Apabila Anda harus membaca untuk menyelesaikan tugas sekolah,
jawablah pertanyaan berikut:

• Mengapa aku harus membaca teks ini? Apa manfaat tugas ini?
• Apakah tugas ini berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah? Apakah teks ini
menjelaskan gagasan utama atau hanya berisi contoh dan informasi yang mendukung
gagasan utama?
• Apa yang akan aku peroleh setelah membaca teks ini? (Ide, informasi latar belakang,
prosedur, gambaran umum?)
• Sedetail apa informasi yang harus aku ingat? (Apakah aku harus memahami seluruh
teks atau gagasan utamanya saja?)

3. Tulislah jawaban atas pertanyaan tersebut sebagai pengingat selama membaca.


Metode 2 Memanfaatkan Informasi yang Sudah Anda Ketahui

1. Pikirkan hal-hal yang sudah Anda ketahui dalam teks. Jawablah pertanyaan
berikut yang berkaitan dengan penulisan atau pemanfaatan teks:
• Siapa yang menulis teks ini? Apa yang aku ketahui tentang penulis?
• Kapan teks ditulis? Apa yang aku ketahui tentang periode penulisan tersebut?

2. Cari tahu hal-hal yang tertulis dalam teks, urutannya, dan informasi
penting tercantum di halaman berapa. Untuk itu, lakukan beberapa hal
berikut:
• Baca daftar isi.
• Cari tahu jumlah bab dan baca judul setiap bab.
• Lihat gambar dan grafik yang disajikan.
• Baca pendahuluan dan kesimpulan.
• Baca kata pengantar.

3. Pikirkan apa yang Anda ketahui tentang topik yang dibahas. Mungkin Anda
tidak perlu membaca lebih lanjut atau cukup membaca bagian yang perlu dipelajari.
Metode 3 Menandai Hal-Hal Penting

1. Tentukan cara menandai gagasan utama dan informasi penting. Tanda pada
teks bermanfaat sebagai petunjuk sehingga Anda lebih mudah mencari materi yang
sudah dipelajari. Selain itu, Anda akan teringat pada pemahaman yang pertama kali
muncul saat membaca lagi teks yang sudah ditandai. Cara menandai teks tergantung
pada apa yang dibaca, misalnya: buku milik sendiri atau buku perpustakaan, teks yang
tercetak di kertas atau di layar komputer.

2. Tandai teks menggunakan spidol penanda atau bolpoin jika Anda


membaca buku atau makalah milik sendiri. Cara ini membuat Anda siap
mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar atas bacaan yang ingin
didiskusikan di kelas. Dengan demikian, guru akan menilai Anda sebagai siswa yang
aktif dan bertanggung jawab. Untuk itu, lakukan hal-hal berikut:

• Siapkan 2 spidol penanda berbeda warna dan 1 bolpoin.


• Gunakan spidol pertama untuk menandai informasi penting dan hal-hal yang
harus diingat. (Beri tanda hanya beberapa informasi penting per halaman.
Jangan menandai seluruh teks).
• Gunakan spidol kedua untuk menandai hal-hal yang belum Anda pahami, ingin
ditanyakan, dan pendapat yang Anda tentang.
• Gunakan bolpoin untuk menulis komentar pada teks. (Menulis komentar
membantu Anda memahami secara aktif dan menghafal materi yang sedang
dibaca).
3. Jika Anda membaca buku perpustakaan, jangan diberi tanda apa pun. Alih-
alih, buatlah catatan menggunakan kertas kecil, notes, atau buku tulis.

4. Jika ingin membuat catatan dari teks di layar komputer, pilihlah teks yang
dibutuhkan lalu salin tempel dan simpan sebagai dokumen
baru. Beberapa program menyediakan fasilitas untuk menandai teks di layar dengan
memberi warna, menulis komentar, atau cara lain.

Metode 4 Memahami Materi yang Sedang Dibaca

1. Refleksikan materi yang baru dibaca. Jangan langsung melakukan aktivitas lain
setelah membaca sebab semua informasi akan terhapus dari memori jangka pendek.
Dengan merefleksikan materi yang baru selesai dibaca, Anda akan lebih memahami
dan mampu menghafal lebih banyak informasi.

2. Gunakan minimal 2 metode berikut:


• Refleksikan materi setelah dibaca secara sekilas (untuk mencari tahu kesesuaian
antara materi dengan tujuan membaca).
• Buatlah ringkasan dengan menjawab pertanyaan berikut:
➢ Apa tujuan pengarang menulis teks ini? Siapa audiens yg akan membaca teks ini?
➢ Apa gagasan/topik utama yang dibahas?
➢ Apa alasan dan bukti yang mendukung gagasan utama tersebut?
➢ Apakah teks ini sejalan dengan tujuan membaca?
➢ Apa yang bisa aku pelajari dari teks ini?
➢ Apa tanggapanku dan seberapa kuat respons yang aku berikan terhadap teks ini?
Mengapa?
➢ Pertanyakan materi dalam teks. Apa yang aku anggap salah/benar? Mengapa? Apa
alasan untuk mendukung pendapat tersebut?

3. Baca lagi teks dalam 24 jam supaya Anda lebih memahaminya. Cara ini akan
memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

4. Kerjakan tugas sesegera mungkin setelah membaca teks. Jika Anda ingin
memahami materi karena harus menyelesaikan tugas, informasi yang dibutuhkan
akan lebih cepat ditemukan.

5. Tips
• Teks dalam format PDF bisa ditandai dengan berbagai warna, digarisbawahi,
atau ditulisi catatan. Jadi, petunjuk menandai teks dengan spidol dan bolpoin
bisa diterapkan saat membaca materi di layar komputer

Anda mungkin juga menyukai