Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Muai Volume pada zat cair

I. Tujuan : Memahami muai volume pada zat cair


II. Alat dan bahan :
Dua labu didih berpipa,dua jenis zat cair (air dan minyak kelapa), pembakar
spiritus/bunsen, bejana besar berisi air dan pemantik api.
III. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan seperti tampak pada gambar. Masukkan minyak kelapa
dan air ke masing-masing labu didih. Taruh kedua labu didih tersebut ke dalam
bejana berisi air dan ditaruh diatas pembakar spiritus/bunsen.

2. Perlu diperhatikan bahwa labu didih baru dimasukkan ke dalam bejana setelah
air didalamnya mendidih.
3. Perhatikan kenaikan permukaan kedua cairan tersebut setiap dua menit selama
10 menit.
IV. Data Hasil Percobaan
Tabel 1. Data Hasil Percobaan
Suhu awal air dan minya 200 mL, suhu awal air dan minyak 200C
Zat Cair Menit ke- Volume akhir
2 206,2
4 206,5
Minyak goreng 6 207,0
8 207,2
10 207,5
2 200,8
4 201,4
air 6 200,8
8 201,6
10 202,0

Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan hasil percobaan tersebut diatas!
Jawab:
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaan, volume minyak
mengalami perubahan lebih banyak daripada volume air pada interval 10
menit. Kenaikan volume masing masing zat tidak konsisten, namun terlihat
jelas bahawa minyak goreng lebih cepat mengalami pemuaian.

2. Apa kesimpulan yang diperoleh dari percobaan tersebut?


Pemuaian volume pada zat cair dipengaruhi oleh koefisien muai volume zat
dan perubahan suhu yang terjadi. Hal ini dapat dianalisis berdasarkan
persamaan muai volume
V = V₀ ( 1 + γ . Δt )
Keterangan:
V : Volume akhir
V₀  : Volume awal
γ : Koefisien muai volume ( /°C)
Δt : perubahan suhu ( °C )

Perbedaan kenaikan volume pada minyak goreng dan air diakibatkan oleh
koefisien muai volumenya minyak goreng lebih besar dari air, seperti pada
tabel

Koefisien muai volume minyak lebih besar artinya memiliki titik didih lebih
rendah dari air, menyebabkan minyak lebih cepat memuai daripada air.

Anda mungkin juga menyukai