Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman, teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat pula.
Adanya kemajuan di bidang teknologi semakin memudahkan manusia untuk melakukan
aktifitasnya sehari-hari. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan pesat adalah
teknologi di bidang penerbangan. Saat ini kita sudah bisa menikmati kecanggihan teknologi di
bidang penerbangan. Pesawat terbang merupakan suatu kemajuan teknologi yang sangat luar
biasa bagi dunia, sejak manusia mulai menemukan cara untuk dapat terbang maka kemajuan
teknologi dunia semakin pesat pula. Hal ini disebabkan dengan adanya pesawat terbang sehingga
koneksi atau hubungan antara negara-negara di dunia semakin mudah. Sejak pesawat terbang
mulai dibuat pertama kali sampai pada era modern seperti sekarang ini bentuk pesawat maupun
ukurannya terus menerus berevolusi mengikuti perkembangan pada zamannya. Dalam
perkembangan pesawat terbang ada suatu zaman dimana pesawat dikembangkan sampai ke
tingkat teknologi yang dapat dikatakan tiada batas atau luar biasa, hal inilah yang memicu
mengapa pesawat terbang dikembangkan secara terus-menerus sampai sekarang ini.
Pembahasan tentang material-material yang barada pada pesawat terbang sangat penting
dikemukakan. Didalam makalah ini akan membahas mengenai material komposit yang
digunakan pada pesawat terbang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Material Komposit

Material komposit adalah gabungan dari dua material atau lebih yang memiliki sifat fisik
dan sifat kimia berbeda, namun setelah digabungkan, membentuk suatu material baru yang
memiliki karakteristik berbeda tiap komponennya. Pada komposit terdapat bahan yang disebut
sebagai matriks dan bahan penguat. Bahan matriks biasanya berupa logam, polimer, keramik,
dan karbon. Fungsi dari matriks adalah untuk mendistribusikan beban kedalam seluruh material
penguat komposit. Sifat dari matriks biasanya “ulet” (ductile). Bahan penguat dalam komposit
berperan untuk menahan beban yang diterima oleh material komposit. Sifat dari bahan penguat
biasanya kaku dan tangguh. Bahan penguat yang umum digunakan adalah serat karbon, serat
gelas, dan keramik.

Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya,
yaitu :

Fibrous Composites (Komposit Serat), merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu
lapisan yang menggunakan penguat berupa serat (fiber). Serat (fiber) yang digunakan bisa
berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya.

Laminated Composites (Komposit Laminat), merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua
lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat
sendiri. Contohnya polywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai bahan bangunan
dan kelengkapannya.

Particulalate Composites (Komposit Partikel), merupakan komposit yang menggunakan partikel


atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya. Contohnya
yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti butiran (batu dan pasir) yang
diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai beton.

Adapun jenis komposit yang lain adalah sebagai berikut :

Metal Matrix Composites

Metal matrix composite adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matrik logam.
Metal Matrix Composite adalah kombinasi antara logam sebagai penyusun utama
(matrix) dengan material lainnya sebagai penguat (reinforcement). MMC berdasarkan
penguatnya dikelompokkan menjadi partikulasi, serat pendek, dan serat panjang. Contoh
dari MMC adalah Alumunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya,
Magnesium beserta paduannya.
Ceramic Matrix-Composite

Ceramic matrix-composite (CMC) merupakan material keramik, gelas-keramik dan gelas-


matriks yang mengandung fasa inklusi sekunder. Fasa inklusi sekunder ini dapat berupa fiber,
whisker, platelet atau partikulat. Dalam sebuah komposit sempurna fasa-fasa inklusi ini akan
berinteraksi secara sinergi dengan matriksnya sehingga membentuk material yang memiliki sifat-
sifat yang lebih baik dibandingkan dari material matriks atau material inklusinya sendiri. Gelas,
gelas-keramik dan keramik merupakan material yang memiliki nilai modulus Young (stiffness)
yang tinggi. Material tersebut memiliki kekuatan kompresi yang baik dan sedikit lebih padat
dibandingkan dari kebanyakan logam struktural. Penggunaan material gelas, gelas-keramik dan
keramik sangat terbatas pada aplikasi struktural, yang disebabkan oleh kerapuhan, ketahanan
patahan yang rendah, sensitivitas terhadap cacat, dan kekuatan tarik yang sangat rendah pada
kondisi bulk. Inklusi fasa kedua mampu meningkatkan toleransi terhadap kerusakan (toleransi
toughness), meningkatkan reliabilitas (modulus Weibull yang tinggi) dan kekuatan kelenturan
dan tegangan yang tinggi.

Polymer Matrix Composites

Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC) – Bahan ini merupakan bahan
komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan Serat (FRP – Fibre Reinforced
Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer berdasar resin sebagai matriknya,
dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Sistem
resin seperti epoksi dan poliester mempunyai batasan penggunaan dalam manufaktur
strukturnya, dikarenakan sifat-sifat mekanik tidak terlalu tinggi dibandingkan sebagai contoh
sebagian besar logam. Bagaimanapun, bahan tersebut mempunyai sifat-sifat yang diinginkan,
sebagian besar khususnya kemampuan untuk dibentuk dengan mudah kedalam bentuk yang
rumit.

Kegunaan Material Komposit

Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :

Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.

Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang.

Marine atau Kelautan = Kapal layar, Kayak

Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam

Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stik golf, Raket tenis, Sepatu olah raga

Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta


Pesawat Terbang

Pesawat atau Pesawat Udara adalah setiap alat yang dapat terbang diatmosfer karena daya
angkat reaksi udara. Sedangkan, pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari
udara, bersayap tetap dan dapat terbang dengan tenaganya sendiri.

Menurut definisi FAA (Badan Penerbangan Amerika Serikat) di FAR (Federal Aviation
Regulation) saat ini yang juga diadopsi oleh Indonesian CASR (Civil Aviation Safety
Regulation), definisi aircraft adalah sebuah perangkat yang digunakan atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam penerbangan. Kategori aircraft untuk sertifikasi penerbangnya dalam hal ini
adalah airplane, rotorcraft, lighter-than-air, powered lift dan glider.

Prinsip Kerja Pesawat Terbang

Prinsip dasar dari cara pesawat terbang untuk mengudara sama untuk semua pesawat, baik
pesawat capung maupun pesawat super jumbo seperti Airbus A380, yang mempengaruhi
pesawat untuk terbang adalah gaya - gaya aerodinamis yang mengenainya yaitu gaya angkat
(lift), gaya hambat (drag), gaya berat (grafitasi), dan gaya dorong (trust).

Thrust, adalah gaya dorong, yang dihasilkan oleh mesin (powerplant) atau baling-baling.
Gaya ini kebalikan dari gaya tahan (drag). Sebagai aturan umum, thrust beraksi paralel
dengan sumbu longitudinal.

Drag, adalah gaya ke belakang, menarik mundur dan disebabkan oleh gangguan aliran udara
oleh sayap, fuselage dan objek-objek lain. Drag kebalikan dari thrust dan beraksi
kebelakang paralel dengan arah angin relatif (relative wind).

Weight, gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak pesawat,
bahan bakar dan kargo. Weight menarik pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Weight
melawan lift (gaya angkat) dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity
dari pesawat.

Lift, (gaya angkat) melawan gaya dari weight dan dihasilkan oleh efek dinamis dari udara
yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of
lift dari sayap.

Aluminium terbukti bisa bertahan dari perubahan keadaan cuaca seekstrem apapun, dari
panas terik menjadi hujan deras, mendung yang lembab menjadi kering. Selain sangat kuat dan
tahan cuaca, aluminium juga sangat ringan. Keringanan tentu sangat dibutuhkan pesawat agar
bisa terbang dengan leluasa dan cepat. Tidak heran, setiap pabrik pesawat selalu memilih
aluminium sebagai bahan dasar pesawatnya. Aluminium adalah logam yang paling banyak
terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium
terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari
kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit
dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain) (USGS). Sulit
menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.
Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan
lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut
melindungi lapisan dalam logam dari korosi.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa material komposit adalah
gabungan dari dua material atau lebih yang memiliki sifat fisik dan sifat kimia berbeda, namun
setelah digabungkan, membentuk suatu material baru yang memiliki karakteristik berbeda tiap
komponennya dan penggunaan aluminium dalam industri penerbangan masih menjadi bahan
utama yang digunakan karena sifatnya yang ringan.

Anda mungkin juga menyukai