Anda di halaman 1dari 7

4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi

Sekedar Menulis Tentang Cerita Pendek Geologi
 

Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme
dan Sejarah

Patiayam  adalah  Situs  purba  di  Pegunungan  Patiayam,  Dukuh  Patiayam,  Desa  Terban,
Kecamatan  Jekulo,  Kabupaten  Kudus.  Sekitar  1.500  fosil  ditemukan  di  Patiayam  dan  kini
disimpan  di  rumah‑rumah  penduduk.  Sebagian  gading  gajah  ditempatkan  di  Museum
Ronggowarsito  (http://www.indonesia.travel/id/destination/568)  Semarang
(http://www.indonesia.travel/id/destination/454).Situs  Patiayam  merupakan  bagian  dari
Gunung  Muria.  Luasnya  2.902,2  hektar  meliputi  wilayah  Kudus  dan  beberapa  kecamatan  di
Pati.
Situs Patiayam ini merupakan situs istimewa dimana fosil fosil kehidupan purba di temukan
di daerah ini.  dan tentunya inilah salah satu situs purba yang menarik selain situs sangiran.

(https://syawal88.files.wordpress.com/2012/05/patiayam.jpg)
Gunung Pati ayam (Sumber :http://lestarisituspatiayam.blogspot.com/2008/07
(http://lestarisituspatiayam.blogspot.com/2008/07))

Geologi Patiayam

Kompleks perbukitan ini terdiri atas beberapa bukit kecil dengan ketinggian 200 hingga 350 m
di atas permukaan laut (dpl). Para peneliti terdahulu, seperti Sartono dkk. (1978), Zaim (1989,
2006), dan Suwarti dan Wikarno (1992) menyebutnya sebagai kubah (dome). Puncak tertinggi
kompleks Gunung Patiayam terletak di Bukit Payaman pada ketinggian 350 m dpl. Menurut
mereka,  kubah  tersebut  terbentuk  pada  Plistosen  (0,5  –  0,9  juta  tahun  lalu)  (jtl.).  Zaim  (1989)
menyebutkan  bahwa  kegiatan  gunung  api  juga  pernah  berlangsung  di  kompleks  Gunung
Patiayam, yaitu pada 2 – 0,5 jtl., bersamaan dengan kegiatan vulkanisme Gunung Muria. Jadi,
pembentukan  kubah  Patiayam  berada  pada  kisaran  waktu  dengan  kegiatan  vulkanisme  di
kompleks perbukitan ini.
https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/ 1/7
4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi

Batuan Penyusun Gunung Patiayam tersusun oleh batuan beku lava dan intrusi basal piroksen
yang  kaya  akan  mineral  leusit,  breksi  gunung  api  (piroklastika  dan  lahar),  batupasir  tuf  dan
breksi  batuapung  (endapan  piroklastika),  napal  dan  batugamping,  serta  lempung  hitam
endapan  rawa.  Batuan  gunung  api  tersebut  mendominasi  daerah  patiayam  dengan  sebaran
lebih dari 80%

 (https://syawal88.files.wordpress.com/2012/05/geologi‑
patiayam.jpg)
Geologi Patiayam

menurut  S. Mulyaningsih, dkk (2008), batuan gunung api yang menyusun daerah Gunung
Patiayam antara lain adalah

1.Di lereng timur Gunung Patiayam djumpai singkapan lapisan lempung argiliseus. Lempung
argilaseus tersebut diinterpretasikan dibentuk oleh larutan hidro‑termal akibat aktivitas
magmatisme yang menyentuh tubuh air tanah sehingga lapisan dengan air tanah tersebut
teralterasi
2. Diatas Lempung argilaseus secara stratigrafis tersingkap lava, yang ditunjukkan oleh
hadirnya bongkah‑bongkah lava berukuran 0,5 – 3m di permukaan. Tubuh lava tersebut
makin ke bawah makin masif.
3. ke arah barat daya dari lokasi bongkah lava tersingkap batuan intrusi gang, yang juga
tersusun oleh basal piroksen kaya leusit. Tubuh batuan intrusi ini di permukaan dicirikan oleh
morfologi yang melingkar di puncak bukit, dengan posisi yang lebih tinggi dari wilayah di
sekitarnya.
4.Di lereng barat – barat daya, sekitar 200 – 500 m dari lokasi breksi autoklastika pada lembah
Sungai Pontang, tersingkap perlapisan breksi piroklastika dan breksi lapili dengan matriks tuf.
5. Ke arah hulu Sungai Pontang, sekitar 50 m ke barat – barat laut, breksi piroklastika secara
tidak selaras ditindih oleh batugamping (napal) dengan fosil moluska asal laut
6. Pada fasies yang lebih jauh, yaitu di daerah Jengglong, sisi timur daerah pengamatan
patiayam, ter‑singkap batuan epiklastika berupa batupasir yang mengandung tuf, batupasir

https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/ 2/7
4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi

dengan sedikit fragmen pumis dan skoria berukuran kerikil, konglomerat dan breksi
epiklastika (lahar)
7. Makin ke arah barat, komposisi endapan epiklastika makin berkurang dan berganti dengan
tuf dan breksi pumis yang diinterpretasikan sebagai batuan piroklastika. Ke arah barat laut,
komposisi litologi didominasi oleh perlapisan breksi pumis dan tuf, yang makin ke arah hulu
breksi pumis makin dominan
8. Batuan yang tersingkap di bagian utara (dae‑rah Sukobubuk dan sekitarnya) tersusun oleh
endapan pasir lepas  dan konglomerat/breksi dengan fragmen litik andesit piroksen dan basal
dengan bentuk butir membundar

Aktivitas Vulkanisme Gunung Patiayam

Aktivitas vulkanisme wilayah ini sebenarnya tidak terlepas dari proses tektonik yang terlebih
dahulu terjadi, menurut S. Mulyaningsih dkk (Jurnal Geologi Indonesia, 2008), bahwa proses
tektonik  memang  pernah  terjadi  di  wilayah  ini  yang  membentuk  rekahan.  Akibat  adanya
rekahan  tersebut,  magma  muncul  ke  permukaan  melalui  rekahan  dan  membangun  kerucut
(tubuh)  gunung  api.  Proses  pemunculan  magma  yang  berlangsung  secara  berulang‑ulang
memanaskan  batuan  yang  dilaluinya.  Karena  batuan  tersebut  mengandung  air,  maka  terjadi
penguapan dan pelarutan menghasilkan larutan hidrotermal, membentuk lempung argilaseus.
Interpretasi kegiatan vulkanisme tersebut juga didukung oleh asosiasi intrusi andesit basaltik
de‑ngan lava basal leusit dan breksi autoklastika yang berselingan dengan breksi piroklastika
berdensitas  dan  breksi  pumis.  Semua  batuan  tersebut  dihasilkan  oleh  aktivitas  gunung  api.
Meskipun lava dapat terangkut, namun transportasinya tidak akan dapat menjangkau cukup
jauh.
Pertumbuhan kerucut gunung api juga pernah berlangsung menghasilkan breksi piroklastika,
lava,  dan  breksi  autoklastika.  Breksi  piroklastika  dan  lava  yang  menumpang  di  atas  breksi
pumis  dan  tuf  mengindikasikan  bahwa  setelah  penghancuran  kawah  gunung  api,  terjadi
pertumbuhan  kerucut  gunung  api.  Selama  aktivitasnya,  telah  berlangsung  empat  kali
pertumbuhan  kerucut  gunung  api  dan  empat  kali  penghancuran  kerucutnya.  Urutannya
adalah  pertumbuhan  kerucut  gunung  api,  penghancuran  pertama  menghasilkan  Rim  1,
pertumbuhan  dan  penghancuran  menghasilkan  Rim  2,  pertumbuhan  dan  penghancuran
menghasilkan Rim 3, pembentukan dan penghancuran menghasilkan Rim 4 dan erosi.
Meskipun secara komposisi batuan gunung api Patiayam sama dengan batuan gunung api di
Lasem, yaitu absarokit (sangat kaya kalium), sosonit, tefrit
ultrapotasik,  dan  trakiandesit  alkalin  potasik  (Zaim,  1989),  namun  batuan  tersebut  tidak
mungkin  dihasilkan  oleh  kegiatan  vulkanisme  Gunung  Lasem,  mengingat  jaraknya  yang
terlalu jauh, yaitu sekitar 60 km. Gunung Muria sendiri memiliki umur yang jauh lebih muda,
yaitu 0,7 – 0,01 jt. Jadi, batuan Gunung Api Patiayam juga tidak mungkin berasal dari kegiatan
Gunung  Muria,  di  samping  karena  jaraknya  yang  sangat  jauh,  yaitu  sekitar  30  km,  juga
umurnya yang terlalu tua.
Data  kegiatan  gunung  api  masa  kini  menunjukkan  bahwa  aliran  lava  tidak  akan  mampu
menjangkau  lebih  dari  5  km  dari  pusat  erupsi;  aliran  piroklastika  berdensitas  tidak  akan
mampu  menjangkau  lebih  dari  20  km  dan  abu  serta  pumis  dapat  tertransportasi  lebih  jauh
bergantung pada arah angin.

https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/ 3/7
4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi

(https://syawal88.files.wordpress.com/2012/05/perkembangan‑vulkanisme‑patiayam.png)
Perkembangan kompleks Gunung Api purba Patiayam berdasarkan interpretasi citra landsat
(tanpa skala).(S. Mulyaningsih dkk,2008)

Sejarah Arkeologi Gunung Patiayam

Padahal, pada tahun 1979, Dr Yahdi Yaim dari Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), telah
menemukan  sebuah  gigi  pra‑geraham  bawah  dan  tujuh  pecahan  tengkorak  manusia.  Lalu
ditemukan pula sejumlah tulang belulang binatang purba, seperti Stegodon trigono chepalus
(sejenis  gajah  purba),  Elephas  sp  (juga  jenis  gajah),  Cervus  zwaani  dan  Cervus  lydekkeri
Martin (sejenis rusa), Rhinoceros sondaicus (badak), Sus brachygnatus Dubris (babi), Felis sp
(macan),  Bos  bubalus  palaeoharabau  (kerbau),  Bos  banteng  paleosondicus  (banteng),  dan
Crocodilus  sp  (buaya).  Semua  itu  ditemukan  dalam  lapisan  batu  pasir  tufoan  (Tuffaceous
sandstones).

Menurut  Prof  Dr  Sartono  dan  kawan‑kawan,  temuan  tersebut  merupakan  jenis  litologi  dari
formasi  Slumprit  (bagian  dari  Bukit  Patiayam)  yang  terbentuk  pada  Kala  Plestosan  Bawah.
Atas dasar itulah, umur fosil yang ditemukan Yahdi antara 1 juta hingga 700.000 tahun lalu.
Menurut catatan Kompas, April 1981, Tim Pusat Penelitian dan Penggalian Benda Purbakala
Yogyakarta  menemukan  dua  gading  gajah  purba  berukuran  panjang  2,5  meter  dan
berdiameter 15 sentimeter di Bukit Patiayam, wilayah Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Fosil ini diperkirakan berumur 800.000 tahun. Selain itu, tim juga menemukan fosil kepala dan
tanduk kerbau, dua gigi babi, banteng, kambing, rusa, badak, buaya, dan kura‑kura. Dengan
ditemukannya  fosil‑fosil  itu,  tim  peneliti  menyimpulkan  Bukit  Patiayam  semula  merupakan
sebuah  sungai  dengan  lebar  50  meter  hingga  200  meter,  sedikit  rawa  dan  padang  rumput
(Kompas,  6  April  1981).Setahun  kemudian,  tepatnya  akhir  November  1982,  Sukarmin
menemukan dua gading gajah di Gunung Nangka (bagian dari Bukit Patiayam), Desa Terban,
Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Gading  pertama  berukuran  panjang  3,17  meter  dan  gading  kedua  berukuran  panjang  1,44
https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/
4/7
4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi

Gading  pertama  berukuran  panjang  3,17  meter  dan  gading  kedua  berukuran  panjang  1,44
meter. Kedua gading gajah ini sekarang tersimpan di museum Ronggowarsito Semarang. Pada
kurun  waktu  yang  sama,  Kepala  Seksi  Kebudayaan  Dinas  Pendidikan  Kabupaten  Kudus
Soetikno juga menemukan fosil gading gajah di petak 22 Gunung Slumprit (juga bagian dari
Bukit Patiayam).
Menurut  tim  peneliti  Balai  Arkeologi  Yogyakarta  yang  dipimpin  Harry  Widianto  dengan
anggota Muhammad Hidayat dan Baskoro Daru Tjahjono yang melakukan penelitian di Situs
Patiayam,  16‑17  November  2005,  situs  ini  sudah  dikenal  sejak  lama  sebagai  situs  hominid
(manusia purba) di Indonesia. Situs hominid lainnya adalah Sangiran, Trinil, Kedungbrubus,
Perning Mojokerto, Ngandong, dan Ngawi.

(https://syawal88.files.wordpress.com/2012/05/fosil.jpg)
Fosil di Patiayam

Reference :

S. Mulyaningsih, Bronto, Sutikno, dkk.2008. Vulkanisme kompleks Gunung Patiayam di Kecamatan
Jekulo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Badan Geologi: Jurnal Geologi Indonesia

http://lestarisituspatiayam.blogspot.com (http://lestarisituspatiayam.blogspot.com)

https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/ 5/7
4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi
Tentang iklan­iklan ini (https://wordpress.com/about­these­ads/)

by DNSUnlocker X

This entry was posted on Rabu, Mei 2nd, 2012 at 9:30 pm and is filed under Cerpen Geologi,
Geologi In News, Uncategorized. You can follow any responses to this entry through the RSS
2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

7 Balasan ke Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme
dan Sejarah

A djie shaka mengatakan:
1 November 2012 pukul 3:55 pm
Sungguh sejarahmu sgt mengheRankan

Balas
Sandra ghenk zamadiana mengatakan:
1 November 2012 pukul 4:48 pm
Sungguh tanah itu adalah misteri,jika d.gali akan bnyk jawaban yg blm trjabar..
Semangat…

Balas
Nurul Badriyah Andito mengatakan:

https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/ 6/7
4/26/2016 Situs Istimewa “Patiayam”, Antara Vulkanisme dan Sejarah | Syawal88's Blognya Cerpen Geologi

1 Mei 2013 pukul 7:28 pm
ingin seperti anda #obsesi waktu SMA

Balas
Vava Viivii mengatakan:
29 September 2013 pukul 10:33 am
sungguh istimewa

Balas
Archibald mengatakan:
11 September 2014 pukul 10:39 am
infonya bermanfaat banget mas syawal..

Balas
syawal mengatakan:
12 September 2014 pukul 2:30 am
Eh mas Archie . . . . Sama sama mas Archie sudah mau ngunjungi blogku mas

Balas
Rojopati mengatakan:
7 Mei 2015 pukul 2:06 pm
bukit payaman yg katanya bukit paling tinggi
di gunung patiayam itu mana mas
kebetulan saya rumah di tlogowungu pati
ya agak jauh sih dari gunungnya
tapi rumah cukup dekat dengan muria

Balas

Tema Contempt.
Blog di WordPress.com.

https://syawal88.wordpress.com/2012/05/02/situs‐istimewa‐patiayam‐antara‐vulkanisme‐dan‐sejarah/ 7/7

Anda mungkin juga menyukai