Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN BUKTI EVOLUSI PATI AYAM KELOMPOK 7

Nama :
1. Amelia Nadia Putri(05)
2. Debora Grace Susana (10)
3. Theresia Yunita Lim (30)
4. Rizka Artika Sari Kurniawanti (25)
5. Firdha Naura Putri (15)
6. Moch Ganang Wirayuda (20)

A. Evolusi Pati Ayam


● Dari penjelasan yang kami dengar dari Pak Taqim, dalam sejarahnya, Pati
Ayam adalah laut yang sekarang berubah jadi daratan. Sekitar 400.000
tahun silam, Pulau Jawa dan Pulau Muria terpisah akibat terjadi masa
interglasial/penghangatan suhu bumi sehingga terjadi pencairan. Karena hal
tersebut Gunung Muria terpencil dari Pulau Jawa yang dipisahkan laut
dangkal. Pada abad 17 dua pulau ini menyatu selama masa glasial (yaitu
ketika air laut surut) secara permanen akibat pendangkalan dan
perkembangan daratan alluvial sepanjang sungai di Pantura (di sepanjang
daratan Semarang-Rembang). Akibat adanya proses ilmiah tersebut,
akhirnya terbentuk sebuah situs. Di situs Patiayam banyak ditemukan fosil-
fosil hewan purba, dikalangan internasional itu merupakan aset yang
berharga.
● Koleksi Museum Situs Purbakala Patiayam merupakan kategori masa
Plestosen sehingga museum ini bisa dijadikan sebagai sumber materi
pembelajaran zaman praakasar atau zaman Indonesia purba.
● Di Nusantara, khususnya di pati ayam ini, tidak terdapat fosil dinosaurus. Hal
tersebut disebabkan wilayah pati ayam ini berada di daerah pinggiran benua.
● Evolusi gajah di pati ayam ini sesuai dengan teori Lamarck karena gading
stegodon tricepalus lebih tajam dibandingkan dengan gajah asia. Hal ini
karena gading dari stegodon jarang digunakan / rusak karena tersangkut
pepohonan sehingga mengalami perubahan di generasi berikutnya.

B. Bukti-bukti Fosil serta Lokasinya


● Pada 4 Maret 2008 penduduk setempat bernama menemukan fosil ketika
sedang menggarap ladang di lahan Perhutani kawasan Gunung Slumprit,
Patiayam. Ukuran panjang fosil mencapai 3,7 meter, dengan diameter 17 cm
dan garis lingkar 55 cm. Fosil gajah purba ini merupakan temuan pada
formasi Slumprit (pleistonsen bawah), diperkirakan umurnya sekitar 750.000-
1,5 juta tahun. Di bawah gading tersebut ada juga tulang bagian-bagian
tubuh gajah purba lainnya.
● Di museum Patiayam sendiri, tersimpan ratusan fragmen fosil yang
ditemukan warga Desa Terban. Satu diantaranya rahang stegodon yang
ditemukan oleh Rakijan Mustofa, pada Juni 2009. Fosil tersebut ditemukan di
Bukit Gondorio, Patiayam dengan panjang 59 sentimeter, lebar 57 sentimeter.
● Temuan manusia purba lagi ditemukan oleh Prof Sartono almarhum dan Prof
Yahdi Yaim, beliau dari ITB pada 1979 di lokasi antara lempungan sampai
tegalan di Dusun Karang Sudo, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, wilayah
lapisan tanah Slumprit.
● Selain itu terdapat penemuan fragmen rusa purba dan tulang Stegodon
trigonochepalus di wilayah patu desa pegandang kecamatan Margarejo.

C. Stratigrafi Pati Ayam secara stratigafis daerah patiayam memiliki enam litologi
utamq yang merupakan produk sedimentasi maupun aktifitaa vulkanik G. Patiayam & G.
Muria. Berturut yang paling tua adalah:
1. Formasi Jambe (Sekitar 5 Juta Tahun yang lalu)
• Batu ini berupa batu lempung biru yang mengandung moluskq laut dan fora
minefera dari laut dangkal,berumur antara Miosen atas - Pliosen Bawah

2. Formasi Kancilan (Sekitar 1,5 Juta Tahun yang lalu)


• Satuan ini berupa batuan brekso,ciri litologi satuan batuan ini berwarna abu abu
kehitaman,sangat keras/kompak,dengan masa dasar batu pasir non karbonat
dengan fragmen berukuran kerakal sampai brakal

3. Formasi Slumprit (sekitar 700.000 Tahun yang lalu)


• Satuan batuan ini berupa batu pasir tufaan,dengan dicirikan oleh tufa dan
konglomeratan dengan struktur sedimen silang-siur pada satuan batuan ini
banyak ditemukan fosil tulang san gigo verterbrata serta moluskq air tawar,
sehingga diinterprestasikan sebagai endapan darat sampai sungai

4. Formasi Kedungmojo (Sekitar 500.000 Tahun yang lalu)


• Satuan batuan ini serupa dengan Formasi Slumprit namun berdasarkan
rekontruksi penampang geologi dan interpretasi umumnya menunjukkan bahwa
pengendapan satuan batuan ini selaras setelah pengendapan Satuan Batu pasir
Tufaan dibawahnya.

5. Formasi Sukobubuk (Sekitar 200.000 Tahun yang lalu)


• Satuan batuan ini berupa batuan aglomerat dengan fragmen batuan beku andesit
berukuran kerakal dengan kemas terbuka dimana fragmen saling mengambang
tidak bersentuhan dalam masa dasar tufa berbutir halus. Satuan ini diendapkan
pada lingkungan darat sebagai hasil aktifitas vulkanik Gunung Muria.

6. Endapan Sungai (alluvial)


• Satuan batuan ini merupakan hasil pengendapan Sungai Kancilandan Sungai
Ampo. Sifat batuannya masih bersifat lepas-lepas dan terdiri dari batuan
sebelumnya yang pernah diendapkan seperti tufaan dan andesit, maka
diperkirakan umur satuan batuan ini adalah resen
D. Daerah Daerah khusus di pati ayam
Di daerah pegunungan pati ayam terdapat goa-goa dengan ukuran lebar 2,5 meter dengan
panjang 5,5 meter berada tepat di depan Surau Gondhang Pandean yang jaraknya kurang
lebih 50 meter.
“Menurut saya goa tersebut kategori goa intai, karena tidak jauh dari goa ada jalan
Daendles yang menghubungkan Kudus-Pati, yang saat ini jalan Dukuh Kancilan-
Sukobubuk. Lepas dari itu, struktur goa setelah kebuka itu goa peninggalan jaman Jepang,
di pegunungan Patiayam ini sebenarnya masih banyak goa-goa yang tertutup sejak puluhan
tahun yg lalu, hanya saja belum terekspos 1 persatu" jelas Pak Taqim.
Pada masa Pemerintahan Soekarno, pegunungan pati ayam merupakan pegunungan yang
sangat rimbun. Namun, pegunungan tersebut mulai menggundul pada masa Pemerintahan
Soeharto. Tapi, sekarang pegunungan tersebut sudah mulai hijau kembali berkat dukungan
dan antusias warga sekitar untuk menghijaukan kembali pegunungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai