SEJARAH GEOLOGI
Sementara di Kawasan Cagar Budaya Sangiran sisi selatan pada tahun 1977
dibangun juga sebuah museum di Desa Dayu, Kecamatan Godangrejo, Kabupaten
Karanganyar. Museum ini difungsikan sebagai basecamp sekaligus tempat untuk
menampung hasil penelitian lapangan di wilayah Cagar Budaya Sangiran sisi selatan.
Saat ini museum tersebut sudah dibongkar dan bangunannya dipindahkan dan
dijadikan Pendopo Desa Dayu.
Tahun 1983 pemerintah pusat membangun museum baru yang lebih besar di
Desa Ngampon, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Kompleks
Museum ini didirikan di atas tanah seluas 16.675 m. Bnagunannya antara lain terdiri
dari Ruang Pameran, Ruang Pertemuan/ Seminar, Ruang Kantor/ Administrasi,
Ruang Perpustakaan, Ruang Storage, Ruang Laboratorium, Ruang Istirahat/ Ruang
Tinggal Peneliti, Ruang Garasi, dan Kamar Mandi. Selanjutnya koleksi yang ada di
Museum Plestosen Krikilan dan Koleksi di Museum Dayu dipindahkan ke museum
yang baru ini. Museum ini selain berfungsi untuk memamerkan fosil temuan dari
kawasan Sangiran juga berfungsi untuk mengkonservasi temuan yang ada dan
sebagai pusat perlindungan dan pelestarian kawasan Sangiran.
Tahun 1998 Dinas Praiwisata Propinsi Jawa Tengah melengkaspi Kompleks
Museum Sangiran dendan Bnagunan Audio Visual di sisi timur museum. Dan tahun
2004 Bupati Sragen mengubah interior Ruang Knator dan Ruang Pertemuan menjadi
Ruang Pameran Tambahan.
Tahun 2003 Pemerintah pusat merencanakan membuat museum yang lebih
representative menggantikan museum yang ada secara bertahap. Awal tahun 2004 ini
telah selesai didirikan bangunan perkantoran tiga lantai yang terdiri dari ruang
basemen untuk gudang, lantai I untuk Laboratorium, dan lantai II untuk perkantoran.
Program selanjutnya adalah membuat ruang audio visual, ruang transit untuk
penerimaan pengunjung, ruang pameran bawah tanah, ruang pertemuan,
perpustakaan, taman purbakala, dan lain-lain.