Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayesha Ziky Iftikhor

Kelas : TK 15 A
NPM : 15233027
Kasus : Robot Pengolah Kayu Furnitur Otomatis

1. Pendahuluan

Berbagai bidang kerja mempekerjakan banyak buruh atau karyawan. Kelemahan buruh tenaga
manusia dalam mengerjakan suatu bidang yakni pekerjaan manusia tidak serapi robot, manusia mudah
lelah dan stress, manusia sering menuntut kenaikan gaji terus menerus, dan karyawan manusia dalam
jumlah besar membutuhkan koordasi yang tidak mudah.

Pada proses pembuatan furnitur yang berbahan kayu dibutuhkan tenaga yang banyak jika
dilaksanakan oleh manusia, sedangkan kegiatan yang dilakukan yaitu berulang-ulang sehingga
membutuhkan daya tahan dan konsentrasi yang tinggi ketika melakukan proses pemotongan,
pengeboran, perakitan (assembly), dan lainnya. Robot merupakan solusi yang tepat untuk melakukan
pekerjaan yang berulang dan membutuhkan presisi yang tinggi dengan menggunakan robot yang
memiliki kemampuan untuk memotong, melubangi kayu, merakit furnitur, dan memindahkan bahan dan
hasil pekerjaan ke tempat yang seharusnya. Penerapan sistem cerdas pada pembuatan kayu dapat juga
mengurangi resiko cedera yang umumnya sering dialami oleh para tukang kayu pada setiap
pekerjaannya.

2. Mekanisme Kerja

2.1 PEAS

Performance Measure :

- Ketepatan mengikuti perintah yang diinputkan


- Ketepatan ukuran kayu
- Kecepatan pemotongan, pengeboran, dan perakitan.
- Kebersihan lingkungan kerja
- Hasil pekerjaan yang presisi
Environment :

- Bahan Kayu
- Peralatan Untuk Memotong, Mengebor, dan Membuat Profil pada potongan kayu
- Operator

Actuator :

- Manipulator : lengan, pergelangan bersendi.


- Actuator : Dapat menggunakan sistem pneumatik, hidrolik, motor AC, stepper, dan
berbagai jenis penggerak lainnya.

Sensor :

- Gyro dan Accelerometer untuk mendeteksi kemiringan dan permukaan lurus.


- Kamera untuk mendeteksi jenis kayu yang digunakan dan perakitan
- Keyboard, untuk menginputkan data berupa jenis, ukuran, bahan kayu yang digunakan untuk
furnitur.

2.1 Lingkungan Agen :

- Partially Observable
Agen ini masih bergantung pada batas input ukuran, jenis, dan bahan kayu yang digunakan.
Misal client ingin membuat furnitur berupa lemari dengan tinggi 150cm dan 3 pintu, maka robot
dapat memulai pekerjaan setelah Operator menginputkan data-data tersebut.

- Stochastic
Agen ini tidak mementingkan keadaan sebelumnya, Ia hanya mengikuti perintah dari Operator
sebelum memulai pekerjaan.

- Episodic
Agen ini tidak memikirkan tindakan selanjutnya, karena tindakannya selesai di setiap episode
tanpa mempengaruhi episode selanjutnya
- Static
Agen ini termasuk saat agen mengambil tindakan yang tidak mempengaruhi nilai kemampuan
agen.

- Continuous
Agen ini menjangkau penggunaan bahan kayu yang berbeda untuk setiap pekerjaan karena
setiap jenis furnitur menggunakan konsumsi bahan kayu yang berbeda-beda.

- Single Agent
Agen ini tidak memerlukan agent lain karena dapat menyelesaikan pekerjaan sekali dan
langsung selesai ketika sudah mendapatkan hasil yang diinginkan, dan kemampuan agen tidak
bergantung pada agen lain.

Kesimpulan

Agen ini bertujuan untuk membantu pekerjaan manusia sebagai tukang kayu yang memiliki
resiko cukup tinggi pada pekerjaannya. Agen ini diharapkan dapat menghasilkan furnitur kayu yang
berkualitas dan berseni tinggi layaknya hasil pekerjaan manusia terutama ketika ada permintaan client
yang rumit yang menginginkan detail tertentu dari sebuah furnitur kayu. Agen ini memiliki kelebihan
yaitu tidak memerlukan waktu istirahat yang lama, penggunaan bahan kayu yang efisien, dan dapat
menghasilkan furnitur massal yang sama persis bentuknya.

Anda mungkin juga menyukai