Anda di halaman 1dari 47

PENUNTUN LABORATORIUM

ONLINE
MANAJEMEN
KEPERAWATAN

TIM PENGAJAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

2021

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 1


PENUNTUN LABORATORIUM
MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh :
TIM DOSEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disajikan pada Mahasiswa Semester 8


Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Panakkukang Makassar
2021

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 2


PROGRAM LABORATORIUM
MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Latar Belakang
Mengacu pada Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indoneisa yang berbasis
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang terintegrasi (AIPNI) Program
Studi S1 Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar bahwa pada semester VIII
mahasiswa mendapatkan mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan metode
STUDENT CENTER LEARNING (SCL) yang terdiri dari kuliah, diskusi dan
Laboratorium. Laboratorium dilaksanakan dalam bentuk praktek belajar laboratorium.
Kegiatan Laboratorium yang dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa mampu
mencermati dan melakukan roleplay terkait manajemen keperawatan serta
melaksanakan komunikasi yang efektif disetiap keterampilan klinik yang biasa
dilakukan dan ditemukan dirumah sakit tempat mahasiswa melaksanakan kepanitraan
klinik dan mengenali situasi nyata klinik.
Laboratorium ini dilakukan secara online berbasis aplikasi dengan
menggunakan metode syncoronus maupun asyncronus, dimana mengharapkan peserta
didik untuk bisa belajar aktif dan mandiri sehingga memungkinkan mahasiswa
memperoleh pengalaman dalam melaksanakan praktek Laboratorium ataupun telaah
kasus dirumah sakit.
Diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar dan bimbingan
secara bertahap sesuai dengan tujuan belajar. Untuk mencapai tujuan belajar tersebut
diperlukan video (hasil rekaman fasilitator atau dari youtube), virtual simulator, dan
clinical scenario dan SOP keterampilan serta check list yang sesuai .
B. Capaian Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan roleplay keperawatan yang menjadi dasar ilmiah
dalam praktik keperawatan.
2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pre dan post conference


b. Mampu melakukan operan
c. Mampu melakukan Ronde keperawatan

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 3


d. Mampu melakukan supervise dan pendelagasian
e. Mampu melakukan Discharge Planning

C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan Administrasi
a. Pembagian kelompok
b. Persiapan absensi dan materi
2. Pelaksanaan
a. Untuk sesi materi akan dimulai secara videoconference (via zoom/whats app call
group) untuk proses absebsi dan penjelasan singkat materi praktik laboratorium
maksimal 1x45 menit.
b. Selanjutnya sisa waktu akan dilanjutkan proses simulasi dengan menggunakan
media video yang akan dibagikan melalui google classroom
c. Untuk sesi praktik mandiri mahasiswa akan mengulang tindakan dari video yang
telah didapatkan secara mandiri.
d. Untuk proses evaluasi mahasiswa wajib mengirimkan hasil rekaman tindakan
mandiri yang akan dikirimkan ke dosen/fasilitator melalui Whats App atau link
video pada google classroom.
3. Kegiatan Mahasiswa
a. Mengikuti pengarahan dan pembimbing lab
b. Mengikuti pre dan post conference serta bimbingan yang dilaksanakan selama lab
c. Mengisi daftar hadir secara online
d. Menyusun laporan akhir pelaksanaan lab.

D. Metode Pembelajaran :
Metode yang digunakan dalam praktek secara online yaitu dengan metode
asyncronous dan menggunakan media seperti video (hasil rekaman fasilitator atau dari
youtube), virtual simulator, dan clinical scenario yang sumbernya dapat diakses pada
modul pratikum atau pada aplikasi LMS asynchronous yang digunakan seperti google
classroom atau aplikasi sejenisnya.

Kegiatan Waktu Deskripsi


Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 4
1. Pengantar 45 menit Pengantar penjelasan tindakan
keperawatan serta absensi
2. Simulasi 20 menit 1. Proses simulasi dengan menggunakan
media video
2. Mahasiswa
mengamati/memperhatikan
3. Memberikan kesempatan bertanya
pada aspek-aspek yang penting
4. Mahasiswa dapat menanyakan hal-
hal yang belum dimengerti dan
instruktur menanggapinya
3. Praktek 85 menit 1. Mahasiswa melakukan praktek yang
telah dilihat melalui video
2. Setiap mahasiswa wajib berlatih
minimal 1 kali
4. Evaluasi 30 menit Evaluasi terhadap tindakan yang sudah
dilakukan

E. Persyaratan Praktik Laboratorium :


1. Mahasiswa telah mengikuti pokok bahasan yang telah dipraktikkan
2. Mahasiswa wajib mempelejari penuntun pelaksanaan laboratorium
3. Mahasiswa telah menguasai secara teori materi praktikum
4. Menataati jadwal / waktu pelaksanaan praktikum yang telah ditetapkan
5. Hadir secara online 15 menit sebelum pelaksanaan praktikum dan memakai jas
praktikum laboratorium
6. Pelaksanaan praktikum secara online dilaksanakan selama 170 menit dan mahasiswa
wajib mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai
7. Mahasiswa dapat meninggalkan praktik laboraturium secara online setelah mendapat
izin terlebih dahulu dari Pembimbing/Fasilitator.
8. Mahasiswa harus berperan aktif dalam pelaksanaan laboratorium secara online

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 5


Kegiatan praktik laboratorium akan dilaksanakan secara online dengan tetap
memperhatikan target kompetensi yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkanhya
sebagai berikut:
1. Mahasiswa akan dibagi ke dalam 4 kelompok kecil.
2. Setap kelompok mengikuti kegiatan praktik laboratorium sesuai dengan jadwal masing-
masing.
3. Setiap kelompok mendapatkan alokasi waktu 1x170 menit untuk sesi simulasi dan
1x170 menit untuk kegiatan praktik laboratorium mandiri.
4. Untuk sesi materi akan dimulai secara videoconference (via zoom/whats app call
group) untuk proses absebsi dan penjelasan singkat materi praktik laboratorium
maksimal 1x45 menit.
5. Selanjutnya sisa waktu akan dilanjutkan proses simulasi dengan menggunakan media
video yang akan dibagikan melalui google classroom
6. Untuk sesi praktik mandiri mahasiswa akan mengulang tindakan dari video yang telah
didapatkan secara mandiri.
7. Untuk proses evaluasi mahasiswa wajib mengirimkan hasil rekaman tindakan mandiri
yang akan dikirimkan ke dosen/fasilitator melalui Whats App atau link video pada
google classroom.
8. Berikut adalah link video simulasi tindakan praktik laboratorium:
a. Pre dan porst conference : https://www.youtube.com/watch?v=nDizpoCPG7g
b. Operan : https://www.youtube.com/watch?v=TpTrjWUVwEg
c. Ronde keperawatan : https://www.youtube.com/watch?v=w_a8vzJmCwo
d. Supervise dan pendelagasian : https://www.youtube.com/watch?v=IVj3M356-
5A dan https://www.youtube.com/watch?v=iU9ghI5qdqM
e. Discharge planning : https://www.youtube.com/watch?v=iU9ghI5qdqM

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 6


Kelompok 1 Kelompok 2

No Nim Nama No Nim Nama

1 17.01.001 A. Cindewi Andi Nyiwi 1 17.01.002 Alya Marchanda


Sangadji

2 17.01.011 Febriyanti 2 17.01.009 Delvi Malakiano


Ahmad

3 17.01.013 Fidyah Fitrasari Nugraha 3 17.01.014 Nurasni

4 17.01.022 Rita 4 17.01.020 Ririn Ariyanti

5 17.01.023 Siti Hardilah Nasir 5 17.01.024 Siti Nadila Yusran

6 17.01.029 Suwarni Syam 6 17.01.030 Ulfah


Muthmainnah D.

7 17.01.031 Widhy Nurmayani 7 17.01.032 Windasari

8 17.01.035 Dhandy Lamallo 8 17.01.036 Mohamad Rifaldi


Ali

Kelompok 3 Kelompok 4

No Nim Nama No Nim Nama

1 17.01.003 Ana Yuliawaty 1 17.01.004 Ananda Jihan


Ramadhani

2 17.01.006 Andi Uswatun Khasana 2 17.01.005 Andi Nurul Fadila

3 17.01.017 Ramlah 3 17.01.016 Nusfira Alfionita


Isman

4 17.01.018 Ratna Nengsih 4 17.01.019 Rika Wulandari

5 17.01.025 Sri Damayanti 5 17.01.026 Sri Ramadani

6 17.01.027 Sry Wahyuni Mansur 6 17.01.028 St. Nurhasana

7 17.01.033 Yulia 7 17.01.034 Yunita Afrida


Makai

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 7


Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 8
F. Tindakan Laboratorium

No Tindakan Dosen Pengampu

01 Pre dan post conference Ns. Suriyani. M.Kep


Operan
02 Ronde Keperawatan Hj. Saenab Dasong, SKM.,
M.Kep

03 Supervisi dan Pendelagasian Hj. Hamsiah Hamzah,


SKM., M.Kep

04 Discharge Planning Ns. Hasriany, M.Kes.,


M.Kep

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 9


KEGIATAN PERTEMUAN MINGGUAN (PRAKTIKUM)

Hari,Tanggal,Jam KELOMPOK

I II III IV

Senin, 26 April 2021 Pre dan Post conference


Pukul 09.00 – 11.50 Wita Operan ( Ns. Ani)

Selasa, 27 April 2021 Pre dan Post conference


Pukul 09.00 – 11.50 Wita Operan ( Ns. Ani)

Rabu, 28 April 2021 Ronde Keperawatan


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ibu Saenab)

Senin, 03 Mei 2021 Ronde Keperawatan


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ibu Saenab)

Selasa, 04 Mei 2021 Supervisi dan Pendelegasian


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ibu Hamsiah)

Rabu, 05 Mei 2021 Supervisi dan Pendelegasian


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ibu Hamsiah)

Senin, 10 Mei 2021 Discharge Planning


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ns. Kiki)

Selasa, 11 Mei 2021 Discharge Planning

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 10


Pukul 09.00 – 11.50 Wita

(Ns. Kiki)

Senin, 24 Mei 2021 Mandiri


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ns. Ani)

Selasa, 25 Mei 2021 Mandiri


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ibu Saenab)

Rabu, 26 Mei 2021 Mandiri


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ibu Hamsiah)

Senin, 31 Mei 2021 Mandiri


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (Ns. Kiki)

Selasa, 01 Juni 2021 UJIAN LAB


Pukul 09.00 – 11.50 Wita (TIM)

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 11


PRE & POST CONFERENCE

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


Kompetensi Umum:

Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu melakukan pre dan
post conference

Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:


1. Memahami pengertian dari pre dan post
conference
2. Menyebutkan tujuan dari pre dan post
conference
3. Menyebutkan Alat dan Bahan dari pre dan post
conference
4. Melakukan Prosedur pre dan post conference

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Belajar dan latihan mandiri

2. Belajar secara kelompok (Practice Rehearseal


Pairs).

PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)

1. PENGERTIAN

a. Pre Conference (Konferensi Awal) yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
Katim atau Pj Tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
b. Post Conference (Konferensi Akhir) yaitu komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 12


post conference adalah: hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.

2. TUJUAN
o Tujuan umum
Meningkatkan dan mempertahankan kualitas asuhan keperawatan pada pasien
selama 24 jam terus menerus selama pasien dirawat.

o Tujuan khusus
a. Mengenali maslah pasien.
b. Membuat rencana asuhan keperawatan.
c. Pembagian tugas perawat pelaksana.
d. Mengetahui perkembangan pasien.
e. Mengetahui pencapaian tujuan Askep.
f. Mengetahui kendala yang dihadapi selama pemberian Askep.
g. Mengetahui kejadian - kejadian lain yang ditemukan selama pemberian askep
dengan cara:
 Analisis kritikan, penilaian alternative pemecahan masalah dan pendekatan
kreatif.
 Memberikan kesempatan mengemukakan pendapat dalam menyelesaikan
masalah.
 Menerima umpan balik.
 Mengembangkan kemampuan berargumentasi.
 Mengembangkan ketrampilan kepemimpinan.

3. ALAT DAN BAHAN


a. Sarana diskusi : buku, pulpen
b. Status / dokumentasi keperawatan pasien.
4. PROSEDUR
 Sumber
1.    Kepala ruangan.
2.    Staf.
3.    Ruangan.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 13


4.    Kebijakan ruangan.
5.    Panduan Pre dan Postconference.

 Strategi
Membuat acuan untuk orientasi tenaga baru:
a.    Kepala ruangan memberikan penjelasan orientasi kepada tenaga baru.
b.    Orientasi meliputi kegiatan yang mengacu pada program Komite
Keperawatan.

 Program
Contoh Prepost Conference

Tindakan Waktu Penanggung Jawab Keterangan

Menyusun pedoman pre Setiap selesai Kepala TIM atau PJ Selesai


post conference operan pada saat dinas saat
itu.

 Hasil
a. Waktu
 Pre Conference:
Dilakukan secara terjadwal segera setelah operan jaga.
 Post Conference:
Dilakukan secara terjadwal sebelum operan jaga.
b. Tempat Conference
 Nurse station.
 Tempat lain yang memungkinkan.
c. Peserta
 Kepala Ruangan.
 Katim.
 Perawat Pelaksana.
d. Tugas Katim Pada Pre Conference
 Menyiapkan ruangan/tempat.
 Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
 Menjelaskan tujuan dilakukannya Pre Conferance.
 Memandu pelaksanaan Pre Conference.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 14


 Menjelaskan masalah keperawatan pasien, diagnosa keperawatan dan
rencana keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.
 Membagi tugas kepada Perawat Pelaksana sesuai kemampuan yang dimiliki
dengan memperhatikan keseimbangan kerja.
 Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan pasien/tindakan.
 Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan penyelesaian masalah yang
sedang didiskusikan.
 Mengklarifikasi kesiapan Perawat Pelaksana untuk melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
 Memberikan reinforcement positif pada Perawat Pelaksana.
 Menyimpulkan hasil Pre Conference.
e. Tugas Katim Pada Post Conference
 Menyiapkan ruang/tempat.
 Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
 Menjelaskan tujuan dilakukannya Post Conferance.
 Menerima penjelasan dari Perawat Pelaksana tentang hasil tindakan/ hasil
asuhan keperawatan yang telah dilakukan Perawat Pelaksana.
 Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam memberikan ASKEP pasien
dan mencari upaya penyelesaian masalahnya.
 Memberi reinforcement pada Perawat Pelaksana.
 Menyimpulkan hasil Post Conference.
 Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan tugas jaga shift jaga
berikutnya (melakukan ronde keperawatan).
f. Tugas Perawat Pelaksana Pre Post Conference
 Mengikuti Pre Post Conference.
 Menyiapkan diri untuk melaksanakan asuhan keperawatan.

Pedoman Pre Conference

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 15


PEDOMAN PRE CONFERENCE

Waktu Kegiatan : Setelah operan

Tempat : meja masing-masing tim

Penanggung jawab: Ketua Tim/Pj Tim

Kegiatan:

1. Katim/Pj Tim membuka acara


2. Katim/Pj Tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat
pelaksana
3. Katim/PJ Tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan
asuhan yang diberikan saat itu
4. Katim/PJ Tim memberikan reinforcement
5. Katim/Pj Tim menutup acara

Pedoman Post conference

PEDOMAN POST CONFERENCE

Waktu Kegiatan : sebelum operan ke dinas berikut

Tempat : meja masing-masing tim

Penanggung jawab: Ketua Tim/Pj Tim

Kegiatan:

1. Katim/Pj Tim membuka acara


2. Katim/Pj Tim menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien
3. Katim/Pj Tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
4. Katim/Pj Tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 16


5. Katim/Pj Tim menutup acara
Referensi:

Nursalam, 2016, Manajemen Keperawatan, Salemba Medika


Sitorus, R. 2002. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : penataan
struktur & proses pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat , EGC Jakarta

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 17


TIMBANG TERIMA PASIEN (OPERAN)

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

Kompetensi Umum:

Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu melakukan operan

Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:


1. Memahami pengertian dari operan
2. Menyebutkan tujuan dari operan
3. Menyebutkan Alat dan Bahan dari operan
4. Melakukan Prosedur operan

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Belajar dan latihan mandiri


2. Belajar secara kelompok (Practice Rehearseal Pairs).

PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)

1. PENGERTIAN
Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan dari
dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala
ruangan , sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung
jawab shift sore.

2. TUJUAN
- Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
- Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim
perawat.
- Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 18


3. ALAT DAN BAHAN
a. Sarana diskusi : buku, pulpen
b. Status / dokumentasi keperawatan pasien.
4. PROSEDUR
Metode Pelaporan
a) Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung kepada
perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan diskusi
yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan rencana keperawatan.
b) Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat kemudian
dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu persatu.

Pelaksanaan

a) Kedua kelompok dinas sudah siap.


b) Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal
yang penting lainnya selama masa perawatan ( tanggung jawab )
c) Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang sebaiknya
dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
d) Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
- Identitas klien dan diagnosa medis.
- Masalah Keperawatan yang masih muncul.
- Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )
- Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif,
pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan.
- Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.
e) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya
jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan
atau berhak terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas.
f) Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
g) Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali dalam kondisi
khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 19


Hal-hal yang perlu Diperhatikan

a) Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.


b) Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
c) Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
d) Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
e) Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
f) Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang ada pada
kliwn, dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya
terlebih dahulu ( setelah diketahui melalui pengkajian ), baru kemudian terhadap
tindakan yang telah dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah
dilakukan tindakan.
g) Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume suara yang
pelan dan tegas ( tidak berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa
yang dibicarakan untuk menjaga privacy klien, terutama mengenai hal-hal yang
perlu dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien.
h) Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya jangan
dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

Pedoman Operan antar Shift

PEDOMAN OPERAN
Waktu Kegiatan : Awal pergantian shift (pukul 07.30, 14.00, 21.00)

Tempat : Nursing Station/Kantor Perawat

Penanggung Jawab : Kepala Ruangan/PJ Shift

Kegiatan :

1. Karu/Pj shift membuka acara dengan salam


2. PJ shift yang mengoperkan menyampaikan:
a. Kondisi/keadaan pasien: Dx keperawatan, Tuk yang sudah
dicapai, tindakan yang sudah dilaksanakan, hasil asuhan
b. Tindak lanjut untuk shift berikutnya

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 20


3. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah
disampaikan
4. Karu memimpin ronde ke kamar pasien
5. Karu merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut
6. Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
7. Bersalaman

Referensi:

Nursalam, 2016, Manajemen Keperawatan, Salemba Medika

Sitorus, R. 2002. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : penataan


struktur & proses pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat , EGC Jakarta

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 21


RONDE KEPERAWATAN

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


Kompetensi Umum:

Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu melakukan ronde keperawata

Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:


1. Memahami pengertian dari ronde keperawatan
2. Menyebutkan tujuan dari ronde keperawatan
3. Menyebutkan Alat dan Bahan dari ronde keperawatan
4. Melakukan Prosedur o ronde keperawatan

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Belajar dan latihan mandiri


2. Belajar secara kelompok (Practice Rehearseal Pairs).

PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)

1. PENGERTIAN
Sebagai bahan dalam peningkatan pemberian asuhan keperawatan untuk menyelesaikan
masalah pasien yang belum teratasi
2. TUJUAN
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikann penyelsaian masalaha dengan perawat primer , tim Kesehatan lain
c. Menemukan alas an ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien

3. ALAT DAN BAHAN


a. Catatan kpeerawatan dan medis pasien
b. Kasus pasien diambil minimal 1 hari sebelum pelaksanaan ronde
c. Inform consent

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 22


d. Literatur/referensi terkait dengan penyakit klien
e. Buku notulen ronde keperawatan dan alat tulis
4. PROSEDUR
A. Tahap pra interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan medis
2. Tetapkan kasus minimal satu hari sebelum
waktu pelaksanaan ronde
3. Berikan onform consent pada keluarga atau
pasien
4. Membuka kegiatan ronde dengan mengucapkan
salam
5. Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari
hasil ronde
6. Menjelaskan tentang pasien oleh perawat primer
yang difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana Tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
7. Memberikan kesempatan anggota tim untuk
diskusi dan mengajukan pendapat/pertanyaan.
8. Mengajak peserta menuju ruang pasien
B. Tahap Orientasi
1. Beri salam dan panggil pasien dengan
Namanya
2. Jelaskan tentang kegiatan yang akan
dilakukan (oleh ketua tim / perawat primer)
C. Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan pasien
bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Jaga privasi pasien
3. Memulai dengan cara yang baik
4. Mempersilahkan tim untuk
validasi, intervensi, dan edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Memberikankesempatan pasien
dan keluarga untuk menyampaikan permasalahannya dan yang belum jelas.
Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 23
D. Tehap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien
2. Simpulkan kegiatan ronde
keperawatan (tidak didepan pasien)
3. Berikan reinforcement
positif pada tim
4. Buat rencana tindak lanjut
setelah kegiatan ronde keperawatan
5. Kontrak pertemuan
selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat)
6. Menutup kegiatan ronde
keperawatan
E. Dokumentasi
Cata dalam notulen ronde keperawatan
Referensi:

Nursalam, 2016, Manajemen Keperawatan, Salemba Medika

Sitorus, R. 2002. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : penataan


struktur & proses pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat , EGC Jakarta

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 24


SUPERVISI DAN PENDELEGASIAN

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


Kompetensi Umum:

Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu memantau tahap supervise
dan pendelegasian

Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:


1. Memahami pengertian dari supervise dan pendelegasian
2. Menyebutkan tujuan dari supervise dan pendelegsaian
3. Menyebutkan Alat dan Bahan dari supervise dan pendelegasian
4. Melakukan Prosedur supervise dan pendelegasian

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Belajar dan latihan mandiri


2. Belajar secara kelompok (Practice Rehearseal Pairs).

PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)

1. PENGERTIAN

- Supervisi klinik adalah proses dukungan formal dan pembelajaran professional


untuk mengembangkan pengetahuan dan kompetensi staf, tanggung jawab terhadap
pekerjaan, serta upaya meningkatkan perlindungan keselamatan konsumen terhadap
layanan kesehatan di lingkungan klinik yang kompleks.

- Supervisi keperawatan adalah suatu proses formal dan professional yang dilakukan
oleh supervisor atau pemimpin untuk mendukung, membimbing, mengarahkan,
mengevaluasi, serta mengembangkan pengetahuan dan kompetensi perawat untuk
menyelesaikan tugas dengan penuh tanggungjawab guna mencapai tujuan rumah
sakit dan keselamatan pasien.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 25


- Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan suatu proses kompleks
penyerahan tugas baru dan penting, dengan tanggung jawab dan wewenang
pengambilan keputusan terletak pada staf tanpa melalui persetujuan pemimpin
terlebih dahulu

- Pendelegasian adalah pengalihan tanggun jawab melakukan pekerjaan dari satu


individu ke individu lain sambil tetap menjaga akuntabilitas professional dan hasil
akhir.

2. TUJUAN

1. Tujuan Supervisi

- Meningkatkan kemampuan supervise (peserta supervise ) untuk


mengembangkan dan mempertahankan kualitas praktik keperawatan secara
kreatif yang dilaksanakan secara continue selama ia menjalankan keriernya,
baik ditatanan klinik, manejemen, maupun pendidikan .

- Untuk memberikan dukungan, memotivasi, meningkatkan kemampuan dan


pengendalian emosional dengan tidak membuat perawat pelaksana merasa
dinilai dalam melakukan pekerjaannya secara benar.

2. Tujuan Pendelegasian

- menetapkan dan memberikan tugas yang diberi pelimpahan dan menerima


pertanggungjawaban (akuntabilitas )atas hasil yang telah dicapai.

3. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah :

- Sarana Diskusi : buku, pulpen

- Status/Dokumentasi Keperawatan Pasien

4. PROSEDUR
SUPERVISI

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 26


1. Manfaat Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja, peningkatan ini erat kaitannya dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya
hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
2) Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja, peningkatan ini erat kaitannya dengan
makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian
sumber daya (tenaga, harta, dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah (Azwar
1996, dalam Nursalam, 2007).
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, maka sama artinya bahwa tujuan
organisasi telah tercapai dengan baik. 
2. Prinsip Supervisi (Suyanto, 2009)
Agar supervisi dapat dijalankan dengan baik maka seorang suprvisor harus
memahami prinsip- prinsip supervisi dalam keperawatan sebagai berikut:
1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
2) Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi.
3) Kegiatan direncanakan secara matang.
4) Bersifat edukatif, supporting dan informal.
5) Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan
6) Membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf.
7) Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
8) Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing perawat yang disupervisi.
9) Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
10) Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
11) Suprvisi dilakukan secara teratur dan berkala.
12) Supervisi dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan
perkembangan.
3. Area Supervisi
1) Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan kepada klien.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 27


2) Keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati

Area supervise keperawatan mencakup aspek kognitif, sikap dan perilaku meliputi:

1) Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien


2) Pendokumentasian asuhan keperawatan
3) Penerimaan pasien baru
4) Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang
5) Pengelolaan logistic dan obat
6) Penerapan metode ronde keperawatan dalam menyelesaikan masalah
keperawatan klien
7) Pelaksanaan timbang terima.
4. Cara Supervisi Suyanto (2009 ).
Menegaskan supervisi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Supervisi diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi serta tujuan supervisi.

a. Supervisi Langsung:
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Cara
supervisi ini ditujukan untuk bimbingan dan arahan serta mencegah dan
memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Cara supervisi terdiri dari:

1) Merencanakan
Seorang supervisor, sebelum melakukan supervisi harus membuat
perencanaan tentang apa yang akan disupervisi, siapa yang akan disupervisi,
bagaimana tekniknya, kapan waktunya dan alasan dilakukan supervisi
(Kron, 1987).
Dalam membuat perencanaan diperlukan unsur-unsur: Objektif /
tujuan dari perencanaan, Uraian Kegiatan, Prosedur, Target waktu pelaksanaan,
penanggung jawab dan anggaran.
2) Mengarahkan
Pengarahan yang dilakukan supervisor kepada staf meliputi pengarahan

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 28


tentang bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai. Dalam memberikan pengarahan diperlukan kemampuan
komunikasi dari supervisor dan hubungan kerjasama yang demokratis antara
supervisor dan staf.
Cara pengarahan yang efektif adalah:
 Pengarahan harus lengkap
 Menggunakan kata-kata yang tepat
 Bebicara dengan jelas dan lambat
 Berikan arahan yang logis.
 Hindari memberikan banyak arahan pada satu waktu.
 Pastikan bahwa arahan dipahami.
 Yakinkan bahwa arahan supervisor dilaksanakan sehingga perlu
kegiatan tindak lanjut.
3) Membimbing
Agar staf dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dalam
melakukan suatu pekerjaan, staf perlu bimbingan dari seorang supervisor.
Supervisor harus memberikan bimbingan pada staf yang mengalami
kesulitan dalam menjalankan tugasnya, bimbingan harus diberikan dengan
terencana dan berkala. Staf dibimbing bagaimana cara untuk melakukan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Bimbingan yang diberikan diantaranya
dapat berupa : pemberian penjelasan, pengarahan dan pengajaran, bantuan,
serta pemberian contoh langsung.
4) Memotivasi
Supervisor mempunyai peranan penting dalam memotivasi staf untuk
mencapai tujuan organisasi. Kegiatan yang perlu dilaksanakan supervisor
dalam memotivasi antara lain adalah (Nursalam, 2007):
 Mempunyai harapan yang jelas terhadap staf dan mengkomunikasikan
harapan tersebut kepada para staf.
 Memberikan dukungan positif pada staf untuk menyelesaikan pekerjaan.
 Memberikan kesempatan pada staf untuk menyelesaikan tugasnya dan
memberikan tantangan-tantangan yang akan memberikan pengalaman
yang bermakna.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 29


 Memberikan kesempatan pada staf untuk mengambil keputusan sesuai
tugas limpah yang diberikan.
 Menciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf.
 Menjadi role model bagi staf.
5) Mengobservasi (Nursalam, 2007)
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi staf dalam melaksanakan
tugasnya sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan, maka supervisor harus melakukan observasi terhadap
kemampuan dan perilaku staf dalam menyelesaikan pekerjaan dan hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh staf.

6) Mengevaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan, apabila suatu
pekerjaan sudah selesai dikerjakan oleh staf, maka diperlukan suatu evaluasi
upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya.
Evaluasi juga digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah
dikerjakan sesuai dengan ketentuan untuk mencapai tujuan organisasi.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara menilai langsung kegiatan, memantau
kegiatan melalui objek kegiatan. Apabila suatu kegiatan sudah di evaluasi,
maka diperlukan umpan balik terhadap kegiatan tersebut.
b. Supervisi Tidak Langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis, seperti laporan pasien dan catatan
asuhan keperawatan dan dapat juga dilakukan dengan menggunakan laporan
lisan seperti saat timbang terima dan ronde keperawatan. Pada supervisi tidak
langsung dapat terjadi kesenjangan fakta, karena supervisor tidak melihat
langsung kejadian dilapangan. Oleh karena itu agar masalah dapat diselesaikan ,
perlu klarifikasi dan umpan balik dari supevisor dan staf
5. Teknik Supervisi (Nursalam, 2007)
Untuk dapat melaksanakan supervisi dengan baik ada dua teknik yaitu:
1) Pengamatan langsung
Pengamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 30


 Sasaran Pengamatan
 Pengamatan langsung ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan
strategis saja (selective supervicion).   
 Objektivitas pengamatan
Pengamatan langsung perlu dibantu dengan suatu daftar isi (check list) yang
telah dipersiapkan. Daftar isi tersebut ditujukan untuk setiap sasaran
pengamatan secara lengkap dan apa adanya.
 Pendekatan pengamatan
Pendekatan pengamatan dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan
kekuasaan atau otoriter.
2) Kerjasama
Keberhasilan pemberian bantuan dalam upaya meningkatkan kinerja bawahan
diperlukan kerjasama antara pelaksana supervisi dan yang di supervisi, serta
mereka yang disupervisi merasakan masalah yang dihadapi juga merupakan
masalah mereka sendiri (sense of belonging).

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 31


ALUR
SUPERVISI

Kepala Bidang
Perawatan

Kepala per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


Kepala per IRNA
PRA serta instrument/alat ukur

Kepala Ruangan
Menilai kinerja perawat: Supervisi
Pelaksanaan
Responsibility-Accountability-
Authorithy (R-A-A) PP 1 PP 2

Pembinaan (3 F) PA PA
Pasca
 Penyampaian Penilaian (Fair)
Kinerja perawat dan
 Feed Back (Umpan Balik)
kualitas pelayanan
 Follow Up (Tindak Lanjut),
pemecahan masalah dan
Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 32
reward
FORMAT SUPERVISI PEMASANGAN INFUS

Hari/Tanggal : Supervisor :

Yang disupervisi : Ruangan :

Aspek
Penilaian
Parameter Bobot Dilakukan Keterangan

Ya Tidak

Persiapan A. Menyiapkan Alat Steril


1. Abocath sesuai
1
dengan ukuran
Dewasa       : 14-20
Anak-anak  : 22-24
Infant          : 24-25
2. Infus set 1
3. Kapas Steril
1
4. Kasa Steril
B. Menyiapkan Alat Non 1
Steril
1
1. Sarung tangan
2. Alkohol 70% 1
3. Pengalas

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 33


4. Bengkok 1
5. Standar infus
1
6. Torniket
7. Perlak 1
8. Betadin dalam
1
tempatnya
9. Plester/hipaviks 1
10. Guntung
1
11. Alat tulis
12. Jam tangan dengan 1
detikan
1
C. Menyiapkan Bahan-
bahan
1. Cairan infuse sesuai
1
kebutuhan pasien.
D. Menyiapkan Pasien
1. Memberi penjelasan
2
kepada pasien
tentang prosedur
yang akan dilakukan.
2. Mengatur posisi
pasien yang nyaman. 2

Pelaksanaan Pelaksanaan Injeksi


Intravena:

1. Cuci tangan atau


1
gunakan alkohol
gliserin.
2. Siapkan alat dalam satu
2
tempat dan bawa alat
alat-alat ke dekat
pasien.
3. Letakkan pengalas di

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 34


bawah tangan yang 1
akan dipasang dan
dekatkan bengkok
dengan pasien.
4. Pasang infus set ke
2
cairan dan pastikan
selang infus tidak berisi
udara.
5. Memasang sarung
tangan bersih. 1
6. Memilih posisi dan
vena yang tepat dan
benar, motivasi pasien
untuk mengepalkan
tangan.
7. Pasang torniket 10-12 3

cm diatas tempat
penusukan.
8. Desinfeksi vena dengan 1

teknik yang benar


memakai betadin dan
hapus dengan alkohol
 Memutar atau
 Ke bawah dengan 1
kali usapan
9. Masukkan abocath ke 3
dalam vena yang
dipilih
10. Tekan kateter dengan 1 3
jari dan lepaskan
seluruh needle dalam
kateter, kemudian
torniket dilepas.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 35


11. Menyambungkan
kateter dengan selang
1
infus.
12. Buka klem selang infus
dan observasi apakah
2
cairan infus menetes
dengan lancar.
13. Fiksasi kateter dengan
2
tidak menyentuh area
penusukan.
14. Oleskan antiseptik
2
diarea penusukan,
tutup dengan kasa
steril.
2
15. Memberi
plester/hipaviks untuk
keamanan agar tidak
tercabut.
16. Mengatur tetesan infus 2

sesuai kebutuhan
pasien.
17. Beri etiket pada selang 2

infus.
Sikap Sikap perawat pada waktu
injeksi:
1
1. Komunikasi
1
2. Kerjasama
3. Tanggung jawab 1
4. Kewaspadaan
1

Evaluasi Evaluasi:

1. Mengevaluasi lokasi 1
pemasangan infus dan

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 36


kelancaran tetesan
2. Mengevaluasi
1
kenyamanan posisi.
3. Mengobservasi
kemungkinan plebitis.
2

Total 60

Kriteria:

Baik           : Jika Nilai 55-60

Cukup       :  50-54

Kurang      :   <50

Makassar,………./………./……….

Kepala Ruangan

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 37


PENDELEGASIAN

a. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.


b. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
c. Menyetujui standar kerja
d. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
e. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang
baik secara tertulis maupun lisan.
f. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang
dicapai.
g. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.
h. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru yang
bermanfaat.
i. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
j. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

SURAT PENDELEGASIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Nip. :

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 38


Unit kerja :

Jabatan :

Menyatakan tidak dapat melaksanakan tugas tersebut sebagai……..

Pada hari, tanggal :

Demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, saya mendelegasikan pelaksanaan tugas


beserta kewenangannya kepada :

Nama :

Nip :

Unit kerja :

Jabatan :

Demikian surat pendelegasian inisaya buat dengan sungguh-sungguh

Makssar, ……………….

Penerima delegasi
Yang Mendelgesaikan

( )

( )

Referensi:

Russel C.Swanburg, R. P. (2000). Pengantar Kepemimpinan & Manajemen


Keperawatan untuk Perawat Klinis (Introductory Management and Leadership for
Clinical Nurses). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 39


Nursalam, 2016, Manajemen Keperawatan, Salemba Medika

Sitorus, R. 2002. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : penataan


struktur & proses pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat , EGC Jakarta

DISCHARGE PLANNING

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


Kompetensi Umum:

Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu melakukan discharge


planning

Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:


1. Memahami pengertian dari discharge planning
5. Menyebutkan tujuan dari discharge planning
6. Menyebutkan Alat dan Bahan dari discharge planning
7. Melakukan Prosedur o discharge planning

STRATEGI PEMBELAJARAN

3. Belajar dan latihan mandiri


4. Belajar secara kelompok (Practice Rehearseal Pairs).

PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)

5. PENGERTIAN

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 40


Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang
ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan
6. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan
perawat mampu menerapkan discharge planning dengan baik dan benar.
b. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
b. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
c. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
d. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.
e. Melaksanakan discharge planning
f. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning
g. Pendokumentasian discharge planning

7. ALAT DAN BAHAN


a. Sarana diskusi : buku, pulpen
b. Status / dokumentasi keperawatan pasien.
8. PROSEDUR
5. Jenis pemulangan pasien
1. Conditional discharge (pemulangan sementara)
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang
untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari
sakitnya. Jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat
dilakukan kembali.
3. Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk
pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan tim home
care rs atau puskesmas terdekat.
6. Komponen perencanaan pulang
1. Perawatan di rumah

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 41


2. Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet, waktu
kontrol, tempat control.
3. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian,
dan waktu yang tepat untuk minum obat.
4. Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum
lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan
menyimpan obat tersebut.
5. Hasil pemeriksaan
6. Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
7. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
1. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat
mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta
keluarga.
2. Program pulang bertahap.
3. Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang
dilakukan pasien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
4. Rujukan.
5. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien di rumah.
8. Alur discharge Planning

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 42


9. Peran perawat dalam discharge planning

 Kepala ruangan
1. Membuka acara discharge planning kepada pasien
2. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
 Ketua Tim
1. Membuat rencana discharge planning
2. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3. Memberikan konseling
4. Memberikan pendidikan kesehatan
5. Menyediakan format discharge planning
6. Mendokumentasikan discharge planning
7. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir
perawatan)
 Perawat Pelaksana
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah
direncanakan oleh Ketua Tim.
10. Pelaksanaan Kegiatan

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 43


Topik : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa medis Hipertensi
Hari/tanggal : Kamis, 16 April 2012
Waktu : 10.00
Tempat : Ruang Mina
Pelaksana : Karu, KaTim, Pa
Sasaran : Klien dan keluarga klien
11. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Maria Detry, S.Kep
Ketua Tim : Ratna Triana Sari S.Kep
Perawat Pelaksana / Pa : Ragil Yuliana S.Kep
12. Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab
setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan
pulang, meliputi:
A. Komponen perencanaan pulang

a. Perawatan di rumah
Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol, tempat kontrol
b. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian,
dan waktu yang tepat untuk minum obat.
c. Obat-obatan yang dihentikan
Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh
klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
d. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
e. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.

B. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang

1. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi)


kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan
meningkatkan pengetahuan klien serta keluarga.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 44


2. Program pulang bertahap.
Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang
dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
3. Rujukan.
4. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai
hubungan langsung antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga
dapat mengetahui perkembangan klien di rumah.
13. Instrumen
1. Status klien
2. Lembar discharge planning (terlampir)
3. Leaflet (terlampir)
4. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.
14. Mekanisme kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan :
1. Karu mengucapkan salam kemudian menanyakan bagaimana persiapan Ketua Tim
untuk pelaksanaan discharge planning
2. Ketua Tim sudah siap dengan status klien dan format discharge planning
3. Menyebutkan masalah-masalah klien.
4. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga.
5. Karu memeriksa kelengkapan discharge planning. 10 menit

Pelaksanaan

1. Karu membuka acara discharge planning.


2. Ketua Tim dibantu Pa menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan
tentang :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan penatalaksanaan
e. Menjelaskan aturan pengobatan, dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah
sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 45


f. Cara minum obat, perawatan di rumah
3. Ketua Tim menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang
telah disampaikan.
4. Ketua Tim mengucapkan terima kasih.
5. Pendokumentasian.
6. Timbal balik antara Karu, Ketua Tim, Pa dengan keluarga klien. 30 menit Bed
pasien Karu
7. Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau saran kepada Ketua Tim dan
Pa 2 menit R.Karu Karu
15. Evaluasi
1. Stuktur
a. Persiapan dilakukan saat klien masuk Ruang Mina
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c. Menyusun proposal
d. Menetapkan kasus.
e. Pengorganisasian peran.
f. Penyusunan leaflet, kartu discharge planning dan lembar discharge planning.
g. Persiapan obat, hasil-hasil lab, dan pemeriksaan penunjang.
h. Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien
2. Proses
a. Kelancaran kegiatan.
b. Peran serta perawat yang bertugas.
c. Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien dapat
menyebutkan kembali tentang :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahan dan penatalaksanaan
e. Menjelaskan manfaat aturan pengobatan, minum obat dan rencana kontrol
setelah pulang dari rumah sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 46


f. Cara minum obat, perawatan di rumah, dll.

Referensi:

Nursalam, 2016, Manajemen Keperawatan, Salemba Medika

Sitorus, R. 2002. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit : penataan


struktur & proses pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat , EGC Jakarta

Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 47

Anda mungkin juga menyukai