ONLINE
MANAJEMEN
KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2021
Disusun oleh :
TIM DOSEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
Mengacu pada Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indoneisa yang berbasis
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang terintegrasi (AIPNI) Program
Studi S1 Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar bahwa pada semester VIII
mahasiswa mendapatkan mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan metode
STUDENT CENTER LEARNING (SCL) yang terdiri dari kuliah, diskusi dan
Laboratorium. Laboratorium dilaksanakan dalam bentuk praktek belajar laboratorium.
Kegiatan Laboratorium yang dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa mampu
mencermati dan melakukan roleplay terkait manajemen keperawatan serta
melaksanakan komunikasi yang efektif disetiap keterampilan klinik yang biasa
dilakukan dan ditemukan dirumah sakit tempat mahasiswa melaksanakan kepanitraan
klinik dan mengenali situasi nyata klinik.
Laboratorium ini dilakukan secara online berbasis aplikasi dengan
menggunakan metode syncoronus maupun asyncronus, dimana mengharapkan peserta
didik untuk bisa belajar aktif dan mandiri sehingga memungkinkan mahasiswa
memperoleh pengalaman dalam melaksanakan praktek Laboratorium ataupun telaah
kasus dirumah sakit.
Diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar dan bimbingan
secara bertahap sesuai dengan tujuan belajar. Untuk mencapai tujuan belajar tersebut
diperlukan video (hasil rekaman fasilitator atau dari youtube), virtual simulator, dan
clinical scenario dan SOP keterampilan serta check list yang sesuai .
B. Capaian Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan roleplay keperawatan yang menjadi dasar ilmiah
dalam praktik keperawatan.
2. Tujuan Khusus
C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan Administrasi
a. Pembagian kelompok
b. Persiapan absensi dan materi
2. Pelaksanaan
a. Untuk sesi materi akan dimulai secara videoconference (via zoom/whats app call
group) untuk proses absebsi dan penjelasan singkat materi praktik laboratorium
maksimal 1x45 menit.
b. Selanjutnya sisa waktu akan dilanjutkan proses simulasi dengan menggunakan
media video yang akan dibagikan melalui google classroom
c. Untuk sesi praktik mandiri mahasiswa akan mengulang tindakan dari video yang
telah didapatkan secara mandiri.
d. Untuk proses evaluasi mahasiswa wajib mengirimkan hasil rekaman tindakan
mandiri yang akan dikirimkan ke dosen/fasilitator melalui Whats App atau link
video pada google classroom.
3. Kegiatan Mahasiswa
a. Mengikuti pengarahan dan pembimbing lab
b. Mengikuti pre dan post conference serta bimbingan yang dilaksanakan selama lab
c. Mengisi daftar hadir secara online
d. Menyusun laporan akhir pelaksanaan lab.
D. Metode Pembelajaran :
Metode yang digunakan dalam praktek secara online yaitu dengan metode
asyncronous dan menggunakan media seperti video (hasil rekaman fasilitator atau dari
youtube), virtual simulator, dan clinical scenario yang sumbernya dapat diakses pada
modul pratikum atau pada aplikasi LMS asynchronous yang digunakan seperti google
classroom atau aplikasi sejenisnya.
Kelompok 3 Kelompok 4
Hari,Tanggal,Jam KELOMPOK
I II III IV
(Ns. Kiki)
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu melakukan pre dan
post conference
Kompetensi Khusus
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)
1. PENGERTIAN
a. Pre Conference (Konferensi Awal) yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
Katim atau Pj Tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
b. Post Conference (Konferensi Akhir) yaitu komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
2. TUJUAN
o Tujuan umum
Meningkatkan dan mempertahankan kualitas asuhan keperawatan pada pasien
selama 24 jam terus menerus selama pasien dirawat.
o Tujuan khusus
a. Mengenali maslah pasien.
b. Membuat rencana asuhan keperawatan.
c. Pembagian tugas perawat pelaksana.
d. Mengetahui perkembangan pasien.
e. Mengetahui pencapaian tujuan Askep.
f. Mengetahui kendala yang dihadapi selama pemberian Askep.
g. Mengetahui kejadian - kejadian lain yang ditemukan selama pemberian askep
dengan cara:
Analisis kritikan, penilaian alternative pemecahan masalah dan pendekatan
kreatif.
Memberikan kesempatan mengemukakan pendapat dalam menyelesaikan
masalah.
Menerima umpan balik.
Mengembangkan kemampuan berargumentasi.
Mengembangkan ketrampilan kepemimpinan.
Strategi
Membuat acuan untuk orientasi tenaga baru:
a. Kepala ruangan memberikan penjelasan orientasi kepada tenaga baru.
b. Orientasi meliputi kegiatan yang mengacu pada program Komite
Keperawatan.
Program
Contoh Prepost Conference
Hasil
a. Waktu
Pre Conference:
Dilakukan secara terjadwal segera setelah operan jaga.
Post Conference:
Dilakukan secara terjadwal sebelum operan jaga.
b. Tempat Conference
Nurse station.
Tempat lain yang memungkinkan.
c. Peserta
Kepala Ruangan.
Katim.
Perawat Pelaksana.
d. Tugas Katim Pada Pre Conference
Menyiapkan ruangan/tempat.
Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
Menjelaskan tujuan dilakukannya Pre Conferance.
Memandu pelaksanaan Pre Conference.
Kegiatan:
Kegiatan:
Kompetensi Umum:
Kompetensi Khusus
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)
1. PENGERTIAN
Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan dari
dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala
ruangan , sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung
jawab shift sore.
2. TUJUAN
- Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
- Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim
perawat.
- Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
Pelaksanaan
PEDOMAN OPERAN
Waktu Kegiatan : Awal pergantian shift (pukul 07.30, 14.00, 21.00)
Kegiatan :
Referensi:
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu melakukan ronde keperawata
Kompetensi Khusus
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)
1. PENGERTIAN
Sebagai bahan dalam peningkatan pemberian asuhan keperawatan untuk menyelesaikan
masalah pasien yang belum teratasi
2. TUJUAN
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikann penyelsaian masalaha dengan perawat primer , tim Kesehatan lain
c. Menemukan alas an ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu memantau tahap supervise
dan pendelegasian
Kompetensi Khusus
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)
1. PENGERTIAN
- Supervisi keperawatan adalah suatu proses formal dan professional yang dilakukan
oleh supervisor atau pemimpin untuk mendukung, membimbing, mengarahkan,
mengevaluasi, serta mengembangkan pengetahuan dan kompetensi perawat untuk
menyelesaikan tugas dengan penuh tanggungjawab guna mencapai tujuan rumah
sakit dan keselamatan pasien.
2. TUJUAN
1. Tujuan Supervisi
2. Tujuan Pendelegasian
4. PROSEDUR
SUPERVISI
Area supervise keperawatan mencakup aspek kognitif, sikap dan perilaku meliputi:
Supervisi diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi serta tujuan supervisi.
a. Supervisi Langsung:
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Cara
supervisi ini ditujukan untuk bimbingan dan arahan serta mencegah dan
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
1) Merencanakan
Seorang supervisor, sebelum melakukan supervisi harus membuat
perencanaan tentang apa yang akan disupervisi, siapa yang akan disupervisi,
bagaimana tekniknya, kapan waktunya dan alasan dilakukan supervisi
(Kron, 1987).
Dalam membuat perencanaan diperlukan unsur-unsur: Objektif /
tujuan dari perencanaan, Uraian Kegiatan, Prosedur, Target waktu pelaksanaan,
penanggung jawab dan anggaran.
2) Mengarahkan
Pengarahan yang dilakukan supervisor kepada staf meliputi pengarahan
6) Mengevaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan, apabila suatu
pekerjaan sudah selesai dikerjakan oleh staf, maka diperlukan suatu evaluasi
upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya.
Evaluasi juga digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah
dikerjakan sesuai dengan ketentuan untuk mencapai tujuan organisasi.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara menilai langsung kegiatan, memantau
kegiatan melalui objek kegiatan. Apabila suatu kegiatan sudah di evaluasi,
maka diperlukan umpan balik terhadap kegiatan tersebut.
b. Supervisi Tidak Langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis, seperti laporan pasien dan catatan
asuhan keperawatan dan dapat juga dilakukan dengan menggunakan laporan
lisan seperti saat timbang terima dan ronde keperawatan. Pada supervisi tidak
langsung dapat terjadi kesenjangan fakta, karena supervisor tidak melihat
langsung kejadian dilapangan. Oleh karena itu agar masalah dapat diselesaikan ,
perlu klarifikasi dan umpan balik dari supevisor dan staf
5. Teknik Supervisi (Nursalam, 2007)
Untuk dapat melaksanakan supervisi dengan baik ada dua teknik yaitu:
1) Pengamatan langsung
Pengamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
Kepala Bidang
Perawatan
Kepala Ruangan
Menilai kinerja perawat: Supervisi
Pelaksanaan
Responsibility-Accountability-
Authorithy (R-A-A) PP 1 PP 2
Pembinaan (3 F) PA PA
Pasca
Penyampaian Penilaian (Fair)
Kinerja perawat dan
Feed Back (Umpan Balik)
kualitas pelayanan
Follow Up (Tindak Lanjut),
pemecahan masalah dan
Penuntun Lab Manajemen Keperawatan STIKES PANAKKUKANG,2021 Page 32
reward
FORMAT SUPERVISI PEMASANGAN INFUS
Hari/Tanggal : Supervisor :
Aspek
Penilaian
Parameter Bobot Dilakukan Keterangan
Ya Tidak
cm diatas tempat
penusukan.
8. Desinfeksi vena dengan 1
sesuai kebutuhan
pasien.
17. Beri etiket pada selang 2
infus.
Sikap Sikap perawat pada waktu
injeksi:
1
1. Komunikasi
1
2. Kerjasama
3. Tanggung jawab 1
4. Kewaspadaan
1
Evaluasi Evaluasi:
1. Mengevaluasi lokasi 1
pemasangan infus dan
Total 60
Kriteria:
Cukup : 50-54
Kurang : <50
Makassar,………./………./……….
Kepala Ruangan
SURAT PENDELEGASIAN
Nama :
Nip. :
Jabatan :
Nama :
Nip :
Unit kerja :
Jabatan :
Makssar, ……………….
Penerima delegasi
Yang Mendelgesaikan
( )
( )
Referensi:
DISCHARGE PLANNING
Kompetensi Khusus
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRASYARAT
-
TEORI DAN PROSEDUR KERJA (SOP)
5. PENGERTIAN
Kepala ruangan
1. Membuka acara discharge planning kepada pasien
2. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
Ketua Tim
1. Membuat rencana discharge planning
2. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3. Memberikan konseling
4. Memberikan pendidikan kesehatan
5. Menyediakan format discharge planning
6. Mendokumentasikan discharge planning
7. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir
perawatan)
Perawat Pelaksana
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah
direncanakan oleh Ketua Tim.
10. Pelaksanaan Kegiatan
a. Perawatan di rumah
Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol, tempat kontrol
b. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian,
dan waktu yang tepat untuk minum obat.
c. Obat-obatan yang dihentikan
Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh
klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
d. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
e. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
Pelaksanaan
Referensi: