Anda di halaman 1dari 9

praktikum biologi tentang paha ayam

I.       Tujuan
a. Untuk memahami zat penyusun tulang
b. Untuk mengetahui peranan kalsium di dalam tulang

II.    Alat dan Bahan


1.    Larutan HCI 10 %
2.    2 Tulang paha ayam
3.    1
4.    Gelas

III. Cara kerja

A.      Di dalam larutan cuka


1.    Menyiapkan tulang yang telah dibersihkan dari sisa-sisa daging
2.    Memasukan larutan HCI 10% kedalam gelas
3.    Setelah itu memasukan pahan ayam kedalam gelas yang berisi larutan HCI
4.    Menutup dan membiarkan selama 3 hari
5.    Setelah merendam selama 3 hari , lalu mengangkat tulang tersebut.
6.    Membasuh tulang paha ayam tersebut dengan air tawar yang mengalir

B.            Di tempat kering


1.    Menyiapkan tulang yang telah dibersihkan dari sisa-sisa daging
2.    Menyimpan tulang paha di tempat yang terkena matahari langsung
3.    Mendiamkan tulang paha ayam selama 2 hari

IV. Hasil pengamatan

1.  Tabel pengamatan


Tulang paha ayam
Hari
Direndam di larutan asam cuka Dikeringkan di bawah panas matahari
0 Warna : Putih tulang Warna : Putih tulang
Kekerasan : Keras pada seluruh bagian Kekerasan : Keras pada seluruh bagian

Kelenturan : Tidak lentur Kelenturan : Tidak lentur


Lain-lain : Ada lapisan penutup tulang Lain-lain : Ada lapisan penutup tulang pada
pada bagian ujung bagian ujung.

1 Warna : Agak gelap di bagian Warna : Agak kecoklatan dibagian tepi


epifisis tulang
Kekerasanm : Keras dibagian diafisis dan Kekerasan : Keras pada seluruh bagian
tepi epifisis mulai melentur
Kelenturan : Tidak lentur kecuali pada tepi Kelenturan : Tidak lentur
epifisis
Lain-lain : Mulai timbul bercak putih di Lain-lain : Ada lapisan penutup tulang pada
bagian tepi epifisis, dan terdapat endapan bagian ujung
putih di larutan cuka
2 Warna : Agak gelap dibagian epifisis Warna : Mulai bertambah gelap dibagian
epifisis
Kekerasan : dibagian diafisis dan kelenturan Kekerasan : Keras pada seluruh bagian
di bagian epifisis mulai bertambah

Kelenturan : Tidak lentur tapi mulai Kelenturan : Tidak lentur


melentur dibagian epifisisnya saja.
Lain-lain : Bercak putih bertambah Lain-lain : Mulai kelihatan rongga pada
dibagian epifisis (menjadi lebih banyak), tulang spons, dan tepi epifisis mulai menjadi
endapan putih juga bertambah di larutan kasar.
asam cuka, dan volume larutan berkurang
3 Warna : Warna gelap pada bagian Warna : Warna gelap pada epifisis mulai
epifisis bertambah bertambah sampai ke garis epifisial.

Kekerasan : Bagian diafisis masih keras. Kekerasan : Keras pada seluruh bagian
Seadangkan bagian epifisis sudah melentur

Kelenturan : Tidak lentur, kecuali dibagian Kelenturan : Tidak lentur


epifisis
Lain-lain : Bercak putih bertambah Lain-lain : Lapisan pembungkus tulang spons
dibagian epifisis, endapan putih bertambah, pada epifisis mulai mengelupas.
dan volume larutan berkurang dari
sebelumnya

2.         Tabel perbandingan

No Direndam di larutan asam cuka


1 kenyal keras
2 Volume bertambah Volume berkurang
3 Bau amis sedikit hilang Bau amis
4 Warnanya pucat Warnanya mencolok

V.    Foto

Di larutan HCl Dikeringkan di bawah panas matahari

 
VI. Analisis

 Warna
Setelah tulang paha ayam dikontraksikan atau dimasukkan ke dalam larutan HCL
20% ternyata terdapat perubahan pada warnanya. Sebelum dimasukkan warnanya masih
kuning dan terlihat masih segar. Tetapi setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut warna
tulang paha ayam tersebut menjadi coklat keputihan dan pucat terlihat. Apa yang
menyebabkannya? Penyebabnya adalah larutan HCL. larutan HCL adalah larutan yang
termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Warna tersebut berubah karena
molaritas HCL termasuk kuat sehingga zat pewarna yang ada pada tulang yang sekaligus
diikat oleh kalsium di matriks tulang terlarut oleh larutan asam kuat HCL sehingga
kesegaran warna di tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat. Sedangkan paha ayam
yang dikeringkan di bawah sinar matahari berwarna putih mencolok yang disebabkan karena
kalsium yang berada di dalam tulang tidak hanyut oleh HCI melainkan masih tetapa berasa di
dalam tulang.

   Kekerasan
Kekerasan pada tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL sangatlah kuat.
Tetapi setelah dimasukkan dan diangkat ternyata menjadi lunak. Apa yang menyebabkannya?
Ini adalah ulah HCL. HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat lain atau unsur-
unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL + Ca = CaCl 2 + H2 .Otomatis
kalsium pada tulang semakin sedikit karena terlarut oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang
tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium sebagai penguat dan yang membantu
pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena kadar atau prosentase
atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada
tulang keras seperti fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan
menurun drastis sehingga tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Berbeda jauh dengan
yang dikeringkan di sinar matahari kekerasannya semakin keras karena fostur tulang akan
menyeras jika terkena sinar matahari langsung.
  Kelenturan
Sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL tulang paha ayam sama sekali tidak
lentur tetapi setelah dimasukkan tulang ini menjadi lentur dan dapat dibengkokkan dan
dipatahkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya adalah
mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain berupa clor (Cl
) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada tulang terutama
kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat tulang menurun drastis karena telah
terlarut oleh kuatnya molaritas dari larutan HCL. Jadi sekali lagi asam klorida adalah salah
satu zat pelarut dan mengandung kadar atau prosentase molaritas yang kuat dan tinggi. Dalam
tulang yang disimpan di cahaya matahari langsung tidak sama sekali lentur karena kalsium
yang berada di dalam tulang tersebut menyeras oleh sianar matahari langsung.

Tulang yang direndam di HCL menjadi lunak karena kadar kalsium dan zat-zat
penguat tulang yang lain telah menurun drastis akibat terlarut oleh larutan HCl, HCl ini lah
yg melarutkan kalsium fosfat dan mineral lain, sehingga yang tersisa adalah kolagen dan zat-
zat organik lain. Hal ini terjadi karena asam cuka berfungsi sebagai mineral yang
menyebabkan zat kapur (yang tersusun atas kalsiun karbonat, kalsium fosfat, zat perekat, dan
protein) yang mengisi ruang antar sel, keluar dari dalam tulang, membentuk endapan di
dalam larutan cuka yang menyebabkan kalsium yang berada di dalam cuka menjadi larut dan
membentuk endapan tersebut. Untuk lebih jelas kita dapat mengikuti persamaan reaksi kimia
berikut ini:
HCL + Ca = CaCl2 + H2
Jadi otomatis kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam,
maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada
tulang sudah menurun drastis.. Setelah tulang direndam selam 3 hari dalam larutan cuka,
tulang bisa menjadi lentur. Akan tetapi tidak seluruh bagian tulang lentur ada di bagian
tengah yang tidak lentur karena banyak mengandung zat-zat organik seperti kalsium, fosfor,
bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit dan garam-garam seperti Kalsium Karbonat
(CaCO3) dan (Ca(PO4)2) yang dapat menjadikan tulang kuat dan keras.
VII. Pertannyaan

1.      Mengapa tulang paha ayam harus direndam dalam larutan HCl ?
Jawab : untuk memahami zat penyusun tulang , maka digunakan larutan cuka untuk
merendam tulang sebab cuka sifatnya dapat melarutkan zat kapur dari tulang, sehingga tulang
menjadi lentur
2.    Bagaimana kondisi ulang paha ayam setelah direndam dalam larutan HCI ?
Jawab : menjadi elastis dan kenyal
3.    Berdasarkan jenisnya, termasuk kedalam tulang apakah tulang paha ayam ?
Jawab : tulang keras
4.    Buatlah simpulan dai percobaan tersebut !
Jawab : ada di bagian VII

VII. Kesimpulan
1.      Larutan asam cuka menyebabkan tulang menjadi lentur.
2.      Tulang menjadi lentur karena kehilangan zat kapurnya.

VIII. Daftar Pusaka

Situs
           http://biologipedia.blogspot.com/2012/03/praktikum-pengamatan-tulang.html
           http://aini28.wordpress.com/2009/11/06/percobaan-biologi/
           http://faisalnento.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-pahaayam.html
           http://indriani-harfina.blogspot.com/2010/01/reaksi-tulang-keras.html
           http://resti-afrista.blogspot.com/2012/09/laporan-hasil-praktikum-biologi.html
Buku
  Buku biologi kelas VIII bilingual
  Students worksheet ( cartilage and hard bone )
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TULANG AYAM

Daftar Isi

BAB I 
     Pendahuluan 

 .             Tujuan


     Manfaan
BAB II
        Metode Pengamatan
              Alat dan Bahan
        Cara Kerja
        Hasil Pengamatan
BAB III
                Pembahasan
BAB IV
               Kesimpulan 
   

BAB I
          A.     Pendahuluan
Tulang merupakan salah satu organ tubuh pada mahkluk hidup. Tulang dapat berupa tulang
rawan dan tulang keras. Tulang rawan dapat terjadi jika kita banyak mengkonsumsi laruta-
larutan seperti asam cuka (HCL). Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat
rawan. Larutan HCL juga dapat digunakan sebagai pengawet. Maka dari itu, jaga lah tulang
kita dengan mengurangi makan-makan yang mengandung pengawet.
]

         B.     Tujuan


-Mengetahui dan membandingkan efek atau dampak oleh tulang bila di awetkan dengan
asam cuka dan air biasa.
-Memahami struktur tulang keras dan tulang rawan.

         C.    Manfaat


Kita jadi mengerti apa saja dampak yang diakibatkan pada tulang bila kita terlalu banyak
menggunakan bahan pengawet misalnya asam cuka. Dapat kita lihat dampak-dampaknya dari
penelitian yang telah kita lakukan dalam percobaan ini.

         D.    Tanggal Penelitian


30 September – 3 Oktober 2012
BAB II
A.    Metode Pengamatan
Metode yang saya gunakan adalah metode Pengamatan (opserfasi)

B.     Alat Bahan

         2 wadah * Air


Asam cuka
2 tulang paha ayam

C.    Cara Kerja


1.       Siapkan tulang paha ayam, kemudian Bersihkanlah tulang paha ayam dari sisa daging,
kemudian cuci, setelah bersih masukkan kedalam gelas
2.       Amati keadaan paha ayam sebelum direndam kedalam larutan asam cuka, misalnya
kekerasan, kelenturan,warnanya, catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
3.       Tuangkan larutan cuka kedalam gelas, hingga tulang terendam. Setelah 2 hari gantilah
larutan cuka, ulangi proses ini selama 4 hari.
4.       Amati tulang dan keringkan tulang setelah 4 hari

Hasil Pengamatan.
Keadaan tulang sebelum direndam ditunjukkan dalam tabel berikut :
No. Keadaan tulang
1 Warna Putih tulang
2 Kekerasan Keras (tidak rapuh)
3 Kelenturan Kaku

Setelah dilakukan perendaman, keadaan tulang berubah seperti dalam tabel berikut:
 
No Keadaan Tulang Air Cuka
.
1 Wana Putih Tulang Putih Pucat
2 Kekerasan Keras Tapuh
3 Kelenturan Tidak Lentur Lentur
4 Bau Menyengat Menyengat

            
        BAB III

Pembahasan
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida(HCL). Ia adalah asam,
kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan
secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang
tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium).
Asam klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur.
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi
tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah
menurun drastis.
Tulang menjadi menguap,

Analisis Data

Tulang yaang direndam dalam air tidak mengalami perubahan. Setelah dilakukan
perendaman pada cuka, warna tulang menjadi putih pucat, tulang juga merapuh dan lentur.
Sumsum yang terdapat di dalamnya juga mengitam. Hal ini terjadi karena asam cuka
berfungsi sebagai mineral yang menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar sel, keluar
dari tulang, membentuk endapan di dalam larutan cuka. Oleh sebab itu, tulang menjadi lentur
dan rapuh.Sedangkan tulang yang dibiarkan begitu saja menjadi kecoklatan dan membusuk.

 BAB IV
Kesimpulan
Ait tidak mempengaruhi keadaan tulang. larutan asam cuka dapat menyebabkan
tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.

Anda mungkin juga menyukai