Anda di halaman 1dari 67

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

P DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG KENANGA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG

Tanggal 16 – 17 Mei 2016

STUDI KASUS

OLEH :
EDITA CITRA LESTARIANA
144012013057

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
PRINGSEWU LAMPUNG
2016

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG KENANGA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG

Tanggal 16 – 17 Mei 2016

Disusun Dalam Rangka Ujian Akhir Program Prodi D III Keperawatan


STIKes Muhammadiyah Pringsewu

OLEH :
EDITA CITRA LESTARIANA
144012013057

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
PRINGSEWU LAMPUNG
2016

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


HALAMAN PENGESAHAN

Telah diujikan pada tanggal 16 – 17 Mei 2016


Dan disetujui untuk disusun sebagai Studi Kasus dengan
Judul :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG KENANGA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG

Tanggal 16 – 17 Mei 2016

Penguji I (Institusi)

Ns. Arena Lestari, M.Kep., Sp. Kep. J


NBM : 965246
Penguji II (Nasional)

Ns. Asri Rahmawati, S.Kep., M.Kes


NBM: 909 724
Penguji III (Lahan)

Ns. Sri Wahyuni, S.Kep


NIP. 19620423 198802 2 002
Ketua Program Studi D III Keperawatan

Idayati, S.Kep., M.Kes


NBM: 831 884

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamduillah..............

STUDY KASUS ini saya persembahkan untuk orang – orang yang saya sayangi yang

membantu dan memberi semangat saya dalam mengerjakan study kasus ini.

1. Untuk mbah yang selalu memberikan semangat dan do’a kepada saya.

Terimakasih atas do’a dan dukungannya yang tak pernah henti untuk

mendo’akanku dengan sabar dan ikhlas, karena do’a dan dukungan yang mbah

berikan kepadaku adalah sebagai kekuatan bagiku untuk mencapai sebuah

kesuksesan. Terimakasih sudah bersusah payah selalu memenuhi kebutuhan

meskipun sulit.

2. Untuk om dan tante (Kokok Irawan Budi Luhur dan Jumiati) yang selama ini

telah memberikan dukungan dan do’a. Terimakasih om kokok yang selalu saya

repotkan untuk memenuhi kebutuhanku.

3. Untuk pakde (Purbianto) dan bude (Dwi Agus Tanti Pohan) yang selama ini

memberikan dorongan dan do’a untuk saya. Terimakasih telah menuntun dan

mendukungku memilih perawat.

4. Untuk kedua orang tuaku (Edi Dwi Narno dan alm. Sutarmini), terimakasih atas

dorongan dan do’a yang telah beliau panjatkan sehingga saya bisa menyelesaikan

kuliah saya. Dan ibu yang berdeda tempat dirumah Allah SWT. semoga engkau

senang dengan apa yang anakmu peroleh ini.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5. Untuk adik kembarku (Erlita Citra Lestariana) yang selama ini memberikanku

semangat dan selalu mengharapkan keberhasilanku.

6. Untuk sahabatku (Amy Yolanda, Ajeng Kusuma Ningsih, Fitriyani, fenita

Binangkit) yang selalu memberikanku semangat serta motivasi dan do’anya.

7. Untuk teman – teman seperjuangan diruangan Kenanga (Eti Elisa, Novica

Ariyanti, Selfi Widiawati, Wihdatul Mukaromah, Titin Kusnia) yang selalu

memberikan bantuan, dukungan, semangat serta do’a. Terimakasih yaaaa...

8. Teman – teman se-Almamater STIKes Muhammadiyah Pringsewu program study

DIII Keperawatan angkatan 18 khususnya yang selalu bersama –sama kita dalam

menempuh pendidikan dikampus dan dilahan praktik baik suka maupun duka

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu..

“Terimakasih untuk semua yang sudah memberikan semangat, do’a serta

motivasinya”

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji sy ukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunianya penulis telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan

study kasus ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Study kasus ini berjudul Asuhan

Keperawatan Pada Ny.P dengan Gangguan Sistem Perkemihan : Gagal Ginjal Kronik

(GGK) Di ruang Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek

Provinsi Lampung Tanggal 16 – 17 Mei 2016.

Penulisan Study Kasus sini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam

menempuh pendidikan D III Keperawatan di STIKesMuhammadiyahPringsewu

Lampung. Selama penulisan dan penyusunan Study Kasus ini penulis banyak

mendapat bantuan baik moral maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Asri Rahmawati, S.Kep., M.Kes., selaku Ketua STIKes Muhammadiyah

Pringsewu Lampung dan sekaligus Penguji Nasional

2. Ns. Arena Lestari, M.Kep., Sp. Kep. J., selaku Penguji Institusi

3. Ns. Sri Wahyuni, S.Kep., selaku Penguji Lahan

4. Seluruh dosen dan staf STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

5. Rekan – rekan seperjuangan DIII Keperawatan Angkatan 18 yang telah

membantu dalam penulisan laporan ini.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan Study Kasus ini masih

banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan

selanjutnya. Semoga Study Kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca

pada umumnya serta profesi keperawatan khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pringsewu, Juni 2016

Penulis

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAM PERSEMBAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
C. Ruang Lingkup .................................................................................... 5
D. Metode Penulisan ................................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Dasar Penyakit ....................................................................... 7
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ................................................... 16

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Data Dasar ........................................................................................... 23
B. Data Fokus .......................................................................................... 38
C. Analisa Data ........................................................................................ 39
D. Diagnosa Keperawatan........................................................................ 40
E. Rencana Tindakan Keperawatan ......................................................... 41
F. Catatan Perkembangan ........................................................................ 44

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................................... 48
B. Diagnosa Keperawatan........................................................................ 49
C. Intervensi Keperawatan ....................................................................... 51
D. Implementasi ....................................................................................... 53
E. Evaluasi ............................................................................................... 53

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresifmdan

irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme

dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi ures dan

sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer, 2002).

Gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari tiga

bulan berdasarkan kelainan patologis atau pertanda kerusakan ginjal seperti

proteinurea (Syamsudin, 2011). Gagal ginjal kronis (cronic reinal failure, CRF)

terjadi apabila dua ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan dalam

yang cocok untuk kelangsungan hidup yang bersifat irreversible (Baradero, 2009).

Menurut WHO di seluruh dunia berkisaran 20,2% dari +7,1 milyar penduduk

dunia atau berkisar 1,4 milyar penduduk jiwa terkena penyakit gagal ginjal

kronik. Di Indonesia, prevalensi penderita gagal ginjal kronik hingga kini belum

ada yang akurat karena belum ada data yang lengkap mengenai jinlah penderita.

Perkiraan WHO pada tahun 2012, angka harapan hidup penduduk Indonesia

mencapai 71 tahun, dan pada tahun yang sama. WHO memperkirakan angka

kematian yang disebabkan oleh penyakit kronis di Indonesia mencapai 54% dari

seluruh penyebab kematian, melebihi angka kematian yang disebabkan karena

1 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


penyakit menular dan kecelakaan. Salah satu penyakit kronis yang angka

kejadiannya diperkirakan meningkat setiap tahunnya adalah penyakit gagal ginjal

kronis. WHO memperkirakan di Indonesia akan terjadi peningkatan penderita

penyakit gagal ginjal kronik tahun 2015 sebesar 41,4% atau berkisar 100 :

300.000 jiwa. Raharjo mengatakan bahwa jumlah penderita CKD atau gagal

ginjal kronik terus meningkat dan diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10%

setiap tahap. Saat ini belum ada penelitian epidemiologi tentang prevalensi

penyakit gagal ginjal kronik di Indonesia (http://dot.depkes.co.id)

Menurut dinas kesehatan Provinsi Lampung diperkirakan selama awal juli 2014

mencapai 9,8% atau sebanyak ±735.000 penduduk Provinsi Lampung yang

mempunyai penyakit CKD. Menurut dinas kesehatan Provinsi Lampung, belum

ada data pasti terkai denga CKD itu sendiri, namun diperkirakan berdasarkan

pengumpulan data di setiap instansi kesehatan swasta ataupun negeri yang berada

di Provinsi Lampung melaporkan penyakit CKD ini terdapat 360 kasus selama

2011 – 2014 (Pofil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit umum Daerah Dr. Hi. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung khususnya ruang Kenanga pada tahun 2016 terhitung

sejak bulan Januari – Mei, jumlah pasien yang dirawat adalah 583 orang, dengan

klasifikasi penyakit diabetes militus sebanyak 77 orang (13,20%), Dispepsya

sebanyak 78 orang (13,37%), CHF sebanyak 57 orang (9,77%), CKD sebanyak

144 orang (24,69%), Hipertensi sebanyak 55 orang (9,43%), Melena sebanyak 28

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


orang (4,80%), Anemia sebanyak 144 orang (224,69%), Abses hepar ada 2 orang

(0,34%). Berdasarkan data yang diperoleh di Rumah Sakit umum Daerah Dr. Hi.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung khususnya Ruang Kenanga tersebut, penyakit

CKD (Chronik Kidney disease) dengan presentasi (24,69%) menempati urutan

pertama dari 10 besar penyakit diruang Kenanga RSUAM.

Penatalaksanaan pasien dengan chronik kidney disease adalah dengan terapi

hemodialisa, obat – obatan seperti anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat

fosfat, suplemen kalsium, furosemid untuk membantu berkemih terapi diit rendah

protein dan tinggi karbohidrat pemberian transfuse darah dan transpaltasi ginjal

pada pasien dengan tahap terminal. Pengobatan dan terapi sangat diperlukan bagi

kesembuhan penderita pasien chronik kidney disease. Sebagai cintoh pada pasien

dengan tahap akhir mudah diperlukan terapi hemodialisa atau cuci darah untuk

menjaga keseimbangan elektrolitnya selain terapi dan pengobatan secara medis

tersebut diatas pendekatan proses keperaatan secara biopsikososio cultural juga

sangat dibutuhkan dalam penatalaksanaan pasien chronik kidney disease.

Gagal ginjal krois jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan

timbulnya komplikasi pada berbagai organ diantaranya adalah kelainan sistem

kardiovaskuler, imun, pulmoner, muskuluskeletal, integument, persyarafan dan

masih banyak lagi yang lain. Selain timbul berbagai masalah pada sistem tubuh,

juga dapat timbul berbagai komplikasi yang sering berakhir pada kematian

(Syamsudin, 2011). Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


melakukan Asuhan Keperawata CKD khususnya Ny. P diruang kenanga RSUD

Abdul Moeloek Bandar Lampung.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan secara komprehensif

meliputi aspek biopsikososial-spiritual pada klien dengan gagal ginjal kronik

dengan pendekatan Asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Penulis mampu menggambarkan :

a. Konsep teori penyakit dan asuhan keperawatan pasien dengan gagal ginjal

kronik.

b. Pengkajian status kesehatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik secara

komprehensif.

c. Analisa data hasil pengkajian pada pasien dengan gagal ginjal kronik.

d. Diagnose keperawatan yang muncul pada pasien dengan gagal ginjal

kronik.

e. Rencana asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa yang muncul pada

pasien dengan gagal ginjal kronik.

f. Tindakan mandiri, kolaboratif pada pasien dengan gagal ginjal kronik.

g. Evaluasi keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik.

h. Dokumentasi yang benar pada pasien dengan gagalginjal kronik.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


C. Ruang Lingkup

Study kasus ini mencakup Asuhan Keperawatan terhadap Ny. P dengan gagal

ginjal kronik yang dilakukan pada tanggal 16 – 17 Mei 2016 di Ruang Kenanga.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan study kasus ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang

berbentuk study kasus dengan teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Observasi

Pengamatan langsung kelapangan

2. Wawancara

Menanyakan langsung kepada pasien dan keluarga pasien

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan langsung pada paisen yang menjadi obyek dengan cara inspeksi,

paplasi, dan auskultasi

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dari status pasien dan catatan perkembangan

5. Melibatkan partisipasi keluarga pasien

6. Study kepustakaan

E. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan study kasus ini terdiri dari lima BAB, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, sistematika penulisa.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisikan konsep teori yang terdiri konsep dasar penyakit. Konsep dasar asuhan

keperawatan berisi : pengkajian, diagnose keperawatan, rencana keperawatan.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Terdiri dari pengkajian, diagnose keperawatan, implementasi, evaluasi

keperawatan dan catatan perkembangan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Berisikan usulan naratif dari setiap tahapan keperawatan mutilasi pengkajian

sampai evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan antara konsep teori di

Bab II dengan tinjauan kasus pada Bab III.

BAB V : PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. Pengertian

Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan

fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal

untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit

menyebabkan uremia ( retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah )

(Brunner and Suddarth, 2001). Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat

akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doengoes, 2000).

Gagal ginjal kronis adalah kerusakan pada ginjal yang terus berlangsung dan

tidak dapat diperbaiki (Reeves, 2001).

Gagal ginjal kronik itu sendiri adalah kerusakan ginjal dimana tubuh tidak

mampu mempertahankan metabolisme dan keseimbanagan cairan elektrolit

serta ditandai dengan uremia yang beredar dalam darah dan berakibat

komplikasi seperti anemia, hipertensi, hiperkalamia, perikarditis.

2. Penyebab

a. Infeksi yang terus menerus terhadap nefron (bagian terkecil dari ginjal)

b. Sumbatan pada kandung kemih

c. Hipertensi (darah tinggi)

7 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


d. Minum alcohol

e. Konsumsi obat – obatan

(Nursalam, 2006)

3. Patofisiologi

Patofisiologi gagal ginjal kronis mekanisme pemicu yang bersifat khas untuk

etiologi dasar serta serangkaian mekanisme progresif yang merupakan

konsekuensi lazim setelah penurunan massa renal dalam jangka panjang,

apapun etiologinya. Penurunan massa arena menyebabkan hipertrofi nefron

yang masih bertahan secara structural dan fungsional. Hipertrofi pengembang

ini dimediasi oleh molekul – molekul vasioaktif, sitokin, dan faktor – faktor

pertumbuhan. Hipertrofi ini awalnya terjadi karena hiperfiltrasi adaptif, dan

kemudian dimediasi oleh peningkatan tekanan dan aliran kapiler glomelurus.

Pada akhirnya, adaptasi jangka pendek ini terbukti maladaptive karena

memicu terjadinya sklerosis populasi nefron yang masih tersisa.

Jalur akhir ini bisa digunakan untuk atrisi fungsi residual nefron bisa bertahan

meskipun proses penyakit dasar sudah tidak aktif lagi. Peningkatan aktivitas

aksis renin-angiotensin didalam ginjal dapat mempengaruhi hiperfiltrasi

adaptif awal dan hipertrofi maladaptive berikutnya, serta sklerosis. Aktivasi

aksi renin-angiotensin jangka panjang ini dimediasi melalui faktor – faktor

pertumbuhan hilir factor pertumbuhan trasformasi. Variasi antar individu

dalam hal resiko dan kecepatan perkembanagan CRD bisa dijelaskan melalui

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


variasi komponen penanda gen yang terlibat dalam fibrosis dan sklerosis

tubulointerstitial dan glomerular (Syamsudin, 2011)

Pathway

Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik (GGK)

Berbagai penyakit yang merusak nefron ginjal

Penuruan jumlah nefron yang berfungsi normal

Beban kerja nefron meningkat

Banyak nefron yang rusak Nefron mengalami hipertrofi

Uremia Peningkatankecepatan filtrasi

Ketidak seimbangan cairan Dan elektrolit Tidakterjadi keseimbangan

Kelebihan Volume Cairan di glomelurus dan tubulus

Terjadi retensi cairan dan natrium

Oedema Gagal jantung kongestif Hipertensi

Kerusakan Intergitas Kulit

Menurut P-rice (2005) ; Wilson (2005)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4. Tanda dan Gejala

a. Manifestasi klinik

Gejala dini : letarghi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, BB

berkurang, mudah tersinggung, dan depresi.

b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal

atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, edema yang disertai

lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.

Manifestasi klinik menurut (Baradero, 2009 ) adalah sebagai berikut :

a. Sistem kardiovaskuler

1) Hipertensi

2) Pitting edema

3) Edema periorbital

4) Pembesaran vena leher

5) Friction sub pericardial

b. Sistem pulmoner

1) Krekel

2) Nafas dangkal

3) Kusmaull

4) Sputum kental dan liat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Sistem gastrointestinal

1) Anoreksia (mual dan muntah)

2) Perdarahan saluran GI

3) Ulserasi dan perdarahan mulut

d. Sistem musculoskeletal

1) Kram otot

2) Kehilangan kekuatan otot

3) Fraktur tulang

e. Sistem integumen

1) Warna kulit abu – abu mengkilat

2) Pruritis

3) Kulit kering bersisik

4) Ekimosis

5) Kuku tipis dan rapuh

6) Rambut tipis dan kasar

5. Komplikasi

Menurut Smeltzer ( 2002 ) komplikasi gagal ginjal kronik adalah :

a. Hiperkalamia

Akibat penurunan eskresi asidosis metabolic, katabolisme dan masukan

diet berlebih.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Perikarditis

Efusi pericardial dan tamponade jantung akibat retensi, produk sampah,

uremik dan dialysis yang tidak adekuat.

c. Hipertensi

Akibat retensi cairan dan natrium serta Mal fungsi sistem rennin

angiotensin aldosteron.

d. Anemia

Akibat penurunan eritopoetin, penurunan rentang usia sel darah merah,

perdarahan gastrointestinal akibat iritasi akibat toksin, dan kehilangan

darah selama hemodialisis.

e. Penyakit tulang metabolisme vitamin D abnormal.

6. Pemeriksaan diagnostic

Menurut Doengoes (2000) pemeriksaan Gagal Ginjal Kronik adalah :

a. Urine

1) Volume, biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine

tak ada (anuria).

2) Warna, secara abnormal urine keruh.

3) Berat jenis kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010) menunjukan

kerusakan ginjal berat.

4) Osmolalitas kurang dari 350 Mosm/kg menunjukan kerusakan

tabular dan rasio urine.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5) Klirens kreatinin agak menurun.

6) Natrium lebih besar dari 40 Meq/ 1 karena ginjal tidak mampu

mengabsorbsi natrium.

7) Protein derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukan

kerusakan glomerolus bila SDM dan fragmen juga ada.

b. Darah

1) BUN kreatinin biasanya meningkat dalam proporsi, kadar dalam

kreatinin 10 mg/dl.

2) Hitung darah lengkap, hipertensi menurun pada adanya anemia,

hemoglobin, biasanya kurang dari 7 – 8 g/dl.

3) SDM waktu hidup menurun pada defiesiensi eritopoentin seperti

azotemia.

4) GDA,PH, menurun asidosis metabolic kurang dari 7,2 terjadi karena

kehilangan kemampuan ginjal untuk mengeksresikan hydrogen dan

ammonia atau hasil akhir katabolisme protein, bikarbonat menurun

PCO2 menurun.

5) Natrium serum, rendah bila ginjal kehabisan natrium atau normal

menunjukan status dilusi hipernatremia.

6) Kalium, peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan

perpindahan seluler atau pengeluaran jaringan.

7) Magnesium atau fosfat.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8) Kalsium menurun.

9) Protein (khususnya albumin), kadar serum menurun dapat

menunjukan kehilangan protein melalui urine, perpindahan cairan,

penurunan, pemasukan.

c. Osmolalitas serum, lebih besar dari 285 Mosm/kg sering sama dengan

urine.

d. KUB foto menunjukan ukuran ginjal/ureter, kandungan kemih, dan

adanya obstruksi batu.

e. Ultrasono ginjal menentukan ukuran ginjal dan adanya masa, kista,

obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas.

f. Biopsi ginjal dilakukan cara endoskopi untuk menentukan sel jaringan

untuk diagnosis histologist.

g. Endoskopi gnjal, untuk menentukan pelvis ginjal : keluar batu

hematuria, pengangkatan tumor seletif.

h. EKG mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan asam basa.

i. Foto kaki, tengkorak, kolumna spinal dan tangan, menunjukan

demineralisasi

7. Penatalaksanaan

a. Menurut Smeltzer (2000) penatalaksanaan dari gagal ginjal kronik

adalah :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1) Diet

Pemberian kalori yang adekuat dan suplemen vitamin dianjurkan,

protein dibatasi karena urea, asam urat, dan asam organic hasil

pemecahan makanan dan protein jaringan akan menumpuk secara

cepat dalam darah jika terdapat gangguan klirens ginjal.pemberian

cairan 500 – 600 untuk 24 jam.

2) Hiperfospemia dan hiperkalamia

Ditangani dengan antasida mengandung alumunium yang mengikat

fosfat makanan disalurkan gastrointestinal.

3) Hipertensi

Ditangani dengan berbagai medikasi antihipertensi control volume

intravascular.

4) Hiperkalamia

Dicegah dengan penanganan dialisis yang adekuat disertai

pengambilan kalium dan pemantauan cermat terhadap pada

kandungan kalium pada seluruh medikasi oral maupun intravena.

5) Anemia

Ditangani dengan epogen (eritropoetin manusia rekombinaan).

b. Penatalaksanaan

a. Dialisis (cuci darah)

b. Obat – obatan : antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat,

suplemen kalsium, furosemid (membantu berkemih)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat

d. Transfusi darah

e. Transpaltasi ginjal

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan

untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenali masalah – masalah, kebutuhan kesehatan dan

keperawatan klien, baik fisik, mental, social dan lingkungan (Muttaqin, 2011)

Menurut Doengoes (2000) pengkajian gagal ginjal kronik data dasar

pengkajian meliputi :

a. Aktivitas / istirahat

Gejala : kelelahan eksterm, kelemahan, malaise, gangguan tidur

(insomnia/gelisah/samnolen).

Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan renal gerak.

b. Sirkulasi

Gejala : riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada (angina).

Tanda : hipertensi kecendrungan perdarahan.

c. Integritas ego

Gejala : faktor stress, contoh financial, hubungan dan sebagainya,perasaan

tak berdaya, tak ada harapan, dan tak ada kekuatan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Tanda : menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan

kepribadian.

d. Eliminasi

Gejala : penurunan frekuensi urine, oliguri, anuria, abdomen kembung,

diare atau konstipasi.

Tanda : perubahan warna urine, contoh kuning pekat merah, coklat,

oliguria dapat menjadi anuria.

e. Makanan / cairan

Gejala : peningkatan BB cepat (edema), penurunan BB (malnutrisi),

anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah penggunaan diuretic.

Tanda : distensi abdomen/ansietas, pembesaran hati, (tahap akhir)

perubahan turgor kulit kelembapan, edema ulserasi gusi/lidah, penurunan

otot, penampilan tak bertenaga.

f. Neurosensori

Gejala : sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang “kaki gelisah”

kebas rasa terbakar pada telapak kaki kesemutan dan kelemahan

khususnya ekstermitas bawah.

Tanda : gangguan status mental contoh, ketidakmampuan konsentrasi,

kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, super, kejang.

g. Pernafasan

Gejala : nafas pendek, nafas cepat, batuk atau dengan tanpa sputum kental.

Tanda : nafas lambat, nafa cepat, batuk produktif dengan sputum merah

muda encer, (edema paru).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


h. Keamanan

Gejala : kulit gatel, ada/berulang infeksi.

Tanda : pruritus, demam, (sepsis dehidrasi) ptakie.

i. Seksualitas

Gejala : penurunan libido, amnore, infertilitas.

j. Interaksi social

Gejala : kesulitan menentukan kondisi contoh tak mampu bekerja,

mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau potensial

klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan

berkompeten untuk mengatasinya (Nanda, 2011)

Diagnosa keperawatan gagal ginjal kronik yang muncul :

a. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual

muntah.

c. Intoleransi aktivitas b/d keletihan, anemia.

d. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d diabetes militus.

e. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan memberan alveolar.

f. Kerusakan integritas kulit b/d perubahan turgor.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


g. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana suhan keperawatan merupakan tahap dalam proses keperawatan.

Nantinya akan menjadi panduan dalam proses asuhan keperawatan lanjut dan

membantu dalam evaluasi perawatan (Doengoes, 2000)

a. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan volume cairan

seimbang.

Kriteria hasil :

1) Edema berkurang

2) Membrane mukosa lembab

3) Turgor kulit elastic

Intervensi :

1) Kaji status cairan dengan menimbang BB/hari, intake dan output serta

turgor kulit.

R/ memantau perubahan edema dan mengevaluasi intervensi

2) Batasi masukan cairan

R/ menentukan berat tubuh ideal dan respon terhadap terapi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3) Jelaskan tentang pentingnya pembatasan cairan

R/ pemahaman dapat meningkatkan pengetahuan seseorang

4) Ajarkan cara mencatat penggunaan cairan terutama intake dan output

R/ untuk mengetahui antara keseimbangan intake dan output

5) Lakukan pemasangan alat intensif “infuse”

R/ mempermudah dalam mengontrol kebutuhan cairan

6) Kolaborasi dalam pemberian anti diuretic

R/ anti deuretik dapat meminimalkan penimbunan cairan dalam tubuh

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual

muntah.

Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan dapat

mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat.

Kriteria hasil :

1) BB meningkat

2) Mual dan muntah berkurang

Intervensi :

1) Kaji status nutrisi (perubahan BB)

R/ menyediakan data dasar dan perubahan untuk intervensi

2) Mengkaji pola diit nutrisi (makanan kesukaan)

R/ pola diit dahulu dan sekarang cepat dipertimbangkan dalam

menyusun menu

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3) Tingkatkan masukan protein yang mengandung nilai biologis tinggi,

telur, susu, dan daging.

R/ protein lengkap diberikan untuk mencapai keseimbangan nitrogen

yang diperlukan untuk penyembuhan

4) Menimbang BB per hari

R/ untuk membantu status cairan dan nutrisi

c. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d gangguan status

metabolic, sirkulasi.

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan resiko tinggi,

terhadap integritas kulit teratasi.

Kriteria hasil :

1) Pruritus berkurang

Intervensi :

1) Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler

R/ menandakan area sirkulasi buruk/kerusakan yang menimbulkan

pembentukan dikubitus

2) Pantau pemasukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa

R/ mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang

mempengaruhi sirkulasi dan integritas jaringan pada tingkat seluler

3) Inspeksi area tergantung terhadap edema

R/ jaringan edema lebih cenderung rusak dan robek

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4) Ubah posisi dengan sering

R/ menurnkan tekanan pada edema

5) Berikan perawatan kulit

R/ sode kue mandi tepung menurunkan dan mengurangi pengerigan

dari pada sabun

6) Kaji tingkat kemampuan aktivitas klien

R/ mengetahui tingkat aktivitas klien

7) Bantu klien beraktivitas

R/ meminimalkan kelelahan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB III

TINJAUAN KASUS

Ruang : Kenanga

No. MR : 458639

Tanggal Pengkajian : 16 Mei 2016

Pukul : 09:45 WIB

A. DATA DASAR

1. Data Demografi

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. P

Umur : 41 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Suku : Jawa

Bahasa yang digunakan : Indonesia

Alamat Rumah : Muara Putih, Kec. Natar

Sumber Biaya : BPJS

Tanggal MRS : 05 Mei 2016

Dx. Medis : CKD (Cronik Kidney Dainase)

23 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Sumber Informasi

Nama : Tn. W

Umur : 50 tahun

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Hubungan dengan pasien : Suami

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Muara Putih, Kec. Natar

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan MRS (UGD)

Klien datang ke RSUD Dr. Hi. Adbul Moeloek pada tanggal 05 Mei 2016

jam 10.00 WIB dengan keluhan mual, muntah, tidak nafsu makan, hasil

pemeriksaan fisik TD: 160/100 mmHg, N: 84x/menit, RR: 22x/menit,

Suhu: 36,2o C, diberi therapy IVFD RL 20 tetes/menit, ranitidine 50mg/12

jam, amlodopin 10mg, Bicnat 3x1, Asamfolat 3x1, cacO3 3x1.

b. Riwayat kesehatan saat pengkajian / riwayat penyakit sekarang

1) Keluhan utama : Mual

Pada saat pengkajian tanggal 16 Mei 2016 pukul 09.10 WIB, klien

mengatakan mual, mual dirasakan apabila bau makanan, mual

bertambah jika makan / menghirup aroma makanan dan berkurang

apabila tidak makan, mual dirasakan sejak 4 hari yang lalu, mual

dirasakan hilang timbul frekuensi 1 – 5 menit.

2) Keluhan penyerta : pusing.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Riwayat Kesehatan Lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap jenis

makanan atau obat – obatan, klien mengatakan tidak memiliki riwayat

kecelakaan, klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sejak 2 tahun

yang lalu, klien mengatakan rujukan dari RS.Natar Medika, klien pernah

melakukan HD (Hemodialisa / cuci darah) 1x di RSUD Dr. Hi. Abdul

Moeloek, pada tanggal 12 mei 2016, klien mengatakan tidak mempunyai

riwayat operasi.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Genogram

Keterangan: :

: laki-laki : garis pernikahan

: perempuan : garis keturunan

: meninggal : klien

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


e. Riwayat Psikososial Spiritual

1) Psikologis

a. Konsep diri

1) Gambaran diri

Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, klien

mengatakan sebagai wiraswasta, klien sangat berhubungan

baik dengan keluarga, saudara, dan lingkungan sekitar, dank

lien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya.

2) Peran diri

Klien mengatakan tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai ibu

rumah tangga.

3) Harga diri

Klien mengatakan tidak merasa minder dengan apa yang

dialaminya saat ini.

4) Identitas diri

Klien mengatakan seorang istri dan ibu untuk keluarganya.

5) Ideal diri

Klien selalu melayani keluarganya dengan baik sebagai ibu

rumah tangga.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Kecemasan

Klien mengatakan cemas apabila penyakitnya bertambah parah

tapi klien selalu berusaha untuk tabah dengan kondisi saat ini.

2) Social

a. Support Sistem

Klien mengatakan mendapat dukungandari keluarganya terutama

suami dan anak – anaknya.

b. Komunikasi

Klien mengatakan mendapat dukungan dari lingkungan

tetangganya serta komunikasi klien baik dan benar.

3) Spiritual

Sistem nilai kepercayaan :

Saat sehat : klien mengatakan beragama islamdan selalu menjalankan

sholat 5 waktu.

Saat sakit : klien mengatakan selama sakit tidak pernah menjalankan

sholat, klien hanya berdoa dan beratawakal.

f. Penegetahuan pasien dan keluarganya

Klien megatakan tidak mengetahui tentang perawatan, pengobatan, dan

makanan yang harus dikonsumsi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


g. Lingkungan

1. Rumah

Klien mengatakan keadaan rumahnya bersih, terdapat ventilasi, rumah

klien jauh dari resiko kecelakaan atau jauh dari jalan raya.

2. Pekerjaan

Klien mengatakan bekerja sebagai penjual nasi goreng, klien

mengatakan buka dari jam 18.00 WIB sampai malam, kemungkinan

tidakada bahaya.

h. Pola kebiasaan sehari – hari

1) Pola nutrisi dan cairan

a) Pola nutrisi

Saat sehat : klien mengatakan makan 3x/hari, nafsu makan baik,

tidak ada gangguan menelan, klien mengatakan tidak ada alergi

terhadap makanan, makanan yang disukai klien nasi, sayur sop,

klien mengatakan sebelum dan sesudah makan berdoa, BB saat

sehat : 78 kg.

Saat sakit : klien mengatakan makan 3x/hari, nafsu makan kurang

baik, klien mengatakan makan 3 – 4 sendok makan, klien tidak

pernah menghabiskan porsi yang disediakan, tidak ada gangguan

menelan, klien mengatakan mual, BB saat ini 82 Kg, klien

mengalami kenaikan BB.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b) Pola cairan

Saat sehat : klien mengatakan minum 6 – 8 gelas/hari, jenis air

putih yang diminum ( ±1400 - 1600cc/hari).

Saat sakit : kien mengatakan hanya minum 2 – 4 gelas/hari tetapi

tidak menentu (±800cc/hari) dengan jenis air putih, klien terpasang

infuse RL 20 tetes/menit (500cc), klien mnerima trasfusi darah 1

kantog.

2) Pola eliminasi

a) BAK ( Buang Air Besar)

Saat sehat : klien mengatakan BAK ± 6x/hari, dengan warna

kuning, bau khas, dan klien mengatakan tidak ada keluhan saat

BAK.

Saat sakit : klien mengatakan BAK ± 3 – 4x/hari, dengan jumlah

urine ± 70cc/hari dengan warna bening, bau khas, BAK sedikit,

dan tidak ada keluhan saat BAK.

b) BAB (Buang Air Besar)

Saat sehat : klien mengatakan BAB 1x/hari dengan waktu pagi

hari, warna feses kuning, bau khas, konsistensi padat, tidak ada

keluhan saat BAB, dan tidak menggunakan obat perlancar.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Saat sakit : klien mengatakan BAB 3x/hari dengan waktu tidak

menentu, warna feses kuning, bau khas, konsistensi lembek, tidak

ada keluhan saat BAB, dan tidak menggunakan obat perlancar.

c) IWL

10 x BB kg = 10 x 82kg = 820 cc/Kg

Balance cairan = input – output

= ( minum + infuse ) – ( urine + IWL )

= ( 800 + 1690 ) – ( 70 + 820 )

= 2490 - 890

= +1600cc/hari

3) Pola personal hygiene

Saat sehat : klien mengatakan mandi 2x/hari, pada waktu pagi dan sore

hari disertai dengan menggosok gigi, klien mengatakan mencuci

rambut 2x/minggu.

Saat sakit : klien mengatakan selama di RS klien mandi 5x dan

selebihnya hanya dilab saja dengan air hangat, klien mengatakan

menggosok gigi 2x/hari, dan klien mengatakan mencuci rambutdi RS

2x, kuku klien panjang dan klien mengatakan belum pernah dipotong

selama di RS.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4) Pola istirahat tidur

Saat sehat : klien mengatakan tidur ± 7- 8 jam/hari, pada malam hari ±

7 jam dan siang hari ± 1 jam, klien mengatakan tidak ada kebiasaan

sebelum tidur, dan tidak ada kesulitan dalam tidur.

Saat sakit : klien mengatakan tidur ± 6 – 7 jam/hari, pada malam hari ±

6 jam dan siang hari ± 1 jam, klien mengatakan tidak ada kebiasaan

sebelum tidur, dan tidak ada kesulitan dalam tidur.

5) Pola aktivitas dan latihan

Saat sehat : klien mengatakan bekerja sebagai IRT dan penjual nasi

goreng, klien mengatakan dapat beraktivitas tanpa bantuan, klien dapat

melakukan secara mandiri, kegiatan waktu luang untuk berkumpul

dengan keluarga dan tidak ada keluhan saat beraktivitas.

Saat sakit : klien mengatakan aktivitas mandiri, seperti makan,

kekamar mandi.

6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Saat sehat : klien tidak mempunyai kebiasaan merokok, klien tidak

minum alcohol dan tidak mengonsumsi obat – obatan terlarang.

Saat sakit : klien tidak mempunyai kebiasaan merokok, klien tidak

minum alcohol, klien tidak mengonsumsi obat – obatan tetapi minum

obat sesuai terapi yang diberikan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3. Pengkajian Fisik

a. Pemeriksaan Umum

Kesadaran : Composmetis

Tekanan Darah : 200/100 mmHg

Suhu : 37,0oC

Nadi : 80x/menit

Pernafasan : 24x/menit

TB / BB : 160cm / 82kg

Lingkar Perut : 122 cm

b. Pemeriksaan Fisik Persistem

1) Sistem penglihatan

Bola mata simetris antara kanan dan kiri, kelopak mata dapat

membuka dan menutup, pergerakan bola mata baik, bola mata klien

dapat bergerak keatas, kebawah, kekanan, kekiri, konjungtiva anemis,

sclera anikterik, fungsi penglihatan bagus belum kabur, tidak ada

tanda – tanda radang, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

2) Sistem pendengaran

Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen, kondisi

telinga bersih, tidak ditemukan tanda – tanda peradangan pada telinga

klien, klien dapat mendengar dan menjawab pertanyaan, dan klien

tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3) Sistem wicara

Klien tidak mengalami gangguan berbicara.

4) Sistem pernafasan

Tidak ada sumbatan jalan nafas, klien mengatakan tidak sesak, tidak

mengeluh nyeri dada, frekuensi nafas RR : 24x/menit, suara nafas

vasikuler, saat dipalpasi dada tidak ada kelainan, klien tidak batuk,

tidak menggunakan alat bantu pernafasan.

5) Sistem kardiovaskuler

a) Sirkulasi perifer

Nadi 80x/menit, irama teratur, denyut kuat, klien tidak mengalami

distensi vena jugularis, temperature kulit hangat.

b) Sirkulasi jantung

Kecepatan denyut 80x/menit, irama teratur, terdengar bunyi

jantung lup dup, tidak ada kelainan bunyi jantung.

6) Sistem neurologi

Tingkat kesadaran composmetis, GCS 15 ( E4V5 M6 ), klien tidak

mengalami tanda – tanda tekanan intracranial, klien dapat

menggerakan kepala kesegala arah.

7) Sistem pencernaan

Membrane mukosa klien lembab, keadaan mulut gigi ada caries, tidak

terdapat luka post op, tidak ada pembesaran hepar, lidah tidak kotor,

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan lepas pada perut, bising usus

9x/menit, dan diit bubur.

8) Sistem imunologi

Tidak terdapat kelenjar getah bening.

9) Sistem endokrin

Tidak terdapat luka, tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, dan

turgor kulit elastis.

10) Sistem urogenital

Ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri tekan dan lepas, tidak

terpasang kateter, keadaan genetalia : tidak terkaji.

11) Sistem integument

Keadaan rambut klien kotor, warna rambut hitam merata, kuku klien

kotor, kuku klien kuat, tidak ada tanda – tanda peradangan pada kulit,

tidak terdapat luka, turgor kulit elastis dan teraba hangat.

Ureum 253 mg/dL , creatinin 23,30 mg/dL.

12) Sistem musculoskeletal

Klien tidak melakukan aktivitas, aktivitas klien mandiri, tidak ada

tanda – tanda peradangan fraktur, tidak ada kelainan bentuk tulang dan

otot, tidak ada peradangan pada sendi, dan tidak terpasang gips atau

traksi.

55555 55555
55555 55555

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Tanggal 08 Mei 2016

Table 1.1

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 6,7 L : 14,0 – 18,0 P : 12,0 – 16,0 g/dL
Leukosit 13.000 4.800 – 10.800 /uL
Bashopil 0 0–1%
Eosinofil 0 2–4%
Batang 0 3–5%
Segmen 85 50 – 70 %
Limfosit 5 25 – 40 %
Monosit 7 2–8%
LED 35 0 – 15 mm/jam
Trombosit 184,000 150.000 – 450.000
Hematrokit 20 L : 42 – 52 % P : 37 – 47 %

Kimia darah

Tanggal 08 Mei 2016

Table 1.2
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Ureum 345 13 – 43 mg/Dl
Creatinin 27,20 0,55 – 1,20 mg/dL
Natrium 130 135 – 145 mmol/L
Kalium 4,0 3,5 – 5,0 mmol/L
Kalsium 6,0 8,6 – 10,0 mg/dL
Clirida 97 96 – 106 mmol/L

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Pemeriksaan laboratorium

Tanggal 11 Mei 2016

Table 1.3

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 8,1 L : 14,0 – 18,0 P : 12,0 – 16,0 g/dL

Pemeriksaan kimia darah

Tanggal 13 Mei 2016

Table 1.4

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Ureum 253 13 – 43 mg/dL
Creatinin 23,30 0,55 – 1,20 mg/dL

Pemeriksaan laboratorium

Tanggal 15 Mei 2016

Table 1.5

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 8,1 L : 14,0 – 18,0 P : 12,0 – 16,0 g/dL

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan medis

Nama Obat Dosis Waktu Rute


Ranitidine 50 mg 12 jam IV
Lasik 20 mg 12 jam IV
Ca gulkonas 2 amp 12 jam
Infuse RL 20 tetes/menit

b. Penatalaksanaan keperawatan

1) Monitor tanda – tanda vital

2) Mengobservasi intake dan output cairan

3) Timbang BBsetiap hari

4) Pemberian injeksi dan obat oral

6. Resume Kondisi Klien Saat Di IGD dan Saat Pengkajian

a. Saat di UGD

Klien datang ke RSUD Dr. Hi. Adbul Moeloek pada tanggal 05 Mei 2016

jam 10.00 WIB dengan keluhan mual, muntah, tidak nafsu makan, hasil

pemeriksaan fisik TD: 160/100 mmHg, N: 84x/menit, RR: 22x/menit,

Suhu: 36,2o C, diberi therapy IVFD RL 20 tetes/menit, ranitidine 50mg/12

jam, amlodopin 10mg, Bicnat 3x1, Asamfolat 3x1, cacO3 3x1.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


b. Saat pengkajian

Keadaan baik, mual masih, terdapat penumpukan cairan, terdapat merah –

merah di bagian lengan, badan, dan kaki. Dari hasil pemeriksaan fisik

didapatkan TD : 200/110 mmHg, RR : 22x/menit, N : 80x/menit, S :

37,0oC, LP : 122cm, BB 82 kg, kesadaran composmetis, terapi IVFD RL

10 tetes/menit, Ranitidin 50 mg/12jam, dan Lasik 20 mg/12jam.

B. DATA FOKUS

1. Data Subyektif

a. Klien mengatakan BAK sedikit

b. Klien mengatakan BAK ± 3 – 4x/hari

c. Klien mengatakan minum 2 – 4 gelas/hari (800cc/hari)

d. Klien mengatakan nafsu makan menurun

e. Klien mengatakan mual

f. Klien mengatakan makan hanya 3 – 4 sendok makan dari porsi yang

disediakan

g. Klien mengatakan tidak mengetahui tentang perawatan, pengobatan dan

makanan yang harus dikonsumsi

h. Klien mengatakan cemas pada penyakitnya

2. Data Obyektif

a. Badan klien bengkak/oedema

b. Input 2490cc/hari

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Output 890cc/hari

d. Balance cairan +1600cc/hari

e. Klien minum 2 – 4 gelas/hari

f. Klien minum 800cc/hari

g. Urine 70cc/hari

h. HB 6,8 gr/dl

i. Klien makan hanya 3 – 4 sendok makan dari posri yang disediakan

j. Klien tidak mengetahui tentang perawatan, pengobatan dan makanan yang

harus dikonsumsi

k. Klien cemas pada penyakitnya

C. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS : Kelebihan Volume Penurunan keluaran
- Klien mengatakan BAK sedikit Cairan urine, diet berlebiha
- Klien mengatakan BAK ± 3 – dan retensi cairan
4x/hari
- Klien mengatakan minum 2 – 4
gelas/hari (800cc/hari)
DO :
- Badan klien bengkak/oedema
- Input 2490cc/hari
- Output 890cc/hari
- Balance cairan +1600cc/hari
- Klien minum 2 – 4 gelas/hari
- Klien minum 800cc/hari
- Urine 70cc/hari
- HB 6,8gr/dl

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2 DS :
- Klien mengatakan nafsu makan Perubahan nutrisi Mual
menurun kurang dari kebutuhan
- Klien mengatakan mual tubuh
- Klien mengatakan makan hanya 3
– 4 sendok makan dari porsi yang
disediakan

DO :
- Klien makan hanya 3 – 4 sendok
makan dari posri yang disediakan

3 DS :
- Klien mengatakan tidak Kurangnnya Kurangnnya
mengetahui tentang perawatan, Pengetahuan Informasi
pengobatan dan makanan yang
harus dikonsumsi
- Klien mengatakan cemas pada
penyakitnya
DO :
- Klien tidak mengetahui tentang
perawatan, pengobatan dan
makanan yang harus dikonsumsi
- Klien cemas pada penyakitnya

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kelebihan volume cairan / edema b/d gangguan mekanisme regulasi tubuh

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual

3. Kurang pengetahuan tentang kondisi penyakitnya b/d kurangnya informasi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. P

Dx Medis : CKD (Kronic Kidney Dainase)

Ruang : Kenanga

No. MR : 458639

No Diagnosa Kep. Tujuan Intervensi Rasional


1 Kelebihan Volume Tupan : 1. Kaji status cairan 1. Pengkajian merupakan
Cairan b/d penurunan Setelah dilakukan 2. Timbang BB setiap data dasar
keluaran urine, diet askep selama 2x24 jam hari berkelanjutan untuk
berlebih dan retensi diharapkan kebutuhan 3. Batasi masukan cairan memantau perubahan
cairan. cairan teratasi. 4. Tingkatkan dan mengevaluasi
Ditandai dengan :
pemahaman kerjasama intervensi.
- Klien mengatakan
Tupen : pasien dan keluarga 2. Untuk mengetahui
BAK sedikit
Setelah dilakukan dalam pembatasan kondisi klien.
- Klien mengatakan
askep selama 1x24 jam cairan 3. Pembatasan cairan akan
BAK ± 3 – 4x/hari
diharapkan kebutuhan 5. Kolaborasi dalam menentukan
- Klien mengatakan
minum 2 – 4 volume cairan pemberian diuretic : BB ideal, keluaran urine

gelas/hari terpenuhi dengan KH : contoh furosemid dan respon


(800cc/hari) - Edema berkurang terhadap terapi.
- Badan klien - Produksi urine 4. Mempermudah dalam
bengkak/oedema >600ml pengaturan
- Input 2490cc/hari masukan cairan.
- Output 890cc/hari 5. Diuretic bertujuan untuk
- Balance cairan menurunkan
+1600cc/hari volume plasma dan
- Klien minum 2 – 4
menurunkan
gelas/hari
retensi cairan.
- Klien minum
800cc/hari
- Urine 70cc/hari
- HB 6,8gr/dl

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2 Perubahan nutrisi Tupan : 1. Kaji status nutrisi 1. Menyediakan data dasar
kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan - Perubahan BB untuk memantau,
tubuh b/d mual ditandai askep 2x24 jam - Nilai lab (elektrolit, perubahan dan
dengan : diharapkan perubahan bun, kreatinin, protein) mengevaluasi intervensi
- Klien mengatakan nutrisi kurang dari 2. Kaji pola diet nutrisi 2. Pola diet dahulu dan
nafsu makan kebutuhan tubuh pasien sekarang dapat
menurun teratasi. 3. Timbang BB setiap hari dipertimbankan
- Klien mengatakan 4. Kaji faktor yang 3. Untuk mamtau status
mual Tupen : berperan dalam merubah cairan dan nutrisi
- Klien mengatakan Setelah dilakukan masukan nutrisi 4. Menyediakan informasi
makan hanya 3 – 4 askep selama 1x24 jam 5. Kolaborasi dengan mengenai faktor lain
sendok makan dari diharapkan perubahan dokter tentang nutrisi, dapat mempengaruhi
porsi yang nutrisi kurangdari diit nutrisi nutrisi
disediakan kebutuhan tubuh 5. Memantau masukan
- Klien makan hanya teratasi dengan KH : nutrisi klien
3 – 4 sendok Mempertahankan
makan dari posri nutrisi yang adekuat.
yang disediakan

3 Kurangnya Tupan : 1. Kaji pemahaman 1. Merupakan institusi dasar


pengetahuan tentang Setelah dilakukan mengenai penyebab untuk penjelasan dan
kondisi b/d kurangnya askep selama 2x24 jam GKK penyuluhan lebih lanjut
informasi ditandai diharapkan krangnya 2. Monitor TTV 2. Mengetahui keadaan
dengan : pengetahuan dapat 3. Bantu pasien untuk umum
- Klien mengatakan teratasi. memahami berbagai 3. Pasien dapat melihat
tidak mengetahui perubahan akibat bahwa kehidupannya tidak
tentang perawatan, Tupen : penyakitnya harus berubah akibat
pengobatan dan Setelah dilakukan 4. Berikan pendidikan penyakit
makanan yang harus askep selama 1x24 jam kesehatan tentang 4. Memberikan informasi
dikonsumsi diharapkan kurangnnya penyebab, pengobatan tentang penyebab,

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


- Klien mengatakan pengetahuan terpenuhi dan perawatan gagal perawatan dan pengobatan
cemas pada dengan KH : ginjal kronik gagal ginjal kronik
penyakitnya - Meningkatkan
- Klien tidak pengetahuan pasien
mengetahui tentang mengenai penyakit
perawatan, yang diderita
pengobatan dan
makanan yang harus
dikonsumsi
- Klien cemas pada
penyakitnya

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


F. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. P

Dx Medis : CKD (Kronic Kidney Dainase)

Ruang : Kenanga

No. MR : 458639

No Hari/Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi


1 Senin, 16 Mei 2016 1. Mengkaji status cairan S : Klien mengatakan
10:30 WIB R : Klien mau diajak bekerjasama badannya masih bengkak
H : IWL = ±1600cc/hari O:
10:15 WIB 2. Menimbang BB setiap hari - badan klien masih
R : Klien mau diajak bekerjasama terlihat odem
H : BB saat ini 82 kg - BB 82 kg
10:30 WIB 3. Membatasi masukan cairan A : Masalah kelebihan
R : Klien kooperatif volume cairan belum
H : Terpasang infuse RL teratasi
10:35 WIB 4. Meningkatkan pemahaman kerjasama P : Lanjutkan intervensi
pasien dan keluarga dalam pembatasan 1. Kaji status cairan
cairan 2. Timbang BB
R : Klien dan keluarga kooperatif 3. Batasi masukan
H : Keluarga dank klien paham cairan
10:40WIB 5. Berkolaborasi dalam pemberian 4. Kolaborasi pemberian
diuretic : contoh furosemid diuretik
R : Klien kooperatif
H : Injeksi lasik 1 amp (IV)

2 Senin, 16 Mei 2016 1. Mengkaji status nutrisi S:


10:50 WIB R : Klien mau bekerjasama - Klien mengatakan
H : BB = 82 kg masih mual
HB = O:
11:00 WIB 2. Mengkaji pola diet nutrisi pasien - Terjadi kenaikan BB :
R : Klien kooperatif 4 kg

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


H : Klien makan 3x/hari - BB saat ini 82 kg
Klien hanya makan 3 – 4 sendok - HB : 6,8 gr/dl
makan A : Masalah nutrisi kurang
11:10 WIB 3. Menimbang BB setiap hari dari kebutuhan tubuh
R : Klien mau diajak bekerjasama belum teratasi
H : BB klien saat ini 82 kg P : Lanjutkan intervensi
11:15 WIB 4. Berkolaborasi dengan dokter tentang 1. Kaji status nutrisi
nutrisi atau diit nutrisi 2. Kaji pola diet nutrisi
R: Klien mau diajak bekerjasama pasien
H : Klien diit natrium 3. Timbang BB setiap
hari
4. Kolaborasi dengan
dokter tentang nutrisi
atau diit nutrisi
3 Senin, 16 Mei 2016 1. Mengkaji pemahaman mengenai S : Klien mengatakan
11:20 WIB penyebab GKK sudah paham tentang
R : Klien mau bekerja sama penyakit yang dialaminya
H : Klien paham sekarang
11:25 WIB 2. Memonitor TTV O : Klien terlihat tenang
R : Klien mau diperiksa A : Masalah kurang
H : TD : 160/70 mmHg, N : pengetahuan belum teratasi
0
80x/menit, RR : 24x/menit, S : 36,5 C P : Lanjutkan intervensi
3. Membantu pasien untuk memahami 1. Kaji pemahaman
11:30 WIB berbagai perubahan akibat mengenai penyebab
penyakitnya GGK
R : Klien kooperatif 2. Monitor TTV
H : Klien sudah mengerti 3. Bantu pasien untuk
4. Memberikan pendidikan kesehatan memahami berbagai
11:35 WIB tentang penyebab, pengobatan dan perubahan akibat
perawatan gagal ginjal kronik penyakitya
4. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penyebab, pengobatan
dan perawatan GGK

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1 Selasa, 17 Mei 2016 1. Mengkaji status cairan S : Klien mengatakan
10:00 WIB R : Klien mau diajak bekerjasama badannya masih bengkak
H : IWL = ±1600cc/hari O : Badan klien masih
TD : 160/80 mmHg, N : 80x/menit, terlihat odem
RR : 20 x/menit A : Masalah kelebihan
10:15 WIB 2. Menimbang BB setiap hari volume cairan belum
R : Klien mau diajak bekerjasama teratasi
H : BB saat ini 82 kg P : Lanjutkan intervensi
10:25 WIB 3. Membatasi masukan cairan 1. Kaji status cairan
R : Klien kooperatif 2. Timbang BB
H : Klien minum 2 – 4 gelas 3. Batasi masukan
10:40 WIB 4. Berkolaborasi dalam pemberian cairan
diuretic : contoh furosemid 4. Kolaborasi pemberian
R : Klien kooperatif diuretik
H : Injeksi lasik 1 amp (IV)

2 Selasa, 17 Mei 2016 1. Mengkaji status nutrisi S:


10:45 WIB R : Klien mau bekerjasama - Klien mengatakan
H : BB = 82 kg masih mual
HB = 6,8 gr/dl O:
11:00 WIB 2. Mengkaji pola diet nutrisi pasien - Terjadi kenaikan BB :
R : Klien kooperatif 4 kg
H : Klien makan 3x/hari - BB saat ini 82 kg
Klien hanya makan 3 – 4 sendok - HB : 6,8 gr/dl
makan A : Masalah nutrisi kurang
11:10 WIB 3. Menimbang BB setiap hari dari kebutuhan tubuh
R : Klien mau diajak bekerjasama belum teratasi
H : BB klien saat ini 82 kg P : Lanjutkan intervensi
11:15 WIB 4. Berkolaborasi dengan dokter tentang 5. Kaji status nutrisi
nutrisi atau diit nutrisi 6. Kaji pola diet nutrisi
R : Klien mau diajak bekerjasama pasien
H : Klien diit natrium 7. Timbang BB setiap
hari

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Kolaborasi dengan dokter
tentang nutrisi atau diit
nutrisi

3 Selasa, 17 Mei 2016 1. Mengkaji pemahaman mengenai S : Klien mengatakan


11:20 WIB penyebab GKK sudah paham tentang
R : Klien mau bekerja sama penyakit yang dialaminya
H : Klien paham sekarang
2. Memonitor TTV O : Klien terlihat tenang
R : Klien mau diperiksa A : Masalah kurang
H : TD : 160/70 mmHg, N : pengetahuan belum teratasi
0
80x/menit, RR : 24x/menit, S : 36,5 C P : Lanjutkan intervensi
3. Membantu pasien untuk memahami 1. Kaji pemahaman
berbagai perubahan akibat mengenai penyebab
penyakitnya GGK
R : Klien kooperatif 2. Monitor TTV
H : Klien sudah mengerti 3. Bantu pasien untuk
4. Memberikan pendidikan kesehatan memahami berbagai
11:30 WIB tentang penyebab, pengobatan dan perubahan akibat
perawatan gagal ginjal kronik penyakitya
Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penyebab, pengobatan dan
perawatan GGK

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas kesenjangan yang ada pada landasan teori dengan

tinjauan kasus tentang penyakit gagalginjal kronik atau chronic kidney disease (CKD)

yang telah dilaksanakan oleh penulis selama 2 hari dari tanggal 16-17 Mei 2016 di

Ruang Kenanga RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek, adapun kesenjangan- kesenjangan

tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pengkajian

Dalam teori di dapatkan bahwa penderita gagal ginjal kronik (GGK) mengalami

gangguang pada :

1. Sirkulasi

Pada landasan teori penderita gagal ginjal kronik mengalami gangguan sistem

sirkulasi seperti hipertensi lama atau berat dan pada saat pengkajian

ditemukan gejala tersebut karena tekanan darah klien tinggi, yaitu 180/100

mmHg.

2. Keamanan

Pada landasan teori penderita gagal ginjal kronik terdapat gejala gatal dan

nada atau berulangnya infeksi, pada saat pengkajian tidak ditemukan

perjalanan gejala tersebut karena keadaan kulit klien bersih dan tidak ada

tanda – tanda pruritik atau radang.

48 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


B. Diagnosa Keperawatan

Menurut Doengoes (2000) diagnosa keperawatan yang muncul yaitu :

1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual, muntah

pembatasan diit dan perubahan membrane mukosa mulut.

3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi.

4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d gangguan status

metabolic, sirkulasi.

Sedangkan dalam tinjauan kasus ditemukan diagnosa keperawatan antara lain :

1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual, muntah

pembatasan diit dan perubahan membrane mukosa mulut.

3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi.

Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas:

1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual, muntah

pembatasan diit dan perubahan membrane mukosa mulut.

3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi.

Diagnosa yang tidak muncul pada tinjauan kasus tetapi muncul pada tinjauan

teori adalah sebagai berikut :

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d ketidak seimbangannya

mempengaruhi volume sirkulasi, kerja miokardial, dan tahan faskuler

sistemik, gangguan frekuensi, irama, kondugasi jantung (ketidak seimbangan

elektrolit, hipoksia) diagnosa keperawatan ini tidak muncul karena tidak

ditemukan data – data yang mengandung seperti perubahan bunyi jantung dan

hipotermi.

2. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritaskulit b/d gangguan – gangguan

status metabolik, sirkulasi dan sensasi (geurpati ferifer) diagnosa keperawatan

ini tidak muncul karena tidak ditemukan data – data yang mendukung seperti

pruritus.

Diagnosa yang muncul pada tinjauan kasus tetapi pada landasan teori tidak

muncul, yaitu :

1. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi pada saat dilakukan pengkaajian klien belum

mengerti tentang penyebab gagal ginjal kronik.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


C. Intervensi Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

a. Kaji status cairan dengan menimbang BB/hari, intake dan output serta

turgor kulit.

Dilakukan intervensi ini adalah agar dapat memantau perubahan edema

dan mengevaluasi intervensi.

b. Batasi masukan cairan

Dilakukan intervensi ini adalah agar dapat menentukan berat tubuh ideal

dan respon terhadap nyeri.

c. Jelaskan tentang pentingnya pembatasan cairan

Dilakukan intervensi ini adalah agar dapat terjadi peningkatan

pengamanan tentang pentingnya pembatasan cairan pada klien dengan

gagal ginjal akut.

d. Ajarkan cara mencatat penggunaan cairan terutama intake dan output

Dilakukan intervensi ini adalah agar dapat untuk mengetahui

keseimbangan cairan dan elektrolit.

e. Lakukan pemasangan alat intensif “infuse”

Dilakukan intervensi ini adalah agar dapat untuk mempermudah

penghitungan cairan dan pemberian terapi obat.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


f. Kolaborasi dalam pemberian anti diuretic

Dilakukan intervensi ini adalah agar dapat meminimalkan penimbunan

cairan dalm tubuh.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual, muntah

pembatasan diit dan perubahan membrane mukosa mulut.

a. Kaji status nutrisi (perubahan BB)

Perubahan BB, nilai lab ( elektrolit, bun, kreatinin, dan protein)

b. Mengkaji pola diit nutrisi (makanan kesukaan)

Riwayat diit dan hitung kalori.

c. Menimbang BB per hari

Kaji faktor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi

3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi.

a. Kaji pemahaman mengenai penyebab GKK

b. Jelaskan fungsi renal dan koneksekuensi gagal ginjal sesuai tingkat

pemahaman pasien

c. Bantu pasien untuk memahami berbagai perubahan akibat penyakitnya

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


D. Implementasi

Pada tinjauan kasus yang disusun berdasarkan kondisi klien yand ada yaitu :

Diagnosa I : Intervensi yang dilaksanakan seluruhnya dilakukan masalah

belum teratasi sepenuhnya

Diagnosa II : Intervensi yang dilaksanakan seluruhnya dilakukan masalah

belum teratasi sepenuhnya

Diagnosa III : Intervensi yang dilaksanakan seluruhnya dilakukan masalah

belum teratasi sepenuhnya

E. Evaluasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan data sebagai

berikut :

Diagnosa I : Kelebihan volume cairan tubuh, masalah belum teratasi karena

intake dan output yang belum seimbang.

Diagnosa II : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum dapat teratasi

sepenuhnya karena klien tidak mau menghabiskan makanan yang

disediakan.

Diagnosa III : Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi, terpanjang

mengingat gangguan status metabolic, sirkulasi dan sensasi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan asuhan keperawatan terhadap Ny. P dengan gagal ginjal kronik,

dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang mungkin akan

berguna dalam melakukan asuhan keperawatan yaitu :

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Kesimpulan saat pengkajian tidak semua data yang ada ditemukan pada klien

tetapi sebagian besar sesuai dengan kondisi pasien, seperti adanya penurunan

baik frekuensi maupun jumlah BAK, kelemahan edema, nafsu makan

menurun, dan lain – lain.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Kelebihan volume cairan b/d penurunan haluaran urine retensi urine dan

natrium.

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual,

muntah pembatasan diit dan perubahan membrane mukosa mulut.

c. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah b/d

ketidakedekuatan informasi.

54 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3. Intervensi

Intervensi yang dilakukan sesuai dengan kondisi dan situasi yang dialami

klien.

4. Implementasi

Implementasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi intervensi yang ada

karena intervensi yang dibuat sesuai dengan kondisi dan situasi yang dialami

klien.

5. Evaluasi

Evaluasi hanya dapat dilakukan sampai hari ketiga dan selama pemberian

asuhan keperawatan ada masalah yang belum teratasi sepenuhnya karena

keterbatasan waktu.

B. Saran

Saran untuk pasien :

1. Menyarankan klien untuk menjaga pola cairan sehari – hari.

2. Konsumsi makanan – makanan rendahkalori dan rendah protein, contohnya

apel, wortel, bayam, tomat dan brokoli.

3. Anjurkan klien untuk minum obat secara teratur.

4. Anjurkan keluarga memberikan dukungan baik moril maupun spiritual pada

klien guna memberikan semangat bagi kesembuhan klien.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


DAFTAR PUSTAKA

Azis, Alimul Hidayat (2009). Pengantar Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba


Medika

Brunner Sudart, Smeltzer (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 2.
Jakarta : EGC

Carpinto, L.J (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Doengoes E. Marilyn (2000). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman : 7 Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian. Jakarta : EGC

Fransisca, dr. Nursalam (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan


Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


LEMBAR KONSULTASI

Pembimbing : Ns. Arena Lestari, M.Kep., Sp.Kep. J

Judul Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Ny. P Dengan Gangguan Sistem

Perkemihan : Gagal Ginjal Kronik di Ruang Kenanga Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

No Hari/Tanggal Bimbingan Paraf

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai