Anda di halaman 1dari 53

PEMICUAN PEMAKAIAN JAMBAN DI DESA MAMBAK

KECAMATAN PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA PERIODE


5-11 NOVEMBER 2016

Diajukan guna melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Universitas Diponegoro

Oleh:

DIAJENG RINDANG GALIH ANNISA

22010115210139

i
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KECAMATAN MLONGGO, KABUPATEN JEPARA


2016

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kegiatan dengan judul “Pemicuan Pemakaian Jamban di Desa


Mambak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara Periode 5-11 November 2016”
telah dilaporkan di depan pembimbinng mahasiswa pada tanggal 12 November
2016 di P2-UKM guna memenuhi syarat kepaniteraan senior Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Jepara, 16 November 2016

Disahkan oleh:

Pembimbing Kepala Puskesmas Pakis Aji

dr. Ari Budi H. , M.Kes.(Epid) dr. Murtono

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga laporan “Pemicuan Pemakaian Jamban di Desa
Mambak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara Periode 5-11 November 2016” ini
dapat penulis selesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat
dalam menempuh kepaniteraan senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di P2-
UKM Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. dr. Nur Kukuh, M.Kes. dan dr. Bambang Hariyana, M.Kes, dr. Ari Budi H,
M.Kes Epid. selaku pembimbing mahasiswa di P2-UKM Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
2. dr. Murtono selaku Kepala Puskesmas Pakis Aji yang telah memberikan izin
dan pembelajaran sebagai bekal kami kelak.
3. Bapak Setyawan, AMKL dan ibu Anggit Sastrawati, S.KM selaku pendamping
mahasiswa
4. Seluruh staf Puskesmas Pakis Aji
5. Seluruh jajaran petinggi Desa Mambak
6. Bidan desa Mambak (ibu Zahrotun Ni’ma)
7. Seluruh masyarakat Desa Mambak
8. Orangtua penulis atas kasih sayangnya
9. Seluruh rekan-rekan kepaniteraan IKM
Kami menyadari bahwa hasil penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar laporan kami ini lebih
mendekati hasil yang optimal. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Jepara, 16 November 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... i

Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii

Kata Pengantar ....................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................. iv

Daftar Tabel ............................................................................................................ v

BAB I Pendahuluan................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1

1.2 Batasan Judul ............................................................................................. 2

1.3 Batasan Operasional.................................................................................. 3

1.4 Ruang Lingkup .......................................................................................... 3

1.5 Tujuan ....................................................................................................... 4

1.6 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 5

BAB II Metodologi ............................................................................................... 10

2.1 Pendekatan Sistem ................................................................................... 10

2.2 Metode Pengamatan Terlibat ................................................................... 15

2.3 Metode BBDM (seven jumps) ................................................................. 15

BAB III Hasil Pengamatan.................................................................................... 19

3.1 Data Input................................................................................................. 19

3.2 Proses ....................................................................................................... 21

iv
3.3 Output ...................................................................................................... 26

BAB IV Pembahasan Fakta .................................................................................. 27

BAB V Masalah .................................................................................................... 29

BAB VI Pemecahan Masalah................................................................................ 31

BAB VII Pelaksanaan Program Pemecahan Masalah ........................................... 32

BAB VIII Kesimpulan dan Saran ......................................................................... 34

BAB IX Penutup ................................................................................................... 36

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37

Lampiran ............................................................................................................... 38

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal pemetaan dan pemicuan pemakaian jamban ............................... 21

Tabel 2. Hasil Penndataan kepemilikan jamban di RT 4 RW 4 Desa Mambak ..... 27

Tabel 3. Hasil pendataan kebiasaan buang air besar di RT 4 RT 4 Desa


Mambak………………………………………………………………………… ............ 28

vi
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang bersifat universal baik


sebagai individu, kelompok, masyarakat maupun bangsa. Terdapat 4 faktor yang
mempengaruhi kesehatan yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
keturunan. Diantara faktor tersebut lingkungan merupakan faktor yang paling
memiliki pengaruh terhadap derajat kesehatan. 1 Masalah kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan adalah sanitasi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter oleh Menteri Kesehatan RI adalah
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.3 tahun 2014 yaitu melaksanakan kegiatan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program nasional tersebut memicu
menuju sanitasi total yaitu 5 pilar sesuai Kepmenkes no. 852/Menkes/SK/IX/2008
tentang strategi nasional STBM. Pilar pertama dari program tersebut adalah tidak
buang air besar sembarangan. 2
STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program STBM
memiliki indicator outcome dan output. Indikator outcome STBM yaitu
menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang
berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.2 Penyakit diare masih menjadi penyakit
terbanyak nomor 7 yang dijumpai di puskesmas Pakis Aji. Berdasarkan data dari
puskesmas Pakis Aji periode Januari-September 2016 ditemukan kasus Diare
sebanyak 733 kasus. Sedangkan di Desa Mambak, diare merupakan penyakit
terbanyak kedua yaitu sebesar 68 kasus dengan peningkatan jumlah kasus pada
triwulan 3 dari triwulan 2.3
Pemicuan STBM merupakan program Puskesmas Pakis Aji yang
diprogramkan setiap tahunnya secara bergiliran antardesa. Berdasarkan data
monitoring STBM 2016 di Kecamatan Pakis Aji sebesar 96,35 persen telah
2

mendapat akses jamban.4 Untuk tahun 2016, Mambak merupakan sasaran


dilakukannnya pemicuan STBM pilar 1 yaitu stop buang air besar sembarangan
sehingga diharapkan semua masyarakat nantinya memiliki dan menggunakan
jamban sehat untuk buang air besar. Berdasarkan rekapitulasi PHBS Desa Mambak
tahun 2015, angka pemakaian jamban sehat di Mambak masih belum menyeluruh.
Masih terdapat 11,48% KK yang belum memiliki jamban ataupun masih jamban
cemplung dengan proporsi terbanyak di RT4 RW4. 3,4 Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis akan melakukan pemicuan pemakaian jamban di Desa
Mambak kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016.

1.2 Batasan Judul


Laporan dengan judul “Pemicuan pemakaian jamban di Desa Mambak
Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara Periode 5-11 November 2016” mempunyai
batasan-batasan sebagai berikut :
1. Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan
sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan
menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau
masyarakat.
2. Jamban adalah suatu bangunan sebagai fasilitas pembuangan kotoran
manusia dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya
3. Desa Mambak adalah desa sasaran pemicuan STBM.
4. Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara adalah wilayah kecamatan
tempat pelaksanaan kegiatan.
5. 5-11 November 2016 adalah tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
pemicuan STBM.
3

1.3 Batasan Operasional


1. Jenis Jamban
Terdapat 4 kriteria yang dinilai yaitu :
1. Jamban Sehat Permanen dengan kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki jamban
b. Sarana yang digunakan adalah WC dengan atau tanpa septi tank.
2. Jamban Sehat Semi Permanen dengan kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki jamban
b. Sarana yang digunakan adalah Plengsengan dengan atau tanpa septi
tank.
3. Menumpang pada jamban sehat orang lain (Sharing) adalah
menggunakan jamban sehat milik orang lain
4. Tidak memiliki jamban dan Buang air besar sembarangan

2. Kebiasaan buang air besar


1. Buang air besar di jamban
2. Buang Air Besar Sembarangan yang dilakukan di bukan tempat yang
seharusnya seperti pantai, kebun, sawah, dll.

3. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


Pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan sehingga
masyarakat dapat memperbaiki sendiri kondisi sanitasi lingkungan.

4. Sasaran STBM
Warga yang tidak memiliki jamban sehat atau masih memiliki perilaku
BABS.

1.4 Ruang Lingkup


Lokasi :RT04/RW04 Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji,
Kabupaten Jepara
4

Waktu : 5-11 November 2016


Sasaran : Warga RT04 RW04 yang tidak memiliki jamban sehat atau
masih memiliki perilaku BABS
Materi : Pedoman STBM dan Materi Stop Buang Air Besar
Sembarangan
Metode : Wawancara, observasi atau pengamatan langsung dan
pemicuan

1.5 Tujuan
a. Tujuan Umum
Melakukan pemicuan pemakaian jamban di Desa Mambak Kecamatan Pakis
Aji Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016.
b. Tujuan khusus
- Mendeskripsikan hasil pendataan kepemilikan jamban RT 04 RW 04, Desa
Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara yang meliputi:
1. Jamban Sehat Permanen
2. Jamban Sehat Semi Permanen
3. Sharing
4. Buang air besar sembarangan/Tidak memiliki jamban
- Mendeskripsikan hasil pendataan kebiasaan buang air besar warga RT 04
RW 04 , Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara yang
meliputi:
1. Buang air besar di jamban
2. Buang air besar sembarangan
- Melakukan pemicuan guna mengubah perilaku masyarakat RT 04 RW 04,
Desa Mambak untuk buang air besar yang sehat.
- Masyarakat mau berkomitmen untuk buang air besar di jamban sehat.
5

1.6 Tinjauan Pustaka

1 . Definisi jamban
Dalam keputusan Menteri Kesehatan nomor 3/2014 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bahwa jamban sehat adalah
fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus rantai penularan
penyakit.2

2. Jenis-jenis Jamban5
a. Jamban tanpa leher angsa
1) Jamban cemplung/cubluk
Tempat jongkok berada langsung di atas lubang penampungan kotoran
dilengkapi tutup.
2) Jamban Plengsengan
Tempat jongkok tidak berada diatas lubang kotoran, melainkan kotoran
dialirkan melalui saluran/pipa ke penampungan kotoran. Penggunaan
jamban tanpa leher angsa dengan tutup untuk memutuskan mata rantai
penularan penyakit melalui kotoran manusia masih memiliki kelemahan
yaitu menimbulkan bau dan tanpa tutup mungkin masih menarik lalat,
dimana lalat tersebut dapat mencemari makanan dengan kotoran. Namun
tangan yang kontak dengan kotoran setelah buang air besar mungkin
dapat mencemari makanan atau langsung ke mulut, maka upaya untuk
tidak terjadinya pencemaran tersebut dianjurkan untuk membiasakan
cuci tangan sesudah buang air besar dan sebelum menyajikan makanan.

b. Jamban leher angsa


1) Jamban leher angsa
Tempat jongkok leher angsa berada langsung di atas lubang
2) Jamban leher angsa dengan septic tank
Tempat jongkok leher angsa tidak berada di atas lubang kotoran,
melainkan kotoran dialirkan melalui saluran/pipa ke penampungan
6

kotoran. Penggunaan jamban yang dianjurkan adalah jamban dengan


leher angsa yang memenuhi persyaratan kesehatan karena dapat
mencegah pencemaran air maupun tanah dari kotoran manusia serta
mencegah lalat kontak dengan kotoran manusia.

3. Syarat Jamban Sehat5


1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
2. Tidak berbau dan nyaman digunakan
3. Air seni, air pembersih tidak mencemari tanah di sekitarnya
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
6. Cukup penerangan
7. Lantai kedap air
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah
9. Ventilasi cukup baik
10. Tersedia air dan alat pembersih

4. Pemicuan yang Merupakan Metode Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 6


Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku hygiene
dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh
perasaan, pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu atas masyarakat. Strategi
pelaksanaan kegiatan pemicuan di masyarakat pada prinsipnya adalah memicu
rasa jijik, malu dan takut sakit serta berdosa, kegiatannya meliputi penciptaan
lingkungan yang kondusif, penggerakan masyarakat, terfokus, pendampingan
oleh fasilitator, dan memberikan penghargaan. Daerah utama yang diberikan
pemicuan merupakan daerah yang masih memiliki masalah, dan menghasilkan
suatu potensi untuk menjadi percontohan daerah lain. Pemicuan tidak harus
dilakukan di seluruh wilayah desa, tapi difokuskan pada sebagian wilayah
7

Dasar utama pemicuan adalah bagaimana masyarakat memahami alur


penularan penyakit yang disebabkan kondisi lingkungan yang tidak sehat,
sehingga masyarakat menjadi tahu dengan sendirinya, terkait perilaku dan
kondisi lingkungannya selama ini. Dengan mengetahui kondisi tersebut,
masyarakat diharapkan mempunyai komitmen secara kolektif untuk berubah
perilakunya dan mempunyai kemauan untuk membangun akses sanitasi secara
mandiri dan bersama-sama.
Alat-alat utama partisipasi untuk pemicuan digunakan sebagai sarana untuk
memfasilitasi masyarakat dalam menganalisa kondisinya. Ada beberapa alat
yang diperlukan, seperti:

 Pemetaan, yang bertujuan untuk mengetahui/melihat peta wilayah BAB


masyarakat serta sebagai alat monitoring (paska pemicuan, setelah ada
mobilisasi masyarakat),
 Transect Walk, bertujuan untuk melihat dan mengetahui lokasi yang paling
sering dijadikan tempat BAB. Dengan mengajak masyarakat berjalan ke
lokasi BAB sembarangan dan berdiskusi di tempat tersebut, diharapkan
masyarakat akan merasa jijik. Lebih jauh, diharapkan orang yang biasa
BAB di tempat tersebut akan terpicu rasa malunya.
 Alur Kontaminasi (Oral Fecal); mengajak masyarakat untuk melihat
bagaimana kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya.
 Simulasi Air yang Telah Terkontaminasi
Simulasi dengan menggunakan air ini dapat dilakukan pada saat transect,
saat pemertaan atau pada saat diskusi kelompok lainnya
 Diskusi Kelompok
Secara umum faktor-faktor yang harus dipicu untuk menumbuhkan
perubahan perilaku sanitasi dalam suatu komunitas, diantaranya:
o Perasaan jijik,
o Perasaan malu dan kaitannya dengan privacy seseorang,
o Perasaan takut sakit,
o Perasaan takut berdosa,
8

o Perasaan tidak mampu dan kaitannya dengan kemiskinan.

5. Definisi Perilaku 7
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan.
Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga
domain yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar dengan
istilah knowledge, attitude, practice.

6. Bentuk Perilaku 7

Perilaku dapat diberi batasan sebagai suatu tanggapan individu terhadap


rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar diri individu tersebut. Secara
garis besar bentuk perilaku ada dua macam, yaitu :
a. Perilaku Pasif (respons internal)
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan
tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada
tindakan yang nyata.
b. Perilaku Aktif (respons eksternal)
Perilaku yang sifatnya terbuka, perilaku aktif adalah perilaku yang dapat
diamati langsung, berupa tindakan yang nyata.

7. Perilaku Pencegahan Penyakit7

Psikologi memandang perilaku manusia (human behavior) sebagai


reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Pada manusia
khususnya dan pada berbagai spesies hewan umumnya memang terdapat
bentuk – bentuk perilaku instinktif (species–specific behavior) yang didasari
oleh kodrat untuk mempertahankan kehidupan. Salah satu karakteristik reaksi
perilaku manusia yang menarik adalah sifat diferensialnya. Maksudnya, satu
stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan
9

beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respon yang
sama.

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok


yakni faktor perilaku (behaviour causer) dan faktor dari luar perilaku (non
behaviour causer). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk
dari 3 faktor yaitu :
1. Faktor–faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

2. Faktor–faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam


lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana kesehatan misalnya Puskesmas, obat-obatan, alat-alat
kontrasepsi, jamban dan sebagainya.

3. Faktor–faktor pendorong (reinforcing factors), yang terwujud dalam sikap


dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan
kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
10

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Pendekatan Sistem

Penyusunan laporan studi kasus ini menggunakan metode pendekatan


sistem yang terdiri dari komponen masukan (input), proses serta keluaran (output)
dengan metode pengamatan terlibat

INPUT
1. Man
- Pembimbing (dr.Nurkukuh,M.Kes, dr. Bambang
Hariyana,M.Kes dan dr. Ari Budi Himawan M.Kes (Epid))
- Kepala Puskesmas Pakis Aji (dr. Murtono)
- Penanggung jawab kegiatan mahasiswa (Ibu Anggit Sastrawati,
S.KM)
- Koordinator STBM (Bapak Setyawan, AMKL)
- Bidan Desa Mambak (Ibu Zahrotun Ni’ma)
- Pj. Petinggi Desa Mambak (Bapak Hadi Prayitno)
- Kader Kesehatan Desa Mambak (Ibu Siti)
- Dokter muda FK undip
2. Money:
Dana BOK Puskesmas Pakis Aji dan Mahasiswa
3. Material:
1. Surat pengantar dari Puskesmas Pakis Aji ke Balai Desa
Mambak
2. Surat undangan dari Puskesmas Pakis Aji ke Balai Desa
Mambak
3. Materi tentang pedoman STBM dan alur penularan panyakit
melalui tinja
11

4. Alat pemetaan (potongan kertas, spidol, bubuk putih, bubuk


kuning dan polutan air/sampel tinja)
5. Data kependudukan Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji,
Kabupaten Jepara
4. Method:
Pengamatan terlibat dengan melakukan observasi dan
pengamatan langsung, wawancara dengan responden,
penyuluhan, dan pemicuan.

5. Machine:
1. Sarana Transportasi
2. Alat tulis
3. Laptop
4. Printer
5. Kamera

PROSES
P1 (Perencanaan)
1. Membuat rencana pelaksanaan kegiatan (POA)
2. Pertemuan dengan pemegang program kesling Puskesmas Pakis
Aji, bidan desa, petinggi desa, dan kader kesehatan setempat
untuk mengumpulkan referensi pendataan pemakaian jamban,
mendiskusikan pelaksanaan dan sasaran kegiatan.
3. Mencari informasi mengenai jumlah penduduk, jumlah KK,
jumlah RT dan RW Desa Mambak.
12

4. Menemui pendamping mahasiswa yaitu bidan Desa Mambak


untuk meminta pengarahan pendataan pemakaian jamban dan
meminta kontak kader Desa Mambak.
5. Mendatangi Balai Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji,
Kabupaten Jepara.
6. Menyerahkan surat pengantar dari Puskesmas Pakis Aji kepada
Balai Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
untuk mengadakan pemicuan pemakaian jamban.
7. Menjelaskan maksud dari surat pengantar tersebut kepada
petinggi desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
mengenai pemicuan pemakaian jamban di Puskesmas Pakis Aji.
8. Mendapatkan ijin dari Petinggi Desa Mamba, Kecamatan Pakis
Aji, Kabupaten Jepara, untuk mengadakan pemicuan pemakaian
jamban.
9. Mencari angka kejadian diare Desa Mambak periode Januari-
September 2016
10. Menemui kader desa untuk menjalin kerjasama
11. Mempersiapkan jadwal pelaksanaan kegiatan, tempat dan sarana
pelaksanaan kegiatan pemicuan
12. Menemui ketua RT 4 RW 4 untuk meminta izin melakukan
kegiatan pemicuan di Desa Mambak
13. Mempersiapkan materi serta alat dan bahan untuk kegiatan
pemicuan
14. Mempersiapkan peserta kegiatan yaitu penduduk yang tidak
memiliki jamban dan yang memiliki jamban cemplung.

P2 (Penggerakan)

1. Meminta bantuan dari Puskesmas Pakis Aji untuk persiapan


pelaksanaan kegiatan
13

2. Meminta bantuan dari petinggi Desa Mambak untuk


mempersiapkan kehadiran peserta kegiatan
P2 (Pelaksanaan)
1. Menyiapkan alat pendataan berupa formulir pendataan dan alat
tulis.
2. Menentukan daerah sasaran berdasarkan data tahun sebelumnya
enenai kepemilikan jamban sehingga didapatkan RT 4 RW 4
sebagai sasaran pemicuan yang akan dilakukan pendataan lebih
dulu.
3. Melakukan pendataan dengan menanyakan nama, jumlah KK,
jumlah jiwa, kepemilikan dan pemakaian jamban dengan
wawancara dan pengamatan langsung di semua rumah di RT 4
RW 4 sesuai kriteria penilaian jamban sehat. Parameter jamban
yang dinilai:
a. Jamban sehat permanen dengan kriteria sebagai berikut:
- Memiliki jamban
- Sarana yang digunakan adalah WC dengan atau tanpa
septic tank
b. Jamban sehat tidak permanen dengan kriteria sebagai
berikut
- Memiliki jamban
- Sarana yang dilakukan adalah plengsengan dengan
atau tannpa septic tank.
c. Menumpang pada jamban sehat orang lain (sharing)
d. Buang air besar sembarangan yang dilakukan di tempat
yang seharusnya seperti kebun sawah, pantai, dll
4. Menghitung jumlah warga yang tidak memiliki jamban dan yang
masih buang air besar sembarangan
5. Bekerja sama dengan tim pemicu untuk melakukan pemicuan
6. Menentukan waktu dan lokasi pemicuan dengan tim pemicu
14

7. Membuat surat undangan untuk peserta pemicuan pemakaian


jamban di Puskesmas Pakis Aji yang kemudian ditandatangani
oleh petinggi desa Mambak.
8. Menyerahkan surat undangan kehadiran dari Puskesmas Pakis
Aji, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara untuk
memberitahukan waktu dan tempat acara pelaksanaannya
kepada Petinggi desa Mambak.
9. Menyerahkan surat undangan kepada Bidan dan petinggi Desa
Mambak.
10. Menyerahkan surat undangan kepada 35 peserta pemicuan
pemakaian jamban.
11. Mengkonfirmasi ulang kepada bidan masing-masing desa
tentang peserta yang akan mengikuti kegiatan pemicuan
pemakaian jamban.
12. Menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan pemicuan
pemakaian jamban.
13. Mengumpulkan peserta kegiatan pemicuan pemakaian jamban
14. Pengisian absensi kehadiran peserta pemicuan pemakaian
jamban
15. Melakukan pemicuan pemakaian jamban, meliputi:
a. Pemetaan
b. Transekwalk
c. Penjelasan alur kontaminasi (fecal oral)
d. Simulasi air yang telah terkontaminasi
e. Diskusi setelah pemicuan
f. Komitmen untuk membangun jamban
16. Mengumpulkan dokumentasi dan mencatat data dari hasil
pengamatan langsung dari kegiatan yang telah dilakukan
P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)
1. Pengawasan dan pengendalian selama acara berlangsung
meliputi jumlah peserta, waktu pelaksanaan dan kesesuaian
15

berlangsungnya kegiatan pemicuan pemakaian jamban agar


sesuai dengan rundown
2. Memberikan penilaian keaktifan dan partisipasi peserta
pemicuan pemakaian jamban

OUTPUT
- Deskripsi hasil pendataan kepemilikan jamban RT 04 RW 04,
Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
- Deskripsi hasil pendataan kebiasaan buang air besar warga RT 04
RW 04 , Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
- Terlaksananya pemicuan guna mengubah perilaku masyarakat RT
04 RW 04, Desa Mambak untuk buang air besar yang sehat.
- Komitmen masyarakat untuk buang air besar di jamban sehat.

2.2. Metode Pengamatan Terlibat

Metode pengamatan terlibat yang akan dilakukan dalam rangka pemicuan


pemmakaian jamban adalah dengan melakukan wawancara, observasi, atau
pengamatan langsung, pemicuan, dan komitmen untuk membuat jamban di Desa
Mambak.

2.3. Metode BBDM

Cara kerja yang dilakukan dengan pendekatan sistem, sedangkan


pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan
pencatatan.
16

A. Daftar Istilah

1. Pemicuan
2. Jamban
3. Desa Mambak
4. Kecamatan Pakis Aji
5. Kabupaten Jepara
6. Periode 5-11 November 2016

B. Klarifikasi Istilah

1. Pemicuan
Cara untuk mendorong perubahan perilaku hygiene dan sanitasi individu
atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola
pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.
2. Jamban
Suatu bangunan sebagai fasilitas pembuangan kotoran manusia dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya
3. Desa Mambak
Desa di Kecamatan Pakis Aji yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas
Pakis Aji dan menjadi tempat sasaran kegiatan pemicuan pemakaian
jamban
4. Kecamatan Pakis Aji
Kecamatan di Kabupaten Jepara yang masuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Pakis Aji dan menjadi tempat pelaksanaan kegiatan
5. Kabupaten Jepara
Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut
Jawa di Barat dan Utara. Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur,
serta Kabupaten demak di Selatan. Kabupaten Jepara sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan.
6. Periode 5-11 November 2016
17

Periode pelaksanaan kegiatan pemicuan pemakaian jamban di Desa


Mambak.

C. Mendaftar Masalah
1. Apa latar belakang dan tujuan diadakannya pemicuan pemakaian jamban
Desa Mambak?
2. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pemicuan pemakaian jamban?
3. Kapan waktu pelaksanaan kegiatan pemicuan pemakaian jamban?
4. Di mana kegiatan akan dilaksanakan kegiatan pemicuan pemakaian
jamban?
5. Siapa saja pihak yang turut serta dalam kegiatan pemicuan pemakaian
jamban?
6. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam rangkaian kegiatan pemicuan
pemakaian jamban?
7. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pemicuan pemakaian jamban?
8. Apa indikator keberhasilan dari kegiatan pemicuan pemakaian jamban?
9. Apakah terdapat masalah dari hasil pemicuan pemakaian jamban?
10. Apa penyebab masalah dari hasil pemicuan pemakaian jamban ?
11. Apakah alternatif pemecahan masalah yang dapat memecahkan masalah
tersebut?

D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Wawancara dengan pendamping mahasiswa (Bapak Setyawan)
b. Wawancara dengan Bidan Desa Mambak (Ibu Zahrotun Ni’ma)
c. Pendataan pemakaian jamban di RT 4 RW 4 Desa Mambak

E. Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan
pendekatan sistem untuk menentukan permasalahan dan alternatif pemecahan
masalah.
18

F. Penentuan Masalah
Masalah ditentukan dari adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan
yang diperoleh, yang menimbulkan rasa tidak puas sehingga timbul keinginan
untuk mencari alternatif pemecahan masalah.

G. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah ditentukan berdasarkan masalah yang ditemukan.
Setelah dibuat daftar masalahnya, dicari alternatif pemecahan masalah
yang sesuai dengan sasaran dan sumber daya yang tersedia.
19

BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1. Data Masukan (Input)

a. Kegiatan : Pertemuan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji


Waktu : Kamis, 3 November 2016
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Perkenalan dengan kepala puskesmas yaitu dr. Murtono
dan pengarahan tata tertib selama di Puskesmas
b. Kegiatan : Pertemuan dengan koordinator PBL di Puskesmas Pakis Aji
Waktu : Kamis, 3 November 2016
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : a. Perkenalam dengan coordinator PBL yaitu Ibu Anggit
b. Pembagian tugas kegiata mahasiswa oleh coordinator
PBL dengan 7 topik untuk 7 mahasiswa, yaitu pemicuan
pemakaian jamban, pendataan sanitasi tempat-tempat
umum, management kesehatan lingkungan, management
KIA, management promosi kesehatan, management P2P,
dan management gizi.
c. Kegiatan : Pertemuan dengan pemegang program kesehatan
lingkungan Puskesmas Pakis Aji Jepara untuk mendapat penjelasan
mengenai kegiatan pemicuan jamban serta informasi pemakaian jamban di
Desa Mambak, jumlah penduduk, jumlah KK, dan jumlah rumah di RT 4
RW 4 Desa Mambak, serta angka kejadian penyakit diare Desa Mambak
periode Januari-September 2016.
Waktu : Kamis, 3 November 2016

Tempat : Puskesmas Pakis Aji


20

Hasil : a. Perkenalan dengan Bapak Setyawan selaku pemegang


program kesehatan lingkungan.

b. Penjelasan mengenai gambaran kegiatan pemicuan yaitu


sasaran desa adalah Desa Mambak, pembuatan surat ijin
sebelum terjun ke lapangan, pembuatan undangan bagi
peserta pemicuan, pelaksanaan kegiatan berkoordinasi
dengan bidan Desa Mambak serta pemberian video
kegiatan pemicuan.

c. Data pemakaian jamban di Desa Mambak, jumlah


penduduk, jumlah KK, dan jumlah rumah di RT 4 RW 4
Desa Mambak:
 Pemakaian jamban di Desa Mambak dengan jumlah
penduduk yang belum memiliki jamban terbanyak
adalah RT4 RW4 yaitu 29 rumah.
 Jumlah penduduk RT4 RW4 Desa Mambak adalah
459 jiwa
 Jumlah kepala keluarga RT 4 RW 4 Desa Mambak
adalah 131 KK
 Jumlah rumah di RT 4 RW 4 Desa Mambak adalah
104 rumah
d. Angka kejadian diare Desa Mambak periode Januari-
September 2016 sebanyak 68 kasus.

d. Kegiatan : Pengurusan surat ijin ke bagian tata usaha Puskesmas Pakis


Aji Jepara
Waktu : Kamis, 3 November 2016
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Mendapat 2 surat ijin yang ditujukan kepada Kecamatan
Pakis Aji dan Desa Mambak untuk melakukan kegiatan
pemicuan pemakaian jamban di Desa Mambak.
21

e. Kegiatan : Permohonan ijin ke Kecamatan Pakis Aji untuk


melaksanakan kegiatan di wilayah Kecamatan Pakis Aji
Waktu : Jumat, 4 November 2016
Tempat : Kantor Kecamatan Pakis Aji
Hasil : Didapatkannya ijin pelaksanaan kegiatan pemicuan di Desa
Mambak
f. Kegiatan : Permohonan ijin ke Desa Mambak untuk melakukan
kegiatan di wilayah Desa Mambak
Waktu : Jumat, 4 November 2016
Tempat : BBalai Desa Mambak
Hasil : Didapatkannya ijin pelaksanaan kegiatan pemicuan di Desa
Mambak

3.2. Proses

3.2.1. Perencanaan (P1)

a. Kegiatan : Menyusun jadwal pendataan pemakaiann jamban RT4 RW


4 Desa Mambak
Waktu : Jumat, 4 November 2016
Tempat : P2UKM FK Undip Mlonggo
Hasil : Telah tersusun jadwal pendataan dan pemicuan pemakaian
jamban sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal pemetaan dan pemicuan pemakaian jamban


Hari Tanggal Waktu Tempat Sasaran

Sabtu 5 November 2016 14.00-18.00 RT4 RW4 48 rumah


Desa
Mambak
22

Hari Tanggal Waktu Tempat Sasaran

Minggu 6 November 2016 10.00-14.40 RT4 RW4 56 rumah


Desa
Mambak
Diperkirakan waktu yang diperlukan untuk mendata 1 rumah adalah 5
menit.
b. Kegiatan : Pertemuan dengan pemegang program dan bidan untuk
membicarakan mengenai jadwal pelaksanaan pemicuan jamban
Waktu : Senin, 7 November 2016
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil :Pemicuan jamban akan dilaksanakan pada Rabu, 9
November pukul 09.00 di Balai Desa Mambak

3.2.2. Penggerakan dan Pelaksanaan(P2)

Penggerakan

a. Kegiatan : Pertemuan dengan pemegang program untuk berkoordinasi


dalam pelaksanaan pemicuan pemakaian jamban
Waktu :7 November 2016
Tempat :Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Pemegang program kesehatan lingkungan dan bidan desa
Mambak mengkonfirmasi bahwa akan turut serta terlibat dalam kegiatan.
b. Kegiatan : Pertemuan dengan petinggi Desa Mambak untuk
berkoordinasi dalam perijinan penggunaan balai desa sebagai tempat
pemicuan pemakaian jamban
Waktu : 7 November 2016
Tempat : Balai Desa Mambak
Hasil : Petinggi desa memberikan ijin pemakaian balai desa
sebagai tempat pemicuan pemakaian jamban
23

Pelaksanaan

a. Kegiatan : Persiapan alat dan bahan untuk pendataan pemakaian


jamban RT04 RW04 Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten
Jepara
Waktu : 5 November 2016
Tempat : P2UKM FK Undip Mlonnggo
Hasil : Tersedianya formulir dan alat tulis untuk melakukan
pendataan
b. Kegiatan : Pendataan dan penghitungan pemakaian jamban di RT04
RW04 Desa Mambak dengan menanyakan kepemilikan jamban dan
kebiasaan buang air besar warga dengan pengamatan jamban dan
wawancara di RT 4 RW 4
Waktu : 5-6 November 2016
Tempat : Desa Mambak
Hasil : Jumlah rumah di RT 4 RW 4 adalah 104 rumah terdiri dari
131 kepala keluarga dengan kepemilikan jamban sebagai berikut:
 Jamban sehat permanen : 87 rumah
 Jamban sehat semi permanen : 12 rumah
 Sharing : 5 rumah
 Tidak memiliki jamban/ BABS : 0 rumah
Sedangkan kebiasaan BAB sebagai berikut:

 Buang air besar di jamban : 127 KK


 Buang air besar sembarangan : 4 KK

c. Kegiatan : Pertemuan dengan pemegang program dan bidan untuk


konsultasi mengenai hasil pendataan dan agenda pelaksanaan kegiatan
pemicuan jamban di Desa Mambak
Waktu : 7 November 2016
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
24

Hasil : Telah disepakati pelaksanaan kegiatan pemicuan jamban di


Desa Mambak akan dilaksanakan Rabu 9 November 2016 pukul 09.00.

d. Kegiatan : Perisapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam


pelaksanaan pemicuan pemakaian jamban serta materi pelatihan
pemicuan
Waktu : Selasa, 8 November 2016 dan Rabu, 9 November 2016
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : a. Memperoleh kertas manila 2 lembar, lakban 1 buah,
kertas hvs 40 lembar, 5 buah spidol, 1 bungkus semen putih,
1 bungkus semen coklat.
b. Terdapat 35 kursi peserta pemicuan jamban di Balai Desa
c. Telah terpesan 40 snack dan minum untuk konsumsi
peserta

e. Kegiatan : Pelaksanaan pemicuan pemakaian jamban Desa Mambak


Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara
Waktu : Rabu, 9 November 2016
Tempat : Balai Desa Mambak
Hasil : Pukul 08.30 warga dating dan absen satu persatu. Peserta
yang hadir sebanyak 30 peserta dari 35 undangan terdiri
dari ketua FKD, bu bidan, 5 orang perangkat desa, 6 orang
kader, dan 17 warga.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 dengan diawali sambutan
dari pemegang program dan ketua FKD. Kemudian
penjelasan mengenai kesehatan oleh pihak puskesmas.
Pukul 09.30 melakukan pemetaan di halaman balai desa
dengan menggambar peta desa di atas tanah menggunakan
semen putih oleh salah satu warga dan warga meletakkan
selembar kertas bertuliskan nama dan jumlah keluarga di
peta tersebut sebagai gambaran letak rumah warga.
25

Kemudian memberi tanda di peta lokasi yang menjadi


tempat buang air besar sembarangan.
Pukul 10.15 bersama-sama transect walk ke rumah warga
yang memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan di
halaman rumahnya. Didapatkan tumpukan pampers yang
belum dibersihkan di halaman belakang. Di lokasi tersebut
diberikan penjelasan mengenai bahaya buang air besar
sembarangan yang nantinya dapat menyebabkan penyakit.
Dilakukan simulasi air terkontaminasi dengan
menggunakan air yang dicelupkan sehelai rambut yang
telah ditempelkan ke kotoran. Tidak ada warga yang mau
mencoba meminum air tersebut.
Pukul 11.15 warga menandatangani komitmen untuk
buang air besar di jamban.
Pukul 11.45 kegiatan ditutup dengan tambahan oleh ketua
FKD yang memberi pesan kepada masyarakat mengenai
pemicuan jamban dan diakhiri dengan bacaan hamdalah..
Pukul 12.00 acara selesai.

3.2.3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)

Pengawasan

a. Kegiatan : Mengamati proses pelaksanaan kegiatan pemicuan


pemakaian jamban di RT 4 RW 4 Desa Mambak
Waktu : 5-11 November 2016
Tempat : Balai Desa Mambak
Hasil : Pelaksanaan pemicuan pemakaian jamban di RT 4 RW 4
Desa Mambak telah berlangsung sesuai jadwal dari tanggal 5-11
November 2016
26

Pengendalian

a. Kegiatan : Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pemicuan


pemakaian jamban di RT 4 RW 4 Desa Mambak
Waktu : 5-11 November 2016
Tempat : Balai Desa Mambak
Hasil : Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana

Penilaian

a. Kegiatan : Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan


Waktu : 5-11 November 2016
Tempat : Balai Desa Mambak
Hasil : Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan peserta
ikut berpartisipasi dalam berlangsungnya kegiatan

3.3. Output

a. Terdeskripsinya hasil pendataan kepemilikan jamban RT 04 RW 04, Desa


Mambak, Kecamatan Pakis Aji. (data terlampir)
b. Terdeskripsinya hasil pendataan kebiasaan buang air besar warga RT 04
RW 04 , Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara. (data
terlampir)
c. Warga yang menghadiri kegiatan pemicuan jamban sebanyak 30 dari 35
undangan yang terdiri dari ketua FKD, bidan desa Mambak, 6 kader Desa
Mambak, 5 perangkat desa, dan 17 warga dengan jamban jumbleng atau
yang belum memiliki jamban pribadi.
d. Warga yang menandatangani komitmen untuk menggunakan jamban sehat
sebanyak 17 orang yang terdiri dari 12 orang berkomitmen menutup
jumbleng dan 5 orang membuat jamban.
27

BAB IV

PEMBAHASAN FAKTA

Berdasarkan hasil pengamatan terlibat selama melakukan pemicuan


pemakaiann jamban di Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara
periode 5-11 November 2016 diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Hasil pendataan kepemilikan jamban di setiap rumah sebagai berikut:


Tabel 2. Hasil pendataan kepemilikan jamban di RT 4 RW 4 Desa Mambak

No. Kepemilikan Jamban Jumlah Rumah (%)

1 Jamban sehat permanen (JSP) 87 (83,7%)

2 Jamban sehat semi permanen (JSSP) 12 (11,5%)

3 Sharing 5 (4,8%)

4 Tidak memiliki jamban dan BABS 0

Total 104 (100%)

Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa mayoritas penduduk di RT 4 RW 4


telah memiliki jamban sehat permanen yaitu sebesar 83,7%. Sedangkan lainnya
memiliki jamban sehat semi permanen yaitu sebesar 11,5% dan sharing sebesar
4,8%. Rumah warga yang belum memiliki jamban dan masih memiliki perilaku
buang air besar sembarangan yaitu 0%.
28

2. Hasil pendataan kebiasaan buang air besar sebagai berikut


Tabel 3. Hasil pendataan kebiasaan buang air besar di RT 4 RW 4 Desa
Mambak

No. Kebiasaan Buang Air Besar Jumlah KK (%)

1 Buang air besar di jamban 127 (96,9%)

2 Buang air besar sembarangan 4 (3,1%)

Total 131 (100%)

Berdasarkann tabel di atas didapatkan bahwa mayoritas penduduk di RT4 RW4


Desa Mambak telah buang air besar di jamban yaitu sebesar 96,9% dengan
sisanya masih ada keluarga dengan anggota keluarga yang buang air besar
sembarangan yaitu sebesar 3,1%. Setelah melakukan wawancara didapakan
alasan buang air besar sembarangan yaitu anak kecil yang masih belum berani
untuk buang air besar di jamban sehingga buang air besar ditampung terlebih
dahulu dengan pempers dan kemudian dibuang di tempat sampah.

3. Kegiatan pemicuan dilakksanakan pada Rabu, 6 November 2016 dengan


kegiatan sebagai berikut:

- Kegiatan dimulai pukul 09.00 dengan diawali sambutan dari


pemegang program dan ketua FKD. Kemudian penjelasan mengenai
kesehatan oleh pihak puskesmas.
- Pukul 09.30 melakukan pemetaan di halaman balai desa dengan
menggambar peta desa di atas tanah menggunakan semen putih oleh
salah satu warga dan warga meletakkan selembar kertas bertuliskan
nama dan jumlah keluarga di peta tersebut sebagai gambaran letak
rumah warga. Kemudian memberi tanda di peta lokasi yang menjadi
tempat buang air besar sembarangan.
29

- Pukul 10.15 bersama-sama transect walk ke rumah warga yang


memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan di halaman
rumahnya. Didapatkan tumpukan pampers yang belum dibersihkan
di halaman belakang. Di lokasi tersebut diberikan penjelasan
mengenai bahaya buang air besar sembarangan yang nantinya dapat
menyebabkan penyakit. Dilakukan simulasi air terkontaminasi
dengan menggunakan air yang dicelupkan sehelai rambut yang telah
ditempelkan ke kotoran. Tidak ada warga yang mau mencoba
meminum air tersebut.
- Pukul 11.15 warga menandatangani komitmen untuk buang air besar
di jamban.
- Pukul 11.45 kegiatan ditutup dengan tambahan oleh ketua FKD
yang memberi pesan kepada masyarakat mengenai pemicuan
jamban dan diakhiri dengan bacaan hamdalah..
- Pukul 12.00 acara selesai.

Kegiatan dihadiri oleh Ketua FKD, 6 orang kader, 5 orang perangkat desa, bidan
desa, dan 17 warga dengan jamban jumbleng atau yang belum memiliki jamban
pribadi dan warga dengan anggota keluarga yang buang air besar sembarangan.

Kegiatann telah terlaksana tepat waktu dan sesuai dengan pedoman STBM yaitu
meliputi perkenalan, penyampaian tujuan, pencairan suasana, pemetaan,
transect walk, penjelasan alur kontaminasi (fecal oral), simulasi air
terkontaminasi, dan komitmen oleh warga.

4. Dari hasil kegiatan diperoleh 12 warga berkomitmen buang air besar di jamban
yang sehat dan menutup jamban jumbleng yang masih terbuka serta 5 warga
berkomitmen membuat jamban.
30

BAB V
MASALAH

Berdasarkan data harapan, data kenyataan dan data ketidakpuasan


menyebabkan adanya keinginan untuk memecahkan masalah. Dari pembahasan
hasil kegiatan pemicuan pemakaian jamban Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji
Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016..

Data Harapan :
1. Mendapatkan data terbaru kepemilikan jamban di RT 4 RW 4 Desa Mambak
berdasarkan jenis jamban.
2. Mendapatkan data terbaru kebiasaan buang air besar warga RT 4 RW 4 Desa
Mambak
3. Terlaksananya pemicuan pemakaiann jamban Desa Mambak Kecamatan Pakis
Aji Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016 dengan lancar sesuai
pedoman kegiatan pemicuan.
4. Seluruh warga menandatangani komitmen untuk buang air besar di jamban dan
membuat jamban bagi yang belum memilki jamban atau berkomitmen menutup
jamban jumbleng yang masih terbuka bagi yang jambannya masih belum ada
penutupnya.

Data kenyataan :
1. Terdapat 104 rumah penduduk di RT 4 RW 4 Desa Mambak. Rumah yang
memiliki jamban sehat permanen (JSP) yaitu sebanyak 87 (83,7%), rumah yang
memiliki jamban sehat semi permanen (JSSP) sebanyak 12 rumah (11,5%),
rumah penduduk yang masih menumpang ke jamban sehat orang lain sebanyak
5 rumah (4,8%), rumah penduduk yang belum memiliki jamban dan masih
memiliki perilaku buang air besar sembarangan yaitu 0 rumah (0%).
31

2. Jumlah KK yang memiliki kebiasaan buang air besar di jamban adalah


sebannyak 127 (96,9%) dan jumlah KK yang salah satu atau lebih anggota
keluarganya memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan adalah 4 (3,1%).
3. Kegiatan pemicuan pemakaiann jamban Desa Mambak Kecamatan Pakis Aji
Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016 dilaksanakan pada hari Rabu, 9
November 2016 pukul 09.00-12.00
4. Warga yang menandatangani komitmen untuk menggunakan jamban sehat
sebanyak 17 orang yang terdiri dari 12 orang berkomitmen menutup jumbleng
dan 5 orang membuat jamban.

Data ketidakpuasan :
1. Masih ada rumah yang belum memiliki jamban pribadi sehingga masih sharing
dengan tetangga yaitu sebanyak 5 rumah.
2. Masih ditemukan perilaku buang air besar sembarangan sebanyak 4 KK. Dengan
demikian Desa Mambak belum dapat dikatakan sebagai desa ODF (Open
defecation free).

Masalah yang didapatkan


1. Jumlah rumah yang masih belum memiliki jamban sehingga sharing dengan
rumah lain sebesar 5(4,8%).
2. Jumlah KK yang salah satu atau lebih anggota keluarganya memiliki kebiasaan
buang air besar sembarangan adalah 4 (3,1%).

Analisis Penyebab Masalah


1. Kurangnya biaya warga sehingga belum mampu memiliki jamban pribadi
2. Masih kurangnya kesadaran mengenai pentingnya buang air besar di jamban
32

BAB VI

PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pemicuan pemakaian jamban di Desa


Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016
diperoleh permasalahan:

1. Jumlah rumah yang masih belum memiliki jamban sehingga sharing dengan
rumah lain sebesar 5(4,8%).
2. Jumlah KK yang salah satu atau lebih anggota keluarganya memiliki kebiasaan
buang air besar sembarangan adalah 4 (3,1%).

Berdasarkan dari permasalahan dan analisis penyebab masalah yang telah


dilakukan, serta dengan mempertimbangkan faktor tenaga, dana, sarana yang
tersedia, dan hasil diskusi dengan pihak pemegang program puskesmas bagian
kesling untuk mengatasi permasalahan dari kegiatan pemicuan pemakaian jamban
di RT 4 RW 4 Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara pada tanggal
5-11 November 2016 makan diajukan pemecahan masalah yaitu dengan:

1. Membentuk program arisan jamban dengan berkoordinasi dengan ketua FKD


Desa Mambak
2. Memberi peringatan bagi warga yang buang air besar sembarangan.

Sehingga dengan adanya rencana pemecahan masalah yang diajukan, maka dapat
membantu menjadikan Desa Mambak sebagai salah satu Desa ODF.
33

BAB VII

PELAKSANAAN PROGRAM PEMECAHAN MASALAH

A. Membentuk program arisan jamban dengan berkoordinasi dengan ketua


FKD dan bidan Desa Mambak

Kegiatan:
Memberikan saran pada ketua FKD dan bidan mengenai bantuan dana bagi
warga yang belum memiliki jamban pribadi dengan cara tabungan bersama
yang dilakukan setiap bulan saat ada perkumpulan warga. Dimana nantinya
dana yang terkumpul digunakan untuk membangun jamban bagi warga yang
belum memiliki jamban.
Berkoordinasi dengan ketua FKD dan bidan beserta kader untuk memonitor
warga yang telah berkomitmen buang air besar di jamban sehat agar komitmen
yang telah dibuat benar benar dilakukan.
Sasaran : Ketua FKD, bidan desa
Pelaksana :Mahasiswa PBL FK Undip
Dana : Swadana mahasiswa
Lokasi : Desa Mambak
Waktu : 9 November 2016
Tujuan:
Agar warga yang telah berkomitmen untuk membuat jamban menjadi
termotivasi untuk membuat jamban dan terbantu dalam pembuatan jamban di
rumah.
Agar warga yang telah berkomitmen benar-benar terpantau melaksanakan
komitmennya.
Hasil:
Ketua FKD dan bidan Desa Mambak setuju mengenai arisan jamban
Ketua FKD dan bidan beserta kader kesehatan bersedia untuk memonitor
komitmen warga yang ditandatangani saat pemicuan
34

B. Memberi peringatan bagi warga yang buang air besar sembarangan


dengan berkoordinasi dengan ketua FKD dan ketua RT

Kegiatan:
Berdiskusi dengan ketua FKD dan ketua RT 4 RW 4 dan kader kesehatan untuk
memberi peringatan kepada warga yang masih buang air besar sembarangan
Membagikan pamflet stop buang air besar sembarangan ke warga Desa
Mambak dan memberikan penjelasan untuk membersihkan pempers di jamban
sebelum dibuang
Sasaran :Ketua FKD dan ketua RT 4 RW 4 Desa Mambak
Pelaksana : Mahasiswa PBL FK Undip
Dana : Swadana mahasiswa
Lokasi : Desa Mambak
Waktu : 9 November 2016
Tujuan : Membuat warga enggan untuk buang air besar sembarangan
Hasil :
Telah dibagikan pamflet stop buang air besar sembarangan..kepada warga Desa
Mambak dan memberikan penjelasan untuk membersihkan pempers di jamban
terlebih dahulu sebelum dibuang
Warga telah diberi peringatan agar tidak buang air besar sembarangan
35

BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
1. Terdapat 104 rumah penduduk di RT 4 RW 4 Desa Mambak. Rumah yang
memiliki jamban sehat permanen (JSP) yaitu sebanyak 87 (83,7%), rumah
yang memiliki jamban sehat semi permanen (JSSP) sebanyak 12 rumah
(11,5%), rumah penduduk yang masih menumpang ke jamban sehat orang
lain sebanyak 5 rumah (4,8%), rumah penduduk yang belum memiliki
jamban dan masih memiliki perilaku buang air besar sembarangan yaitu 0
rumah (0%).
2. Jumlah KK yang memiliki kebiasaan buang air besar di jamban adalah
sebannyak 127 (96,9%) dan jumlah KK yang salah satu atau lebih anggota
keluarganya memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan adalah 4
(3,1%).
3. Kegiatan pemicuan pemakaiann jamban Desa Mambak Kecamatan Pakis
Aji Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016 dilaksanakan pada hari
Rabu, 9 November 2016 pukul 09.00-12.00
4. Warga yang menandatangani komitmen untuk menggunakan jamban sehat
sebanyak 17 orang yang terdiri dari 12 orang berkomitmen menutup
jumbleng dan 5 orang membuat jamban.
4.2. Saran
1. Kepada Puskesmas Pakis Aji untuk terus mengupayakan pembinaan dan
memonitor program STBM di Desa Mambak
2. Kepada bidan desa dan pengurus FKD sebaiknya dilakukan pengawasan
dan evaluasi terhadap pemakaian jamban dan komitmen warga mengenai
buang air besar di jamban sehat
3. Kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pendataan dan analisis
mengenai pemakaian jamban yang lebih menyeluruh pada setiap poin
pendataannya sehingga dapat diperoleh data yang lebih lengkap mengenai
sanitasi lingkungan berbasis masyarakat
36

BAB IX

PENUTUP

Demikian laporan “Pemicuan Pemakaian Jamban di Desa Mambak


Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara periode 5-11 November 2016” ini disusun.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik serta saran selalu penulis harapkan untuk perbaikan
laporan ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Nur Kukuh, M.Kes. dan
dr. Bambang Hariyana, M.Kes, dr. Ari Budi H, M.Kes Epid. selaku pembimbing
mahasiswa di P2-UKM Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dr. Murtono
selaku Kepala Puskesmas Pakis Aji, Bapak Setyawan, AMKL dan ibu Anggit
Sastrawati, S.KM selaku pendamping mahasiswa, seluruh staf Puskesmas Pakis
Aji, seluruh jajaran petinggi Desa Mambak, bidan desa Mambak (ibu Zahrotun
Ni’ma) dan seluruh masyarakat desa Mambak serta seluruh pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya dalam meningkatkan sanitasi lingkungan di Desa Mambak, Kecamatan
Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
37

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka


Cipta. Jakarta.
2. Menkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 3 Tahun 2014
tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Data Penyakit Diare Puskesmas Pakis Aji Periode Januari-September 2016
4. Kementerian Keesehatan Republik Indonesia. 2011. Data Monitoring
STBM 2016 Kecamatan Pakis Aji. Diambil dari: http://www.stbm-
indonesia.org/monev/
5. Depkes RI. 2004. Syarat-syarat Jamban Sehat. Jakarta. Departemen
Kesehatan RI
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Data Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Puskesmas Mlonggo periode Januari-Desember 2015.
7. Thoha, M. 2005. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
38

LAMPIRAN

Data kepemilikan jamban warga RT 4 RW 4 Desa Mambak

No Nama Jamban
1 Sudiyanto 1
2 Tarni 1
3 Sutarto 3
4 Nurfaat 1
5 Mintarto 1
6 Kasnadi 1
7 Isrokah 1
8 Ma'ruf 1
9 Ngusman 1
10 Suharti 1
11 Sutresno 2
12 Suko 1
13 Roni s 1
14 Sodikin 1
15 Kasmadi 1
16 Rokhim 1
17 Ahmad saifudin 1
18 Nur sanggit 1
19 Somat 1
20 Sahrul sidiq 1
21 Solkan 3
22 Khoirul azis 2
23 Rifa'i 1
24 Surateno 1
25 Misdi ariyanto 1
26 Darmi 1
27 Umar habib 2
28 Karsono 3
29 Aldi 1
30 Zaenal arifin 1
31 Muntholib 1
32 Kasminah 1
33 Suntoro 1
34 Agus salim 1
35 Mat ngali 1
36 Suwardi 1
39

No Nama Jamban
37 Kastono 1
38 Darni 2
39 Tuminah 2
40 Supriyanto 1
41 Ali ahmadi 1
42 Rukayati 1
43 Nurhadi 1
44 Suyanto 1
45 Suteno 1
46 Taufiq 2
47 Supiyati 1
48 Suwandi 1
49 Daryono 1
50 Wahyudi 1
51 Nurul faix 2
52 Dul karim 2
53 Jumiyanto 1
54 Darmo 1
55 Suyati 1
56 Nurul huda 1
57 Solikin 1
58 Khoza 2
59 Mastam 2
60 Endah 1
61 Hariyono 1
62 Selamet 1
63 Solkan 3
64 Jasmi 1
65 Nur amin 1
66 Ruju 1
67 Sukamad 1
68 Suroto 1
69 Gina kula 1
70 Suhadi 1
71 Saiful'an 1
72 Kastur 1
73 Suyono 1
74 Edi atmoko 1
75 Surateno 1
76 Suhardi 1
40

No Nama Jamban
77 Sudaryono 1
78 M asrori 1
79 M jasri 1
80 Suyono 1
81 Hadi suyanto 1
82 Bambang 1
83 Iji kusmiyanto 1
84 Pairin 1
85 Katri 1
86 Karli 1
87 Naning 1
88 Shodikin 1
89 Mukindi 3
90 Kanif 1
91 Dul hadi 1
92 A nurkasan 1
93 Karwati 1
94 Saiful budin 1
95 Rusnoto 1
96 Aris 2
97 Rojiun 1
98 Rukayanto 2
99 Edi siswanto 1
100 M rojikan 1
101 Kariyadi 1
102 Heli kuswoyo 1
103 M shofiin 1
104 Sasmono 1

Keterangan:

1: Jamban sehat permanen

2: Jamban sehat semi permanen

3: Sharing

4: Tidak memiliki jamban dan BABS


41

Data kebiasaan buang air besar warga RT 4 RW 4 Desa Mambak


No Nama BABS
1 Sudiyanto 0
2 Roni 0
3 Tarni 0
4 Sutarto 0
5 Nurfaat 0
6 Mintarto 0
7 Kasnadi 0
8 Isrokah 0
9 Wendik 0
10 Ma'ruf 0
11 Ngusman 0
12 Kusri 0
13 Sutresno 0
14 Suko 0
15 Roni s 0
16 Sodikin 0
17 Suharti 1
18 Jupri 0
19 Kasmadi 0
20 Rokhim 0
21 Ahmad saifudin 0
22 Nur sanggit 0
23 Somat 0
24 Sahrul sidiq 0
25 Solkan 0
26 Khoirul azis 0
27 Rifa'i 0
28 Surateno 0
29 Misdi ariyanto 0
30 Darmi 0
31 Umar habib 0
32 Karsono 0
33 Aldi 0
34 Solikin 0
35 Zaenal arifin 0
36 Muntholib 0
37 Kasminah 0
38 Suntoro 0
39 Ngariyono 0
42

No Nama BABS
40 Agus salim 0
41 Darmuji 0
42 Mat ngali 0
43 Suwardi 0
44 Kastono 0
45 Darni 0
46 Tuminah 0
47 Supriyanto 0
48 Partini 0
49 Ali ahmadi 0
50 Kaswati 0
51 Rukayati 0
52 Nurhadi 0
53 Suyanto 0
54 Suteno 0
55 Taufiq 0
56 Supiyati 0
57 Suwandi 0
58 Sudarmoko 0
59 Daryono 0
60 Wahyudi 0
61 Nurul faix 0
62 Sudirmanto 1
63 Dul karim 0
64 Muhammad alif 0
65 Jumiyanto 0
66 Darmo 0
67 Suyati 0
68 Nurul huda 1
69 Solikin 0
70 Khoza 0
71 Zaenal abidin 0
72 Sumiyati 1
73 Mastam 0
74 Endah 0
75 Hariyono 0
76 Selamet 0
77 Solkan 0
78 Khoirul musork 0
79 Jasmi 0
43

No Nama BABS
80 Nur amin 0
81 Ruju 0
82 Sukamad 0
83 Suroto 0
84 Gina kula 0
85 Jasman 0
86 Suhadi 0
87 Fachrur rozi 0
88 Kasmito paini 0
89 Sani 0
90 Saiful'an 0
91 Kastur 0
92 Suyono 0
93 Edi atmoko 0
94 Tasmih 0
95 Surateno 0
96 Suhardi 0
97 Sudaryono 0
98 M asrori 0
99 M jasri 0
100 Suyono 0
101 Agus riyanto 0
102 Hadi suyanto 0
103 Bambang 0
104 Iji kusmiyanto 0
105 Suryana baktiar 0
106 Pairin 0
107 Kasim 0
108 Katri 0
109 Karli 0
110 Naning 0
111 Shodikin 0
112 Miyati 0
113 Mukindi 0
114 Matohir 0
115 Kanif 0
116 Dul hadi 0
117 A nurkasan 0
118 Karwati 0
119 Saiful budin 0
44

No Nama BABS
120 Rusnoto 0
121 Aris 0
122 Marjuki 0
123 Rojiun 0
124 Rukayanto 0
125 Jumeno 0
126 Edi siswanto 0
127 M rojikan 0
128 Kariyadi 0
129 Heli kuswoyo 0
130 M shofiin 0
131 Sasmono 0

Keterangan:

0: Buang air besar di jamban

1: Buang air besar sembarangan


45

Dokumentasi kegiatan
46

Leaflet stop buang air besar sembarangan

Anda mungkin juga menyukai