TUGAS 2
Extraordinary item disajikan sebesar jumlah bersih (setelah pajak) dalam laporan laba rugi pada
bagian yang terpisah, yaitu tepat sebelum laba bersih. Penerapan kedua kriteria di atas harus
selalu dihubungkan dengan sifat dan karakteristik dari kegiatan perusahaan ,faktor geografis
perusahaan, dan sifat serta luas peraturan pemerintah. Bila hanya salah satu kriteria tersebut
terpenuhi, maka transaksi atau kejadian tersebut dikelompokkan sebagai penghasilan atau beban
lain-lain.
Contoh kejadian atau transaksi yang pada umumnya menimbulkan kerugian luar biasa bagi
perusahaan adalah kerugian sebagai akibat gempa bumi, kebakaran, atau banjir. Ada juga
berkaitan pelunasan utang sebelum jatuh tempo.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis laporan keuangan jika
perusahaan melaporkan adanya komponen luar biasa:
• Laba/rugi luar biasa bersifat sementara. Oleh karena itu, komponen ini tidak boleh
dimasukkan jika kita ingin menentukan besaran laba permanen perusahaan.
• Komponen luar biasa tidak boleh diperhitungkan dan harus dikeluarkan jika kita ingin
melakukan analisis perbandingan kinerja operasi antar perusahaan.
• Komponen luar biasa yang terutama disebabkan oleh bencana alam menunjukkan adanya
risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Meskipun kemungkinan terjadinya adalah kecil
namun,tidak berarti perusahaan terbebas dari risiko tersebut. Misalnya, jika perusahaan
melaporkan mengalami kerugian akibat rusaknya persediaan barang dagang akibat banjir, jika
perusahaan tidak memindahkan gudang penyimpanan maka terdapat kemungkinan risiko
perusahaan akan mengalami kerugian yang sama di masa yang akan datang.
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND
TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31
Desember 2003 Dan 2002
2. Jelaskan Analisis Rasio Keuangan Likuiditas pada perusahaan Varisha dengan data seperti
berikut:
Dari data di atas, kesimpulan atas kinerja pendanaan PT Varisha untuk dua tahun terakhir:
1. Pada tahun terakhir, jumlah current ratio PT Varisha menunjukkan angka 1,50. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap Rp 1 utang yang segera jatuh tempo bisa dijamin dengan Rp 1,50
aktiva lancar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang likuid, yaitu
perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi utang yang segera jatuh tempo.
2. Dari rasio quick ratio, bahwa setiap Rp 1 utang yang akan jatuh tempo bisa dijamin dengan
aktiva yang sangat cair sebesar Rp 0,43. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam
kondisi yang kurang likuid.
3. Dari cash ratio, bahwa setiap Rp 1 utang yang akan jatuh tempo bisa dijamin dengan aktiva
yang sangat cair sebesar Rp 0,15. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam
kondisi yang kurang likuid.
4. Dilihat dari dua rasio likuiditas quick ratio dan cash ratio, kita akan menyimpulkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang yang akan jatuh temponya adalah kurang baik.
Namun, dalam hal ini kita memerlukan
informasi lain, yaitu selisih waktu days in receivable dan days in payable. Dari informasi
tersebut, justru membantu untuk menilai kinerja investasi perusahaan