Anda di halaman 1dari 17

PENGAPLIKASIAN E-MONEY

Disusun Oleh :

Alvin Gormantara

A031191067

UNIT PELAKSANA TEKNIS

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya, makalah berjudul “Pengaplikasian E-
Money” ini dapat saya selesaikan tepat waktu. Saya juga berterima kasih kepada
dosen mata kuliah saya, Pak Muhammad Agung yang telah memberikan saya
arahan agar menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya juga berterima kasih
kepada pihak Universitas Hasanuddin yang telah memberi saya fasilitas, baik
berupa tempat untuk berdiskusi dan buku sebagai referensi untuk membuat
makalah ini.

Besar harapan saya makalah ini dapat memberi wawasan dan menjadi
perantara bagi mata kuliah Wawasan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
(WIPTEKS) terkhususnya untuk kelas WIPTEKS Akuntansi A tahun 2019.

Tentulah saya sebagai penulis makalah ini sadar akan keterbatasan dan
kekurangan dari makalah saya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan guna kesempurnaan makalah atau tulisan serta
kesempurnaan ilmu pengetahuan saya kedepannya.

Penyusun

Alvin Gormantara

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. I

Daftat Isi........................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

C. Tujuan dan Kegunaan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Pengertian E-Money.................................................................................... 3

B. Pembayaran E-Money................................................................................. 4

C. Bentuk-bentuk Uang Elektronik.................................................................. 4

D. Jenis-jenis Transaksi pada Uang Elektronik............................................... 6

E. Perbedaan Uang Elektronik dengan Alat Pembayaran Kartu...................... 7

F. Kelebihan dan Kelemahan dalam Penggunaan E-Money............................ 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 13

A. Kesimpulan.................................................................................................. 13

B. Saran............................................................................................................ 13

Daftar Pustaka.................................................................................................. 14

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang sangat
mengagumkan. Jarak dan waktu sekarang ini, bukan lagi menjadi masalah
karena adanya bantuan dari teknologi yang ada. Perkembangan ini tidak hanya
terjadi pada satu bidang saja, namun telah terjadi di semua segi kehidupan
manusia. Diakui atau tidak pemenuhan kebutuhan teknologi untuk membantu
aktivitas operasional organisasi tetap harus dilakukan pada saat sekarang,
pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak dapat di pungkiri dalam
segmen bisnis dan pemerintahan. Teknologi informasi dan komunikasi
menfasilitasi dan membentuk keseharian individu dengan menawarkan barang
dan jasa.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan sistem
pembayaran guna meningkatkan efisiensi pembayaran, maka telah terjadi
transformasi pengertian uang secara ekonomi. Dari arti definitif bahwa uang
adalah dalam bentuk tunai (uang kartal) yang terdiri dari uang kertas dan uang
logam, muncul uang dalam bentuk nontunai. Salah jenis uang non-tunai
adalah e-money (Ronaldo, 2008).
Tujuan awal dari penggunaan e-money adalah untuk kepraktisan, hanya
sekali tekan berhasil dilakukan, selain itu tidak perlu membawa uang tunai
jika ingin membeli sesuatu. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan e-
money lebih memberikan kenyamanan dibandingkan uang tunai, khususnya
untuk transaksi yang bernilai kecil. Pemilik e-money tidak perlu mempunyai
sejumlah uang pas untuk suatu transaksi atau harus menyimpan uang
kembalian sehingga kesalahan dalam menghitung uang kembalian dari suatu
transaksi juga dapat diminimalisir.
Dibalik berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh pembayaran non tunai
jenis e-money ini, pengguna e-money tetap harus memilih produk e-money

1
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini karena ada banyak produk e-money yang
beredar dipasaran dan menawarkan fasilitas pembayaran yang tidak sama.
Selain itu tidak semua pedagang dapat menerima transaksi pembayaran
melalui e-money, dengan kata lain belum ada kartu e-money yang bisa
memenuhi semua kebutuhan.
Selain itu pengguna e-money juga dapat dirugikan dengan adanya
Malfunction yaitu adanya suatu data corrupt atau hilang, tidak berfungsinya
aplikasi atau kegagalan dalam pengiriman data elektronis/message. Data
corrupt bisa berupa pemotongan nilai uang dalam produk e-money sehingga
akan merugikan pengguna e-money. Dengan menggunakan sistem elektronik,
e-money rawan untuk diretas atau di hack oleh orang-orang yang tidak
bertanggungjawab. Resiko ini akan lebih mungkin terjadi ketika produk e-
money digunakan untuk pembayaran melalui jaringan internet.
Dengan melihat latar belakang yang disampaikan diatas, maka penulis
sangat tertarik tentang bagaimana pengaplikasian e-money sebagai alat
pembayaran yang baru.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara e-money bekerja sebagai alat pembayaran?
2. Bagaimana dampak pengaplikasian e-money dalam setiap transaksi?

C. Tujuan dan Kegunaan


Dalam merumuskan tujuan penelitian, penulis berpegang pada masalah
yang telah dirumuskan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana e-money bekerja sebagai alat
pembayaran
2. Untuk mengetahui dampak pengaplikasikan e-money dalam setiap
transaksi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Money

E-money adalah suatu alat pembayaran elek-tronik dimana nilai uang itu
tersimpan dalam media elektronik tersebut. Dalam implementasinya, e-money ini
agak tersamar menjadi kartu debet. Kartu debet memang bentuknya kartu dan
based-nya simpanan dengan transaksi yang dilakukan secara online. Sedangkan
tran-saksi menggunakan e-money bisa dilakukan se-cara offline, dan nilai
saldonya terkurangi setiap kali bertransaksi.

Hanya saja, perbedaannya adalah setiap kali transaksi dengan kartu debet,
pasti akan membutuhkan koneksi online untuk otorisasi ke penerbit, bank dalam
hal ini. Setiap kali transaksi, simpanan di bank akan berkurang. Sedangkan e-
money, setiap kali transaksi, simpanan dalam e-money tersebut memang
berkurang saat itu juga, namun data pada pihak penerbit belum tentu berkurang
saat itu juga.

Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 Tanggal 13 April 2009 tentang


Uang Elektronik (e-money), uang Elektronik harus memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut:

 Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh
pemegang kepada penerbit.
 Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server
atau chip.
 Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik tersebut.
 Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh
penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

3
B. Pembayaran E-Money

Pembayaran dengan e-money ini masih tahap awal. Model yang akan
berkembang ke depan ada dua bentuk yaitu chip based dan server based.

 Untuk chip based, ukuran chip yang kecil memungkinkan chip tersebut
disimpan dalam kartu, sehingga mungkin tidak akan terlihat perbedaannya
dengan kartu debet atau kartu kredit. Ketika chip tersebut dalam bentuk
stiker maka ini bisa di tempel dimana saja, bisa di handphone, jam tangan,
dompet, tas dan lain-lain. Model yang itu yang bisa dilakukan secara
offline karena nominal uangnya tertanam dalam chip tersebut. Saat
transaksi terjadi, sejumlah uang akan berkurang dan berpindah ke terminal
merchant yang dilengkapi dengan teknologi radio.
 Untuk model server based, sejumlah uang dikelola oleh server penerbit.
Model ini biasanya dikem-bangkan oleh Telco Provoder. Telco provider
ini mempunyai server yang mengelola account e-money, seperti pulsa.
Jika telco provider mengembangkan e-money, maka ia akan membuat satu
account lagi yang terpisah dengan account pulsa yang berguna untuk
payment. Jadi bisa ditanam dalam satu media. “Kita bisa cek saldo pulsa
dan saldo e-money. Bila pulsa habis kita bisa mindahin saldo e-money ke
pulsa tapi tidak bisa sebaliknya.

C. Bentuk-bentuk Uang Elektronik

Menurut Bahri (2010:12) bentuk-bentuk uang elektronik dapat dibedakan


sebagai berikut:

 Berdasarkan Medianya
Uang elektronik memiliki media elektronik yang berfungsi sebagai
penyimpanan nilai uang (monetary value) yang dibedakan atas dua jenis:

4
1. Uang elektronik yang nilai uang elektroniknya selain dicatat pada
media elektronik yang dikelola oleh penerbit juga dicatat pada
media elektronik yang dikelola oleh pemegang. Media elektronik
yang dikelola oleh pemegang dapat berupa card – based dalam
bentuk chip yang tersimpan pada kartu atau berupa software- based
yang tersimpan pada harddisk yang terdapat pada personal
computer milik pemegang. Dengan system pencatatan seperti ini,
maka transaksi pembayaran dengan menggunakan uang elektronik
dapat dilakukan secara off-line dengan mengurangi secara
langsung nilai uang elektronik pada media elektronik yang dikelola
pemegang.
2. Uang elektronik yang nilai uang elektroniknya hanya dicatat pada
media elektronik yang dikelola oleh penerbit. Dalam hal ini
pemegang diberi hak akses oleh penerbit terhadap pengguna nilai
uang elektronik tersebut. Dengan sistem pencacatan seperti ini,
maka transaksi pembayaran dengan menggunakan uang elektronik
ini hanya dapat dilakukan secara on-line dimana nilai uang
elektronik yang tercatat pada media elektronik yang dikelola
penerbit akan berkurang secara langsung.

 Berdasarkan Masa Berlaku Media Uang Elektronik


Berdasarkan masa berlaku medianya, uang elektronik dibedakan kedalam
dua bentuk:
1. Reloadable = Uang elektronik dengan bentuk reloadable adalah
uang elektronik yang dapat dilakukan pengisian ulang, dengan kata
lain, apabila masa berlakunya sudah habis dan atau nilai uang
elektroniknya sudah habis terpakai, maka media uang elektronik
tersebut dapat digunakan kembali untuk dilakukan pengisian ulang.
2. Disposable = Uang elektronik dengan bentuk disposable adalah
uang elektronik yang tidak dapat diisi ulang, apanila masa
berlakunya sudah habis dan atau nilai uang elektroniknya sudah

5
habis terpakai, maka media uang elektronik tersebut tidak dapat
digunakan kembali untuk dilakukan pengisian ulang.

 Berdasarkan Jangkauan Penggunaannya


Uang elektronik berdasarkan jangkauan penggunaannya dibedakan ke
dalam dua bentuk:
1. Single – Purpose. Single – purpose adalah uang elektronik yang
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang
timbul dari satu jenis transaksi ekonomi, misalnya uang elektronik
yang hanya dapat digunakan untuk pembayaran transportasi umum
(Contoh: Kartu Comet untuk Commuter Line/ KRL)
2. Multi – Purpose. Multi – purpose adalah uang elektronik yang
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang
timbul dari berbagai jenis transaksi ekonomi, misalnya uang
elektronik yang dapat digunakan untuk pembayaran tol, telepon
umum, dan untuk berbelanja.

D. Jenis-Jenis Transaksi pada Uang Elektronik

Menurut Bahri (2010:15) jenis-jenis transaksi dengan menggunakan uang


elektronik secara umum, meliputi:

 Penerbitan (Issuance) dan Pengisian Ulang (Top-up atau Loading)


Pengisian nilai uang kedalam media uang elektronik dapat dilakukan
terlebih dahulu oleh penerbit sebelum dijual kepada pemegang. Untuk
selanjutnya pemegang dapat melakukan pengisian ulang (top-up) yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui penyetoran uang
tunai, melalui pendebitan rekening di bank, atau melalui terminal-terminal
pengisian ulang yang telah dilengkapi peralatan khusus oleh penerbit.
 Transaksi Pembayaran
Transaksi pembayaran dengan menggunakan uang elektronik pada
prinsipnya dilakukan melalui pertukaran nilai uang dalam bentuk data

6
elektronik dengan barang antara pemegang dan pedagang dengan
menggunakan protocol yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Transfer
Transfer dalam transaksi uang elektronik adalah fasilitas pengiriman nilai
uang elektronik antar pemegang uang elektronik melalui terminal-terminal
yang telah dilengkapi dengan pelatan khusus oleh penerbit.
 Tarik Tunai
Tarik tunai adalah fasilitas penarikan tunai atas nilai uang elektronik yang
tercatat pada media uang elektronik yang dimiliki pemegang yang dapat
dilakukan setiap saat oleh pemegang.
 Refund/Redeem
Refund/redeem adalah penukaran kembali nilai uang elektronik kepada
penerbit, baik yang dilakukan oleh pemegang pada saat nilai uang
elektronik tidak terpakai atau masih tersisa pada saat pemegang
mengakhiri penggunaan uang elektronik yang diperoleh dan atau masa
berlaku media uang elektronik telah berakhir, maupun yang dilakukan oleh
pedagang pada saat penukaran nilai uang elektronik yang diperoleh
pedagang dari pemegang atas transaksi jual beli barang kepada penerbit.

E. Perbedaan Uang Elektronik dengan Alat Pembayaran Menggunakan


Kartu (APMK) Lainnya

Alat pembayaran menggunakan kartu yang ada di Indonesia menurut Bahri


(2010: 16) adalah:

 Kartu Kredit
Kartu kredit adalah instrument pembayaran elektronik yang berbentuk
kartu yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran transaksi
pembelian barang dan jasa, yang pembayaran dan pelunasannya dapat

7
dilakukan oleh pembeli secara sekaligus atau angsuran pada jangka waktu
tertentu setelah kartu digunakan sebagai alat pembayaran. Kartu kredit
juga dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai baik langsung
melalui teller pada kantor bank yang bersangkutan maupun ATM.
 Charge Card
Charge card adalah suatu alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu
lembaga keuangan yang digunakan sebagai alat pembayaran transaksi
pembelian barang dan jasa yang pembayaran pelunasannya harus
dilakukan oleh pembeli secara sekaligus dalam jangka waktu tertentu kartu
digunakan.
 Kartu Debet
Kartu debet merupakan kartu yang diterbitkan oleh lembaga keuangan
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi pembelian barang
dan jasa dengan cara mendebit atau mengurangi saldo rekening simpanan
pemilik kartu serta pada saat yang sama, mengkredit saldo rekening
penjual sebesar nilai transaksi jual beli barang dan jasa. Pada kartu debet,
pemegang kartu harus memiliki rekening pada bank. Transaksi hanya
dapat dilakukan apabila pemilik kartu memiliki saldo yang mencukupi
pada rekeningnya untuk menutup biaya transaksinya.
 Kartu ATM
Kartu ATM dapat melayani kebutuhan nasabah secara otomatis setiap saat
melalui mesin ATM. Pelayanan yang diberikan ATM antara lain penarikan
uang tunai, mengecek dan mencetak saldo rekening nasabah, dan
pelayanan pembayaran lainnya, seperti pembayaran listrik, telepon, kartu
kredit, transfer uang, dan lainnya. Pada beberapa bank penerbit kartu ATM
terdapat kombinasi fungsi antara kartu debet dan kartu ATM dalam satu
kartu sekaligus.

Uang elektronik memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat pembayaran


menggunakan kartu lainnya seperti contoh di atas. Secara umum perbedaan antara
uang elektronik dengan alat pembayaran menggunakan kartu lainnya adalah:

8
Alat Pembayaran Menggunakan
No Uang Elektronik
Kartu (APMK) Lainnya

Nilai uang tercatat dalam Tidak ada pencatatan nilai uang pada
1.
instrumen media uang elektronik instrument kartu

Dana sepenuhnya berada dalam Dana sepenuhnya berada dalam


2.
penguasaan pemegang penguasaan bank

Transaksi pembayaran dilakukan Transaksi pembayaran dilakukan


3.
secara off-line ke penerbit. secara on-line ke penerbit.

F. Kelebihan dan Kelemahan dalam Penggunaan E-Money

Kelebihan menggunakan e-money adalah sebagai berikut :

1. Menghindari uang palsu


Dengan menggunakan uang elektronik, maka sudah pasti kita terhindar
dari hal satu ini. Apalagi akhir-akhir ini persebaran uang palsu sedang
ramai. Apabila kita memiliki uang dalam bentuk tunai kemudian
membelanjakannya lalu mendapat kembalian, ada saja potensi bahwa anda
mendapatkan uang palsu. Dengan menggunakan e-money, sudah jelas
anda tidak akan tertipu.
2. Tidak repot uang kembalian
Tidak hanya merepotkan, tetapi juga berpotensi hilang, jatuh, dan lain
sebagainya. Dengan menggunakan e-money untuk bertransaksi, maka anda
tidak perlu repot dengan kembalian dikarenakan nominal e-money kita
akan terpotong otomatis sesuai transaksi.

9
3. Banyak penawaran diskon
Banyak sekali program dalam e-money yang memungkinkan penawaran
diskon dan cashback. Tentu ini sangat menggiurkan untuk anda. Cashback
yang ditawarkan dapat langsung ditambahkan pada akun e-money anda.
Dengan menggunakan e-money anda akan sering mendapatkan hal
semacam ini terutama pada masa awal pembukaan e-money oleh penerbit
e-money tersebut.
4. Untuk mencegah anda terkena tindak pidana dikarenakan membawa uang
tunai terlalu banyak
Pada pasal 34 dan 35 Undang Undang No. 8 Tahun 2010 dengan jelas
telah mengatur tentang mekanisme pembawaan uang tunai, senilai Rp 100
juta atau lebih, baik uang rupiah atau uang asing. Apabila anda membawa
uang tunai dengan jumlah sangat besar, anda dapat didenda dengan 300
juta rupiah. Dengan adanya e-money, anda dapat mengkonversikan uang
tunai anda ke elektronik sehingga anda tidak perlu membawa uang cash
yang terlalu banyak.
5. Mengetahui dengan jelas nominal yang anda transaksikan
Terkadang ada nominal unik yang tertera pada barang yang anda beli,
sehingga mau tidak mau anda harus membulatkan nominalnya agar mudah
untuk melakukan pembayaran. Hal tersebut sudah menjadi rahasia umum
ketika anda bertransaksi menggunakan uang tunai. Dengan demikian tentu
akan berbeda apabila anda menggunakan uang elektronik. Dengan
menggunakan e-money anda akan mengetahui dengan jelas nominal yang
anda transaksikan.
6. Turut menjaga lingkungan
Anda pasti tahu bahwa uang tunai terbuat dari kertas. Peredaran uang tunai
pun terus diregulasi apabila uang tersebut mengalami kerusakan.
Peregulasian uang tunai dari yang lama diganti menjadi yang baru artinya
menggunakan kertas baru lagi. Apabila anda menggunakan e-money
artinya anda turut melestarikan dan menjaga lingkungan.
7. Dompet anda yang lebih tertata

10
Dengan menggunakan e-money, seperti yang telah disinggung diatas,
maka dompet anda akan lebih rapi serta tertata. Menggunakan e-money
memungkinkan anda tidak perlu mencetak bukti transaksi dengan kertas
karena anda dapat memeriksanya diakun elektronik anda. Selain itu, uang
uang receh kembalian juga tidak berserakan didompet sehingga uang cash
anda hanya beberapa saja untuk berjaga-jaga.

Kelemahan dalam penggunaan e-money adalah sebagai berikut :

1. Mengisi ulang saldo e-money yang cenderung terbatas


Kenyataannya dalam menggunakan e-money adalah, anda harus pergi ke
atm tertentu untuk mengisi saldo anda. Meskipun ada beberapa e-money
yang telah menyediakan merchant untuk melakukan isi ulang, tetap saja itu
artinya ada keterbatasan dalam mengisi ulang. Artinya, anda harus
meluangkan tenaga untuk mencari tempat mengisi ulang terdekat untuk
saldo e-money anda.
2. Kartu e-money hilang = uang elektronik anda hilang
Dengan ini artinya anda harus berhati-hati dalam memegang kartu
elektronik anda tersebut. Meskipun beberapa e-money dapat anda urus
tetapi prosesnya juga cenderung lama, Hal ini juga berlaku apabila kartu e-
money anda berupa akun digital di hp anda.
Apabila hp anda hilang, maka ada potensi uang elektronik anda hilang
terlebih apabila anda lupa password anda. Berbeda dengan uang tunai yang
secara fisik terlihat sehingga mudah untuk disimpan atau dijaga.
3. Membuat anda cenderung boros
Beberapa orang merasa lebih mudah untuk membelanjakan uangnya ketika
berbentuk elektronik. Hal ini sudah banyak dibuktikan jauh sebelum ada
uang elektronik populer. Sebagai contoh, orang mudah untuk
menggunakan kartu kredit untuk membeli sesuatu karena merasa tidak
mengeluarkan uang terlalu banyak. Maka, penggunaan uang elektronik
dapat memicu anda boros karena tidak terlihatnya uang secara fisik.

11
4. Rentan untuk diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
Beberapa waktu yang lalu ada kasus bahwa seseorang meretas saldo uang
elektronik gojek online, itu merupakan satu fakta nyata bahwa uang
elektronik itu memiliki potensi diretas. Bila kita sudah berhubungan
dengan teknologi dan elektronik hal ini bisa terjadi. Untuk mengatasi hal
ini, anda harus berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi serta
akun anda di internet agar tidak dimanfaatkan oleh para hacker.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan uang elektronik (E-Money) tumbuh dengan signifikan. Penerbit


E-Money juga terus bertambah. Namun, penerbit memerlukan usaha keras agar
produk ini lebih banyak dikenal masyarakat. E-Money adalah produk stored-value
atau prepaid, di mana sejumlah nilai uang (monetary value) tersimpan dalam
peralatan elektronis.

Nilai uang dalam E-Money akan berkurang pada saat konsumen


menggunakannya untuk pembayaran. Disamping itu E-Money yang dimaksudkan
disini berbeda dengan “single -purpose prepaid card” lainnya seperti kartu
telepon, sebab E-Money yang dimaksudkan di sini dapat digunakan untuk
berbagai macam jenis pembayaran (multipurposed). E-Money yang dimaksudkan
disini juga berbeda dengan alat pembayaran elektronis berbasis kartu lainnya
seperti kartu kredit dan kartu debet. Peran uang tunai dalam transaksi pembayaran
bersifat retail. Pemakaian E-Money akan memberikan kelebihan dibanding
dengan memakai uang tunai dan alat pembayaran non-tunai lainnya.

B. Saran

Penggunaan E-Money dalam smart card diharapkan dapat lebih dikembangkan


di berbagai aspek, sehingga suatu saat penggunaan smart card bukan hanya
sebatas transaksi pembayaran, tetapi juga koordinasi dengan informasi pribadi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tugassekolah507. 2016. Pengaplikasian E-Money Di Kehidupan Sehari-Hari.


https://tugassekolah507.wordpress.com/2016/11/22/makalah-pengaplikasian-e-
money-di-kehidupan-sehari-hari/ (06 November 2019)

Lalia, Meru. 2016. Uang Elektronik (E-Money).


https://merulalia.wordpress.com/2016/01/27/uang-elektronik-e-money/ (07
November 2019)

Nursatiana, Gumelar. 2011. Tinjauan Yuridis Dampak Pemberlakuan E-money


Terhadap Eksistensi Mata Uang Rupiah dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2011 Mengenai Mata Uang. http://repository.unpas.ac.id/40157/4/BAB
%201%20ACC.pdf (07 November 2019)

Yani. 2011. Penerapan E-Money Sebagai Alat Pembayaran Saat Ini.


https://anoa5.wordpress.com/2011/10/19/penerapan-e-money/ (08 November
2019)

Ramdani, Irman. 2014. e-money. http://irmanramdhani.blogspot.com/2014/10/e-


money.html (10 Novmeber 2019)

Putri, Devinta. 2018. Keuntungan dan Beberapa Kelemahan Menggunakan E-


Money Untuk Transaksi Keuangan. https://centrausaha.com/keuntungan-e-money/
(11 November 2019)

14

Anda mungkin juga menyukai