Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1

Nama Anggota Kelompok :


1. Aiko Fiona Cennarif
2. Alvin Gormantara
3. Deby Gunawan
4. Everine Jeaquin Lo
5. Geno Jayadi
6. Justin Jemlinson Limoa
7. Kevin Chandra
8. Revina Raissa Gunawan
9. Richard Mario
10.Wynne Elysia Suriady
Puji syukur kepada Tuhan Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya sehingga
makalah yang berjudul “Peraturan tentang Wilayah Negara” ini dapat tersusun dengan lancar
hingga dapat selesai dengan baik.

Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai peraturan tentang wilayah negara. Kami juga menyadari bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan baik dari segi kata maupun materi. Oleh karena itu,
kami berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga makalah-makalah
yang kami susun berikutnya dapat lebih baik.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan di hati pembaca. Sekian dan Terima Kasih.

Makassar, September 2017

Penulis

I
Kata Pengantar ................................................................................................ I

Daftar Isi.......................................................................................................... II

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................. 2

A. Arti Penting Peraturan Tentang Wilayah Negara ...................................... 2


B. Pengertian Wilayah Negara ....................................................................... 3
C. Ruang Lingkup Wilayah Negara ............................................................... 4
D. Perbatasan Wilayah Negara ....................................................................... 4
E. Kedaulatan dan Tanggung Jawab Negara atas Wilayah ............................ 6
F. Wilayah dan Yurisdiksi di Negara di Laut ................................................ 6
G. Cara Mempertahankan Wilayah Perbatasan .............................................. 7

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 8

A. Kesimpulan ................................................................................................ 8
B. Saran .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

II
A. Latar Belakang
Peraturan adalah suatu batasan yang mengatur tentang sesuatu secara umum dan
spesifik. Dalam kajian untuk masalah ini peraturan tentang wilayah negara. Wilayah negara
adalah suatu ruang di mana warga negara atau penduduk negara yang bersangkutan serta
menjalankan berbagai aktivitasnya (Ensiklopedia Umum).
Jadi, peraturan tentang wilayah negara itu mengatur tentang wilayah negara bagi
kedaulatan dari negara tersebut. Indonesia sebagai negara ke-2 terluas di dunia dengan
17,508 pulau dan dua pertiga wilayahnya berupa perairan maka cukup sulit untuk mengatur
wilayah Indonesia tanpa peraturan yang tegas.
Untuk landasan kewilayahan diatur dalam UUD 1945 Pasal 25 A disebut bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang berciri Nusantara (kepulauan
/ bangsa-bangsa yang disatukan oleh air). Selain itu dalam UU No 43 Tahun 2008 tentang
wilayah negara.
Wilayah negara sendiri mencakup beberapa aspek. Dalam makalah ini akan dibahas
beberapa aspek tersebut dan peraturan tentang wilayah negara secara lebih rinci, dan telah
kami rumuskan dalam beberapa rumusan masalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti penting peraturan tentang wilayah negara?
2. Apa saja bagian - bagian yang dicakup dalam peraturan tentang wilayah negara?
3. Bagaimana cara untuk membuat warga negara Indonesia merasa aman dengan
perbatasan wilayah mereka?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti penting peraturan tentang wilayah negara.
2. Untuk mengetahui apa saja bagian - bagian yang dicakup oleh peraturan tentang
wilayah negara.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk membuat warga negara Indonesia merasa
aman dengan perbatasan wilayah mereka.

1
A. Arti Penting Peraturan Tentang Wilayah Negara
Hukum internasional adalah merupakan keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara. Dengan demikian hukum
internasional tidak dapat dipisahkan dari adanya negara-negara. Sebaliknya, suatu negara
hanya dapat berfungsi berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya, yang secara internal
diwujudkan dalam bentuk supremasi dari lembaga-lembaga pemerintahan dan secara
eksternal dalam bentuk supremasi negara sebagai sebagai subjek hukum internasional.
Dalam pada itu, konsep dasar dari ruang berlakunya kedaulatan sebagai kekuasaan sebagai
kekuasaan tertinggi negara dibatasi oleh wilayah negara itu, sehingga negara memiliki
kekuasaan tertinggi di dalam batas wilayahnya. Menurut Oppenheim tanpa adanya wilayah
wilayah dengan batas-batas tertentu suatu negara tidak dapat dianggap sebagai subjek
hukum internasional. Pengertian negara disini tidak dapat dipisahkan dari konsep dasar
negara sebagai suatu kesatuan geografis disertai dengan kedaulatan dan yurisdiksinya
masing-masing. Dengan demikian, wilayah negara menjadi konsep yang paling mendasar
(fundamental) dalam hukum internasional, untuk menunjukkan adanya kekuasaan tertinggi
dan eksklusif negara dalam batas-batas wilayahnya.
Peranan penting dari wilayah negara dalam hukum internasional tercermin dalam
prinsip penghormatan terhadap integritas kewilayahan (territorial integrity) yang dimuat
dalam pelbagai instrumen internasional, misalnya dalam bentuk larangan untuk melakukan
intervensi terhadap masalah-masalah internal dari suatu negara. Meskipun demikian,
sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan ekonomi dewasa ini, dalam hubungan
antar negara tampak adanya kecenderungan untuk mengurangi peran eksklusif dari wilayah
negara, khususnya dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan
hak untuk menentukan nasib sendiri (self determination). Namun, hingga saat ini
kedaulatan teritorial tetap merupakan suatu konsep penting dalam hukum internasional
yang telah melahirkan berbagai ketentuan hukum tentang perolehan dan hilangnya wilayah
negara.

2
B. Pengertian Wilayah Negara
Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-batas
kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah masa
kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah tersebut, dan
berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas
nasional. Wilayah dalam sebuah negara bisa dibatasi oleh lautan dan/atau daratan. Wilayah
negara itu bisa diperbatas juga oleh tembok atau pagar yang dibangun untuk menambah
keamanan.
Menurut I Wayan Parthiana, wilayah adalah merupakan suatu ruang dimana orang yang
menjadi warga negara atau penduduk negara bersangkutan hidup serta menjalankan segala
aktivitasnya. Pengertian wilayah menurut Rebecca M.Wallace adalah merupakan atribut
yang nyata dari kenegaraan dan dalam wilayah geografis tertentu yang ditempatnya, suatu
negara menikmati dan melaksanakan kedaulatan.
Dalam Ensiklopedia Umum, yang dimaksud dengan wilayah negara adalah bagian
muka bumi daerah tempat tinggal, tempat hidup dan sumber hidup warga negara dari
negara tersebut. Wilayah negara terdiri tanah, air (sungai dan laut) dan udara. Pada
dasarnya semua sungai dan danau dibagian wilayah tanahnya termasuk wilayah negara.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa wilayah nasional adalah seluruh
wilayah NKRI yang meliputi daratan, lautan dan udara. Pasal 1 angka 1 Undang-undang
Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara mendefinisikan wilayah negara sebagai
salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan
pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya,
serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di
dalamnya. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa wilayah negara
adalah tempat tinggal, tempat hidup dan sumber kehidupan warga negara yang meliputi
daratan, lautan dan ruang udara, dimana suatu negara memiliki kedaulatan penuh atas
wilayah negaranya.

3
C. Ruang Lingkup Wilayah Negara
Seperti disimpulkan Yasidi Hambali, jelaslah prinsip yang mengatakan bahwa yang
dinamakan wilayah (teritory) dari suatu negara itu terdiri dari tiga dimensi, yaitu wilayah
daratan (land teritory), wilayah perairan (water teritory) dan wilayah udara (air teritory).
I Wayan Parthiana menyatakan bagian-bagian wilayah negara itu meliputi:
1. Wilayah daratan termasuk tanah didalamnya
Wilayah daratan adalah bagian dari daratan yang merupakan tempat pemukiman
atau kediaman dari warga negara atau penduduk negara yang bersangkutan.
Termasuk pula dalam ruang lingkup wilayah daratan ini tidak saja permukaan tanah
daratan, tetapi juga tanah di bawah daratan tersebut.
2. Wilayah perairan
Wilayah perairan atau disebut juga perairan teritorial adalah bagian perairan yang
merupakan wilayah suatu negara. Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor
43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara No. Pasal 1 ayat 4 Undang-undang Nomor
6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
3. Wilayah dasar laut dan tanah dibawahnya yang terletak dibawah wilayah perairan
Wilayah negara meliputi juga dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di
bawah wilayah perairan, berarti negara memiliki kedaulatan terhadap dasar laut dan
tanah di bawahnya, segala sumber daya alam yang terkandung di dalamnya adalah
menjadi hak dan kedaulatan sepenuhnya dari negara yang bersangkutan.
4. Wilayah ruang udara
Ruang udara yang merupakan bagian wilayah negara adalah ruang udara yang
terletak di atas permukaan wilayah daratan dan di atas permukaan wilayah perairan.

D. Perbatasan Wilayah Negara


Batas merupakan pemisah unit regional geografi (fisik, sosial, budaya) yang dikuasai
oleh suatu negara. Secara politis, batas negara adalah garis kedaulatan yang terdiri dari
daratan, lautan dan termasuk potensi yang berada di perut bumi. Dalam bahasa Inggris
perbatasan sering disebut dengan kata border, boundary atau frontier.
Perbatasan merupakan salah satu manifestasi penting dalam suatu negara dan bukan
hanya suatu garis imajiner di atas permukaan bumi, melainkan suatu garis yang
memisahkan satu daerah dengan daerah lainnya.

4
Dalam kaitan dengan kajian terhadap batas wilayah negara, tidak dapat lepas dari aspek
pengaruh aktivitas penyelenggaraan pemerintahan negara terhadap kehidupan masyarakat
di sepanjang kawasan perbatasan. Batas wilayah suatu negara menurut hukum internasional
dapat ditentukan melalui:
1. Perjanjian dengan negara yang berbatasan
2. Keadaan alam.

Wilayah negara dalam hukum internasional terdiri atas :


1. Wilayah darat
Wilayah darat adalah daerah dipermukaan bumi didalam batas-batas tertentu
didalam tanah dibawah permukaan bumi dalam batas-batas itu pula sejauh-jauh
dapat dicapai oleh manusia. Ini berarti kekayaan alam yang ada di bumi dalam batas
negara menjadi hak dari negara itu.
2. Wilayah laut
Wilayah laut adalah laut beserta tanah yang ada di bawahnya. Tanah di bawah laut
adalah dasar laut dan tanah yang ada di bawahnya. Wilayah laut ada yang dikuasai
negara dan ada yang tidak dikuasai negara. Negara yang mengusai laut adalah
negara yang wilayah daratannya berbatasan dengan laut hukum internasional yang
mengatur hak negara atas wilayah laut adalah hukum internasional kebiasaan dan
perjanjian internasional. Adapun wilayah laut suatu negara meliputi wilayah laut
pedalaman, wilayah laut territorial, wilayah ekonomi ekslusif, wilayah landas
kontinen, wilayah laut negara kepulauan.
3. Wilayah udara
Wilayah udara adalah ruang udara yang ada diatas wilayah daratan, wilayah laut
pedalaman, wilayah laut teritorial, dan wilayah laut kepulauan
4. Wilayah Konvensional
Wilayah konvensional adalah tempat yang menurut kebiasaan kebiasaan hukum
internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara, walaupun tempat itu
sebenarnya sangat nyata ada didalam wilayah lain. Contoh-contoh daerah
konvensional ialah :
 Kapal-kapal yang berlayar dibalik bendera suatu negara
 Tempat-tempat kedutaan atau perwakilan tetap suatu negara diluar negeri

5
E. Kedaulatan dan Tanggung Jawab Negara atas Wilayah
Kedaulatan yang dimiliki oleh negara terkandung hal-hal yang berhubungan dengan
kedaulatan dan tanggung jawab negara terhadap wilayahnya. Wilayah negara merupakan
tempat di mana negara menyelenggarakan yurisdiksinya atas masyarakat, segala kebendaan
serta segala kegiatan yang terjadi di dalam wilayah. Kedaulatan negara seperti ini disebut
juga dengan kedaulatan teritorial. Kedaulatan teritorial akan berakhir pada batas-batas
terluar wilayah territorial negara bersangkutan, dan karena yurisdiksi territorial suatu
negara akan meliputi perairan territorial, maka pada hakekatnya batas terluar wilayah
negara. adalah batas terluar laut teritorial.
Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar dalam bukunya menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan kedaulatan atas wilayah adalah kewenangan yang dimiliki suatu negara
untuk melaksanakan kewenangannya sebatas dalam wilayah-wilayah yang telah menjadi
bagian dari kekuasaannya.

F. Wilayah dan Yurisdiksi Negara di Laut


Pengaturan tentang kedaulatan dan yurisdiksi negara di laut secara komprehensif mulai
dilakukan oleh empat konvensi-konvensi Jenewa tahun 1958 yang mengatur tentang laut
territorial dan zona tambahan, perikanan dan konservasi sumber daya hayati di laut lepas,
landas kontinen dan laut lepas. Samapi dengan tahun sekitar 1970-an keempat konvensi
tersebut masih dianggap cukup memadai untuk mengatur segala kegiatan manusia di laut.
Tuntutan untuk melakukan peninjauan kembali terhadap konvensi-konvensi tersebut
muncul seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi penambangan di dasar
laut, dan menurunnya persediaan sumberdaya hayati di laut. Di samping itu, pesatnya
teknologi perkapalan juga merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan
konvensi-konvensi itu dianggap sudah tidak memadai lagi. Faktor lain yang tidak kalah
pentingnya adalah bertambahnya jumlah negara baru yang baru merdeka, sehingga
menimbulkan tuntutan-tuntutan baru terhadap laut.
Setelah melaui perundingan yang cukup panjang negara-negara peserta Koferensi
Hukum Laut PBB ke-3 pada akhirnya telah menyepakati Konvensi PBB tentang Hukum
Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea) tahun 1982 yang terdiri dari 320
pasal dan 9 annex. Konvensi ini mengatur tentang segala aspek kegiatan di laut, seperti
misalnya delimitasi, hak lintas, pencemaran terhadap lingkungan laut, riset ilmiah kelautan,
kegiatan ekonomi dan perdagangan, alih teknologi dan penyelesaian sengketa tentang

6
masalah-masalah kelautan. Konvensi Hukum Laut 1982 mengakui hak negara-negara
untuk melakukan klaim atas berbagai macam zona maritim dengan status hukum yang
berbeda-beda, yang dibagi sebagai berikut:
1. Berada di bawah kedaulatan penuh negara meliputi laut pedalaman, laut territorial
dan selat yang digunakan untuk pelayaran internasional;
2. Negara mempunyai yursdiksi khusus dan terbatas yaitu zona tambahan;
3. Negara mempunyai yurisdiksi eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya
alamnya, yaitu zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen;
4. Berada di bawah suatu pengaturan internasional khusus, yaitu daerah dasar laut
samudera dalam atau lebih dikenal dengan kawasan;
5. Tidak berada dalam kedaultan maupun yurisdiksi negara manapun, yaitu laut
lepas.

G. Cara Mempertahankan Wilayah Perbatasan


Dalam hubungan bernegara memang tidak selamanya berjalan harmonis pasti terdapat
beberapa potensi persoalan yang dapat menggoyahkan hubungan antar negara. Setiap
persoalan yang terjadi dapat menimbulkan dua dampak yang berbeda bagi negara, dampak
tersebut dapat berupa kerja sama atau konflik. Terkadang dalam suatu konflik, satu aspek
yang terkena konflik dapat merambat ke aspek-aspek lainnya. Segala upaya yang dilakukan
bertujuan agar kelak tidak ada lagi permasalahan yang mengganggu hubungan kerja sama
antar Negara yang bersengketa.
Pada dasarnya hubungan antar negara dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing
negara dan hubungan antar negara dapat berjalan dengan baik jika kepentingan-
kepentingan tersebut tidak saling berbenturan. Masalah perbatasan merupakan masalah
yang seringkali menjadi masalah yang cukup sensitif antar Negara yang saling berdekatan.
Hubungan antar Indonesia dan Negara-negara tetangga sebenarnya dapat dikatakan telah
berjalan cukup baik, hanya tinggal bagaimana negara-negara tersebut saling menghormati
dan menghargai satu sama lain, mengantisipasi dan mengelola potensi konflik, dan
akhirnya mengembangkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan di berbagai
bidang. Cara-cara yang dapat digunakan salah satunya adalah melalui diplomasi yang baik.
Kerja sama keamanan (cooperative security) memang perlu dilakukan oleh Indonesia,
mengingat banyaknya masalah-masalah yang terjadi di kawasan-kawasan perbatasan.

7
A. Kesimpulan
Berdasarkan konsep dan batas-batas wilayah yang kita miliki, negara Indonesia
memiliki wilayah termaksud dalam divided or separated, yaitu suatu bentuk Negara yang
terpisah oleh wilayah laut. Dengan kata lain Indonesia merupakan negara yang sangat luas.
Walaupun terbagi ke ribuan pulau-pulau, namun Indonesia tetap memiliki batas-batas
wilayah yang jelas dan telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.

B. Saran
Peraturan mengenai batas-batas wilayah hendaknya mendapat perhatian yang lebih dari
kita semua warga Negara Indonesia demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia. Dan
juga hendaknya kekayaan alam yang terdapat di negara kita ini dapat kita jaga dari orang-
orang yang sering melanggar batas-batas wilayah negara mereka.

8
Sutrisno, Try. 2016. Wilayah Negara dalam Hukum Internasional. Diambil dari:
http://telaahhukum.blogspot.co.id/2016/02/wilayah-negara-dalam-hukum-
internasional.html

Yuniarti, Corner. 2009. Wilayah Perbatasan Indonesia . Diambil dari :


http://lawyuni.blogspot.co.id/2009/12/pertahanan-wilayah-perbatasan-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai