PARKINSON
Supervisor Penguji :
Dr. dr. Joudy Gessal, Sp.KFR-K
Oleh:
Magdalena Talumewo S.Ked
19014101034
PARKINSON
Oleh:
Magdalena Talumewo
19014101034
Masa KKM:
di Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Supervisor Penguji
PENDAHULUAN
Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson (PD) adalah salah satu gangguan neurologis yang paling
umum, mempengaruhi sekitar 1% orang yang berusia lebih dari 60 tahun dan
menyebabkan kecacatan progresif yang dapat diperlambat, tetapi tidak dapat
dihentikan, dengan pengobatan.
Parkinsonism atau sindrom Parkinson ialah suatu kumpulan gejala klinik yang
terdiri dari empat gejala kardinal, yaitu tremor, rigiditas, ketidakstabilan postur dan
bradikinesia. Etiologinya belum diketahui secara pasti namun dapat disebabkan oleh
faktor-faktor seperti infeksi, penyakit vaskular, penyakit degeneratif dan intoksikasi.
Epidemiologi
- Rigiditas
- Akinesia/ Bradikinesia
- Dysarthia
- Distonia
- Dysphagia
Gejala nonmotorik:
- Gangguan perilaku gerakan mata cepat (REM) (Rapid Eye Movement (REM))
(RBD; hilangnya atonia normal selama tidur REM)
- Gelisah
Diagnosis
Diagnosis klinis penyakit parkinson sampai saat ini masih secara klinis saja. Ada
tiga tanda kardinal gangguan motoric awal (rigiditas, tremor, bradikinesia) atau tiga
dari empat tanda motorik (tremor, rigiditas, bradikinesia, ketidakstabilan postural).
1. Tremor
Tangan tremor jika sedang beristirahat, dan biasanya merupakan gejala pertama
pada penyakit Parkinson yang bermula pada satu tangan kemudian meluas pada
tungkai sisi yang sama. Kemudian sisi yang lain juga akan turut terkena. Tremor
timbul pada bagian tubuh yang sepenuhnya ditopang melawan gravitasi dan tidak ada
kontraksi otot volunter. Berbeda dengan tremor esensial yang terjadi akibat kontraksi
dari otot volunter.
2. Bradikinesia/Akinesia
4. Ketidakstabilan postur
Gangguan postural dan gait dimana pasien Parkinson biasanya memiliki postur
tubuh yang membungkuk yang disebabkan hilangnya refleks postural. Gerakan gait
pelan, sempit dan memiliki karakteristik langkah pendek, yang memberikan kesan
pasien berusaha mengejar pusat keseimbangan dari pasien sendiri. Pasien susah mulai
jalan tapi kalau sudah berjalan susah untuk berhenti. Berkurangnya gerakan
mengayun tangan saat berjalan, lambat dalam memutar tubuh dan dilakukan dengan
beberapa langkah kecil.
• Possible :
– Tremor istirahat
– Rigiditas
– Bradikinesia
• Probable
Bila terdapat kombinasi dua gejala utama (termasuk kegagalan refleks postural)
atau satu dari tiga gejala pertama yang tidak simetris (dua dari empat tanda motorik)
• Definite
Dopamin berfungsi sebagai pengantar antara dua wilayah otak, yakni antara
substantia nigra dan korpus striatum dan berfungsi untuk menghasikan gerakan halus
dan motorik. Sebagian besar penyakit Parkinson disebabkan hilangnya sel yang
memproduksi dopamin di substantia nigra. Ketika kadar dopamin terlalu rendah,
komunikasi antar dua wilayah tadi menjadi tidak efektif, terjadi gangguan pada
gerakan. Semakin banyak dopamin yang hilang, maka akan semakin buruk gejala
gangguan gerakan.
2. Lewy bodies
b. Stadium II : Terdapat gejala bilateral, kecacatan minimal, sikap atau cara berjalan
terganggu.
d. Stadium IV : Terdapat gejala berat, masih dapat berjalan pada jarak tertentu,
rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang
dibandingkan stadium sebelumnya.
Substansia nigra (sering disebut black substance), adalah suatu region kecil di
otak (brainstem) yang terletak sedikit di atas medulla spinalis. Bagian ini menjadi
pusat control/koordinasi dari seluruh pergerakan. Sel-selnya menghasilkan
neurotransmitter yang disebut dopamine, yang berfungsi untuk mengatur seluruh
gerakan otot dan keseimbangan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf pusat.
Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron diotak
terutama dalam mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta
kelancarankomunikasi (bicara).
1. Terapi Farmakologi
Agonis dopamin kurang poten bila dibandingkan dengan levodopa, obat ini
bekerja dengan merangsang reseptor dopamine, akan tetapi obat ini juga
menyebabkan penurunan reseptor dopamin secara progresif yang selanjutnya akan
menimbulkan peningkatan gejala.
2.Rehabilitasi Medik
Terapi fisik
1.Latihan relaksasi
2.Latihan fleksibilita
3.Latihan pernapasan
5.Latihan keseimbangan
6.Latihan jalan
- Kontrol postur Setiap kali duduk dikursi
- Fleksibilitas/Peregangan
Freezing.
- Latihan okupasi
- Terapi Wicara
- Terapi psikologis
Depresi terjadi seiring dengan timbulnya penyakit, emosi yang labil dan
tingkah laku berupa penolakan. Psikolog akan memberikan informasi tentang
penyakit, konseling dan support.
Edukasi
Selain terapi-terapi khusus di atas, perubahan pola makan pun dapat membantu
mengatasi masalah gejala Parkinson yang dialami. Contohnya, meningkatkan jumlah
serat dalam asupan harian dan memperbanyak minum air putih untuk mengurangi
gejala konstipasi
Kesimpulan
1. Hauser RA, Grosset DG. [(123) I]FP-CIT (DaTscan) SPECT Brain Imaging in
Patients with Suspected Parkinsonian Syndromes. J Neuroimaging. 16 Mar 2011.
10. Weaver FM, Follet K, Stern M, Hur K, Harris C, Marks WJ, Rothlind J, Sagher O,
Reda D, Moy CS, Pahwa R. Bilateral deep brain stimulation vs best medical therapy
for patients with advanced Parkinson disease: a randomized controlled trial. Jama
2009; 63-73.