1. BAB I. PENDAHULUAN
5. BAB V. PENATALAKSANAAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
progresif pada neuron dopamin substantia nigra pars compacta dan menurunnya
dipublikasikan oleh secara resmi dalam “ An Essay on The Shaking Palsy ”yang
diterbitkan pada tahun 1817 oleh seorang klinisi dari London bernama James
gejala klinis Parkinson. Dan pada tahun 1960, pertama kalinya etiologi Parkinson
dapat diidentifikasi.
bervariasi muncul pada keadaan lanjut penyakit dan dalam kombinasinya dapat
muncul sebagai keluhan utama dan tantangan dalam terapi. Jika tidak diobati, maka
akan mengganggu kualitas hidup dan menjadi penyebab utama dari alasan pasien
dirawat.2
disadari pada praktek klinis karena kurangnya keluhan spontan dari pasien dan juga
nonmotorik yang terinduksi oleh obat dopaminergik, fluktuasi gejala nonmotorik, dan
gejala lainnya.
kolinergik. Pada kasus depresi pada penyakit Parkinson, bisa terjadi kehilangan
transmisi dopaminergik dan nondopaminergik pada sistem limbik. Oleh karena itu
nonmotorik.3
Disimpulkan pula ada 5 gejala non motorik yang muncul mendahului gejala
motorik yaitu :
1. Gangguan penciuman
2. Gangguan obstipasi
4. Gangguan tidur
5. Gangguan kognisi
BAB II
EPIDEMIOLOGI
Paling banyak dialami pada usia lanjut dan jarang pada umur dibawah 30
tahun. Biasanya mulai timbul pada usia 40 – 70 tahun dan mencapai puncak pada
dekade ke enam. Penyakit Parkinson lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita
dengan rasio 3 : 2.
masalah neuro psikiatrik. Seperti depresi, apatis, gangguan cemas dan psikosis.
dan disfungsi seksual dilaporkan dialami oleh lebih dari separuh penderita penyakit
DEFINISI
Ada dua istilah yang perlu dibedakan yaitu penyakit Parkinson dan
pars kompakta yang disertai adanya inklusi sitoplasmih osinofilih ( lowy body).
KRITERIA DIAGNOSTIK
1. Tremor istirahat
a. Possible
1. Tremor istirahat
2. Rigiditas
3. Bradikinesia
c. Definite
Bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu
gejala lain yang tidak asimetris ( tiga tanda cardinal ) atau dua dari tiga tanda
tersebut, dengan satu dari tiga tanda pertama, asimetris. Bila semua tanda
kemudian.
KRITERIA KOLLER
Possible
Levodopa 1000 mg/hari selama 1 bulan yang diberikan sampai perbaikan sedang
Rigiditas
4 – 6 Hz tremor saat istirahat
propioseptif.
Riwayat ensefalitis
Gejala Cerebellar
Babinski (+)
Unilateral onset
Resting tremor
PERJALANAN PENYAKIT
Stadium I Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan,
jalan terganggu.
Stadium IV Terdapat gejala yang lebih berat, masih dapat berjalan hanya
PATOFISIOLOGI PARKINSON
kematian neuron di substansia nigra pars kompakta, suatu area otak yang berperan
Menurut hipotesa dari Braak dkk., proses degenerasi bermula dari batang
otak bawah, yang mempengaruhi fungsi otonom. Kemudian substansia nigra dan inti
lainnya di otak tengah juga ikut terpengaruhi mengakibatkan gejala motorik yang
khas pada penyakit Parkinson. Meskipun belum ada konfirmasi yang tegas, namun
dengan hipotesis Braak et.al. ini dapat dilihat ilustrasi yang memunculkan motor dan
nonmotor pada penyakit Parkinson. Sejak simptom non motor mencakup suatu
variasi simptom dalam berbagai aspek, keterlibatannya harus ada hubungan dengan
1. Neuropsikiatrik simptom
repetitive behavior
Attention deficit
Delirium
Dimensia
2. Sleep disorder
Insomnia
3. Autonomics symptom
nocturia, incontinence
cold intolerance.
Pain
Paraenthesia
Olfactory disturbance
Fatigue
Weight changes
Tabel. 1. Spektrum gejala non motorik utama/mayor pada penyakit Parkinson
Depresi Hipersalivasi
Kecemasan Disfagia
Apati Ageusia
obat)
MCI)
levodopa)
dopaminergik)
Gangguan tidur: Perilaku nonmotorik terkait obat
dopaminergik :
leg movements
Insomnia
Parasomnia non-REM
(confusional wandering)
Fatigue: Gejala nonmotorik lainnya terkait obat
dopaminergik:
erythematous
Gejala sensoris : Fluktuasi nonmotorik :
Nyeri Disotonomia
Hyposmia Sensoris/nyeri
Gangguan penglihatan
kontras/cahaya)
Disfungsi otonom : Gejala lainnya :
Abnormalitas berkeringat
(hiperhidrosis)
Hipotensi ortostatik
BAB V
PENATALAKSANAAN
GANGGUAN NEUROPSIKIATRI
sering tidak terdeteksi oleh klinisi pada hamper satu setengah dari kunjungan
konsultasi.
1. Depresi
Diperkirakan depresi dapat terjadi pada 27,6% penderita stadium awal yang
fungsi kognitif.
Pengobatan :
80 tiap 1000 orang selama setahun dan didapatkan lebih sering pada orang
tua.
3. Dimensia
eksekutif.
Dimensia pada penyakit Parkinson mungkin baru akan terlihat pada stadium
fungsi kognitif dan gangguan fungsi eksekutif pada stadium awal. Studi
penuaan normal.
4. Disfungsi otonom
Disfungsi otonom pada pasien penyakit Parkinson memperlihatkan
dingin)
Disfungsi otonom ini mungkin terlihat sebagai gejala dini penyakit Parkinson,
5. Sistem Kardiovaskular
mmHg dan atau diastolik sedikitnya 10 mmHg dalam 3 menit posisi berdiri.
Gejala dapat berupa dizziness yang berkaitan dengan posisi yang sering
mungkin menjadi tanda awal dari penyakit Parkinson dan mungkin berkaitan
Pengobatan
penderita diajarkan bangun secara perlahan dari posisi duduk dan menunggu
beberapa saat sebelum mulai berjalan. Bila tidur dilatih dengan posisi kepala
ditinggikan.
6. Sistem Gastrointestinal
Disfagia
Konstipasi
Mulas
A. Konstipasi
Diantaranya:
Pengobatan konstipasi
memperbaiki peristaltik.
B. Disfagia
Pengobatan disfagia
seperti :
Aspirasi
Malnutrisi
Dehidrasi dan
Dermatitis kontak.
Pengobatan
yang keras,
melewati BBB.
Jika nausea terjadi akibat gangguan motilitas lambung, maka hal ini
Pengobatan :
reliable.
F. Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual, termasuk kesulitan ereksi, hilangnya libido, dan
pada pria.
G. Sistem Termoregulasi
Pengobatan
itu sendiri. Nyeri terjadi akibat adanya bradikinesia dan rigiditas pada
Pengobatan
on”. Pengobatan nyeri tergantung atas tipe dari pada nyeri tersebut
I. Gangguan Penciuman
Gangguan penciuman merupakan salah satu NMS paling awal
J. Gangguan Tidur
K. Insomnia
di bawah ini:
“ Sleep Fragmentation”
berhubungan intim.
Pengobatan
pekerjaan membahayakan.
gerak
BAB VI
KESIMPULAN
Telah dibahas suatu makalah tentang gejala non motorik pada penyakit
serta penanganannya.
Diharapkan dari makalah ini dapat membantu kita agar dapat memahami dan
DAFTAR PUSTAKA
Hauser R , zeseierich T at all, Parkinsons Disease Questions and Answers, Merrit
Buku Panduan Tata Laksana Penyakit Parkinson dan Gangguan Lainnya , Kelompok
study movement disorder , Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, Juli 2015
Dewanto G manajemen gejala motorik dan non-motorik pada penyakit parkinson, Vol
Lewisham. London.
Ceravolo R., Rossi C., et al. Nonmotor Symptoms In Parkinson’s Disease : The Dark
Bonnet A.M., Jutras M.F., et al. Nonmotor Symptoms in Parkinson’s Disease in 2012:
Lewisham. London.
Braak H., Muller C.M., et al. Pathology associated with sporadic Parkinson’s
Rektorová I, Rektor I, Bares M et al.: Pramipexole and pergolide in the treatment of
2004; 17:127.
doi:10.1136/jnpp-21013-303135.