Anda di halaman 1dari 20

TUGAS TUTORIAL ONLINE

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UPAYA BELA NEGARA BAGI KALANGAN MAHASISWA

DISUSUN OLEH:

WAHYU

042678958

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayangNya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Upaya Bela Negara Bagi
Kalangan Mahasiswa. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun
dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal saya selaku para
penulis usahakan. Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang dalam pembentukannya. Penuh
dengan perjuangan dan pengorbanan, namun pada akhirnya berani untuk
memproklamirkan diri menjadi sebuah bangsa dan negara yang merdeka dari
penjajahan pada 17 Agustus 1945 yang diproklamirkan oleh bapak pendiri Negara ini
beliau adalah Ir.Soekarno,yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Bangsa indonesia merupakan satu kesatuan solidaritas atau setia kawan satu sama yang
lain,satu jiwa atau asas spiritual yang tercipta oleh rasa pengorbana n yang telah
disepakati dari masa lampau oleh mereka yang bersedia berkorban demi masa depan
generasi penerusnya.

Setelah berdirinya Bangsa dan Negara Indonesia bukan berarti tanpa adanya ancaman,
hambatan, gangguan dan tantangan lagi, bahkan saat ini bangsa Indonesia menghadapi
permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis. Jika dahulu perang yang dihadapi
musuhnya terlihat(nyata) dan menggnakan fisik atau senjata, saat ini perang dalam
bentuk poxy war yang tidak lagi menggunakan senjata, antara lain narkoba,senjata
biologi,ciber crime,masuknya budaya budaya yang merusak.Terjadi dikarenakan
perubahan masyarat yang semakin modern (dinamis) yang disebabnya Globalisasi
yang semakin cepat dan pengaruh budaya asing. Hal ini dapat ditanggulangi dengan
penanaman Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan ini memiliki peranan yang
penting dengan mengajarkan nilai nilai Pancasila kedalam kehiduapan masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Untuk menjadi warganegara yang baik dan terdidik ( smart
and good citizen ) sehingga perlu memahami tentang Indonesia, kepribadian Indonesia,
memiliki rasa kebangsaan Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan
mencintai tanah air.

Sebagai mahasiswa wajib memiliki kemampuan tentang kewarganegaraan dan mampu


menerapkan pengetahuan, nilai nilai dan keterampilan tersebut dalam kehidupan
sehari hari, memilik kepribadian yang mantap, berfikir kritis, bersikap rasional, etis,
estetis, dan dinamis, berpandangan luas, dan bersikap keadaban.Hal ini akan
mendukung mahasiswa untuk memiliki kompetensi dasar, yaitu menjadi ilmuan yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis demokratis yang
berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisplin, dan
berpartisipasi akti dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan nilai nilai
Pancasila. Mahasiswa sebagai sebagai generasi muda mempunyai beban untuk
memeneruskan tonggak perjuangan yang telah ada agar NKRI ini tetap bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.

Sebagai salah satu mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Materi-materi pembelajaran mengemban misi
sebagai pendidikan nilai kepribadian, pendidikan yang membekali pemahaman tentang
hubungan antara warga negara dengan negara (civic education), pendidikan politik
(political education) atau demokrasi, dan pendidikan bela negara. Secara khusus
materi-materi yang berkenaan dengan pendidikan bela negara dimuat dalam Geopolitik
Indonesia atau Wawasan Nusantara dan Geostrategi Indonesia atau Ketahanan
Nasional.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Bela Negara

A. Sejarah Bela Negara

Sejarah Bela negara dimulai di Kota Bukittinggi Provinsi Sumatra Selatan yang semula
pasar (pekan) bagi masyarakat Agam Tuo. Kemudian kedatangan Belanda, kota ini
menjadi kubu pertahanan Kaum Padri melawan Belanda . Pada tahun 1825, Belanda
mendirikan benteng di salah satu bukit yang dikenal sebagai benteng Fort de Kock,
sekaligus menjadi tempat peristirahatan opsir-opsir Belanda yang berada di wilayah
jajahannya.

Pada masa penjajahan Belanda, kawasan ini selalu ditingkatkan perannya dalam
ketatanegaraan yang kemudian berkembang menjadi sebuah stadsgemeente (kota) dan
berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan Onderafdeeling Oud
Agam.

Pada masa penjajahan Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian


pemerintahan militernya untuk kawasan Sumatera, bahkan sampai ke Singapura dan
Thailand. Kota ini menjadi tempat kedudukan komandan militer ke-25 Kempetai, di
bawah pimpinan Mayor Jenderal Hirano Toyoji.

Pada masa itu, kota ini berganti nama dari Stadsgemeente Fort de Kock menjadi
Bukittinggi Si Yaku Sho yang daerahnya diperluas dengan memasukkan nagari-nagari
sekitarnya seperti Sianok Anam Suku, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba, dan
Bukit Batabuah. Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Ketetapan Gubernur
Provinsi Sumatera Nomor 391 tanggal 9 Juni 1947, Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibu
Kota Provinsi Sumatera dengan Gubernurnya Mr. Teuku Muhammad Hasan.

Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota Bukitinggi berperan


sebagai kota perjuangan dan ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia setelah
Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk pada 19 Desember 1948 di Bukittingi,
Sumatera Barat oleh Syafruddin Prawiranegara.

Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Bela Negara, berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006. Untuk mengenang sejarah
perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), pemerintah Republik
Indonesia membangun Monumen Nasional Bela Negara di salah satu kawasan yang
pernah menjadi basis PDRI dengan area seluas 40 hektare, tepatnya di Jorong Sungai
Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sumatera Barat.

Dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Bela negara Ke 65, pada tanggal 21
Desember 2013 Menteri Pertahanan saat itu (Purnomo Yusgiantoro) didampingi oleh
Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin dan Plt Dirjen Pothan Timbul Siahaan
serta Muspida Provinsi Sumatera Barat meninjau pembangunan Monumen Nasional
Bela Negara. Menhan Purnomo Yusgiantoro berpesan dalam amanatnya “pembangunan
monumen ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada seluruh masyarakat
Sumatera Barat atas perannya pada masa perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu
untuk kelangsungan Negara Kesatuan Rapublik Indonesia. Monumen ini sebagai
penghargaan dan pengingat serta pelajaran bagi generasi muda Indonesia untuk
dijadikan contoh dalam memahami arti dari bela negara dan arti cinta tanah air”

B. Pengertian Bela Negara

Terdapat banyak bentuk pernyataan pengertian bela negara antara lain :


Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan
secara teratur, menyeluruh dan terpadu serta dijiwai dengan kecintaan kepada NKRI
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Bela negara adalah pembentuk sikap patriotis terhadap ancaman terhadap
ancaman pada ketahanan nasional. Dasar Hukumnya UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang
berbunyi, “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara “ dan Pasal 30 ayat 1 yang berbunyi “ Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara”.
Pasal 9 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara menyatakan bahwa “Upaya Bela Negara” adalah “sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara”. Upaya bela negara,
selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Yang dimaksud upaya bela
negara pada ayat 1 tersebut ialah :
A). Pendidikan kewarganegaraan yang dimulai dan ditanamkan sejak dini.
B).Pelatihan dasar kemiteran secara wajib
C).Mengabdi sebagai prejurit TNI baik secara sukarela atau wajib
D).Mengabdi sesuai Profesi
Bela negara juga tertuang pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Bela negara sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen
dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Secara fisik sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik(bersenjata) atau
agresi dari pihak yang menggangu ataupun yang mengancam keberadaan kedaulatan
negara tersebut.Dan landsasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer.Subyek
dari konsep ini adalah tentar atau perangkap pertahanan negara lainnya, baik sebagai
perkerjaan yang dipilih atau sebagai akibar dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).

2. Komponen Pertahanan Negara


Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha unurku
mempertahankan kedaulatab negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan
keselamatan segenap bangsa dari ancama dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara.
Jenis pertahanan negara ada 2 yaitu :
- Pertahanan militer yakni  kekuatan utama pertahanan negara yang dibangun dan
dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, tersusun dalam komponen
utama serta komponen cadangan dan komponen pendukung. Pendayagunaan
lapis pertahanan militer diwujudkan dalam penyelenggaraan operasi militer,
baik dalam bentuk Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain
Perang.

- Pertahanan Nonmiliter atau nirmiliter yakni kekuatan pertahanan negara yang


dibangun dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan
nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter, yang
merupakan pertahanan non fisik yang tidak menggunakan senjata seperti
pertahanan militer.Yang tersusun untuk memberdayakan faktor-faktor ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan
keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan.
Komponen-komponen dalam bela negara yaitu :

- Komponen utama atau garda depan dalam suatu negara yakin TNI ( Tentara
Nasional Indonesia ) yang bertugas menjaga pertahanan negara menghadapi
serang fisik atau militer dari kelompok yang mengancam ataupun negara lain.Di
Indonesia TNI dibagi menjadi 3 angkatan yaitu TNI Angkatan Laut, Angkatan
Darat, Angkatan Udara.

- Komponen cadangan adalah sebuah pasukan cadangan militer atau sebuah


organisasi militer yang terdiri warga negara yang menggabungkan peran militer
dengan karir sipil. Komponen cadangan untuk melawan ketika suatu negara
untuk mobilisasi perang total atau untuk mempertahankan diri dari invasi.
Fungsi komponen cadangan sebagai kekuatan pengganda komponen utama
dalam bentuk komponen caddanga mantra darat,mantra laut dan mantra udara
yang selalu siap pada saat melalui Mobilisasi (tindakan pengerahan dan
penggunaan secara serentak sumber daya nasional serta sarana dan prasarana
nasional yang telah dibina dan dipersiapkan sebagai komponen keguatan
pertahanan keamanan negara untuk digunakan secara tepat, terpadu, dan
terarah bagi penanggulangan setiap ancaman, baik luar maupun dari dalam
negeri).

- Komponen pendukung yakni sumber daya nasional yang dapat digunakan


untuk meningkatkan kekuatan komponen utama dan komponen cadangan.
Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen:
Paramiliter
- Polisi (Brimob)
- Resimen mahasiswa (Menwa)
- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
- Linmas atau Hansip
- Satuan Pengamanan (Satpam)
- Organisasi kepemudaan
- Organisasi bela diri atau pencak silat
- Satuan tugas (Satgas) Partai.
Tenaga ahli / profesi yakni sumber daya manusia sesuai keahlian atau
berdasarkan profesi.
Industri, semua industri yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kekuatan
utama dan kekuatan cadangan dalam menghadapi ancaman.
Sumber Daya Alam,seluruh sumbern daya yang dapat digunakan untuk pertahan
negara.
Sumber Daya Buatan, sumber daya alam yang telah ditingkatkan daya gunanya
untuk kepentingan pertahanan negara
Sumber Daya Manusia adalah warga negara yang secara psikis dan fisik dapat
dibina dan disiapakan kemampuannya untuk mendukung komponen kekuatan
pertahanan keamanan negara.

3. NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA

1. Cinta Tanah Air


Untuk menumbuhkan nilai-nilai rasa cinta Tanah Air perlu memahami
Indonesia secara utuh meliputi :
• Pengetahuan tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, sejak
perjuangan sampai kemerdekaan Indonesia.
• Potensi sumber daya alam
• Potensi sumber daya manusia, serta
•Letak Geografis, dengan segala kekayaan yang ada.
Dengan memahani keberadaan Indonesia seutuhnya, akan menumbuhkan nilai-
nilai dasar bela negara sebagai rasa bangga sebagai bangsa pejuang, rasa
memiliki sebagai generasi penerus. Dengan tumbuhnya rasa cinta Tanah Air
pada tiap warga negara Indonesia akan lahir sikap bela negara yang kuat
sebagai modal dasar kekuatan bangsa dan negara yang siap berkorban untuk
menjaga,melindungi dan membangun bangsa dan negara menuju terwujudnya
cita-cita nasional.
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara
Rasa cinta Tanah Air yang tinggi, perlu ditopang dengan sikap kesadaran
berbangsa yang selalu menciptakan nilai-nilai kerukunan, persatuan dan
kesatuan dalam keberagaman di lingkungan masing-masing serta sikap
kesadaran bernegara yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan
UUD NKRI Tahun 1945. Untuk menumbuhkan sikap kesadaran berbangsa dan
bernegara yang merdeka dan berdaulat di antara negara-negara lainnya di
dunia, perlu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam konsepsi kebangsaan
yang meliputi :
• Wawasan Nusantara
• Ketahanan Nasional
• Kewaspadaan Nasional
• Dan Politik Luar Negeri Bebas Aktif.
Dengan memahami konsepsi kebangsaan yang dianut oleh bangsa Indonesia,
diharapkan akan melahirkan sikap bela negara yang menjunjung tinggi nilai-
nilai persatuan dan kesatuan banga berbasis pada sikap nasionalisme dan
patriotisme untuk memperkokoh ketahanan nasional yang berwawasan
Nusantara. Dengan sikap sadar bela negara akan memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa sebagai kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menjamin
keutuhan NKRI sepanjang zaman.
3. Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara, telah terbukti ampuh dalam menjamin
kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pasca Proklamasi
kemerdekaan Indonesia, telah terjadi berulang kali peristiwa sejarah yang
mengancam keberadaan NKRI, namun berbagai bentuk ancaman tersebut dapat
diatasi, berkat kesetiaan rakyat Indonesia terhadap ideologi Pancasila.
Untuk membangun kesetiaan iap warga negara terhadap ideologi Pancasila
perlu memahami berbagai faktor yang turut mempengaruhi berkembangnya
pengalaman nilai-nilai Pancasila tersebut sebagai bagian dari nilai-nilai dasar
bela negara yang meliputi :
• Penegakkan disiplin
• Pengembangan etika politik,
• Sistem demokrasi,
• Menumbuhkan perilaku taat hukum.
Kesetiaan tiap warga negara kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan
sdasar negara, perlu dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara


Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dan
mempertahankannya hingga saa ini, adalah berkat tekad para pejuang bangsa
yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya. Sikap rela berkorban telah
menjadi bukti sejarah, bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan
perjuangan yang tulus tanpa pamrih dari seluruh kekuatan rakyat melawan
colonial belanda dan kelompok yang anti kepada NKRI. Dengan semangat
pantang menyerah, para pejuang bangsa maju ke medan perang, baik perang
fisik militer maupun perang diplomasi untuk mencapai kemenangan.
Untuk membangun sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara tiap warga
negara perlu memahami beberapa aspek yang meliputi :
• Konsepsi jiwa;
• Semangat dan nilai juang 45;
• Tanggung jawab etik;
• Moral dan konstitusi;
• Sikap mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
Dengan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara, akan dapat
membangun kekuatan bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang kuat,
kokoh dan handal dan menyukseskan pembangunan nasional berpijak pada
potensi bangsa negara secara mandiri.
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara
Kemampuan awal bela negara dari tiap warga negara, diartikan sebagai potensi
dan kesiapan untuk melakukan aksi bela negara sesuai dengan profesi dan
kemampuannya di lingkungan masing-masing atau di lingkungan publik yang
memerlukan peran serta upaya bela negara. Pada dasarnya tiap warga negara
mempunyai kemampuan awal bela negara berdasarkan nilai-nilai dasar bela
negara dari aspek kemampuan diri seperti nilai-nilai percaya diri, nilai-nilai
profesi dan sebagainya dalam mengantisipasi dan mengatasi berbagai bentuk
semangat untuk Mewujudkan Negara yang Berdaulat, Adil dan Makmur.
Sikap dan tekad bersama merupakan kekuatan untuk mencapat cita-cita bangsa
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yakni :
 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
 Memajukan kesejahteraan umum,
 Mencerdaskan kehidupan bangsa,
 Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Pada dasarnya bangsa Indonesia berjuang untuk merdeka, berdaulat dan
berkeadilan, memberantas kemiskinan dan kebodohan serta mendambakan
perdamaian dunia yang damai.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam semangat kebangsaan merupakan
energi potensial yang tinggi dari bangsa Indonesia dan akan berdaya guna
secara efektif jika digunakan dengan semangat kebangsaan dalam persatuan
dan kesatuan tanpa membedakan suku, ras, agama dan kelompok. Dengan
semangat yang tinggi berlandaskan sikap dan tekad yang membara akan mampu
mendayagunakan seluruh potensi sember daya nasional dan kearifan lokal
dengan memperhatikan secara sungguhsunguh berbagai bentuk ancaman dan
tantangan yang timbul sesuai dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal
merupakan rujukan nilai-nilai peradaban bangsa Indonesia yang dapat
digunakan untuk mendorong akselerasi pembangunan ketahanan nasional dan
menyukseskan pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat adil
dan makmur.

4. Identifikasi Ancaman terhadap Bangsa dan Negara


Menurut UU No. 20 Tahun 1982, istilah ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (ATHG). Merujuk UU No.3 Tahun 2002. Ancaman adalah setiap
usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luaar neri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
Pokok Pembahasan
1. Seberapa penting bela negara pada kalangan mahasiswa ?
2. Bagaimana cara mahasiswa mengimplementasikan pendidikan
kewarganegaraan didalam lingkungan sehari hari ?
3. Upaya upaya mahasiswa dalam membela negara
4. Apa konsep konsep bela negara yang perlu dalam kalangan mahasiswa?
5. Bagaimana cara memperkuat integrasi nasional ?
6. menjelaskan kedudukan pancasila sebagai identitas nasional ?
7. Tujuan bela negara dikalangan mahasiswa
8. Aspek aspek kehidupan yang perlu diketahui dan dipahami mahasiswa
9. Pentingnya pemahaman tentang identitas nasional

Analisis Pembahasan
1.Pentingnya bala negara bagi mahasiswa
Penting sebagai golongan terdidik,mahasiswa sebagai penerus tonggak estafet
kepemimpinan dan cerminan indonesia kedepannya. Oleh sebab itu mahasiswa perlu
tahu problem atau masalah yang dihadapi bangsanya baik masalah radikalisme atau
faham faham yang bertolak belakang dengan Pancasila. Setelah itu diharapkan
mensikapi masalah itu dan ikut berkontribusi dalam penyelesaiannya sesuai nilai nilai
dasar bela negara.Selain mahasiswa dituntut harus mempunyai sikap pemberani agar
terbentuk mental dan jiwa kepemimpinan.Mahasiswa diuji saat sudah terjun dikalangan
masyarakat dan mengimplementasikan ilmu ilmu yang dia dapat untuk memberikan
dan mengajarkan kepada generasi muda.

2.Cara mahasiswa mengimplementasikan pendidikan kewarganegara didalam


lingkungan sehari hari .

Pendidikan kewarganegaraan di indonesia memekankan pembentukan warga negara


yang mampu memahali dan melaksanakan hak dan kewajiban warganegara Indonesia
yang berkarakter, cerdas dan berdaya saing yang telah disematkan di Pancasila dan
UUD 1945.Mahasiswa harus mampu menerapkan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
yaitu
 Berfikir kritis,rasional,realistis,kreatif ,peka dan bijak dalam menghadapi isu isu
tentang kewarganegaraaan.
 Berpartisi aktif dalam semua kegiatan dalam masyarat dan bertanggung jawab
 Mampu berkembang dan demokratis dalam membentuk diri dalam karakter
masyarakat indonesia agar mampu hidup berdampingan dengan negara lain.

Perlunya sosisalisasi mahasiswa dalam lingkungan agar pendidikan dapat sesuai


dengan kepribadian bangsa dan negara.

3.Upaya upaya mahasiswa dalam bela negara.

Kesadaran bela negara pada mahasiswaw diwujudkan dalam bentuk cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegar, keyakinan akan kesaktaian Pancasila, rela
berkorban untuk nusa dan bangsa.
Mahasiswa tidak perlu harus perang menggunakan senjata berbentuk fisik atau perang
untuk melakukan upaya bela negara, mahasiswa dapat ikut andil dalam lingkungan
kampus maupun luar kampus dengan mengkampayekan dan memerangi narkotika dan
narkoba. Dengan melakukan pelestarian lingkungan dan menanamkan budaya buang
sampah pada tempatnya, melakukan kampanye pelarangan pembukaan lahan hutan
dengan cara bakar hutan dan melestarikan budaya indonesia yang mencerminkan ke
binekaa tunggal ika Indonesia serta melakukan gerakan mencintai produk lokal
Indonesia.

4.Mengapa diperlukan bela negara yang perlu dalam kalangan mahasiswa.

Perlu untuk membina karakter mahasiswa, penguatan metal dalam kegiatan berbangsa
dan bernegara, dan melatih kesigapan tentang isu isu yang terjadi dalam
mayarakat,bangsa dan negara contoh: terjadinya bencana, terjadinya konflik antar
kelompok yang memecah belah ideologi bangsa.

5.Bagaimana cara memperkuat integrasi nasional.

Pemahaman integrasi nasional sangat perlu di dalam kalangan mahasiswa, dengan


adanya Intrgrasi nasional mahasiswa mampu masalah – masalah yang terjadi dalam
negara antara lain adanya konflik antarkelompok dalam masyarakat, baik konflik
berlatar belakang kesukuan, konflik antar pemeluk agama, konflik karena
kesalahpahaman budaya dan sebagainya.Persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh
ini dianggap belum tuntas perlu dilakukan pembinaan.
Disini mahasiswa diharapkan membawa perubahan persepsi, cara pandang
dimasyarakat agar terciptanya Integrasi Nasional dengan memberikan faktor faktor
pendorong integrasi antara lain :

A. kesadaran bersama untuk hidup bersama dengan suatu wadah yang disebut
negara indonesia.
B. Perasaan senasib dan seperjuangan dalam aspek sejarah.
C. Semangat rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
D. Kesepakatan nasional untuk mewujidkan negara, wujud dari kesepakatan
nasional ini adalah dasar filsafah negara yaitu Pancasila menjadi ikatan nilai
bersama membangun bangsa dan negara
E. Adanya perasaan cinta tanah air yang diwujudkan dari warga negara
F. Adanya keinginan bersatu, kesadaran untuk bersatu menjadi hal yang penting
untuk mewujudkan nilai nilai bersama.

Faktor faktor tersebut sebagai modal dasar untuk mewujudkan integrasi nasional
dalam kehidupan masyarakat indonesia. Secara ideologis, proses pembangunan
integrasi nasional dilakukan melalui program pelatihan terstruktur untuk
memperkenalkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila(P4).Pancasila menjadi dasar bengunan berfikir masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui penerapam nilai-nilai Pancasila.

6.Menjelaskan kedudukan pancasila sebagai identitas nasional .

Pancasila adalah identitas nasional yang memiliki kedudukan paling penting. Mengapa
demikian? Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang pentingnya kedudukan
Pancasila sebagai identitas nasioanl tersebut. Bangsa Indonesia sebagai salah satu
bagian masyarakat dunia yang beraneka ragam, memiliki sejarah serta prinsip prinsip
hidup yang berbeda dengan bangsa bangsa lain pada umumnya. Salah satu faktor yang
membedakan tersebut adalah pancasila, yang menjadi dasar filsafat negara republik
indonesia. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbanagsa dan bernegara
pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting. Disamping menjadi dasar falsafah
negara indonesia, pancasila juga berperan sebagai dasar negara, ssebagai sumber
hukum, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup, dan yang tidak kalah
penting adalah sebagai kepribadian bangsa indonesia.
7.Tujuan bela negara dikalangan mahasiswa

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara,untuk


mempertahankan dan menjalankan nilai nilai yang terkandung pada pancasila dan UUD
1945,membangun integritasi nasional yang semakin kuat dan ketahanan nasional, serta
melestarikan budaya Indonesia yang beragam. Dalam menyikapi kendaala Penerapan
Pendidikan Bela Negara di Perguruan Tinggi harus disikapi secara efektif tentenya perlu
dukungan anggaran yang cukup besar, dibutuhkan terobosan inovasi yang kreatif dan
cukup luwes sehingga penyelenggaraan penerapan pendidikan bela negara tetap harus
berjalan mengingat ancaman ancaman nirmiliter diantaranya Proxy War yang selalu
ada dimasa kini dan masa depan,

8.Aspek aspek kehidupan yang perlu diketahui dan dipahami oleh mahasiswa

 Demografi : kondisi kepadatan pendududk Indonesia yang cenderung


terkonsentras di Jawa. Sedangkan penduduk yang sedikit terdapat di Indonesia
bagian timur.
 Ideologi : bangsa indonesia memiliki ideologi Pancasila yang mengkomodir
keberagaman, cenderung moderat, bukan ekstrim liberalisme maupun
komunisme.
 Politik : sisitenm politik Indonesia demokrasi pancasila yang berbasis
kekluargaan dan gotong royong, bukan demokrasi liberal ala Barat yang berbasis
kompetisi
 Ekonomi : perekonomian Indonesia disusun berdasarkan usaha bersama dalam
sistem koperasi untuk menghadang eksploitasi kapitalis liberal.
 Sosial : masyarakat indonesia mengedepankan kepentignan sosial fan bangsa
dibandingkan kepentingan individu fan kelompok
 Budaya : Indonesia memiliki budaya ketimuran yang memegang kuat unsur
etika dan moral
 Pertahanan dan keamanan (hankam): Sistem hankam Indonesia berdasarkan
pada geografis wilayah maritim.

Indonesia merupakan negara kepulauan dalam arti bentuk geografisnya yang


terbatas pada ranah hukum internasional. Ke dalam, kesatuan wilayah laut dengan
pulau pulau di dalamnya. Keluar merupakan keterhubungan dengan lingkungan
internasional yang bersifat kawasan maupun global.

9. Pentingnya pemahaman tentang Identitas Nasional

Identitas nasional memiliki banyak ungkapan melalui berbagai sudut pandang, yaitu
sudut pandang etimologis, historis dan terminologis

Dan bentuk bentuk identitas nasional :

 Bendera negara sang saka merah putih


Bendera negera yang dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945
namun telah diikrarkan pada peristiwa Sumpah Pemuda Tahun 1928.
 Bahasa negara bahasa Indonesia
Bahasa indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan
sebagai bahasa pergaulan ( lingua franca ) dan kemudian diangkaat dan
diikrarkan sebagai bahasa perstuan pada kongres pemuda II tanggal 28 Oktober
1928
 Lambang negara garuda pancasila
Lambang negara Garuda pancasila mulai diresmikan pemakaianya dalam sidang
kabinet Republik Indonesia Serikat pada tanggal 11 Februari 1950.
 Lagu kebangsaan indonesia raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
 Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika
Yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini dirumuskan oleh
para pendiri negara setelah memperhatikan kebangsaan Indonesia yang sangat
pluralis terdiri dari suku bangsa.
 Dasar falsafah negara Pancasila
Pancasila sebagai identitas nasional memiliki makna bahwa seluruh rakyat
Indonesia seyogianya menjadikan Pancasila sebagai landasan berfikir, bersikap,
dan berperilaku dalam kehidupan sehari hari. Cara berfikir, bersikap dan
berperilaku bangsa Indonesia tersebut menjadi pembeda dari cara berfikir,
bersikap, dan berperilaku bangsa lain.
Simpulan
Dalam menghadapi ancaman yang terjadi saat ini baik terlihat maupun tak terlihat,
mahasiswa dan seluruh seluruh komponen bangsa baik komponen utama, komponen
cadangan maupun pendukung harus saling ter integrasi seluruh komponen yang ada
dan penerapan bela negara bagi generasi muda khususnya mahasiswa yang harus
disiapkan menghadapi ancaman tersebut. Dalam memperkuat pendidikan
kewarganegaraan yang diharapkan semua warga negara menjadi warga negara yang
cerdas, berkeadaban dan bertanggung jawab bagi kelangsungan Negara Indonesia
kedepannya. Nnatinya secara khusus mahasiswa memiliki kompetensi menjadi penerus
kepemimpinan negara,dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air , bermatabab dan menjadi warga negara yang yang memiliki daya saing ,
berwawasan luas, displin, mempunyai daya juang dan berpartisi aktif dalam
memebangun kehidupan yang damai berdasarkan nilai nilai ideologi kita yakin
Pancasila. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab,
dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Saran

1. Kampus membuat program keikutsertaan dalam program ketertiban dan


keamanan kampus, agar mendidik karakter lebih dispilin dalam semua kondisi
2. Mewajibkan para mahasiswa untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan atau
organisasi yang berada dilingkungan kampus.
3. Mensosialisasikan bahwa kepentingan negara lebih penting dari kepentingan
pribadi dan kelompok golongan.
4. Mengajak dan mensosialisasikan harus menggunakan hak suaranya dalam
pemilu
5. Mendorong mahasiswa hidup sehat dan menjauhi narkoba, serta melatih fisik
umtuk siap menjadi patrot dalam bela negara.
DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan
Negara

BUKU

Gintings, Abdorakhman. dkk. 2018. Modul I Konsepsi Bela Negara. Jakarta:


Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
Lasiyo. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Terbuka Jalan Cabe
Raya, Pamulang, Tanggerang Selatan – Banten – Indonesia.
Jurnal
Bela Negara 2020, Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Banten

Anda mungkin juga menyukai