Anda di halaman 1dari 19

Asbabun Nuzul dan Isi Kandungan

1. Surah An-Nas
A. Asbabun Nuzul
Surat An-Nas merupakan surat yang terakhir dalam Al-Qur’an. Yang mana surat
ini terdiri dari 6 ayat termasuk surat yang turun di kota Mekah.
Kata ‫( الناس‬An-Nas) disebut sebanyak lima kali dalam surat ini yang mempunyai
arti manusia. Selain itu surat ini sering juga disebut surat Al-Mu’awwidzatain, sama
dengan surat Al-Falaq. Yaitu dua surat yang menuntun pembacanya menuju tempat
perlindungan.
Menurut pendapat Imam Hasan, Atha’, Jabir, dan ikrimah surat ini turun bersama
surat Al-Falaq, hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama. Namun surat ini turun
ketika Nabi Muhammad menderita sakit parah. Sebagaimana disebutkan dalam kitab
Dalaa’il An-Nubuwwah.
Telah diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Al-Kalbi dari Abu Shaleh dari
Ibnu Abbas ia berkata:
Pada suatu ketika Nabi Muhammad pernah menderita sakit parah, maka dua
Malaikat lantas mendatangi Nabi Muhammad. Yang satu duduk di arah kepala
sedangkan yang satu lagi berada di arah kaki.
Kemudian salah satu dari Malaikat tersebut bertanya, apa yang terjadi kepada
Nabi Muhammad? Maka Malaikat yang di sebelah menjawab, Nabi Muhammad
disihir orang, lalu Malaikat tsersebut bertanya lagi siapa yang menyihir Nabi?
Dijawab yaitu Labid Ibnul A’sham salah satu orang Yahudi. Malaikat itu bertanya
lagi dimana letak sihir itu? Disebuah sumur milik si fulan di bawah batu. Maka pada
pagi hari Nabi mengutus Ammar bin Yasir serta beberapa para sahabat lainnya untuk
pergi ke sumur itu. Setelah sampai di sumur itu, mereka melihat airnya berwarna
merah, kecoklatan seperti air pacar. Ketika sahabat menimba airnya serta mengangkat
batunya, kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil dan dibakarnya. Ternyata di
dalamnya terdapat seulas tali yang mempunyai sebelas simpul. Maka dari hal itu,
Allah menurunkan kedua surat ini, di setiap Nabi Muhammad membaca ayat itu,
maka terurailah satu simpul.

B. Arti Surat An-Nas


ِ ‫ۙ قُلْ اَ ُعوْ ُذ بِ َربِّ النَّا‬
‫س‬

Qul ‘auudzu birabbin naas

ِ ‫ك النَّا‬
‫س‬ ِ ِ‫ۙ  َمل‬

Malikin naas

ِ ‫اِ ٰل ِه النَّا‬
‫س‬

Ilaahin naas

ْ  ‫س‬
ِ ‫ۙ ال َخـنَّا‬
‫س‬ ِ ‫ۖ  ِم ْن َشرِّ ْال َو ْس َوا‬

Min syarril waswaasil khannas

ُ ‫ۙ الَّ ِذيْ يُ َوس ِْوسُ فِ ْي‬


ِ ‫ص ُدوْ ِر النَّا‬
‫س‬

Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas

ِ ‫ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َوا لنَّا‬


‫س‬

Minal jinnati wan naas

Artinya

 Katakanlah (Muhammad) Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.


 Rajanya manusia.
 Tuhannya manusia.
 Dari kejahatan bisikan setan yang tersembunyi.
 Yang membisikan kejahatan kedalam dada manusia.
 Dari golongan jin dan manusia.

C. Kandungan Surat An-Nas

1. Dalam surat ini sifat Allah disebut sebanyak tiga kali yaitu, Malik, Ilah, dan
Rabbi. Tidak ada lain hanya untuk meminta perlindungan dari sifat waw-was.
Oleh karna itu begitu pentingnya keselamatan dalam agama, sehingga jauh lebih
penting dari pada keselamatan raga dan jiwa.
2. Dalam tiga ayat pertama surat ini menunjukan tiga sifat Allah yaitu rububiyah,
mulkiyah, dan uluhiyah. Namun sifat rububiyah didahulukan karna mengandung
magna pemeliharaan dan penjagaan. Kemudian setelah itu sifat mulkiyah yang
menunjukan bahwa pertolongan hanya darinya. Kemudian yang terakhir Allah
menyebutkan sifat uluhiyah yang menjelaskan bahwa hanya Allah yang wajib
disembah.
3. Surat An-Nas ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah. Agar kita
selalu dijauhkan dari kejahatan Iblis beserta para pasukannya. Yang bisa
melalaikan manusia dengan cara menebarkan waswas pada diri mereka.
4. Tiga sifat yang disebut dalam surat ini menunjukan bahwa hanya Allah yang
merajai serta menguasai manusia. Sehingga hanya kepada Allah kita
menyembahnya.
5. Surat An-Nas menegaskan bahwa sifat waswas terkadang datang dari jin dan
manusia. Sehingga surat ini menjelaskan bahwa setan itu bisa dari golongan
manusia, bisa juga dari golongan jin.

D. Tasir Surat An-Nas


1) Ayat 1 Surat An-Nas

Kata ْ‫ قُـل‬memiliki arti katakanlah, lafad ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad
menyampaikan segala sesuatu. Semuanya berasal dari Al-Qur’an yang sudah
diwahyukan oleh Allah melalui Malaikat Jibril.

Namun kata ْ‫ قُــل‬dalam tafsir Al-Azhar menjelskan bahwa kata ْ‫ قُــل‬memiliki arti
katakanlah utusanku serta ajarkanlah kepada mereka juga.

Kata ‫ اَ ُعــوْ ُذ‬diambil dari fi’il madi ‫ غــاد‬yang artinya berlindung. Sehingga lafad ini
menunjukan kepada sesuatu yang diatkuti agar kita selalu menghindarinya.

Lalu kata ‫ رب‬memiliki arti kepemeliharaan dan kepemilihan serta bisa melahirkan
pembelaan serta kasih sayang.

Kata ‫ رب‬dalam tafsir fi zhilalil Qur’an mengandung arti  tuhan yang memelihara,
mengarahkan, melindungi, dan menjaga.

Sedangkan kata ‫س‬ ِ ‫ النَّا‬yang memiliki arti (semua manusia) kata ini diambil dari kata
‫ أناس‬yang artinya tampak. Kata ‫س‬ ِ ‫ النَّا‬dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 241 kali.
Terkadang kata ini digunakan untuk sekolompok golongan tertentu dari manusia
sebagaimana dalam surat Ali Imran ayat 173:

‫س قَ ْد َج َمعُوْ ا لَـ ُك ْم فَا ْخ َشوْ هُ ْم فَ َزا َدهُ ْم اِ ْي َما نًا ۖ  َّوقَا لُوْ ا َح ْسبُنَا هّٰللا ُ َونِ ْع َم ْال َو ِك ْي ُل‬
َ ‫اَلَّ ِذ ْينَ قَا َل لَهُ ُم النَّا سُ اِ َّن النَّا‬

Artinya:

Orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul yang ketika ada orang-orang yang
mengatakan kepadanya. Bahwa orang-orang Quraisy telah mengimpulkan pasukannya
untuk menyerang kamu.

Oleh karna itu takutlah kepada mereka, namun perkataan itu menambah kuat iman
mereka serta mereka menjawab. Cukuplah Allah yang bisa menjadi penolong bagi
kami dan Dia adalah sebaik-bainya penolong.

2) Ayat 2 Surat An-Nas

Kata ‫ك‬
ِ ِ‫ َمل‬memili arti raja, kata ini hanya  boleh digunakan untuk Allah yang telah
menciptakan manusia.
Menurut pendapat Imam Asy-Sayyid Qutub dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an. Kata ini
memiliki arti tuhan (Allah) yang berkuasa, yang bisa mengambil tindakan serta bisa
menentukan keputusan.

Namun menurut pendapat Buya Hamka kara ‫ك‬ ِ ِ‫ َمل‬memiliki arti raja atau penguasa.
Tapi apabila mimnya dipanjangkan menjadi ‫ مالك‬maka artinya berbeda menjadi
melikiki.

Kemudian Buya Hamka menjelaskan hal tersebut. Walaupun mimnya dibaca panjang
atau tidak, pada kedua bacaan tersebut mengandung dua pengertian:

1. Allah memag Maha Kuasa yang bisa mentadbirkan dan mentakdirkan semua
manusia menurut ketentuan yang sudah ditentukan oleh Allah ‫سنة هللا‬.
2. Allah memang penguasa dan raja yang mutlak disembah oleh manusia.

3) Ayat 3 Surat An-Nas

Kat ‫   اِ ٰل ِه‬diambil dari kata ‫ يأله‬yang artinya menuju serta memohon. Allah disebut ‫  اِ ٰل ِه‬
karna seluruh makhluk hanya memohon kepadanya dalam memenuhi kebutuhan
mereka.

Namun menurut pendapat yang lain kata ‫ اِ ٰل ِه‬memiliki arti mengabdi atau menyembah
sehingga hanya kepada Allah tertuju segala pengabdian.

Al-Imam Sayyid Qutb berkomentar dalam hal ini. Bahwa ‫  اِ ٰل ِه‬adalah sifat Allah Maha
tinggi yang bisa melindungi dari kejahatan yang masuk ke dalam dada.

Oleh karna itu, bagi setiap makhluk yang memohon kepada Allah melalui sifat-sifat
tersebut. Insya Allah akan dihindari dari godaan yang tersembunyi. Yaitu setan yang
selalu mendampingi manusia, sebagaimana dalam hadits.

Artinya:

Tidak ada seorangpun dari manusia melainkan telah ditugaskan terhadapnya Qarin
(teman yang mendampinginya). Maka para sahabat bertanya, termasuk Engkau yang
Nabi Muhammad? Nabi menjawab. Ya termasuk saya, tapi Allah telah membantuku
dalam menghadapinya akhirnya ia masuk Islam, dia tidak menyuruh kecuali dalam
kebaikan.

Oleh karna itu, berkat kasih sayang Allah kepada hambanya, Allah mengajari tentang
tata cara berlindung dari setan, jin, dan manusia.

Dengan sifat-saifat Allah yang tiga (rububiyah, mulkiyah, dan uluhiyah) Allah akan
menjaga hambanya yang memohon perlindungan dari kejahatan setan-setan yang
terkutuk.

4) Ayat 4 Surat An-Nas


Kata ‫ َش ِّر‬lawan dari ‫ خير‬yang artinya buruk atau jahat. Menurut Imam Ibnu Qayyim
Al-Jauziyah ‫ َش ِّر‬mencakup dua hal, satu sakit pedih seperti kebakaran, penyakit, dan
sebagainya.

Sedangkan yang kedua yaitu sesuatu yang mengantarkan kepada sakit pedih seperti
maksiat, kekufuran, dan sebagainya.

Adapun kata ‫س‬ ْ artinya suara yang sangat halus. Sebagian ulama memahami
ِ ‫ ال َو ْس َوا‬
kata ini dalam arti setan. Karna kebanyakan setan sering memberikan bisikan, rayuan,
dan jebakan ke dalam hati manusia.

Kemudian berkembang magna ini menjadi bisikan-bisikan, yang mana bisikan itu
biasanya bisikan yang negatif.

Lalu yang terakhir kata ‫س‬ِ ‫ ْالخَ ـنَّا‬yang diambil dari kata ‫ خنس‬yang artinya bersembunyi
dan mundur. Dengan itu sering kali setan menggoda manusia pada saat mereka lupa
dan legah kepada Allah. Namun sering kali juga setan bersembunyi dan mundur saat
manusia berdzikir serta ingat kepada Allah.

Oleh karna itu, kita sebagai manusia apabila kita selalu ingat kepada Allah, maka
setan bersembunyi dan mundur. Namun apabila kita lupa kepada Allah setan akan
bercocol serta menggodanya.

5) Ayat 5 Surat An-Nas

Kata ‫ص ُدوْ ِر‬


ُ artinya dada, yang dimaksud di sini adalah tempat hati manusia. Maka
menurut Syaikh Wahbab dada di sini adalah yang selalu menebarkan pikiran-pikiran
jahat dan buruk dalam hati.

Dalam ayat ini disebutkan kata ‫صـ ُدوْ ِر‬


ُ karna dada adalah tempat hati, yang mana
pikiran-pikiran itu datangnya dari hati.

6) Ayat 6 Surat An-Nas

Kata َ‫ ِمن‬dalam ayat ini memiliki arti sebagian. Karna tidak semuanya manusia dan jin
yang melakukan bisikan-bisikan negatif, hanya sebagian saja. Sebagaimana dalam
surat Al-Jin ayat 11.

َ ِ‫صلِحُوْ نَ َو ِمنَّا ُدوْ نَ ٰذلِكَ  ۗ  ُكنَّا طَ َرٓائ‬


‫ق قِ َددًا‬ ّ ٰ ‫ۙ  َّواَنَّا ِمنَّا ال‬

Artinya:

Sesungguhnya diantara kami (jin) ada yang saleh ada pula yang kebalikannya, Kami
menempuh jalan yang berbeda-beda

Lalu kata ‫ ْال ِجنَّ ِة‬jama’ dari lafat jinny yang diambil dari bahasa arab yaitu (janana) ‫جنن‬
yang artinya tertutup. Sehingga anak yang masih dalam kandungan dinamakan janin,
karna ia tidak terlihat. Semua makhluk yang menggoda serta mengajak manusia
kepada kemaksiatan, maka disebut setan, baik berupa jin atau manusia.
2. Surah Al-Falaq
A. Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah Saw, pernah sakit yang
agak parah, sehingga datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk disebelah
kepalanya dan yang satunya lagi disebelah kakinya. Berkatalah malaikat disebelah
kakinya kepada yang ada disebelah kepalanya: "Apa yang engkau lihat ?" Ia
berkata : "Dia kena guna-guna". "apa guna-guna itu?". "guna-guna itu sihir". "Siapa
yang membuat sihirnya?" Ia menjawab : "Labid bin al-A'sham Alyahudi yang
sihirnya berupa gulungan yang disimpan disumur keluarga si Anu, dibawah sebuah
batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya kemudian
ambillah gulungannya dan bakarlah".
Pada pagi hari Rasulullah Saw, mengutus 'Ammar bin Yasir dengan kawan-
kawanya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu
ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya terus dibakar dan
ternyata di dalam gulungann itu ada tali yang terdiri dari sebelas simpul. Kedua surat
ini (Q.S 113 dan Q.S 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali
Rasulullah mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya. Diriwayatkan oleh al-
baihaki didalam kitab Dala'ilun Nu-buwah dari al-kalbi dari Abi Shalih yang
bersumber dari Ibnu Abbas. Keterangan:
Dalam kitab Bukhari terdapat syahid (penguat Hadist) yang ceritanya seperti
itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada
syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum yahudi membuat makanan bagi
Rasulullah Saw. Setelah makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras
sehingga sahabat-sahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan
yahudi itu, maka turunlah Jibril membawa dua surat ini (Q.S 113 dan Q.S 114) dan
membacakan taa'udz.
Seketika itu juga Rasulullah Saw, keluar menemui sahabat-sahabatnya dalam
keadaan sehat wal'afiat.
B. Arti Surat Al-Alaq

Surat Al-Falaq Latin

ِ َ‫ۙ قُلْ اَ ُعوْ ُذ بِ َربِّ ْالفَل‬


‫ق‬
Qul a’uudzu birabbil falaq

َ َ‫ۙ  ِم ْن َشرِّ َما َخل‬


‫ق‬

Min syarri maa khalaq

َ َ‫ق اِ َذا َوق‬


‫ب‬ ٍ ‫ۙ و ِم ْن َش ِّر غَا ِس‬
َ

Wa min syarri ghaasiqin idza waqab

ِ ‫ۙ و ِم ْن َش ِّر النَّ ٰفّ ٰث‬


‫ت فِى ْال ُعقَ ِد‬ َ

Wa min syarrin naffaasaati fil uqad

‫َو ِم ْن َش ِّر َحا ِس ٍد اِ َذا َح َس َد‬

Wa min syarri haasidin idza hasad

1. Katakanlah (Muhammad) aku berlindung kepada Allah yang menguasai fajar


(subuh).
2. Dari kejahatan makhluk yang Allah ciptakan.
3. Serta dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
4. Dan dari kejahatan para wanita-wanita penyihir yang telah meniup pada buhul-
buhul talinya.
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

Nama lain Surat Al-Falaq

Surat ini selain disebut surat Al-Falaq ternya memilki banyak nama lho mau tau
teman-teman mari kita simak bersama-sama.

Surat Al-Falaq dan An-Nas dikenal dengan sebutan Al-Mu’awwidzatain yaitu dua


surat yang menuntun para pembacanya agar selalu mendapatkan perlindungan dari
Allah. Sehingga Al-Falaq disebut Al-Muawwidzah Al ula sedangkan An-Nas Al
Mu’awwizah Ats-Tsaani.

Juga surat Al-Falaq disebut dengan Al-Muqasyqisyatain, yaitu dua surat yang bisa
membebaskan manusia dari kemunafikan.

Namun nama surat ini yang sangat terpopuler di kalangan kita dengan sebutan Al-
Falaq diambil dari ayat pertama, yang artinya yang terbelah.

C. Kandungan Surat Al-Falaq

Kandungan Surat Al-Falaq – Al-Alaq merupakan surat yang ke-20 yang turun
kepada Nabi Muhammad, termasuk surat yang ke -113 dalam Al-Qur’an.

Surat Al-Falaq merupakan surat yang ada dalam juz 30, yang mana surat ini
termasuk dalam surat makkiyah (surat yang diturunkan di kota Mekkah).
Surat Al-Falaq menjelaskan tentang perlindungan dari segala bentuk kejahatan.
Dalam tafsir Ibnu Katsir surat Al-Falaq bisa dijadikan sebagai meminta
perlindungan (ist’aadzah) kepada Allah dari segala kejahatan. Baik dari kejahatan
manusia, jin, dan sebagainya, adapun isi kandungannya sebagai berikut.

1. Nabi Muhammad dalam keseharianya sebelum tidur, selalu membaca tiga


surat salah satunya surat Al-Falaq. kemudian setelah membaca tiga surat
tersebut. Nabi meniupkan ke telapak tangannya serta mengusapkan keseluruh
tubuhnya. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita mengamalkan bacaan
surat ini sebelum tidur, agar terhindar dari segala kejahatan.
2. Surat ini telah menegaskan bahwa sihir itu ada, dengan itu manusia harus
meminta perlindungan hanya kepada Allah. Bukan kepada yang lain.
3. Surat Al-Falaq juga menegaskan bahwa sifat dengki itu akan membawa
kepada keburukan, sehingga bisa mengarahkan kepada kejahatan. Karna itu,
kita harus menghindarinya serta meminta kepada Allah agar dijauhkan dari
sifat tersebut.
4. Dalam surat ini Allah yang maha Esa disebut dengan Rabbul falaq yaitu
tuhannya pagi, subuh, dan seluruh alam. karna itu, Allah bisa menyingkirkan
kesulitan dan kejahatan serta bisa membelah kegelapan malam dengan
terangnya siang.
5. Kejahatan yang ada di dalam surat ini ada tiga, kejahatan sihir, kejahatan
orang yang dengki, dan kejahatan di waktu malam. oleh karna itu, kita harus
selalu meminta perlindungan kepada Allah.

D. Tafsir Surat Al-Falaq

1) Ayat 1 Surat Al-Falaq

ْ menurut kebanyakan ahli tafsir artinya subuh. Sedangkan menurut Ibnu


ِ َ‫ الفَل‬
Kata ‫ق‬
Abbas neraka jahannam, dan sebagian lain juga mengatakan lembah di neraka
jahananam. Namun pendapat yang terkuat adalah pendapat yang pertama
sebagaimana dalam surat Al-An’am ayat 96.

َ ِ‫  ٰۗ ذل‬ ‫س َوا ْلقَ َم َر حُ ْسبَا نًا‬


‫ك تَ ْق ِد ْي ُر ْال َع ِزي ِْز ْال َعلِي ِْم‬ َ ‫ح ۚ  َو َج َع َل الَّي َْل َس َكنًا وَّا ل َّش ْم‬
ِ ‫ق ااْل ِ صْ بَا‬
ُ ِ‫فَا ل‬

Faaliqul ishbaab wa ja’alal laila sakanaw wasy syamsa wal qamara husbaanaa,
dzaalika taqdiirul aziizil adzm.

Artinya:

Allah telah menyingsingkan pagi serta menjadikan malam untuk beristirahat, juga
menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan dari Allah
yang Maha perkasa serta Maha mengetahui

Dalam ayat ini Allah telah menegaskan kepada Nabi Muhammad dan umatnya, agar
selalu meminta perlindungan kepada Allah. Karna hanyalah Allah yang bisa
menyelamatkan seorang hamba dari marabahaya.
Meminta perlindungan di sini merupakan salah satu bentuk ibadah yang hanya boleh
dipersembahkan kepada Allah. Maka jika ada seorang hamba yang meminta
perlindungan kepada selain Allah, maka telah jatuh dalam kesyirikan.

2) Ayat 2 Surat Al-Falaq

Banyak perbedaan pendapat juga dalam hal ini, tapi menurut Ibnu Katsir dalam
tafsirnya mengatakan. Bahwa kejahatan yang dimaksud dalam ayat ini adalah
kejahatan dari seluruh makhluk.

Namun menurut Imam Hasan Al-Bashri kejahatan ini adalah berlindung dari neraka
jahannam serta dari Iblis dan keturunya. Sehingga tafsiran inidisebut oleh Imam Al-
Qurthuby dalam kitab Al-jami’liahkamil Qur’an.

3) Ayat 3 Surat Al-Falaq

Kata ‫ق‬
ٍ ‫ غَا ِس‬menurut Imam mujahid artinya adalah malam. Sebagaimana dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa maksudnya malam adalah malam
apabila telah gelap gulita.

Sehingga Imam Syaikh Asy-Syatiri menguatkan terhadap pendapat yang


mengatakan bahwa ‫ق‬
ٍ ‫ غَا ِس‬artinya malam. Sebagaimana dalam surat Al-Isra’ ayat 78.

‫ق الَّ ْي ِل َوقُرْ ٰا نَ ْالـفَجْ ِر ۗ اِ َّن قُرْ ٰا نَ ْالـفَجْ ِر َكا نَ َم ْشهُوْ دًا‬
ِ ‫س اِ ٰلى َغ َس‬ ِ ْ‫اَقِ ِم الص َّٰلوةَ لِ ُدلُو‬
ِ ‫ك ال َّش ْم‬

Aqimish shalaata lidzulukisy syamsi ila ngasakil laili wa qur’aanal fajr inna
qur’aanal fajri kaana masy huudaa.

Artinya:

Dirikanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam serta


dirikanlah shalat subuh. Sungguh malaikat subuh itu disaksikan oleh Malaikat

Ayat ini sangat menegaskan kepada kita agar selalu berlindung dari kejahatan
malam secara khusus, karna biasanya kejahatan banyak terjadi di malam hari.

4) Ayat 4 Surat Al-Falaq

Kata ‫ت‬ِ ‫ النَّ ٰفّ ٰث‬adalah tukang sihir wanita, karna kebanyakan yang menjadi tukang sihir
adalah para wanita. Melalui ayat ini Allah memerintahkan agar selalu berlindung
dari perbuatan tersebut, karna selain syirik juga termasuk dosa besar.

Sehingga bagi setiap orang yang terjerumus dalam hal ini, maka akan cekaka nanti
di hari kiamat. Semoga kita semua dihindari dari perbuatan tersebut.

5) Ayat 5 Surat Al-Falaq

Dalam ayat ini Allah menegaskan kepada kita agar selalu berlindung dari perbuatan
dengki atau hasad. Karna dengki merupakan kebencian terhadap nikmat Allah yang
ada pada orang lain. Sehingga orang yang dengki sangat menginginkan hilangnya
nikmat tersebut.

Bagi setiap pendengki Jika  melihat ada seseorang mendapatkan kenikmatan, maka
hatinya langsung muncul rasa tidak suka.

Hampir dari semua ayat ini menjelaskan tentang kejahatan, karna kejahatan sangat
beraneka ragam di zaman milenial ini. Salah satu bentuk kesempurnaan agama Islam
adalah kita diajarkan agar selalu melindungi diri dari semua kejahatan.

Jika seandainya umat Islam mengerti serta mengamalkan ayat ini, maka niscaya
mereka akan terselamatkan dari berbagai kejahatan.

3. Surat Al-Ikhlas 

A. Asbabun Nuzul Surat Al-Ikhlas

Dengan pertolongan Allah Nabi Muhammad berhasil lolos dari kepungan orang kafir,
sehingga berhasil keluar dari kota Mekkah.

Sudah lama orang kafir telah merencanakan akan membunuh Nabi Muhammad
sebelum berangkat ke kota Madinah

Asbabun nuzul surat Al-Ikhlas berawal ketika Nabi Muhammad hendak hijrah ke


Kota Madinah. Setelah mengetahui bahwa Nabi berhasil keluar dari kota Mekkah,
maka mereka menyusun kembali rencana ulang untuk menangkapnya.

Orang kafir mengadakan sayembara setelah mengadakan pertemuan di Darun


Nadwah. Barang siapa yang bisa membawa Muhammad hidup atau mati. Maka akan
mendapatkan imbalan seratus kuda arab, seratus budak wanita Romawi, dan sebesar
seratus unta.

Diantara orang yang ikut kompetisi ada yang bernama Suroqoh, ketika orang kafir
berlomba-lomba dalam kompetisi tersebut.

Pada saat suroqoh melihat Nabi setelah berhasil mengejar Nabi Muhammad di tengah
perjalanan menuju Madinah. Secara spontan kuda yang dinaiki suroqoh jatuh dan
terjelembab ketika menghunuskan pedangnya ke arah Nabi.

Maka dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu, setelah memanggil dan
meminta tolong kepada Nabi Muhammad.

Setelah berkali-kali suroqoh menghunuskan pedangnya, maka dia berkata” Wahai


Muhammad beritahukah kepadaku tentang tuhanmu. Bagaimana dia mempunya
kekuatan seperti ini, apakah tuhanmu terbuat dari perak dan emas?

Nabi Muhammad menundukkan kepalanya. Maka turunlah surat Al-Ikhlas sebagai


jawaban apa yang ditanyakan suroqoh. Setelah malaikat jibril membawa wahyu dari
Allah.
B. Arti Surah Al-Ikhlas

‫ۚ قُلْ هُ َو هّٰللا ُ اَ َح ٌد‬

َّ ‫ۚ هّٰللَا ُ ال‬
‫ص َم ُد‬

‫ۙ لَ ْم يَلِ ْد ۙ  َولَ ْم يُوْ لَ ْد‬

‫َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ًوا اَ َح ٌد‬

Arti Surat Al-Ikhlas

Arti surat Al-Ikhlas ayat 1 – 4

Qul huwallahu ahad.

Artinya:

Katakanlah wahai Muhammad Dialah Allah yang maha Esa.

Allahus-shamad.

Artinya:

Allah adalah tempat meminta segala sesuatu.

Lam yalid wa lam yuulad.

Artinya:

Allah tidak punya anak, dan tidak pula diperanakkan.

walam takul lahuu kufuwan ahad.

Artinya:

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Allah.

C. Kandungan Surat Al-Ikhlas

Kandungan yang bisa kita ambil dalam ayat pertama surat Al-Ikhlas bahwa tidak ada
tuhan selain Allah. Dialah tuhan yang sempurna seluruh perbuatan dan sifatnya.

Setelah kita memahami ayat ini, maka marilah beramal dengan yaqin bahwa Allah
adalah satu-satunya tuhan yang wajib disembah.

Pada ayat kedua bisa kita fahami bahwa Allah adalah tempat berlindung dan
tempatnya meminta. Jadi, apabila kita butuh apa-apa, maka mintalah kepada Allah
karna Allah tidak pernah menghianati hambanya. Sebagaimana dalam surat Al-
Baqarah ayat 186.
َ‫ع اِ َذا َدعَا ِن فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْلي ُْؤ ِمنُوْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدوْ ن‬
ِ ‫ك ِعبَا ِديْ َعنِّ ْي فَا ِ نِّ ْي قَ ِريْبٌ  ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع َوةَ ال َّدا‬
َ ‫َواِ َذا َسا َ لَـ‬

Artinya:

Apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu Wahai Muhammad tentang saya, maka


sesungguhnya saya dekat. Saya kabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaku,
tapi hendaklah mereka itu memenuhi perintahku, dan beriman kepadaku. Agar mereka
mendapatkan kebenaran.

Kandungan ayat ketiga bahwa tidaklah sesuatu yang mati melainkan diwarisi orang
lain, dan tidaklah sesuatu yang dilahirkan melainkan akan mati. Dengan tidak pantas
bagi Allah memiliki anak, dan tidak pantas pula diperanakan.

Kandungan yang bisa kita ambil dari ayat terahir, bahwa tidak ada sesuatu apapun
yang sebanding dengan Allah. Baik dari sifat, perbuatan, dan sebagainya.

 Kewajiban beribadah hanyalah kepada ALlah, karna hanya Allah yang memiliki
hak untuk disembah.
 Mengenal Allah dengan sifat-sifatnya.
 Pendustaan terhadap orang yang menganggap Allah memilii anak.
 Penetapan sifat keesaan bagi Allah.
 Penetapan tauhid kepada Allah.

Itulah sedikit penjelasan kandungan yang terdapat di dalam surat Al-Ikhlas.

D. Tafsir Surat Al-Ikhlas

Lafat ‫ ۚ قُلْ هُ َو هّٰللا ُ اَ َحـ ٌد‬tidak boleh dikatakan secara langsung kepada seseorang kecuali
kepada Allah. Karna dialah yang maha sempurna dalam segala sifat dan perintahnya.

َّ ‫ ۚ هّٰللَا ُ ال‬Sahabat Ali bin Abu Talhah menjelaskan bahwa makna yang dimaksud dari
‫ص َم ُد‬
ayat tersebut adalah ialah Allah tuhan yang maha sempurna.

Tiada yang setara dengannya dan tiada yang dapat menyamainya, maha suci Allah
yang sempurna penciptaannya.

‫ ۙ لَ ْم يَلِ ْد ۙ  َولَ ْم يُوْ لَ ْد‬Dalam hadist terdahulu telah dijelaskan melalui Ibnu jarir bahwa segala
sesuatu yang bergantung kepadanya. Hanyalah suatu yang tiada berongga.

‫ َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ـ ًوا اَ َحـ ٌد‬Mujahid menjelaskan sehubungan dengan makna dalam ayat ini,
bahwa tiada istri bagi Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 101.

‫ۚ وه َُو بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬


َ  ‫ق ُك َّل َش ْي ٍء‬ َ ٗ‫ض ۗ اَ ٰنّى يَ ُكوْ نُ لَهٗ َولَ ٌد َّولَ ْم تَ ُك ْن لَّه‬
َ َ‫صا ِحبَةٌ ۗ  َو َخل‬ ِ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
ِ ‫بَ ِد ْي ُع السَّمٰ ٰو‬

Badii’us samaawaati wal-ardh, anna yakuunu lahuu waladuw wa lam taqul lahuu
shoohibah. Wa khalaqa kulla syai’i wa huwa bikulli syai’in aliim.
Artinya:
Dialah Allah yang telah menciptakan lagit dan bumi, lalu bagaimana munkin dia
memiliki anak padahal dia tidak memiliki istri. Dialaha telah menciptakan segala
sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu.

4. Surat Al-Lahab

A. Asbabun Nuzul

Nama surat ini diambil dari kata Al-Lahab. Terletak pada ayat ke tiga yang artinya api
yang bergejolak. Surat ini terdiri dari lima ayat, termasuk surat yang ke 111 dalam Al-
Qur’an.

Ayat ini menjelaskan tentang nasib salah satu paman Nabi Muhammad yaitu Abu
Lahab. Beserta istrinya yang sudah diancam dengan siksa api neraka.

Surat Al-Lahab menceritakan tentang sosok seorang manusia yang bernama Abu
Lahab, beliau termasuk salah satu paman Nabi Muhammad. Nama aslinya adalah
Abdul Uzza ibn Abdul Muthalib.

Nama Uzza mengambil dari sebuah berhala yang disembah-sembah pada masa
jahiliyah, lalu mengapa beliau dipanggil Abu Lahab.? Nah betul, karna beliau
memiliki wajah yang teramat putih.

Latar belakang beliau, Abu Lahab peminum khamar, tegas, kasar, gampang marah,
mempunyai hati keras, dan sebagainya. Lalu apa sebabnya turun ayat ini, mari kita
simak bersam-sama?

Surat ini merupakan ancaman terhadap Abu Lahab, yang telah menyakiti Nabi
Muhammad. Bahwa beliau akan masuk neraka dengan siksaan yang pedih.
Sebagaimana dalam sebuah hadits.

Suatu hari Nabi Muhammad sedang mengajak orang-orang untuk masuk Islam. Lalu
dari belakang ada laki-laki berwajah cerah, rambutnya kepang, katanya juling, lalu
berkata; Sesungguhnya dia Muhammad adalah pemeluk agama baru lagi berdusta.
Maka turunlah surat Al-Lahab yang mengancam, bahwa beliau akan kekal di dalam
neraka.

B. Arti Surat Al-Lahab

ٍ َ‫َّت يَد َۤا اَبِ ْي لَه‬


َّ‫ب َّوتَب‬ ْ ‫ۗ تَب‬
Tabbat yadaa abii lahabiw wa tabb

‫ب‬َ ‫ۗ  َم ۤا اَ ْغ ٰنى َع ْنهُ َما لُهٗ َو َما َك َس‬


Maa agnaa ‘an hu maaluhu wa maa kasab

ٍ َ‫ۙ  َسيَصْ ٰلى نَا رًا َذا تَ لَه‬


‫ب‬
Sayashlaa naaron dzata lahab

‫ب‬ َ ‫ۚ وَّا ْم َراَ تُهٗ  ۗ  َح َّما لَةَ ْال َح‬


ِ ‫ط‬
Wamra’atuhu hammaalatal hatbab

‫فِ ْي ِج ْي ِدهَا َح ْب ٌل ِّم ْن َّم َس ٍد‬

Fii jiidihaa hablum mim masadd

Arti Surat Al-Lahab Latin

1. Binasakah kedua tangan Abu Lahab dengan sebenar-benarnya binasa


2. Tidaklah berguna baginya harta serta apa yang apa dia usahakan
3. Kelak dia akan masuk kedalam api neraka yang bergejolak
4. Dan juga begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)
5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal

C. Tafsir Surah Al-Lahab


1) Ayat 1 Surat Al-Lahab

ٍ َ‫َّت يَد َۤا اَبِ ْي لَه‬


َّ‫ب َّوتَب‬ ْ ‫ۗ تَب‬

Menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya, bahwa ayat pertama ini menunjukan celakanya
Abu Lahab yang sudah nyata akan binasa serta rugi.

Kata ‫ تبت‬terdiri dari dua huruf yaitu ta’ dan ba’. Dalam penggabungan dua huruf ini
mengandung arti akan berakhir dengan kebinasaan. Sedangkan ‫ يــدا‬memiliki arti
kedua tangan, dalam kalimat  ini berbentuk majazi. Yaitu yang binasa bukan hanya
tangan Abu Lahab saja, tapi semua anggota tubuhnya binasa.

Nama Abu Lahab mengisyaratkan bahwa ia akan dibakar dengan api yang
bergejolak di neraka nanti, sesuai dengan nama Lahab.

Ketika Abu Lahab mati teman-temannya tidak ada yang mau menguburkannya,
karna takut apabila menyentuh akan tertular. Akhirnya jasadnya dibiarkan sampai
tiga hari sehingga tempat tidurnya dijadikan kuburan.

Inilah kebinasaan Abu Lahab yang bisa disaksikan di dunia. Lalu apa yang
menyebabkan Abu Lahab meninggal dunia? Nah betul dia mati karna ditimpa
penyakit lepra.

2) Ayat 2 Surat Al-Lahab

َ ‫ۗ  َم ۤا اَ ْغ ٰنى َع ْنهُ َما لُهٗ َو َما َك َس‬


‫ب‬

Pada zaman jahiliyah semua orang berbangga-bangga dengan harta dan anak-
anaknya, salah satunya Abu Lahab.

Bahkan dia pernah berkata, apabila yang dikatakan Muhammad ini benar. Maka
saya nanti di hari kiamat akan menebus diriku dari adzab dengan harta dan anak-
anakku. Sungguh pantas orang ini mendapatkan siksaan yang pedih.
Kata ‫ اَ ْغ ٰنى‬memiliki arti lampau. Jadi arti dari kalimat ini adalah tidak berguna harta
dan usaha Abu Lahab di masa depan.

Jadi apa yang dikatakan Abu Lahab di atas hanyalah angan-angan saja. Apa yang ia
miliki baik harta, keturunan, dan tahta semuanya tidak akan bisa menolongnya di
hari kiamat.

3) Ayat 3 Surat Al-Lahab

ٍ َ‫َسيَصْ ٰلى نَا رًا َذا تَ لَه‬


‫ب‬

Ayat ini menjelaskan bahwa api yang menyala sudah tidak memiliki asap lagi. Ini
menunjukan betapa pedihnya siksaan yang diberikan kepada Abu Lahab.

4) Ayat 4 Surat Al-Lahab

ِ َ‫وَّا ْم َراَ تُهٗ  ۗ  َح َّما لَةَ ْال َحط‬


‫ب‬

Kalimat ‫ب‬ِ َ‫ َح َّما لَةَ ْال َحط‬memiliki arti lain yaitu pembawa isu dan fitnah. Yang dimaksud
pembawa kayu bakar dalam ayat ini adalah istrinya Abu Lahab. Jadi yang masuk ke
dalam neraka bukan hanya Abu lahab saja, tapi juga istrinya. Lalu siapa nama
istrinya itu? Nah betul, Ummu jamil nama aslinya yaitu Arwah binti Hart bin
Umayyah.

Istrinya Abu Lahab memiliki julukan hammaalatal khatab, yang artinya pembawa


kayu bakar. Maka dari itu kelak akan disiksa dalam api neraka.

5) Ayat 5 Surat Al-Lahab

‫فِ ْي ِج ْي ِدهَا َح ْب ٌل ِّم ْن َّم َس ٍد‬

Ayat ini menceritakan betapa hinanya dia. Ibnu Jarir menjelaskan bahwa istri Abu
Lahab memiliki sebuah kalung yang sangat mewah dan mahal. Kemudian dia
berkata:

Sesungguhnya saya akan jual kalung ini untuk biaya memusuhi Muhammad. Maka
Allah akan membalasnya dengan tali yang dikalungkan di lehernya dari api neraka

Kalimat ‫ ِجيْــ ِد‬artinya leher, kalimat ini sering digunakan untuk menggambarkan
keindahan leher seorang wanita ketika dihiasi dengan kalung. Sedangkan ‫ َّم َسد‬artinya
tali yang terbuat dari sabut, tali ini berasal dari pohon yang tumbuh di kota Yaman.

5. Surah Al-Quraisy
A. Asbabun Nuzul Surat Al-Quraisy

Surat Quraisy merupakan surat ke-106 dalam Al-Qur’an, yang mana surat ini terdiri
dari 4 ayat dan termasuk dari surat Makkiyah.

Lalu mengapa surat ini dinamakan surat Quraisy ada yang tau teman-teman? Nah
betul, dinamakan Quraisy diambil dari ayat yang pertama.
Quraisy merupakan salah satu suku terkuat serta paling ampuh di kota Mekah

Surat ini turun kepada Nabi Muhammad setelah surat At-Tin termasuk surat ke-29
yang turun kepada beliau.

Salah satu sebab turunya surat ini adalah untuk mengingatkan kepada orang-orang
Quraisy atas nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Diantara nikmatnya adalah nikmat keamanan, nikmat makanan, dan sebagainya.


Dengan demikian banyaknya nikmat.

Jaminan keamanan di sini salah satu nikmat yang paling besar yang Allah berikan
kepada kaum quraisy. Dengan itu, semestinya orang qurasiy harus menyembah
Allah tanpa menyekutukannya, tapi kenyataanya tidak. Padahal Allah telah
memuliakan orang quraisy sebagaimana dalam hadits.

Artinya:

Sesungguhnya Allah telah memuliakan orang Qinanah di atas Bani Ismail.


Memuliakan Quraisy di atas Qinanah, memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy.
Serta memuliakan Muhammad di atas Bani Hasyim.

Syaikh Imam Wahbab Az-Zuhaili menjelaskan dalm tafsir Munir tentang asbabun
nuzul surat Al-Qurasiy, bahwa Nabi Muhammad pernah bersabada:

Artinya:

Allah telah memuliakan orang-orang Quraisy dengan tujuh hal diantaranya. Aku
dari golongan mereka, kenabian ada pada mereka, hijabah, siqayah ada pada
mereka

Allah telah menolong mereka dari pasukan gajah. Mereka menyembah Allah selama
sepuluh tahun saat tidak ada golongan selain mereka yang menyembahnya. Sehingga
Allah menurunkan satu surat dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang mereka.”
kemudian Nabi Muhammad membaca surat al-Quraisy.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Baihaqi termasuk hadits hasan.

B. Arti Surat Al-Quraisy

ِ ‫ۙ اِل ِ ي ْٰل‬
ٍ ‫ف قُ َر ْي‬
‫ش‬

Li’ilaafi quraiisy

‫ْف‬ َّ ‫ٖۚ ا ٰلفِ ِه ْم ِرحْ لَةَ ال ِّشتَٓا ِء َوا ل‬


ِ ‫صي‬

Ilaafihim rihlatasy syitaa’i wash shaif

ِ ‫ۙ فَ ْليَـ ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ٰه َذا ْالبَ ْي‬


‫ت‬
Falya’budu rabba hadzal baiit

ٍ ْ‫ع ۙ و َّٰا َمنَهُ ْم ِّم ْن خَ و‬


‫ف‬ ْ َ‫الَّ ِذ ۤيْ ا‬
ٍ ْ‫ط َع َمهُ ْم ِّم ْن جُو‬

Alladzi ath’amahum ming juu’iw wa aamanahum min khauuof

Arti Surat AL-Quraisy

 Karna kebiasaan kaum quraisy.


 Yaitu kebiasaan mereka bepergiaan (berjalan) pada musim dingin dan panas.
 Maka hendaklah mereka menyembah Allah pemilik rumah ini (ka’bah)
 Yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk menghilangkan rasa lapar
serta mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

C. Isi Kandungan Surat Al-QUraisy

Ada beberapa kandungan yang terdapat dalam surat Al-Quraisy, salah satunya tentang
peringatan Allah kepadanya. Adapun isi kandungan surat Al-Quraisy diantaranya
sebagai berikut:

1. Allah telah memberikan nikmat yang begitu banyak kepada penduduk quraisy.
Maka dari hal tersebut, seharusnya wajib bagi mereka untuk menyembah ALlah.
2. Orang quraisy bisanya melakukan perjalanan untuk berdagang pada musim
dingin ke negara Syam dan Yaman. Sedangkan pada musim panas ke kota Thaif,
Mekkah, dan Asir.
3. Dalam perjalanan mereka mendapatkan jaminan keamanan dari para penguasa     
negara yang mereka singgahi. Perjalanan mereka yang paling adalah perjalan ke   
kota Yaman pada musim dingin.

Kemuliaan Suku Quraisy

Para penduduk quraisy telah melakukan hubungan dagang internasional setelah


diceritakan dalam Al-Qur’an. Secara tidak langsung telah mendatangkan
barang impor serta mengirimkan barang ekspor.

Pada musim panas orang quraisy mengambil dagangan berupa buah di Negara Syam
untuk dijual di Yaman. Juga mengambil barang dagangan berupa gandum untuk
bahan membuat roti.

Sedangkan pada musim dingin orang quraisy mengambil barang dagangan di negara
Yaman berupa rempah-rempah, kain sutra, barang pecah, dan sebagainya. Semua
barang itu dibawa ke Syam untuk dijual pada saat musim panas.

Kota Mekkah Al-Mukarramah sudah menjadi tempat tinggal orang quraisy, serta
dijadikan  kota lintas dagagan antar negara.

Sehingga penduduk quraisy menjadi terkenal dalam hal dagangan dan menjadi
turun-temurun. Sebab hal tersebut agama Islam bisa tersebar hingga berbagai macam
negara.
D. Tafsir Surat Al-Quraisy

1) Tafsir Surat Al-Quraisy Ayat 1

Huruf ‫ ل‬pada kalimat ini menunjukan magna takjub, seakan-akan kagumlah kamu
kepada kebiasaan kaum quraisy. Serta nikmat yang telah Allah berikan kepada
mereka.

ِ ‫  أ ي ْٰل‬mengandung arti
Ibnu Katsir telah menjelaskan dalam tafsir munir bahwa lafad ‫ف‬
tradisi atau kebiasaan. Ada juga yang mengatakan bahwa quraisy adalah Fihr. Jadi
yang benar adalah semua penduduk asli kota Mekkah adalah keturunan
suku Quraisy.

Suku quraisy yang awalnya terpecah belah, lalu menyatu dalam satu barisan yang
sangat kokoh, karna sebab hal tersebut.

Selain itu ada yang berpendapat bahwa quraisy berasal dari kata Qarasya ‫ قرش‬yang
artinya mencari dan berusaha. Suku ini dinamakan qurasiy karna sangat ulet dalam
hal dagang serta selalu mencari orang-orang yang butuh bantuan.

2) Tafsir Surat Al-Quraisy Ayat 2

Surat ini mempunyai hubungan dengan surat Al-fill. Surat Quraisy menjelaskan
tentang nikmat  yang Allah berikan kepada kaum quraisy. Sedangkan surat Al-Fiil
menjelaskan penghancuran pasukan gajah yang telah menyerang ka’bah, adapun
tafsirnya sebagai berikut.

َّ ‫ٖا ٰلفِ ِه ْم ِرحْ لَةَ ال ِّشتَٓا ِء َوا ل‬


‫صيْف‬

kata  َ‫ ِرحْ لَة‬pada lafad ini memiliki arti bepergian ke suatu tempat yang jauh. Sehingga
ayat ini menunjukan bahwa orang quraisy telah melakukan perjalanan dua kali setiap
tahunnya, yaitu pada musim panas dan dingin.

Perjalanan tersebut diketuai oleh paman Nabi Muhammad yaitu Hasyim bin Abdi
Manaf

Ketika kakek Nabi Muhammad menyampaikan kepada suku quraisy serta meminta-
mita saling membantu. Setelah mendengar bahwa Bani Makhsum ada yang
melakukan i’tifar.

Dari situlah mereka semua sepakat bahwa apa yang diperoleh si kaya akan dibagikan
pula kepada si miskin. Munkin salah satu kebiasaan inilah yang dipuji oleh Allah.

3) Tafsir Surat Al-Quraisy Ayat 3

ِ ‫فَ ْليَـ ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ٰه َذا ْالبَ ْي‬


‫ت‬

Orang quraisy seharusnya menyembah Allah tanpa menyekutukannya, karna Dialah


yang telah menjadikan kota yang suci, aman, damai, dan sebainya. Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 91.
َ‫ت اَ ْن اَ ُكوْ نَ ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬ ُ ْ‫ۙ اِنَّ َم ۤا اُ ِمر‬
ُ ْ‫ت اَ ْن اَ ْعبُ َد َربَّ ٰه ِذ ِه ْالبَ ْل َد ِة الَّ ِذيْ َح َّر َمهَا َولَهٗ ُكلُّ َش ْي ٍء َّواُ ِمر‬

Artinya:

Sesungguhnya saya telah diperintahkan oleh Allah untuk negeri ini (Mekkah), yang
tela menjadikan suci padanya dan baginya segala sesuatu. Sehingga saya
diperintahkan agar termasuk orang-orang yang muslim.

4) Tafsir Surat Al-Quraisy Ayat 4

ٍ ْ‫ع ۙ و َّٰا َمنَهُ ْم ِّم ْن خَ و‬


‫ف‬ ْ َ‫الَّ ِذ ۤيْ ا‬
ٍ ْ‫ط َع َمهُ ْم ِّم ْن جُو‬

Ada dua kenikmatan yang Allah berikan kepada orang quraisy dalam ayat tersebut,
stabilitas keamanan dan kesejahteraaan ekonomi. Dua hal tersebut merupakan suatu
yang sangat berharga bagi masyarakat.

Lalu mengapa Allah memberikan nikmat tersebut kepada kaum quraisy, ada yang
tau jawabanya teman-teman?. Nah betul, karna Allah meletakkan rumahnya di kota
tersebut (Mekkah). Seandainya Allah tidak meletakkan rumahnya, niscaya mereka
tidak akan memperoleh kemudahan dan keistimewaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai