1. Surah An-Nas
A. Asbabun Nuzul
Surat An-Nas merupakan surat yang terakhir dalam Al-Qur’an. Yang mana surat
ini terdiri dari 6 ayat termasuk surat yang turun di kota Mekah.
Kata ( الناسAn-Nas) disebut sebanyak lima kali dalam surat ini yang mempunyai
arti manusia. Selain itu surat ini sering juga disebut surat Al-Mu’awwidzatain, sama
dengan surat Al-Falaq. Yaitu dua surat yang menuntun pembacanya menuju tempat
perlindungan.
Menurut pendapat Imam Hasan, Atha’, Jabir, dan ikrimah surat ini turun bersama
surat Al-Falaq, hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama. Namun surat ini turun
ketika Nabi Muhammad menderita sakit parah. Sebagaimana disebutkan dalam kitab
Dalaa’il An-Nubuwwah.
Telah diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Al-Kalbi dari Abu Shaleh dari
Ibnu Abbas ia berkata:
Pada suatu ketika Nabi Muhammad pernah menderita sakit parah, maka dua
Malaikat lantas mendatangi Nabi Muhammad. Yang satu duduk di arah kepala
sedangkan yang satu lagi berada di arah kaki.
Kemudian salah satu dari Malaikat tersebut bertanya, apa yang terjadi kepada
Nabi Muhammad? Maka Malaikat yang di sebelah menjawab, Nabi Muhammad
disihir orang, lalu Malaikat tsersebut bertanya lagi siapa yang menyihir Nabi?
Dijawab yaitu Labid Ibnul A’sham salah satu orang Yahudi. Malaikat itu bertanya
lagi dimana letak sihir itu? Disebuah sumur milik si fulan di bawah batu. Maka pada
pagi hari Nabi mengutus Ammar bin Yasir serta beberapa para sahabat lainnya untuk
pergi ke sumur itu. Setelah sampai di sumur itu, mereka melihat airnya berwarna
merah, kecoklatan seperti air pacar. Ketika sahabat menimba airnya serta mengangkat
batunya, kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil dan dibakarnya. Ternyata di
dalamnya terdapat seulas tali yang mempunyai sebelas simpul. Maka dari hal itu,
Allah menurunkan kedua surat ini, di setiap Nabi Muhammad membaca ayat itu,
maka terurailah satu simpul.
ِ ك النَّا
س ِ ِۙ َمل
Malikin naas
ِ اِ ٰل ِه النَّا
س
Ilaahin naas
ْ س
ِ ۙ ال َخـنَّا
س ِ ۖ ِم ْن َشرِّ ْال َو ْس َوا
Artinya
1. Dalam surat ini sifat Allah disebut sebanyak tiga kali yaitu, Malik, Ilah, dan
Rabbi. Tidak ada lain hanya untuk meminta perlindungan dari sifat waw-was.
Oleh karna itu begitu pentingnya keselamatan dalam agama, sehingga jauh lebih
penting dari pada keselamatan raga dan jiwa.
2. Dalam tiga ayat pertama surat ini menunjukan tiga sifat Allah yaitu rububiyah,
mulkiyah, dan uluhiyah. Namun sifat rububiyah didahulukan karna mengandung
magna pemeliharaan dan penjagaan. Kemudian setelah itu sifat mulkiyah yang
menunjukan bahwa pertolongan hanya darinya. Kemudian yang terakhir Allah
menyebutkan sifat uluhiyah yang menjelaskan bahwa hanya Allah yang wajib
disembah.
3. Surat An-Nas ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah. Agar kita
selalu dijauhkan dari kejahatan Iblis beserta para pasukannya. Yang bisa
melalaikan manusia dengan cara menebarkan waswas pada diri mereka.
4. Tiga sifat yang disebut dalam surat ini menunjukan bahwa hanya Allah yang
merajai serta menguasai manusia. Sehingga hanya kepada Allah kita
menyembahnya.
5. Surat An-Nas menegaskan bahwa sifat waswas terkadang datang dari jin dan
manusia. Sehingga surat ini menjelaskan bahwa setan itu bisa dari golongan
manusia, bisa juga dari golongan jin.
Kata ْ قُـلmemiliki arti katakanlah, lafad ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad
menyampaikan segala sesuatu. Semuanya berasal dari Al-Qur’an yang sudah
diwahyukan oleh Allah melalui Malaikat Jibril.
Namun kata ْ قُــلdalam tafsir Al-Azhar menjelskan bahwa kata ْ قُــلmemiliki arti
katakanlah utusanku serta ajarkanlah kepada mereka juga.
Kata اَ ُعــوْ ُذdiambil dari fi’il madi غــادyang artinya berlindung. Sehingga lafad ini
menunjukan kepada sesuatu yang diatkuti agar kita selalu menghindarinya.
Lalu kata ربmemiliki arti kepemeliharaan dan kepemilihan serta bisa melahirkan
pembelaan serta kasih sayang.
Kata ربdalam tafsir fi zhilalil Qur’an mengandung arti tuhan yang memelihara,
mengarahkan, melindungi, dan menjaga.
Sedangkan kata س ِ النَّاyang memiliki arti (semua manusia) kata ini diambil dari kata
أناسyang artinya tampak. Kata س ِ النَّاdalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 241 kali.
Terkadang kata ini digunakan untuk sekolompok golongan tertentu dari manusia
sebagaimana dalam surat Ali Imran ayat 173:
س قَ ْد َج َمعُوْ ا لَـ ُك ْم فَا ْخ َشوْ هُ ْم فَ َزا َدهُ ْم اِ ْي َما نًا ۖ َّوقَا لُوْ ا َح ْسبُنَا هّٰللا ُ َونِ ْع َم ْال َو ِك ْي ُل
َ اَلَّ ِذ ْينَ قَا َل لَهُ ُم النَّا سُ اِ َّن النَّا
Artinya:
Orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul yang ketika ada orang-orang yang
mengatakan kepadanya. Bahwa orang-orang Quraisy telah mengimpulkan pasukannya
untuk menyerang kamu.
Oleh karna itu takutlah kepada mereka, namun perkataan itu menambah kuat iman
mereka serta mereka menjawab. Cukuplah Allah yang bisa menjadi penolong bagi
kami dan Dia adalah sebaik-bainya penolong.
Kata ك
ِ ِ َملmemili arti raja, kata ini hanya boleh digunakan untuk Allah yang telah
menciptakan manusia.
Menurut pendapat Imam Asy-Sayyid Qutub dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an. Kata ini
memiliki arti tuhan (Allah) yang berkuasa, yang bisa mengambil tindakan serta bisa
menentukan keputusan.
Namun menurut pendapat Buya Hamka kara ك ِ ِ َملmemiliki arti raja atau penguasa.
Tapi apabila mimnya dipanjangkan menjadi مالكmaka artinya berbeda menjadi
melikiki.
Kemudian Buya Hamka menjelaskan hal tersebut. Walaupun mimnya dibaca panjang
atau tidak, pada kedua bacaan tersebut mengandung dua pengertian:
1. Allah memag Maha Kuasa yang bisa mentadbirkan dan mentakdirkan semua
manusia menurut ketentuan yang sudah ditentukan oleh Allah سنة هللا.
2. Allah memang penguasa dan raja yang mutlak disembah oleh manusia.
Kat اِ ٰل ِهdiambil dari kata يألهyang artinya menuju serta memohon. Allah disebut اِ ٰل ِه
karna seluruh makhluk hanya memohon kepadanya dalam memenuhi kebutuhan
mereka.
Namun menurut pendapat yang lain kata اِ ٰل ِهmemiliki arti mengabdi atau menyembah
sehingga hanya kepada Allah tertuju segala pengabdian.
Al-Imam Sayyid Qutb berkomentar dalam hal ini. Bahwa اِ ٰل ِهadalah sifat Allah Maha
tinggi yang bisa melindungi dari kejahatan yang masuk ke dalam dada.
Oleh karna itu, bagi setiap makhluk yang memohon kepada Allah melalui sifat-sifat
tersebut. Insya Allah akan dihindari dari godaan yang tersembunyi. Yaitu setan yang
selalu mendampingi manusia, sebagaimana dalam hadits.
Artinya:
Tidak ada seorangpun dari manusia melainkan telah ditugaskan terhadapnya Qarin
(teman yang mendampinginya). Maka para sahabat bertanya, termasuk Engkau yang
Nabi Muhammad? Nabi menjawab. Ya termasuk saya, tapi Allah telah membantuku
dalam menghadapinya akhirnya ia masuk Islam, dia tidak menyuruh kecuali dalam
kebaikan.
Oleh karna itu, berkat kasih sayang Allah kepada hambanya, Allah mengajari tentang
tata cara berlindung dari setan, jin, dan manusia.
Dengan sifat-saifat Allah yang tiga (rububiyah, mulkiyah, dan uluhiyah) Allah akan
menjaga hambanya yang memohon perlindungan dari kejahatan setan-setan yang
terkutuk.
Sedangkan yang kedua yaitu sesuatu yang mengantarkan kepada sakit pedih seperti
maksiat, kekufuran, dan sebagainya.
Adapun kata س ْ artinya suara yang sangat halus. Sebagian ulama memahami
ِ ال َو ْس َوا
kata ini dalam arti setan. Karna kebanyakan setan sering memberikan bisikan, rayuan,
dan jebakan ke dalam hati manusia.
Kemudian berkembang magna ini menjadi bisikan-bisikan, yang mana bisikan itu
biasanya bisikan yang negatif.
Lalu yang terakhir kata سِ ْالخَ ـنَّاyang diambil dari kata خنسyang artinya bersembunyi
dan mundur. Dengan itu sering kali setan menggoda manusia pada saat mereka lupa
dan legah kepada Allah. Namun sering kali juga setan bersembunyi dan mundur saat
manusia berdzikir serta ingat kepada Allah.
Oleh karna itu, kita sebagai manusia apabila kita selalu ingat kepada Allah, maka
setan bersembunyi dan mundur. Namun apabila kita lupa kepada Allah setan akan
bercocol serta menggodanya.
Kata َ ِمنdalam ayat ini memiliki arti sebagian. Karna tidak semuanya manusia dan jin
yang melakukan bisikan-bisikan negatif, hanya sebagian saja. Sebagaimana dalam
surat Al-Jin ayat 11.
Artinya:
Sesungguhnya diantara kami (jin) ada yang saleh ada pula yang kebalikannya, Kami
menempuh jalan yang berbeda-beda
Lalu kata ْال ِجنَّ ِةjama’ dari lafat jinny yang diambil dari bahasa arab yaitu (janana) جنن
yang artinya tertutup. Sehingga anak yang masih dalam kandungan dinamakan janin,
karna ia tidak terlihat. Semua makhluk yang menggoda serta mengajak manusia
kepada kemaksiatan, maka disebut setan, baik berupa jin atau manusia.
2. Surah Al-Falaq
A. Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah Saw, pernah sakit yang
agak parah, sehingga datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk disebelah
kepalanya dan yang satunya lagi disebelah kakinya. Berkatalah malaikat disebelah
kakinya kepada yang ada disebelah kepalanya: "Apa yang engkau lihat ?" Ia
berkata : "Dia kena guna-guna". "apa guna-guna itu?". "guna-guna itu sihir". "Siapa
yang membuat sihirnya?" Ia menjawab : "Labid bin al-A'sham Alyahudi yang
sihirnya berupa gulungan yang disimpan disumur keluarga si Anu, dibawah sebuah
batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya kemudian
ambillah gulungannya dan bakarlah".
Pada pagi hari Rasulullah Saw, mengutus 'Ammar bin Yasir dengan kawan-
kawanya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu
ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya terus dibakar dan
ternyata di dalam gulungann itu ada tali yang terdiri dari sebelas simpul. Kedua surat
ini (Q.S 113 dan Q.S 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali
Rasulullah mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya. Diriwayatkan oleh al-
baihaki didalam kitab Dala'ilun Nu-buwah dari al-kalbi dari Abi Shalih yang
bersumber dari Ibnu Abbas. Keterangan:
Dalam kitab Bukhari terdapat syahid (penguat Hadist) yang ceritanya seperti
itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada
syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum yahudi membuat makanan bagi
Rasulullah Saw. Setelah makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras
sehingga sahabat-sahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan
yahudi itu, maka turunlah Jibril membawa dua surat ini (Q.S 113 dan Q.S 114) dan
membacakan taa'udz.
Seketika itu juga Rasulullah Saw, keluar menemui sahabat-sahabatnya dalam
keadaan sehat wal'afiat.
B. Arti Surat Al-Alaq
Surat ini selain disebut surat Al-Falaq ternya memilki banyak nama lho mau tau
teman-teman mari kita simak bersama-sama.
Juga surat Al-Falaq disebut dengan Al-Muqasyqisyatain, yaitu dua surat yang bisa
membebaskan manusia dari kemunafikan.
Namun nama surat ini yang sangat terpopuler di kalangan kita dengan sebutan Al-
Falaq diambil dari ayat pertama, yang artinya yang terbelah.
Kandungan Surat Al-Falaq – Al-Alaq merupakan surat yang ke-20 yang turun
kepada Nabi Muhammad, termasuk surat yang ke -113 dalam Al-Qur’an.
Surat Al-Falaq merupakan surat yang ada dalam juz 30, yang mana surat ini
termasuk dalam surat makkiyah (surat yang diturunkan di kota Mekkah).
Surat Al-Falaq menjelaskan tentang perlindungan dari segala bentuk kejahatan.
Dalam tafsir Ibnu Katsir surat Al-Falaq bisa dijadikan sebagai meminta
perlindungan (ist’aadzah) kepada Allah dari segala kejahatan. Baik dari kejahatan
manusia, jin, dan sebagainya, adapun isi kandungannya sebagai berikut.
Faaliqul ishbaab wa ja’alal laila sakanaw wasy syamsa wal qamara husbaanaa,
dzaalika taqdiirul aziizil adzm.
Artinya:
Allah telah menyingsingkan pagi serta menjadikan malam untuk beristirahat, juga
menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan dari Allah
yang Maha perkasa serta Maha mengetahui
Dalam ayat ini Allah telah menegaskan kepada Nabi Muhammad dan umatnya, agar
selalu meminta perlindungan kepada Allah. Karna hanyalah Allah yang bisa
menyelamatkan seorang hamba dari marabahaya.
Meminta perlindungan di sini merupakan salah satu bentuk ibadah yang hanya boleh
dipersembahkan kepada Allah. Maka jika ada seorang hamba yang meminta
perlindungan kepada selain Allah, maka telah jatuh dalam kesyirikan.
Banyak perbedaan pendapat juga dalam hal ini, tapi menurut Ibnu Katsir dalam
tafsirnya mengatakan. Bahwa kejahatan yang dimaksud dalam ayat ini adalah
kejahatan dari seluruh makhluk.
Namun menurut Imam Hasan Al-Bashri kejahatan ini adalah berlindung dari neraka
jahannam serta dari Iblis dan keturunya. Sehingga tafsiran inidisebut oleh Imam Al-
Qurthuby dalam kitab Al-jami’liahkamil Qur’an.
Kata ق
ٍ غَا ِسmenurut Imam mujahid artinya adalah malam. Sebagaimana dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa maksudnya malam adalah malam
apabila telah gelap gulita.
ق الَّ ْي ِل َوقُرْ ٰا نَ ْالـفَجْ ِر ۗ اِ َّن قُرْ ٰا نَ ْالـفَجْ ِر َكا نَ َم ْشهُوْ دًا
ِ س اِ ٰلى َغ َس ِ ْاَقِ ِم الص َّٰلوةَ لِ ُدلُو
ِ ك ال َّش ْم
Aqimish shalaata lidzulukisy syamsi ila ngasakil laili wa qur’aanal fajr inna
qur’aanal fajri kaana masy huudaa.
Artinya:
Ayat ini sangat menegaskan kepada kita agar selalu berlindung dari kejahatan
malam secara khusus, karna biasanya kejahatan banyak terjadi di malam hari.
Kata تِ النَّ ٰفّ ٰثadalah tukang sihir wanita, karna kebanyakan yang menjadi tukang sihir
adalah para wanita. Melalui ayat ini Allah memerintahkan agar selalu berlindung
dari perbuatan tersebut, karna selain syirik juga termasuk dosa besar.
Sehingga bagi setiap orang yang terjerumus dalam hal ini, maka akan cekaka nanti
di hari kiamat. Semoga kita semua dihindari dari perbuatan tersebut.
Dalam ayat ini Allah menegaskan kepada kita agar selalu berlindung dari perbuatan
dengki atau hasad. Karna dengki merupakan kebencian terhadap nikmat Allah yang
ada pada orang lain. Sehingga orang yang dengki sangat menginginkan hilangnya
nikmat tersebut.
Bagi setiap pendengki Jika melihat ada seseorang mendapatkan kenikmatan, maka
hatinya langsung muncul rasa tidak suka.
Hampir dari semua ayat ini menjelaskan tentang kejahatan, karna kejahatan sangat
beraneka ragam di zaman milenial ini. Salah satu bentuk kesempurnaan agama Islam
adalah kita diajarkan agar selalu melindungi diri dari semua kejahatan.
Jika seandainya umat Islam mengerti serta mengamalkan ayat ini, maka niscaya
mereka akan terselamatkan dari berbagai kejahatan.
3. Surat Al-Ikhlas
Dengan pertolongan Allah Nabi Muhammad berhasil lolos dari kepungan orang kafir,
sehingga berhasil keluar dari kota Mekkah.
Sudah lama orang kafir telah merencanakan akan membunuh Nabi Muhammad
sebelum berangkat ke kota Madinah
Diantara orang yang ikut kompetisi ada yang bernama Suroqoh, ketika orang kafir
berlomba-lomba dalam kompetisi tersebut.
Pada saat suroqoh melihat Nabi setelah berhasil mengejar Nabi Muhammad di tengah
perjalanan menuju Madinah. Secara spontan kuda yang dinaiki suroqoh jatuh dan
terjelembab ketika menghunuskan pedangnya ke arah Nabi.
Maka dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu, setelah memanggil dan
meminta tolong kepada Nabi Muhammad.
َّ ۚ هّٰللَا ُ ال
ص َم ُد
Artinya:
Allahus-shamad.
Artinya:
Artinya:
Artinya:
Kandungan yang bisa kita ambil dalam ayat pertama surat Al-Ikhlas bahwa tidak ada
tuhan selain Allah. Dialah tuhan yang sempurna seluruh perbuatan dan sifatnya.
Setelah kita memahami ayat ini, maka marilah beramal dengan yaqin bahwa Allah
adalah satu-satunya tuhan yang wajib disembah.
Pada ayat kedua bisa kita fahami bahwa Allah adalah tempat berlindung dan
tempatnya meminta. Jadi, apabila kita butuh apa-apa, maka mintalah kepada Allah
karna Allah tidak pernah menghianati hambanya. Sebagaimana dalam surat Al-
Baqarah ayat 186.
َع اِ َذا َدعَا ِن فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْلي ُْؤ ِمنُوْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدوْ ن
ِ ك ِعبَا ِديْ َعنِّ ْي فَا ِ نِّ ْي قَ ِريْبٌ ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع َوةَ ال َّدا
َ َواِ َذا َسا َ لَـ
Artinya:
Kandungan ayat ketiga bahwa tidaklah sesuatu yang mati melainkan diwarisi orang
lain, dan tidaklah sesuatu yang dilahirkan melainkan akan mati. Dengan tidak pantas
bagi Allah memiliki anak, dan tidak pantas pula diperanakan.
Kandungan yang bisa kita ambil dari ayat terahir, bahwa tidak ada sesuatu apapun
yang sebanding dengan Allah. Baik dari sifat, perbuatan, dan sebagainya.
Kewajiban beribadah hanyalah kepada ALlah, karna hanya Allah yang memiliki
hak untuk disembah.
Mengenal Allah dengan sifat-sifatnya.
Pendustaan terhadap orang yang menganggap Allah memilii anak.
Penetapan sifat keesaan bagi Allah.
Penetapan tauhid kepada Allah.
Lafat ۚ قُلْ هُ َو هّٰللا ُ اَ َحـ ٌدtidak boleh dikatakan secara langsung kepada seseorang kecuali
kepada Allah. Karna dialah yang maha sempurna dalam segala sifat dan perintahnya.
َّ ۚ هّٰللَا ُ الSahabat Ali bin Abu Talhah menjelaskan bahwa makna yang dimaksud dari
ص َم ُد
ayat tersebut adalah ialah Allah tuhan yang maha sempurna.
Tiada yang setara dengannya dan tiada yang dapat menyamainya, maha suci Allah
yang sempurna penciptaannya.
ۙ لَ ْم يَلِ ْد ۙ َولَ ْم يُوْ لَ ْدDalam hadist terdahulu telah dijelaskan melalui Ibnu jarir bahwa segala
sesuatu yang bergantung kepadanya. Hanyalah suatu yang tiada berongga.
َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ـ ًوا اَ َحـ ٌدMujahid menjelaskan sehubungan dengan makna dalam ayat ini,
bahwa tiada istri bagi Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 101.
Badii’us samaawaati wal-ardh, anna yakuunu lahuu waladuw wa lam taqul lahuu
shoohibah. Wa khalaqa kulla syai’i wa huwa bikulli syai’in aliim.
Artinya:
Dialah Allah yang telah menciptakan lagit dan bumi, lalu bagaimana munkin dia
memiliki anak padahal dia tidak memiliki istri. Dialaha telah menciptakan segala
sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu.
4. Surat Al-Lahab
A. Asbabun Nuzul
Nama surat ini diambil dari kata Al-Lahab. Terletak pada ayat ke tiga yang artinya api
yang bergejolak. Surat ini terdiri dari lima ayat, termasuk surat yang ke 111 dalam Al-
Qur’an.
Ayat ini menjelaskan tentang nasib salah satu paman Nabi Muhammad yaitu Abu
Lahab. Beserta istrinya yang sudah diancam dengan siksa api neraka.
Surat Al-Lahab menceritakan tentang sosok seorang manusia yang bernama Abu
Lahab, beliau termasuk salah satu paman Nabi Muhammad. Nama aslinya adalah
Abdul Uzza ibn Abdul Muthalib.
Nama Uzza mengambil dari sebuah berhala yang disembah-sembah pada masa
jahiliyah, lalu mengapa beliau dipanggil Abu Lahab.? Nah betul, karna beliau
memiliki wajah yang teramat putih.
Latar belakang beliau, Abu Lahab peminum khamar, tegas, kasar, gampang marah,
mempunyai hati keras, dan sebagainya. Lalu apa sebabnya turun ayat ini, mari kita
simak bersam-sama?
Surat ini merupakan ancaman terhadap Abu Lahab, yang telah menyakiti Nabi
Muhammad. Bahwa beliau akan masuk neraka dengan siksaan yang pedih.
Sebagaimana dalam sebuah hadits.
Suatu hari Nabi Muhammad sedang mengajak orang-orang untuk masuk Islam. Lalu
dari belakang ada laki-laki berwajah cerah, rambutnya kepang, katanya juling, lalu
berkata; Sesungguhnya dia Muhammad adalah pemeluk agama baru lagi berdusta.
Maka turunlah surat Al-Lahab yang mengancam, bahwa beliau akan kekal di dalam
neraka.
Menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya, bahwa ayat pertama ini menunjukan celakanya
Abu Lahab yang sudah nyata akan binasa serta rugi.
Kata تبتterdiri dari dua huruf yaitu ta’ dan ba’. Dalam penggabungan dua huruf ini
mengandung arti akan berakhir dengan kebinasaan. Sedangkan يــداmemiliki arti
kedua tangan, dalam kalimat ini berbentuk majazi. Yaitu yang binasa bukan hanya
tangan Abu Lahab saja, tapi semua anggota tubuhnya binasa.
Nama Abu Lahab mengisyaratkan bahwa ia akan dibakar dengan api yang
bergejolak di neraka nanti, sesuai dengan nama Lahab.
Ketika Abu Lahab mati teman-temannya tidak ada yang mau menguburkannya,
karna takut apabila menyentuh akan tertular. Akhirnya jasadnya dibiarkan sampai
tiga hari sehingga tempat tidurnya dijadikan kuburan.
Inilah kebinasaan Abu Lahab yang bisa disaksikan di dunia. Lalu apa yang
menyebabkan Abu Lahab meninggal dunia? Nah betul dia mati karna ditimpa
penyakit lepra.
Pada zaman jahiliyah semua orang berbangga-bangga dengan harta dan anak-
anaknya, salah satunya Abu Lahab.
Bahkan dia pernah berkata, apabila yang dikatakan Muhammad ini benar. Maka
saya nanti di hari kiamat akan menebus diriku dari adzab dengan harta dan anak-
anakku. Sungguh pantas orang ini mendapatkan siksaan yang pedih.
Kata اَ ْغ ٰنىmemiliki arti lampau. Jadi arti dari kalimat ini adalah tidak berguna harta
dan usaha Abu Lahab di masa depan.
Jadi apa yang dikatakan Abu Lahab di atas hanyalah angan-angan saja. Apa yang ia
miliki baik harta, keturunan, dan tahta semuanya tidak akan bisa menolongnya di
hari kiamat.
Ayat ini menjelaskan bahwa api yang menyala sudah tidak memiliki asap lagi. Ini
menunjukan betapa pedihnya siksaan yang diberikan kepada Abu Lahab.
Kalimat بِ َ َح َّما لَةَ ْال َحطmemiliki arti lain yaitu pembawa isu dan fitnah. Yang dimaksud
pembawa kayu bakar dalam ayat ini adalah istrinya Abu Lahab. Jadi yang masuk ke
dalam neraka bukan hanya Abu lahab saja, tapi juga istrinya. Lalu siapa nama
istrinya itu? Nah betul, Ummu jamil nama aslinya yaitu Arwah binti Hart bin
Umayyah.
Ayat ini menceritakan betapa hinanya dia. Ibnu Jarir menjelaskan bahwa istri Abu
Lahab memiliki sebuah kalung yang sangat mewah dan mahal. Kemudian dia
berkata:
Sesungguhnya saya akan jual kalung ini untuk biaya memusuhi Muhammad. Maka
Allah akan membalasnya dengan tali yang dikalungkan di lehernya dari api neraka
Kalimat ِجيْــ ِدartinya leher, kalimat ini sering digunakan untuk menggambarkan
keindahan leher seorang wanita ketika dihiasi dengan kalung. Sedangkan َّم َسدartinya
tali yang terbuat dari sabut, tali ini berasal dari pohon yang tumbuh di kota Yaman.
5. Surah Al-Quraisy
A. Asbabun Nuzul Surat Al-Quraisy
Surat Quraisy merupakan surat ke-106 dalam Al-Qur’an, yang mana surat ini terdiri
dari 4 ayat dan termasuk dari surat Makkiyah.
Lalu mengapa surat ini dinamakan surat Quraisy ada yang tau teman-teman? Nah
betul, dinamakan Quraisy diambil dari ayat yang pertama.
Quraisy merupakan salah satu suku terkuat serta paling ampuh di kota Mekah
Surat ini turun kepada Nabi Muhammad setelah surat At-Tin termasuk surat ke-29
yang turun kepada beliau.
Salah satu sebab turunya surat ini adalah untuk mengingatkan kepada orang-orang
Quraisy atas nikmat yang Allah berikan kepadanya.
Jaminan keamanan di sini salah satu nikmat yang paling besar yang Allah berikan
kepada kaum quraisy. Dengan itu, semestinya orang qurasiy harus menyembah
Allah tanpa menyekutukannya, tapi kenyataanya tidak. Padahal Allah telah
memuliakan orang quraisy sebagaimana dalam hadits.
Artinya:
Syaikh Imam Wahbab Az-Zuhaili menjelaskan dalm tafsir Munir tentang asbabun
nuzul surat Al-Qurasiy, bahwa Nabi Muhammad pernah bersabada:
Artinya:
Allah telah memuliakan orang-orang Quraisy dengan tujuh hal diantaranya. Aku
dari golongan mereka, kenabian ada pada mereka, hijabah, siqayah ada pada
mereka
Allah telah menolong mereka dari pasukan gajah. Mereka menyembah Allah selama
sepuluh tahun saat tidak ada golongan selain mereka yang menyembahnya. Sehingga
Allah menurunkan satu surat dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang mereka.”
kemudian Nabi Muhammad membaca surat al-Quraisy.
ِ ۙ اِل ِ ي ْٰل
ٍ ف قُ َر ْي
ش
Li’ilaafi quraiisy
Ada beberapa kandungan yang terdapat dalam surat Al-Quraisy, salah satunya tentang
peringatan Allah kepadanya. Adapun isi kandungan surat Al-Quraisy diantaranya
sebagai berikut:
1. Allah telah memberikan nikmat yang begitu banyak kepada penduduk quraisy.
Maka dari hal tersebut, seharusnya wajib bagi mereka untuk menyembah ALlah.
2. Orang quraisy bisanya melakukan perjalanan untuk berdagang pada musim
dingin ke negara Syam dan Yaman. Sedangkan pada musim panas ke kota Thaif,
Mekkah, dan Asir.
3. Dalam perjalanan mereka mendapatkan jaminan keamanan dari para penguasa
negara yang mereka singgahi. Perjalanan mereka yang paling adalah perjalan ke
kota Yaman pada musim dingin.
Pada musim panas orang quraisy mengambil dagangan berupa buah di Negara Syam
untuk dijual di Yaman. Juga mengambil barang dagangan berupa gandum untuk
bahan membuat roti.
Sedangkan pada musim dingin orang quraisy mengambil barang dagangan di negara
Yaman berupa rempah-rempah, kain sutra, barang pecah, dan sebagainya. Semua
barang itu dibawa ke Syam untuk dijual pada saat musim panas.
Kota Mekkah Al-Mukarramah sudah menjadi tempat tinggal orang quraisy, serta
dijadikan kota lintas dagagan antar negara.
Sehingga penduduk quraisy menjadi terkenal dalam hal dagangan dan menjadi
turun-temurun. Sebab hal tersebut agama Islam bisa tersebar hingga berbagai macam
negara.
D. Tafsir Surat Al-Quraisy
Huruf لpada kalimat ini menunjukan magna takjub, seakan-akan kagumlah kamu
kepada kebiasaan kaum quraisy. Serta nikmat yang telah Allah berikan kepada
mereka.
ِ أ ي ْٰلmengandung arti
Ibnu Katsir telah menjelaskan dalam tafsir munir bahwa lafad ف
tradisi atau kebiasaan. Ada juga yang mengatakan bahwa quraisy adalah Fihr. Jadi
yang benar adalah semua penduduk asli kota Mekkah adalah keturunan
suku Quraisy.
Suku quraisy yang awalnya terpecah belah, lalu menyatu dalam satu barisan yang
sangat kokoh, karna sebab hal tersebut.
Selain itu ada yang berpendapat bahwa quraisy berasal dari kata Qarasya قرشyang
artinya mencari dan berusaha. Suku ini dinamakan qurasiy karna sangat ulet dalam
hal dagang serta selalu mencari orang-orang yang butuh bantuan.
Surat ini mempunyai hubungan dengan surat Al-fill. Surat Quraisy menjelaskan
tentang nikmat yang Allah berikan kepada kaum quraisy. Sedangkan surat Al-Fiil
menjelaskan penghancuran pasukan gajah yang telah menyerang ka’bah, adapun
tafsirnya sebagai berikut.
kata َ ِرحْ لَةpada lafad ini memiliki arti bepergian ke suatu tempat yang jauh. Sehingga
ayat ini menunjukan bahwa orang quraisy telah melakukan perjalanan dua kali setiap
tahunnya, yaitu pada musim panas dan dingin.
Perjalanan tersebut diketuai oleh paman Nabi Muhammad yaitu Hasyim bin Abdi
Manaf
Ketika kakek Nabi Muhammad menyampaikan kepada suku quraisy serta meminta-
mita saling membantu. Setelah mendengar bahwa Bani Makhsum ada yang
melakukan i’tifar.
Dari situlah mereka semua sepakat bahwa apa yang diperoleh si kaya akan dibagikan
pula kepada si miskin. Munkin salah satu kebiasaan inilah yang dipuji oleh Allah.
Artinya:
Sesungguhnya saya telah diperintahkan oleh Allah untuk negeri ini (Mekkah), yang
tela menjadikan suci padanya dan baginya segala sesuatu. Sehingga saya
diperintahkan agar termasuk orang-orang yang muslim.
Ada dua kenikmatan yang Allah berikan kepada orang quraisy dalam ayat tersebut,
stabilitas keamanan dan kesejahteraaan ekonomi. Dua hal tersebut merupakan suatu
yang sangat berharga bagi masyarakat.
Lalu mengapa Allah memberikan nikmat tersebut kepada kaum quraisy, ada yang
tau jawabanya teman-teman?. Nah betul, karna Allah meletakkan rumahnya di kota
tersebut (Mekkah). Seandainya Allah tidak meletakkan rumahnya, niscaya mereka
tidak akan memperoleh kemudahan dan keistimewaan tersebut.