Anda di halaman 1dari 13

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

TADABBUR
QS. (113) AL-FALAQ
PERLINDUNGAN DARI KEJAHATAN EKSTERNAL

Halaqoh Tadabbur Qur`an Kolaborasi Beberapa MT


Sabtu 26 September 2020 M

@ umar_makka
TERJEMAH AYAT
Katakanlah: "Aku berlindung kepada
Tuhan Yang Menguasai subuh,
﴾١﴿ ِِْ َ‫ب ال َْفَل‬ ِْ ‫قُلْ أَعُوْذُ بَِر‬
dari kejahatan makhluk-Nya,
﴾٢﴿ َِْ َ‫ِمن َش ِْر َما َخَل‬
dan dari kejahatan malam apabila
﴾٣﴿ َ ِ ِ ِ
َْ َ‫َومن َش ْر َغاسِْ إ َذا َْوق‬ ِ
telah gelap gulita,
dan dari kejahatan wanita-wanita ِ
﴾٤﴿ ‫ف العُ َق ْد‬ِْ ‫ت‬ِْ ‫َّفا ََث‬
َّ ‫َوِمن َش ِْر الن‬
tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul,
dan dari kejahatan pendengki bila ia ِ ‫وِمن َش ِْر ح‬
﴾٥﴿ ‫اسدْ إِ َذا َْح ََس َْد‬
dengki". َ َ
Seputar Surah:
 Nama Surah: Surah ini memiliki beberapa nama. Surah al-Falaq, yang berarti waktu subuh.
Dinamai dengan nama ini karena kalimat “al-falaq” terdapat dalam ayat pertama. Surah Qul
A`udzu Birabbi al-Falaq, dinamai dengan nama ini, karena Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam dalam hadits menamai surah ini dengannya. Surah al-Mu`awwidzatain, yang
berarti dua surah perlindungan. Dinamai dengan nama ini, berdasarkan hadits Nabi dimana
beliau menamai surah ini dan surah al-Nas dengan dua surah perlindungan. Serta inti
pembahasan dari dua surah ini adalah tentang perlindungan manusia kepada Allah subhanahu
wata`ala.
 Karakteristik Surah: Makkiyah. Surah ke 113 dalam urutan mushaf. Sementara urutan
turunnya menurut ulama adalah ke 20, turun setelah surah al-Fil. Terdiri dari 5 ayat, 23 kalimat
dan 71 huruf.
 Tujuan Surah: Menjelaskan tentang perlindungan manusia kepada Allah dari kejahatan
eksternal yang datang dari luar.
Munasabah/Korelasi:
SEBELUMNYA {al-Ikhlas} SETELAHNYA {an-Nas}
Surah al-Ikhlas adalah surah yang juga dinamai Kejahatan dan keburukan serta bahaya yang
dengan surah at-Tauhid. Karena inti pembahasan mengancam dan menimpa manusia terbagi
surah al-Ikhlas adalah penegasan tentang tauhid menjadi dua. Yang pertama kejahatan dan
dan pengesaan Allah subhanahu wata`ala. bahaya yang datang dari luar. Yang kedua
Sementara surah al-Falaq juga menegaskan
kejahatan dan bahaya yang datang dari
bahwa diantara bentuk tauhid adalah, hanya
memohon perlindugan kepasa Allah bukan kepada dalam diri manusia. Surah al-Falaq mencakup
yang lain. perlindungan manusia dari kejahatan dan
Semakin kuat tauhid dalam diri seseorang, maka keburukan yang datang dari luar. Sementara
akan semakin kuat perlindungan dan penjagaan surah an-Nas mencakup perlindungan dari
Allah subhanahu wata`ala. kejahatan dan keburukan yang datang dalam
diri manusia.
Keutamaan surah:
 Membaca surah ini dengan surah al-Falaq serta surah al-Ikhlas, melindungi dari segala mara bahaya. Dari
Abdullah bin Khubaib dari ayahnya ia berkata; kami keluar pada malam hari dalam keadaan turun hujan dan sangat gelap, kami meminta
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar melakukan shalat untuk kami. Abdullah bin Khubaib berkata; kemudian aku mendapati beliau, dan beliau
mengatakan: " Ucapkan!" Namun aku tidak mengatakan apapun. Beliau mengatakan: " Ucapkan!" Namun aku tidak mengatakan apapun. Beliau
mengatakan: "Ucapkan!" Maka aku katakan; apa yang aku katakan? Beliau mengatakan: "Ucapkan: QUL HUWALLAHU AHAD (Surat Al
Ikhalsh), dan dua surat pelindung (Al Falaq dan An Naas) ketika sore dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka surat tersebut akan melindungimu dari
segala mara bahaya. [HR. at-Tirmidzi].
 Belum pernah diturunkan surah yang menyerupainya. [HR. Muslim]. Dari Uqbah bin Amir ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian lihat beberapa ayat yang diturunkah semalam, belum ada ayat yang serupa dengannya. Yaitu;
'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS' (surat Al Falaq dan An Nas). [HR. Muslim].
 Rasulullah senantiasa membacanya setiap malam sebelum tidur. Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa biasa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bila hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya
dan membacakan: "QULHUWALLAHU AHAD.." dan, "QUL `A'UUDZU BIRABBIL FALAQ..." serta, "QUL `A'UUDZU
BIRABBIN NAAS.." Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya
dari kepala, wajah dan pada anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu, beliau ulangi sebanyak tiga kali. [HR. Bukhari].
 Rasulullah mencukupkan perlindungan dengan dua surah ini. Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad manusia), sampai turun dua mu’awwidzataan (surah Al-Falaq
dan surah An-Naas). Ketika keduanya turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. [HR. Tirmidzi].
Sababu an-Nuzul “Sebab Turunnya Surah”:
 Dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al A'sham telah
menyihir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun dibuat seakan-
akan telah melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau tidak kerjakan. Sampai disuatu hari -atau suatu malam- beliau
berada di sampingku namun beliau tetap berdo'a dan berdo'a, kemudian beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah
kamu telah merasakan bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan
(hukumi)? Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku dan
satunya lagi di kakiku. Kemudian salah seorang berkata kepada yang satunya; "Menderita sakit apakah laki-laki ini?"
temannya menjawab; "Terkena sihir.' salah satu mala'ikat tersebut bertanya; "Siapakah yang menyihirnya?"
temannya menjawab; "Labid bin Al A'sham." Malaikat yang satu bertanya; "Dengan benda apakah dia menyihir?"
temannya menjawab; "Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir dan seludang mayang kurma." Salah satu malaikat
bertanya; "Di manakah benda itu diletakkan?" temannya menjawab; "Di dalam sumur Dzarwan." Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya bersama beberapa orang sahabatnya, lalu bersabda: "Wahai
Aisyah! seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai atau seakan-akan pohon kurmanya bagaikan
kepala syetan." Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, tidakkah anda mengeluarkannya?" beliau menjawab: "Tidak,
sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain
dari peristiwa itu." Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya (barang yang dipakai untuk menyihir)
lalu menguburnya”. [HR. Bukhari dan Muslim].
 Labib bin Al A’sham mengambil sisa rambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian dibuat buhul yang
diikat dengan 11 ikatan yang disimpan disebuah sumur yang bernama Zarwan, maka Allah turunkan kepada
Rasulullah dua surah ini, al-Falaq dan an-Nas. Kemudian setiap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca
ayat dari dua surah ini, maka terbuka satu persatu ikatan buhul tersebut, sampai 11 ayat sehingga semua 11 ikatan
buhul sihir terbuka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian berdiri dalam keadaan sehat seakan-akan tidak
pernah tertimpa sesuatu sebelumnya. [Sababu an-Nuzul karangan al-Wahidi dari riwayat Ibnu Abbas].
Pesan dan Hidayah Ayat (1) ﴾١﴿ ِِْ َ‫َعوذُْبَِر ِبْال َْفَل‬
ُ ‫قُلْأ‬
 Tidaklah Allah memilih satu kalimat dalam al-Qur`an keculai memiliki hikmah, karena al-Qur`an kitab yang penuh
hikmah turun dari sisi DIA Dzat yang Maha Hikmah. “Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta
dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu” {QS. [11] Hud:1}. Pemilihan kata “al-
Falaq” subuh sesuai dengan pembahasan surah ini. Karena waktu subuh adalah waktu dimana cahaya fajar
membelah dan menghilangkan gelapnya malam, sebagaimana cahaya al-Qur`an diantaranya dua surah
perlindungan ini merupakan cahaya yang menghilangkan gelapnya keburukan dan kejahatan.
 Surah al-Falaq diawali dengan penegasan untuk senantiasa memohon perlindungan kepada DIA Yang Maha Kuat
yaitu Tuhan Pencipta, Penguasa, dan Pengatur waktu subuh. Karena hanya Allah yang maha menguasai waktu
subuh yang mampu melindungi kita dari segala bentuk kejahatan dan keburukan yang disebutkan di surah ini.
 Allah subhanahu wata`ala adalah Tuhan Yang Maha menguasai semua waktu. Pengkhususan waktu subuh di
surah ini menunjukkan keutamaan waktu subuh. Dimana ada banyak dalil baik dalam al-Qur`an dan hadits yang
menunjukkan keutamaan waktu subuh diantaranya: bacaan Qur`an di waktu subuh disaksikan malaikat Allah;
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).”{QS. [17] al-Isra`:78}. Dan diantara keutamaan waktu subuh, waktu subuh adalah waktu
berkumpulnya malaikat malam dan siang, dan banyak lagi keutamaan yang lain.
 Diantara mutiara tadabbur dari ayat pertama surah al-Falaq ini adalah, seorang muslim hendaknya senantiasa
mengucapkan dan menyampaikan kepada anak, istri, suami, kerabat serta manusia untuk senantiasa memohon
perlindungan kepada pelindung terbaik, dan jangan salah memilih pelindung.
Pesan dan Hidayah Ayat (2) ﴾٢﴿ َِْ َ‫ِمن َش ِْر َما َخَل‬
 Kejahatan pertama yang kita diperintahkan untuk berlindung di surah al-Falaq adalah, kejahatan
makhluk ciptaan Allah. Perlindungan di ayat ini pada dasarnya mencakup perlindungan dari segala
bentuk kejahatan dan keburukan. Karena segala sesuatu selain Allah adalah ciptaan dan makhluk-
Nya.
 Pengkhususan perlindungan dari 3 kejahatan; yaitu kejahatan malam, kejahatan sihir, kejahatan
hasad, setelah sebelumnya berlindung secara umum dari segala bentuk kejahatan makhluk.
Menunjukkan bahaya dari tiga kejahatan tersebut, sebagaimana tiga kejahatan yang disebutkan
secara khusus (kejahatan malam, kejahatan sihir dan kejahatan hasad) adalah kejahatan yang paling
banyak di sekitar manusia.
 Sebagaimana kebaikan adalah ciptaan dan makhluk Allah, maka keburukan juga merupakan makhluk
dan ciptaan Allah. Ini menunjukkan bahwa tidak ada pelindung terbaik, kecuali dia yang maha
menciptakan segala sesutau, yang maha mengetahui makhluk-Nya, yang maha mengetahui jenis dan
kadar setiap keburukan dan kejahatan. “Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah".
Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat
melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah
Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". {QS. [13] ar-Ra`d:16}.
Pesan dan Hidayah Ayat (3) ﴾٣﴿ َْ ‫ق‬
َ‫و‬ْ ‫ا‬‫ذ‬َ ِ
‫إ‬ ِ
ْ ِ
‫اس‬‫غ‬َ ِ
ْ
‫ر‬ ‫ش‬
َ ‫ن‬ ِ
‫م‬‫و‬
َ َ َ
 Kejahatan kedua yang disebutkan secara khusus serta diperintahkan untuk senantiasa memohon
perlingungan kepadanya kepada Allah subhanahu wata`la Dzat Yang Maha Menguasai waktu subuh
adalah, kejahatan malam apabila mulai gelap gulita.
 Diantara sebab menurut ulama kenapa kita diperintahkan berlindung dari kejahatan malam adalah,
waktu malam adalah waktu turunnya musibah atau azab untuk sebuah kaum. Allah subhanahu
wata`ala berfirman: “Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
malam hari di waktu mereka sedang tidur?” {QS. [7] al-A`raf:97}.
 Waktu malam adalah waktu terjadinya kebanyakan kejahatan, keburukan, dosa serta maksiat. Walau
ini bukan berarti bahwa tidak ada kejahatan, dosa dan maksiat di siang hari. Namun terjadinya di
malam hari lebih banyak dari siang hari. Hal ini menurut ulama, karena syaitan terbantu dengan gelap
gulitanya malam untuk mengangkat syahwat manusia, sebagaimana jiwa-jiwa buruk para menyihir
sangat terbantu dengan gelap gulitanya malam untuk memperkuat sihir-sihir mereka.
 Rasulullah memerintahkan kita memberbanyak menyebut nama Allah di khususnya apabila malam
mulai gelap gulita. Dari Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bila hari telah senja laranglah anak-anak keluar rumah, karena ketika itu setan berkeliaran. Dan bila waktu malam tiba
biarkanlah mereka. Kuncilah pintu dan sebut nama Allah, karena setan tidak dapat membuka pintu yang terkunci (dengan menyebut
nama Allah). Tutup semua bejanamu dengan menyebut nama Allah, sekalipun dengan membentangkan sesuatu di atasnya, dan
padamkan lampu (ketika hendak tidur).“ [HR.Muslim].
Pesan dan Hidayah Ayat (4) ﴾٤﴿ ‫ْفْال ُع َق ِْد‬
ْ ِ ‫نْش ِرْالن ََّّفا ََث ِت‬
َ ‫َو‬ِ
‫م‬
 Kejahatan ketiga yang disebutkan secara khusus serta diperintahkan untuk senantiasa memohon perlingungan
kepadanya kepada Allah subhanahu wata`la Dzat Yang Maha Menguasai waktu subuh adalah, kejahatan wanita-
wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
 Kata “an-Naffaatsat” menurut ulama memiliki beberapa makna diantaranya; wanita-wanita tukang sihir yang
meniup di buhul-buhul. Yang kedua kata “an-Naffaatsat” juga berarti jiwa-jiwa yang buruk.
 Penkhususan wanita penyihir yang meniup di buhul-buhul dalam surah ini menurut ulama adalah, karena sihir
wanita lebih kuat dari sihir laki-laki. Sebagaiman menurut sebagian ulama, pengkhususan penyihir wanita di surah
ini, mengingatkan kita peristiwa disihirnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam oleh Labid ibn al-A`sham
yang dibantu oleh 3 orang putrinya.
 Diantara bentuk bahayanya sihir adalah, pelaku sihir bisa jatuh dalam kekufuran. Bahkan semakin penyihir itu
kufur dan berdosa, semakin syaitan membantu dan menguatkan sihirnya. Sehingga tidak ada penyihir kecuali
pasti melakukan penyimpangan dan meninggalkan syariat-syariat agama ini. Allah subhanahu wata`ala berfirman:
“Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir
kepada manusia.” {QS. [1] al-Baqarah: 102}.
 Sihir tidak lepas dari sesuatu yang dimakan, diminum, dicium, tergantung, tertanam, tertulis dan terikat.
 Diantara cara menurut ulama agar terlindung dari sihir adalah, Membaca al-Qur`an secara umum dan membaca
al-Ikhlas dan al-Mu`awwidzatain (al-Fala dan an-Nas) secara khusus. Memakan 7 butir kurma ajwa (kurma
madinah) setiap pagi. Meningkatkan takwa dan ibasah, serta membaca dzikir pagi dan petang.
Pesan dan Hidayah Ayat (6) ِ ‫وِمن َش ِْر ح‬
﴾٥﴿ ‫اسدْ إِ َذا َْح ََس َْد‬ َ َ
 Kejahatan ke empat yang disebutkan secara khusus dalam surah ini, agar kita senantiasa berlindung kepada Allah
subhanahu wata`ala darinya adalah, kejahatan hasad. Hasad terbagi menjadi dua bagian: 1) Hasad yang dibolehkan,
seperti dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua perkara, yaitu; Seseorang yang telah diajari Al Qur`an oleh Allah, sehingga ia
membacanya di pertengahan malam dan siang, sampai tetangga yang mendengarnya berkata, 'Duh.., sekiranya aku diberikan sebagaimana apa yang diberikan
kepada si Fulan, niscaya aku akan melakukan apa yang dilakukannya.' Kemudian seseorang diberi karunia harta oleh Allah, sehingga ia dapat
membelanjakannya pada kebenaran, lalu orang pun berkata, 'Seandainya aku diberi karunia sebagaimana si Fulan, maka niscaya aku akan melakukan
sebagaimana yang dilakukannya”. [HR. Bukhari]. 2) Yang kedua hasad yang tercela dan dibenci Allah subhanahu wata`ala.
 Hasad yang tercela menurut ulama memilki tingkatan. Diantaranya; berharap nikmat dan karunia yang ada pada
saudaranya hilang. Dan yang terburuk adalah, berharap nikmat saudaranya hilang dan berpindah kepadanya.
 Hasad adalah dosa yang pertama kali dimaksiatkan kepada Allah di langit. Yaitu hasadnya Iblis kepada Nabi Adam
alaihissalam. Serta hasad juga adalah dosa yang pertama kali dimaksiatkan kepada Allah di bumi. Yaitu hasadnya Kabil
putra Nabi Adam kepada saudaranya Habil sampai ia membunuhnya dikarenakan hasad.
 Diantara bukti lain akan bahayanya hasad adalah, Rasulullah bersabda: "Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan
kabaikan seperti api memakan kayu bakar.” [HR. Abu Daud].
 Selanjutnya hasad adalah penyakit yang membinasakan umat terdahulu, yang juga menimpa umat ini. Nabi Shallallahu
'alaihi wa Salam bersabda: "Penyakit ummat-ummat sebelum kalian merayap mendatangi kalian; hasad dan kebencian, itu memangkas. Aku tidak
mengatakan memangkas rambut tapi memangkas agama. Demi Dzat yang jiwaku ada ditanganNya, kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan
kalian tidak beriman hingga kalian saling menyintai. Maukah kalian aku beritahu yang menguatkan hal itu pada kalian?; Yaitu sebarkanlah salam diantara
kalian.“ [HR. Tirmidzi].
Refrensi:
 Ibn Katsir, Tasir al-Qur`an al-Azhim,
 Abdurrahman bin Nashir as-Sa`di, at-Tafsir as-Sa`di.
 Nukhbah Min Ulama at-Tafsir Wa Ulumul Qur`an: at-Tafsir al-Maudhu`i Li Suari al-Qur`an:
UEA, Ja`miah as-Syariqah, cet 1, thn.2010.
 Khalid Abu Syadi: Ja`alnahu Nuran’: Darul Andalus al-Jadidah, cet I thn.2018.
 Misy`al Abdul Aziz al-Fallahi: Rihlah Tadabbur Juz `Amma, cet 1, thn.2016.
 Fayiz as-Suraih: Ma`alimu as-Suwar Fi al-Qur`an.
 Sulaiman al-Lahim, al-Hirzu al-Amin Fi Tadabburi Surati al-Ikhlas Wa al-
Mu`awwidzatain.
 Nashir al-Umar, Tadabbur suratu an-Nas. https://youtu.be/QH_U-JJx9_I
 Muhammad ibn Ali as-Syanqithi, Tafsir al-Mufasshal Suratai al-Falaq wa an-Nas.
https://youtu.be/WhyP3H5liZc
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

YA RAB…
Jadikan kami sebaik-baik mahkluk-Mu.
Mampukan kami untuk senantiasa mengikuti rasul-Mu.
Rahmati kami dengan al-Qur`an sebagai petunjuk hidup kami.
Kumpulkan kami bersama mereka yang engkau anugerahi dengan
surga dan Ridha-Mu.

Al-Fakir Ila Afwi Rabbihi: Umar Makka Abu Fatih

Anda mungkin juga menyukai