Anda di halaman 1dari 3

Auralia Sukma Dewi

03(baru)/31(lama)
XI IPS 3

THE FAULT IN OUR STARS


Bukan Kisah Romantis Semata

https://www.imdb.com/title/tt2582846/

Identitas Buku
Judul            : The Fault In Ours Stars    
Penulis         : John Green
Penerjemah : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit       : Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Edisi              : II (Movie Tie-in)
Terbit            : Cetakan II, Mei 2014
Tebal             : 424 halaman
Harga            : Rp. 49.000,00

Orientasi
             The Fault in Our Stars adalah novel keenam yang dikarang oleh penulis Amerika
Serikat bernama John Green. John Michael Green seorang penulis dan YouTube video
blogger, yang bertempat tinggal di Indiapolis, Amerika Serikat. Ia tinggal bersama
dengan istri dan anak laki-lakinya. John Green telah banyak memenangkan
penghargaan, antara lain : Printz Medal, Printz Honor, Edgar Award dan telah
menjadi finalis LA Times Book Prize. Novel The Fault in Our Stars merupakan novel
fiksi terlaris yang terjual jutaan kopi di seluruh dunia.

Sinopsis
Novel The Fault In Our Star atau salahkan bintang-bintang kita mengisahkan
seorang gadis berusia enam belas tahun bernama Hazel Grace yang menderita kanker
tiroid yang sudah menyebar hingga ke paru-paru sehingga ia butuh alat pernapasan dan
tangki oksigen kemana pun ia pergi. Hazel hanya ingin menikmati sisa hidupnya
dengan biasa-biasa saja, di antaranya dengan membaca dan menonton realityshow. Dia
dipaksa oleh ibunya untuk menghadiri Grup Pendukung Anak-anak Penderita Kanker
untuk menghilangkan depresi yang dialami oleh Hazel. Padahal Hazel malas sekali
untuk datang ke kelompok tersebut.

Namun siapa yang menyangka pertemuaan Hazel dengan Augustus Waters di


grup pendukung anak-anak penderita kanker, telah mengubah hidup Hazel 180 derajat.
Pribadi Hazel yang cendurung sinis dan pesimis berubah menjadi ceria dan berpikir
positif, sejak berkenalan dengan Augustus Waters. Augustus Waters seorang cowok
keren yang berusia tujuh belas tahun, seorang mantan pemain basket yang menderita
osteosarkoma dan mengakibatkan satu kakinya harus diamputasi. Augustus datang di
grup pendukung anak-anak penderita kanker atas permintaan teman Issac, Issac
merupakan teman Augustus dan anggota grup pendukung anak-anak penderita kanker,
Issac menderita penyakit tumor di salah satu matanya yang harus dioperasi beberapa
minggu lagi sehingga akan membuat Issac kehilangan penglihatan.

Sejak pertemuan di grup pendukung anak-anak penderita kanker, tumbuhlah


perasaan suka di antara Augustus dan Hazel. Augustus melakukan pendekatan dengan
Hazel dan mengatakan bahwa dia tampak seperti Natalie Portman di film V for
Vandetta. Hazel dan Augustus setuju untuk saling membaca novel favorit satu sama
lain. Augustus meminjamkan Hazel novel berjudul The Price of Dawn (Ganjaran Fajar),
dan Hazel merekomendasikan novel berjudul An Imperial Affliction (Kemalangan Luar
Biasa).

Augustus tertarik dengan buku yang dipinjamkan Hazel, ia tahu Hazel sangat
penasaran dengan akhir cerita novel Kemalangan Luar Biasa yang menurutnya ambigu.
Membuat Hazel ingin bertemu dengan sang penulis novel. Seminggu setelah itu,
Augustus berhasil melacak keberadaan asisten Van Houten, Lidewij. Dari Lidewij,
Augustus berhasil mengirim email. Dia memberitahu isi email Van Houten kepada
Hazel dan Hazel membuat suatu daftar pertanyaan untuk dikirimkan kepada Van
Houten, berharap dapat menjernihkan akhir cerita yang ambigu dalam novel
Kemalangan Luar Biasa. Van Houten akhirnya menjawab email, tetapi dia mengatakan
tidak bisa menjawab pertanyaan Hazel secara pribadi di email. Jika Hazel pergi ke
Amsterdam, dia mengundangnya untuk mampir di rumah Van Houten, tetapi dia tidak
bisa karena ibunya tidak punya cukup banyak uang untuk pergi ke Amsterdam.

Hazel menceritakan tentang isi balasan email itu pada Augustus. Augustus pun
membantu Hazel dengan menggunakan permintaan miliknya untuk mewujudkan
keinginan Hazel melalui organisasi bernama Yayasan Peri yang kerjanya mewujudkan
satu keinginan anak sakit. Di tengah perjuangannya atas apa yang harus dilakukannya
tentang Augustus, Hazel tiba-tiba mendapat kasus serius di mana paru-parunya
dipenuhi cairan dan dia terpaksa dibawa ke ICU. Semenjak itu beberapa dokter Hazel
tidak menyarankan dia untuk pergi ke Amsterdam, bagaimanapun juga Hazel tidak
terlalu sehat untuk melakukan perjalanan itu. Tapi disisi lain Dr. Maria mengijikan
Hazel untuk pergi ke Amsterdam karena menurutnya Hazel perlu bersenang-senang.
Perjalanan mereka cukup lancar untuk pergi ke Amsterdam. Tapi ketika Hazel dan
Augustus bertemu Van Houten mereka baru mengetahui bahwa, Van Houten bukan
seorang penulis produktif yang jenius, melainkan seorang pemabuk yang kejam dan
mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan Hazel. Keduanya sangat
kecewa, terutama Hazel yang sudah memakai permintaan Augustus. Tapi perjalanan
mereka cukup menakjubkan. Setelah keluar dari rumah Van Houten, Lidewij mengajak
mereka untuk berkunjung ke rumah Anne Frank. Awalnya Hazel tidak mau, karena dia
ingin pergi bersama Van Houten, tapi ternyata Van Houten tidak diundang, dan mereka
pergi ke rumah Anne Frank. Sayang sekali di sana sama sekali tidak ada lift, hanya ada
tangga. Tapi Hazel bersikeras akan melanjutkannya sampai ke atas. Dan mereka
berhasil, meskipun Hazel sedikit lelah.

Sebulan setelah perjalanan ke Amsterdam, Hazel dibangunkan oleh ponselnya


dengan lagunya The Hectic Glow. Artinya Augustus meneleponnya atau seseorang
menelpon dari ponselnya. Dan ternyata Augustus yang menelponnya. Dia menyuruh
Hazel untuk ke jalur cepat di Eighty-sixth and Ditch, dan memintanya untuk
membetulkan selang-G-nya yang keliru. Hazel akhirnya menelpon 911 untuk
membawanya ke rumah sakit.

Augustus pulang dari rumah sakit beberapa hari kemudian. Augustus menyuruh
Hazel untuk segera ke Jantung Harifiah Yesus. Untuk mendatangi pra-pemakanan dan
membacakan pidato untuk Augustus. Augustus Waters meninggal delapan hari setelah
pra-pemakanannya, ketika kankernya yang merupakan bagian dari dirinya, akhirnya
menghentikan jantungnya.

Evaluasi
Kelebihan dari novel The Fault in Our Stars adalah alur cerita mudah dipahami
meski alur maju mundur, dan alur tersebutlah yang membuat kita menjadi semakin
penasaran. Perwatakan tokoh yang mudah dipahami. Banyak pelajaran yang bisa
dipetik dari novel ini; ketegaran, pantang menyerah, kasih sayang orang tua,
pengorbanan dan cinta sejati

Kekurangan dari novel The Fault in Our Stars, kata-kata dalam terjemahaan


novel
The Fault in Our Stars versi Indonesia kurang luwes atau kaku Sehingga pembaca
kurang mendapatkan feel dari novel ini. Contoh beberapa kekakuan bahasa yang saya
rasakan selama membaca buku ini: Kacamata matahari, dalam bahasa inggris di
sebut sun glasses tetapi dalam novel ini diterjemahkan menjadi kacamata matahari
seharusnya kacamata hitam. Taman bermain bertema, dalam bahasa inggris
disebut Theme Park, tetapi diterjemahkan menjadi taman bermain bertema seharusnya
cukup taman hiburan.

Novel The Fault in Our Stars mengajarkan pembaca untuk tetap semangat,


tegar dan pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan sehingga pembaca dapat
lebih menghargai hidup. Novel ini membawa pembaca ke dunia para karakternya, yang
sanggup menghadapi kesulitan dengan humor-humor dan kecerdasan.

Anda mungkin juga menyukai