SUKA MAKMUE
ARTRITIS REUMATOID
ICD 10, M05
1. Pengertian Penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan
(definisi) progresif dimana sendi merupakan target utama selain organ lain,
sehingga mengakibatkan kerusakan dan deformitas sendi, bahkan
disabilitas dan kematian.
SUKA MAKMUE
B
Serologi (minimal 1 pemeriksaan
untuk dimasukkan dalam klasifikasi)
RF negatif dan ACPA negatif
RF positif lemah atau ACPA positif 0
lemah 2
RF positif kuat atau ACPA positif
kuat 3
C Protein fase akut (minimal 1
pemeriksaan untuk dimasukkan ke
klasifikasi)
CRP normal dan LED normal 0
CRP abnormal dan LED abnormal 1
D Lama Gejala
< 6 minggu 0
≥ 6 minggu 1
6. Diagnosis Lupus eritematosus sistemik
Banding Gout arthritis
Osteoarthritis
Spondilortropati seronegatif
Sindrom Sjogren
SUKA MAKMUE
SUKA MAKMUE
ARTRITIS GOUT
ICD 10, M10
1. Pengertian Gout atau pirai adalah penyakit metabolik yang sering ditemukan pada
(definisi) laki-laki > 40 tahun dan perempuan pasca menopause, karena
penumpukan kristal monosodium urat (MSU) pada jaringan akibat dari
hiperurisemia, Biasanya ditandai dengan episode artritis akut dan
kronis, pembentukan tofus, serta risiko untuk deposisi di interstitium
ginjal (Nefropati) dan saluran kemih (nefrolitiasis).
2. Anamnesa Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering mengenai
tungkai bawah (80-90% kasus) umumnya pada sendi
metatarsofalangeal I (MTP I) yang secara klasik disebut podagra,
onsetnya tiba-tiba, sendi terkena mengalami eritema, hangat,
bengkak dan nyeri tekan, serta biasanya disertai gejala sistemik,
seperti demam, menggigil, dan malaise.
Anamnesis arthritis, perjalanan penyakit ditujukan untuk mencari
adanya riwayat keluarga, penyakit lain sebagai penyebab sekunder
hiperurisemia, riwayat minum minuman beralkohol, obat-obatan
tertentu
3. Pemeriksaan Keadaan sendi harus dievaluasi apakah terdapat tanda-tanda
Fisik inflamasi, seperti eritema, hangat, bengkak, dan nyeri tekan, serta
tanda deformitas sendi dan tofi (tanda khas gout).
Sendi yang terkena biasanya pada tungkai bawah, umumnya pada
sendi metatarsofalangeal I (MTP I)
4. Pemeriksaan Pemeriksaan darah rutin, asam urat, kreatinin
Penunjang Ekskresi asam urat urin 24 jam
Bersihan kreatinin
Radiologis sendi (iika perlu)
5. Kriteria Berdasarkan ACR 2010, diagnosis ditegakkan bila salah satu dari poin
Diagnosis (A), (B), (C) berikut terpenuhi :
A. Didapatkan kristal MSU di dalam cairan sendi, atau
B. Didapatkan kristal MSU pada tofus, atau
C. Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut :
Inflamasi maksimal pada hari pertama, serangan artritis akut
lebih dari 1 kali,serangan artritis monoartikular, sendi yang
terkena berwarna kemerahan, Pembengkakan dan sakit pada
sendi metatarsofalangeal (MTP) I, serangan pada sendi MTP
unilateral, serangan pada sendi tarsal unilateral, tofus (atau
suspek tofus), hiperurisemia, pembengkakan sendi asimetris
(radiologis), kista subkortikal tanpa erosi (radiologis), kultur
bakteri cairan sendi negatif
6. Diagnosis Pseudogout (penimbunan kristal kalsium piro fosfat
Banding dehydrogenase/CPPD)
Artritis septik
Artritis reumatoid
Palindromicrheumatism
7. Terapi Non farmakologis
o Penyuluhan diet rendah purin (hindari jerohan, seafood)
o Hidrasi yang cukup
o Penurunan berat badan (target BB ideal)
o Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang
menaikkan asam urat darah (etambutol, pirazinamid,
siklosporin, asetosal, tiazid)
o Olahraga ringan
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ISKANDAR MUDA
Jl. Nasional (Meulaboh-Tapak Tuan) Km. 28,5 Ujong Patihah Kecamatan Kuala
Telp : (0655) 7141059 – 7141062 Faximile : (0655) 7141060 Kode Pos : 23661
E-mail : Website :
SUKA MAKMUE
Farmakologis
Pengobatan fase akut:
Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) kerja cepat, baik
yang non selektif maupun yang selektif.
Kortikosteroid (glukokortikoid) per oral dosis rendah,
parenteral, atau injeksi lokal IA fseperti triamsinolon 5-10 mg
untuk sendi kecil atau 20-40 mguntuk sendi besar) terutama
bila ada kontraindikasi dari OAINS.
Kolkisin dapat menjadi terapi efektif namun efeknya lebih
lambat dibandingkan OAINS dan kortikosteroid. Manfaat
kolkisin lebih nyata untuk pencegahan serangan akut,
terutama pada awal pemberian obat antihiperurisemik,
dengan dosis 0,5-1 mg/hari.
Obat antihiperurisemik seperti alopurinol tidak boleh
diberikan pada fase akut kecuali pada pasien yang sudah
rutin mengkonsumsinya.
Obat antihiperurisemik
Obat penghambatxantin oksidase (untuktipe produksi
berlebih), misalnya allopurinol
Obat urikosurik (untuk tipe ekskresi rendah), misal
probenesid,
8. Komplikasi Tofus, deformitas sendi, nefropati gout, gagal ginjal, batu saluran
kencing (obstruksi dan/atau infeksi)
9. Prognosis Angka kekambuhan gout akut: 60% dalam satu tahun pertama; 80 %
dalam 2 tahun; 90% dalam 5 tahun. Perjalanan penyakit gout akan lebih
buruk bila: onset gejala muncul pada usia muda (<30 tahun), serangan
sering berulang, kadar asam urat darah tinggi (tidak terkontrol), dan
mengenai banyak sendi. Sekitar 20 % pasien gout akan timbul
urolitiasis dengan batu asam urat atau batu kalsium oksalat.
10. Kepustakaan 1. Tjokordo RP. Hiperurisemia. Dalam: Sudoyo AW, et al editor.
Buku Ajar llmu Penyakit Dalam jilid II edisi lV. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen llmu Penyakit Dalam FKUI, 2006. Hlm
1213-7.
2. Edword ST. Artritis Pirai. Dalam: Sudoyo AW, et al editor. Buku
Ajar llmu Penyakit Dalam jilid II edisi lV. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen llmu Penyakit Dalam FKUI, 2006. Hlm
1218 - 20.
3. Chen Lon X. Primary lmmune Deficiency Diseases. ln: Longo,
Fouci, Kosper, Harrison's Principles of lnternal Medicine l8th
edition.United States of America:McGraw Hill. 2012
4. Schlesinger N. Diagnosis of Gout: Clinical, Laboratory, and
Radiologic Findings. Am JManagCare.2005 Nov;l 1 (15
suppl):s443-50.http://www.ojmc com/publicotions/supplement
SUKA MAKMUE
ARTRITIS SEPTIK
ICD 10,
1. Pengertian Artritis septik adalah infeksi pada sendi, yang umumnya disebabkan oleh
(definisi) bakteri gonokokal maupun nongonokokal. Penyakit ini disebut juga artritis
bakterialis, artritis supuratif, atau artritis infeksiosa. Penyebab
nongonokokal tersering adalah Staphylococcus aureus, diikuti oleh
Streptococcus sp. Selain itu, Escherichia coli dan Pseudomonas
aeruginosa merupakan bakteri gram negatif paling sering ditemukan
pada dewasa.
2. Anamnesa Keluhan Utama: nyeri sendi akut, nyeri tekan, hangat, gerakan
terbatas, gangguan fungsi. Pada 90% pasien umumnya hanya
terkena satu sendi, yaitu sendi lutut. Lokasi lainnya dapat luga terjadi
pada sendi panggul, bahu, pergelangan tangan atau siku meskipun
lebih jarang. Selain itu, keluhan demam ditemukan pada rentang
suhu tubuh 38.3'-38.9"C (101'-1-02oFJ, namun dapat pula ditemukan
suhu tubuh yang lebih tinggi pada keadaan, seperti: artritis reumatoid,
insufisiensi renal atau hepatik, dan kondisi yang membutuhkan terapi
imunosupresif.
Riwayat Penyakit Dahulu: prostesis sendi, injeksi intra-artikulal
trauma sendi
3. Pemeriksaan Demam pada sepertiga pasien, pemeriksaan sendi yang terlibat: hangat,
Fisik merah dan bengkak, Sebagian besar kasus mengenai 1 sendi (80%-
90%).
4. Evaluasi cairan Sinovial:
o Dapat ditemukan cairan sinovial yang keruh, serosanguin,
atau purulen.
o Jumlah sel dan diferensiasi
o Jumlah sel leukosit, yang berkisar 100,000/L (50,000-
250,000/L), dengan >90% neutrofil, merupakan karakterisitik
infeksi bakteri akut. Pada Crystal-induced, reumatoid, dan
inflamasi artritis lainnya biasanya <30,000-50,000 sel/L.
Sedangkan, hitung sel 10,000-30,000/L,50-70% neutrofil dan
sisanya limfosit, merupakan gambaran yang paling umum dari
infeksi mikobakterial dan infeksi fungal.
o Pewarnaan gram dan kultur untuk antibiotik
o Organisme yang ditemukan pada infeksi dengan S. aureus
dan streptokokus hamper mendekati tiga per empat kasus dan
sisa 30-50% infeksi disebabkan oleh gram negatif bakteri lain.
Kultur cairan sinovial positif pada >90% kasus.
o Mikroskopi polarisasi untuk mengeksklusi kristal artritis.
Pemeriksaan darah
Kultur darah bisa positif walaupun kultur cairan sinovial negatif. fumlah
sel darah putih dan diferensiasinya, protein c reaktif, laju endap darah
juga dapat membantu monitoring terapi.
Gambaran rontgen
Pada orang dewasa pencitraan tidak dapat digunakan sebagai alat
diagnostik arthritis septik, tetapi dapat membantu sebagai dasar penilaian
kerusakan sendi
5. Kriteria Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
Diagnosis pemeriksaan penunjang yang telah disebutkan.
6. Diagnosis Selulitis, bursitis, osteomielitis akut, arthritis rheumatoid, still
Banding disease, gout, dan pseudogout
7. Terapi Aspirasi sendi yang adekuat
Pengobatan empiris dengan obat antibiotik intravena dapat dimulai
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ISKANDAR MUDA
Jl. Nasional (Meulaboh-Tapak Tuan) Km. 28,5 Ujong Patihah Kecamatan Kuala
Telp : (0655) 7141059 – 7141062 Faximile : (0655) 7141060 Kode Pos : 23661
E-mail : Website :
SUKA MAKMUE
SUKA MAKMUE
OSTEOARTRITIS
ICD 10,
1. Pengertian Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif dan inflamasi yang
(definisi) ditandai dengan perubahan patologik pada seluruh struktur sendi.
Keadaan patologis yang terjadi adalah hilangnya rawan sendi hialin,
diikuti penebalan dan sklerosis tulang subkondral, pertumbuhan osteofit
pada tepi sendi, teregangnya kapsul sendi, sinovitis ringan, dan
kelemahan otot yang menyokong sendi
2. Anamnesa Nyeri sendi yang biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit
berkurang dengan istirahat. Nyeri pada OA juga dapat berupa
penjalaran atau akibat radikulopati
Hambatan gerakan sendi
Kaku pagi. Pada beberapa pasien kaku sendi dapat timbul setelah
imobilitas, seperti duduk di kursi mobil dalam waktu yang cukup
lama atau setelah bangun tidur.
Krepitasi.
Pembesaran sendi (deformitas)
Perubahan gaya berjalan.
3. Pemeriksaan Krepitasi
Fisik Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
Adanya tanda tanda peradangan
Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang permanen
Perubahan gaya berjalan
4. Pemeriksaan Darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah)
Penunjang Analisa cairan sendi (peningkatan ringan sel peradangan <8000/m,
dan peningkatan protein)
Radiologis sendi
5. Kriteria Kriteria diagnosis osteoartritis tangan berdasarkan kriteria ACR tahun
Diagnosis 1990 :
1) Nyeri tangan atau kak u, dan
2) Tiga dari empat dari kriteria berikut:
a) Pembesaran jaringan keras pada >2 dari 10 sendi tangan
tertentu (sendi DIP II dan III, sendi PIP II dan III, serta sendi
CMC I pada tangan kiri dan kanan).
b) Pembesaran jaringan keras pada > 2 sendi DIP
c) Pembengkakan pada < 3 sendi MCP
d) Deformitas pada minimal 1 dari l0 sendi tangan tertentu.
SUKA MAKMUE
SUKA MAKMUE
SPONDILOARTHROPATI
ICD 10, M05
SUKA MAKMUE
SUKA MAKMUE
FIBROMIALGIA
ICD 10. KODE
1. Pengertian Sindrom kronik yang ditandai dengan nyeri otot dan sendi yang
(definisi) menyebar luas. Sering terkait dengan kelelahan, kesulitan tidu4
gangguan kognitif, ansietas, dan depresi.l
2. Anamnesa Keluhan subyektif nyeri otot dan sendi yang menyebar luas. Sering
terkait dengan kelelahan, kesulitan tidu4 gangguan kognitif, ansietas,
dan depresi
3. Kriteria
Diagnosis
SUKA MAKMUE
SUKA MAKMUE
NYERI PINGGANG
ICD 10. KODE
1. Pengertian Nyeri pinggang diartikan sebagai nyeri pada daerah pinggang atau punggung
(definisi) bagian bawah (low back pain) yaitu daerah di daerah lumbal antara tulang
rusuk paling bawah dan garis pinggang. Identifikasi faktor risiko penting untuk
memahami penyakit dasarnya, umumnya berhubungan dengan radikulopati,
fraktur, infeksi,
tumor, atau nyeri alih visera.
Klasifikasi nyeri pinggang (LBP):3
- Akut : durasi 0-3 bulan
- Kronik
2. Anamnesa Deskripsi nyeri pinggang: sifat, tingkat beratnya nyeri, onset, durasi,
frekuensi,lokasi nyeri, distribusi/penjalaran, serta faktor pencetus atau yang
memperberat.
Adakah tanda bahaya (red flags) atau tanda waspada $tellow flags).1'2
Adakah defisit neurologis
3. Pemeriksaan Inspeksi bentuk tulang belakang dengan posisi pasien berdiri, terlentang,
Fisik atautelungkup:adakah kifosis/skoliosis/hiperlordosis/gibbus/deformitas
Iain
Palpasi untuk menilai kelainan struktur anatomis, Iokasi dan adanya nyeri
tekan
Perkusi daerah sekitar tulang belakang seperti pemeriksaan nyeri ketok
padadaerah kostovertebra untuk menyingkirkan kemungkinan sumber nyeri
dari ginjal
Pemeriksaan persendian sakroiliaka: tes Fabere atau Patrick yaitu abduksi
dan rotasi eksternal panggul; pelvic rock test dengan cara meletakkan jari-
jari pada krista iliaka bilateral dan ibu jari pada spina iliaka anterior superior
dan kemudiandilakukan tekanan kea rah garis tengah.
Pemeriksaan neurologis sesuai dermatom keluhan nyeri, tes Laseque atau
straightleg raising fStR_/atau reverse.Sl& serta pemeriksaan kekuatan otot
ekstremitasinferior.
Pemeriksaan pergerakan tulang belakang: Schober test, Iateral flexion.
Sindrom kauda ekuina ditandai dengan kesulitan miksi, berkurangnya
tonussphincter ani atau inkontinensia
4. Pemeriksaan Foto lumbosacral
Penunjang MRI
BMD
5. Terapi Analgetik atau obat anti inflamasi non steroid, untuk mengatasi nyeri.
, Muscle relaxan, anti depresan trisiklik
6. Prognosis Dubia ad bonam
SUKA MAKMUE
OSTEOPOROSIS
Kode : ICD M.80 & M.81
SUKA MAKMUE