PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi yang baru, hal ini
diatur dalam pasal 12B dan 12C UU Tipikor tahun 2001, selain itu pasal 16
UU no.30/2002 tentang KPK dan Peraturan KPK (Perkom) no.02 tahun 2014
dan Perkom no.06 tahun 2015 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan
Status Gratifikasi.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
Direksi
Komisaris
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Tujuan 6
B. Ruang Lingkup 6
C. Prinsip Dasar Pengendalian Gratifikasi 7
D. Referensi 10
BAB II : PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI
A. DEFINISI 11
B. JENIS GRATIFIKASI 11
1. Gratifikasi Yang Boleh Diterima 11
2. Karakteristik Gratifikasi Yang Boleh Diterima 13
3. Gratifikasi Yang Tidak Boleh Diterima 14
4. Karakteristik Gratifikasi Yang Dilarang 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN 42
BAB I
PENDAHULUAN
Terkait dengan hubungan bisnis, hal yang sering terjadi dan tidak
terhindarkan dalam kegiatan kerja sehari-hari adalah adanya pemberian
dari satu pihak kepada pihak lainnya oleh sebab itu, untuk menjaga
hubungan bisnis tetap berada pada koridor etika dan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik, maka diperlukan pengaturan mengenai
gratifikasi dan tata cara/ mekanisme pelaporannya di lingkungan PT
Perkebunan Nusantara II (selanjutnya disebut PTPN 2).
A. TUJUAN
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman ini adalah mengatur hal-hal yang terkait dengan
Tim Pengendalian Gratifikasi dan mekanisme pelaporannya di lingkungan
PTPN 2 dan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)
Republik Indonesia.
D. PENGERTIAN
2. Ketua Tim UPG adalah pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama,
yang bertanggung jawab atas terlaksanannya program kepatuhan di
PTPN 2 dan memastikan bahwa insan PTPN 2 mematuhi peraturan
perundang undangan dan ketentuan Pemerintah serta peraturan
peraturan yang berlaku di lingkungan PTPN 2.
10. Keluarga Inti dalam Pedoman ini adalah suami atau isteri dan anak-
anak dari insan PTPN 2
12. Pemberi adalah insan PTPN 2 dan/ atau Pihak Ketiga yang
memberikan Gratifikasi.
14. Pegawai Negeri (Pn) meliputi Aparatur Sipil Negara, Pejabat Publik,
Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara /daerah;
dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negara/
daerah; korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/ masyarakat..
D REFERENSI
BAB II
A. DEFINISI
B. JENIS GRATIFIKASI
b) Hadiah tanda kasih dalam bentuk uang atau barang yang memiliki
nilai jual dalam penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran,
aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/
agama lainnya dengan batasan nilai per pemberi dalam setiap
acara paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
j) Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta
sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti
rapat, seminar, workshop, konfrensi, pelatihan, atau kegiatan lain
sejenis yang berlaku umum.
k) Penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang atau barang
yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang
diberikan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
BAB III
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
A. PINSIP DASAR
1. PENGENDALIAN GRATIFIKASI
a. Bagi Individu.
Membentuk pegawai yang berintegritas
Meningkatkan kesadaran pegawai untuk menolak gratifikasi,
b. Bagi Instansi.
Membentuk citra positif dan kredibilitas instansi
Mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yang
kondusif dalam pencegahan korupsi.
c. Bagi Masyarakat.
Memperoleh layanan dengan baik tanpa memberikan
gratifikasi maupun uang pelican, suap dan pemerasan.
Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi baru yang
diatur dalam pasal 12B dan 12C UU Tipikor tahun 2001, namun jika
penerima gratifikasi melaporkan pada KPK paling lambat 30 hari kerja,
maka Pn/ PN dibebaskan dari ancaman pidana gratifikasi.
Pasal 12B
Pasal 12C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12B ayat (1) tidak
berlaku jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya
kepada KPK.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga
Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh insan PTPN 2 dengan
kewajiban pelaporan mengikat kepada Wajib Lapor Gratifikasi.
Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman ini akan dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
BAB IV
A. LAPORAN GRATIFIKASI
1. Identitas pelapor, terdiri dari nama lengkap, jabatan, tim kerja, alamat
email dan nomor telpon, serta nomor kebun (untuk kebun dan distrik).
www.kpk.go.id/layanan-publik/gratifikasi/formulir-gratifikasi
a. Nomor Laporan;
b. Tanggal Laporan;
11. KPK akan memasukan data Gratifikasi yang diterima dari TPG
PTPN 2 ke dalam database Gratifikasi milik KPK.
a. Nomor Laporan;
b. Tanggal Laporan;
1. Nomor Laporan;
2. Tanggal Laporan;
A. PRINSIP DASAR
TPG juga menjadi perpanjangan tangan KPK dalam hal pusat informasi
gratifikasi. Selain itu TPG berperan sebagai unit yang memberikan
masukan kepada manajemen PTPN 2 untuk memperbaiki area yang
rawan gratifikasi atau korupsi.
BAB VI
IMPLEMENTASI
A. IMPLEMENTASI
B. PERLINDUNGAN PELAPOR
41 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
LAMPIRAN
FORM I
PELAPORAN PENERIMAAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)
Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan
Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II - (SK Direksi No.
2.1/Kpts/R.../..../2017) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan
penerimaan hadiah/cinderamata danm hiburan (entertainmen) sebagai berikut:
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
1. Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang diterima sebagaimana tercantum dalam
tabel di bawah ini :
No TGL BENTUK NILAI JLH PEMBERI KET
PEMBERIAN PEMBERIAN HADIAH HADIAH
/PENERIMAAN
Catatan :
2. Apakah Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui
atasan Saudara?
Ya / Tidak *
..................................
Pelapor
( ....................................) (.......................................)
Tembusan:
(atasan langsung pelapor)
*) Coret yang tidak perlu
FORM II
PELAPORAN PEMBERIAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)
Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan
Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II - (SK Direksi No.
2.1/Kpts/R.../..../2017) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan
penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) sebagai berikut:
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
1. Sebutkan Keterangan mengenai Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang diterima
sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
No TGL BENTUK NILAI JLH PENERIMA KET
PEMBERIAN PEMBERIAN HADIAH HADIAH
/PENERIMAAN
Catatan :
2. Apakah Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui
atasan Saudara?
...................................
Pelapor
( ....................................) (.......................................)
atasan langsung pelapor
*) Coret yang tidak perlu
FORM III
PELAPORAN PEMBERIAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)
Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan
Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II - (SK Direksi
No.2.1/Kpts/R.../..../2017) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan
laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainmen) sebagai berikut:
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
1. Sebutkan Keterangan mengenai Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang tidak
sesuai Ketentuan sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
Catatan :
2. Apakah Permintaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan akan diberikan sudah
diketahui oleh atasan Saudara?
....................................
Pelapor
( ....................................) (.......................................)
atasan langsung pelapor
*) Diisi oleh atasan langsung pelapor
REVIEW II
No PERTANYAAN YA TIDAK
REVIEW III
No PERTANYAAN YA TIDAK
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Pemberi Persetujuan Tgl Persetujuan TT pemberi persetujuan