Anda di halaman 1dari 47

PTPN II

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS


DALAM MENERAPKAN PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Dalam rangka membangun Budaya perusahaan yang bersih, jujur dan


transparan yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik, Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara II sepakat
secara bersama menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi di lingkungan
Perusahaan.

Program Pengendalian Gratifikasi ini merupakan salah satu softstructure


Good Corporate Governance, sebagai pelaksanaan dari Per-01/MBU/2011,
yang dijabarkan dengan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor :
SK-16/ S.MBU/ 2012 tentang Indikator Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik pada BUMN,

Program Pengendalian Gratifikasi adalah serangkaian kegiatan yang


berkesinambungan dengan peran serta aktif organisasi mitra bersama KPK
untuk mengendalikan gratifikasi di lingkungan PT Perkebunan Nusantara II.

Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi yang baru, hal ini
diatur dalam pasal 12B dan 12C UU Tipikor tahun 2001, selain itu pasal 16
UU no.30/2002 tentang KPK dan Peraturan KPK (Perkom) no.02 tahun 2014
dan Perkom no.06 tahun 2015 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan
Status Gratifikasi.

Melalui Program Pengendalian Gratifikasi ini diharapkan akan memberikan


manfaat :

1. Membantu meningkatkan pemahaman ketentuan gratifikasi.

2. Meningkatkan kesadaran pelaporan atas penerimaan gratifikasi.

1 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

3. Menciptakan lingkungan pengendalian yang transparan dan


akuntabel.

4. Meminimalisasi kendala psikologis dalam pelaporan kepada KPK.

5. Memberikan pelayanan kepada stakeholder, yang bersih dari praktek


gratifikasi.

6. Sebagai perangkat manajemen dalam pengawasan gratifikasi.

Dengan diberlakukannya Program Pengendalian Gratifikasi ini di lingkungan


PTPN 2dan disepakati oleh dua organ perseroan, diharapkan kegiatan usaha
perseroan dapat dilaksanakan secara lebih bersih, transparan dan akuntabel,
sesuai dengan asas-asas Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam upaya
untuk mencapai Visi dan Misi perusahaan yang telah ditetapkan.

Tanjung Morawa, 2017

PT PERKEBUNAN NUSANTARA II

Direksi
Komisaris

Djafar Badjeber Teten Djaka Triana


Komisaris Utama Direktur Utama

2 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Tujuan 6
B. Ruang Lingkup 6
C. Prinsip Dasar Pengendalian Gratifikasi 7
D. Referensi 10
BAB II : PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI
A. DEFINISI 11
B. JENIS GRATIFIKASI 11
1. Gratifikasi Yang Boleh Diterima 11
2. Karakteristik Gratifikasi Yang Boleh Diterima 13
3. Gratifikasi Yang Tidak Boleh Diterima 14
4. Karakteristik Gratifikasi Yang Dilarang 15

BAB III : PENGENDALIAN GRATIFIKASI 16


A. PRINSIP DASAR 16
B. KOMITMEN PENGENDALIAN GRATIFIKASI 16
C. LANDASAN HUKUM PENGENDALIAN GRATIFIKASI 17
BAGI PEGAWAI NEGERI & PENYELENGGARA
NEGARA
D. SANKSI ATAS PENYELENGGARAAN 19
BAB IV : MEKANISME DAN TATA CARA PELAPORAN
GRATIFIKASI 20
A. Laporan Gratifikasi 20
B. Media Pelaporan Gratifikasi 21
C. Ketentuan terkait Pelapor 21
D. Prosedur tindak lanjut atas Pelaporan Gratifikasi yang 22
diterima TPG PTPN 2
1. Laporan gratifikasi yang ditangani KPK 22

2. Laporan gratifikasi yang ditangani oleh perusahaan 25

3i Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

3. Tindak lanjut penanganan laporan dugaan 28


gratifikasi yang diterima TPG PTPN 2 dari WBS,
instansi berwenang dan/atau masyarakat
a. Tindak lanjut penanganan laporan dugaan 28
gratifikasi yang diperoleh dari WBS.
b. Tindak lanjut penanganan laporan dugaan 29
gratifikasi yang diperoleh dari Instansi
berwenang.dan/atau masyarakat.
4. Tindak Lanjut Penanganan setelah keluarnya 32
keputusan peruntukan benda gratifikasi.
1) Peruntukan benda gratifikasi berdasarkan surat 32
keputusan pimpinan KPK
2) Peruntukan benda gratifikasi berdasarkan surat 35
keputusan Sekretaris Perusahaan
BAB V : KETENTUAN TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (TPG)
PTPN 2 38
A. Prinsip Dasar 38
B. Tugas Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) 38

BAB VI IMPLEMENTASI PEDOMAN TIM PENGENDALIAN


GRATIFIKASI (TGP) 40
A. Implementasi 40
B. Perlindungan Pelapor 41
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan 41
program Pengendalian Gratifikasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN 42

ii 4 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, suatu perusahaan tidak dapat


terlepas dari interaksi dengan banyak pihak, baik pihak internal
perusahaan maupun pihak di luar perusahaan guna menjalin kerja sama
bisnis yang harmonis, serasi dan berkesinambungan.

Terkait dengan hubungan bisnis, hal yang sering terjadi dan tidak
terhindarkan dalam kegiatan kerja sehari-hari adalah adanya pemberian
dari satu pihak kepada pihak lainnya oleh sebab itu, untuk menjaga
hubungan bisnis tetap berada pada koridor etika dan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik, maka diperlukan pengaturan mengenai
gratifikasi dan tata cara/ mekanisme pelaporannya di lingkungan PT
Perkebunan Nusantara II (selanjutnya disebut PTPN 2).

Bahwa untuk mendukung penerapan kebijakan gratifikasi yang telah


berlaku di lingkungan PTPN 2 sebagaimana tercantum dalam Pedoman
Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian Hadiah/ Cinderamata
dan Hiburan (Entertainment) yang berlaku saat ini, maka dipandang perlu
untuk mengadakan suatu pengaturan tersendiri mengenai Tim
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan PTPN 2.

Diharapakan seluruh insan PTPN 2 dapat mematuhi ketentuan mengenai


gratifikasi yang berlaku di Lingkungan PTPN 2, karena dengan
menyampaikan laporan gratifikasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, maka insan PTPN 2 yang bersangkutan terlindungi dan
terhindar dari kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana
suap sebagaimana diatur pada pasal 12 B Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

5 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi


yang menyatakan bahwa “ Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri

atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila


berhubungan dengan jabatan dan yang berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya.

A. TUJUAN

Tujuan penyusunan Pedoman Tim Pengendalian Gratifikasi (untuk


selanjutnya disebut “PEDOMAN” ini adalah sebagai berikut

1. Membentuk lingkungan instansi/ organisasi yang sadar dan terkendali


dalam penanganan praktik gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan
dan akuntabilitas dalam kegiatan bisnis sehari-hari perusahaan dapat
semakin terimplementasi.

2. Sebagai referensi bagi seluruh insan PTPN 2 mengenai pemahaman


tentang gratifikasi, menguraikan proses pelaporan, aspek pencegahan
dan penindakan, pengenalan sistem pengendalian gratifikasi serta
pengaturan Tim Pengendalian Gratifikasi PT Perkebunan Nusantara II,
sehingga penerapan kebijakan gratifikasi di PTPN 2 dapat lebih
terarah dan menyeluruh, yang pada akhirnya dapat mendorong
terlaksananya etika bisnis yang tinggi dan mencegah timbulnya
benturan kepentingan, kecurangan serta penyimpangan perilaku
lainnya dalam praktek bisnis perusahaan sehari-hari.

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman ini adalah mengatur hal-hal yang terkait dengan
Tim Pengendalian Gratifikasi dan mekanisme pelaporannya di lingkungan
PTPN 2 dan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)
Republik Indonesia.

6 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

C. PRINSIP DASAR PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Prinsip dasar dari pengendalian gratifikasi yaitu tidak menerima, tidak


member dan menolak pemberian gratifikasi yang berhubungan dengan
jabatan dan berlawanan dengan tugas /kewajibannya.

D. PENGERTIAN

Istilah-istilah berikut dalam Pedoman ini wajib didefinisikan sebagaimana


di bawah ini kecuali jika diatur lain :

1. Atasan Langsung adalah pimpinan langsung dari insan PTPN 2,


minimal setingkat Kepala Bagian di Kantor Direksi, General Manajer di
Distirk, Manajer Kebun sampai dengan Komisaris Utama dan/ atau
Direktur Utama sesuai dengan jabatan dari pelapor.

2. Ketua Tim UPG adalah pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama,
yang bertanggung jawab atas terlaksanannya program kepatuhan di
PTPN 2 dan memastikan bahwa insan PTPN 2 mematuhi peraturan
perundang undangan dan ketentuan Pemerintah serta peraturan
peraturan yang berlaku di lingkungan PTPN 2.

3. Code of Conduct (CoC) PTPN 2 adalah pedoman yang mengatur


etika usaha dan tata perilaku insan PTPN 2 untuk melaksanakan
praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang baik.

4. Fungsi Complaince adalah organ yg bertugas untuk melaksanakan


pengembangan, pembinaan, penerapan dan penegakan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance.

7 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

5. Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip-prinsip yang


mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan
berlandaskan peraturan perundang undangan dan etika berusaha.

6. Hadiah/Cinderamata adalah prinsip pemberian dalam bentuk uang


dan/atau setara uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman
tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang tidak dinikmati
bersama-sama dengan pemberi.

7. Hiburan (Entertainment) adalah segala sesuatu baik yg berbentuk


kata-kata, tempat, benda, perilaku yang menurut pemikiran logika
yang wajar bersifat menghibur dan menyenangkan hati, yang dinikmati
bersama-sama derngan pemberi, termasuk tapi tidak terbatas pada
musik, film, opera. drama, permainan, olah raga, dan wisata.

8. Insan PTPN 2 yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah Dewan


Komisaris, Direksi, karyawan yang bekerja untuk dan atas nama
PTPN 2 serta personil yang bekerja di lingkungan PTPN 2 termasuk
anggota keluarga intinya.

9. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah komisi/ lembaga


negara yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya
dengan independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun,
sebagimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana korupsi.

10. Keluarga Inti dalam Pedoman ini adalah suami atau isteri dan anak-
anak dari insan PTPN 2

11. Pelapor adalah Wajib Lapor Gratifikasi yang menyampaikan laporan


atas penolakan, penerimaan, pemberian dan pemberian atas

8 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

permintaan hadiah/fasilitas atau gratifikasi sebagaimana diatur dalam


Pedoman ini.

12. Pemberi adalah insan PTPN 2 dan/ atau Pihak Ketiga yang
memberikan Gratifikasi.

13. Penerima adalah insan PTPN 2 yg menerima Gratifikasi.

14. Pegawai Negeri (Pn) meliputi Aparatur Sipil Negara, Pejabat Publik,
Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara /daerah;
dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negara/
daerah; korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/ masyarakat..

15. Penyelenggara Negara (PN) adalah Pejabat Negara yang


menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pejabat lain yang
fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16. Perusahaan adalah PTPN 2 beserta anak perusahaan dan afiliasinya

17. Pihak Ketiga adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum


yang memiliki atau tidak memiliki hubungan bisnis dengan
Perusahaan atau merupakan pesaing PTPN 2 termasuk tapi tidak
terbatas pada vendor, supplier, dealer, agen, bank counterpart
maupun mitra kerja Pihak Ketiga.

18. Tim Pengendalian Gratifikasi PTPN 2 atau yang disingkat TPG


PTPN 2 adalah tim yang berada di bawah pengelolaan - Sekretaris
Perusahaan yang bertugas dan mempunyai tanggung jawab dalam
implementasi dan pengelolaan Gratifikasi di PTPN 2, anak
Perusahaan dan afiliasinya.

9 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

19. Wajib Lapor Gratifiasi adalah Dewan Komisaris, Direksi dan


karyawan yang bekerja dan menerima upah di dalam hubungan kerja
dengan Perusahaan, yang berstatus Pekerja Waktu Tidak Tertentu.

D REFERENSI

1. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2. Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik


Negara

3. Undang-Undang No.30 Tahun 2002 Tentang Komisi


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)

4. Undang-Undang No31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang No.20


Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

5. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

6. Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang


Penerapan tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

7. Peraturan KPK Nomor : 02 Tahun 2014 dan nomor 06 Tahun 2015


tentang pedoman Pelaporan dan Penetapan status Gratifikasi.

7. Pedoman Etika Usaha & Tata Perilaku (Code of Conduct) PTPN 2

10 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB II

PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI

A. DEFINISI

Gratifikasi adalah semua pemberian yang diterima oleh Pegawai Negeri


atau Penyelenggara Negara (Pn/ PN). Oleh karenan itu Gratifikasi
memiliki arti yang netral, sehingga tidak semua gratifikasi merupakan hal
yang dilarang atau sesuatu yang salah.

Gratifikasi yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah “pemberian dalam


arti luas”, yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-Cuma,dan fasilitas lainnya, baik yang diterima
di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana elektronik dan/atau tanpa sarana elektronik.

B. JENIS GRATIFIKASI

1. GRATIFIKASI YANG BOLEH DITERIMA

Pada dasarnya semua gratifikasi yang diterima oleh Pn/PN wajib


dilaporkan pada KPK kecuali :

a) Pemberian dari keluarga, yakni kakek/ nenek, bapak/ibu/mertua,


suami/ istri, anak/ anak menantu, cucu, besan, paman/ bibi, kakak
ipar/ adik ipar, sepupu/ keponakan. Gratifikasi dari pihakpihak

11 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

tersebut boleh diterima dengan syarat tidak memiliki benturan


kepentingan dengan posisi atau jabatan penerima.

b) Hadiah tanda kasih dalam bentuk uang atau barang yang memiliki
nilai jual dalam penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran,
aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/
agama lainnya dengan batasan nilai per pemberi dalam setiap
acara paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

c) Pemberian terkait dengan musibah atau bencana alam yang


dialami oleh penerima, bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak
penerima gratifikasi paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah)

d) Pemberian sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pension,


promosi jabatan, ulang tahun ataupun perayaan lainnya yang lazim
dilakukan dalam konteks social sesama rekan kerja. Pemberian
tersebut tidak berbentuk uang ataupun setara uang, misalnya
pemberian voucer belanja, pulsa, cek atau giro. Nilai pemberian
paling banyak Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per
pemberian per orang, dengan batasan total pemberian selama
satu tahun sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari
pemberi yang sama.

e) Pemberian sesama pegawai dengan batasan paling banyak


Rp.200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per pemberian per orang,
dengan batasan total pemberian selama satu tahun sebesar
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari pemberi yang sama.
Pemberian tersebut tidak berbentuk uang ataupun setara uang,
misalnya voucher belanja, pulsa, cek atau giro.

f) Hidangan atau sajian yang berlaku umum.

12 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

g) Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan


menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan, atau
kompetisi yang tidak terkait dengan kedinasan.

h) Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi, atau


kepemilikan saham pribadi yang berlaku umum.

i) Manfaat bagi seluruh peserta koperasi pegawai berdasarkan


keanggotaan koperasi pegawai yang berlaku umum.

j) Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta
sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti
rapat, seminar, workshop, konfrensi, pelatihan, atau kegiatan lain
sejenis yang berlaku umum.
k) Penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang atau barang
yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang
diberikan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

l) Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan yang tidak


terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari pejabat/ pegawai, tidak
memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal
instansi pegawai.

2. KARAKTERISTIK GRATIFIKASI YANG BOLEH DITERIMA

Gratifikasi yang boleh diterima memiliki karakteristik sebagai berikut :


a) Berlaku umum, yaitu suatu kondisi pemberian yang diberlakukan
sama dalam hal jenis, bentuk, persyaratan atau nilai, untuk semua
peserta dan memenuhi prinsip kewajaran atau kepatutan.

b) Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku.
13 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

c) Dipandang sebagai wujud ekspresi, keramah-tamahan,


penghormatan dalam hubungan social antar sesama dalam
batasan nilai yang wajar.

d) Merupakan bentuk pemberian yang berada dalam ranah adat


istiadat kebiasaan, dan norma yang hidup di masyarakat dalam
batasan nilai yang wajar.

3. GRATIFIKASI YANG TIDAK BOLEH DITERIMA

Gratifikasi yang tidak boleh diterima adalah gratifikasi terlarang, yaitu


yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan
kewajiban pegawai negeri atau penyelenggara Negara.

Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah contoh gratifikasi


yang tidak boleh diterima :
a) Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat diluar
penerimaan yang sah.

b) Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran diluar


penerimaan yang sah.

c) Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring


dan evaluasi diluar penerimaan yang sah.

d) Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas diluar penerimaan


yang sah/ resmi dari instansi.

e) Dalam proses penerimaan /promosi/ mutasi pegawai

f) Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan


dengan pihak lain terkait dengan pelaksanaan tugas dan
kewenangannya.

14 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

g) Sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/ kontrak/ kesepakatan


dengan pihak lain.

h) Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah


proses pengadaan barang dan jasa.

i) Merupakan hadiah atau souvenir bagi pegawai/ pengawas/ tamu


selama kunjungan dinas.

j) Merupakan fasilitas hiburan, fasilitas wisata, voucher oleh pejabat/


pegawai dalam kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas
dan kewajibannya dengan pemberi gratifikasi yang tidak relevan
dengan penugasan yang diterima.

k) Dalam rangka mempengaruhi kebijakan/ keputusan/ perlakuan


pemangku kewenangan.

l) Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan jabatan dan


bertentangan dengan kewajiban/ tugas pejabat/ pegawai.

4. KARAKTERISTIK GRATIFIKASI YANG DILARANG.

Gratifikasi yang dilarang pada dasarnya adalah suap yang tertunda


atau suap terselubung memiliki karakteristik sebagai berikut :

a) Gratifikasi yang diterima berhubungan dengan jabatan.

b) Penerimaan tersebut dilarang oleh peraturan yang berlaku,


bertentangan dengan kode etik, memiliki konflik kepentingan atau
merupakan penerimaan yang tidak patut/ tidak wajar.

15 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB III

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

A. PINSIP DASAR

1. PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Pengendalian Gratifikasi adalah bagian dari upaya pembangunan


suatu sistim pencegahan korupsi. Sistim ini bertujuan untuk
mengendalikan penerimaan gratifikasi secara transparan dan
akuntabel melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan partisipasi
aktif badan pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat untuk
membentuk lingkungan pengendalian gratifikasi.

2. MANFAAT PENGENDALIAN GRATIFIKASI

a. Bagi Individu.
 Membentuk pegawai yang berintegritas
 Meningkatkan kesadaran pegawai untuk menolak gratifikasi,
b. Bagi Instansi.
 Membentuk citra positif dan kredibilitas instansi
 Mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yang
kondusif dalam pencegahan korupsi.
c. Bagi Masyarakat.
 Memperoleh layanan dengan baik tanpa memberikan
gratifikasi maupun uang pelican, suap dan pemerasan.

16 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

B. KOMITMEN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Komitmen Pengendalian Gratifikasi merupakan tahapan awal dari


pengendalian gratifikasi, bentuknya berupa pernyataan resmi pimpinan
instansi secara tertulis untuk menerapkan pengendalian gratifikasi.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada seluruh jajaran pejabat dan
pegawai PTPN 2, rekanan serta pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen Pengendalian Gratifikasi PTPN 2 :

a) Tidak menawarkan atau memberikan suap, gratifikasi atau uang


pelicin dalam bentuk apapun kepada lembaga negara/ pemerintah,
perseorangan atau kelembagaan, perusahaan domestik atau asing
b) Tidak menerima gratifikasi yang dianggap suap dalam bentuk
apapun terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
c) Menerapkan dan melaksanakan fungsi pengendalian gratifikasi,
termasuk melalui pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).
d) Menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengendalian gratifikasi.
e) Menjaga kerahasiaan data pelapor dan memberikan jaminan
perlindungan bagi pelapor gratifikasi.
f) Mengupayakan pencegahan korupsi dan/ atau gratifikasi yang
dianggap suap di lingkungannya.

Pimpinan instansi berperan penting sebagai teladan yang memberikan


contoh dan mendorong pembangunan dan penerapan pengendalian
gratifikasi dilingkungannya secara berkesinambungan (tone from the
top) dan peran serta aktif dari seluruh pegawai instansi dan pemangku
kepentingan dibutuhkan untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan
penerapan pengendalian gratifikasi.

17 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

C. LANDASAN HUKUM PENGENDALIAN GRATIFIKASI BAGI


PEGAWAI NEGERI & PENYELENGGARA NEGARA

Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi baru yang
diatur dalam pasal 12B dan 12C UU Tipikor tahun 2001, namun jika
penerima gratifikasi melaporkan pada KPK paling lambat 30 hari kerja,
maka Pn/ PN dibebaskan dari ancaman pidana gratifikasi.

Pasal 12B

(1) Setiap gratifikasi kepada Pn/ PN dianggap pemberian suap, jika


berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) yang nilainya Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) atau
lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan
suap dilakukan oleh penerima gratifikasi.
b) yang nilainya kurang dari Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta
rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan
oleh penuntut umum..
(2) Pidana bagi Pn/PN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana
denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)

Pasal 12C

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12B ayat (1) tidak
berlaku jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya
kepada KPK.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga

18 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut


diterima.

Selain itu, pasal 16 UU No.30/ 2002 tentang KPK juga mengatur


bahwa setiap Pn/PN yang menerima gratifikasi wajib melaporkan
kepada KPK paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak tanggal
penerimaan.

KPK menerbitkan Peraturan KPK (Perkom) Nomor 02 Tahun 2014 dan


Perkom Nomor 06 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaporan dan
Penetapan Status Gratifikasi. Untuk menjelaskan lebih jauh, KPK juga
menerbitkan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagaimana
diamanatkan oleh pasal 16 Perkom tersebut.

D. SANKSI ATAS PELANGGARAN

Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh insan PTPN 2 dengan
kewajiban pelaporan mengikat kepada Wajib Lapor Gratifikasi.
Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman ini akan dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

Melakukan pelaporan gratifikasi berarti telah melindungi diri sendiri dan


keluarga dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana suap.

19 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB IV

MEKANISME DAN TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI

A. LAPORAN GRATIFIKASI

Setiap Insan PTPN 2 wajib untuk menyampaikan laporan Gratifikasi dalam


hal :

1. Telah menerima Benda Gratifikasi

2. Telah menolak suatu pemberian Benda Gratifikasi

3. Telah memberikan Benda Gratifikasi

Laporan gratifikasi wajib disampaikan kepada KPK paling lambat 30 (tiga


puluh) hari kerja sejak gratifikasi diterima, atau melaporkannya melalui
TPG PTPN 2 selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak gratifikasi
diterima.

Laporan Gratifikasi sekurang-kurangnya memuat informasi-informasi


sebagai berikut :

1. Identitas pelapor, terdiri dari nama lengkap, jabatan, tim kerja, alamat
email dan nomor telpon, serta nomor kebun (untuk kebun dan distrik).

20 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

2. Bentuk dan jenis pratik Gratifikasi yang telah dilakukan, yaitu


penolakan, penerimaan, pemberian dan/atau pemberian atas
permintaan.

3. Bentuk dan jenis Gratifikasi, yaitu spesifikasi wujud dari Benda


Gratifikasi; contohnya : uang, balpoint, dan sebagainya

4. Waktu dan/atau rentang waktu dan lokasi dilakukan praktek Gratifikasi

5. Nama pihak/lembaga Pemberi, Penerima atau Peminta Gratifikasi

6. Nilai/ perkiraan nilai materil dari Benda Gratifikasi

7. Dokumen kelengkapan pendukung lainnya.

B MEDIA PELAPORAN GRATIFIKASI

Jika insan PTPN2 menerima/ menolak/memberikan gratifikasi, dapat


melaporkannya kepada kepada KPK dengan mengisi formulir laporan
penerimaan gratifikasi yang dapat diunduh melalui :

www.kpk.go.id/layanan-publik/gratifikasi/formulir-gratifikasi

Formulir laporan gratifikasi dapat diserahkan kepada KPK dengan cara :

a) Penyerahan langsung atau melalui surat ke alamat Jl. Kuningan


Persada kav.4, Setiabudi Jakarta Selatan 12950.
b) Melalui Tim Pengendali Gratifikasi (TPG) PTPN 2.
c) E-mail ke pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id.
d) Faksimili ke 021-52892459
e) Website pelaporan online : https://gol.kpk.go.id

C. KETENTUAN TERKAIT PELAPOR

1. Dalam hal diperlukan, Pelapor wajib memenuhi undangan TPG PTPN


2 dan/atau KPK jika menurut pertimbangan TPG PTPN 2 dan/atau

21 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

KPK diperlukan informasi lebih lanjut terkait praktek Gratifikasi yang


telah dilaporkannya. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi &
melakukan pemetaan/ mapping terhadap praktek Gratifikasi yang
dilaporkannya.

2. TPG PTPN 2 dan/ atau KPK akan menerbitkan Surat Keputusan


mengenai kepemilikan Benda Gratifikasi sesuai dengan
kewenangannya masing-masing & Pelapor diwajibkan patuh terhadap
keputusan tersebut.

3. Pelapor yang telah menyampaikan Laporan Gratifikasi sesuai


ketentuan berdasarkan Pedoman ini tidak dikenakan ancaman tindak
pidana sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20
tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

D. PROSEDUR TINDAK LANJUT ATAS PELAPORAN GRATIFIKASI


YANG DITERIMA TPG PTPN 2

Seluruh Laporan Gratifikasi yang diterima TPG PTPN 2 akan diverifikasi


kelengkapannya kemudian dokumen laporan diriviu. Rekapitulasi laporan
dan riviu tersebut kemudian diteruskan ke KPK selambat-lambatnya 14
(empat belas) HK setelah laporan diterima TPG PTPN 2

Ketentuan terkait pengklasifikasian dimaksud adalah sebagai berikut :

I. LAPORAN GRATIFIKASI YANG DITANGANI KPK

1. Pelapor mengisi aplikasi dan/atau Formulir Gratifikasi yang


disediakan TPG PTPN 2 serta melengkapi laporan tersebut
dengan dokumen-dokumen yang terkait/relevan untuk kemudian
disampaikan kepada TPG PTPN 2. Selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hk sejak gratifikasi diterima. Dokumen-dokumen terkait/ relevan
dimaksud antara lain berupa:

22 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi

b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja


atau pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi,
pelatihan dll;

c. Daftar pemberian hadiah

d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi


praktek Gratifikasi yang dilakukan.

Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya


selanjutnya secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”.

2. Dalam hal laporan yang diterima adalah dalam bentuk hardcopy.


TPG PTPN 2 menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data
yang tercantum pada Formulir Gratifikasi tersebut ke dalam
Register Gratifikasi yang berisi antara lain:

a. Nomor Laporan;

b. Tanggal Laporan;

c. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);

d. Nama pihak/lembaga Pemberi;

e. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;

f. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.

3. TPG PTPN 2 memastikan kelengkapan data dalam Formulir


Gratifikasi dan memastikannya. Dalam hal diperlukan TPG PTPN 2
dapat menerima Pelapor untuk melengkapi dokumentasi jika
menurut TPG PTPN 2 masih terdapat kekurangan dan diperlukan
informasi tambahan.

23 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

4. Apabila Laporan gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka TPG PTPN


2 membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada
setiap Formulir Gratifikasi.

5. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal


oleh TPG PTPN 2 dengan menggunakan lembar review checklist
Gratifikasi. Berdasarkan hasil review tersebut. TPG PTPN 2 akan
memberikan rekomendasi kepada Kabag Sekretaris Perusahaan
utnuk meneruskan laporan gratifikasi tersebut kepada KPK.

6. Selanjutnya TPG PTPN 2 wajib menyampaikan laporan dimaksud


kepada KPK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hk sejak
laporan gratifikasi diterima dilengkapi dengan

a. Asli Formulir Gratifikasi;

b. Dokumen pendukung Laporan Gratifikasi (sebagimana


dimaksud pada point D.I.1 diatas); dan

c. Lembar review checklist Gratifikasi.

7. Jika KPK menyatakan Laporan Gratifikasi yang diterimanya dari


TPG PTPN 2 sudah lengkap dan benar, maka KPK akan
memprosesnya sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk
menetapkan kepemilikan atas Benda Gratifikasi dimaksud,
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hk, sejak laporan gratifikasi
diterima.

8. Berdasarkan verifikasi dan pemeriksaan yang dilakukan atas


Laporan Gratifikasi tersebut, maka KPK akan menerbitkan
penetapan status kepemilikan atas Benda Gratifiaksi dalam suatu
Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Pimpinan KPK dan
diserahkan kepada Pelapor dan/ atau Penerima melalui TPG PTPN 2.

24 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

9. Dalam hal Pimpinan KPK menetapkan Benda Gratifikasi tersebut


menjadi milik negara, maka wajib diserahkan oleh Pelapor
dan/atau Penerima kepada KPK melalui TPG PTPN 2 untuk
kemudian diserahkan kepada kantor Kementerian Keuangan
dengan mematuhi prosedur yang berlaku.

10. Dalam hal Pimpinan KPK menetapkan Benda Gratifikasi tersebut


menjadi milik Pelapor dan/atau Penerima, maka terhitung sejak
tanggal Surat Keputusan tersebut, Pelapor dan/atau Penerima
mempunyai hak milik atas Benda Gratifikasi dengan sah secara
hukum.

11. KPK akan memasukan data Gratifikasi yang diterima dari TPG
PTPN 2 ke dalam database Gratifikasi milik KPK.

12. Dari database tersebut KPK akan melakukan beberapa aktivitas


seperti:

a. Pemutakhiran Data Program Pengendalian Gratifikasi/ Tim


Pengendalian Gratifikasi

b. Pemetaan/Mapping atas praktek Gratifikasi.

c. Pengembangan penanganan Gratifikasi.

II. LAPORAN GRATIFIKASI YANG DITANGANI OLEH PERUSAHAAN

1. Pelapor mengisi aplikasi pelaporan gratifikasi dan/atau Formulir


Gratifiaksi serta kelengkapannya dengan dokumen-dokumen
terkait/relevan untuk kemudian disampaikan kepada TPG PTPN 2.

Dokumen-dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain dapat


berupa :

a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi

25 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja


atau pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi,
pelatihan dll;

c. Daftar pemberian hadiah

d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi


praktek Gratifikasi yang dilakukan.

Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya


selanjutnya secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”

2. Dalam hal laporan yang diterima adalah dalam bentuk hardcopy.


TPG PTPN 2 menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data
yang tercantum pada Formulir Gratifikasi tersebut ke dalam
Register Gratifikasi yang berisi antara lain:

a. Nomor Laporan;

b. Tanggal Laporan;

c. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);

d. Nama pihak/lembaga Pemberi;

e. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;

f. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.

3. TPG PTPN 2 memastikan kelengkapan data dalam Formulir


Gratifikasi dan memastikannya. Dalam hal diperlukan TPG PTPN 2
dapat menerima Pelapor untuk melengkapi dokumentasi jika
menurut TPG PT Perkebunan Nusantara II masih terdapat
kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.

26 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

4. Apabila Laporan gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka TPG


PTPN 2 membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan
paraf pada setiap Formulir Gratifikasi.

5. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal


oleh TPG PTPN 2 dengan menggunakan lembar review checklist
Gratifikasi. Berdasarkan hasil review tersebut. TPG PTPN 2 akan
memberikan rekomendasi kepada Kabag Sekretariat Perusahaan
mengenai proses tindak lanjut atas pelaporan Gratifikasi dimaksud
untuk ditindaklanjuti oleh KPK. Rekomendasi tersebut harus
memperoleh disposisi dari Sekretaris Perusahaan, dalam hal
disetujui maupun tidak.

6. Jika Sekretaris Perusahaan memberikan persetujuan atas


rekomendasi tersebut, maka TPG PTPN 2 akan melakukan
analisis terhadap penentuan pemanfaatan berdasarkan Laporan
Gratifikasi.

7. Sekretaris Perusahaan akan mempertimbangkan hasil analisis


tersebut di atas untuk kemudian menentukan kepemilikan atas
Benda Gratifikasi

8. TPG PTPN 2 menyampaikan keputusan penentuan pemanfaatan


kepada Pelapor dan/atau Penerima dan memonitor tindak lanjut
penyerahan Benda Gratifikasi yang ditentukan menjadi milik
Perusahaan jika diperlukan.

9. TPG PTPN 2 mengisi Lembar Rekapitulasi Penanganan dan


Tindak Lanjut Pelaporan Gratifikasi dan wajib diserahkan kepada
KPK pada hari ke 1 (pertama) setiap 2 (dua) minggu (untuk
laporan yang diterima dua minggu sebelumnya) disertai dengan

a. Asli Formulir Gratifikasi;


27 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

b. Dokumen pendukung Laporan Gratifikasi (sebagaimana


dimaksud pada point E.I.1 diatas); dan

c. Lembar review checklist Pelaporan Gratifikasi; dan\

d. Lembar checklist Analisis Pelaporan & Penentuan


Pemanfaatan Penerimaan Gratifikasi.

10. KPK menerima dan memproses Laporan tersebut di atas sesuai


dengan prosedur yang berlaku.

III. TINDAK LANJUT PENANGANAN LAPORAN DUGAAN


GRATIFIKASI YANG DITERIMA TPG PTPN 2 DARI WHISTLE
BLOWING SYSTEM, INSTANSI BERWENANG DAN/ ATAU
MASYARAKAT.

Selain dari Pelapor sendiri, TPG PTPN 2 dapat menerima laporan


dari Whistleblowing System (WBS), instansi yang berwenang dan/atau
masyarakat mengenai dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi oleh
insan PTPN 2.

Tindak lanjut penanganan laporan dugaan gratifiksi yang diterima dari


WBS, instansi yang berwenang dan/atau masyarakat adalag sebagai
berikut:

1. TINDAK LANJUT PENANGANAN LAPORAN DUGAAN


GRATIFIKASI YANG DIPEROLEH DARI WBS.

a. Insan PTPN 2 atau Pihak Ketiga yang mengetahui adanya


pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman ini, agar segera

28 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

melaporkan pelanggaran dimaksud melalui WBS yang ada di


lingkungan PTPN 2. Setiap pelaporan yang dilakukan oleh
insan PTPN 2 maupun Pihak Ketiga akan dijaga
kerahasiaanya.

b. Setiap laporan dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi yang


dilakukan oleh insan PTPN 2 yang telah diproses dan
dianalisis melalui WBS disampaikan kepada Direktur Utama.

c. Direktur Utama berwenang memutuskan laporan-laporan


dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi yang perlu untuk
ditindaklanjuti.

d. Laporan-laporan yang perlu untuk ditindaklanjuti tersebut akan


diserahkan kepada TPG PTPN 2 melalui Sekretaris
Perusahaan, TPG PTPN 2 akan melakukan pemeriksaan
kepada insan PTPN 2 yang diduga telah melakukan praktek
Gratifikasi dan mengumpulkan data-data relevan lainnya yang
diperlukan.

e. TPG PTPN 2 akan melakukan pemeriksaan atas laporan


tersebut dengan menggunakan riview checklist Gratifikasi dan
berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, TPG PTPN 2 akan
mengkaji apakah laporan dugaan tersebut perlu untuk
ditindaklanjuti oleh KPK atau cukup ditindaklanjuti oleh
Perusahaan, dengan menggunakan parameter sebagaimana
diatur dalam BAB III diatas.

f. Dalam laporan tersebut perlu untuk ditindaklanjuti oleh KPK,


maka mekanisme selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan
huruf E.I nomor 6 sampai dengan 12.

29 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

g. Dalam hal laporan tersebut cukup ditindaklanjuti oleh PTPN 2,


maka mekanisme selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan
huruf E.II nomor 6 sampai dengan 10.

2. TINDAK LANJUT PENGANAN LAPORAN DUGAAN


GRATIFIKASI YANG DIPEROLEH DARI INSTANSI YANG
BERWENANG DAN/ ATAU MASYARAKAT.

a. Pelapor membuat laporan mengenai tindakan Gratifikasi yang


diduga dilakukan oleh insan PTPN 2 dan melengkapinya
dengan dokumen-dokumen terkait/relevan untuk meudian
disampaikan kepada TPG PTPN 2, dalam hal ini adalah
Sekretaris Perusahaan.

Dokumen-dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain dapat


berupa:

a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi

b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja


atau pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi,
pelatihan dll;

c. Daftar pemberian hadiah

d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan


kondisi praktek Gratifikasi yang dilakukan.

Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya


selanjutnya secara bersama-sama disebut “Laporan
Gratifikasi”

b. TPG PTPN 2 Menerima Formulir Gratifikasi dan meng-input


data-data yang tercantum pada formulir tersebut ke dalam
register gratifikasi yang berisi anatar lain:
30 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

1. Nomor Laporan;

2. Tanggal Laporan;

3. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);

4. Nama pihak/lembaga Pemberi;

4. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;

5. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.

c. TPG PTPN 2 memastikan kelengkapan data yang tercantum


dalam laporan Gratifiaksi dan memverifikasinya. Dalam hal
diperlukan, TPG PTPN 2 dapat meminta Pelapor untuk
melengkapi dokumentasi jika menurut TPG PTPN 2 masih
terdapat kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.

d. Dalam hal laporan Gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka TPG


PTPN 2 membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan
paraf pada setiap Laporan Gratifiaksi.

e. TPG PTPN 2 melakukan investigasi dan verifikasi kepada


insan PTPN 2 yang diduga melakukan tindakan Gratifikasi
tersebut dan meminta dokumen pendukung lainnya, jika ada.

f. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review


awal oleh TPG PTPN 2 dengan menggunakan lembar review
checklist Gratifikasi. Berdasarkan hasil review tersebut. TPG
PTPN 2 akan memberikan rekomendasi kepada Kabag
Sekretaris Perusahaan mengenai proses tindak lanjut atas
pelaporan Gratifikasi dimaksud untuk ditindaklanjuti oleh KPK.
Rekomendasi tersebut harus memperoleh disposisi dari
Sekretaris Perusahaan, dalam hal disetujui maupun tidak.

31 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

g. Jika Sekretaris Perusahaan memberikan persetujuan untuk


melimpakan proses tindak lanjut Laporan Gratifikasi tersebut
kepada KPK, maka mekanisme selanjutnya adalah
sebagaimana tercantum dalam ketentuan huruf E.I nomor 6
sampai 12.

h. Jika Sekretaris Perusahaan memberikan persetujuan untuk


menindaklanjuti penanganan Laporan Gratifikasi tersebut
dilakukan oleh Perusahaan sendiri, maka mekanisme
selanjutnya adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan
huruf E.II nomor 6 sampai 10.

IV. TINDAK LANJUT PENANGANAN SETELAH KELUARNYA


KEPUTUSAN PERUNTUKAN BENDA GRATIFIKASI

Setelah diterbitkan Surat Keputusan peruntukan Benda Gratifikasi baik


yang berasal dari Pimpinan KPK maupun Kabag Sekretaris
Perusahaan, maka tindak lanjut yang dilakukan TPG PTPN 2 adalah:

1. PERUNTUKAN BENDA GRATIFIKASI BERDASARKAN SURAT


KEPUTUSAN PIMPINAN KPK

a. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Negara

Setelah menerima Surat Keputusan, TPG PTPN 2 akan


melakukan tindak lanjut sebagi berikut:

1). Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik


Pelapor maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang
menyampaikan bahwa Pimpinan KPK sudah menerbitkan
keputusan terkait dengan pelaporan Gratifikasinya (Surat
32 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Keputusan diserahkan ke pelapor paling lama 7 (tujuh) hk


setelah ditetapkan) dan meminta kepada Pelapor
dan/atau Penerima untuk menyerahkan Benda Gratifikasi
kepada TPG PTPN 2 disertai dengan dokumen dokumen
pendukungnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hk sejak SK
ditetapkan.

2). TPG PTPN 2 menerima Benda Gratifikasi lengkap


dengan dokumen-dokumen pendukungnya dan atas
penyerahan tersebut, Penerima akan diberikan tanda
terima oleh TPG PTPN 2.

3). Jika dalam bentuk benda TPG PTPN 2 menyerahkan


Benda Gratifikasi kepada KPK dengan membuat surat
penyerahan Benda Gratifikasi tersebut berserta
dokumen-dokumen pendukungnya.

4). Apabila Benda Gratifikasi tersebut berupa uang tunai,


maka TPG PTPN 2 mentransfer uang tersebut kepada
Rekening kas Negara. Adapun dokumen-dokumen
pendukungnya jika ada diserahkan kepada KPK dengan
surat tanda terima;

5). TPG PTPN 2 menyimpan semua dokumentasi yang


terkait hal tersebut diatas.

b. Peruntukan Benda Gratifikasi menjadi Milik Perusahaan

Setelah menerima Surat Keputusan, TPG PTPN 2

1). Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik


Pelapor maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang
menyampaikan bahwa Pimpinan KPK sudah menerbitkan

33 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

keputusan terkait dengan pelaporan Gratifikasinya dan


meminta Penerima untuk menyerahkan Benda Gratifikasi
kepada TPG PTPN 2 disertai dengan dokumen dokumen
pendukungnya.

2). TPG PTPN 2 menerima Benda Gratifikasi lengkap dengan


dokumen-dokumen pendukungnya dan atas penyerahan
tersebut, Penerima akan diberikan tanda terima oleh TPG
PTPN 2.

3) TPG PTPN 2 menerima Benda Gratifikasi tersebut dengan


dokumen-dokumen pendukungnya serah terima tersebut
harus dicatat dalam suatu surat tanda terima yang
ditandatangani oleh Penerima atau pihak yang
menyerahkan dan pihak TPG PTPN 2.

4) TPG PTPN 2 mencatat penerimaan Benda Gratifikasi dan


dokumen-dokumen pendukungnya yang menjadi milik
Perusahaan dalam suatu buku register penerimaan Benda
Gratifikasi Yang Menjadi Milik Perusahaan.

5). Sekretaris Perusahaan memutuskan penyaluran dan


peruntukan Benda gratifikasi kepada pihak-pihak tertentu
baik di dalam Perusahaan maupun lembaga/instansi atau
badan sosial di luar Perusahaan.

6) Peruntukan dan/atau penyaluran Benda Gratifikasi tersebut


di atas diatur dalam suatu Surat keputusan Sekretaris
Perusahaan;

7) TPG PTPN 2 melaksanakan isi Surat Keputusan Sekretaris


Perusahaan mengenai peruntukan & penyaluran tersebut.

34 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

8) TPG PTPN 2 mencatat dan menyimpan semua


dokumentasi yang terkait peruntukan dan penyaluran
tersebut di atas.

9) TPG PTPN 2 membuat laporan kepada KPK secara


berkala mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
gratifikasi Yang Diputuskan Menjadi Milik Perusahaan.

c. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Penerima

1) Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik


Pelapor maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang
menyampaikan bahwa Pimpinan KPK sudah menerbitkan
keputusan bahwa Benda Gratifikasi yang dilaporkan
tersebut menjadi milik Penerima.

2) TPG PTPN 2 akan membuat tanda terima dengan merujuk


pada surat keputusan Pimpinan KPK yang ditandatangani
oleh Penerima atau pihak yang menyerahkan dan pihak
TPG PTPN 2.

3) Asli tanda terima wajib disimpan oleh TPG PTPN 2;

4) TPG PTPN 2 wajib mencatat dan menyimpan seluruh


dokumentasi terkait dengan peruntukan dan penyaluran
Benda Gratifikasi tersebut.

5) TPG PTPN 2 membuat laporan kepada KPK secara


berkala mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
Gratifikasi yang Diputuskan Menjadi Milik Penerima.

2. PERUNTUKAN BENDA GRATIFIKASI BERDASARKAN SURAT


KEPUTUSAN SEKRETARIS PERUSAHAAN

a. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Perusahaan


35 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Setelah menerima Surat Keputusan dari Sekretaris


Perusahaan mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
Gratifikasi, TPG PTPN 2 akan melakukan hal-hal sebagai
berikut:

1) Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik


Pelapor maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang
menyampaikan bahwa Sekretaris Perusahaan telah
menerbitkan keputusan terkait dengan pelaporan
Gratifikasinya dan meminta kepada Penerima untuk
menyerahkan Benda Gratifikasi kepada fungsi Complience
selaku TPG PTPN 2, disertai dengan dokumen dokumen
pendukungnya;

2) Penerima menyerahkan Benda Gratifikasi tersebut kepada


TPG PTPN 2 dengan tanda terima yang wajib ditanda-
tangani oleh Penerima dan perwakilan TPG PTPN 2.

3) TPG PTPN 2 mencatat ke dalam buku register penerimaan


Benda Gratifikasi yang menjdi milik Perusahaan disertai
dengan detil dokumen pendukungnya;

4) TPG PTPN 2 mencatat penerimaan Benda Gratifikasi dan


dokumen-dokumen pendukungnya dalam suatu buku
register penerimaan Benda Gratifikasi Yang Menjadi Milik
Perusahaan;

5) Sekretaris Perusahaan memutuskan penyaluran dan


peruntukan Benda Gratifikasi kepada pihak-pihak tertentu
baik di dalam Perusahaan maupun lembaga/ instansi atau
badan sosial di luar Perusahaan;

36 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

6) Peruntukan dan/atau penyaluran Benda Gratifikasi tersebut


di atas diatur dalam suatu Surat Keputusan Sekretaris
Perusahaan;

7) TPG PTPN 2 melaksanakan isi Surat Keputusan Sekretaris


Perusahaan mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
Gratifikasi tersebut;

8) TPG PTPN 2 mencatat dan menyimpan semua


dokumentasi yang terkait peruntukan dan penyaluran
Benda Gratifikasi tersebut di atas;

9) TPG PTPN 2 membuat laporan kepada KPK secara


berkala mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
Gratifikasi Yang Menjadi Milik Perusahaan.

b. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Penerima

Setelah menerima Surat Keputusan dari Sekretaris


Perusahaan mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
Gratifikasi, TPG PTPN 2 akan melakukan hal-hal sebagai
berikut:

1) Memberitahukan kepada Penerima melalui surat atau


memo yang menyampaikan bahwa Sekretaris Perusahaan
telah menerbitkan keputusan terkait dengan pelaporan
Gratifikasinya bahwa peruntukan Benda Gratifiksinya
tersebut menjadi milik Penerima;
2) Apabila sampai dengan setelah diterbitkannya surat
keputusan peruntukan tersebut Benda Gratifikasinya
tersimpan di Penerima, maka TPG PTPN 2 akan membuat
tanda terima dari TPG PTPN 2 kepada Penerima dengan
merujuk pada Surat Keputusan Sekretaris Perusahaan;

37 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

3) Tanda terima dimaksud wajib ditandatangani oleh


perwakilan TPG PTPN 2 dan Penerima;
4) Apabila sampai dengan setelah keputusan peruntukan
tersebut Benda Gratifikasi tersimpan di TPG PTPN 2, maka
TPG PTPN 2 menyerahkan Benda Gratifikasi tersebut
dengan membuat tanda terima yang wajib ditandatangani
oleh Penerima dan perwakilan TPG PTPN 2;
5) Asli tanda terima wajib disimpan oleh TPG PTPN 2;
6) TPG PTPN 2 wajib mencatat dan menyimpan seluruh
dokumentasi terkait dengan peruntukan dan penyaluran
Benda Gratifikasi tersebut;
7) TPG PTPN 2 membuat laporan kepada KPK secara
berkala mengenai peruntukan dan penyaluran Benda
Gratifikasi Yang Menjadi Milik Penerima;
BAB V

KETENTUAN TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (TPG) PTPN 2

A. PRINSIP DASAR

Dalam struktur PTPN 2, pengendalian gratifikasi dilakukan oleh suatu Tim


yaitu Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) PTPN 2, yang ditetapkan
berdasarkan SK Direktur Utama PTPN 2, Tim ini diketuai oleh Sekretaris
Perusahaan dan fungsinya melekat dalam fungsi kepatuhan dan
pengawasan internal (SPI)

TPG berperan sebagai motor penggerak kegiatan pengendalian


gratifikasi, kehadiran TPG dapat mengurangi tekanan psikologis untuk
melaporkan gratifikasi kepada KPK, karena penerima gratifikasi cukup
melaporkan ke TPG.

38 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

TPG juga menjadi perpanjangan tangan KPK dalam hal pusat informasi
gratifikasi. Selain itu TPG berperan sebagai unit yang memberikan
masukan kepada manajemen PTPN 2 untuk memperbaiki area yang
rawan gratifikasi atau korupsi.

B. TUGAS TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (TPG)

1. Mempersiapkan perangkat aturan, petunjuk teknis dan kebutuhan lain


yang sejenis untuk mendukung penerapan pengendalian Gratifikasi di
lingkungan PTPN 2

2. Menerima, menganalisa & mengadministrasikan laporan penerimaan


dan penolakan gratifikasi dari Pn/ PN.

3. Meneruskan laporan penerimaan gratifikasi kepada KPK.

4. Melaporkan rekapitulasi laporan gratifikasi secara periodik kepada


KPK

5. Menyampaikan hasil pengelolaan laporan gratifikasi dan usulan


kebijakan pengendalian gratifikasi kepada manajemen PTPN 2.

6. Melakukan sosialisasi aturan gratifikasi kepada pihak internal dan


eksternal perusahaan.

7. Melakukan pengelolaan barang gratifikasi yang menjadi kewenangan


PTPN 2.

8. Melakukan pemetaan titik rawan penerimaan dan pemberian gratifikasi

9. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan pengendalian


gratifikasi bersama KPK.

39 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BAB VI

IMPLEMENTASI

PEDOMAN TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (TPG)

A. IMPLEMENTASI

Untuk memastikan bahwa Pedoman ini diketahui oleh seluruh insan


PTPN 2 dan Pihak Ketiga, maka ditugaskan kepada insan PTPN 2 untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mencantumkan larangan pemberian/penerimaan hadiah/cinderamata


dan hiburan (entertainment) pada setiap pengumuman dalam proses
pengadaan barang/jasa di Lingkungan PTPN 2, dengan merujuk pada
Pedoman ini.

40 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

2. Fungsi humas dan TPG PTPN 2 ditugaskan untuk secara terus


menerus memberikan informasi kepada seluruh insan PTPN 2, Pihak
Ketiga dan pihak-pihak lainnya mengenai diberlakukannya Pedoman
ini di Lingkungan PTPN 2.

3. Seluruh Kepala Bagian, Manajer masing-masing Distrik dan Kebun di


Lingkungan PTPN 2 ditugaskan untuk menyampaikan Pedoman ini
kepada seluruh pihak terkait dalam mata rantai di Lingkungan
PTPN 2, dalam hal ini termasuk namun tidak terbatas pada penyedia
barang/jasa, agen, distributor, dan pelanggan serta steakholder
lainnya.

4. Memberikan informasi yang jelas kepada pihak manapun yang


berkeinginan mengetahui isi Pedoman ini.

5. Sekretaris Perusahaan melalui TPG PTPN 2 ditugaskan memonitor


penerapan pedoman ini dan memberikan laporan secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Direktur Utama mengenai
implementasinya termasuk laporan-laporan yang telah diterima terkait
dengan Gratifikasi.

6. Insan PTPN 2 berperan aktif dalam keberhasilan pelaksanaan


komitmen pengendalian gratifikasi antara lain dengan menolak
gratifikasi yang dianggap suap, melaporkan penerimaan gratifikasi
terutama terkait dengan pelayanan publik yang diberikan, memberikan
pemahaman kepada rekan atau mitra kerja terkait aturan gratifikasi
dan saling mengapresiasi atau menghargai sesame rekan kerja yang
melaporkan penerimaan gratifikasi.

7. Insan PTPN 2 diharapkan melaporkan setiap pelanggaran hukum bagi


orang yang menerima gratifikasi namun tidak melaporkan kepada KPK

B. PERLINDUNGAN PELAPOR
41 Good Corporate Governance
PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Kebijakan perlindungan pelapor secara tegas menyatakan bahwa


perusahaan berkomitmen untuk melindungi Insan PTPN 2 yang
melaporkan penerimaan gratifikasi, hal ini dijelaskan dalam Buku
Pedoman Sistim Pelaporan Pelanggaran yang merupakan Pedoman yang
tidak terpisahkan dari Program Pengendalian Gratifikasi

C. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM


PENGENDALIAN GRATIFIKASI.

1. Keteladanan (Tone of the Top)


2. Kode Etik dan aturan Prilaku (Code of Conduct) serta penegakan
kode etik
3. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)
4. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blower System)

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Formulir Laporan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan


Hiburan (Entertainment)

Lampiran 2 : Formulir Laporan Pemberian Hadiah/Cinderamata dan


Hiburan (Entertainment)

Lampiran 3 : Formulir Laporan Permintaan Hadiah/Cinderamata dan


Hiburan (Entertainment)

Lampiran 4 : Lembar Checklist Review Pelaporan Penetrimaan


Hadiah/Cinderamata & Hiburan

Lampiran 5 : Lembar Checklist Analisis Penetuan Kepemilikan Dan


Pemanfaatan Atas Penerimaan Hadiah/Cinderamata &
Hiburan.

42 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

FORM I
PELAPORAN PENERIMAAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)

Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan
Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II - (SK Direksi No.
2.1/Kpts/R.../..../2017) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan
penerimaan hadiah/cinderamata danm hiburan (entertainmen) sebagai berikut:
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
1. Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang diterima sebagaimana tercantum dalam
tabel di bawah ini :
No TGL BENTUK NILAI JLH PEMBERI KET
PEMBERIAN PEMBERIAN HADIAH HADIAH

43 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

/PENERIMAAN

Catatan :
2. Apakah Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui
atasan Saudara?
Ya / Tidak *
..................................
Pelapor

( ....................................) (.......................................)
Tembusan:
(atasan langsung pelapor)
*) Coret yang tidak perlu

FORM II
PELAPORAN PEMBERIAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)
Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan
Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II - (SK Direksi No.
2.1/Kpts/R.../..../2017) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan
penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) sebagai berikut:
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
1. Sebutkan Keterangan mengenai Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang diterima
sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
No TGL BENTUK NILAI JLH PENERIMA KET
PEMBERIAN PEMBERIAN HADIAH HADIAH

44 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

/PENERIMAAN

Catatan :
2. Apakah Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui
atasan Saudara?
...................................
Pelapor

( ....................................) (.......................................)
atasan langsung pelapor
*) Coret yang tidak perlu

FORM III
PELAPORAN PEMBERIAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)
Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan
Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II - (SK Direksi
No.2.1/Kpts/R.../..../2017) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan
laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainmen) sebagai berikut:
Nama :
No. Pekerja :
Jabatan :
1. Sebutkan Keterangan mengenai Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang tidak
sesuai Ketentuan sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :

45 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

No BENTUK NILAI JLH NAMA PERMINTAAN


TGL PEMBERIAN PERMINTAAN HADIAH PEMINTA DLM RANGKA
/PENER
IMAAN

Catatan :
2. Apakah Permintaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan akan diberikan sudah
diketahui oleh atasan Saudara?

....................................
Pelapor

( ....................................) (.......................................)
atasan langsung pelapor
*) Diisi oleh atasan langsung pelapor

LEMBAR CHECKLIST REVIEW PELAPORAN PENERIMAAN


HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN
REVIEW I
No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah penerimaan tersebut termasuk dalam kategori hadiah seremonial


dan atau hadiah/fasilitas berkaitan kedinasan?
2 Apakah penerimaan tersebut termasuk dalam kategori hadiah promosi

FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIW I


No Y T No Y T No Y T No Y T
1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
2 Y 2 Y 2 Y 2 Y
HASIL:INSTANSI HASIL:INSTANSI HASIL:TIDAK HASIL:REVIEW
PROSES II

46 Good Corporate Governance


PTPN II
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

REVIEW II
No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah pemberian tersebut dalam bentuk uang?

FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIW II


No Y T No Y T
1 Y 1 Y
2 Y 2 Y
HASIL KPK HASIL REVIEW IIII

REVIEW III
No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah nilai obyek penerimaan tersebut ddibawah standar nilai yang


ditetapkan instansi?
2 Apakah obyek penerimaan tersebut masuk kategori makanan maupun
minuman
FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIW III
No Y T No Y T No Y T No Y T
1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
2 Y 2 Y 2 Y 2 Y
HASIL:INSTANSI HASIL:INSTANSI HASIL:TIDAK HASIL:REVIEW II
PROSES

REKOMENDASI INSTANSI KPK


PENANGANAN *)
Nama Pereview Tgl Review Tanda Tangan Preview

LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Pemberi Persetujuan Tgl Persetujuan TT pemberi persetujuan

47 Good Corporate Governance

Anda mungkin juga menyukai