OLEH :
NIM : 201879030
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa karna atas penyertaannya
saya dapat menyelesaikan penulisan makalah Matematika Diskrit yang berjudul “Prinsip Inklusi-
Eksklusi dan Aplikasinya” yang dimaksudkan agar para pembaca lebih memahami dan
memperluas ilmu tentang Prinsip Inklusi-Eksklusi dan Aplikasinya dalam kombinatorika.
Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberi konstribusi sebagaimana
mestinya bagi kita semua. Juga saya menyadari sungguh dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam materi ini maupun dalam sistematika penulisan
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, saya mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………1
Daftar isi……………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang…………………………………………………………………………3
Tujuan penulisan……………………………………………………………………….4
Manfaat penulisan……………………………………………………………………...4
Batasan masalah………………………………………………………………………..4
Rumusan masalah………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
Prinsip Inklusi-Eksklusi………………………………………………………………..5
BAB III
Kesimpulan…………………………………………………………………………….12
Saran …………………………………………………………………………………. 12
Daftar pusaka…………………………………………………………………………..13
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak jarang menemukan permasalahan kehidupan yang terkait
dengan matematika diskrit. salah satu cabang bahasan dalam matematika diskrit adalah kombinatorika.
Persoalan kombinatorik tidaklah merupakan persoalan yang baru dalam dalam suatu kehidupan nyata
kita baik persoalan yang sederhana maupun yang rumit.
Contohnya permasalahan dengan beberapa cara dari suatu himpunan objek disusun dengan persyaratan
tertentu. Suatu kelas matematika diskrit berisi 30 wanita dan 50 mahasiswi. berapa banyak siswa dikelas
itu yang perempuan atau dua tahun? Pertanyaan ini tidak dapat dijawab kecuali ada informasi lebih lanjut.
Menambahkan jumlah wanita di kelas dan jumlah siswa tahun kedua mungkin tidak memberikan jawaban
yang benar,karena siswa tahun kedua dihitung. Pengamatan ini menunjukkan bahwa jumlah siswa dalam
kelas yang merupakan siswa tahun kedua atau wanita adalah jumlah dari jumlah perempuan dan jumlah
siswa di kelas dikurangi jumlah dari mahasiswa tahun kedua.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut sangatlah rumit dan sangat kompleks cara menghitungnya namun
permasalahan-permasalahan ini akan dipecahkan dalam makalah ini banyak masalah perhitungan dapat
diselesaikan menggunakan prinsip iklusi-ekslusi. contoh permasalahan lain kita dapat menggunakan
prinsip ini untuk menemukan jumlah bilangan prima kurang dari bilangan positif. banyak masalah dapat
dipecahkan dengan menghitung jumlah fungsi dari satu set terbatas ke yang lain. prinsip inklusi-ekslusi
dapat digunakan untuk menemukan fungsi tersebut.
Dengan demikian dalam makalah ini saya akan membahas tentang prinsip inklusi-ekslusi dan aplikasinya.
1.2 Tujuan Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini agar kita bisa mengetahui Prinsip inklusi-eksklusi dan
Aplikasi prinsip inklusi-eksklusi dalam kombinatorika
Batasan masalah dalam makalah ini yaitu terkait dengan Prinsip inklusi-eksklusi dan
Aplikasi dalam kombinatorika
PEMBAHASAN
Misalkan A dan B sembarang himpunan. Penjumlahan |A| + |B| mengitung banyaknya elemen A
yang tidak terdapat dalam B dan banyaknya elemen B yang tidak terdapat dalam A tepat satu
kali, dan banyaknya elemen yang terdapat dalam A ∩ B sebanyak dua kali. Oleh karena itu,
pengurangan banyaknya elemen yang terdapat dalam A ∩ B dari |A| + |B| membuat banyaknya
anggota A ç B dihitung tepat satu kali
Atau dengan kata lain bahwa jumlah elemen dalam penyatuan dua himpunan A dan B adalah
jumlah dari jumlah elemen dalam himpuan dikurangi jumlah elemen di persimpangan mereka.
Yaitu :
Contoh Soal :
1. Dalam kelas matematika diskrit setiap siswa adalah jurusan ilmu computer atau
matematika,atau keduanya. jumlah siswa yang memiliki jurusan ilmu computer (mungkin
bersama matematika) adalah 25; jumlah siswa yang memiliki jurusan matematika
(mungkin bersama dengan ilmu computer) adalah 13; dan jumlah siswa jurusan ilmu
computer dan matematika adalah 8. Berapa banyak siswa di kelas ini?
Solusi:
Misalkan:
A ∩ B adalah himpunan siswa di kelas jurusan matematika dan jurusan ilmu computer
karena setiap siswa di kelas adalah jurusan matematika atau ilmu computer (atau
keduanya), maka jumlah siswa di kelas adalah |A∪ B|.
2. Misalkan ada 1807 siswa baru di sekolah dari jumlah tersebut, 453 mengambil kursus
ilmu computer, 567 mengambil kursus matematika, dan 299 mengambil kursus dalam
ilmu computer dan matematika. Berapa banyak yang tidak mengambil kursus di bidang
ilmu computer dan matematika?
Solusi :
Misalkan ; A: Himpunan semua mahasiswa baru yang mengambil kursus dalam ilmu computer
B : Himpunan semua mahasiswa baru yang mengambil kursus Matematika
3. Terdapat 500 ruang kelas di jurusan matematika sebanyak 250 kelas digunakan oleh
program studi Matematika sedangkan 100 kelas digunakan oleh kedua program studi baik
Matematika maupun statistika. Berapa banyak kelas yang digunakan oleh program studi
statistika?
Solusi :
A ∩ B ; gabungan banyaknya kelas yang digunakan oleh program studi Matematika maupun
Statistika
jadi jumlah kelas yang digunakan oleh program studi statistika adalah : 350
model prinsip inklusi-eksklusi untuk memperoleh jumlah elemen di persatuan tiga set.
sekarang akan memulai pengembangan formula untuk jumlah elemen dalam serikat dari sejumlah
set yang terbatas. Formula yang akan kita kembangkan disebut prinsip inklusi-eksklusi. Untuk
konkret, sebelum kita mempertimbangkan serikat n set, di mana n adalah bilangan bulat positif,
akan memperoleh formula untuk jumlah elemen dalam penyatuan tiga set A, B, dan C. untuk buat
rumus ini, perhatikan bahwa | A | + | B | + | C | menghitung setiap elemen yang persis satu dari tiga
himpunan satu kali, elemen yang persis dua dari himpunan dua kali, dan elemen dalam ketiga
himpunan set tiga kali.
Untuk menghapus jumlah elemen berlebih di lebih dari satu set,di kurangi jumlahnya elemen di
persimpangan semua pasangan dari tiga set.
| A | + | B | + | C | - | A ∩ B | - | A ∩ C | - | B ∩ C |.
Ungkapan ini masih menghitung elemen yang terjadi tepat di salah satu set satu kali. Unsur itu
terjadi tepat dua set juga dihitung tepat sekali, karena elemen ini akan terjadi di salah satu dari tiga
persimpangan set diambil dua sekaligus. Namun elemen-elemen itu terjadi dalam ketiga set akan
dihitung nol kali dengan ungkapan ini, karena mereka terjadi dalam ketiganya persimpangan set
diambil dua sekaligus.
Untuk memperbaiki undercount ini, maka ditambahkan jumlah elemen di persimpangan ketiganya
set. ini menghitung setiap elemen satu kali, apakah itu dalam satu, dua, atau tiga dari set.
| A ∪ B ∪ C | = | A | + | B | + | C | - | A ∩ B | - | A ∩ C | - | B ∩ C | + | A ∩ B ∩ C |.
Contoh soal :
1. Sebanyak 1.232 siswa telah mengambil kursus dalam bahasa Spanyol, 879 telah mengambil
kursus dalam bahasa Prancis, dan 114 telah mengikuti kursus dalam bahasa Rusia. Selanjutnya,
103 telah mengambil kursus dalam bahasa Spanyol dan Spanyol Prancis, 23 telah mengambil
kursus dalam bahasa Spanyol dan Rusia, dan 14 telah mengambil kursus dalam keduanya
Prancis dan Rusia. Jika 2092 siswa telah mengambil setidaknya satu dari bahasa Spanyol,
Prancis, dan Rusia,berapa banyak siswa yang mengikuti kursus dalam ketiga bahasa ini?
Solusi :
Misalkan ; S: Himpunan siswa yang telah mengambil kursus dalam bahasa Spanyol,
F: Himpunan siswa yang telah mengambil kursus dalam bahasa Prancis
R: Himpunan siswa yang telah mengambil kursus dalam bahasa Rusia.
| S | = 1232 | S ∩ F | = 103
| F | = 879 | S ∩ R | = 23
| R | = 114 | F ∩ R | = 14
| S ∪ F ∪ R | = 2092
Maka ;
|S∪F∪R|=|S|+|F|+|R|-|S∩F|-|S∩R|-|F∩R|+|S∩F∩R|
2092 = 1232 + 879 + 114 - 103 - 23 - 14 + | S ∩ F ∩ R |
|| S ∩ F ∩ R | = 7
Prinsip inklusi-eksklusi dapat dirampatkan untuk operasi lebih dari dua buah himpunan
Contoh soal :
Kudapan UNHAS menyediakan banyak makanan yang dikonsumsi setiap hari olehmahasiswa-
mahasiswi. Ada 4 jenis makanan yang tersedia mulai dari makanan berat, makanan ringan,
minuman berasa dan mineral. Ada sekitar 1000 mahasiswa-mahasiswi unhas. Ada 500 yang
membeli makanan berat, 200 yang membeli makanan ringan, 75 yang membeli minuman berasa
120 yang membeli airmineral, 70 yang membeli makanan berat dan makanan ringan, 20 yang
membeli makanan berat dan miuman berasa, 15 yang membeli makanan berat dan airmineral, 10
yang membeli makanan ringan dan minuman berasa, 7 yang membeli ringan dan air mineral, 5
yang membeli minuman berasa dan air mineral, 18yang membeli makanan berat dan makanan
ringan dan minuman berasa, 21 yang membelimakanan berat dan makanan ringan dan udara
mineral, 16 yang membeli makanan berat dan minuman berasa dan mineral udara, 13 yang
memilih makanan ringan dan minuman berasa dan air mineral da nada 75 siswa yang membeli
keempatnya .
Berapa banyak pelajar yang tidak membeli makanan apa pun di kudapan UNHAS?
Solusi :
Maka jumlah pelajar (mahasiswa )yang tidak membeli apapun adalah sebanyak 239.
2.2. Aplikasi Prinsip Inklusi-Eksklusi dalam kombinatorika
Ada bentuk alternatif dari prinsip inklusi-eksklusif yang berguna dalam penghitungan masalah.
Secara khusus, formulir ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang meminta
nomor elemen dalam himpunan yang tidak memiliki n properti P1, P2, ..., Pn. Biarkan Ai
menjadi himpunan bagian yang mengandung elemen yang memiliki properti Pi. Nomor elemen
dengan semua properti Pi1, Pi2, ..., Pik akan dilambangkan dengan N (Pi1Pi2 ... Pik).
Jika jumlah elemen tanpa properti P1, P2 , ..., Pn dilambangkan dengan N ( P ' 1 P ' 2 . . . P ' n ¿dan
jumlah elemen dalam himpunan dilambangkan dengan N, itu mengikuti itu N ( P ' 1 P ' 2 . . . P ' n ¿
= N - | A1 ∪ A2 ∪ ··· ∪ An |.
❑
N ¿ ¿) = N - ∑ ❑ N ( P¿¿ i) ¿ + ∑ ❑N ( P P ) -
i j
∑ ❑ N ( P P P ) + …+(−1)n N (
i j k
1 ≤i ≤n 1 ≤i< j ≤n 1 ≤i< j< k≤ n
P1 P2 . .. Pn ¿ .
Contoh soal 1 :
Solusi:
masukkan jumlah tersebut ke dalam rumus untuk N ( P' ¿¿ 1 P' 2 P '3 )¿ menunjukkan jumlah solusi
dengan x1 ≤ 3, x2 ≤ 4, dan x3 ≤ 6 sama dengan
Saringan Eratosthenes
Karena ada 99 bilangan bulat positif lebih besar dari 1 dan tidak melebihi 100, pada prinsip
inklusi-eksklusif menunjukkan hal itu
Jumlah bilangan bulat tidak melebihi 100 (dan lebih besar dari 1) yang dapat dibagi oleh semua
bilangan prima dalam subset dari {2, 3, 5, 7} adalah 100 / N, di mana N adalah produk bilangan
prima dalam subset ini. (Ini mengikuti karena dua bilangan prima ini tidak memiliki faktor
umum.)
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
N ( P' ¿¿ 1 P' 2 P '3 P' 4)=¿ ¿99 - - − − + + + + + + -
2 3 5 7 2.3 2.5 2.7 3.5 3.7 5.7
100 100 100 100 100
+ + + +
2.3.5 2.3.7 2.5 .7 3.5 .7 . 2.3 .5 .7
= 99 − 50 − 33 − 20 − 14 + 16 + 10 + 7 + 6 + 4 + 2 − 3 − 2 − 1 − 0 + 0 = 21 Karenanya, ada 4 + 21 = 25
bilangan prima tidak melebihi 100
Jumlah Fungsi Ke Atas Prinsip inklusi-eksklusi juga dapat digunakan untuk menentukan
jumlah fungsi dari himpunan dengan elemen m ke himpunan dengan elemen n.
Contoh soal 2 :
Berapa banyak fungsi yang ada dari himpunan dengan enam elemen ke set dengan tiga elemen?
Solusi:
KESIMPULAN
Prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan penggabungan ide dalam Diagram Venn bersama
koperasi irisan dan gabungan.
Dengan demikian,
| A B | = | A | + | B | - | A ∩ B |
SARAN
Pada materi ini tidak mudah bagi kita untuk meyelesaikan masalah atau persoalan matematika
diskrit jika tidak menggunakan prinsip inklusi-eksklusi dan aplikasinya dalam kombinatorika.
DAFTAR PUSTAKA
Lipschutz, Seymour dan Lipson, Marc Lars. 2002. Seri Penyelesaian Soal Schaum Jilid
MatematikaDiskrit. Salemba Teknika: Jakarta.
Mosteller, Frederick, dkk. 1988. Peluang dengan Statistika Terapannya. ITB Bandung: Bandung.
Ruseffendi. 1984. Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru Edisi
Keempat.Tarsito: Bandung.