Lesson Learn Analisa CLosed Cooling System REV02
Lesson Learn Analisa CLosed Cooling System REV02
1. DESKRIPSI
Closed Cooling Water System (CCWS) merupakan sistem sirkulasi tertutup yang berfungsi
untuk mendinginkan bearing pada peralatan-peralatan atau komponen-komponen vital
yang ada di PLTU Gorontalo seperti ID Fan, Boiler Feed Pump, dll.
Pada PLTU Gorontalo, desain untuk CCWS difungsikan untuk pendinginan peralatan/
komponen 2 unit. System ini memakai cooling tower dengan 2 pompa yang bekerja secara
bergantian. Sumber air untuk system ini mengambil dari desalination system tahap I.
2. KRONOLOGI PERMASALAHAN
Pengoperasian pembangkit PLTU Gorontalo dimulai pada 18 Desember 2018. Selama
pengoperasian terdapat kebocoran pada pipa CCWS yang mengakibatkan pemborosan
pada penggunaan air pendingin.
Sesuai desain yang telah disepakati maka perbaikan CCWS mengharuskan unit untuk
shutdown. Pada 11 Oktober 2019 pukul 04.41, PLTU Gorontalo dilakukan shutdown untuk
perbaikan CCWS.
3. POKOK PERMASALAHAN
Desain CCWS yang menggunakan cooling tower dimana terdapat bagian yang terbuka
mengakibatkan adanya partikel lain (debu dan sampah) ikut tercampur dalam air CCWS.
Hal ini mengakibatkan kekurangoptimalan fungsi CCWS dalam mentransfer air pendingin
pada peralatan.
Penggunaan material besi (carbon steel) pada pipa penyalur CCWS digabung dengan
sumber air hasil desalination system tahap I (belum BWRO) serta adanya campuran
partikel lain (debu dan sampah) mengakibatkan adanya korosi pada pipa.
Korosi pada pipa yang berlangsung terus menerus mengakibatkan adanya kebocoran pada
pipa CCWS yang memerlukan shutdown unit #2 untuk perbaikan (11 Oktober 2019).
Gambar 1. Kebocoran pipa dan Pipa pitting corrosion
Sesuai tabel diatas kondisi kualitas pH (Power of Hydrogen) air tidak bagus. Salah
satu pencegahan agar kualitas air sesuai standart dengan penambahan injeksi kimia
hydrazine (H2O2) yang berfungsi sebagai penangkap oksigen untuk mengendalikan
konsentrasi oksigen terlarut sebagai usaha untuk mengurangi laju korosi.
5. TAHAPAN PENYELESAIAN
1. Identifikasi
Tahap identifikasi ini adalah untuk menentukan berapa jumlah dari titik kebocoran,
serta penyebab kebocoran pipa.
a. Titik Kebocoran
Pipa bocor sebanyak berjumlah 6 titik saat pengoperasian. Ketika dilakukan
flushing, ditemukan titik kebocoran yang lain sebanyak 3 titik. Sehingga total
kebocoran menjadi 9 titik.
b. Pitting Corrosion
Dilakukan visual inspection dari pemotongan pipa dengan hasil bahwa pipa
tersebut sudah mengalami penipisan akibat korosi.
c. Air keruh
Air keruh yang terjadi pada pond cooling tower juga berpengaruh pada
kualitas dari air tersebut. Ditemukan bahwa kualitas air tidak memenuhi
standar manufaktur yang mengakibatkan laju korosi semakin meningkat.
Penyebab air keruh karena kondisi pond terbuka dari udara luar. Debu batu bara
dan debu hasil pembakaran yang berterbangan di udara, sebagian akan masuk ke
dalam pond cooling tower karena tempatnya terbuka.
d. Kualitas air tidak memenuhi standar
Kualitas standar yang dibutuhkan pada system pendingin adalah dengan pH: 8.8
– 9.3 & SC (≤11µS/cm), sedangkan kondisi aktual hasil pengujian selama operasi
hasilnya adalah pH : 5.98 & SC : >11 µS/cm.
2. Tindak lanjut
Timeline Recovery Unit #2 PLTU Gorontalo
6. REKOMENDASI PERBAIKAN
No Identifikasi Action Preventif Improvement
1 Pipa Bocor - Penggantian pada - Cek secara berkala Perubahan design:
pipa yang bocor kualitas air - Penggantian material pipa
- Melakukan CS dengan SS
penambahan injeksi - Perubahan design
hydrazine (H2O2) (penambahan main line
pipa untuk masing-masing
unit).
- Supply air adalah dari air
demineralized water tank
2 Pitting - Cek secara - Melakukan - Penggantian material pipa
corrosion berkala kualitas penambahan injeksi CS dengan SS
air hydrazine (H2O2) - Melakukan penambahan
injeksi hydrazine