Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MINI RESEARCH

PENGARUH POLA BAHASA DAERAH DALAM HUBUNGAN

KOMUNIKASI PERGAULAN MAHASISWA

Oleh :

Elma Fitriana / 201810170311282

e-mail : (elmafitriana1111@gmail.com)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019/2020
ABSTRAK

Jumlah bahasa daerah di Indonesia yang terdata oleh Badan Pengembangan


Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan mencapai 652 bahasa daerah.
Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan
kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri
khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke kota Malang mungkin lebih
senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari
daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara
mereka. Penelitian dengan judul “Pengaruh Pola Bahasa Daerah Dalam Hubungan
Komunikasi Pergaulan Mahasiswa” memiliki rumusan masalah bagaimana bahasa
daerah dapat mempengaruhi pergaulan mahasiswa dan apa dampak yang akan didapat
oleh mahasiswa terkait bahasa daerah yang menjadi penghamabat dalam pergaulan
mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab dari sulitnya bergaul
untuk mahasiswa-mahasiswi perantau dan bagaimana mahasiswa perantau yang
terkhusus perempuan dapat bergaul dengan mudah tanpa adanya hambatan dalam
penggunaan bahasa daerah.

Penelitian ini menggunakan metode studi observasi dan metode studi kasus
dengan mengamati secara langsung mahasiswi-mahasiswi perantau di pulau jawa untuk
universitas muhammadiyah malang dan survei lapangan serta wawancara.

Berdasarakan hasil penelitian mahasiwa laki-laki perantau lebih mudah untuk


bergaul dan menyesuaikan diri pada daerah baru(tempat menempuh pendidikan) ,
dibandingkan dengan mahasiswi perantau yang umumnya memiliki sifat sungkan dan
rasa malu terhadap orang luar daerahnya. Tetapi tidak semua mahasiswi perantau sulit
untuk menyesuaikan diri , beberapa diantaranya sangat mudah untuk bergaul dan
memiliki banyak teman.

Kata kunci: pengaruh pola bahasa daerah dalam pergaulan


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan kemampuan berkomunikasi antar manusia dengan
manusia lainya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Sedangkan
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi
Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Di indonesia sendiri
untuk setiap daerahnya memiliki bahsa daerah masing-masing. Bahasa daerah
atau bahasa regional sendiri adalah bahasa yang dituturkan di suatu wilayah
dalam sebuah negara berdaulat, yaitu di suatu daerah kecil, negara bagian
federal, provinsi, atau teritori yang lebih luas. Jumlah bahasa daerah di Indonesia
yang terdata oleh Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan Kebudayaan mencapai 652 bahasa daerah. Dengan keanekaragaman
ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya.
Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas
masing-masing daerah. Dengan bahasa daerah terbanyak berada di Papua yakni
sekitar 400-san bahasa. . Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan
keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus
dilestarikan.
Menurut jumlah penuturnya, bahasa yang terbanyak digunakan di
Indonesia adalah:
 Bahasa Jawa
 Bahasa Indonesia
 Bahasa Sunda
 Bahasa Madura
 Bahasa Batak
 Bahasa Minangkabau
 Bahasa Bugis dll.

Dengan banyaknya bahasa ini semakin beragam pula bahasa yang


digunakan oleh mahasiswa perantau di kampus atau daerah rantauan mereka.
Untuk daerah rantauan sendiri kebanyakan memilih untuk merantau di
kepulauan jawa, baik jawa timur, jawa tengah , maupun jawa barat. Alasanya,
teknologi yang berada di daerah jawa dianggap lebih canggih dan moderen
apabila dibandingkan dengan pulau-pulau lainya. Dan kampus-kampus ternama
di indonesia banyak yang didirikan di kepulaun jawa.

B. TUJUAN PENELTIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab dari sulitnya
bergaul untuk mahasiswa-mahasiswi perantau dan bagaimana mahasiswa
perantau yang terkhusus perempuan dapat bergaul dengan mudah tanpa adanya
hambatan dalam penggunaan bahasa daerah.

C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode study observasi dan metode studi
kasus dengan mengamati secara langsung mahasiswi-mahasiswi perantau yang
merantau ke daerah jawa terkhusus pada universitas muhammadiyah malang
dan survei lapangan serta wawancara.
Untuk pengamatanya sendiri tidak hanya dilakukan dilingkukan
unviersitas saja melainkan juga pada lingkup pergaulan mahasiswa di kos
,tempat berkumpul ataupun pada organisasi daerahnya.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Mini riset ini mengangkat kasus “Pengaruh Pola Bahasa Daerah Dalam
Hubungan Komunikasi Pergaulan Mahasiswa” yaitu kasus yang paling banyak
dijumpai dikehidupan sehari-hari mahasiswa yang menuntut ilmu diluar
daerahnya. Dan berdasarakan hasil penelitian , mahasiwa laki-laki perantau lebih
mudah untuk bergaul dan menyesuaikan diri pada daerah baru , dibandingkan
dengan mahasiswi perantau yang umumnya memiliki sifat sungkan dan rasa
malu terhadap orang luar daerahnya.
Tetapi tidak semua mahasiswi perantau sulit untuk menyesuaikan diri ,
beberapa diantaranya sangat mudah untuk bergaul dan memiliki banyak teman.
Karena pada dasarnya , tidak sulit untuk berteman dengan orang yang memiliki
bahasa berbeda antara satu dengan yang lain. Namun itu semua bisa diakibatkan
oleh kepribadian dari diri sendiri. Apabila pada dasarnya memiliki kepribadian
yang pemalu dan sungkan untuk berteman dengan orang baru maka akan sulit
untuknya berbaur, berbeda dnegan sesorang yang memiliki sifat sosial dan ceria
mereka akan dengan mudah mendapatkan teman yang bisa mengerti mereka
baik yang berasal dari daerah yang sama maupun daerah yang berbeda.

a) Sebab dalam menghambatnya pergaukan untuk mahasiswa pendatang


adalah :
1. timbulnya rasa malu untuk menggunakan bahasa indonesia
ini merupakansuatu suatu kesalahan yang paling banyak
dilakukan oleh mahasiswa perantau karean adanya pemikiran
akan ditertawakan dan sebagainya, baik dikarenakan kurangnya
kemampuan berbahasa indonesia yang baik ataupun karena
intonasi dalam berbicaranya beda dengn yang lain karena
intonasi yang dimiliki di setiap daerah itu berbeda-beda.
2. Timbulnya rasa nyaman untuk berkomunikais menggunakan
bahasa daerah sendiri
Karena rasa nyaman inilih yang membuat pergaulan dengan
mahasiswa yang berasal dari daerah lainya terhambat.
3. Menganggap mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama
sebagai kelurga
Itu bukanlah hal yang salah untuk melakukanya. Tetapi jika
terlalu mendalami hal tersebut maka akan membuat diri sendiri
secara tidak langsung mersa asing oleh kehadiran teman ynag
berasla dari daerah lain. Karean mereka akan mengganggak
teman satu daerahnya sebagai orang yang paling mengerti dan
meiliki pemahaman yang sama dengan mereka.
4. Lekatnya organisasi daerah pada diri mahasiswa perantau
Hal ini yang menimbulkan rasa tidak peduli dan tidak nyaman
pada organisasi atau perkumpulan lain bagi mahasiswa perantau
tertentu.
5. Perbedaaan budaya
Karena adanya perbedaan daerah maka budaya juga menjdai
berbeda. Yang membuat mahasiswa perantau harus
menyesuaikan budayanya dengan budaya pada daerah tempat
rantauan.

b) Sebab menghambatnya pergaulan oleh mahasiwa yang berpenduduk asli


suatu wilayah tersebut
Tidak berbeda jauh dengan mahasiwa rantauan, mahasiswa yang
berasal dari pulau jawa sendiripun akan lebih nyaman menggunakan
bahasa jawa, atau bahasa daerah mereka sendiri dibandingkan dengan
menggunakan bahasa indonesia. Hal itu juga yang menjadi penyebab
sulit nya bergaul antara mahasiwa perantau dengan mahasiswa asli
daerah kepulauan jawa.

Sebab-sebabnya adalah :
1. Kurangnya rasa ingin mengenal lebih jauh tentang budaya lain
Pada kasus yang paling sering dijumpai, untuk mahasiswa yang pada
dasarnya hidup dalam suasana perkotaan akan memiliki sedikit minat
untuk mengetahui buadaya lain, yang menurutnya tidak terlalu bagus
dengan budayanya.
2. Timbulnya rasa nyaman untuk berkomunikais menggunakan bahasa
daerah sendiri
Seperti halnya mahasiswa perantau, mahasiswa asli daerah tersebut
pun buasanya lebih nyaman untuk menggunakan bahasa daerah
mereka sendiri. Karena dianggap akan lebih dekat dn lebih nyaman
untuk berkomunikasi.
3. Menganggap bawha bahasa indonesia bahasa yang kaku
Akibat dari kuranya pengetahuan dalam berbahasa indonesia yang
baik, maka mahsiswa akan cenderung merasa kaku dan tidak bisa
mengespresikan dengan benar apayang akan mereka smapaikan, yang
mengakibatkan adanya perbedaan pehaman dan arti bagi yang
mendengarkanya.
Oleh karena itu, penggunaan bahasa indonesia harus lebih ditekankan
lagi atau diperkuat lagi. Agar menghindari kesalahpahaman akibat adanya
perbedaan arti karean kemiripan bahasa daerah yang menimbulkan
kesalahpahaman. Karena jika dilihat pada daerah-daerah terpencil masih banyak
sekali masyarakat yang belum bisa berbahasa indonesia dengan baik dan benar,
hal ini terjadi karena kurangnya rasa kepedulian atau rasa sosial terhadap sesama
untuk mengajarkan satu sama lain. Penggunaan bahasa indonesia pun
diharapkan mampu untuk selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan
atau tanpa menghilangkan bahasa daerah yang selalu melekat.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh siwa untuk bergaul anatara satu
dengan yang lainya adalah :

1. Belajar menerima diri sendiri

Jika teman-teman terus berfokus pada kekurangan-


kekurangan yang ada, akibatnya kalian akan dipenuhi perasaan-
perasaan negatif. Misalnya minder, merasa tidak dihargai, merasa
tidak diterima, dan sebagainya. Padahal bisa jadi itu hanya
perasaan Anda saja, yang mengecilkan diri sendiri.

2. Perluas lingkup pergaulan Anda

Setelah mampu menerima diri sendiri, sekarang saatnya


untuk memperluas lingkup pergaulan. Jika awalnya aktivitasnya
hanya berangkat ke kantor, pulang ke rumah lalu tidur, selama 5
atau 6 hari kerja, coba lakukan sedikit variasi.Mungkin kalian
bisa menghubungi teman-teman lama yang selama ini diabaikan
karena kesibukan. Lalu ajak mereka bertemu di cafe untuk
membahas acara reuni misalnya atau sekadar ngobrol ngalor
ngidul sambil ngopi.Atau kalian bisa mengikuti komunitas-
komunitas baik offline maupun online yang memiliki kesamaan
denganmu dalam minat dan hobi.

3. Jangan ragu bercanda

Seseorang yang humoris umumnya memiliki banyak


teman. Kepribadiannya yang hangat, ramah, dan bersahabat
membuat dia disenangi banyak orang.Bandingkan dengan
seseorang yang pendiam dan penyendiri. Orang lain akan merasa
kurang nyaman karena takut salah dalam berkata-kata atau
bersikap sehingga membuatnya tersinggung.Bercanda, asal tidak
berlebihan, dan dilontarkan pada waktu yang tepat dapat
menyegarkan suasana dan mengubah kondisi yang semula kaku
menjadi lebih rileks atau santai.

4. Belajar memulai obrolan

Mungkin selama ini orang lain takut mengajak bicara


karena Anda terlalu pendiam. Untuk itu, cobalah mengajak
mereka berbicara terlebih dahulu.Tidak perlu mencari bahan
obrolan yang terlalu rumit, sederhana saja seperti sekadar
menyapa atau menanyakan sesuatu yang kurang penting. Sebuah
sapaan yang menyenangkan biasanya akan diikuti dengan obrolan
yang seru. angan berkecil hati jika di awal-awal Anda sulit
melakukannya dan terkesan “garing”. Teruslah mencoba dalam
setiap kesempatan dengan siapa saja yang Anda temui. Selama
Anda sopan, orang lain juga akan senang menanggapi.

5. Jangan mudah tersinggung

Agar dapat diterima dalam pergaulan, hindari sifat mudah


tersinggung. Meski orang lain berbicara yang tidak enak kepada
Anda, terimalah dengan besar hati dan jadikan itu sebagai
pembelajaran agar Anda lebih baik lagi.Begitu juga jika teman
bercanda dengan kata-kata yang tidak enak didengar, anggaplah
angin lalu. Toh mereka hanya bercanda dan tidak bermaksud
serius dengan kata-katanya.Berbesar hati dan tidak mudah
tersinggung adalah salah satu cara bergaul yang baik agar Anda
disukai dalam pergaulan.

6. Beri pujian dengan tulus

Senang dipuji, senang dihargai dan dibanggakan adalah


sifat alami manusia. Jadi jangan segan-segan untuk memberi
pujian kepada teman jika Anda melihat kelebihanatau kehebatan
yang dimilikinya.Lakukan dengan jujur dan tulus, agar mereka
dapat menangkap maksud Anda yang sebenarnya. Jangan terlalu
berlebihan atau membesar-besarkan, karena tidak semua orang
suka dipuji dengan cara demikian.

7. Jangan Terlalu Cuek

Ketika sedang berkumpul dengan teman-teman and


alainnya, usahakan untuk tidak terlalu cuek. Sikap cuek ini lah
yang dapat membuat orang-orang enggan mendekati dan
berteman dengan anda. Lakukan interaksi-interaksi dengan yang
lainnya. Tak perlu obrolan serius, anda cukup dengan senyum,
menyapa, dan menyalami yang lainnya. Sehingga membuat anda
akan terlihat lebih ramah dan menyenangkan bagi orang lain.

8. Bangun Rasa Empati Pada Orang Lain

Ketika anda mulai mengenal banyak orang, cobalah untuk


mulai membangun rasa empati pada orang-orang di sekitar anda.
Jangan ragu untuk bertanya sesekali mengenai kabar mereka.
Berikan pertolongan dan bantuan bagi teman anda yang memang
membutuhkan. Bangun kekeluargaan di dalam persahabatan yang
anda jalin.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mahasiswa perantau laki-laki dnegan perempuan memiliki perbedaan
sifat. Untuk mahasiwaa perantau laki-laki mereka akan enderung terbuka dan
cepat beradaptasi dengan daerah luar, oleh karenanya mereka akan dengan
mudah untuh melakukan hubungan pergaulan. Berbeda halnya dengan wanita
yang cenderung lebih tertutup dan susah untuk beradaptasu dengan cepat
terhadap daerah luar.
Mahasiswa perantau akan selalu sulit untuk bergaul apabila mereka
selalu merasa malu dan tertutup untuk melakukan hubungan dengan pihak luar
daerahnya. Oleh karena itu mahsiswa perantau harus lebih terbuka dan mencoba
untuk beradaptasi dengan daerah baru.
Untuk itu budaya saling menghargai anatara budaya,suku,dan ras harus
lebih dikuatkan lagi. Agar tidak adanya kesalahpahaman dalam pergaulan antara
daerah satu dengan daerah lainya.

B. SARAN
1. Bagi mahasiswa perantau / pendatang
 Harus lebih cepat dalam beradaptasi
 Tidak mudah menyerah dan berkecil hati dalam mencari teman
 Meperlua pergaulan
 Tidak perlu sungkan untuk mengajak berbicara terlebih dahulu
 Mencoba memahami adanya perbedaan budaya dan bahasa
 Berusaha untuk selalu menggunakan bahasa indonesia untuk bahsa
sehharu-hari
2. Bagai mahasiswa asli daerah tersebut
 Lebih terbuka kepada mahasiwa pendatang
 Saling menghargai
 Mencoba memahami adanya perbedaan budaya dan bahasa
 Berusaha untuk selalu menggunakan bahasa indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://netcerdas.blogspot.com/p/blog-page_58.html

http://putryanna.blogspot.com/2012/02/laporan-mini-riset.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa

https://tirto.id/jumlah-bahasa-daerah-di-indonesia-mencapai-652-pada-2018-cSQY

http://alifanotes.blogspot.com/2015/01/dampak-positif-dan-negatif-dalam.html

https://www.tipspengembangandiri.com/cara-bergaul-yang-baik/

https://www.grid.id/read/041669146/kenapa-warga-indonesia-lebih-sering-memakai-bahasa-
daerah-dibanding-bahasa-nasional?page=all

Anda mungkin juga menyukai