NAMA : ZAQI YUNAHAR

NIM : 1802010138

SEMESTER : 6 (Enam)

KELAS :B

MATA KULIAH : Hukum Telematika

DOSEN : MOCHAMAD MORO ASIH, S.H., M.H.

PERIHAL : Tugas Perkuliahan

Kasus Cyber Crime yang Diadili Oleh Pengadilan Negeri Tangerang

Dengan Nomor Putusan : 372/Pid.Sus/2019/PN Tng

Cyber crime atau kejahatan yang terjadi pada sektor digital, adalah suatu perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang pada umumnya cukup
berkompeten pada bidang tersebut guna melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain dan
menguntungkan dirinya sendiri, baik secara bentuk materiil maupun imateriil.

Cyber crime adalah suatu kejahatan sebagai bentuk tuntutan atau dampak buruk yang
terjadi atas perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, di mana hal tersebut secara otomatis
telah membuka ruang bagi pelaku kejahatan untuk menerapkan tindak kejahatannya, seperti hal-nya
penipuan, penggelapan, memanipulasi dengan menunggangi perkembangan jaman dan kemajuan
teknologi.

Dalam hal ini, saya akan menguraikan kasus konkret dari bentuk cyber crime yang telah
terjadi di Tangerang dan telah diadili dan diputuskan oleh Pengadilan Negeri Tangerang dengan
Nomor Putusan : 372/Pid.Sus/2019/PN Tng, atas nama terdakwa Abi Warnadi Ismentin Als Joe Titan
yang dituntuk oleh Jaksa Penuntut Umum dengan menggunakan dakwaan alternatif. Dalam dakwaan
pertama, Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa dengan Pasal 48 ayat (2) jo Pasal 32 ayat (2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Dalam putusannya, Hakim Pengadilan Negeri Tangerang telah memutuskan untuk menerima
dakwaan pertama dari Jaksa Penuntut Umum, karena dirasa perbuatan atau tindakan yang telah
dilakukan oleh Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur delik pada pasal dalam dakwaan pertama,
yaitu telah dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apapun
memindahkan atau mentransfer informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik kepada
system elektronik orang lain yang tidak berhak, yang telah dilakukan oleh Terdakwa dengan cara
sebagai berikut :

Bahwa pada tahun 2014, Terdakwa membuat sebuah website yaitu www.jualdatabase.org
yang dilakukan dengan cara membeli domain dari perusahaan www.name.com seharga US$ 12 (dua
belas dollar Amerika) pertahun. Lalu, website tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk menawarkan
database nasabah perbankan, data pemilik apartemen dan mobil mewah yang didapatkan oleh
Terdakwa dari penjual online lain yang mengumpulkan secara gratis dari internet yaitu
web.scribd.com dan juga dari pencarian di google. Selanjutnya, sejak tahun 2015 terdakwa
melakukan penjualan datasebe tersebut.

Terdakwa mengumpulkan database nasabah dengan cara mencari di internet dan juga
Terdakwa mengontak penjual database sebelumnya. Terdakwa mendapatkan database nasabah
sebagaimana di atas dari beberapa website, antara lain yaitu www.databasenomerhp.com dan
www.bongkarbisnis.com. Lalu, terdakwa mencantumkan nomor handphone di website dengan
maksud apabila pembeli berminat dapat langsung menghubungi Terdakwa. Harga paket database
yang dijual oleh Terdakwa tersebut berkisar antara Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) sampai
dengan Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah), dan setelah pembeli menyetujuinya dan memilih paket
database yang ingin dibeli, lalu Terdakwa mewajibkan kepada pembeli agar mengisi data diri
pembeli yang mana setelah diisi dan disetujui oleh pembeli, maka Terdakwa memberikan nomor
rekening tujuan guna menerima transaksi pembayaran dari pembeli. Rekening tujuan yang diberikan
oleh Terdakwa kepada pembeli adalah bukan rekening asli atas nama Terdakwa, melainkan atas
nama orang lain yaitu Dewi Puspitasari. Lalu, setelah pembeli melakukan pembayaran, Terdakwa
memerintahkan pembeli untuk melakukan konfirmasi kepada Terdakwa melalui telepon.

Setelah pembayaran sudah diterima oleh Terdakwa, lalu Terdakwa langsung memproses
pemesanan yang telah dibeli oleh si pembeli. Database yang dipesan oleh pembeli tersebut
kemudian dipindahkan dari laptop Terdakwa ke dalam sebuah CD (Compact Disc) untuk kemudian
dikirimkan ke alamat pembeli dengan menggunakan jasa pengiriman barang, antara lain yaitu JNE,
Pos atau dengan menggunakan Ojek Online jika jarak pembeli terjangkau.

Database yang terdakwa jual tersebut adalah database nasabah tabungan dan kredit dari Bank
BCA dan Bank Mandiri yang mencantumkan identitas pribadi, antara lain yaitu Nama, Nomor
Telepon, alamat, tanggal lahir, Nomor Kartu dan Jenis Kartu yang mana database tersebut harus
dirahasiakan dan dilindungi oleh undang-undang. Dari perbuatannya tersebut, Terdakwa
memperoleh keuntungan sekitar Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dalam setahun.
 Karena perbuatannya sebagaimana telah saya uraikan di atas, Terdakwa diadili oleh Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tangerang dengan menyatakan bahwa berdasarkan bukti-bukti dan saksi-
saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah
melakukan tindak pidana telah dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara
apapun memindahkan atau mentransfer informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik kepada
sistem elektronik orang lain yang tidak berhak, dan Terdakwa dijatuhkan pidana penjara selama 9
(Sembilan) bulan dan denda sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), yang apabila denda
tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan, serta menyatakan bahwa
barang bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai fasilitas Terdakwa dalam melakukan
tindak pidananya tersebut untuk dirampas dan dimusnahkan dan sebagiannya dilampirkan dalam
berkas perkara.

Demikian, kasus cyber crime yang telah saya uraikan di atas guna memenuhi tugas perkuliahan
pada semester 6 (enam) dalam mata kuliah Hukum Telamatika. Mengenai kesimpulan serta analisa
singkat tentang kasus sebagaimana di atas, akan saya lampirkan dalam presentasi yang terpisah dari
dokumen uraian kasus ini. Sekian dan terimakasih.

Tangerang, 08 Maret 2021

PENULIS

ZAQI YUNAHAR
NIM. 1802010138