Anda di halaman 1dari 20

TATA C A R A B E R A C A R A

M E L A L U I E - C O U RT

Maria Dianita Prosperiani, S.H.


E-FILLING

 Untuk saat ini yang dapat melakukan pendaftaran


melalui e-court hanyalah advokat.
 Pengguna Non-Advokat (Pengguna lain) harus
mandaftar ke pengadilan untuk memperoleh akun.
 Pengguna lain:
 Pengguna lain perorangan
 Pengguna lain pemerintah
 Pengguna lain Badan Hukum
 Pengguna lain Kuasa Insidentil
Jenis perkara yang dapat didaftarkan melalui e-
Court adalah perkara Perdata, yaitu:

Perkara Perdata Gugatan

Perkara Perdata Bantahan
P E N D A F TA R A N
PERKARA
Perkara Perdata Gugatan Sederhana

Perkara Perdata Permohonan
E - PAY M E N T

 Dengan melakukan pendaftaran perkara


online melalui e-Court, Pendaftar akan
secara otomatis mendapatkan Taksiran
Panjar Biaya (e-SKUM) dan Nomor
Pembayaran (Virtual Account) yang
dapat dibayarkan melalui saluran
elektronik (Multi Channel) yang
tersedia.
K O M P O N E N B I AYA
PERKARA

Pengguna akan memperoleh taksiran panjar biaya


perkara dalam bentuk Elektronik SKUM (e-SKUM)
yang digenerate otomatis oleh sistem dengan
Komponen Biaya Panjar dan Radius yang telah
ditetapkan oleh Ketua Pengadilan.

Jika terdapat kekurangan maka akan diberikan


tagihan untuk Tambah Biaya Panjar. Jika kelebihan
bayar maka panjar kelebihan akan dikembalikan
kepada Pihak yang mendaftar perkara.
E-SUMMON

 Panggilan secara elektronik baru dapat


dilakukan jika Penggugat dan Tergugat
telah menyetujui untuk beracara secara
elektronik
E-SUMMON
E - L I T I G AT I O N
PROSES
PERSIDANGAN
P E R S E T U J U A N PA R A
PIHAK
M A S U K N YA P I H A K
K E T I G A ( I N T E RV E N S I )

 Apabila terdapat pihak yang ingin melakukan intervensi terhadap


suatu perkara maka petugas pengadilan dapat menginput data
pihak intervensi melalui tombol ‘Tambah Pihak Intervensi’
setelah disetujui oleh Majelis Hakim.
 Pihak yang berintervensi wajib menggunakan persidangan secara
elektronik. Jika tidak, maka pengadilan tidak dapat menerima
intervensi tersebut. (Pasal 23 ayat (3) Perma No. 1 Tahun 2019).
Pengajuan bukti
• Kewajiban mengajukan bukti awal pada saat
pendaftaran gugatan (Penggugat) dan pada saat
pengajuan jawaban (Tergugat) (Pasal 9 ayat (2) jo. Pasal
22 ayat (2) Perma No. 1 Tahun 2019)
• Persidangan pembuktian dilaksanakan sesuai dengan
PEMBUKTIAN hukum acara yang berlaku (Pasal 25 Perma No. 1 Tahun
2019)
SECARA
ELEKTRONIK Verifikasi Bukti
• Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada
akta aslinya. (Pasal 1888 KUHPerdata)
• Dokumen bukti yang telah di-upload oleh Penggugat
dan Tergugat secara elektronik dalam system peradilan
elektronik dapat diklasifikasikan sebagai alat bukti
hukum yang sah (Pasal 5 UU No. 11 Tahun 2008)
Tata cara pemeriksaan saksi: “Saksi yang menghadap pada hari yang
ditentukan itu dipanggil ke dalam seorang demi seorang…” (Pasal
133 HIR)

“Suatu pengakuan lisan yang diberikan di luar sidang pengadilan


tidak dapat digunakan untuk pembuktian, kecuali dalam hal
pembuktian dengan saksi-saksi diizinkan.” (Pasal 1927 KUH Perdata)

PEMERIKSAAN
SAKSI/AHLI “Dalam hal disepakati oleh para pihak, persidangan pembuktian
dengan acara pemeriksaan keterangan saksi dan/atau ahli dapat
dilakukan secara jarak jauh melalui media komunikasi audio visual
yang memungkinkan semua pihak dapat berpartisipasi dalam
persidangan” (Pasal 24 ayat (1)

“Segala biaya yang timbul dari persidangan elektronik dibebankan


kepada Penggugat” (Pasal 24 ayat (3).
 jika dipandang perlu dan berfaedah,
ketua majelis dapat mengangkat satu
atau dua anggota majelis dengan
PEMERIKSAAN bantuan panitera, untuk melihat
S E T E M PAT keadaan atau menjalankan pemeriksaan
(DESCENTE) di tempat, sebagai keterangan yang
dapat dijadikan bahan untuk
mengambil keputusan. (Pasal 153 HIR,
Pasal 180 R.Bg, Pasal 211 s.d. 214 Rv)
SUMBER
Peraturan Perundang-Undangan: KUH Perdata, HIR, Rv, UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE, Perma No. 3 Tahun 2018, dan
Perma No. 1 Tahun 2019.
Ahmad Z. Anam, “Menakar Keabsahan Pemeriksaan Saksi Melalui Teleconference dalam Hukum Acara Perdata”, diakses dari
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/menakar-keabsahan-pemeriksaan-saksi-melalui-teleconference-
dalam-hukum-acara-perdata-oleh-ahmad-z-anam-19-2
.

Ahmad Z. Anam, “Menggagas Descente secara Elektronik”, diakses dari


https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/artikel-hukum/1847-menggagas-descente-secara-elektronik-ahmad-z-anam .
Mahkamah Agung RI, Buku Panduan E-Court, diakses dari https://pn-purwakarta.go.id/files/ecourt/ecourt_manual_full.pdf .
Sonyendah Retnaningsih, et al., “Pelaksanaan E-court Menurut Perma Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik dan E-litigation Menurut Perma Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara dan
Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik (Studi di Pengadilan Negeri Di Indonesia)”, Jurnal Hukum & Pembangunan Vol.
50 No. 1 (2020): 124-144.

Anda mungkin juga menyukai