Anda di halaman 1dari 14

HUKUM ACARA

MAHKAMAH KONSTITUSI
Nor Fadillah, Lc. M.H

HUKUM KELUARGA ISLAM


STAI AL-FALAH BANJARBARU
2023
ASPEK-ASPEK HUKUM ACARA DI MAHKAMAH
KONSTITUSI

Permohonan & Pendaftaran

OLEH:
KELOMPOK 3
MUHAMMAD RIZQI: 20.02.11.1700
MUHAMMAD ZARKANI: 20.02.11.1702
Para pihak yang bisa mengajukan permohonan

• Perorangan warga negara indonesia


• Kesatuan masyarakat hukum adat
• Badan hukum publik atau privat
• Lembaga negara
Jenis Perkara, sebelum didirikan MK:
Permohonan:
• Pengujian undang-undang terhadap Undang-undang Dasar
• Sengketa kewenangan antar lembaga negara
• Putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran Presiden dan atau
wakilnya.
Gugatan:
• Pembubaran partai politik
• Perselisihan hasil pemilihan umum
Setelah amandemen IV, Undang-undang no 24
tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, dan
perma tahun 2002 semua perkara yang masuk ke
MK disebut dengan Permohonan.
Kenapa Permohonan?
 Perkara kepentingan umum, bukan sengketa para pihak.
 Dan putusan berlaku mengikat secara umum dan
memengaruhi hukum dan ketatanegaraan (bersifat erga
omnes) meskipun hanya dimohonkan oleh perseorangan.
PENGAJUAN PERMOHONAN

 Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon atau
kuasanya kepada Mahkamah Konstitusi.
 Permohonan dibuat 12 rangkap.
 permohonan harus diuraikan secara jelas perkara yang dimohonkan terkait dengan
salah satu wewenang MK (sesuai dengan juridiksi mk).
 Permohonan harus disertai dengan alat bukti yang mendukung permohonan
maksud, walaupun tidak menutup kemungkinan pemohon atau pihak terkait
mengajukan bukti tambahan dalam proses persidangan.

Berdasarkan Pasal 31 ayat (1) UU No. 24 Tahun 2003 menentukan bahwa


permohonan sekurang-kurangnya memuat:
 Identitas dan alamat lengkap pemohon,
 Uraian mengenai perihal yang menjadi dasar permohonan sesuai dengan perkara
yang dimohonkan,
 Hal-hal yang diminta untuk diputus.
TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN

1. Permohonan diajukan kepada MK melalui kepaniteraan.


2. Proses pemeriksaan kelengkapan administrasi permohonan bersifat terbuka yang
dapat diselenggarakan melalui forum konsultasi oleh calon pemohon dengan panitera.
3. Petugas kepaniteraan wajib memeriksa kelengkapan alat bukti yang mendukung
permohonan sekurang-kurangnya berupa:
a. Bukti diri pemohon sesuai dengan kualifikasi pasal 51 undang-undang MK.
b. Bukti surat atau tulisan yang berkaitan dengan alasan permohonan.
c. Daftar calon ahli dan atau saksi disertai pernyataan yang terkait dengan alasan permohonan,
serta pernyataan bersedia menghadiri persidangan dalam maksud menunjuk ahli atau saksi
d. Daftar bukti-bukti lain yang dapat berupa informasi yang disimpan atau dikirim melalui media
elektronik bila dipandang perlu.
4. Apabila berkas permohonan telah lengkap maka berkas tersebut dinyatakan
diterima oleh petugas kepaniteraan dengan memberikan akta pemberian
berkas perkara kepada pemohon.
5. Apabila permohonan belum lengkap panitera MK memberikan akta
pemberitahuan kekurangan kelengkapan berkas dan memberitahukan kepada
pemohon tentang kelengkapan permohonan yang harus dipenuhi.
6. Apabila kelengkapan permohonan tidak dipenuhi maka panitera menerbitkan
akta yang menyatakan bahwa permohonan tersebut tidak diregistrasi dalam
BRPK dan diberitahukan kepada pemohon dengan pengembalian berkas
permohonan.
7. Permohonan pengujian undang-undang diajukan tanpa dibebani biaya
perkara
Pengajuan Permohonan Juga Dapat Dilakukan
Secara Online
Pengajuan permohonan ke Mahkamah Konstitusi dapat dilakukan Pemohon
secara online melalui pendaftaran menggunakan Sistem Informasi Penanganan
Perkara Elektronik (SIMPEL) pada beranda laman MK

www.mahkamahkonstitusi.go.id
Atau
https://www.mkri.id/
PENDAFTARAN PERKARA
 Permohonan sudah lengkap dicatat dalam BRPK (buku registrasi perkara
konstitusi) dan diberi nomor perkara.
 MK menyampaikan salinan permohonan kepada DPR dan Presiden
melalui surat yang ditandatangani panitera.
 MK memberitahukan kepada MA melalui surat yang ditandatangani
ketua yang isinya mengenai adanya permohonan pengujian suatu undang-
undang dan memberitahukan agar MA menghentikan pengujian
peraturan perundang-undangan di bawah undangan undang-undang yang
sedang diuji.
 Penyampaian salinan permohonan ini disampaikan oleh juru panggil
yang dibuktikan dengan berita acara penyampaian.

 Dalam hal permohonan yang telah dicatat BRPK dan dilakukan


penarikan kembali oleh pemohon maka panitera menerbitkan akta
pembatalan registrasi permohonan yang telah diajukan pemohon dan
diberitahukan kepada pemohon disertai dengan pengembalian kertas
berkas permohonan.
PENJADWALAN DAN PEMANGGILAN SIDANG

Ketua MK memberi berkas perkara yang sudah diregistrasi dan menetapkan


susunan panel hakim yang menerima perkara tersebut
Ketua panel hakim menetapkan hari sidang pertama
Penetapan hari sidang diberitahukan kepada pemohon melalui surat panggilan
yang ditandatangani oleh panitera dan disampaikan secara langsung oleh juru
panggil melalui telepon, fiksimili, dan atau surat elektronik, yang dibuktikan
dengan berita acara penyampaian
Penetapan hari sidang juga diumumkan kepada masyarakat dengan
menempelkan pada papan pengumuman yang khusus dibuat untuk itu dan
dalam situs MK serta disampaikan kepada media cetak dan elektronik.
ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN

7 hari
PEMOHON dilengkapi
BELUM LENGKAP
Hardcopy &
softcopy

PANITERA PEMERIKSA KELENGKAPAN LENGKAP

PENJADWALAN REGISTRASI DI BRPK


14 hari
PERSIDANGA PERTAMA
“berani melakukan suatu kebaikan lebih baik dari pada sekedar
menguasai dalil-dalilnya.”
soeharto

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai