Anda di halaman 1dari 1

2.

Pendaftaran Permohonan dan Jadwal Persidangan


Permohonan yang diajukan kepada MK akan diterima oleh petugas penerima
permohonan, yang nantinya akan disampaikan kepada Panitera MK guna melakukan
pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan. Dalam pengajuan berkas permohonan perkara
dalam bentuk cetak (hard copy), pemohon juga diminta untuk menyerahkan permohonan
dalam bentuk file (soft copy). Pemeriksaan yang dilakukan oleh panitera ini bersifat
kelengkapan administratif, bukan terhadap substansi permohonan. Pemeriksaan administrasi
meliputi jumlah rangkap permohonan, surat kuasa, kejelasan identitas, serta daftar alat bukti
sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 24 Tahun 2003.
Apabila permohonan dinyatakan belum lengkap, maka tidak dapat dicatat dalam Buku
Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK). Pemohon wajib melengkapi dalam jangka waktu
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak pemberitahuan ketidaklengkapan permohonan
tersebut yang diterima oleh pemohon. Permohonan yang dinyatakan lengkap dapat dicatat di
dalam BRPK dengan memuat, catatan tentang kelengkapan administrasi disertai dengan
pencantuman nomor perkara, tanggal penerimaan berkas permohonan, nama pemohon, dan
pokok perkara. Kemudian permohonan yang dinyatakan lengkap tersebut dan telah
diregistrasi dalam BRPK, maka Mahkamah Konstitusi (MK) akan menetapkan hari sidang
pertama dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja. Artinya, penetapan
jadwal sidang pertama adalah paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diregistrasi,
sedangkan sidang pertama itu sendiri dapat dilakukan lebih dari 14 (empat belas) hari kerja.
Jadwal sidang pertama yang telah ditetapkan, harus diberitahukan kepada para pihak dan
diumumkan kepada masyarakat. Pengumuman ini dilakukan dengan cara menempelkan
salinan pemberitahuan di papan pengumuman MK yang disediakan secara khusus. Dalam
praktiknya, pengumuman jadwal sidang juga dimuat di dalam laman resmi MK, yaitu,
www.mahkamahkonstitusi.go.id.
Namun setiap permohonan yang diajukan kepada MK dapat ditarik kembali, baik
sebelum maupun selama sidang pemeriksaan oleh MK. Pada saat suatu permohonan ditarik
kembali pemohon tidak dapat mengajukan kembali permohonan yang diperkarakan, kecuali
dengan alasan konstitusional yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai