Anda di halaman 1dari 29

PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA

PERSIDANGAN SECARA ELEKTRONIK (E-


COURT) PERKARA PERDATA

Disusun oleh : Dwi Suryanta, SH,MH


Hakim
LATAR BELAKANG MUNCULNYA E-COURT

1. Tuntutan dan perkembangan zaman (Era 4.0) mengharuskan adanya


pelayanan administrasi perkara di pengadilan secara lebih efektif dan
efisien;
2. Asas peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan.
3. Cetak biru Mahkamah Agung 2010-2035. Salah satu penjabaran langkah
untuk mencapai visi Mahkamah Agung tersebut yaitu Modern dengan
berbasis TI terpadu.
PENGERTIAN E-COURT
(Persidangan secara elektronik)

Persidangan Secara Elektronik adalah serangkaian proses memeriksa dan mengadili


perkara oleh pengadilan yang dilaksanakan dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi; (Pasal 1 angka 7 Perma No. 1/2019)

Ecourt merupakan Layanan bagi Pengguna Terdaftar/pengguna lain untuk Pendaftaran


Perkara Secara Online (e-Filling), Mendapatkan Taksiran Panjar Biaya Perkara secara
online, Pembayaran secara online (e-Payment), Pemanggilan yang dilakukan dengan
saluran elektronik (e-Summons), dan Persidangan yang dilakukan secara Elektronik (e-
Litigation).
SEJARAH E-COURT

Pada bulan Nopember 2017 : Kerjasama MA dengan SUSTAIN EU-UNDP dan Tim Pembaharuan Peradilan
membentuk POKJA KHUSUS untuk mengkaji regulasi maupun pengembangan aplikasi.
Hasil :
1. Pembuatan akun (account/user) perorangan maupun advokat secara online(untuk saat ini hanya diberlakukan
untuk kalangan advokat).
2. Perhitungan biaya panjar perkara secara online.
3. Pendaftaran perkara secara elektronikdan terintegrasi dengan Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP).
4. Panggilan para pihak secara elektronik.
5. Perekaman (input) data/informasi pada tahap Jawaban, Replik, Duplik, dan Kesimpulan secara elektronik
6. Pemberitahuan putusan/penetapan secara elektronik.
Akhirnya pada tahun 2018 diundangkan :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 03 tahun 2018 yaitu
Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik.

 Aplikasi e-court ini merupakan sebuah sistem yang terpusat, artinya aplikasi tersebut
berada di Data Center Mahkamah Agung RI yang terintegrasi dengan Sistem
Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) di Pengadilan Tingkat Pertama, sehingga tidak
perlu diinstall dimasing-masing server maupun website pengadilan, karena otomatis
akan terkoneksi dengan database pada Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP) di masing-masing pengadilan yang telah mengimplementasikan e-court.
 Untuk saat diundangkan Perma No.3 tahun 2018 ini, pengguna terdaftarnya hanya
ditujukan kepada Advokat, dan akan diatur kemudian untuk pengguna perorangan
maupun Badan Hukum.
DASAR HUKUM E-COURT

1. PERMA NO 3 TAHUN 2018


TENTANG ADMINISTRASI PERKARA DI PENGADILAN SECARA
ELEKTRONIK

2. PERMA NO 1 TAHUN 2019


TENTANG ADMINISTRASI PERKARA DAN PERSIDANGAN DI PENGADILAN
SECARA ELEKTRONIK
PERMA NO. 3 Tahun 2018
tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara
Elektronik
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Pengguna Layanan Administrasi Perkara scr Elekt
BAB III Administrasi Perkara scr Elektronik
BAB IV Administrasi Panggilan scr Elektronik
BAB V Penerbitan Salinan Putusan/Penetapan
BAB VI Tata Kelola Adminsitrasi Perkara
BAB VII Ketentuan Peralihan
BAB VIII Ketentuan Penutup
PERMA NO. 3 Tahun 2018
tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara
Elektronik

1.Pendaftaran Perkara Secara Elektronik (e-Filling)

2.Pemanggilan Secara Elektronik (e-Summons)

3.Pembayaran Secara Elektronik (e-Payment)


PERMA NO. 3 Tahun 2018
Langkah-Langkah Pendaftaran Perkara scr Elektronik :

1) Pendaftaran user/account (advokat) secara online melalui


https://ecourt.mahkamahagung.go.id
2) Melakukan konfirmasi pendaftaran user/account melalui
email.
3) Login ke dalam Aplikasi e-Court.
4) Mengisi dan melengkapi data user (yang dalam hal ini
advokat).
5) Mengunggah dan melengkapi dokumen identitas advokat.
6) Petugas Pengadilan Tinggi melakukan validasi keabsahan
user advokat.
PERMA NO. 3 Tahun 2018
Lanjutan Langkah2 Pendaftaran Perkara scr Elektronik :

7. User advokat login ke dalam e-Court untuk melakukan


pendaftaran perkara secara online.
8. User advokat memilih Pengadilan.
9. User advokat mengunggah Surat Kuasa ke dalam e-Court.
10. User advokat mengisi data (identitas) pihak.
11. User advokat mengupload berkas perkara gugatan (Surat
Gugatan, Surat Persetujuan Prinsipal) ke dalam e-Court.
PERMA NO. 3 Tahun 2018
Lanjutan Langkah-Langkah Pendaftaran Perkara scr Elektronik :

12) User advokat mencetak e-SKUM.


13) Menerima email notifikasi.
14) Melakukan pembayaran biaya perkara.
15) Menerima email notifikasi.
16) Sistem (Bank) memproses pembayaran.
17) Setelah user melakukan pembayaran, mengklik tombol Cek
Pembayaran.
18) Petugas Pengadilan (PN) melakukan verifikasi pendaftaran (termasuk
pembayaran).
19) User advokat mendapatkan Nomor Perkara.
20) Nomor Perkara tersebut juga tercatat otomatis ke dalam SIPP. Selanjutnya
Perkara tersebut diproses melalui Aplikasi SIPP.
PERMA NO. 1 Tahun 2019
tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik

BAB I Ketentuan Umum


BAB II Pengguna Layanan Administrasi Perkara scr Elektronik
BAB III Administrasi Pendaftaran dan Pembayaran Biaya Perkara scr Elektronik
BAB IV Panggilan dan Pemberitahuan scr Elektronik
BAB V Persidangan scr Elektronik
BAB VI Tata Kelola Administrasi Perkara scr Elektronik
BAB VII Ketentuan Peralihan
BAB VIII Ketentuan Penutup
PERMA NO. 1 Tahun 2019
tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di
Pengadilan Secara Elektronik
1.Pendaftaran Perkara Secara Elektronik (e-Filling)

2.Pemanggilan Secara Elektronik (e-Summons)

3.Pembayaran Secara Elektronik (e-Payment)

4.Persidangan Secara Elektronik (e-Litigation)


 Tabel Perbandingan Antara Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2019 Dengan Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2018

No Perma 3/2018 Perma 1/2019


1 Ruang lingkup pelayanan hanya mencakup
Ruang lingkup pelayanan mencakup pendaftaran (e-filing),
pendaftaran (e-filing), pembayaran (e-
payment), dan pemanggilan/ pembayaran (e-payment), pemanggilan / pemberitahuan (e-
pemberitahuan (e-summons) secara
summons) dan persidangan (e-litigation) secara elektronik.
elektronik.
2 Berlaku hanya untuk pengguna terdaftar. Berlaku bagi pengguna terdaftar dan pengguna lainnya.

3
Berlaku hanya untuk tingkat Berlaku untuk semua tingkatan peradilan, tingkat pertama,
pertama banding, kasasi, dan peninjauan kembali.
4
Parameter hukum acara secara umum Parameter hukum acara lebih ditel, seperti ukuran sah dan
patut, pembacaan putusan, dan lain-lain.

(Sumber: Presentasi Sekretaris Mahkamah Agung RI, Tanggal 13 Agustus 2019)


 DATA NASIONAL PERKARA ECOURT

Data perkara Ecourt 2019 : 47.244 perkara.


Data perkara Ecourt 2020 : 186.987 perkara, naik
sebesar 295 persen. Dan sebanyak 8.560 telah
disidangkan menggunakan e-Litigation.

(Laporan Tahunan Mahkamah Agung 2020)


SEKILAS ECOURT PIDANA
KEBIJAKAN MA-RI (Persidangan Pidana)
1. SE Dirjen Badilum No : 379/DJU/PS.00/3/2020, tgl 27 Maret 2020
Payung Hukum persidangan perkara pidana dapat dilakukan secara jarak
jauh/Teleconference.

2. Instruksi Dirjen Badilum No : 8/2020


Tentang Prosedur Pencegahan Covid 19 Di Lingkungan Peradilan Umum

3. MoU : kesepakatan antara pihak MA, Kejagung, dan Kemenkumham.


MoU tersebut terkait kesepakatan pelaksanaan persidangan selama masa
pandemi Covid-19 yang akan dilaksanakan sampai dengan berakhirnya
wabah Covid-19 di Indonesia.

4. Perma Nomor 4 Tahun 2020


tentang Administrasi dan Persidangan Perkara Pidana di Pengadilan Secara
Elektronik;
PERSIDANGAN PIDANA ELEKTRONIK (PERMA 4/2020)
TENTANG ADMINISTRASI DAN PERSIDANGAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN
SECARA ELEKTRONIK;

Mengatur tentang :
 Tata cara pelimpahan perkara;
 Pemanggilan dalam persidangan secara elektronik;
 Mekanisme pemeriksaan saksi, pemeriksaan ahli dan pemeriksaan terdakwa
melalui teleconference, mekanisme pemeriksaan dan pencocokan barang
bukti;
 Mekanisme pendampingan penasihat hukum dalam persidangan elektronik:
 Mekanisme pengucapan putusan secara elektronik;
Kebijakan MA
 Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:129/KMA/SK/VIII/2019
tentang Petunjuk Teknis Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan secara Elektronik.
 Surat Undangan Sekretaris Mahkamah Agung RI. Nomor: 1224/SEK/HM.02.3/8/2019. SEKMA tgl 12
Agustus 2019 telah melakukan upaya dengan mengadakan “Sosialisasi Peraturan Mahkamah Agung
RI Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara dan Persidangan Di Pengadilan Secara
Elektronik dan Training Of Trainer (TOT) Aplikasi e-Court (e-Filling, e-Payment, e-Summons, e-
Litigation);
 Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung Nomor 1280/SEK/HM.02.3/8/2019 tanggal 23 Agustus
2019 tentang Pemberitahuan Implementasi e-Court (e-litigasi) dan Rilis SIPP Tingkat Pertama Versi
3.3.0 yang menyebutkan bahwa pengadilan yang diwajibkan untuk mengimplementasikan fitur
persidangan secara elektronik melalui aplikasi e-Court adalah pengadilan sebagaimana yang
ditetapkan dalam Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : 630/SEK/SK/VIII/2019
tanggal 19 Agustus 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Percontohan Pelaksanaan Uji Coba
Administrasi Perkara dan Persidangan secara Elektronik.
KEBIJAKAN DIRJEN BADILUM
• SE Dirjen Badilum No.4 Tahun 2019 tentang “Kewajiban
Pendaftaran Perkara Perdata melalui E-Court” sesuai Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi
Perkara dan Persidangan Di Pengadilan Secara Elektronik.
• Keputusan Dirjen Badilum No. 3239/DJU/SK/HM02.3/11/2019
tentang Perubahan SK Badilum No.77/SK/HM02/3/2/2018 tentang
Pedoman Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada
Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri; (pojok e-court di PTSP)
KEBIJAKAN PENGADILAN TINGGI
MALUKU UTARA
• Pengadilan Tinggi Maluku Utara mendorong dan memberikan dukungan
penuh kepada Pengadilan Negeri-Pengadilan Negeri di wilayah hukum
Pengadilan Tinggi Maluku Utara agar melaksanakan apa-apa yang menjadi
kebijakan dari Mahkamah Agung maupun Dirjen Badilum berkenaan
dengan Pelaksanaan Ecourt dan E-Litigation dengan seksama dan penuh
tanggung jawab.
• Pengadilan Tinggi Maluku Utara memberikan petunjuk kepada Pengadilan
Negeri-Pengadilan Negeri di Wilayah Pengadilan Tinggi Maluku Utara agar
melaksanakan Sosialiasi-sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jasa
pengadilan lainnya dengan tujuan agar pemanfaatan ecourt/e-Litigation
lebih maksimal.
SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai