Anda di halaman 1dari 143

PETA KONSEP 1

VEKTOR

Notasi Vektor
Penjumlahan Vektor Penguraian Vektor

Huruf Dengan Anak Proyeksi ke Sumbu X,


Secara Geometri
Panah Y dan Z

Huruf Dicetak Tebal


Secara Aljabar
(Bold)

1
Materi 1
(VEKTOR)

Notasi

Sebuah vektor dilambangkan dengan sebuah ………............................, dimana panjang anak panah
menunjukkan besar dari vektor tersebut, sedangkan arah anak panah menunjukkan arah dari vektor
tersebut. Notasi sebuah vektor ditulis dengan sebuah huruf dan ………………………..…… di atasnya, atau
dengan sebuah huruf yang dicetak …………….
Contoh:

……..

Besar/panjang dari sebuah vektor ditulis dengan tanda mutlak, atau dengan sebuah huruf tanda anak
panah di atasnya.
Contoh:
 
a Vektor: a

Besar vektor: …………..

10 cm

 
Vektor ka dan vektor  ka

Vektor ka (dengan k bilangan positif) adalah vektor yang panjangnya ……………. panjang vektor dan

arahnya ………………….…. dengan arah vektor a

Vektor  ka (dengan k bilangan positif) adalah vektor yang panjangnya ……………. panjang vektor dan

arahnya …………………..…. dengan arah vektor a

Contoh:

2a

a →
1
2 a
→ →
a 2a

Penjumlahan Vektor
 
Diberikan dua vektor a dan b :


b

a

Penjumlahan vektor v 2 didefinisikan dengan metoda berikut:


2
Metoda segitiga


b


a

Metoda jajargenjang


b


a

   
Jika vektor a mempunyai panjang a  a , vektor b mempunyai panjang b  b , dan kedua

 
vektor ini membentuk sudut α maka besar resultan penjumlahan a  b adalah:
o

→ →
a b 

 
dimana: αo = sudut antara vektor a dan b

Pengurangan Vektor
 
Diberikan dua vektor a dan b :


b

a

   
Pengurangan vektor a  b didefinisikan sebagai penjumlahan vektor a dengan vektor ( b )

 
a  b  ........

3

b


a


b

   
Jika vektor a mempunyai panjang a  a , vektor b mempunyai panjang b  b , dan kedua

 
vektor ini membentuk sudut α maka panjang resultan pengurangan a  b adalah:
o

→ →
a b 

 
dimana: αo = sudut antara vektor a dan b

Vektor Satuan

Adalah vektor yang panjangnya satu satuan.


Menurut kebiasaan, vektor satuan arah sumbu X ditulis …

vektor satuan arah sumbu Y ditulis j

vektor satuan arah sumbu Z ditulis k

     
Besar vektor i , j , k adalah i  j  k  ...

Penguraian Vektor

F

4
Misalkan vektor mempunyai panjang F dan membentuk sudut θ terhadap ………..


F
Panjang proyeksi pada sumbu X adalah:

Fx 


F
Panjang proyeksi pada sumbu Y adalah:

Fy  F sin 

→ 

F i j
Vektor jika dinyatakan dengan vektor satuan dan dapat ditulis:


F 

Hubungan antara F dengan Fx dan Fy :

F

Hubungan antara θ dengan Fx dan Fy :

...
tan  
Fx

Penjumlahan Vektor Dengan Cara Penguraian


→ → →
Jika ada beberapa vektor, misalkan vektor
A , B , dan C . Resultan penjumlahan ketiga vektor itu kita

namakan vektor
R , yakni:

R 


Besar vektor dapat dicari dengan rumus:
R
5

R R

dimana Rx adalah resultan komponen vektor arah sumbu X,

Rx  Ax  Bx  ...

dan Ry adalah resultan komponen vektor arah sumbu Y,

Ry 

→ →
Sedangkan arah vektor ditentukan dengan sudut yang dibentuk vektor dengan sumbu X (kita
R R
namakan sudut  ) yakni:

...
tan  
Rx

Soal Latihan
  
1. Diketahui vektor p , q dan t sebagai berikut:


r
 
p q

    
Jika vektor s  p  2q  r , gambarkan vektor s !

6
2. Diketahui vektor a mempunyai panjang 4 meter dan vektor b mempunyai panjang 3 meter.
Hitunglah panjang resultan a + b jika sudut apit antara vektor a dan b adalah 120o ! Gambarkan
vektor a, b dan a + b tersebut!
(cos 120o = – cos 60o = – ½)

3. Diketahui vektor a = 4i + 3j dan b = 4i – 8j .


(a) Gambarkan vektor a dan b pada bidang Cartesian (bidang XY)
(b) Tentukan |a| dan |b| !
(c) Nyatakan resultan penjumlahan kedua vektor tersebut dalam vektor
satuan i dan j!
(d) Tentukan besar resultan penjumlahan kedua vektor tersebut!

4. Diberikan tiga vektor gaya seperti pada gambar. Tentukan besar dan arah resultan ketiga gaya
tersebut jika F1 = F2 = 10 N dan F3 = 8 N!

7
Soal Mandiri

1. Perhatikan diagram vektor berikut!

Di antara pernyataan-pernyataan berikut ini:


(1) p + s + t = 0
(2) p + q = r – t
(3) q – r = s
(4) | s + r | = |p + t – r|
Pernyataan yang benar adalah…

2. Diketahui vektor a = 2i + j – 2k dan b = i – 2j + 3k.


Jika R = a + b adalah resultan kedua vektor tersebut, hitunglah |R| !
A. 11 satuan
B. 13 satuan
C. 17 satuan
D. 19 satuan
E. 21 satuan

3. Dua gaya mempunyai besar yang sama, yaitu 10 N dan membentuk sudut apit α. Jika besar resultan
kedua gaya ini juga 10 N, maka tentukan berapa besar sudut apit α !
A. 30o
B. 45o
C. 60o
D. 120o
E. 150o

4. Seseorang berjalan ke arah utara sejauh 10 m, kemudian ke timur sejauh 8 m. Kemudian dilanjutkan
ke arah selatan sejauh 4 m. Besarnya perpindahan orang tersebut adalah…
A. 22 m
B. 18 m
C. 10 m
D. 8 m
E. 4 m

8
5. Perhatikan gambar berikut. Jika panjang satu kotak menunjukkan panjang 1 satuan, maka besar
resultan kedua vektor pada gambar adalah…

O 1 2 3 4 5 6

A. 3 2 satuan D. 8 2 satuan
B. 4 2 satuan E. 9 2 satuan
C. 6 2 satuan

6. Tiga buah gaya F1 = F2 = 20N dan F3 = 12N bekerja pada satu titik tangkap yang sama pada satu bidang
datar membentuk sudut 1200 satu sama lain. Maka gaya resultan ketiga gaya itu adalah….N.
A. 52
B. 42
C. 28
D. 20
E. 8

7. Dua buah vektor sama besarnya. Jika perbandingan antara panjang selisih dan panjang resultan
kedua vektor tersebut = 3 : 1, maka sudut apit antara kedua vektor tersebut adalah…

8. Dua pesawat terbang dari landasan yang sama dalam waktu bersamaan. Pesawat pertama terbang
ke arah utara dengan kecepatan v1 sedangkan pesawat kedua terbang dengan kecepatan v2
membentuk sudut 370 terhadap arah timur. Tentukan perbandingan besar v1 : v2 agar pesawat
kedua selalu berada di sebelah timur pesawat pertama !

9
PETA KONSEP 2

Kinematika 1:
Turunan

Konsep Dasar Rumus Dasar


Kecepatan Percepatan
Turunan Turunan

d(tn)/dt = n.tn–1 Kecepatan Percepatan


t  0
Rata-rata Rata-rata

Kecepatan Percepatan
Sesa’at Sesa’at

10
Materi 2
(Kinematika 1: Turunan)


r

 
r1 r2

Mula-mula, saat t = t1 posisi partikel di P1 (x1, y1, z1). Saat t=t2 posisi partikel berada di P2 (x2, y2, z2),
 
Vektor posisi ketika t = t1 dan t = t2 berturut-turut adalah r1 dan r2 .
Perubahan waktu adalah t = ……..…..
Perpindahan partikel adalah:


r 

Kecepatan rata-rata partikel dari P1 ke P2 adalah:


v Rata  rata 

Kecepatan sesaat partikel adalah:


v

Percepatan rata-rata partikel dari P1 ke P2 adalah:


a Rata  rata 

Percepaan sesaat partikel adalah

11

a

Catatan:
Untuk gerak rotasi,
dapat dibuat persamaan
dengan menganalogikan:

r ↔ ,
v ↔ ω,
a↔α
 Contoh dalam gerak 1 dimensi:
Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu X dengan persamaan posisi
x=t2
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan:
a) Kecepatan rata-rata partikel dari t = 1 sekon sampai t = 3 sekon.
b) Kecepatan partikel saat t = 3 sekon.

Rumus Turunan:

d
( at n )  ....
dt

Gunakan rumus ini pada soal sebelumnya (soal gerak 1 dimensi):

…..

12
 Contoh dalam gerak 3 dimensi:
Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi
   
r  (2t  1)i  (3t ) j  (t  4t )k
2

Tentukan:
a) Posisi (koordinat) partikel ketika t = 0 dan t = 2 sekon
b) Besar kecepatan rata-rata partikel dari t = 0 sampai t = 2 sekon
c) Besar kecepatan partikel mula-mula (saat t = 0)
d) Besar kecepatan partikel saat t = 2 sekon
e) Besar percepatan rata-rata dari t = 0 sampi t = 2 sekon
f) Besar percepatan saat t = 2 sekon

13
Soal Latihan

1. Kerjakan soal turunan berikut ini:


d 3
a) ( 2t )  ...
dt
d
b) (5t )  ...
dt
d
c) (10)  ...
dt
d 4 2
d) (t  2t  t  3)  ...
dt

2. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu X dengan persamaan posisi


x =2t3 – 4t
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan:
a) Kecepatan rata-rata partikel dari t = 1 sekon sampai t = 2 sekon.
b) Kecepatan partikel saat t = 2 sekon.

3. Sebuah partikel bergerak sepanjang lintasan melingkar dengan persamaan


posisi sudut
θ =5t2 +2
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan:
a) Kecepatan sudut rata-rata partikel dari t = 0 sekon sampai t = 3 sekon.
b) Kecepatan sudut partikel saat t = 3 sekon.

14
4. Gerak suatu benda dinyatakan dengan persamaan
r = (2t2 – 4t + 8)i + (1,5t2 −3t −6)j.
Semua besaran menggunakan satuan SI.
Tentukan:
a. Posisi (koordinat) benda pada t = 1s dan t = 2 s,
b. Besar kecepatan rata-rata dari t = 1s sampai t = 2 s,
c. Besar kecepatan saat t = 2 s.

15
Soal Mandiri

1. Sebuah kelereng yang sedang bergerak memiliki koordinat (3, 8) cm pada waktu t = 0 dan
koordinat (–12, 28) cm pada waktu t = 5 sekon. Besar kecepatan rata-rata untuk selang waktu t = 0
sampai t = 5 sekon adalah ....
A. 2,5 cm/s
B. 3,0 cm/s
C. 4,0 cm/s
D. 4,5 cm/s
E. 5,0 cm/s

2. Sebuah partikel sedang bergerak pada suatu bidang datar dengan sumbu koordinat x dan y. Posisi
partikel itu berubah terhadap waktu mengikuti persamaan r = (5 + 9t)i + (2 + 12t)j dengan r dalam
meter dan t dalam sekon. Besar kecepatan rata-rata partikel dalam selang waktu t = 0 hingga t = 2
sekon adalah ....
A. 9 m/s
B. 12 m/s
C. 15 m/s
D. 18 m/s
E. 21 m/s

3. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu X dengan persamaan posisi:


x = t3 – 5t + 10
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan:
a. Kecepatan rata-rata dari t = 2 sampai t = 4 sekon
b. Percepatan rata-rata dari t = 2 sampai t = 4 sekon

4. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu Y dengan persamaan posisi:


y = 2 – 5t + t2
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan percepatan partikel saat t = 10 sekon!

16
5. Sebuah manik-manik bergerak dengan lintasan melingkar berjari-jari 2 m dan posisi sudut:
θ = 5t – 1 (satuan SI)
Tentukan:
a. Kecepatan sudut manik-manik saat t = 2 sekon
b. Percepatan sudut rata-rata manik-manik selama dua sekon pertama.

6. Sebuah massa pada saat t = 1 s berada di P (2, 4) dan pada saat t = 3 s berada di Q (8, 12). Besarnya
perpindahan dan kecepatan rata-rata massa tersebut adalah ... .
A. 5 m dan 10 m/s
B. 7 m dan 14 m/s
C. 8 m dan 10 m/s
D. 10 m dan 5 m/s
E. 14 m dan 7 m/s

7. Sebuah benda bergerak rotasi dengan posisi sudut θ = (8t + 2t 2) rad, dengan t dalam detik.
Hitunglah kecepatan sudut rata-rata selama 5 detik pertama!

8. Sebuah bola bergerak sepanjang sumbu X. Grafik posisi terhadap waktu ditunjukkan pada gambar.

Tentukan:
a. Persamaan posisi (x) terhadap waktu (t) pada masing-masing selang waktu.
b. Kecepatan bola saat t = 2 sekon, t = 6 sekon dan t = 10 sekon.
c. Kecepatan rata-rata bola dari t = 0 sampai t = 6 sekon.

17
PETA KONSEP 3

Kinematika 2:
Integral

Konsep Dasar Rumus Dasar Aplikasi pada


Integral Integral Grafik

Integral adalah Integral Sama


Notasi Integral:
Kebalikan dari Dengan Luas Di
Turunan Bawah Grafik

18
Materi 3
(Kinematika 2: Integral)

Skema Kinematika:


Posisi: r
diturunkan di......


Kecepatan Sesa’at: v
diturunkan di......


Percepatan Sesa’at: a

 Soal Muqaddimah:
Tiga bola yakni A, B dan C bergerak sepanjang sumbu X dengan persamaan posisi masing-masing
x  (t 2  3t ) , x  (t 2  3t  2) , dan x  (t 2  3t  1) .
Semua besaran menggunakan satuan SI. Tentukan:
a) Kecepatan bola A sebagai fungsi dari waktu
b) Kecepatan bola B sebagai fungsi dari waktu
c) Kecepatan bola C sebagai fungsi dari waktu
d) Jika ada bola yang bergerak dengan persamaan kecepatan v = 2t + 3 (satuan SI), tentukan persamaan
posisinya.

Dalam notasi integral, secara umum dapat ditulis:


Catatan:
Untuk gerak rotasi,

r  .......... dapat dibuat persamaan
 
dengan menganalogikan:
v   a dt
r ↔ ,
v ↔ ω,
Notasi integral tetap berlaku untuk komponen-komponen X, Y dan Z-nya.
a↔α
19
x  .......... v x  .........
y   v y dt v y   a y dt

z   v z dt v z   a z dt

Rumus Integral:

 at n dt  ..........

Konstanta C dapat dicari jika diketahui kondisi mula-mula, kondisi tertentu, dsb.

Contoh:
Pada soal muqaddimah, posisi bola dapat dicari sebagai berikut:

x  ..........

Latihan Yuk!

(4t  2)dt  .....


(6t 3  t 2  4)dt  .....

 Soal Selanjutnya:
Sebuah partikel mula-mula berada pada koordinat (1, 4) mempunyai persamaan kecepatan
  
v  ( 2t )i  (t 2  6) j (satuan SI). Tentukan posisi (koordinat) partikel pada saat t = 3 sekon!

 Soal Menawan:
Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu X dengan percepatan a = 2t (m/s2). Kecepatan pada saat t = 0
20
adalah – 4 m/s (yakni arah sumbu X negatif). Berapa jauh perpindahan yang ditempuh benda dari t = 0
sampai t = 6 sekon ?

 Aplikasi pada grafik gerak 1 dimensi:

Soal Latihan

1. Kerjakanlah soal integral berikut ini!


21
a)  t dt  .....

b)  3 dt  .....

c) (2t  5)dt  .....


d) (t 2  3t  7)dt  .....
e) (t 3  2t 2  6t  1)dt  .....

2. Sebuah kelereng bergerak sepanjang sumbu X dengan persamaan kecepatan v = (t2 – 6) m/s. Mula-
mula partikel berada di koordinat x = 4 m. Tentukan koordinat kelereng pada sa’at t = 3 sekon!

3. Sebutir debu mula-mula berada pada koordinat (0, 1, 2) berterbangan di sebuah kamar dengan
   
persamaan kecepatan v  t i  ( 2 t  1) j  3t 2 k (satuan SI). Tentukan posisi (koordinat)
partikel pada saat t = 2 sekon!

4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu X dengan percepatan konstan a = 10 (m/s2). Mula-mula
(saat t = 0) benda diam. Berapa jauh perpindahan yang ditempuh benda dari t = 0 sampai t = 5
sekon?

22
SOAL MANDIRI

23
1. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan v = (4t + 10) m/s dengan t dalam sekon. Bila
pada saat t = 0 benda berada pada x = 25 m, maka posisi benda pada saat t =5 sekon adalah berada
pada x = …
A. 10 m
B. 30 m
C. 55 m
D. 100 m
E. 125 m

2. Sebuah benda melakukan gerak rotasi dengan persamaan kecepatan sudut ω = 2t + 5, dimana ω
dalam rad/s dan t dalam sekon. Jika posisi sudut awal 10 rad, persamaan posisi sudutnya adalah ...
A. θ = 2t2 + 5t + 10
B. θ = t2 + 5t + 10
C. θ = t2 + 5t
D. θ = 2t2 + 5t
E. θ = 10t2 + 2t + 5

3. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan awal v0 = (8i + 6j) m/s. Jika benda
mengalami percepatan konstan a = (8i + 6j) m/s2 dan persamaan posisi awal benda r0 = (i + 2j) m,
maka besar perpindahan benda antara t = 0 sampai t = 6 sekon adalah ....
A. 210 m
B. 220 m
C. 230 m
D. 240 m
E. 250 m

4. Sebuah benda bergerak pada bidang xy. Pada saat awal, benda berada di koordinat (5, 2) dan
komponen-komponen kecepatan benda memenuhi persamaan vx = 12 + 3t dan vy = 16 + 4t dengan
vx dan vy dalam m/s, dan t dalam sekon. Tentukanlah:
a. Persamaan umum vektor posisi benda,
b. Posisi benda pada saat t = 2 sekon, dan
c. Perpindahan benda antara t = 0 sekon dan t = 4 sekon.

5. Sebuah mobil bergerak dengan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) seperti terlihat pada
gambar di bawah.
24
Tentukanlah:
a. percepatan rata-rata benda antara t = 0 sampai t = 4 sekon
b. jarak yang ditempuh dari t = 0 sampai t = 4 sekon

6. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu X dengan percepatan a = 2t m/s 2. Kecepatan pada saat t
= 0 adalah + 2 m. Berapa jarak yang ditempuh benda dari t = 0 sampai t = 6 sekon ?

7. Sebuah partikel mula-mula diam di titik asal koordinat (0, 0). Kemudian mengalami percepatan a =
4 i + c.t j dengan c sebuah konstanta. Jika sa’at t = 4 sekon partikel berada di koordinat (b, 32)
maka tentukan nilai b dan c!

8. Dua mobil-mobilan, sebut saja mobil A dan mobil B, mula-mula berada dalam keadaan diam
masing-masing di koordinat (0, 0) dan (–5, 3). Mulai pada waktu yang bersamaan, mobil A
mendapat percepatan konstan a = 12 i + 16 j sedangkan mobil B mendapat percepatan yang

25
berubah sebagai fungsi waktu a = (2 – t) i + t j. Saat t = 6 sekon, mobil manakah yang berpindah
paling jauh dari posisi awalnya, mobil A atau mobil B?

PETA KONSEP 4

26
Kinematika 3:
Gerak Parabola

Konsep Dasar Rumus Instan

Waktu Mencapai
Arah sumbu X Arah sumbu Y
Titik Tertinggi

Waktu Kembali ke
GLB GLBB
Tanah

Tinggi Maksimum

Jarak Tembak

Materi 4
(Kinematika 3: Gerak Parabola)

27
GLB
yaitu gerak pada lintasan garis lurus dengan ……..

Persamaan GLB :

GLBB
yaitu gerak pada lintasan garis lurus dengan ……..

Persamaan GLBB :

GERAK PARABOLA
yaitu gerak benda dengan percepatan gravitasi yang konstan pada arah vertikal.

28
Gerak arah sumbu X  GLB

v x  vox  ....

x  xo  ....

Gerak arah sumbu Y  ….

a  ....
v y  ....

y  ....

Rumus Instan:

Ambil koordinat benda mula-mula di titik asal, yakni ( x , y )  (0,0).


o o
Waktu untuk mencapai titik tertinggi:
tOA  ....

29
Waktu melayang (waktu untuk kembali ke tanah):
tOB  ....

Ketinggian maksimum:
H max  ....

Jarak tembak:
R  ....

Soal Latihan

1. Sebuah bola dilempar dari tanah dengan kecepatan awal 50 m/s dan sudut elevasi 30 0 . Anggap titik
awal pelemparan sebagai titik asal koordinat dan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s 2. Tentukan:
a) kecepatan bola saat bergerak 1 detik dari pelemparan
b) posisi (koordinat) bola saat 1 detik dari pelemparan

2. Sebutir batu kecil dilempar dari tanah dengan kecepatan awal 60 m/s dan
sudut elevasi 530 . Tentukan:
a) waktu batu melayang di udara
b) tinggi maksimum batu
c) jarak tembak batu (jarak horizontal maksimum)

3. Sebuah bola dilempar dari tanah dengan kecepatan awal yang sama, tetapi sudut elevasinya
berbeda-beda. Pada sudut berapakah bola dilempar agar jarak tembaknya paling jauh ?

30
4. Sebutir kelereng berwarna hijau dilempar dengan kecepatan awal 20 m/s. Percepatan gravitasi bumi
10 m/s2. Tentukan jarak tembak kelereng jika sudut pelemparannya adalah:
a) 30o
b) 60o
c) 10o
d) 80o
e) Dari hasil a) dan b), c) dan d), apakah kesimpulan yang dapat Anda tarik?
Jelaskan!

5. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 50 m/s pada sudut elevasi . Jika peluru tiba di
tanah pada jarak 150 m dari tempat asal peluru ditembakkan, tentukan besar  ! Percepatan graviasi
g = 10 m/s2.

6. Sebuah pesawat terbang bergerak mendatar dengan kecepatan 200 m/s melepaskan bom dari
ketinggian 500 m. Jika bom jatuh di B dan g = 10 m/s 2, maka berapakah jarak AB ?

31
500 m

A B

Soal Mandiri

32
1. Sebuah peluru ditembakkan dari senapan yang mampu memberikan kecepatan awal 40 m/s. Sudut
elevasi sebesar 30O. Ketinggian maksimum yang dicapai peluru tersebut adalah....
A. 15 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 30 m
E. 100 m

2. Sebuah benda dilemparkan dari puncak sebuah gedung yang tingginya 40 m. Kecepatan awal
benda 20 m/s dengan sudut elevasi 30°. Tentukan jarak terjauh dalam arah mendatar yang dapat
dicapai benda, dihitung dari dasar gedung.

3. Sebuah mobil hendak menyeberangi sebuah parit yang lebarnya 4 m. Perbedaan tinggi antara
kedua sisi parit itu adalah 15 cm, seperti ditunjukkan pada gambar. Jika percepatan gravitasi 10
m/s2, berapakah kelajuan (v) minimum agar penyeberangan mobil dapat tepat berlangsung?

33
4. Posisi peluru yang ditembakkan di atas bidang datar dengan sudut elevasi tertentu dinyatakan oleh
persamaan r = [80t i + (60t – 5t2) j] m. Jika i dan j menyatakan vektor satuan dalam arah x dan y,
serta t dalam sekon, tentukanlah:
a) kecepatan awal peluru,
b) sudut elevasi tembakan,
c) kecepatan peluru di titik tertinggi,
d) waktu untuk mencapai jarak maksimum, dan
e) jarak mendatar maksimum tembakan.

5. Apabila besar sudut antara arah horizontal dan arah tembak suatu peluru adalah 53°, maka
perbandingan antara jarak tembak dalam arah mendatar dengan tinggi maksimum peluru
adalah ....
A. 2 : 3
B. 3 : 4
C. 1 : 3
D. 4 : 3
E. 3 : 1

6. Sebuah benda kecil m, dijatuhkan dari titik A yang jarak tegak lurusnya 30 m di atas B. Pada saat
yang sama, sebuah proyektil ditembakkan dari titik O dengan laju 25 m/s dan diarahkan ke titik A.
Titik C berada di ketinggian 10 m di atas B. Jika jarak OB adalah 40 m maka:
(1) benda m mencapai titik C saat t = 2 s
(2) proyektil juga melewati titik C
(3) proyektil mencapai titik tertinggi saat t = 1,5 s
(4) proyektil mengenai benda m
Pernyataan yang benar adalah…

34
PETA KONSEP 5

Gravitasi

Gaya Kuat Medan Energi Potensial Potensial


Gravitasi Gravitasi Gravitasi Gravitasi

35
(Gravitasi)

Gaya Gravitasi

Menurut teorema gravitasi, antara dua benda bekerja gaya gravitasi dengan arah tarik-menarik dan
besarnya berbanding lurus dengan hasil kali………….……..................... dan berbanding terbalik dengan
…………………………

F F

Secara matematis, dapat ditulis:

F

Kuat Medan Gravitasi

Kuat medan gravitasi di suatu titik didefinisikan sebagai besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada setiap
…………………………..…………………… yang terletak di titik tersebut.

Kuat medan gravitasi di suatu titik yang berjarak r dari massa M dapat ditulis secara matematis:

g

Di sini, jarak r diukur dari ………….


Hubungan antara gaya gravitasi dengan kuat medan gravitasi adalah:

F
Jika ada dua atau lebih massa, maka resultan kuat medan gravitasinya dihitung dengan penjumlahan
vektor.


gR 

gR 

36
Energi Potensial Gravitasi

Energi potensial gravitasi antara dua massa didefinisikan sebagai:

EP 

Energi potensial gravitasi termasuk besaran ………… .


Maka jika ada banyak massa, energi potensial gravitasi totalnya dihitung dengan penjumlahan skalar.
Misalkan jika ada 3 massa, maka:

( E P )Total  ..........  ........  ........

Potensial Gravitasi

Potensial gravitasi di suatu titik yang berjarak r dari massa M didefinisikan sebagai:

V 

Potensial gravitasi termasuk besaran ………… .


Maka jika ada banyak massa, energi potensial gravitasi totalnya dihitung dengan penjumlahan skalar.

VTotal  V1  V2  V3

Soal Latihan

1. Perhatikan gambar! Titik P adalah titik yang berada tepat di tengah antara kedua massa.

a) Tentukan besar resultan kuat medan gravitasi di titik P!


b) Jika di titik P diletakkan bola besi bermassa 2 kg, berapakah gaya gravitasi yang bekerja pada
bola besi tersebut?

37
2. Dua benda, sebut saja A dan B, terletak pada jarak 30 cm satu sama lain. Massa A adalah 24 kg dan
massa B 54 kg. Tentukan letak titik yang mempunyai kuat medan gravitasi total sama dengan nol!

3. Tiga benda P, Q dan R mempunyai massa yang sama, yaitu 2 kg, dan membentuk segitiga samasisi
dengan sisi 1 m. Jika konstanta umum gravitasi tentukan:
a) kuat medan gravitasi di P akibat benda Q dan R
b) gaya gravitasi yang dialami benda P
c) total energi potensial gravitasi sistem tiga benda ini
(Nyatakan semua jawaban dalam konstanta umum gravitasi G!)

4. Anggap bumi sebagai bola sempurna dengan jari-jari R. Berat suatu benda di permukaan bumi
adalah 60 N. Jika benda tersebut diangkat hingga ketinggian R di atas permukaan bumi, maka
berapakah berat benda tersebut sekarang ?

38
Soal Mandiri

1. Benda A (mA = 9 kg) berada pada jarak 4 m dari benda B (m B = 4kg). Benda C (mC = 5 kg) diletakkan
pada garis hubung A dan B. Agar gaya gravitasi yang bekerja pada benda C sama dengan nol, maka
letak benda C adalah…

A. 0,42 m dari A dan 3,58 m dari B


B. 1,6 m dari A dan 2,4 m dari B
C. 2 m dari A dan 2 m dari B
D. 2,4 m dari A dan 1,6 m dari B
E. 2,77 m dari A dan 1,23 m dari B

2. Empat benda masing-masing bermassa 2 kg ditempatkan pada titik-titik sudut bujur sangkar
dengan sisi 50 cm seperti pada gambar . Konstanta gravitasi G = 6,67 x 10 –11 Nm2kg–2. Tentukanlah
besar dan arah gaya gravitasi yang dirasakan benda di titik A!

3. Percepatan gravitasi dipermukaan bumi sebesar 10 m/s 2. Percepatan gravitasi yang dirasakan oleh
sebuah benda yang dijatuhkan dari pesawat yang mengorbit pada ketinggian 2R (dimana R = jari-
jari bumi) adalah ....
A. 10 m/s2
B. 5 m/s2
C. 3,33 m/s2
D. 2,5 m/s2
E. 1,11 m/s2

4. Dua buah benda masing-masing massanya m1 dan m2, jatuh bebas dari ketinggian yang sama pada
tempat yang sama. Jika m1 = 2m2, maka percepatan benda pertama adalah ….
A. 2 kali percepatan benda kedua
B. 1/2 kali percepatan benda kedua
C. sama dengan percepatan benda kedua
D. 1/4 kali percepatan benda kedua

39
E. 4 kali percepatan benda kedua
5. Diketahui bahwa jari-jari Bumi hampir dua kali dari jari-jari planet Mars, sedangkan massa Mars
sekitar 10% dari massa Bumi. Perbandingan medan gravitasi di permukaan Bumi dan Mars
adalah ....
A. 2 : 1
B. 1 : 2
C. 5 : 1
D. 1 : 5
E. 5 : 2

6. Besar energi potensial gravitasi dari sebuah benda bermassa m yang berada pada ketinggian h dari
permukaan Bumi jika massa Bumi M dan jari-jarinya R adalah ....
GMm
A. 
h
GMm
B. 
h
GMm
C. 
Rh
GMm
D.
Rh
GMm
E. 
( R  h) 2

7. Sebuah satelit bumi mengorbit setinggi 3600 km di atas permukaan bumi. Jika jari-jari bumi 6400
km dan gerak satelit dianggap melingkar beraturan, maka kelajuannya (dalam km/s) adalah ....
A. 6,4
B. 64
C. 640
D. 6400
E. 64000

PETA KONSEP 6
40
Elastisitas
Bahan

Tegangan Teorema Hooke Susunan Pegas

Regangan Seri

Modulus Young Paralel

Campuran

Materi 6
41
(Elastisitas Bahan)

A. Sifat Elastisitas Bahan

1. Suatu benda dikatakan elastis jika ………………………………………………………………………………………………


…………………………………………………………………………..............................................................................

2. Besaran-besaran yang berhubungan dengan keelastisitasan suatu benda:

a. Tegangan (Stress)
yaitu besarnya gaya yang bekerja tiap satu satuan luas penampang.

Gaya tarik
Stress 
Luas penampang

F
atau:   (N/m2) A F
A

b. Regangan (Strain)
yaitu perbandingan antara perubahan panjang dengan panjang mula-
mula benda.

Perubahan panjang
Strain 
...........................

atau: e

c. Modulus Young (E)


yaitu perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami suatu benda

Stress
Modulus Young 
Strain


atau: E  (N/m2)
e

B. Teorema Hooke

42
“ Perubahan panjang pegas sebanding dengan besarnya ………………… yang bekerja pada pegas”

F ~ x

F = k.x

F = gaya yang bekerja pada pegas (N)


Δx = perubahan panjang pegas (m)
k = konstanta pegas (N/m)

C. Susunan Pegas

1. Susunan Seri

Pada susunan seri, gaya yang bekerja pada pegas sama besar sehingga:

F  k1 . x1 
 x1  F
k1

F  k 2 . x 2 
 x2  F
k2 k1

Perpanjangan total (x)


k2
x  x1  x2
F
F
ks  F
k1  F
k2

Sehingga dapat disimpulkan:

1  .....................
ks

2. Susunan Paralel

Pada susunan paralel, perubahan panjang pegas sama besar, sehingga:

43
F1 = k1 . x
F2 = k 2 . x
F1 + F2 = (k1 + k 2 )x k1 k2
F = (k1 + k 2 )x

F
Sementara itu F  k P .x , sehingga dapat disimpulkan:

k P  .....................

Soal Latihan
1. Kawat logam panjangnya 80 cm dan luas penampang 5 mm 2. Ujung yang satu diikat pada atap dan
ujung yang lain ditarik dengan gaya 50 N. Ternyata panjangnya menjadi 82 cm. Tentukanlah:
a. tegangan kawat
b. regangan kawat
c. modulus elastisitas kawat

2. Kawat A dan B memiliki panjang dan luas penampang yang sama, namun modulus Young kawat A
lebih besar daripada modulus Young kawat B. Jika pada masing-masing kawat digantungkan beban
yang sama, kawat manakah yang mengalami pertambahan panjang paling besar ? Jelaskan
alasanmu !

3. Sebuah pegas memiliki panjang 20 cm. Saat ditarik dengan gaya 12,5 N panjang pegasnya menjadi
22 cm. Berapakah panjang pegas jika ditarik gaya sebesar 37,5 N?

44
4. Empat buah pegas memiliki konstanta masing-masing sebesar k 1 = 100 N/m, k2= 200 N/m, k3= 300
N/m, k4 = 100 N/m. Ketiga pegasnya disusun paralel dan kemudian diseri dengan pegas lainnya
sehingga susunannya seperti pada gambar. Tentukan:
a. konstanta pegas pengganti,
b. pertambahan panjang susunan pegas
jika digantungkan beban dengan
massa M = 0,6 kg.
c. pertambahan panajang pegas k4!
Anggap g = 10 m/s2.

5. Tiga buah pegas disusun seperti pada gambar.


k1= 600N/m, k2 = 400 N/m dan k3 = 800 N/m. Sebuah beban 0,5 kg digantungkan di bagian
bawahnya. Anggap g = 10 m/s2. Tentukan:
a. konstanta pegas pengganti total,
b. perpanjangan pegas total,
c. gaya yang dirasakan k3
d. perpanjangan pegas k3

45
Soal Mandiri

1. Sebuah pegas yang digantungkan vertikal panjangnya 15 cm. Jika diregangkan dengan gaya sebesar
0,5 N, panjang pegas menjadi 27 cm. Panjang pegas jika diregangkan dengan gaya sebesar 0,6 N
adalah ....
A. 32,4 cm
B. 31,5 cm
C. 29,4 cm
D. 29,0 cm
E. 28,5 cm

2. Tiga buah pegas identik disusun seri, kemudian disusun paralel. Kedua susunan pegas itu
digantungi beban yang berbeda. Agar pertambahan panjang sistem pegas paralel dan sistem pegas
seri sama, perbandingan beban yang digantungkan pada sistem pegas paralel dan sistem pegas seri
adalah .…
A. 1 : 3
B. 3 : 1
C. 1 : 9
D. 9 : 1
E. 1 : 18

3. Sebuah pegas digantungkan pada sebuah lift. Pada ujung bebasnya digantungkan beban 50 gram.
Pada saat lift diam, pegas bertambah panjang 5 cm. Jika diketahui besar g = 10 m/s 2, pertambahan
panjang pegas apabila lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s 2 adalah ....
A. 2,5 cm
B. 3,5 cm
C. 4,5 cm
D. 5,0 cm
E. 6,0 cm

4. Sebuah pegas ketika diberi beban 2 N meregang sejauh 2 cm. Tentukan besar energi potensial
pegas ketika pegas meregang sejauh 4 cm!

46
5. Sebuah pegas digantung dengan beban 200 gram. Beban ditarik ke bawah sejauh 5 cm dengan
gaya 5 N sehingga panjang pegas menjadi 21 cm. Jika percepatan gravitasi Bumi 10 m/s 2, panjang
pegas mula-mula sebelum diberi beban adalah ....
A. 12 cm
B. 14 cm
C. 16 cm
D. 18 cm
E. 20 cm

6. Diketahui ketika pegas disimpangkan sejauh a cm dari titik setimbang energi potensial pegasnya E.
Maka gaya pemulih pegas yang bekerja saat itu adalah…
E
A.
a
B. 2aE

C.
2E
a
D.
2E
a2
E.
E
2a

7. Empat pegas dengan k1 = k2 = 800 N/m dan k3 = k4 = 400 N/m disusun seperti pada gambar. Jika
ujung bawah susunan pegas ini diberi beban 2 kg, tentukan besar perpanjangan masing-masing
pegas!

47
PETA KONSEP 7

Getaran
Harmonik

Simpangan Periode
Energi Getaran
Getaran Getaran

Energi
Kecepatan
T = 2π(m/k) Potensial
Getaran
Getaran

Energi
Percepatan
Kinetik
Getaran
Getaran

48
Materi 7
(GETARAN HARMONIK)

Getaran Harmonik adalah gerak bolak-balik melalui lintasan yang sama secara ………………

1. Gaya Pemulih Pegas (Teorema Hooke)

Jika suatu pegas ditarik dengan gaya F, maka


pada pegas bekerja gaya pemulih pegas FP yang
berlawanan arah dengan gaya F. Besarnya gaya
FP ini adalah:

Fp 

dengan y adalah simpangan pegas dari posisi


setimbangnya.

2. Getaran Harmonik

Misalkan suatu balok diikat pada


pegas, sedang berada pada posisi diam
(setimbang). Kemudian disimpangkan
sejauh A dengan gaya F, lalu balok
dilepas sehingga gaya F ini hilang.
Balok akan berosilasi (bergetar)
dengan gaya pemulih FP (yang tidak
konstan) dan periode tertentu,
misalkan T.

Simpangan balok pada waktu t dinyatakan oleh persamaan:

y  A sin(t   0 ) dengan   ...... (kecepatan sudut),

0 = sudut fase awal.


 = t +  0 = sudut fase pada waktu t
A = Amplitudo

49
Kecepatan balok pada waktu t adalah:

dy
v= = ..............................
dt

v=

Percepatan balok pada waktu t adalah:

dv
a= = ..............................
dt

a=

Gaya pemulih pegas pada waktu t adalah:

F p = .............

Fp =

Fase () balok dinyatakan dengan:

 t + 0 t 0
= = = +
2 2 T 2

Beda Fase () balok pada saat t= t1 dan t=t2 adalah

 2 1 t 2 t1
 = =
2 T

3. Periode dan Frekuensi Getaran

Dari teorema Hooke, gaya pemulih pegas dinyatakan dengan persamaan:

F p = k. y
Sedangkan dari teori getaran harmonik, gaya pemulih pegas memenuhi persamaan:

50
F p = m2 y
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

k

2
Dengan mensubstitusikan persamaan = ke persamaan k di atas, kita dapatkan:
T

4 2 4 2
k=m  T2 = m  T
T2 k

Inilah rumus untuk periode getaran harmonik, dimana m=massa balok dan k=konstanta pegas. Dari
sini kita dapat pula frekuensi getaran, yaitu:

1 1 k
f = =
T 2 m

4. Energi Getaran

Energi Potensial pegas didefinisikan:

EP =

1
= kA2 sin 2 (t + 0 )
2

Energi Kinetik getaran didefinisikan:

1
EK = mv 2
2

= ..................................................................................

Jumlah dari Energi Potensial dan Energi Kinetik adalah Energi Mekanik:

EM = EP + EK

1 1
= kA2 sin 2 (t + 0 ) + kA2 cos 2 (t + 0 )
2 2
1
= kA2{sin 2 (t + 0 ) + cos 2 (t + 0 )} = .....................
2

51
1
EM = kA2 = const
2

Ternyata besar energi mekanik adalah konstan, tidak tergantung pada waktu. Pada getaran
harmonik, berlaku konservasi energi.

Soal Latihan
1. Beban bermassa 300 gr digantungkan pada ujung pegas. Kemudian setelah seimbang beban ditarik
sejauh 10 cm dan dilepaskan sehingga mengalami getaran. Periode getarannya 6 s. Pada saat t = 1s.
Tentukan:
a) simpangan beban
b) kecepatan beban
c) percepatan beban
d) gaya pemulih pegas yang bekerja pada beban

2. Sebuah benda bermassa 0,2 kg mengalami getaran bersama pegas. Frekuensi getarannya 5 Hz dan
amplitudo10 cm. Pada saat simpangannya 8 cm, tentukan:
a) energi mekanik getaran
b) energi kinetik getaran

52
3. Empat pegas identik, disusun seri dan dua paralel seperti pada Gambar. Kedua susunan pegas diberi
beban m yang sama kemudian digetarkan. Jika susunan pegas (a) memiliki periode 8 sekon, maka
tentukan periode susunan pegas (b)!

4. Pada fase berapakah benda yang bergetar harmonik mempunyai energi potensial yang sama dengan
energi kinetiknya ?

5. Sebuah partikel melakukan getaran selaras dengan frekuensi 5 Hz dan amplitudo 10 cm. Kecepatan
partikel pada saat berada pada simpangan 8 cm adalah ....... (dalam cm/s).

53
Soal Mandiri

1. Sebuah partikel bergetar harmonik dengan periode 6 sekon dan amplitudo 10 cm. Kelajuan partikel
pada saat berada sejauh 5 cm dari titik setimbang adalah ....
A. 7,09 cm/s
B. 8,51 cm/s
C. 9,07 cm/s
D. 11,07 cm/s
E. 19,12 cm/s

2. Sebuah titik materi melakukan getaran harmonik sederhana dengan amplitudo A. Pada saat
simpangannya 0,5 A2 , fase getaran terhadap titik setimbangnya adalah ....
A. 1/8
B. 1/4
C. 1/2
D. (1/2)2
E. 2

3. Sebuah benda bermassa 50 gram bergerak harmonik sederhana dengan amplitudo 10 cm dan
periode 0,2 s. Besar gaya yang bekerja pada sistem saat simpangannya setengah amplitudo adalah
sekitar ….
A. 1,0 N
B. 2,5 N
C. 4,8 N
D. 6,9 N
E. 8,4 N

4. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungkan secara vertikal. Kemudian, ujung bawahnya
diberi beban 200 gram sehingga panjang pegas bertambah 10 cm. Beban ditarik 5 cm ke bawah,
kemudian dilepas sehingga beban bergetar harmonik. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s 2,
frekuensi getaran pegas tersebut adalah ....
A. 0,5 Hz
B. 1,6 Hz
C. 5,0 Hz
D. 18 Hz
E. 62,8 Hz

54
5. Dua buah sistem massa pegas A dan B bergetar dengan periode T A dan TB. Jika TA = 2 TB dan tetapan
kedua pegas dianggap sama maka kedua massa m A dan mB memenuhi hubungan ....
A. mA = 14 mB
B. mA = 12 mB
C. mA= 2 mB
D. mA = 2mB
E. mA = 4mB

6. Sebuah partikel bermassa 10 gram bergetar harmonik dengan frekuensi 100 Hz dan amplitudo 8
cm. Energi potensial pada saat sudut fasenya 30 adalah... joule.
A. 0,122
B. 0,7π2
C. 0,23π2
D. 0,32π2
E. 0,45π2

7. Perhatikan gambar di bawah berikut ini!


Sebuah beban (massa m) dan beberapa pegas identik membentuk sistem pegas beban yang
mengikuti skema rancangan (a) atau (b) seperti terlihat pada gambar. Apabila gesekan udara
diabaikan, kedua rancangan ini dapat menghasilkan gerakan atau getaran harmonik sederhana
dengan frekuensi tertentu. Jika fa adalah frekuensi getaran sistem (a) maka besar frekuensi getaran
sistem (b) akan sama dengan ....
A. fa/9
B. fa/3
C. fa3
D. 9fa
E. 27fa

55
PETA KONSEP 8

Gaya Gesek

Gaya Gesek Gaya Gesek


Statis Kinetis

Ketika Benda Diam Ketika Benda Bergerak

Ketika Benda Tepat Akan


Bergerak

Gaya Gesek Statis


Maksimum

56
Materi 8
(GAYA GESEKAN)

Gaya gesekan (friction force) adalah gaya yang timbul akibat gesekan dua permukaan (kasar).

Perhatikan sebuah peti yang berada di atas lantai yang kasar. Peti ditarik dengan gaya F yang kecil ke
kanan, ternyata peti tidak bergerak. Menurut Hukum I Gerak, ada gaya lain sebagai penyeimbang yang
besarnya sama dengan F tapi arahnya ke kiri. Gaya ini adalah gaya gesek statis (fS). Secara matematis,
bisa ditulis persamaan:

F  0  ...

Berikutnya, perhatikan gambar beriktu!

Apabila gaya tarik F diperbesar sedikit demi sedikit, maka ada suatu saat benda terlihat tepat akan
bergerak. Pada saat ini gaya gesek yang terjadi mencapai nilai maksimum. Gaya gesek maksimum ini
disebut gaya gesek statis maksimum ( fS,max ). Besarnya:

Dimana:  S = …………………….
N = gaya Normal benda

Ketika benda tepat akan bergerak, posisi benda belum berpindah, yakni masih belum bergerak. Sehingga
masih berlaku Hukum I Gerak:

57
F  0  …

Bagaimana bila gaya F diperbesar lagi? Bagaimana pula dengan gaya geseknya?

Apabila gaya tarik F diperbesar lagi, benda akan bergerak (ke kanan). Dari penelitian, ternyata gaya
geseknya lebih kecil daripada gaya gesek statis. Gaya gesek yang terjadi ketika benda bergerak disebut
gaya gesek kinetis. Besarnya:

Dimana:  K = …………………..
N = gaya Normal benda

Pada kasus ini, resultan gaya yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol (gaya F lebih besar dari
gaya gesek fK ), sehingga benda bergerak ke kanan dengan percepatan a. Berlaku Hukum II Gerak:

 F  m.a  ….

Catatan:

 Gaya gesek statis maksium biasanya mempunyai nilai lebih besar dari gaya gesek kinetis:

 Koefisien gesek statis biasanya lebih besar dari koefisien gesek kinetis:

 Nilai  S dan  K biasanya berada di antara 0 sampai 1. Nilai   0 artinya permukaan kontak licin
(tidak ada gaya gesek).

58
Soal Latihan

1. Sebuah benda bermassa 4 kg terletak di


atas meja. Koefisien gesekan statis dan
kinetis antara benda dan meja adalah 0,4
dan 0,2. Benda didorong dengan gaya F
arah horizontal. Berapa besar gaya gesek
yang terjadi jika:

a) F = 6 N

b) F = 16 N

c) F = 20 N

2. Sebuah balok bermassa 1 kg diletakkan


pada permukaan bidang miring yang kasar.
Jika koefisien gesek kinetis balok adalah
0,5 tentukan besar percepatan balok
meluncur !

370

59
3. Benda A dan B dihubungkan dengan tali
dan katrol yang massanya diabaikan.
Sistem bergerak ke bawah. Berapakah
besarnya tegangan tali ? Diketahui
mA = 2 kg, mB = 3 kg, dan K = 0,5.

K = 0,5

4. Diketahui balok m1 = 1 kg dan m2 = 2 kg


dihubungkan dengan tali. Balok m2 ditarik
dengan gaya F = 36 N. Diketahui pula
S = 0,9 dan K = 0,4 Tentukan besar:
a) percepatan sistem
b) tegangan tali

F
1 2

60
Soal Mandiri

1. Sebuah benda bermassa 5 kg terletak di atas meja. Koefisien gesekan statis dan kinetis antara
benda dan meja adalah 0,5 dan 0,3. Benda didorong dengan gaya F = 30 N arah horizontal. Berapa
besar gaya gesek yang terjadi?

2. Sebuah balok bermassa 2 kg diletakkan pada permukaan bidang miring yang kasar. Jika koefisien
gesek kinetis balok adalah 0,2 tentukan besar percepatan balok meluncur ! (g = 10 m/s 2)

370

3. Benda A dan B dihubungkan dengan tali dan katrol yang massanya diabaikan. Sistem bergerak ke
bawah. Berapakah besarnya tegangan tali ? Diketahui m A = 6 kg, mB = 10 kg, dan K = 0,1.

K = 0,1

61
4. Diketahui m1 = 2 kg dan m2 = 3 kg dihubungkan dengan tali. Balok m2 ditarik dengan gaya F = 60 N.
Diketahui pula S = 0,5 dan K = 0,2 Tentukan besar percepatan sistem!

F
1 2

5. Dua balok, A dan B, masing-masing bermassa 10 kg dan 5 kg. Koefisien gesek antara balok dan
lantai adalah 0,2. Tentukan percepatan sistem bergerak!

62
6. Suatu benda bermassa m terletak dibidang miring dengan sudut miring  ? Koefisien gesekan
antara benda dan bidang miring µ. Benda ditarik dengan gaya F membentuk sudut dengan bidang
miring. Hitung F minimum agar benda tidak turun ke bawah bidang miring. Hitung percepatan
benda jika F dua kali berat benda dan α = /2 ! Nyatakan dalam variabel-variabel yang diketahui!

63
PETA KONSEP 9

Usaha
dan Energi

Usaha Energi

Definisi: Energi Energi


W = F.s.cos Potensial Kinetik

Energi Energi
W = - Ep Potensial Potensial
Gravitasi Pegas

Energi
W = - Ek
Mekanik

64
Worksheet 9
(USAHA DAN ENERGI)

USAHA (WORK)

Usaha yang dilakukan suatu gaya didefinisikan sebagai hasil kali skalar (perkalian dot) antara vektor
gaya tersebut dengan vektor perpindahan.

dimana: W = usaha ( J)
F = besar gaya yang bekerja (N)
s = besar perpindahan (m)
 = besar sudut yang dibentuk oleh gaya dan perpindahan

Contoh:
F=6N
(a)

600
s=2m

Usaha yang dilakukan gaya F adalah:

W = ………

(b) Sebuah bola menggelinding di atas lantai dari posisi A ke posisi B.

w w

Usaha yang dilakukan gaya berat w adalah:

W = …………

(c)

65
s=2m
f=1N

Usaha yang dilakukan gaya gesek f adalah:

W = ………
ENERGI POTENSIAL (EP)

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya. Di antara jenis-jenis energi potensial
adalah:

(1) Energi Potensial Gravitasi

Energi potensial gravitasi suatu benda m yang berjarak r dari pusat bumi adalah:

r m
h
R

dimana R = jari-jari bumi dan M = massa bumi.

Untuk benda yang berada dekat permukaan bum (ketinggian h sangat kecil dibandingkan jari-jari
bumi R), maka energi potensial gravitasi dapat ditulis sebagai:

Dengan g = percepatan gravitasi di permukaan bumi

(2) Energi Potensial Pegas

Energi potensial pegas ketika simpangannya x dari titik setimbang adalah:

Dimana k = konstanta pegas (N/m)

ENERGI KINETIK (EK)

Energi kinetik suatu benda bermassa m dan berkecepatan v adalah:


66
v

ENERGI MEKANIK (EM)

Energi mekanik suatu benda adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik benda tersebut.

EM = EP + EK

HUB. USAHA & ENERGI KINETIK

Usaha yang dilakukan suatu gaya pada suatu benda mengakibatkan perubahan energi kinetik benda
tersebut.

Catatan : Hubungan ini berlaku umum untuk semua gaya.

HUB. USAHA & ENERGI POTENSIAL

Usaha yang dilakukan suatu gaya pada suatu benda mengakibatkan minus perubahan energi
potensial benda tersebut.

Catatan: Hubungan ini berlaku untuk gaya-gaya yang memiliki potensial (disebut gaya konservatif),
seperti gaya gravitasi dan gaya pegas. Potensial adalah fungsi dari posisi, sehingga usaha yang dilakukan
gaya konservatif tergantung pada posisi awal dan akhirnya saja.
Adapun gaya gesekan tidak mempunyai potensial (sehingga bukan gaya konservatif).

TEOREMA KONSERVASI ENERGI MEKANIK

Apabila gaya-gaya yang bekerja adalah gaya konservatif saja (tidak ada gaya gesekan), maka berlaku:

W = EP = EK
 (EPakhir EPawal ) = EK akhir EK awal

67
 ..….……..…………………………

EMawal = EMakhir

(INGAT: rumus ini berlaku jika tak ada gaya gesek!)

TEOREMA KONSERVASI ENERGI BILA ADA GESEKAN

Apabila terjadi gaya gesekan, maka energi mekanik benda tidak konstan, melainkan berkurang.
Sehingga berlaku:

EMakhir = EMawal Epanas


dimana Epanas = jumlah energi yang terbuang dalam bentuk panas karena gesekan. Untuk gaya gesekan f
yang konstan dan lintasan benda berupa garis lurus sepanjang s, E panas ini tak lain adalah besarnya usaha
yang dilakukan gaya gesekan tersebut (disertai nilai mutlak).

Epanas = Wgesek = fs =fs

(Di sini kita memakai nilai mutlak karena kita asumsikan E panas bernilai positif )

Soal Latihan

1. Sebuah balok bermassa 4 kg terletak di atas lantai yang kasar (dengan k = 0,5), ditarik dengan tali
dengan gaya F sebesar 50 N dan membentuk sudut 37 0 terhadap arah horizontal. Balok bergeser dari
A ke B yang berjarak 5 meter.

F = 50 N

370
s=5m
fk A B

Tentukan:
a) besar usaha yang dilakukan gaya F untuk gerak dari A ke B.
b) besar usaha yang dilakukan gaya gesek untuk gerak dari A ke B.
c) besar usaha yang dilakukan gaya berat balok untuk gerak dari A ke B
d) besar usaha yang dilakukan gaya normal untuk gerak dari A ke B
e) kecepatan balok ketika berada di B

68
2. Balok bermassa 10 kg berada di atas lantai licin. Balok diberi gaya F = 25 N membentuk sudut 37 0
terhadap arah mendatar seperti gambar. Setelah menggeser ke kanan sejauh 2 m maka usaha yang
telah dilakukan gaya F sebesar…. N

3. Sebuah bola dilepaskan bebas dari ketinggian h di atas tanah. Tentukan perbandingan energi kinetik
bola tersebut saat berada pada ketinggian h/2 dan saat berada pada ketinggian h/4 di atas tanah !

4. Sebuah berlian kecil dilempar dari tanah ke atas dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika g = 10 m/s 2,
dengan menggunakan konservasi energi mekanik, carilah:
a) ketinggian maksimum berlian
b) kecepatan berlian ketika berada pada ketinggian setengah ketinggian maksimum

69
5. Suatu partikel bermassa 1 kg didorong dari permukaan meja hingga kecepatan pada saat lepas dari
bibir meja = 2 m/s seperti pada gambar di samping. Energi mekanik partikel pada saat ketinggiannya
= 1 m adalah ....J. Anggap aje g = 10 m/s 2.

6. Sebuah benda bermassa 4 kg, mulamula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 m/s 2.
Usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah ....
A. 6 J
B. 12 J
C. 24 J
D. 48 J
E. 72 J

7. Sebuah balok bermassa 4 kg memiliki kecepatan 15 m/s. Kemudian balok tersebut melewati bidang
kasar sejauh 14,4 m sehingga kecepatannya tinggal 9 m/s. Berapakah besar gaya yang bekerja pada
balok tersebut?

8. Sebuah pistol mainan bekerja dengan prinsip pegas. Mula-mula pistol dikokang, yakni peluru
diletakkan pada ujung pegas dan ditekan sejauh x= 5 cm. Pegas yang digunakan mempunyai
konstanta 500 N/m. Massa peluru 10 gram. Jika pistol ditembakkan, hitunglah kecepatan peluru
keluar dari pistol!

70
Soal Mandiri

1. Sebuah benda bermassa 1 kg berada di atas puncak suatu bidang miring yang licin dengan sudut
kemiringan 370. Ketinggian bidang miring 6 meter (Lihat gambar !). Benda mula-mula diam (posisi
A), kemudian dilepas hingga bergerak ke dasar bidang miring (posisi B)

A
6m

B 370

a) Hitunglah usaha gaya berat selama gerak dari A ke B !


b) Hitunglah kecepatan benda ketika sampai di B !

2. Balok kecil bermassa 1 kg mula-mula diam dan dilepaskan dari puncak seperempat lingkaran
dengan jari-jari R=5 m . Lalu balok meluncur pada bidang datar dan berhenti di C yang berjarak s
dari titik B. Jika bidang lengkung licin, sedangkan koefisien gesek kinetis antara balok dan bidang
datar sebesar 0,2 maka berapakah besar s ?

3. Sebuah benda dijatuhkan bebas dari ketinggian h di atas permukaan bumi. Ketika berada pada
ketinggian h/2, energi kinetiknya 600 joule. Berapa joule energi kinetik benda tersebut saat berada
pada ketinggian h/3 di atas permukaan bumi ?

71
4. Sebuah benda bermassa 0,1 kg jatuh meluncur sepanjang bidang miring yang licin. Kecepatan
benda saat dilepas nol. Di bawah bidang miring terdapat pegas berkonstanta 200 N/m. Hitung
berapa cm pegas tertekan benda !

3m

4m

5. Sebuah benda diberi kecepatan awal V0 = 60 m/s dari dasar bidang miring (titik P) yang
membentuk sudut 530 terhadap arah horizontal. Koefisien gesek kinetik k bernilai 0,2. Benda
menaiki bidang miring hingga mencapai ketinggian maksimum di titik Q. Kemudian turun lagi
menuju titik P. Tentukan:
a) laju ketika turun sampai di P
b) jarak PQ

k

V0
P 530

72
PETA KONSEP 10

Momentum
dan Impuls

Momentum Impuls Tumbukan

Definisi: Definisi: Tumbukan Lenting


p = mv I = F.t Sempurna

Tumbukan Lenting
Sebagian

Tumbukan Tidak
Lenting Sama
Sekali

73
Materi 10
(MOMENTUM & IMPULS)

MOMENTUM

Momentum suatu benda adalah hasil kali antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut.


p=

v
m
dimana: p = momentum benda ( )
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Momentum termasuk besaran ………..……… . Karena itu semua aturan vektor berlaku pada momentum.

IMPULS

Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan selang waktu gaya tersebut bekerja pada benda

v2

dimana: I = impuls ( ) F
F = gaya (N)
t = selang waktu (s)

Impuls juga merupakan besaran ……………..….. . Dimensi dan satuan dari impuls juga sama dengan
dimensi dan satuan dari momentum.

Jika besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda bervariasi terhadap waktu, maka besarnya impuls
sama dengan luas di bawah grafik F terhadap t.

Impuls = Luas daerah di bawah grafik

74
t

HUBUNGAN IMPULS DAN MOMENTUM


Impuls yang bekerja pada suatu benda mengakibatkan perubahan momentum benda tersebut.


I=

Bukti:
Kita buktikan pada gerak lurus yang mendapat gaya yang konstan.
Sebuah benda bermassa m mula-mula berkecepatan v 0. Gaya F diberikan ke benda selama t sekon,
sehingga pada akhirnya kecepatan benda menjadi v t .
Dari Teorema II Gerak,

F = ma = .....
maka impulsnya adalah:

I = ....
HUKUM KONSERVASI MOMENTUM

“Bila dua benda atau berinteraksi, misalnya bertumbukan, jumlah momentum benda-benda tersebut
selalu konstan (tetap), asalkan gaya luar sama dengan nol.”

 
∑ pawal = ∑ pakhir

   
p A + pB = p′A + p′B

………….……………………………..

Dimana: pA = momentum benda A pada keadaan awal (sebelum tumbukan)


pB = momentum benda B pada keadaan awal (sebelum tumbukan)
pA’ = momentum benda A pada keadaan akhir (setelah tumbukan)
pB’ = momentum benda B pada keadaan akhir (setelah tumbukan)
vA = kecepatan benda A pada keadaan awal (sebelum tumbukan)

75
vB = kecepatan benda B pada keadaan awal (sebelum tumbukan)
vA’ = kecepatan benda A pada keadaan akhir (setelah tumbukan)
vB’ = kecepatan benda B pada keadaan akhir (setelah tumbukan)

Hukum konservasi momentum berlaku pada peristiwa: tumbukan, ledakan, tembakan, penggabungan
atau pemutusan.

TUMBUKAN

Koefisien restitusi antara benda A dan B yang bertumbukan didefinisikan sebagai:

e=

dimana: vA = kecepatan A sebelum tumbukan


vB = kecepatan B sebelum tumbukan
vA’ = kecepatan A setelah tumbukan
vB’ = kecepatan B setelah tumbukan

Jenis-jenis tumbukan:

1. Tumbukan lenting (elastis) sempurna


Pada tumbukan ini, jumlah energi kinetik sistem sebelum dan setelah
tumbukan adalah tetap (konstan).

Pada tumbukan ini, berlaku:


(1) Hukum konservasi momentum
(2) Hukum konservasi energi kinetik, yaitu:

EK A + EK B = EK′A + EK′B
..….………………………………………

(3) Nilai koefisien restitusi e = 1.

2. Tumbukan lenting (elastis) sebagian


Pada tumbukan ini, berlaku:
(1) Hukum konservasi momentum
(2) Nilai koefisien restitusi e berada pada selang 0 < e < 1.

3. Tumbukan tidak lenting (tidak elastis) sama sekali


Pada tumbukan ini kedua benda melekat satu sama lain setelah bertumbukan.
Oleh karena itu, setelah bertumbukan kecepatan kedua benda menjadi sama.
(vA’ = vB’)
Pada tumbukan ini, berlaku:
(1) Hukum konservasi momentum
76
(2) Kecepatan benda-benda setelah bertumbukan sama (v A’ = vB’)
(3) Nilai koefisien restitusi e = 0.

Soal Latihan

1. Sebuah bola tenis bermassa 100


gram mula-mula bergerak dengan
kelajuan 10 m/s, dipukul dengan
sebuah raket sehingga bola
berbalik arah dengan kelajuan 30
m/s. Waktu kontak antara raket
dengan bola adalah 0,1 sekon.
Tentukanlah:
(a) momentum bola tenis
sebelum dipukul raket
(b) momentum bola tenis
setelah dipukul raket
(c) besar impuls yg dikerjakan
raket pada bola tenis
(d) gaya rata-rata yang
dikerjakan raket pada bola
tenis

2. Sebuah bola besi bermassa 5 kg


ditembakkan dari sebuah meriam
bermassa 200 kg. Jika bola besi keluar
dari meriam dengan kelajuan 36
km/jam, tentukan kelajuan meriam
mundur karena proses penembakan ini!

3. Bola A dan B bergerak saling


mendekati satu sama lain. Besar
kecepatan bola A dan bola B masing-
masing adalah 6 m/s dan 4 m/s.
Massa bola A dan bola B sama, yaitu
2 kg. Jika tumbukan yang terjadi adalah
tumbukan lenting sempurna, tentukan:
a) Energi kinetik sistem
sebelum tumbukan
b) Kecepatan bola A dan B
setelah tumbukan.
c) Energi kinetik sistem setelah
tumbukan. Apakah sama

77
dengan hasil a) ?

4. Sebuah lilin mainan bermassa 200 gram


dilempar dengan kecepatan 11 m/s
mengenai sebuah kotak yang diam
di atas lantai yang licin. Massa kotak
adalah 2 kg. Setelah bertumbukan,
lilin menempel pada kotak dan bergerak
dengan suatu kecepatan. Berapakah
besarnya kecepatan ini?

5. Bola P dan Q bergerak searah dengan


kecepatan masing-masing 20 m/s dan
10 m/s. Massa bola P adalah 2 kg
sedangkan massa bola Q adalah 1 kg.
Jika tumbukan yang terjadi adalah
tumbukan lenting sebagian dengan
koefisien restitusi e = 0,5 tentukanlah:
a) Energi kinetik sistem
sebelum bertumbukan
b) Kecepatan bola P dan Q
setelah bertumbukan
c) Energi kinetik sistem setelah
bertumbukan. Apakah sama
dengan hasil pada a) ?
d) Energi yang hilang (yang
berubah menjadi panas dan
bunyi) selama proses
tumbukan.

78
6. Sebuah balok yang massanya 960
gram tergantung vertikal pada
sebuah tali. Sebuah peluru bermassa
40 gram bergerak dengan kecepatan
V menuju balok. Peluru masuk dan
bersarang di dalam balok, kemudian
balok dan peluru bersama-sama
bergerak naik sampai ketinggian 80 cm.
Berapakah kecepatan V?

79
Soal Mandiri

1. Sebuah truk bermassa 2.000 kg melaju dengan kecepatan 36 km/jam, kemudian menabrak sebuah
pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 sekon. Gaya rata-rata pada truk tersebut selama
berlangsungnya tabrakan adalah ….
A. 200 N
B. 2.000 N
C. 20.000 N
D. 200.000 N
E. 2.000.000 N

2. Sebuah benda bergerak lurus di bawah pengaruh resultan gaya tetap. Selama 4 s, momentum
linear benda berubah dari 4 kgm/s menjadi 12 kgm/s dengan arah gerak akhir berlawanan dengan
arah gerak mula-mula. Resultan gaya pada benda itu besarnya ....
A. 2 N
B. 4 N
C. 8 N
D. 10 N
E. 12 N

3. Sebuah balok yang massanya 990 gram terikat pada pegas, seperti terlihat pada gambar. Peluru
yang massanya 10 gram mengenai balok tersebut dengan kecepatan 150 m/s sehingga peluru ada
di dalam balok, dan pegas tertekan sampai 10 cm. Nilai konstanta pegas k jika lantai licin adalah ....

A. 2,25 N/m
B. 225 N/m
C. 22,5 N/m
D. 0,15 N/m
E. 15 N/m

4. Sebuah benda bermassa 2,5 kg digerakkan mendatar di atas sebuah meja licin dari keadaan diam
oleh sebuah gaya mendatar F. Gaya F tersebut berubah terhadap waktu menurut F = 80 + 5t,
dengan t dalam s dan F dalam N. Pada saat t = 2 s, momentum benda tersebut adalah ….
A. 85 kg.m/s
B. 125 kg.m/s
C. 150 kg.m/s
80
D. 170 kg.m/s
E. 340 kg.m/s

5. Sebuah gaya F yang bervariasi terhadap waktu, bekerja pada sebuah benda bermassa 5 kg hingga
menghasilkan momentum sebesar 80 kg m/s dalam waktu 5 sekon. Lihat grafik!
Nilai x adalah ....
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 40 N
E. 50 N

6. Dua balok bermassa m1 = 2kg dan m2 = 4kg bergerak saling mendekati di atas bidang horizontal
yang licin. Laju awal masing-masing balok tersebut adalah v 1 = 5 m/s dan v2 = 10 m/s. Jika kedua
balok saling bertumbukan, momentum linear ….
(1) sistem adalah 30 kgm/s
(2) balok kedua 30 kgm/s jika laju balok pertama menjadi nol
(3) balok kedua 20 kgm/s jika kecepatan balok pertama 5 m/s ke kiri
(4) balok pertama 30 kgm/s ketika laju balok kedua nol
Pernyataan yang benar adalah ….

7. Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi 2 bagian yang bergerak dalam arah
berlawanan. Perbandingan massa kedua bagian itu adalah m 1 : m2 = 1 : 2. Apabila energi yang
dibebaskan adalah 3 × 105 joule, perbandingan energi kinetik pecahan granat pertama dan kedua
adalah ....
A. 1 : 1
B. 2 : 1
C. 1 : 3
D. 5 : 1
E. 7 : 5

81
PETA KONSEP 11

MOMEN GAYA &


MOMEN INERSIA

Momen Gaya Momen Inersia

Definisi: Aturan Tanda  Benda Titik


 = F.r.sin  Tunggal

Benda Titik
Banyak

Benda
Kontinu

82
MATERI 11
(MOMEN GAYA & MOMEN INERSIA)

MOMEN GAYA (TORSI)

Bila gaya F bekerja pada sebuah benda di posisi r dari titik acuan (poros) O, maka momen gaya atau
torsi yang dikerjakan F terhadap poros tersebut didefinisikan sebagai:



F

 r
O

Dimana: F = besarnya gaya yang bekerja (N)


r = posisi dari poros O ke titik tangkap gaya (m)
 = sudut apit antara …… dan ...…
Momen gaya ada yang memberikan efek putar searah jarum jam, ada pula yang memberikan efek putar
berlawan arah jarum jam  berkaitan dengan tanda positif/negatif pada ……………….

MOMEN INERSIA

Momen inersia benda titik bermassa m dan berjarak r dari suatu garis g (sumbu putar) didefinisikan
sebagai:

I=

83
Momen inersia termasuk besaran skalar. Jika ada beberapa massa titik: m1, m2, m3, … masing-masing
berjarak r1, r2, r3, … dari garis g (sumbu putar), maka momen inersia sistem massa ini adalah:

I 

g g

m1
r1 m2
r2
m3
r3 benda kontinu

Untuk benda kontinu, momen inersianya dihitung dengan menggunakan integral:

I

Berikut ini adalah contoh-contoh momen inersia benda kontinu:

Kulit silinder Silinder pejal Batang tipis


1 1
I = MR 2 I = MR 2
2 I= ML2
12
(thd sumbu pusat massa) (thd sumbu pusat massa) (thd sumbu pusat massa)

Batang tipis Bola pejal Kulit bola


2 2
1
I = ML2 I = MR 2
5
I = MR 2
3
3
(thd sumbu ujung) (thd sumbu pusat massa) (thd sumbu pusat massa)
84
Teorema Sumbu Paralel

Misalkan momen inersia suatu benda bermassa M terhadap garis g yang melewati pusat massanya
adalah IPM. Maka momen inersia benda tersebut terhadap sumbu h yang sejajar dan berjarak D terhadap
garis g adalah:

g h

I 

Soal Latihan

1. Hitung besar total momen gaya yang bekerja terhadap titik A!


(a)

(b)

(c)

85
(d)

2. Jika AB = 2 m, BC = CD = 1 m, dari beberapa gaya yang bekerja pada batang berikut ini, hitunglah
resultan momen gaya terhadap titik B!

F1 = 5 N

A B C D
0
53 F4 = 2 N
0
53

F2 = 5 N F3 = 4 N

3. Pada soal nomor 2, tentukan besarnya resultan momen gaya terhadap titik C! Apakah hasilnya sama
dengan resultan momen gaya terhadap titik B?

4. Dua benda titik masing-masing bermassa m terletak di sekitar garis g. Jika momen inersia total dari
dua benda ini terhadap garis g adalah 0,15 kg m2, berapakah massa m?

g
86
20 cm

10 cm

5. Tiga buah benda titik bermassa sama, yakni 2 kg, tersusun pada tiga titik sudut sebuah segitiga
samasisi dengan sisi 6 m. Tentukan besar momen inersia sistem tiga benda ini terhadap sumbu yang
tegak lurus pusat segitiga !

6. Sebuah silinder pejal bermassa 4 kg dan berjari-jari 50 cm. Hitunglah momen inersia silinder ini
terhadap garis h !

g h

87
Soal Mandiri

1. Empat partikel dihubungkan dengan batang kaku yang ringan dam massanya diabaikan seperti pada
gambar berikut.

Jika jarak antarpartikel sama, yaitu 40 cm, berapakah momen inersia sistem partikel tersebut
terhadap:
a) poros AB;
b) poros CD.

2. Beberapa bola dihubungkan dengan batang seperti pada gambar di bawah. Besar momen inersia
sistem yang berporos di titik P adalah ....

A. 1,46 kgm2
B. 170 kgm2
C. 1,66 kgm2
D. 190 kgm2
E. 2,90 kgm2

3. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami
gerak rotasi. Massa bola A, B, dan C masing-masing 3 kg, 4 kg, dan 2 kg. Momen inersia sistem
tersebut terhadap garis melalui A jika BC = 0,4 m adalah ….

88
A. 0,04 kgm2
B. 0,18 kgm2
C. 0,24 kgm2
D. 0,28 kgm2
E. 0,96 kgm2
4. Sebatang kayu silinder memiliki panjang L dan massa M. Tentukanlah momen inersianya, jika
batang kayu tersebut berputar menurut sumbu putarnya:
a) di tengah-tengah;
b) di ujung;
c) berjarak L/4 cm dari ujung batang.

5. Perhatikan gambar berikut.

Sebuah piringan bermassa 20 gram dan berjari-jari 10 cm. Tentukanlah momen inersia piringan
tersebut jika dirotasikan dengan:
a) poros melalui pusat massa O dan tegak lurus pada piringan;
b) poros digeser ke sisi piringan di titik S yang sejajar poros semula.

89
PETA KONSEP 12

DINAMIKA ROTASI &


KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR

Kesetimbangan
Dinamika Rotasi
Benda Tegar

Hubungan dengan
  = I. Gerak Translasi: =0
a = .r

F=0

90
Materi 12
(DINAMIKA ROTASI)
(KESETIMBANGAN BENDA TEGAR)

Analog dengan Hukum II Gerak untuk Translasi:


∑ F = ma
maka untuk gerak rotasi, berlaku persamaan gerak:

Dimana : ∑  = resultan momen gaya yang bekerja pada benda (Nm)


I = momen inersia benda (kg.m2)
 = …………………………………………….

Suatu partikel (atau bagian benda) yang berjarak r dari suatu sumbu dan berotasi mengelilingi sumbu
tersebut dengan percepatan sudut , maka partikel (atau bagian benda) tersebut memiliki percepatan
liner a yang besarnya:

Untuk benda tegar yang diam (setimbang), berlaku dua hal:


(1)

(2)

91
Soal Latihan
1. Diketahui massa beban A = 2 kg, massa
beban B = 1kg, massa katrol = 1 kg dan
jari-jari katrol 10 cm. Hitunglah:
a) percepatan sistem bergerak
b) tegangan tali kanan
c) tegangan tali kiri

A B

2. Diketahui massa beban A = massa


beban B = massa katrol = 2 kg.
Jari-jari katrol 10 cm. Tentukanlah:
a) percepatan sistem bergerak
b) tegangan tali horizontal
c) tegangan tali vertikal

92
3. Sebuah papan kayu bermassa 4 kg mempunyai panjang 8 m, ditopang dengan dua penumpu, yakni
penumpu A dan B seperti pada gambar. Sebuah peti bermassa 5 kg digeser perlahan-lahan menuju
ujung kanan papan. Di manakah letak peti ketika papan tepat akan terangkat ? Berapakah besar gaya
normal di A dan B saat itu ?

1m 4m 3m

*4. Sebuah papan reklame dengan total massa 1 kg digantungkan ke tembok dengan tali seperti pada
gambar ! Tentukan besarnya tegangan tali T dan besarnya gaya tahan tembok terhadap papan!
(Petunjuk: Gunakan  F  0 dan ∑   0 )

T
o
37
A B
Di semester 2, aku
ingin belajar giat.

93
Soal Mandiri

1. Diketahui massa beban A = 6 kg, massa beban B = 2 kg, massa katrol = 1 kg dan jari-jari katrol 10 cm.
Hitunglah besar tegangan tali kanan !

A B

2. Sebuah silinder pejal berjari-jari 15 cm dan bermassa 2 kg dijadikan katrol untuk sebuah sumur,
seperti tampak pada gambar. Batang yang dijadikan poros memiliki permukaan licin sempurna.
Seutas tali yang massanya dapat diabaikan, digulung pada silinder. Kemudian, sebuah ember
bermassa 1 kg diikatkan pada ujung tali. Tentukan percepatan ember saat jatuh ke dalam sumur!
(Nilai g = 10 m/s2)

3. Sebuah benda pejal bermassa M dan berjari-jari R, memiliki momen inersia I = kMR 2. Benda tersebut
menggelinding pada suatu bidang miring dengan sudut kemiringan seperti tampak pada gambar.
a) Berapakah percepatan yang dialami benda pejal tersebut?

94
b) Tentukanlah percepatan yang terjadi, jika benda itu berupa bola dengan momen inersia I =
2/5 MR2, atau silinder dengan I =1/2 MR2. Manakah yang lebih cepat sampai ke dasar bidang
miring jika bola dan silinder dijatuhkan bersamaan?

4. Dua benda bermassa sama, yaitu 4 kg dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol,
seperti ditunjukkan pada gambar. Apabila massa katrol 4 kg, waktu yang diperlukan m 2 untuk
menyentuh lantai adalah ....sekon (pada awalnya benda berada dalam keadaan diam).

5. Kayu batangan dengan panjang L dan berat 60 N digantung horizontal dengan dua buah tali seperti
pada gambar. Tali pertama dikaitkan pada ujung kiri batang, sedangkan tali kedua dikaitkan pada
jarak L/4 dari ujung kanan batang. Besar tegangan tali pada tali kedua adalah…
95
6. Panjang batang AB 0,5 m dan beratnya 50 N. Tali akan putus jika tegangannya melebihi 173 N. Massa
beban maksimum m adalah ....

PETA KONSEP 13

96
TITIK BERAT
(PUSAT MASSA)

Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3

r = (V.r)/V
r = (l.r)/l r = (A.r)/A

MATERI 13
(TITIK BERAT/PUSAT MASSA)
97
Titik Berat (Pusat Massa)
adalah titik tempat kesetimbangan gaya berat.

Titik berat (pusat massa) dari suatu sistem banyak benda didefinisikan sebagai:

x pm 

∑wy w1 y1  w2 y 2  w3 y3  ...
y pm  
∑ w w1  w2  w3  ...

∑ wz w1 z1  w2 z 2  w3 z3  ...
z pm  
∑w w1  w2  w3  ...

Benda homogen satu dimensi

x pm 

∑ ly l1 y1 + l 2 y 2 + l 3 y 3 + ...
y pm = =
∑l l1 + l 2 + l3 + ...
∑ l z l1 z1 + l 2 z 2 + l3 z 3 + ...
z pm = =
∑l l1 + l 2 + l3 + ...

Benda homogen dua dimensi

x pm 

∑ Ay A1 y1 + A2 y 2 + A3 y3 + ...
y pm = =
∑A A1 + A2 + A3 + ...

∑ Az A1 z1 + A2 z 2 + A3 z 3 + ...
z pm = =
∑A A1 + A2 + A3 + ...
Benda homogen tiga dimensi

∑Vx V1 x1 + V2 x 2 + V3 x3 + ...
x pm = =
∑V V1 + V2 + V3 + ... 98
y pm 

∑Vz V1 z1 + V2 z 2 + V3 z 3 + ...
z pm = =
∑V V1 + V2 + V3 + ...

Titik berat beberapa bangun teratur:

1. Bangun Simetris
←  Titik berat bangun simetris terletak pada perpotongan sumbu-sumbu simetrinya (yakni pada
pusat bangun tsb)

G G

2. Segitiga
 Titik berat segitiga adalah perpotongan dari garis-garis berat segitiga tsb.

t
G
1
3 t

3. Kerucut Pejal dan Limas Pejal

G G
1
4 t

4. Setengah Bola Pejal

99
G
3
8 R
R

Soal Latihan
1. Tentukan koordinat titik berat sistem batang tipis homogen berikut ini:

Y (cm)

2 cm

1 cm 2 cm 1 cm

3 cm

X (cm)

2. Tentukan koordinat titik berat bangun dua dimensi di bawah ini!

0 6 9 X

3. Diketahui kerucut pejal dengan jari-jari 10 cm dan tinggi 12 cm diletakkan di atas silinder pejal
berjari-jari dan tinggi yang sama dengan kerucut. Tentukan jarak titik berat gabungan kedua bangun
ini dari lantai !
100
Lantai

4. Sebuah kertas lingkaran besar berjari-jari 6 m memiliki sebuah rongga berjari-jari 3 m seperti pada
gambar. Tentukan ketinggian titik berat lingkaran berongga ini dari garis AB!

A B

Soal Mandiri

1. Tentukan titik berat bangun luasan berikut ini!


101
2. Tentukan titik berat bangun luasan terpotong berikut ini!

3. Tentukan titik berat bangun tiga dimensi berikut ini!

4. Batang homogen AB dengan massa m1 dan panjang 2a disambung membentuk sudut siku-siku
dengan batang homogen BC yang bermassa m 2 dan panjangnya 2b. Ketika sistem ini digantung pada
ujung A, tentukan posisi setimbangnya (sudut θ) !
A

102
θ

5. Dua batu bata yang identik dengan panjang L = 20 cm disusun bertumpuk seperti pada gambar. Jarak
maksimum S yang mungkin agar sistem tetap setimbang adalah…

6. Secara teori, diketahui bahwa dua benda yang masing-masing bervolume V 1 dan V2 serta bertitik
berat ( x1 , y1 , z1 ) dan ( x 2 , y 2 , z 2 ) mempunyai titik berat gabungan:
V1 x1  V2 x 2 V1 y1  V2 y 2 V1 z1  V2 z 2
x gab  , y gab  , z gab  .
V1  V2 V1  V2 V1  V2

103
Misalkan ada semangka berbentuk bola dengan volume Va dan titik berat ( x a , y a , z a ) , kemudian
dicongkel pada tepinya dengan sendok khusus sehingga terbentuk bolongan berbentuk bola dengan
volume Vb dan koordinat titik pusat bolongan ( xb , y b , z b ) .
a. Dari teori di atas, buktikan bahwa koordinat titik berat semangka yang sudah dicongkel ini adalah
Va x a  Vb xb Va y a  Vb y b Va z a  Vb z b
x , y , z .
Va  Vb Va  Vb Va  Vb
(Penuntun: semangka yang sudah dicongkel (benda 1) + bagian semangka yang tercongkel
(benda 2) = semangka utuh)
b. Jika jari-jari semangka utuh = 10 cm dan jari-jari bolongan = 1 cm, tentukan jarak pergeseran titik
berat semangka yang sudah dicongkel terhadap titik berat semangka mula-mula!

PETA KONSEP 14

104
FLUIDA STATIK

Berat Benda dalam


Tekanan Hidrostatik Teorema Pascal Gaya Tekan Ke Atas
Fluida

FA =  g V
p=gh p1 = p2 w’ = w – FA

MATERI 14
(FLUIDA STATIK)

Tekanan (Pressure)

105
Tekanan hidrostatik di titik A adalah tekanan akibat
berat zat cair di atasnya.

w mg Vg Ahg
Ph = = = =
A A A A

Ph 

Keterangan:
Ph : tekanan hidrostatik (Pa)
 : massa jenis zat (kg/m3)
h : kedalaman zat cair (m)

Tekanan di titik A adalah jumlah dari tekanan hidrostatik di titik A dan tekanan udara luar.

PA 

Ket: PA : tekanan (total) di titik A (Pa)


Ph : tekanan hidrostatik di titik A (Pa)
Po : tekanan udara luar (Pa)

Teorema Pascal

“Jika pada suatu fluida diberikan tekanan pada suatu tempat, maka tekanan itu diteruskan ke segala
arah sama besar.”

P1 = P2

F1

A1

Gaya tekan ke atas (FA)

“Jika benda dimasukkan ke dalam fluida, maka benda akan mendapat gaya tekan ke atas (gaya
apung) yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”

FA  wfluida yang dipindahkn

FA  mfluida yang dipindahkn .g

106
FA 

Dimana: VT = volume fluida yang dipindahkan (m3) = volume benda yang tercelup (m3)
 fluida = massa jenis fluida (kg/m3)

Gaya tekan ke atas (gaya apung) mengurangi berat benda yan tercelup. Misalkan w adalah berat benda
di udara, w’ berat benda dalam fluida, FA gaya apung, maka berlaku:

w′ = w FA

Keadaan benda dalam fluida

a) Benda tenggelam : FA < w

b) Benda melayang : FA = w

c) Benda terapung : FA = w

Soal Latihan
1. Dalam sebuah bejana diisi air (ρ = 1000 kg/m 3). Ketinggian airnya adalah 85 cm. Jika g = 10 m/s 2
dan tekanan udara 1 atm maka tentukan:
a) tekanan hidrostatis di dasar bejana,
b) tekanan total di dasar bejana.

2. Bejana berhubungan digunakan untuk mengangkat sebuah beban. Beban 1000 kg diletakkan di
atas penampang besar 2000 cm2. Berapakah gaya yang harus diberikan pada bejana kecil 10 cm 2
agar beban terangkat?

107
3. Benda bermassa 3 kg memiliki volume 1,5.10 -3 m3. Benda tersebut ditimbang di air (ρAIR = 1 gr/cm3)
dan g = 10 m/s2. Tentukan:
a) gaya apung yang bekerja pada benda,
b) berat benda di air!

4. Balok kayu bermassa 20 kg memiliki volume 5.10 -2 m3. Jika balok dimasukkan dalam air (ρair = 1000
kg/m3) diberi beban maka berapakah massa beban maksimum yang dapat ditampung di atas balok
itu?

5. Di dalam sebuah bak berisi air (ρair = 1 gr/cm3) terapung sebongkah es (ρes = 0,9 gr/cm3). Jika
volume es yang muncul di permukaan air 50 cm 3, maka hitunglah volume es seluruhnya!

108
6. Sebuah balon dengan berjari-jari 7 m berisi udara panas . Kerapatan udara di dalam bola adalah 75
% kerapatan udara luar (kerapatan udara luar 1,2 kg/m 3). Berapakah besar massa total maksimum
beban yang masih dapat diangkut balon tersebut ! (π = 22/7 dan g = 10 m/s 2)

Soal Mandiri
1. Diketahui tekanan udara luar 1 atm (anggap 1 atm = 10 5 N dan g = 10 m/s2). Tentukanlah kedalaman
danau yang tekanan total di bawah permukaannya 2 atm!

109
2. Perhatikan gambar berikut ini.

Jika diketahui massa jenis oli 0,8 g/cm3 dan massa jenis raksa sebesar 13,6 g/cm3, perbedaan tinggi
permukaan raksa dengan oli adalah ....
A. 62 mm
B. 64 mm
C. 66 mm
D. 68 mm
E. 70 mm

3. Sebuah benda memiliki berat 20 N. Jika benda dicelupkan ke dalam minyak ( ρ minyak = 0,8 g/cm 3)
maka berat benda seolah-olah 16 N. Jika g = 10 m/s2, hitunglah:
a) gaya ke atas yang dialami benda, dan
b) volume benda.

4. Sebuah bola logam padat seberat 20 N diikatkan pada seutas kawat dan dicelupkan ke dalam minyak
(  minyak = 0,8 g/cm3). Jika massa jenis logam 5 g/cm 3, berapakah tegangan kawat?

5. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air. Ternyata, 25% dari volume benda terapung di atas
permukaan air. Berapakah massa jenis benda tersebut?

110
6. Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam air maka 1/3 bagiannya muncul di permukaan air. Jika benda
yang sama, kemudian dicelupkan ke dalam larutan lain yang memiliki massa jenis 8/9 g/cm 3, berapa
bagian benda yang muncul di permukaan larutan?

7. Perhatikan gambar berikut ini.

Untuk menentukan massa jenis zat cair,


dibuat rangkaian alat seperti gambar di
samping. Pengisap P dapat bergerak bebas
dengan luas penampang 1 cm2. Jika
konstanta pegas = 100 N/m dan pegas
tertekan sejauh 0,4 cm, massa jenis zat cair
adalah ....
A. 400 kg/m3
B. 500 kg/m3
C. 750 kg/m3
D. 800 kg/m3
E. 1.000 kg/m3

PETA KONSEP 15

111
FLUIDA
DINAMIK

Persamaan Persamaan
Debit
Kontinuitas Bernoulli

Konservasi
Definisi: Rumus: Konservasi Energi
Q = V/t Q = Av Debit

MATERI 15
(FLUIDA DINAMIK)

Debit
Debit fluida adalah banyaknya volume fluida yang mengalir tiap detik. Secara matematis dirumuskan:
112
Q

Dimana: Q = debit fluida (m3/s)


V = volume fluida (m3)
t = selang waktu (s)

Apabila melalui sebuah pipa, maka persamaannya menjadi:

V Al l
Q = = = A×
t t t

A
Q

Dimana: A = luas penampang (m2)


v = kecepatan aliran (m/s)

Persamaan Kontinuitas (Konservasi Debit)

Pada aliran fluida, debit yang mengalir nilainya konstan.

Q1 = Q2
A11
A1v1 
A2

Persamaan Bernoulli

Pada fluida dinamis, berlaku:


1 2
P + gh + v = constant
2

1 2
P1  gh1  v1 
2

v2
P2

113
P1 v1
h2
h1
Aplikasi pada Bak Air
Dari persamaan Bernoulli, dapat
dicari kecepatan air yang keluar dari
lubang kecil berjarak h dari permukaan
atas air:

h1
v
v
x
h2

Soal Latihan
1. Air mengalir dari pipa berpenampang besar berdiameter 6 cm dengan kecepatan 18 m/s ke pipa kecil
seperti pada gambar. Jika diameter pipa kecil 2 cm, Tentukan:
a) debit pada pipa kecil,
b) kecepatan air pada pipa kecil!

2. Air mengalir pada suatu pipa yang diameternya berbeda dengan perbandingan 1 : 2. Jika kecepatan
air yang mengalir pada bagian pipa yang besar sebesar 40 m/s, maka hitunglah besarnya kecepatan
air pada bagian pipa yang kecil!

114
3. Bejana setinggi 2 m diisi penuh air. Pada bejana terjadi dua kebocoran yang berjarak 0,5 m dari atas
dan 0,5 m dari bawah. Tentukan kecepatan aliran air yang bocor tersebut.

4. Gambar di samping atas menunjukkan reservoir penuh air yang dinding bagian bawahnya bocor,
hingga air memancar sampai di tanah. Jika g = 10m/s 2, maka tentukan jarak pancaran maksimum (di
tanah) x !

5. Sebuah bejana diisi air setinggi 4 m. Pada ketinggian 1,5 m terdapat kebocoran. Dan ketinggian h dari
kebocoran pertama ada kebocoran lagi sehingga mencapai jangkauan yang sama, maka tentukan
nilai h!

6. Anggap udara mengalir horizontal melalui sebuah sayap pesawat terbang sehingga kecepatannya
bagian atasnya 50 m/s dan di bagian bawahnya 20 m/s. Jika massa sayap 500 kg dan luas
penampangnya 10 m2, berapakah besar gaya resultan pada sayap? ρ udara =1,4 kg/m3

115
7. Air mengalir melewati venturimeter seperti pada gambar. Jika luas penampang A 1 dan A2 masing-
masing 5 cm2 dan 4 cm2, dan g = 10 m/s2, tentukan kecepatan air (v1) yang memasuki pipa
venturimeter!

45cm

Soal Mandiri

1. Sebuah pipa air luas penampangnya = 0,5 cm 2. Jika kecepatan aliran air = 1 m/s, volume air yang
keluar selama 5 menit adalah ....
A. 0,015 m3
B. 0,15 m3
116
C. 1,5 m3
D. 15 m3
E. 150 m3

2. Sebuah pipa silinder yang lurus memiliki dua jenis penampang berdiameter masing-masing 20 mm
dan 10 mm. Pipa tersebut diletakkan secara horizontal dan air di dalamnya mengalir dari arah
penampang yang besar ke penampang yang lebih kecil. Jika kecepatan arus di penampang besar
adalah 2 m/s, tentukanlah kecepatan arus air di penampang kecil!

3. Air mengalir ke dalam bak dengan debit 10 –4 m3/s. Akan tetapi, bak tersebut bocor di bagian bawah
melalui lubang yang luasnya 1 cm2. Ketinggian maksimum air dalam bak adalah ....
A. 5 cm
B. 4 cm
C. 3 cm
D. 2 cm
E. 1/2 cm

4. Air terjun setinggi 10 m digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya listrik 1.000
W. Jika efisiensi generator 80% dan g = 10 m/s2, debit air yang sampai ke kincir adalah ....
A. 12,5 L /s
B. 251 L /s
C. 27,5 L /s
D. 125 L /s
E. 250 L /s

5. Pada bagian bawah sebuah tangki air terdapat lubang sehingga air memancar keluar membentuk
sudut 60° seperti terlihat pada gambar.

117
Jika jarak pancar air x = 80 √3 cm, untuk g = 10 m/s2, tinggi air (h) dalam tangki adalah ....
A. 20 cm
B. 40 cm
C. 60 cm
D. 80 cm
E. 100 cm

6. Pesawat terbang modern dirancang untuk gaya angkat sebesar 1.300 N/m 2 per luas penampang
sayap. Anggap udara mengalir melalui sayap sebuah pesawat terbang dengan garis arus aliran udara.
Jika kecepatan aliran udara yang melalui bagian yang lebih rendah adalah 100 m/s dan massa jenis
udara 1,3 kg/m3, berapakah kecepatan udara pada sisi atas sayap untuk menghasilkan gaya angkat
1.300 N/m2 pada setiap sayap?

PETA KONSEP 16

118
GAS IDEAL &
TEORI KINETIK
GAS

Teori Teori Ekuipartisi


Gas Ideal
Kinetik Gas Energi

Pengaruh Sifat
Sifat-sifat Mikro Partikel Gas
Gas Ideal Gas terhadap: Monoatomik
Q = V/t

Persamaan
Umum Gas
Ideal Tekanan Gas f=3

Energi Dalam Gas Diatomik


Gas Suhu Sedang

Kecepatan RMS f=5

Gas Diatomik
Suhu Tinggi

f=7

Materi 16
(GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS)

119
Pengertian Gas Ideal
Gas ideal adalah gas yang diasumsikan mempunyai sifat-sifat berikut:

1. Terdiri dari molekul-molekul dalam jumlah yang besar. Molekul


ini dapat berupa atom maupun kelompok atom.

2. Ukuran partikel gas sangat kecil dan diabaikan dibandingkan


ukuran wadah. Jarak antara satu partikel dengan partikel lainnya
cukup jauh dibandingkan ukuran partikel itu sendiri.

3. Bergerak secara acak ke segala arah dengan berbagai kelajuan.


Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam
wadah.

4. Setiap tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna dan terjadi
pada waktu yang sangat singkat. Tidak ada energi yang hilang selama proses
tumbukan.

5. Partikel gas memenuhi hukum fisika tentang gerak.

Jenis-jenis Gas
Berdasarkan jumlah atom yang menyusunnya, gas dibagi menjadi:
(1) Gas monoatomik, yakni gas yang molekulnya terdiri dari atom tunggal.
Contoh: gas He, gas Ne, gas Ar
(2) Gas diatomik, yakni gas yang molekulnya terdiri dari atom ganda
Contoh: gas O2, gas N2, gas Cl2
(3) Gas poliatomik, yakni gas yang molekulnya terdiri dari 3 atom atau lebih
Contoh: gas CO2, uap air (H2O)

Persamaan Umum Gas Ideal


Gas ideal memenuhi persamaan:

Dimana: p = tekanan gas (N/m2 atau Pa)


V = volume gas (m3)
n = jumlah mol gas (mol)
R = konstanta umum gas = 8,314 J/(mol.K)=0,082 L.atm/(mol.K)
T = temperatur gas (K) (INGAT!! Satuannya dalam Kelvin)
N = jumlah molekul
k = konstanta Boltzman = 1,38 x 10–23 J/K
Hubungan antara n dan N:

Hubungan antara R dan k:

120
Dimana: NA = bilangan Avogadro = 6,02 x 1023 molekul/mol

Teori Kinetik Gas

Adalah teori yang menjelaskan pengaruh gerak molekul gas terhadap sifat gas secara umum.

Berdasarkan teori ini, dapat diturunkan bahwa:

Tekanan gas :

Dimana: p = tekanan gas (N/m2 atau Pa)


N = jumlah molekul
V = volume gas (m3)
m0 = massa satu molekul gas (kg)
v2= rata-rata dari kuadrat kelajuan molekul gas (m/s)
 = massa jenis gas (kg/m3)

Energi Kinetik Rata-rata Gas

didefinisikan sebagai:

Pada gas monoatomik, berlaku:

(gas monoatomik)

Energi Dalam Gas:

(gas monoatomik)

Kecepatan RMS:

121
Dimana: Mr = Massa molekul relatif = massa satu mol molekul

Teori Ekuipartisi Energi

Menurut teori ekuipartisi energi, setiap derajat kebebasan gerak suatu molekul mempunyai energi
1
sebesar kT . Sehingga apabila ada f derajat kebebasan, maka energi kinetik rata-ratanya adalah:
2

dan energi dalamnya:

Pada gas monoatomik, gerak yang terjadi adalah gerak translasi (berkaitan dengan koordinat x, y, z)
sehingga derajat kebebasannya f = 3.

Pada gas diatomik, gerak yang terjadi adalah gerak translasi (berkaitan dengan koordinat x, y, z) dan
gerak rotasi (berkaitan dengan dua koordinat sudut) sehingga derajat kebebasannya f = 5.

Pada gas diatomik bersuhu tinggi, gerak yang terjadi adalah gerak translasi (berkaitan dengan koordinat
x, y, z) dan gerak rotasi (berkaitan dengan dua koordinat sudut) dan gerak vibrasi(berkaitan dengan
energi kinetik dan energi potensial vibrasi) sehingga derajat kebebasannya f = 7.

Soal Latihan

1. Gas oksigen berada dalam ruangan tertutup dengan volume 83,14 cm 3. Tekanan di ruangan tersebut
0,75 atm dan temperaturnya 270C. Tentukan banyaknya molekul gas dalam ruangan tersebut!

2. Dua mol gas nitrogen pada tekanan 2 × 10 5 Pa, dan temperatur 270C, mempunyai volume 1×10-3 m3.
Berapakah volume gas nitrogen tersebut jika tekanannya menjadi 2 kali lipat tekanan semula, dan
suhunya menjadi 310 K?
122
3. Sebuah bejana berisi campuran m1 gram gas nitrogen dan m2 gram gas karbon dioksida pada suhu T
Kelvin dan tekanan P Newton/m2 . Massa molekul relatif gas nitrogen dan gas karbondioksida
masing-masing M1 dan M2 (gram/mol). Dengan asumsi gas ideal, carilah massa jenis campuran gas !
Tetapan gas = R Joule/(mol.K)

4. Sejumlah gas helium (Mr He = 4 gram/mol) berada pada temperatur 20 0C.


Tentukanlah:
a) energi kinetik rata-rata partikel gas helium
b) kecepatan RMS gas helium

5. Sebuah tangki penyelam berisi 0,4 kg gas oksigen yang dimampatkan dalam volume 2,4 L. Jika
temperatur gas di dalam tanki 200C, tentukanlah:
a) jumlah molekul gas oksigen
123
b) tekanan gas oksigen

6. Tentukan besar energi-dalam 5 mol gas ideal pada temperatur 400 K jika gas tersebut adalah:
a) gas neon
b) gas nitrogen

Soal Mandiri

124
1. Pada keadaan normal (T = 0°C dan p = 1 atm), 4 gram gas oksigen (O2) dengan berat molekul Mr = 32
memiliki volume sebesar .... (R = 8.314 J/kmol K; 1 atm = 105 N/m2)
A. 1,4 × 10–6 m3
B. 2,8 × 10–3 m3
C. 22,4 × 10–3 m3
D. 2,8 m3
E. 22,4 m3

2. Sejumlah gas ideal dalam suatu ruang mengalami proses isobarik sehingga volumenya menjadi dua
kali volume semula. Suhu gas tersebut akan berubah dari 27°C menjadi ….
A. 54°C
B. 108°C
C. 327°C
D. 427°C
E. 600°C

3. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermal sampai volumenya menjadi setengah dari volume
semula maka ....
A. tekanan dan suhu tetap
B. tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
C. tekanan tetap dan suhu menjadi dua kalinya
D. tekanan menjadi dua kalinya dan suhu menjadi setengahnya
E. tekanan dan suhu menjadi setengahnya.

4. Sebuah tangki diisi dengan gas ideal bermassa 10 kg pada tekanan 4 atm dan suhu 47°C. Tangki
tersebut memiliki lubang kecil sehingga memungkinkan gas dapat lolos keluar. Ketika suhu 27°C dan
tekanan gas 3 atm, massa gas yang lolos keluar dari tangki jika 1 atm = 10 5 Pa adalah ....
A. 2 kg
B. 3 kg
C. 4 kg
D. 5 kg
E. 6 kg

5. Sebuah ban sepeda memiliki volume = 100 cm3. Tekanan awal di dalam ban sepeda = 0,5 atm. Ban
tersebut dipompa dengan suatu pompa yang volumenya = 50 cm 3. Tekanan udara luar = 76 cmHg
dan temperatur tidak berubah. Tekanan ban sepeda setelah dipompa sebanyak 4 kali adalah ....
A. 1,0 atm
B. 2,5 atm
C. 4,0 atm
D. 4,5 atm
E. 5,0 atm

125
6. Diketahui volume bola B dua kali volume bola A. Kedua bola terisi gas ideal. Volume tabung
penghubung dapat diabaikan. Gas A berada pada suhu 300 K. Jika jumlah molekul gas dalam bola A
adalah N dan jumlah molekul gas dalam bola B adalah 3 N, suhu gas dalam bola B adalah ....

A. 150 K.
B. 200 K.
C. 300 K.
D. 450 K.
E. 600 K.

7. Dalam tabung U seperti tampak pada gambar, terdapat sejenis gas ideal. Jika diketahui tekanan
udara luar = 75 cmHg, volume gas = 50 cm 3, dan suhunya = 27°C, volume gas pada suhu –3°C jika
tekanannya = 90 cmHg adalah ....

A. 50 cm3
B. 35 cm3
C. 80 cm3
D. 20 cm3
E. 40 cm3

8. Pada sejumlah gas ideal dengan volume konstan berlaku:


1) Semua molekul memiliki kecepatan yang sama pada suhu tertentu,
2) Kecepatan rata rata molekul akan lebih besar pada suhu yang tinggi daripada suhu
rendah,
3) Semua molekul memiliki energi kinetik sama pada suhu tertentu, dan
4) Jika gas dinaikan suhunya 1°C, jumlah kalor yang diperlukan sama dengan
perubahan total energi kinetik molekul-molekulnya.
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1), 2) dan 3)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 4)
E. 1), 2), 3) dan 4)

126
9. Sebuah tabung gas dengan volume tertentu berisi gas ideal dengan tekanan p. Jika ke dalam tabung
tersebut dipompakan gas sejenis sehingga tekanannya menjadi 2p, sedangkan suhunya dibuat tetap,
besar kecepatan rms-nya adalah ....
A. 1/2 kali semula
B. tetap
C. √2 kali semula
D. 2 kali semula
E. 4 kali semula

127
PETA KONSEP 17

TERMODINAMIKA

Hukum I Proses
Termodinamika Termodinamika

Kalor
Isokhorik

Perubahan Energi
Dalam Isobarik

Usaha Isotermik

Adiabatik

128
Materi 17
(TERMODINAMIKA)

Hukum I Termodinamika
(Konservasi Energi)

“Pada saat gas dalam ruang tertutup diberi kalor maka kalor tersebut akan dimanfaatkan untuk merubah
energi dalam dan melakukan usaha.”

U2
U1

Secara matematis, ditulis:

Dimana: Q = kalor yang masuk ke sistem gas (J)


U = perubahan energi dalam (J)
W = usaha yang dilakukan gas (J)

Perubahan Energi Dalam (ΔU)

f f
Energi Dalam: U= nRT = NkT
2 2

Perubahan Energi Dalam:

f f f
U = U 2 U 1 = nRT2 nRT1 = nR(T2 T1 )
2 2 2

129
Usaha (W)

x2 x2 Ax 2 V2
W   F dx  ∫ pAdx  ∫ p d ( Ax)  ∫ p dV
x1 x1 A x1 V1

x1

x2

Pada grafik p-V, usaha sama dengan luas daerah di bawah grafik.

W = Luas W = Luas

Kalor (Q)

Dimana: m = massa zat (kg)


c = kalor jenis zat (J/(kg.K))
C = kapasitas kalor zat (J/K)
Kapasitas kalor nilainya tergantung proses yang dilalui. Dikenal dua macam kapasitas kalor, yaitu:

C P = kapasitas kalor pada proses dengan tekanan tetap


CV = kapasitas kalor pada proses dengan volume tetap
Nilainya adalah

130
Hubungan antara CP dan CV :

Proses-proses Termodinamika

(1) Proses Isokhorik


yaitu proses dimana volume gas tetap.

W =0  Q = U

Pada saat ini dapat ditulis: Q = CV .T


Berlaku persamaan:

(2) Proses Isobarik


yaitu proses dimana tekanan gas tetap.

V2 V2
V2
W = ∫ p dV = p ∫ dV = p[ V ] = p (V2 V1 ) = ……………….
V1
V1 V1

Pada saat ini dapat ditulis: Q = C P .T

Berlaku persamaan:

(3) Proses Isotermik


yaitu proses dimana suhu gas tetap.

V2 V2
V2
nRT 1
W = ∫ p dV = ∫ dV = nRT ∫ dV
V1 V1 V V1 V
V2
= nRT [ ln V ] = nRT (ln V2 ln V1 ) = ………………………………..
V1

U = 0  Q =W
Berlaku persamaan:

131
(4) Proses Adiabatik
yaitu proses dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar ke/dari sistem gas.

 W = U
Pada proses adiabatik, berlaku persamaan:

(Persamaan Adiabatik)

Dimana: = (konstanta Laplace)

Dapat dibuktikan pula bahwa pada proses adiabatik, usaha yang dilakukan gas adalah:

1
W= ( p1V1 p 2V2 )
 1

Soal Latihan
1. Sejumlah gas ideal mengalir proses isobarik pada tekanan 2 atm. Jika volumenya berubah dari 1,5 lt
menjadi 2 lt maka tentukan:
a) usaha gas,
b) perubahan energi dalam,
c) kalor yang diserap gas!

2. Sebanyak 10 mol gas helium dapat menyerap kalor dari luas sebesar 1,02 kJ untuk mengubah
volumenya pada suhu tetap. Berapakah usaha yang dilakukan gas?

132
3. Sebanyak 10 mol gas neon disimpan dalam tabung baja tertutup sehingga volume konstan 2 liter.
Saat ini gas memiliki tekanan 1,2 x 10 6 Pa. Jika gas menyerap kalor sehingga tekanan menjadi 2 x
106Pa maka tentukan:
a) perubahan energi dalam,
b) kalor yang diserap gas!

4. Buktikanlah bahwa nilai kapasitas kalor:


f +2
a. CP = nR , (PETUNJUK: FIKIRKANLAH PROSES ISOBARIK)
2
f
b. CV = nR (PETUNJUK: FIKIRKANLAH PROSES ISOKHORIK)
2

5. Diketahui pada proses adibatik suatu gas ideal, berlaku persamaan: PV  = const .
Buktikanlah usaha yang dilakukan gas pada proses ini adalah:
1
W= ( p1V1 p 2V2 )
 1
(PETUNJUK: GUNAKAN PERSAMAAN GAS IDEAL pV=nRT)

133
6. Sejumlah gas ideal mengalami proses ABC seperti Gambar 8.9. tentukan:
a) usaha total proses,
b) perubahan energi dalam total,
c) perubahan kalor sistem!

134
Soal Mandiri

1. Lengkapilah tabel berikut ini. W adalah usaha yang dilakukan gas, dan ΔU adalah perubahan energi
dalam gas ideal, Q adalah jumlah kalor yang masuk ke sistem (gas).

Q
No W (Joule) ΔU (Joule) NAMA PROSES
(Joule)
1 200 Pemuaian isotermik
2 40 0
3 0 500
4 500 500
5 1000 -1000

2. Sejumlah gas ideal dapat mengalami bermacam-macam proses. Lengkapilah tabel berikut ini. W
adalah usaha yang dilakukan gas, dan ΔU adalah perubahan energi dalam gas, Q adalah jumlah kalor
yang masuk ke sistem (gas).

POSITIF, NEGATIF, atau


No NAIK, TURUN, atau TETAP?
PROSES NOL?
W ΔU Q p V T
1 Pemuaian isotermik
2 Pemampatan isotermik
3 Pemanasan isokhorik
4 Pendinginan isokhorik
5 Pemuaian adiabatik

3. Satu mol gas ideal yang menempati suatu silinder berpengisap tanpa gesekan, mula-mula suhu gas
adalah T. Kemudian, gas tersebut dipanaskan pada tekanan konstan sehingga volumenya menjadi 4
kali lebih besar. Jika R adalah tetapan gas universal,
besarnya usaha yang telah dilakukan oleh gas untuk menaikkan volumenya tersebut adalah ….
A. RT/4
B. 4 RT
C. RT ln 4
D. 3 RT
E. 6 RT

4. Sepuluh mol gas monoatomik memuai secara isotermal pada suhu 127°C sehingga volumenya
menjadi empat kali volume mula-mula. Besar usaha yang dilakukan oleh gas tersebut adalah ….
A. 35 kJ
B. 46 kJ
C. 52 kJ
D. 64 kJ
E. 72 kJ

135
5. Sebuah silinder mesin diesel berisi udara dengan volume 90 cm 3, pada suhu 27°C dan tekanan 1 atm.
Udara tersebut dimampatkan secara adiabatik sehingga volumenya menjadi 15 cm 3. Jika udara
dianggap mengikuti sifat gas ideal dengan γ = 1,4 dan 1 atm = 1 × 10 5 N/m2, suhu akhir udara
adalah ....
A. 150 K.
B. 300 K.
C. 600 K.
D. 450 K.
E. 750 K.

6. Sebanyak 10 mol gas ideal monoatomik menjalani siklus seperti tampak pada gambar.

Jika: pA =2/3 pB = 8,3 × 105 Pa, VA =VB/2, TA = 727°C, dan R = 83 J/molK, jumlah kalor yang diserap
selama proses AB adalah ....
A. 1,2 × 105 J
B. 2,1 × 105 J
C. 3,5 × 105 J
D. 4,7 × 105 J
E. 5,2 × 105 J

7. Sejumlah gas helium γ = 5/3 pada suhu 27°C menempati ruang bervolume 10 liter. Gas helium
mengalami proses isobarik sampai volumenya menjadi dua kali. Kemudian, gas mengalami proses
adiabatik hingga suhunya kembali ke nilai semula. Volume akhir gas adalah ....
a. 20 liter
b. 20 √2 liter
c. 40 liter
d. 40 √2 liter
e. 80 √2 liter

136
PETA KONSEP 18

MESIN KALOR

Mesin Carnot Mesin Pendingin

Proses-proses Efisiensi: Koefisien


 = 1 – T2/T1 Performansi

Isotermik Adiabatik

137
MATERI 18
(MESIN KALOR)

Konsep Dasar Mesin Kalor

Reservoir suhu tinggi (T 1)


Menurut Hukum I Termodinamika:
Q1

Mesin Efisiensi Mesin:


W

Q2

Reservoir suhu rendah (T 2)

Mesin Carnot (Siklus Carnot)


p

a Q1

b
T1
Wsiklus = Luas

Q2 c T2

138
Proses a  b dan proses c  d adalah proses ………..............

Proses b  c dan proses d  a adalah proses ………..............

Kalor diserap pada proses a  b, sedangkan kalor dibuang pada proses c  d. Usaha total yang
dilakukan mesin sama dengan luas daerah di dalam siklus.

Untuk satu siklus, gas kembali ke keadaan semula, sehingga perubahan total energi dalamnya adalah:
…………………….
Bila gas yang digunakan adalah gas ideal, maka kalor yang diserap maupun yang dibuang berbanding
lurus dengan suhu reservoirnya. Jadi, dapat ditulis:

Sehingga efisiensi mesin Carnot dapat ditulis sebagai:

Catatan: Efisiensi mesin Carnot hanya tergantung pada suhu tinggi dan suhu rendah reservoir-
reservoirnya.
Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi maksimum dari semua jenis mesin kalor yang
bekerja pada suhu tinggi dan suhu rendah yang sama.

Mesin Pendingin (Lemari Es, AC, dll)

Dari hukum I termodinamika:

Koefisien performansi:

Bila gas yang digunakan adalah gas ideal, kalor yang diserap dan yang dibuang berbanding lurus dengan
suhu reservoirnya. Koefisien performansinya menjadi:

139
Soal Latihan

1. Suatu mesin Carnot dengan reservoir panasnya bersuhu 400 K mempunyai efisiensi 40%. Jika mesin
tersebut reservoir panasnya bersuhu 640 K, tentukan efisiensinya!

2. Mesin pendingin ruangan memiliki daya 500 watt. Jika suhu ruang -3 oC dan suhu udara luar 27oC,
berapakah kalor maksimum yang diserap mesin pendingin selama 10 menit? Anggap mesin
pendingin menggunakan gas ideal.

3. Sebuah mesin pemanas menggerakkan gas ideal monoatomik menurut garis tertutup dalam diagram
P-V pada gambar di bawah ini. Proses 2–3 adalah proses adiabatik.

Tentukanlah:
a) suhu, tekanan dan volume pada titik 1, 2,dan 3.
b) usaha total yang dilakukan gas
c) perubahan total energi dalam selama satu siklus

140
4. Misalkan n mol gas ideal mengalami siklus Carnot dengan suhu tinggi T 1 dan suhu rendah T2 seperti
pada diagram p-V di halaman 2. Jika V a dan Vb adalah volume gas pada keadaan a dan b,
tunjukkanlah bahwa usaha total gas untuk satu siklus Carnot adalah

Vb
WTOTAL = nR (T1 T2 ) ln( ) .
Va
(Petunjuk: Hitunglah usaha pada masing-masing proses, lalu jumlahkanlah!)

141
Soal Mandiri

1. Perhatikan gambar siklus Carnot di bawah ini!

Jika usaha yang dilakukan 2 x 104 J, maka berapakah kalor yang dilepas (Q 2)?

2. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi T K memiliki efisiensi 20%. Untuk
menaikan efisiensinya menjadi 36%, suhu reservoir kalor suhu tinggi dinaikan menjadi 1.000 K,
besarnya T adalah ....
A. 500K
B. 600 K
C. 700 K
D. 800 K
E. 900 K

3. Suhu di dalam mesin pendingin –3°C dan suhu di luarnya 27°C. Jika daya yang dipakai untuk
mengaktifkan mesin pendingin adalah 250 watt, besarnya panas yang dikeluarkan dari ruangan
setiap jamnya adalah ....
A. 7.500 kJ
B. 8.100 kJ
C. 9.000 kJ
D. 9.600 kJ
E. 9.500 kJ

4. Suatu mesin Carnot yang bekerja antara suhu 27°C dan 227°C digunakan untuk menggerakkan
sebuah generator yang tegangan keluarannya = 220 V. Jika setiap sekon mesin Carnot menyerap
kalor sebesar 5.500 J, kuat arus keluaran maksimum generator
adalah ....
A. 2,75 A
B. 10 A
C. 15 A
D. 22 A
E. 25 A

142
5. Suatu mesin kalor bekerja dengan siklus yang dibangun dari dua proses isobar dan dua proses
isokhor seperti pada grafik berikut ini.

Mesin kalor tersebut digunakan untuk menggerakkan sebuah generator yang tegangan keluarannya
= 200 V. Jika generator ini mendapat beban arus 5 A maka mesin kalor tersebut dijalankan pada
putaran ....
A. 100 rpm
B. 400 rpm
C. 200 rpm
D. 500 rpm
E. 300 rpm

6. Hitunglah efisiensi mesin kalor yang menggunakan gas ideal dengan grafik p-V sebagai berikut!

143

Anda mungkin juga menyukai