Anda di halaman 1dari 14

PETUNJUK TEKNIS

PENGGAJIAN GURU HONORER PENUGASAN SEKOLAH


TAHUN 2021

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jln. Jend. Achmad Yani SK 6/24 Ambon 0911352389
KATA PENGANTAR

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sejalan dengan itu, di amanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan
Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah yang memegang peran utama dalam rangka implementasi fungsi dan upaya
mencapai tujuan nasional tersebut. Untuk menjalankan tugas utama guru harus memiliki
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional.
Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk lebih
memberdayakan guru, terutama Guru Honorer Penugasan Sekolah diharapkan
berdampak positif bagi perkembangan pendidikan dan peningkatan mutu di daerah ini.
Olehnya itu dibuat petunjuk teknis penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah dengan
Surat Keputusan Gubernur Maluku.
Ambon, Januari 2021

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi Maluku,

Dr. Ir. Insun Sangadji, M. Si


Pembina
NIP. 19610704 199203 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keresahan terhadap mutu pendidikan di Provinsi Maluku telah menjadi rahasia


umum. Hingga tahun 2020, Maluku masih menempati posisi 32 dari 34 Provinsi di
Indonesia. Salah satu problem utama yang menjadi pemicu mutu dan daya saing
Provinsi Maluku masih jauh tertinggal dari provinsi lain di Indonesia, yakni masalah
mismatch (ketidaksesuaian) guru.
Mismatch guru khususnya pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku sesuai
analisis kebutuhan guru 2020, dikategorikan atas dua, yakni mismatch dalam artian
ketidakseimbangan rasio guru dengan siswa dan mismatch dalam artian
ketidakseimbangan kompetensi.
Kebijakan yang ditempuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
untuk mengatasi mismatch tersebut, yakni dengan merekrut dan menempatkan Guru
Tidak Tetap (GTT). Untuk tahun anggaran 2021, quota GTT yang akan dibiayai dari
Dana APBN sebanyak 1040 (Seribu Empat Puluh) dengan pendapatan tetap per bulan
sebesar Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Prioritas penempatan GTT
pada SMA/SMK/SLB yang jumlah siswanya kurang dari 350 (Tiga Ratus Lima Puluh )
orang dan berada pada daerah 3T; sedangkan bagi sekolah dengan populasi siswa lebih
dari 300 (Tiga Ratus) orang dapat membiayai Guru Honorer Penugasan Sekolah dengan
memanfaatkan dana BOS.
Agar tata kelola Gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di
Provinsi Maluku dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan akuntabel dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, maka
dipandang perlu untuk mengatur ketentuan mengenai Petunjuk Teknisnya.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Petunjuk Teknis ini untuk mengatur tata kelola Penggajian Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku agar tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
2. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah
Tahun Anggaran 2021 adalah untuk menjamin efektifitas, efisiensi, ketepatan
sasaran, rekrutmen, distribusi dan pengunaan serta Penggajian Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada Tahun Anggaran 2021.
C. Sasaran

Sasaran Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah adalah keseluruhan Guru


Honorer Penugasan Sekolah yang telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudaan Nomor 6 Tahun 2021 yakni: guru
honorer yang telah terdaftar pada DAPODIK Sekolah dan mendapatkan Surat Tugas
dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.

D. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB Tahuan Anggaran 2021 ini mencakup: Pendahuluan, Tata Kelola
Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah, Pertanggungjawaban, Larangan dan
Sanksi, Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab, Pengendalian dan Pengawasan, serta
Penutup.

E. Pengertian Umum

1. Penyediaan Guru Honorer Penugasan Sekolah adalah pemenuhan kebutuhan guru


pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku didasarkan pada hasil analisis
kebutuhan guru; didanai oleh anggaran setiap satuan pendidikan yang jumlah
siswa < 300;
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku adalah lembaga yang
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan
teknis serta evaluasi penyediaan Tenaga Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku;
3. Bidang Pembinaan dan Ketenagaan adalah Bidang pada Kantor Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Maluku yang melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan dan pengelolaan sistem informasi di bidang guru dan tenaga
kependidikan;
4. Aparat Pengawas Intern Pemerintah adalah pengawas internal pada institusi lain
yang selanjutnya disebut APIP yang melakukan pengawasan melalui audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi;
5. Dewan Pendidikan Maluku adalah Lembaga Independen yang turut serta
melakukan pengawasan audit, review, evaluasi, pemantauan dan kinerja Guru
Honorer Penugasan Sekolah;
6. Pengawas Sekolah adalah Lembaga Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku yang melakukan pengawasan audit, review, evaluasi, pemantauan
dan kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah.
BAB II
TATA KELOLA PENGGAJIAN GURU HONORER PENUGASAN SEKOLAH

A. Kriteria Calon Guru Honorer Penugasan Sekolah Yang Menerima Penggajian


Kriteria calon Guru Honorer Penugasan Sekolah yang menerima penggajian sebagai
berikut:
1. Warga Negara Republik Indonesia;
2. Sehat jasmani dan rohani;
3. Berusia 25 – 60 tahun (khusus sekolah yang kekurangan guru tertentu pada
wilayah 3T, maka ketentuan usia dipertimbangkan);
4. Kualifikasi S1/DIV;
5. Belum sertifikasi;
6. Memiliki atau tidak memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(NUPTK);
7. Terdaftar di DAPODIK pada tanggal 31 Desember 2019;
8. Mengajar pada sekolah swasta atau negeri (SMU, SMK dan SLB) di Provinsi
Maluku atau belum mengajar, namun sangat dibutuhkan oleh sekolah yang
bersangkutan;
9. Berstatus bukan sebagai PNS;
10. Tidak tersangkut masalah hukum;
11. Memenuhi beban kerja 12 jam tatap muka per minggu (bagi guru yang telah
mengabdi);
12. Bukan penerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DIPA Dinas
Pendidian dan Kebudayaan Provinsi Maluku;
13. Belum memasuki usia pensiun;
14. Tidak pernah diberhentikan secara tidak hormat, maupun mengundurkan diri
dari profesi guru;
15. Tidak menjadi bagian dari anggota dan pengurus partai politik atau terlibat
politik praktis;
16. Tidak beralih status dari guru SMA, SMK dan SLB;
17. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada SMA, SMK dan SLB;
18. Tidak merangkap jabatan sebagai tenaga eksekutif maupun legislatif;
19. Diusulkan oleh sekolah yang membutuhkan melalui Kepala Cabang Dinas
setempat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku;

B. Mekanisme Rekrutmen Guru Honorer Penugasan Sekolah


Mekanisme Rekruitmen Guru Honorer Penugasan Sekolah sebagai berikut:
1. Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku dilampirkan
dengan Juknis Penyediaan Tenaga Guru Honorer Penugasan Sekolah Tahun 2021
dikirim kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
di seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Maluku;
2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota meneruskan
kepada Kepala sekolah SMA, SMK dan SLB untuk ditindaklanjuti;
3. Kepala sekolah SMA, SMK dan SLB mengusulkan jumlah dan kompentesi guru
tidak tetap kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
melalui Kepala Cabang Dinas Kabupaten/Kota dengan memperhatikan quota yang
telah ditetapkan oleh Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku;
4. Berdasarkan point 3, usulan tenaga Guru Honorer Penugasan Sekolah didasarkan
pada hasil analisis kebutuhan guru tahun 2020, dengan ketentuan jumlah guru
PNS dan jumlah guru kontrak tidak memenuhi rasio dan beban mengajar guru.
5. Quota Guru Honorer Penugasan Sekolah yang diusulkan setelah diterima oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Maluku akan didisposisi kepada
Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagaan untuk selanjutnya ditelaah oleh Tim
Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Maluku;
6. Telaah Tim Verifikasi mengacu pada kriteria sebagaimana tercantum dalam point
A dan jumlah quota yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku berdasarkan populasi siswa, yakni < 300, yang akan dibiayai
sekolah dengan menggunakan dana BOS;
7. Hasil telaah Tim Verifikasi diserahkan kepada Kabid Pembinaan dan Ketenagaan,
dilanjutkan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, dan
selanjutnya diserahkan kepada Gubernur Maluku untuk ditetapkan dengan Surat
Keputusan;
8. Surat Keputusan Gubernur Maluku tentang pengangkatan Guru Honorer
Penugasan Sekolah 2021, dikirim oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provunsi Maluku kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten/Kota, selanjutnya diserahkan kepada para kepala sekolah SMA, SMK
dan SLB diseluruh Maluku dan Guru Honorer Penugasan Sekolah yang
bersangkutan.

C. Sumber dan Besaran Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah


Besar Gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah untuk setiap orang setiap bulan
ditentukan oleh besar dasar gaji sesuai kategori sekolah ditambah dengan besar gaji
per jam pelajaran dikali dengan jumlah jam pelajaran per minggu dikali 4 (empat),
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Khusus untuk sekolah kategori besar dengan jumlah siswa lebih dari 700 siswa
dan sekolah kategori menengah dengan jumlah siswa antara 350 siswa sampai
dengan 700 siswa besaran gaji diatur sebagai berikut :
1) Untuk Guru SK Penugasan yang mengajar antara 12 dan 20 jam pelajaran
(jampel) per minggu diupayakan memperoleh honor minimal sebesar Rp.
1.500.000/bulan;
2) Untuk Guru SK Penugasan yang mengajar diantara 20 dan 30 jam pelajaran
(jampel) per minggu diupayakan memperoleh honor minimal sebesar Rp.
2.000.000/bulan;
3) Untuk guru SK Penugasan yang mengajar diantara 30 dan 46 jam pelajaran per
minggu diupayakan memperoleh honor minimal sebesar 2.500.000/bulan .
2. Sekolah kategori kecil.
Sekolah kategori kecil adalah sekolah dengan jumlah siswa antara 60 orang sampai
dengan 350 siswa honor SK Penugasan diatur berdasarkan besaran Dana BOS
sampai dengan 50% :.

D. Pemanfaatan Gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah


Pemanfaatan Gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah, digunakan untuk membiayai
komponen-komponen sebagai berikut:
1. Stimulan peningkatan kesejahteraan;
2. Biaya personal lainnya.
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN, LARANGAN DAN SANKSI

A. Pertanggungjawaban
1. Sekolah wajib membuat laporan pertanggungjawaban secara berjenjang paling
lambat 31 Desember 2021 dengan sistematika pertanggungjawaban sebagai
berikut:
a. Cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Daftar Tabel/Gambar (jika ada)
e. I. Pendahuluan (latar belakang, dasar, tujuan, sasaran)
f. II. Penggunaan Dana Honor Penugasan Sekolah meliputi:
• Identitas Penerima Bantuan.
• Jenis Bantuan Yang Diterima.
• Jumlah Bantuan Yang Diterima.
• Penggunaan Dana Bantuan.
• Foto-Foto/Dokumen Lain.
III. Evaluasi Kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah meliputi:
• Presensi
• Beban mengajar
• Tugas tambahan
• Kompetensi guru
IV. Penutup.
2. Penyerahan laporan dapat dilakukan secara langsung atau online (jika
memungkinkan) disertai bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan;
3. Laporan diserahkan/dikirim pada pemberi bantuan.

B. Larangan dan Sanksi


1. Larangan
Sekolah dilarang memotong atau menggunakan Gaji Guru Honorer Penugasan
Sekolah untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Disimpan dengan maksud dibungakan dan/atau mendapatkan keuntungan
bagi hasil;
b. Menanamkan saham dan/atau investasi dengan maksud mendapatkan
keuntungan;
c. Dipinjamkan kepada pihak lain dalam bentuk apapun;
d. Membangun/rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah;
e. Membeli bahan/peralatan dalam proses pembinaan dan pendidikan;
f. Membiayai kegiatan pelatihan dan/atau pendampingan yang telah dibiayai
dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara
penuh/wajar;

2. Sanksi
Segala bentuk pelanggaran atas pengelolaan gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB yang tidak sesuai dengan ketentuan akan diberikan sanksi
menurut peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.
BAB IV
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Insentif Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Gubernur Maluku;
2. DPRD Tingkat I Provinsi Maluku;
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku;
4. Inspektorat Provnsi Maluku;
5. Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota;
6. Sekolah mitra/penerima Bantuan (SMA. SMK dan SLB);
7. Dewan Pendidikan Provinsi Maluku;
8. Pengawas Sekolah;
9. Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran
2021.

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Gubernur Maluku
a. Mengeluarkan Kebijakan yang terkait dengan pembinaan, pengembangan dan
kesejahteraan Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB;
b. Menandatangani Surat Keputusan pengangkatan dan pemberhentian Guru
Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB;
c. Meminta pertanggungjawaban Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku terkait laporan pelaksanaan berikut evaluasi kinerja Guru
Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB.

2. DPRD Tingkat I Provinsi Maluku


a. Mengesahkan berbagai regulasi tentang penyediaan Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB;
b. Mengesahkan Pagu Anggaran Penyediaan Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB;
c. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas pelaksanaan
penyediaan Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB.

3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku


a. Merancang Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Insentif Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021.
b. Melaksanakan sosialisasi Petunjuk Teknis Penggajian Tenaga Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021 kepada
sekolah-sekolah;
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran
2021.
d. Melakukan koordinasi dengan Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.
e. Melaporkan kepada Gubernur Maluku tentang pelaksanaan program
pengembangan Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB
sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan kebijakan lebih lanjut.

4. Inspektorat Provinsi Maluku


a. Melaksanakan audit keuangan/penggunaan gaji Guru Honer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB;
b. Melaporan hasil temuan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku;
c. Melakukan pembinaan kepada SMA, SMK dan SLB yang menjalankan program
Guru Honorer Penugasan Sekolah.

5. Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota


a. Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan program pengembangan Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021 kepada
sekolah penerima bantuan yang berada di bawah tanggungjawabnya;
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021;
c. Melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
tentang pelaksanaan program pengembangan Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB sebagai bahan masukan dalam rangka
penyusunan kebijakan lebih lanjut.

6. Sekolah Mitra/Penerima Bantuan (SMA, SMK dan SLB).


a. Melakukan seleksi dan analisis kebutuhan Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021;
b. Mengusulkan quota berdasarkan analisis kebutuhan Guru Honorer Penugasan
Sekolah tahun 2020 pada SMA, SMK dan SLB untuk dianggarkan di Tahun
Anggaran 2021 kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Maluku melalui Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten/Kota;

c. Menggaji Guru Honorer Penugasan Sekolah;


d. Melakukan supervisi kelas dan evaluasi kinerja Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021;
e. Melakukan pembinaan profesional kepada Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021;
f. Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana secara rutin kepada
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku melalui Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

7. Dewan Pendidikan Provinsi Maluku


a. Menyusun instrument monitoring dan evaluasi (monev) audit mutu/kinerja Guru
Honorer Penugasan Sekolah;
b. Melaksanakan monev audit mutu/kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah;
c. Menyusun laporan monev audit mutu/kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah
dan melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Maluku.

8. Pengawas Sekolah
a. Bersama-sama Dewan Pendidikan menyusun instrument monitoring dan evaluasi
(monev) audit mutu/kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah;
b. Bersama-sama Dewan Pendidikan melaksanakan monev audit mutu/kinerja Guru
Honorer Penugasan Sekolah;
c. Bersama-sama Dewan Pendidikan menyusun laporan monev audit mutu/kinerja
Guru Honorer Penugasan Sekolah dan melaporkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.

9. Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021.
a. Melaksanakan tugas mengajar minimal 12 jam per minggu;
b. Melaksanakan tugas tambahan yang dibebankan kepala Sekolah;
c. Membuat laporan bulanan sesuai tanggungjawab yang dibebankan kepada
Kepala Sekolah.
BAB V
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. Pengendalian
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku serta Kepala Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota melakukan pengendalian intern terhadap
pelaksanaan pengelolaan pengembangan dan pemenuhan hak Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.

B. Pengawasan
1. Dalam rangka pengawasan penyaluran gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku dapat melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan
fungsional, Dewan Pendidikan Provinsi Maluku dan Pengawas Sekolah;
2. Aparat pengawas dapat melaksanakan pengawasan penggunaan dana Bantuan
Insentif Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi
Maluku dengan mekanisme:
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku menyusun
instrumen/dokumen monitoring/pengawasan:
1) Keuangan/gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah dilakukan oleh Aparat
pengawas fungsional (Inspektorat) dengan instrumen/dokumen
monitoring/pengawasan memuat sekurang-kurangnya indikator:
a) Identitas Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB
di Provinsi Maluku;
b) Jenis bantuan yang diterima;
c) Jumlah bantuan yang diterima;
d) Pemanfaatan dana yang diperoleh Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.
2) Mutu/kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah dilakukan oleh Dewan
Pendidikan Provinsi Maluku/Pengawas Sekolah dengan instrumen/
dokumen monitoring/pengawasan memuat sekurang-kurangnya indikator:
a) Presensi;
b) Beban mengajar;
c) Tugas tambahan;
d) Kompetensi guru.
b. Monitoring/pengawasan dilakukan dengan teknik populasi/sampling acak
menggunakan dokumen/instrumen pengawasan/monitoring yang disusun oleh
aparat Pengawas fungsional, Dewan Pendidikan dan Pengawas Sekolah
dengan mekanisme:
1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku memberikan
tugas perjalanan dinas pengawasan/monitoring penggunaan dana bantuan
melalui kunjungan ke lokasi penerima bantuan dengan mekanisme
Perjalanan Dinas Dalam Negeri;
2) Korespondensi/komunikasi via telpon/internet kepada Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.
c. Pengawasan penggunaan dana bagi Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku sebagaimana dimaksud dalam nomor 2,
dapat juga dilakukan dengan meminta Laporan Pertanggungjawaban Guru
Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.

BAB VI
PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, sekolah serta pihak terkait dalam
pengembangan professional Guru Honorer Penugasan Sekolah serta penggajiannya pada
Tahun Anggaran 2021. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur
kemudian dalam pedoman/aturan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk
Teknis ini.

Ambon, Januari 2021


Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku,

Dr. Ir. Insun Sangadji, M. Si


Pembina
NIP. 19610704 199203 2 001

Anda mungkin juga menyukai