PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jln. Jend. Achmad Yani SK 6/24 Ambon 0911352389
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
1. Maksud Petunjuk Teknis ini untuk mengatur tata kelola Penggajian Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku agar tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
2. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah
Tahun Anggaran 2021 adalah untuk menjamin efektifitas, efisiensi, ketepatan
sasaran, rekrutmen, distribusi dan pengunaan serta Penggajian Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada Tahun Anggaran 2021.
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB Tahuan Anggaran 2021 ini mencakup: Pendahuluan, Tata Kelola
Penggajian Guru Honorer Penugasan Sekolah, Pertanggungjawaban, Larangan dan
Sanksi, Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab, Pengendalian dan Pengawasan, serta
Penutup.
E. Pengertian Umum
A. Pertanggungjawaban
1. Sekolah wajib membuat laporan pertanggungjawaban secara berjenjang paling
lambat 31 Desember 2021 dengan sistematika pertanggungjawaban sebagai
berikut:
a. Cover
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Daftar Tabel/Gambar (jika ada)
e. I. Pendahuluan (latar belakang, dasar, tujuan, sasaran)
f. II. Penggunaan Dana Honor Penugasan Sekolah meliputi:
• Identitas Penerima Bantuan.
• Jenis Bantuan Yang Diterima.
• Jumlah Bantuan Yang Diterima.
• Penggunaan Dana Bantuan.
• Foto-Foto/Dokumen Lain.
III. Evaluasi Kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah meliputi:
• Presensi
• Beban mengajar
• Tugas tambahan
• Kompetensi guru
IV. Penutup.
2. Penyerahan laporan dapat dilakukan secara langsung atau online (jika
memungkinkan) disertai bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan;
3. Laporan diserahkan/dikirim pada pemberi bantuan.
2. Sanksi
Segala bentuk pelanggaran atas pengelolaan gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB yang tidak sesuai dengan ketentuan akan diberikan sanksi
menurut peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.
BAB IV
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Insentif Guru Honorer Penugasan Sekolah
pada SMA, SMK dan SLB akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Gubernur Maluku;
2. DPRD Tingkat I Provinsi Maluku;
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku;
4. Inspektorat Provnsi Maluku;
5. Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota;
6. Sekolah mitra/penerima Bantuan (SMA. SMK dan SLB);
7. Dewan Pendidikan Provinsi Maluku;
8. Pengawas Sekolah;
9. Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran
2021.
8. Pengawas Sekolah
a. Bersama-sama Dewan Pendidikan menyusun instrument monitoring dan evaluasi
(monev) audit mutu/kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah;
b. Bersama-sama Dewan Pendidikan melaksanakan monev audit mutu/kinerja Guru
Honorer Penugasan Sekolah;
c. Bersama-sama Dewan Pendidikan menyusun laporan monev audit mutu/kinerja
Guru Honorer Penugasan Sekolah dan melaporkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.
9. Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB Tahun Anggaran 2021.
a. Melaksanakan tugas mengajar minimal 12 jam per minggu;
b. Melaksanakan tugas tambahan yang dibebankan kepala Sekolah;
c. Membuat laporan bulanan sesuai tanggungjawab yang dibebankan kepada
Kepala Sekolah.
BAB V
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
A. Pengendalian
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku serta Kepala Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota melakukan pengendalian intern terhadap
pelaksanaan pengelolaan pengembangan dan pemenuhan hak Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.
B. Pengawasan
1. Dalam rangka pengawasan penyaluran gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Maluku dapat melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan
fungsional, Dewan Pendidikan Provinsi Maluku dan Pengawas Sekolah;
2. Aparat pengawas dapat melaksanakan pengawasan penggunaan dana Bantuan
Insentif Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi
Maluku dengan mekanisme:
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku menyusun
instrumen/dokumen monitoring/pengawasan:
1) Keuangan/gaji Guru Honorer Penugasan Sekolah dilakukan oleh Aparat
pengawas fungsional (Inspektorat) dengan instrumen/dokumen
monitoring/pengawasan memuat sekurang-kurangnya indikator:
a) Identitas Guru Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB
di Provinsi Maluku;
b) Jenis bantuan yang diterima;
c) Jumlah bantuan yang diterima;
d) Pemanfaatan dana yang diperoleh Guru Honorer Penugasan
Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.
2) Mutu/kinerja Guru Honorer Penugasan Sekolah dilakukan oleh Dewan
Pendidikan Provinsi Maluku/Pengawas Sekolah dengan instrumen/
dokumen monitoring/pengawasan memuat sekurang-kurangnya indikator:
a) Presensi;
b) Beban mengajar;
c) Tugas tambahan;
d) Kompetensi guru.
b. Monitoring/pengawasan dilakukan dengan teknik populasi/sampling acak
menggunakan dokumen/instrumen pengawasan/monitoring yang disusun oleh
aparat Pengawas fungsional, Dewan Pendidikan dan Pengawas Sekolah
dengan mekanisme:
1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku memberikan
tugas perjalanan dinas pengawasan/monitoring penggunaan dana bantuan
melalui kunjungan ke lokasi penerima bantuan dengan mekanisme
Perjalanan Dinas Dalam Negeri;
2) Korespondensi/komunikasi via telpon/internet kepada Guru Honorer
Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.
c. Pengawasan penggunaan dana bagi Guru Honorer Penugasan Sekolah pada
SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku sebagaimana dimaksud dalam nomor 2,
dapat juga dilakukan dengan meminta Laporan Pertanggungjawaban Guru
Honorer Penugasan Sekolah pada SMA, SMK dan SLB di Provinsi Maluku.
BAB VI
PENUTUP
Demikian Petunjuk Teknis ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, sekolah serta pihak terkait dalam
pengembangan professional Guru Honorer Penugasan Sekolah serta penggajiannya pada
Tahun Anggaran 2021. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur
kemudian dalam pedoman/aturan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk
Teknis ini.