Anda di halaman 1dari 5

Nama:Yusnita Fiandari

* Teori  Philosophycal And Science  Of Caring 


Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada filosofi humanistik
dan sistem nilai yang tertuang dalam sepuluh carative factor. Sepuluh karatif factor disini
merupakan suatu kerangka untuk memberikan suatu bentukdan fokus terhadap fenomena
keperawatan yang dinilai masih global dan sulituntuk diaplikasikan langsung dan perlu
spesifikasi lebih lanjut
dalam pelaksanaannya. Sepuluh carative faktor tersebut merupakan sebuah struktur
interkoneksi dan hasil observasi secara global dalam keperawatan.Aplikasi teori keperawatan
pada level metateori memang sulit, akan tetapisecara tersirat dapat dilihat pada aplikasi asuhan
keperawatan sehari-hari secaraterintegrasi. Karena metateori sulit diaplikasi secara independen
dalam asuhankeperawatan, sehingga perlu diintegrasikan dengan teori keperawatan lain.
 
Berikut ini akan dibahas mengenai aplikasi metateori yang dikemukakan olehWatson dalam
asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi.Hipertensi adalah penyakit degenaresai dan
kronis dan penggunaan terapianti hipertensi dapat mempengaruhi kualitas hidup dari pasien
Beberapa penelitian menetapkan bahwa penyakit kronis dan degenerative menghasilkan
kualitas hidup yang negatif . Kualitas hidup didefinisikan semua situasi danfaktor factor
yang dapat mempengaruhi pada individu. Hal ini termasuk aktifitas fisik, kesehatan, perawatan
diri, kepercayaan diri, perilaku positif pada orang laindankehidupan, partisipasi sosial, tidak
merasakan sakit, memahami hidup,kepuasan dan kenyaman kerja
Meskipun terdapat kemungkinan orang yang hipertensi dapatmempertahankan kualitas
hidup yang baik dengan dukungan pelayanan kesehatanyang baik, namun kualitas hidup ini bisa
rusak, muncul komplikasi dan kematiandapat terjadi jika tidak ada perlindungan dan
pencegahan.Individu dengan penyakit kronis memerlukan dukungan,
penerimaan,danpemahaman sehingga mereka bisa mengatur gaya hidup sehat mereka
danmengatasi masalah mereka. Peran perawat di sini adalah dengan merawat (caring)
 dan mendukung kebutuhan pasien secara individual .

Studimenunjukkan bahwa dengan dukungan pelayanan kesehatan , modifikasi


gayahidup, latihan aerobic dan terapi diet, tekanan darah dapat menurun dan kebutuhanakan
terapi farmakologi menurun . Studi juga menunjukkan bahwa kunjunganrumah oleh perawat
pada pasien hipertensi merupakan hal yang efektif untukmenurunkan tekanan darah. Perawat
dapat memberikan perawatan yang holisticdengan menggunakan model caring yang dibuat
oleh Jean Watson. Model CaringWatson ini sudah mencakup seni dan ilmu, disana terdapat
kerangka kerja yangmenghubungkan antara seni, humanstik, spiritualitas, dan dimensi baru
antara mind-body spirit medicine and nursing.

*Nursing:Human science and human care


Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa human
science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan
estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care
fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang
dinyatakan oleh Watson (1985) "human care is the heart of nursing". Pandangan tentang
keperawatan sebagai science tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk
pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:

1. Pengkajian terhadap kondisi manusia

2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as a
fully functional integrated self.  Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh
dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri
yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapat
dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:

1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional,


yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.

2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang  untuk beradaptasi
terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.

3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, tetapi
berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.

Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan penyakit dan


dibangun dari sepuluh factor carativ, yang meliputi :

a. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.

Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat dinilai pada usia
dini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan dari orang tua. Sistem nilai humanistic altruiistic
ditingkatkan melalui pengalaman hidup seseorang, proses pembelajar dan paparan terhadap
nilai-nilai kemanusiaan.

b. Penanaman (melalui pendidikan) faith-Hope

Merupakan hal yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki
positif thingking sehingga dapat menularkan kepada klien yang akan membantu meningkatkan
kesembuhan dan kesejahteraan klien.
c. Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain,

karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.

d. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a helping trust
relationship)

Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi untuk
penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran, empati,
kehangatan dan komunikasi efektif.

e. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi perasaan, baik ekpresi


perasaan positif maupun negatif.

f. Menggunakan metode ilmiah dan menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan,

g. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat interpersonal.

h. Menciptakan lingkungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan atau


memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan spiritual.

i. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias (kebutuhan-kebutuhan


survival, fungsional, integratif dan grup)

j. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic

Dalam praktek keperawatan "caring" ditujukan untuk perawatan kesehatan yang holistik dalam
meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi kesehatan.

*New Dimensions of human caring theory


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human
Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean
Watson (1985) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu
kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya
lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia
yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal,
kebutuhan psikososial dan kebutuhan intrapersonal dan interpersonal.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental,
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan.
Berikut tingkatan kebutuhan tersebut :
a)    Lower Order Needs ( Biophysical needs) kebutuhan bertahan hidup
Kebutuhan makanan dan cairan
Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan oksigen
b)    Lower Order Needs (Psychophysical Needs) kebutuhan fungsi tubuh
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan seksualitas
c)    Higher Order Needs (Psychosocial Needs) kebutuhan terpadu
Kebutuhan mencapai prestasi
Kebutuhan berorganisasi
d)    Higher Order Need (Intrapersonal-interpersonal Need) kebutuhan mengikuti perkembangan
Kebutuhan aktualisasi diri

*Watson’s philosophy and theory of human caring in nursing


Watson dan George dalam Sartika mendefenisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal
moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat
ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam
diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban
hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kesehatan.
“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya
dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan
menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon
setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan,
seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap
penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap
respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu
hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring
melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang
diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam
praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang
dimilikinya dalam praktik keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai