Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

“PRAKTEK PENGGUNAAN DAN


PENGATURAN MOTOR LISTRIK”

Disusun Oleh :

Nama : Jonipar Manatap Munthe (5183331006)


Dosen : Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada penulis sehingga
mampu menyelesaikan tagihan pembelajaran Critical Book mengenai Praktek Penggunaan
dan Pengaturan Motor Listrik.
Critical Book Review ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita serta mampu memberi tanggapan serta kritikan terhadap suatu pembahasan.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Review yang disusun masih jauh dari kata
kesempurnaan. Masih terdapat kekurangan dalam menyusun dan menyampaikan materi yang
sesuai dengan judul topik. Karena itu Penulis sangat menantikan saran dan kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun guna sempurna nya Critical Book Review ini.
Akhir kata, Penulis berharap semoga Critical Book Review ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, 20 April 2021

Jonipar Manatap Munthe

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3

A. Rasionalisasi pentingnya CBR.................................................................................3


B. Tujuan CBR.............................................................................................................3
C. Manfaat....................................................................................................................3
D. Identitas Buku..........................................................................................................3

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................5

A. Buku Utama.............................................................................................................5
B. Buku Pembanding ...................................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................13

A. Pembahasan Isi Buku.............................................................................................13


B. Kelemahan & Kekurangan Buku...........................................................................13

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................15

A. Kesimpulan............................................................................................................15
B. Rekomendasi..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16

LAMPIRAN.................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review


Critical Book Review bertujuan untuk menilai dan mengkritik keebihan dan
kelemahan antara buku dan menarik kesimpulan sebagai hasil Critical Book Review.
Kemudian setelah kita bisa menemukan beberapa kekurangan tersebut maka dapat
memperoleh suatu informasi yang kompeten pada buku tersebut.
Critical book Review melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi
yang diberikan oleh setiap pembahasan dari buku pertama dan kedua dan mampu
mengulas isi buku pertama dan kedua.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review


1. Memenuhi tagihan dalam mata kuliah Manajemen Laboratorium
2. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah buku.
4. Menguatkan daya pemahaman dan pemikiran mahasiswa untuk rajin membaca buku.

C. Manfaat
Dalam pembuatan Critical Book Review, kegiatan bermanfaat untum menambah
wawasan pada mahasiswa yang mengerjakan serta yang membaca hasil CBR tersebut.Di
samping itu, CBR juga mampua memberikan pengaruh agar mahasiswa selalu rajin untuk
selalu update mengenai informasi yang berbau ilmu pengetahuan khususnya mengenai
penggunaan dan pengaturan motor listrik.

D. Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Mesin Listrik Arus Bolak-Balik
Penulis : Zuriman Anthony, S.T., M.T.
Penerbit : Andi Offset
Tahun : 2019
ISBN : 978-623-01-0331-5
Halaman : viii+184 hlm
Edisi : Revisi

3
Buku Pembanding
Judul Buku : Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik
Penulis : Radita Arindya, S.T., M.T
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun : 2013
ISBN : 978-979-756-900-6
Halaman : viii+158
Edisi : Pertama

4
BAB I
RINGKASAN ISI BUKU
A. BUKU UTAMA

Bab 1 Pengenalan Motor Sinkron

Motor sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah


energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai
kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor. Kumparan
jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan
medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

Mesin sinkron dapat dimodelkan dengan menggunakan rangkaian


ekuivalennya. Dari rangaian ekuivalen ini medin sinkron dapat dianalisa
dengan berbagai kondisi dengan cara mudah dan cepat tanpa harus
mengoperasikan langsung mesin ini pada sistem tenaga. Dari rangkaian
ekuivalen ini dapat dianalisa kondisi dinamis atas statis suatu mesin.
Motor sinkron pada dasarnya adalah sama dengan generator sinkron
karena mempunyai bentuk yang sama, kecuali arah aliran daya pada motor
sinkron merupakan kebalikan dari aliran daya pada motor sinkron
merupakan kebalikan dari generator snkron.

1. Motor Sinkron 1-Fasa

Untuk menganalisa kondisi motor sinkron dengan mudah, harus


diketahui terlebih dahulu bentuk model rangkaian ekuivalennya.
Rangkaian ekuivalen motor sinkron ini mirip dengan rangkaian ekuivalen
generator sinkron, kecuali arah arus jangkar (Ia) yang dibalik. Oleh karena
itu, bentuk rangkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa mirip dengan
rangkaian ekuivalen alternator 1-fasa. Tetapi dengan arah arus yang
terbalik. Bentuk rangkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa ini
diperlihatkan pada gambar 1.1.

Dari gambar 1.1. dapat dibuatkan persamaan-persamaan yang memenuhi


pada ramgkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa sebagai berikut:

V= Ea+Ia.Ra+jIa.Xs
Atau : Ea= V- Ia.RA- j.Ia.Xs

dan :

Pin = Vx Ia x cosφ

Pcu = ( Ia)2x Ra

Pind = Pin- Pcu

Pout = Pind- Prot

n = Pout/Pin x 100%

yang mana :

Ea = GGL induksi lawan pada kumparan motor sinkron (V)

V= tegangan terminal motor sinkron (V)

Ia = arus jangkar motor sinkron (A)

Cosφ = faktor daya

Ra = tahanan jangkar motor sinkron (ohm)

Xs = reaktansi sinkron motor sinkron (W)

Pout = daya keluaran motor sinkron (W)

Pin = daya masukan motor sinkron (W)

Pcu = rugi-rugi tembaga pada motor sinkron (W)

Pind = daya mekanik yang dibangkitkan pada rotor motor sinkron (W)

n = efisiensi motor sinkron

2. Motor Sinkron 3-Fasa

Konstruksi motor sinkron 3-fasa sama dengan konstruksi generator


sinkron 3-fasa (alternator 3-fasa). Oleh karena itu, kumparan motor
sinkron ini juga dapat dibuat dalam bentuk hubugan bintang (Y) dan delta
seperti halnya pada alternator 3-fasa. Motor ini dapat dianalisa dengan
menggunakan rangkaian ekuivalen yang sama dengan alternator, tetapi
dengan arah arus yang berbeda.
3. Pengaruh Perubahan Arus Medan Pada Motor Sinkron

Kenaikan arus medan If pada motor sinkron menyebabkan


terjadinya kenaikan pada Ea, tetapi tidak memengaruhi daya real (P) yang
disuplai motor. Daya (P) yang disuplai motor berubah hanya ketika torsi
beban berubah. Perubahan arus medan tidak memengaruhi kecepatan dan
beban yang dipasang pada motor sehingga daya real (P) yang disuplai
motor juga tidak berubah.

Bab 2 Pengenalan Motor Induksi

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak-balik (Alternating


Current) yang paling banyak dan luas penggunaannya. Penamaannya berasal dari
kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke
rotornya sehingga motor ini disebut motor induksi. Arus yang dihasilkan rotor
(bagian yang bergerak) motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan srus stator.

1. Konstruksi Motor Induksi

Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting, sebagai


berikut:

 Stator : merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang


dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
 Celah : merupakan celah udara dan tempat berpindahnya energi dari stator
ke rotor
 Rotor : merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet
dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

2. Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari


kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor
induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa
maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar.
Bab 3 Pengenalan Motor Induksi 1-Fasa

Motor induksi 1-fasa banyak tersedia dengan daya kurang dari 1 HP dan
biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan aplikasi yang
sederhana, seperti kipas angin, motor pompa, dan lain sebagainya. Berdasarkan
pada cara kerjanya, motor ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Motor fasa belah/fasa bagi (split phase motor)


 Motor kapasitor (capasitor start motor)
 Motor kutub bayangan (shaded pole motor)

1. Medan Putar Pada Motor Induksi 1-Fasa


Motor induksi satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor
induksi tiga fasa. Pada motor induksi 3-fasa, kumparan stator mempunyai
3 belitan yang sedemikian berbeda fasa 120° listrik. Perbedaan ini akan
menghasilkan medan putar pada stator yang dapat memutar rotor. Motor
induksi 1-fasa hanya memiliki dua kumparan pada stator, yaitu kumparan
utama (belitan U1-U2) dan kumparan bantu (belitan Z1-Z2). Bila rotor
telah berputar maka kumparan bantu motor induksi dapat dilepaskan.

B. Buku Pembanding

Bab 1 Motor Arus Bolak-Balik

Motor ac merupakan motor yang meggunakan sumber tegangan ac dan


pada umumnya digunakan pada torsi yang cukup besar

1. Motor Induksi

Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi


listrik menjadi energy gerak dengan menggunakan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Pada motor induksi
arus rotor bukan diperoleh dari sumber tertentu tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat perbedaan relative antara putaran rotor
dengan medan putar yang dihasilkan oleh stator.

2. Motor Sinkron
Motor sinkron merupakan motor ac yang bekerja pada kecepatan
tetap pada sistim frekuensi tertentu. Motor sinkron mempunyai kumparan
jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor. Kumparan
jangkarnya berbentuk samadengan mesin induksi, sedangkan kumparan
medan mesin sinkron berbentuk kutub sepatu dengan celah udara sama
rata.

Bab 2 Penyulang Motor

Penyulang motor merupakan control dan proteksi motor-motor listrik.


Pada waktu pengasutan motor harus berjalan sempurna karena beban motor akan
menarik arus yang relative tinggi. Beberapa faktro perlu dipertimbangkan untuk
aplikasi proteksi yang sesuai dan berupa gawai proteksi dan control. Pada
rangkaian pengasut motor yang lengkap ada 5 fungsi dasar proteksi yaitu,
pemisah, penyakelaran ( switching), proteksi hubung pendek, control dan proteksi
beban lebih.

1. Proteksi Penyulang Motor

Sekering dalam kelompok ini melindungi terjadinya hubung


pendek dan overload pada rangkaian yang tidak memiliki pelindung
overload dalam waktu singkat.

a. Proteksi Motor

1) Relai arus lebih untuk fasa dan hubung tanah, tiga buah trafo terpasang
dengan relai proteksi arus lebih seketika dengan waktu tunda. Pada
titik netral dipasang arus lebih yang sma untuk pengaman hubung
tanah. Apabila terjadi gangguan fasa, akan terinduksi arus sekunder
yang sebanding dengan arus primer.

2) Proteksi gangguan hubung tanah, bila terjadi hubung tanah pada fase
motor akan mengalir arus urutan nol pada sekunder trafo. Apabila arus
yang mengalir mencapai nilai tertentu maka pick-up dan melepas
pemutus tenaga.

b. Pengaman Tegangan Nol

Pengaman tegangan nol merupakan pengaman yang lebih


kompleks karena diberi suatu kotak bantu. Motor tersebut hanya bias
dijalankan jika kotak bantu dalam keadaan menutup. Pada pengaman
tegangan nol digunakan satu saklar tegangan yang berfungsi sebagai saklar
utama. Pengaman tegangan nol akan bekerja jika ada tegangan penyulang,
semua pengasut motor-motor dalam kondisi 0 sehingga tidak ada
kumparan motor yang dihubungkan pararel dengan kumparan magnet
tegangan nol.

c. Pengaman Beban Lebih

Pengaman beban lebih memproteksi motor pada ketiga phasanya


baik yang menggunakan system bimetal maupun menggunakan system
elektronik tanpa suplai terpisah dan mempunyai sensitifitas terhadap
hilang phasa yang bekerja pada system diferensial apabila dibutuhkan
proteksi yang segera harus ditambahkan peralatan khusus untuk proteksi
hilang phasa.

d. Proteksi Terhadap Fasa Berubah

Arah putaran motor berubah jika urutan fasa berubah atau terbalik.
Terbaliknya urutan fasa biasanya disebabkan kesalahan pemasangan
kembali terminal suplai setelah perbaikan motor . Untuk motor-motor
tertentu putaran motor yang terbalik akan sangat berbahaya bagi peralatan
atau beban yang diputar. Dalam penggunaan motor jenis proteksi untuk
gangguan tersebut menjadi bagian penting. Rele fasa banyak digunakan
untuk memproteksi motor dari start dengan satu fasa yang terbuka atau
dengan urutan fasa yang terbalik.

Bab 3 Pengasut Hubungan Lansung

Dengan melakukan pengasutan terhadap motor secara direct-on-line bias


menimbulkan penarikan sampai tujuh kali lipat dari arus beban penuh secara
normal. Hubungan langsung dipakai ntuk motor induksi bedaya di bawah 5 kW.
Pengasut hubungan langsung merupakan pilihan yang sederhana, yang
memerlukan perawatan ringan dan memiliki torsi asut yang tinggi. Pengasut ini
digunakan bila torsi asut yang tinggi tidak akan menyebabkan kerusakan pada
beban dan bila system daya keseluruhan tidak terpengaruh secara salah oleh
tuntutan yang tinggi dari motor.

1. Pengasut Star-Delta

Pengasut star-delta digunakan bila adanya kebutuhan terhadap


waktu akselerasi yang panjang dan asut yang berkeseringan.Aplikasi
khusus tersebut mencakup beban kelembaman yang tinggi seperti pada
unit-conditionin centrifugal.

2. Pengasut Autotransformer

Sebuah pengasut autotransformer cocok untuk motor-motor


berdaya tinggi. Pengasut ini menyediakan torsi asut yang tinggi dengan
puncak arus yang lebih rendah. Aplikasi praktis mencakup unit-unit
refrigasi berjenis lebih besar dan komproser-komproser udara dimana
motor harus diasut berlawanan dengan tekanan utama subsatansi yang
berat.

3. Pengasut Resistansi Primer

Pengasut resistansi primer terbatas untuk motor-motor yang


menggerakkan beban dengan torsi asut yang rendah. Aplikasi ini bias
ditemukan pada fan, blower, dan pompa air.

4. Pengasut Resistansi Sekunder

Pengasut resistansi sekunder hanya digunakan pada motor-motor


rotor lilit. Motor-motor rotor lilit secara khusus sesuai untuk bahan
kelembapan tinggi seperti press, drop forging hammer dan guillotine.

5. Pengereman Motor Listrik

Menghentikan motor dilakukan dengan cara menghilangkan


tegangan sumber hingga diperoleh kecepatan putaran sama dengan nol.
Metode pengereman diterapkan berdasarkan pada aplikasi, daya yang ada,
kebutuhan akan rangkaian, biaya dan hasil yang diharapkan. Pengereman
plugging merupakan pengereman motor dengan cara membalikkan arah
motor sehingga motor bisa menghasilkan daya torsi penyeimbang dan
selanjutnya membentuk daya perlambat. Pengereman antiplug merupakan
kebalikan dari pengereman pluggin. Pengereman dinamik merupakan
suatu cara pengereman dengan cara memasukkan arus searah pada stator
sehingga akan mengembangkan medan stationer untuk menurunkan
tegangan rotor. Pengereman regenerative merupakan sebuah system
pengereman dimana motor induksi digerakkan oleh beban diatas kecepatan
sinkron. Pengereman mekanik merupakan cara memberhentikan motor
elektrik dengan memberlakukan friksi motor. Friksi tersebut diterapkan
dengan halnya memblok mobil pada rem mobil.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
1. Pembahasan Bab 1 buku utama tentang motor sinkron beserta
jenis, prinsip kerja dan karakteristiknya. Sedangkan buku
pembanding membahas tentang perbedaan motor dc dan motor ac.
2. Pembahasan Bab 2 buku utama tentang motor induksi 3-fasa
beserta konstruksi, prinsip kerja dan rugi-rugi daya. Sedangkan
pada buku pembanding membahas tentang proteksi motor listrik,
cara kerja penyulang motor, gangguan-gangguan motor, serta
pengaman motor
3. Pembahasan Bab 3 buku utama tentang motor induksi 1-fasa
beserta jenis, medan kutub dan medan putarnya. Sedangkan pada
buku pembanding membahas tentang pengasutan dan pengereman
motor listrik, dan bagaimana proses terjadinya pengasutan motor
listrik.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face velue), buku utama yang
direview cukup menarik, buku tidak terlalu besar dan ringan
sehingga mudah dibawa kemana saja. Tekstur sampul buku utama
juga timbul sehingga memberi aksen sentuhan yang unik.
Sedangkan buku pembanding tampilannya tidak begitu menarik,
dan pemilihan warna sampul terlalu monoton.
2. Dari aspek layout dan tata letak, buku utama menggunakan font
tulisan standart dengan ukuran standart, hanya saja pada penulisan
nomor gambar terlalu ke ujung sehingga tidak terlalu kelihatan saat
membaca buku. Begitu juga pada buku pembanding, tulisannya
sama dengan buku-buku pada umumnya.
3. Dari aspek isi buku, buku utama mengandung materi yang disusun
secara singkat, padat dan termasuk lengkap. Karena disertai dengan
adanya gambar, tabel dan grafik yang sesuai dengan topik materi.
Sedangkan pada buku pembanding kurang lengkap karena tidak
ada grafik detail mengenai karakteristik atau prinsip kerja dari
motor listrik.
4. Dari aspek tata bahasa, buku utama menggunakan bahasa formal
namun dengan komposisi ringan, sehingga sangat mudah dipahami
oleh pembaca. Sedangkan buku pembanding masih menggunakan
kalimat-kalimat awam yang sedikit membingungkan pembaca.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motor sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan
jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.Motor listrik terbagi
atas motor sinkron 3-fasa, motor sinkron 1-fasa, dan juga motor induksi.
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa
yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa maka kumparan
stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar.

B. Rekomendasi
Kami sebagai tim reviewer buku utama dan buku pembanding
merekomendasikan buku utama untuk menambah isi materi mengenai
masalah-masalah yang sering terjadi pada motor listrik. Sedangkan untuk
buku pembanding kami menyarankan agar memberi pengetahuan dasar
mengenai motor listrik arus searah.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Zuriman. 2019. Mesin Listrik Arus Bolak-Balik. Yogyakarta:ANDI

Arindya, Radita. 2013. Penggunaan Dan Pengaturan Motor Listrik.


Yogyakarta:Graha Ilmu
LAMPIRAN
Buku Utama

Buku Pembanding

Anda mungkin juga menyukai