Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. MESIN-MESIN LISTRIK DC PROD

Skor Nilai:

MESIN ARUS SEARAH

SUMANTO (1995)

DISUSUN OLEH :

NAMA :RINI OMEGA LUMBANRAJA

NIM 5173331030

DOSEN PENGAMPU : Dr. Adi Sutopo, M .T.

MATA KULIAH :MESIN-MESIN LISTRIK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK


ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN

MEDAN
November 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Mesin-
Mesin Listrik DC ini yang berjudul “Critical Book Review”. Saya berterima kasih kepada
Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 06 November 2018

Rini Omega Lumbanraja

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR................................................................................1
1.2 Tujuan penulisan CBR............................................................................................1
1.3 Manfaat pembuatan CBR........................................................................................1
1.4 Identitas buku..........................................................................................................2
BAB II RINGKASAN BUKU...............................................................................................3
2.1. Motor Arus Searah......................................................................................................3
2.2. Konstruksi Motor Arus Searah...................................................................................4
2.3. Prinsip Kerja Motor Arus Searah...............................................................................6
2.4. Reaksi Jangkar............................................................................................................9
2.5. Pergeseran Sikat (Brush Shifting).............................................................................11
2.6. Penambahan Kutub Bantu (Interpole)......................................................................12
2.7 Belitan Kompensasi (Compensating Windings)........................................................13
2.8. Ggl Lawan Pada Motor Arus Searah........................................................................13
2.9 Jenis-Jenis Motor Arus Searah...................................................................................14
2.10 Karakteristik Motor Arus Searah.............................................................................19
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................24
3.1 Pembahasan Isi Buku.................................................................................................24
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku.............................................................................24
A. Kelebihan................................................................................................................24
B. Kekurangan.............................................................................................................24
BAB V PENUTUP...............................................................................................................25
4.1 Kesimpulan................................................................................................................25
4.2 Rekomendasi..............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................26
LAMPIRAN.....................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR

Critical book review adalah tulisan tentang isi sebuah buku yang lebih menitikberatkan pada
evaluasi kita mngenai keunggulan dan kelemahan buku tersebut. Apa yang menarik dari sebuah
buku dan bagaimana mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap
suatu bidang kajian tentang kajian. Dengan kata lain, dengan critical review ini kita menguji
pemikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang kitadan pengalaman yang kita miliki.
Tujuan pemberian tugas kuliah critical review ini adalah untuk mengembangkan budaya
membaca, berpikir sintematis dan kritis dan mengekspresikan pendapat kita. Ada beberapa
langkah yang harus kita lakukan sebelum membuat critical review yaitu : memilih buku,
membaca kritis, dan membuat kerangka serta mengembangkannya menjadi tulisan. Pada CBR
kali ini kita akan meriview buku berjudul “Mesin Arus Searah”.

1.2 Tujuan penulisan CBR.

Critcal Book Review ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi
pembelajaran. Selain itu tugas Critcal Book Review ini bertujuan untuk menambah pengalaman,
pengetahuan dan wawasan ilmu dan juga untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
dlam hal mengkritik buku dan membandingkannya dengan buku yang lain serta untuk
menguatkan kemampuan dalam mengkritisi buku untuk dijadikan bahan Critical Book Review.

1.3 Manfaat pembuatan CBR.

Manfaat dari Critical Book Review adalah memberikan informasi atau pemahaman yang
komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku dan mengajak
pembaca untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah yan

1
muncul dalam buku yang diriview. Critcal Book Review ini juga memberikan manfaat sebagai
bahan pembelajaran bagi penulis serta pemenuhan tugas mata kuliah Mesin-Mesin Listrik DC.

1.4 Identitas buku


1. Judul : Mesin Arus Searah
2. Pengarang : Drs. Sumanto, MA
3. Penerbit : Andi Offset
4. Kota terbit : Yogyakarta
5. Tahun terbit 1995
6. ISBN : 9795332376
7. Halaman : 168 hal
8. Berat buku : 275 gr
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1. MOTOR ARUS SEARAH
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah
menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,
motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang
bekerja baik sebagai generator DC akan bekerja baik pula sebagai motor DC. Oleh sebab itu
sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus searah maupun generator
arus searah.

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik


menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat bahan , dan lain lain. Motor
listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan industry. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Motor arus searah memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan energi
medan untuk diubah menjadi mekanik. Kumparan medan pada motor arus searah disebut
stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam medan magnet, maka akan
timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak balik. Prinsip kerja dari generator arus searah adalah membalik
phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkaryang berputar
dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang
bisa berputar bebas diantara kutub-kutub magnet permanen.

Gambar 2.1 Motor DC Sederhana


Catu tegangan DC dari baterai menuju kelilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada
gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang
berputar diantara medan magnet.

2.2. KONSTRUKSI MOTOR ARUS SEARAH


Gambar di bawah ini merupakan konstruksi motor arus searah.

Gambar 2.2 (a) Konstruksi Motor Arus Searah

Keterangan dari gambar di atas adalah:

1. Badan motar (Rangka)


Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti juga mesin-mesin listrik lainnya secar umum
memiliki dua fungsi, yaitu:

i. Merupakan sarana pendukung mekanik untuk mesin secara keseluruhan.

ii. Untuk membawa fluks magnetic yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
Untuk mesin kecil, dipertimbangan harga lebih dominan dari pada beratnya, biasanya
rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin besar umumnya terbuat
dari baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled steel). Rangka ini pada bagian dalam
dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain itu rangka ini juga harus memiliki
permeabilitas yang tinggi, disamping kuat secara mekanik.

Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate) yang bertuliskan spesifikasi
umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat kotak ujung yang merupakan tempat-
tempat ujung-ujung belitan penguat medan dan lilitan jangkar.

2. Kutub
Medan penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub.

Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah:

• Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar maka
akan mengurangi reluktansi jalur magnet.

• Sebagai pendukung secara mekanik untuk kumparan penguat atau kumparan medan.
Inti kutub terbuat lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub
dilaminasi dan dibuat atau dikeling (rivet) ke rangka mesin. Sebagaimana diketahui bahwa
fluks magnet yang terdapat pada motor arus searah dihasilkan oleh kutub-kutub magnet
buatan dengan prinsip elektromagnetik. Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari
kawat tembaga (berbentuk bulat atau strip/persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan
ukuran tertentu. Kumparan penguat medan berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk
terjadinya proses elektromagnetik.

3. Inti Jangkar
Inti jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk silinder yang
diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan-kumparan tempat
terbentuknya GGL induksi. Inti jangkar yang terbuat dari bahan ferromagnetik, dengan meksud
agar komponen-komponen (lilitan jangkar) terletak dalam daerah yang induksi magnetnya besar,
supaya ggl induksi dapat bertambah besar. Seperti halnya inti kutub magnet maka jangkar dibuat
dari bahan berlapis- lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus linier
ditunjukkan pada gambar 2.4
Gambar 2.4 Inti Jangkar Yang Berlapis-Lapis

Bahan yang digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Pada
umumnya alur tidak hanya diisi satu kumparan yang tersusun secara berlapis.

4. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi tempat terbentuknya ggl induksi.

5. Kumparan Medan
Fungsi kumparan medan ini adalah untuk membangkitkan fluksi yang akan dipotong oleh
konduktor jangkar.

6. komutator
Fungsi komutator untuk fasilitas penghubung arus dari konduktor jangkar, sebagai
penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan sikat membuat sesuatu kerjasama yang disebut
komutasi. Agar menghasilkan penyearah yang lebih baik, maka komutator yang digunakan
hendaknya dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini setiap bahan (segmen) komutator tidak lagi
merupakan bentuk separoh cincin, tetapi sudah berbentuk lempengan-lempengan (segmen
komutator) terdapat bahan isolasi (gambar 2.5)

Gambar 2.5 Komutator

7. Sikat-Sikat
Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan jangkar. Dimana
permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan arus listrik.
Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan keinginan.
Disamping itu sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Karbon
yang ada diusahakan memiliki konduktivitas yang tinggi untuk mengurangi rugi-rugi listrik.
Agar gesekan antar komutator-komutator dan sikat tidak mengakibatkan arusnya komutator.
Maka sikat harus lebih lunak dari pada komutator.

2.3. PRINSIP KERJA MOTOR ARUS SEARAH


Sebuah konduktor yang dialiri arus mempunyai medan magnet disekelilingnya. Pada
saat konduktor yang dialiri arus listrik yang ditempatkan pada suatu medan magnet maka
konduktor akan mengalami gaya mekanik.

Pada gambar 2.6.(a) menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus listrik
menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang dihasilkan oleh
konduktor dapat diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Kuat medan tergantung
pada besarnya arus yang mengalir pada konduktor. Sedangkan gambar 2.6.(b) menunjukkan
sebuah medan magnet yang diabaikan oleh kutub-kutub magnet utara dan selatan. Arah medan
magnet adalah dari kutub utara menuju kutub selatan.

Pada saat konduktor dengan arah arus menjauhi pembaca ditempatkan didalam medan
magnet seragam, maka medan gabungannya akan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6.
(c) daerah di atas konduktor, medan yang ditimbulkan konduktor adalah dari kiri ke kanan,
atau pada arah yang sama dengan medan utama. Hasilnya adalah memperkuat medan atau
menambah kerapatan fluksi di atas konduktor dan melemahkan medan atau mengurangi
kerapatan fluksi di bawah konduktor.

Dalam keadaan ini, fluksi di daerah di atas konduktor yang kerapatannya bertambah
akan mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk mengurangi kerapatannya. Hal
ini menyebabkan konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke arah bawah. Begitu juga
halnya jika arah arus dalam konduktor dibalik. Kerapatan fluksi yang berada di bawah
konduktor akan bertambah sedangkan kerapatan fluksi di atas konduktor berkurang. Sehingga
konduktor akan mendapatkan gaya tolak kea rah atas.

Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak tegak
lurus terhadap medan. Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar
berikut ini.
Gambar 2.7 Prinsip Perputaran Motor DC

Pada saat kumparan medan dihubungkan dengan sumber tegangan, mengalir arus medan
pada kumparan medan karena rangkaian tertutup sehingga menghasilkan fluksi magnet yang
arahnya dari kutup utara menuju kutup selatan. Selanjutnya ketika kumparan jangkar
dihubungkan kesumber tegangan, pada kumparan jangkar mengalir arus jangkar . Arus yang
mengalir pada konduktor-konduktor kumparan jangkar menimbulkan fluksi magnet yang
melingkar. Fluksi jangkar ini memotong fluksi dari kutub medan, sehingga menyebabkan
perubahan kerapatan fluksi dari medan utama. Hal ini menyebabkan jangkar mengalami gaya
sehingga menimbulkan torsi.

Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari sebuah jangkar, merupakan akibat aksi
gabungan medan utama dan medan disekeliling konduktor. Gaya yang dihasilkan berbanding
lurus dengan besar fluksi medan utama dan kuat medan di sekeliling konduktor. medan di
sekeliling masing-masing konduktor jangkar tergantung pada besarnya arus jangkar yang
mengalir pada konduktor tersebut. Arah gaya ini dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri.

Gambar 2.8. Aturan Tangan Kiri Untuk Prinsip Kerja Motor dc.

Jika arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah induksi magnetik (B)
maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor
jangkar yang ditempatkan dalam suatu medan magnet adalah :

F = B . I . l newton.........................................................................(2.1)
Dimana :

F = Gaya lorenz (Newton)

I = Arus yang mengalir pada konduktor jangkar (Ampere)


B = Kerapatan fluksi (Weber/m2)
l = Panjang konduktor jangkar (m)

Sedangkan torsi yang dihasilkan motor dapat ditentukan dengan:

T = F.r............................................................................................(2.2)
Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar dari pada torsi beban maka motor
akan berputar. Besarnya torsi beban dapat dituliskan dengan:

............................................................................. (2.3)

……………………………………………………….(2.4)

Dimana :

T = torsi (N-m)

r = jari-jari rotor (m)

K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)

= fluksi setiap kutub

= arus jangkar (A)

P = jumlah kutub

z = jumlah konduktor

a = cabang pararel

2.4. REAKSI JANGKAR


Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh mengalirnya
arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan magnet. Reaksi jangkar
menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :

1. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama.


2. Magnetisasi silang.
Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak dialiri oleh
arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal untuk kutub utama
dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara menuju kutub selatan seperti pada
gambar 2.9 berikut ini :

Gambar 2.9 Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan


Medan Dari gambar 2.9 dapat dijelaskan bahwa :

 Fluksi didistribusikan simetris terhadap bidang netral magnetis.

 Sikat ditempatkan bertepatan dengan bidang netral magnetis.


Bidang netral magnetis didefinisikan sebagai bidang di dalam motor di mana
konduktor bergerak sejajar dengan garis gaya magnet sehingga gaya gerak listrik induksi
konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Seperti yang terlihat dari gambar 2.11 sikat selalu
ditempatkan di sepanjang bidang netral magnetis. Oleh karena itu, bidang netral magnetis juga
disebut sebagai sumbu komutasi karena pembalikan arah arus jangkar berada pada bidang
tersebut. Vektor OFM mewakili besar dan arah dari fluksi medan utama, di mana vektor ini
tegak lurus terhadap bidang netral magnetis.

Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik sementara
kumparan medan tidak dieksitasi, maka disekeliling konduktor jangkar timbul ggm atau
fluksi. Gambaran arah garis gaya magnet ditunjukkan pada gambar 2.10 berikut ini :
Gambar 2.10 Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan Jangkar

Penentuan arah dari garis gaya magnet yang diakibatkan oleh arus jangkar ditentukan
dengan aturan putaran sekrup (cork-screw rule). Besar dan arah garis gaya magnet tersebut
diwakili oleh vektor OFA yang sejajar dengan bidang netral magnetis. Pada prakteknya,
sewaktu mesin beroperasi maka konduktor jangkar dan konduktor medan sama- sama dialiri
oleh arus listrik, distribusi fluksi resultan diperoleh dari menggabungkan kedua fluksi tersebut.
Oleh karena itu distribusi fluksi medan utama yang melalui jangkar tidak lagi simetris tetapi
sudah mengalami pembelokan saat mendekati konduktor yang dialiri arus tersebut. Hal
tersebut dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang dapat dilihat dari gambar 2.11 berikut ini.

Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang fluksi medan
utama pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan memperkuat fluksi medan utama
pada setengah bagian yang lain. Hal ini jelas akan menyebabkan penurunan kerapatan fluksi
pada setengah bagian dari salah satu kutubnya dan terjadi kenaikan pada setengah bagian yang
lain di kutub yang sama. Efek dari intensitas medan magnet atau lintasan fluksi pada jangkar
yang memotong lintasan fluksi medan utama ini disebut sebagai reaksi jangkar magnetisasi-
silang (cross-magnetization).

Magnetisasi-silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral. Pada Gambar 2.11
terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OFA dan OFM, serta posisi bidang netral
magnetis yang baru, di mana selalu tegak lurus terhadap vektor OFr. Bidang netral magnetis
motor yang baru bergeser sejauh β karena posisi bidang netral magnetis ini selalu tegak lurus
terhadap vektor OF. Dengan pergeseran bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser sejauh
pergeseran bidang netral magnetis. Hal ini dapat menimbulkan bunga api di segmen
komutator dekat sikat. Kebanyakan mesin listrik bekerja pada kerapatan fluksi yang dekat
dengan titik jenuhnya, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan magnetik.

Misalkan fluks sebesar Ox adalah fluksi dihasilkan medan utama tanpa dipengaruh
reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya reaksi jangkar pertambahan-pengurangan kuat
medan magnet (ggm) yang terjadi pada kutub medan sebesar B ampere-lilitan. Pada lokasi di
permukaan kutub di mana gaya gerak magnet (ggm) rotor menambahkan ggm kutub terjadi
penambahan kerapatan fluks sebesar xy. Sedangkan pada lokasi permukaan kutub di mana
ggm rotor mengeliminir ggm kutub terjadi penurunan kerapatan fluksi sebesar xz, di mana
harga xz lebih besar dari pada xy. Oleh karena itu, penjumlahan rata-rata kerapatan fluks yang
terjadi adalah kerapatan fluks kutub yang semakin berkurang. Hal inilah yang disebut sebagai
efek demagnetisasi reaksi jangkar dan perlu dicatat bahwa demagnetisasi timbul hanya karena
adanya saturasi magnetik. Untuk mengatasi reaksi jangkar ada tiga cara yang dapat dilakukan,
yaitu :

2.5. PERGESERAN SIKAT (BRUSH SHIFTING)


Ide dasarnya adalah dengan memindahkan sikat seirama dengan perpindahan bidang
netral untuk menghindari percikan bunga api yang timbul. Namun dalam penerapannya hal ini
cukup sulit karena jarak perpindahan bidang netralnya sangat ditentukan oleh besarnya beban
yang dipikul, maka jarak perpindahan bidang netralnya pun berpindah, sehingga sikat harus
juga diubah setiap saat, seirama dengan perubahan jarak perpindahan bidang netral. Selain itu
pergeseran sikat akan memperburuk melemahnya fluks akibat reaksi jangkar mesin, selain
dengan metode ini mesin arus searah tidak dimungkinkan untuk bekerja sebagai generator
(akan menimbulkan percikan api yang lebih besar), dan sangat tidak ekonomis terutama untuk
mesin-mesin berukuran kecil.

Adapun efek diperburuknya fluks akibat reaksi jangkar dapat dilihat pada Gambar 2.13
berikut ini. Pada gambar 2.13 (a) diperlihatkan kondisi ketika bidang netral mesin bergeser
(lihat gambar segitiga ggm-nya), sedangkan pada gambar 2.13 terlihat bidang netral yang
bergeser disertai dengan bergesernya sikat mesin. Akibat pergeseran tersebut (lihat gambar
segitiga ggm-nya), terlihat ggm resultannya melemah sedemikian rupa.

Gambar 2.13 Pelemahan Ggm Akibat Pergeseran Bidang Netral

2.6. PENAMBAHAN KUTUB BANTU (INTERPOLE)


Ide dasar penambahan kutub bantu (interpole) yaitu jika tegangan pada kawat-kawat
yang sedang melakukan proses komutasi penyearahan dibuat nol, maka tidak akan terdapat
percikan bunga api pada sikat-sikat mesin tersebut. Untuk itu, kutub-kutub kecil yang disebut
kutub komutasi ditempatkan ditengah-tengah diantara kutub-kutub utama. Interpole ini
dihubungkan seri terhadap kumparan rotor. Sehingga dengan adanya fluks dari interpole ini
akan dapat mencegah/mengurangi adanya tegangan yang muncul pada kawat-kawat yang
sedang melakukan proses komutasi.

Ketika beban yang dipikul mesin meningkat dan arus rotor pun meningkat, besarnya
perubahan/ pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal tersebut akan menyebabkan
timbulnya tegangan pada konduktor-konduktor yang sedang melakukan komutasi. Pada saat
itu fluks interpole juga meningkat, menghasilkan tegangan pada konduktor-konduktor tersebut
dan berlawanan dengan tegangan yang timbul akibat pergeseran bidang netral.

IA

U Jangkar S VT

IA

Gambar 2.14 Motor DC yang Dilengkapi Dengan Kutub Bantu

2.7 BELITAN KOMPENSASI (COMPENSATING WINDINGS)


Belitan kompensasi ini dihubungkan seri terhadap kumparan, rotor belitan ini
bertujuan untuk mengurangi penyimpangan yang timbul akibat reaksi jangkar. Fluks yang
ditimbulkan oleh reaksi jangkar diimbangi oleh fluks yang ditimbulkan oleh belitan
kompensasi yang besarnya sama dan berlawanan. Ketika beban berubah, maka reaksi jangkar
yang berubah akan selalu diimbangi oleh fluks belitan kompensasi, sehingga bidang netralnya
tidak bergeser.

Teknik ini memiliki kelemahan karena mahal harganya, dan juga masih memerlukan
interpole untuk mengatasi tegangan yang tidak dapat diatasi oleh belitan kompensasi.
Karenanya teknik ini digunakan untuk motor-motor yang bekerja ekstra berat, dimana
pelemahan fluks akan menjadi masalah yang serius.
2.8. GGL LAWAN PADA MOTOR ARUS SEARAH
Ketika jangkar motor berputar konduktornya juga berputar dan memotong fluksi
utama. Sesuai dengan hukum faraday, akibat gerakan konduktor di dalam suatu medan
magnetik maka pada konduktor tersebut akan timbul GGL induksi yang diinduksikan pada
konduktor tersebut dimana arahnya berlawanan dengan tegangan yang diberikan pada motor.
Karena arahnya melawan, maka hal tersebut disebut GGL lawan.

Besarnya tegangan yang diinduksikan tersebut sesuai dengan persamaan berikut:

..............................................................................(2.5)

Persamaan tegangan secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

................................................................................................(2.6)

Dimana:

.........................................................................(2.7)

2.9 JENIS-JENIS MOTOR ARUS SEARAH


Jenis-jenis motor arus searah dapat dibedakan berdasarkan jenis penguatannya, yaitu
hubungan rangkaian kumparan medan dengan kumparan jangkar. Sehingga motor arus searah
dibedakan menjadi :

A. Motor Arus Searah Penguatan Bebas

Motor arus searah penguatan bebas adalah motor arus searah yang sumber tegangan
penguatannya berasal dari luar motor. Di mana kumparan medan disuplai dari sumber
tegangan DC tersendiri. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas


Gambar 2.15 Motor Arus Searah Penguatan Bebas
Persaman umum motor arus searah penguatan bebas

............................................................................. (2.8)

...................................................................................(2.9)

Dimana:

= tegangan terminal jangkar motor arus searah (volt

= arus jangkar (Amp)

= tahanan jangkar (ohm)

= arus medan penguatan bebas (amp)

= tahanan medan penguatan bebas (ohm)

= tegangan terminal medan penguatan bebas (volt)

= gaya gerak listrik motor arus searah (volt)

Umumnya jatuh tegangan pada sikat relatif kecil sehingga besarnya dapat diabaikan. Dan
untuk rumus selanjutnya Vsikat ini diabaikan.

B. Motor Arus Searah Penguatan Sendiri

Motor arus searah penguatan sendiri dibagi atas tiga yaitu:

1. Motor Arus Searah Penguatan Shunt

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt


Gambar 2.16 Motor Arus Searah Penguatan Shunt

Persamaan umum motor arus searah penguatan shunt

...........................................................................................(2.10)

......................................................................................(2.11)

................................................................................................(2.12)

Dimana :

= arus kumparan medan shunt (ohm)

= tegangan terminal medan motor arus searah (volt)

= tahanan medan shunt (ohm)

= arus beban (amp)

2. Motor Arus Searah Penguatan Seri

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri


Gambar 2.17 Motor Arus Searah Penguatan Seri

Persamaan umum motor arus searah penguatan seri:

...............................................................(2.13)

............................................................................
(2.14)

....................................................................................(2.15)

Dimana:

= arus kumparan medan seri (amp)

= tahanan medan seri (ohm)


3. Motor Arus Searah Penguatan Kompond

a. Motor Arus Searah Penguatan Kompond Pendek

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompond pendek

Gambar 2.18 Motor Arus Searah Penguatan Kompond Pendek


Persamaan umum motor arus searah penguatan kompond pendek:

.............................................................................................(2.16)

......................................................................(2.17)

................................................................................................(2.18)

= tegangan jatuh pada kumparan seri

= rugi daya pada kumparan seri

= tegangan jatuh pada kumparan armatur

= rugi daya armature

b. Motor Arus Searah Penguatan Kompond Panjang

Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompond panjang

Gambar 2.19 Motor Arus Searah Penguatan Bebas


Persamaan umum motor arus searah penguatan kompond panjang:

.............................................................................................(2.19)

.......................................................................(2.20)

................................................................................................(2.21)

...................................................................................................(2.22)

= tegangan jatuh pada kumparan seri

= rugi daya pada kumparan seri

= rugi daya pada kumparan shunt

= rugi daya armatur

2.10 KARAKTERISTIK MOTOR ARUS SEARAH


Untuk motor DC penguatan seri dan shunt hanya memiliki satu komponen medan.
Sedangkan untuk motor DC penguatan kompond memiliki dua kumparan medan yakni
kumparan medan shunt dan medan seri.

Berikut ini tiga karakteristik dari sebuah motor DC penguatan kompond panjang:

1. Karakteristik Torsi (

Dengan pertambahan arus jangkar ( ) sehingga ( ) bertambah dan torsi (T) juga besar. Dari
persamaan (2.3) yakni:

dimana

). ....................................................................................(2.23)
Jika fluksi medan shunt lebih besar dibandingkan medan seri maka bentuk karakteristik
torsi dan arus seperti kurva1. Sedangkan jika fluksi medan seri lebih besar dibandingkan dengan
medan shunt maka bentuk karakteristik torsi dan arus seperti kurva 2. Gambar karakteristik
untuk torsi dan arus dapat dilihat seperti berikut ini:

Gambar 2.20 Karakteristik Torsi dan Arus Jangkar

2. Karakteristik Putaran

Untuk motor kompond panjang:

.............................................................................. (2.24)

................................................................................................ (2.25)

....................................................................................
(2.26)

Jadi:........................................................................................................................(2.27)

Dengan pertambahan arus jangkar ( ), f;uks ( ) juga akan bertambah dan


berkurang. Dengan pertambahan arus jangkar maka kecepatan jatuh pada motor kompond
lebih cepat dibandingkan dengan motor arus shunt. Karakteristik dari kecepatan dengan arus
jamgkar dapat digambatkan seperti berikut ini:
Gambar 2.21 Karakteristik Kecepatan dan Arus Jangkar

3. Karakteristik Mekanis (T = T(n)).V

Ini merupakan kurva antara kecepatan (n) dan torsi(T) dari motor DC. Jika torsi T =k.
bertambah, maka nilai ( ) bertambah, sedangkan fluks ( ) tetap. Dengan bertambahnya
torsi (T) maka kecepatan (n) akan menurun, maka kurva motor kompond ini sama dengan
motor shunt. Untuk medan shunt karakteristik kecepatan dan torsi ini mendekati kemotor
shunt separti kurva 1. Sedangkan untuk medan seri karakteristik kecepatan dan torsi
mendekati kemotor seri seperti pada kurva 2. Gambar dari karakteristik kecepatan dan torsi
dapat dilihat seperti berikut:
Gambar 2.22 karakteristik kecepatan dan torsi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
Buku ini membahas tentang motor arus searah. Dimana Motor arus searah (motor
DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang
berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat
identik dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai
generator DC akan bekerja baik pula sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin
arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus searah maupun generator arus
searah.

Motor arus searah memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan energi
medan untuk diubah menjadi mekanik. Kumparan medan pada motor arus searah
disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam medan magnet, maka
akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran,
sehingga merupakan tegangan bolak balik. Prinsip kerja dari generator arus searah
adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan
menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan
jangkaryang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki
kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas diantara kutub-kutub magnet permanen.

3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku

A. Kelebihan
 Dilihat dari segi buku nya sangatlah menarik karena tampilan nya yang masih
bagus dan dari kata kalimat nya pun sangatlah teratur
 Dari segi layout dan penyusunan gambarnya sangat jelas dan bagus
 Dari aspek isi bukunya sangat lengkat dan menarik.

B. Kekurangan
 Buku tidakberwarna, sehingga mengurangi minat pembaca untuk membaca buku.

24
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus
searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip
pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah.
Kenyataannya mesin yang bekerja baik sebagai generator DC akan bekerja baik pula
sebagai motor DC. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik
sebagai motor arus searah maupun generator arus searah.

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik


menjadi energy mekanik. Energy mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat bahan , dan
lain lain. Motor listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan
industry. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

4.2 Rekomendasi

Pembuatan makalah tentang critical book review yang berjudul “Motor Arus
Searah” ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang saya peroleh.
Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu saya harapkan agar
pembaca bisa mencari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang
saya buat, yang bertujuan mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sumanto. 1995. Mesin Arus Searah. Yogyakarta: Andi Offset.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai