KELISTRIKAN OTOMOTIF
SKOR NILAI:
KELISTRIKAN OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
MEI 2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
tugas Critial Book Report ini kami mengkritik buku yang berjudul “Perbaikan sistem
kelistrikan Otomotif”, salah satu mata kuliah dasar yang sangat penting bagi seseorang
mahasiswa yang mengambil Teknik Otomotif
Saya mengucapkan Terima Kasih karena kami selalu mendapatkan bimbingan,arahan, dari
Dosen pengampu Bapak Drs. Suherman, M.Pd
Drs.Suherman Mpd, selaku dosen mata kuliah “Kelistrikan Otomotif”. Saya sadar Tugas ini
masih jauh dari Kata sempurna, Kiranya dapat dimaklumi, Sekian dan Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Manfaat CBR
Manfaat dari critical book review ini adalah:
1. Menambah pengetahuan Tentang Kelistrikan dan Elektronika Otomotif.
2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku, kemampuan membandingkan
buku dengan buku lainnya dengan baik.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari
buku pertama dan buku kedua.
BAB II
Memperbaiki Kerusakan Pada sistem Motor Starter
A. Fungsi Motor Starter
Berfungsi sebagai alat yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaka mekanik. Mesin tidak
dapat begitu saja langsung hidup, untuk hal tersebut dibutuhkan tenaga luar yang memutarkan poros
engkol agar mesin mulai bekerja
Komponen Komponen Utama Motor Starter Dan Fungsi Masing masing Komponen
1. Yoke Assy
Yoke, yang berfungsi untuk menopang pole core
Pole core berfungsi menopang field coil dan memperkuat medan magnet
Brush positif, yang befungsi untuk menghubungkan arus dari field coil ke armature
Field Coil berfungsi untuk membngkitkan medan magnet
2. Armature ASSY
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik
Terdiri dari: > Armature coil
>Armature core
> Armature shaft
>Commutator
>Helical Spline
3. Brush Holder& Brush Negatif
Brush holder berfungsi sebagai pemegang brush.
Brush negatif berfungsi untuk meneruskan arus dari armature coil ke massa
4. Starter Cluch
Berfungsi:
Meneruskan putaran armature ke flywheel
Mencegah terjadinya perpindahan putaran mesin ke armature.
5. Magnetic Switch
Berfungsi:
Mendorong pinion gear berhubungan dengan flywheel
Memungkinkan arus yang besar dari battery mengalir ke motor starter(sebagai relay)
Terdiri dari:
Pull in coil
Hold in coil
Contact plate
Main terminal(terminal 30)
Connecting terminal(terminal C)
Plunger
Return Spring
Stud Bold
Karakteristik Motor Starter
Makin besar arus yang digunakan oleh motor starter, makin besar momen puntir yang
dibangkitkan morot.
Makin cepat motor, makin besar gaya electromotive yang dibangkitkan armature coil dan
makin kecil arus yang mengalir.
Cara Kerja rangkaian Sistem Starter
1. Kunci kontak Start
Terjadi kemagnetan pada Pull in Coil dan Hold in coil yang menarik plunger melawan
tegangnan return spring. Saat ini motor berputar lambat agar perkaitan gigi lembut.
Motor berputar lambat karena arus listrik yang ke motor starter harus melewati pull in coil
2. Pinion Gear Berhubungan dengan Ring Gear Flywheel
Kemagnetan hanya terjadi pada hold in coil yang menahan plunger yang menghubungkan
terminal 30 dan terminal C melalui contact plate, sehingga arus yang mengalir ke motor menjadi besar
dan motor berputar dengan momen yang besar.
Pada pull in coil tidak terjadi kemagnetan karena tidak ada beda potensial..
3. Saat Kunci kontak On
Kemagnetan pada pullin voil dan hold in coil hilang karena saling meniadakan sehingga
plunger kembali keposisi semula terdorong oleh return spring. Arus yang kemotor terputus sehingga
motor berhenti berputar.
Mendiagnosa kerusakan motor tidak dapat atau sukar distarter
Gejala
Pada waktu kunci kontak starter diputar, motor starter tidak bekerja tetapi hanya terdengar
bunyi tumbukan disekitar motor starter
. Kerusakan
Kerusakan pada komponen dinamo starter.
Penyebab
Gigi pinion terjepit diantara gigi-gigi pada roda gaya sehingga mengakibatkan kerusakan pada
dynamo starter.
Tuas ungkit atau kembali rusak sehingga gigi piniom dynamo starter tidak kembali pada
posisi semula.
Perbaikan
Lepas dynamo starter dari dudukannya, lalu lakukan pembongkaran pada komponen dan
lakukan perbaikan pada gigi pinion mungkin terjadi kerusakan pada poros gigi pinion jika
kerusakan tersebut sudah parah segera lakukan penggantian agar tiada merembet pada
komponen yang lainya.
Lakukan pemeriksaan pada tuas pengembali apa bila tuas pengembali rusak atau aus maka
lakukan penggantian.
BAB III
MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA SISTEM PENGISIAN BATERAI
Nama Nama Komponen
Kunci kontak
Baterai
Altenator
Voltage regulator
Sistem Pengisian Berfungsi Untuk
Mengisi Arus listrik ke Baterai
Mensuplai arus listrik keseluruh sistem kelistrikan setelah mesin hidup.
Ada 2 tipe sistem pengisian:
Generator yang berfungsi untuk menghsilkan arus searah> Digunakan mulai awal tahun 60-an
Altenator yang berfungsi untuk menghasilkan arus bolak balik .
Alasan menggunakan altenator yang secara umum digunakan pada saat ini:
o Konstruksi lebih kecil dan tahan Lama
o Mampu menghasilkan arus output saat kecepatan idle.
Komponen komponen Altenator:
- Pulley
- Colling fan
- Drive and frame
- Stator core
- Stator coil
- Brush(sikat)
- Brush holder
- Rectier
- Rear and frame
- Rotor coil
- Rotor core
Rotor
Berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Terdiri dari:
o Rotor coil
o Rotor core
o Slip ring
o Rotor shaft
Stator
Berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak balik. Terdiri dari:
o Stator coil
o Stator core
Pulley
Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor.Rasio pulley
altenator tehadap pulley mesin adalah 1,8-2,2 : 1
END frame
Berfungsi untuk pemegang bagianbagian altenator. Pada END frame terdapat lubang ventilasi
untuk tempatmengalirnya udara pendingin.
Rectifier
Berfungsi untuk, merubah arus AC menjadi DC Rectifier terdiri dari 3dioda positif, 3 dioda
negatif, dan dioda holder. Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas dan mencegah
diada panas.
Prinsip Dasar: Hukum Faraday : Bila sebuah konduktor digerakkan didalam medan magnet, maka
akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut.
Hukum Tangan Kanan Fleming: Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya
magnet, maka gaya gerak listrik akan mengalir dari kanan kekiri. Arah gaya garak listrik dapat
diketahui dengan menggunakan hukum tangan kanan Fleming, dimana jari telunjuk menunjukan arah
fluksi magnet, ibu jari menunjukkan arah gerakan konduktor dan jari tengan menunjukkan arah arus
induksi.
REGULATOR
Tegangan yang dihasilkanoleh Altenator bervariasi tergantung dari kecepatan Putatan dan
banyaknya Beban. Untuk itulah digunakan regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output
altenator tetap konstan.
1. V belt putus
Komponen V belt erat sekali hubunganya dengan kerja alternator. Karena alternator akan berputar
apabila mesin berputar, dipindahkan melalui tali kipas ke alternator. Apabila tali kipas putus,
otomotis alternator tidak akan berputar. Akibatnya tenaga listrik tidak dapat dibangkitkan oleh
altenator walaupun pada rotor cil terjadi kemagnetan yang cukup sesuai besarnya arus yang
mengalir. Karena arus dari IG tetap mengalir ke rotor coil dan terus ke masa. Disamping itu
putusnya tali kipas yang menyebabkan kerusakan atau trouble pada sistem lainya seperti sistem
pendingin mesin dan water pump tidak akan berputar tanpa adanya tali kipas ini, dengan
mengganti v belt yang baru dan defleksi belt baru 5 – 7 mm dan belt yang lama 7 – 8 dengan gaya
tarik 10 kg.
1. Alternator rusak
Bagian-bagian alternator yang dapat menyebabkan sistem pengisian tidak dapat bekerja atau tidak ada
pengisian adalah :
Brush habis
Panjangnya brush akan menentukan persinggungan brush dengan slip
ring. Selanjutnya persinggungan tersebut erat sekali hubungannya dengan arus yang mengalir
ke rotor coil. Besar kecilnya arus yang mengalir pada kumparan tersebut. Apabila brush tersebut
habis penekanan brush terhadap slip ring menjadi berkurang.
Jadi arus yang ke rotor coil tidak dapat mengalir sempurna, akibatnya kemagnetan di rotor tidak ada
sama sekali. Sistem pengisian tidak dapat bekerja (tidak ada pengisian). Untuk mengatasi masalah
ini, ganti brush dengan yang baru.
Fuse IG putus
Bila fuse IG putus, berarti arus tidak dapat mengalir ke IG regulator ke rotor coil terus ke massa.
Akibatnya rotor tidak menimbulkan kemagnetan, walaupun rotor berputar, alternator tidak dapat
membangkitkan tenaga listrik, hal ini akan menyebabkan lampu tanda pengisian akan mati saat
kunci kontak ON mesin mati dan lampu akan menyala bila mesin hidup. Jadi kalau sekering IG
putus sistem pengisian tidak akan menghasilkan listrik dengan kata lain sistem pengisian tidak
akan bekerja.
Tertahannya arus listrik yang relatif lama dapat mengakibatkan temperatur melampaui batas
maksimum,sehingga menyebabkan diode rusak atau terbakar.
Tali Kipas
Ketegangan tali kipas dapat mempengaruhi besar kecilnya daya listrik yang dihasilkan.
Apabila tegangan tali kipas dibawah tegangan normal, disebabkan tali kipas kendor sehingga putaran
yang dihasilkan menjadi tidak konstan, walaupun tegangan di rotor coil tetap tergantung pada
output alternator E = B.I > v dalam hal ini berubah karena putaran tidak stabil adalah (v) dalam
satuan waktu menjadi rendah.
Voltage Regulator
Kesalahan pada voltage regulator yang dapat menyebabkan pengisian rendah :
Alternator
Komponen pada alternator yang membangkitkan pengisian rendah adalah :
Rectifier rusak
Rectifier terdiri dari sejumlah diode yang berfungsi sebagai penyerah output alternator. Diode pada
rectifier ada dua macam yaitu dioda positif dan diode negatif, diode tersebut dibuat dari beberapa
bahan yang bersifat semi konduktor dan dapat rusak akibat panas yang berlebihan. Diode akan
mengalirkan arus satu arah, tetapi kalau arus dapat mengalir kedua arah maka diode tersebut
dinyatakan rusak akibatnya tegangan yang dihasilkan oleh alternator sebagian dialirkan kembali ke
ground sehingga output menjadi rendah, dengan demikian pangisian baterai menjadi rendah.
Socket kotor
Kemungkinan socket kotor dapat mempengaruhi sistem pengisian , karena kotoran terminal akan
menaikkan nilai tahanan pada socket, akibatnya jumlah arus yang mengalir pada sirkuit tersebut
akan berkurang sehingga kemagnetan juga berkurang.
Berkurangnya kemagnetan tersebut sangat berpengaruh terhadap output yang dibangkitkan alternator,
dengan demikian pengisian menjadi rendah.
1. Baterai
Besar kecilnya tenaga listrik yang dapat dibangkitkan alternator bergantung pada besar kecilnya
kemagnetan yang dihasilkan oleh rotor coil, sedang besarnya kemagnetan yang dihasilkan oleh
rotor coil bergantung pada besarnya tegangan baterai yang masuk ke rotor.
Hal ini disebabkan karena bertambah besar output alternator, sehingga temperature elektrolitpun akan
bertambah tinggi. Dengan demikian elektrolit akan lebih cepat menguap, akibatnya akan lebih
cepat kering atau habis.
Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan dalam silinder harus
dibakar untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistem pengapian berfungsi untuk membakar campuran
udara dan bensin didalam ruang bakar pada akhir langkah kompressi. Adapun sistem pengapian yang
digunakan adalah sistem pengapian listrik.
o Sudut pengapian
o Sudut dwell
Adalah Sudut cam distributor pada saat platina mulai menutup sampai platina membuka kembali.
- Besar
1. Celah platina kecil
2. Arus yang mengalir keprimer coil terlalu lama
3. Kemagnetan jenuh.
4. Platina panas.
- Kecil
1. Celah platina lebar
2. Arus yang mengalir ke primer coil terlalu singkat.
3. Kemagnetan tidak tercapai maksimum.
4. Tegangan induksi kumparan sekunder kurang.
o Governor advancer
- Sebelum kerja
Fly weight (pemberat) belum mengembang
Cam plate belum ditekan
Advance belum bekerja
Salah satu pegas pembalik masih longgar
- Saat bekerja
Fly weight centrifugal mulai mengembang sampai maksimum.
Cam plate mulai ditekan.
Advance centrifugal mulai bekerja sampai maksimum.
Kedua pegas pengembali bekerja.
o Vacuum Advancer
- Sebelum kerja
Kevacuman pada intake manifold masih rendah, sehingga diafgrama belum bekerja.
- Saat bekerja
Kevacuman pada intake manifold tinggi, sehingga diafghrama terhisap dan rod (tuas) tertarik
akibatnya dudukan platina ikut bergerak, dan pembukaan platina dipercepat.
o Saat pengapian
Adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran. Saat pengapian diukur dalam
derajat poros engkol, sebelum atau sesudah TMA. Waktu rata- rata pembakaran ± 2 mili detik.
Mengakibatkan detonasi knocking, daya mesin berkurang, mesin menjadi panas dan menimbulkan
kerusakan pada piston bearing busi.
Menghasilkan langkah kerja kurang ekonomis/ tekanan pembakaran maksimum, jauh setelah TMA,
daya maksimum kurang, boros bahan bakar.
o Pemeriksaan pengapian
Test pengapian (buruk) → Periksa tahanan kabel busi dan kabel koil (buruk) → Ganti kabel busi
Periksa supply ke ignition coil (buruk) → Periksa Kabel-kabel antara kontak dengan ignition coil
Periksa permukaan platina periksa kerenggangan platina Gap : 0,45 mm (buruk) → Stel atau ganti
platina. Ukur tahanan primary dan sekondary coil dan eksternal resistence 1,5-1,9 ohm (buruk) →
Ganti ignition coil. Periksa kabel – kabel antara ignition coil dan distributor (buruk) → Perbaiki atau
ganti.
o Jaringan kabel
Berfungsi untuk menghubungkan komponen –komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit
kelistrikan. Wiring harness terdiri dari:
1. Kabel
2. Komponen-komponen penghubung
3. Komponen-komponen pelindung sirkuit
o Kabel
Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh:
Besarnya arus
Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan
Penurunan tegangan
o Komponen penghubung
1. Junction Block dan Relay Block
Suatu kotak(block) tempat pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan.
2. Connector
Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau jaringan kabel dengan komponen.
3. Baut massa
Berfungsi untuk menghubungkan jaringan kabel ke body kendaraan (massa).
o Komponen pelindung sirkuit
Berfungsi mencegah rusaknya komponen-komponen kelistrikan akibat arus yang berlebihan.
o Saklar dan Relay
Saklar (switch) berfungsi untuk menhubungkan dan memutuskan arus listrik pada sirkuit
kelistrikan. Relay berfungsi untuk memperpanjang umur switch dan memperkecil voltage drop
karena sirkuit dapat diperpendek.
o Sistem penerangan
Berfungsi untuk keselamatan berkendaraan dimalam hari. Sistem ini terdiri dari:
- Lampu besar
Berfungsi untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan dan terdiri dari lampu dekat
(low beam) dan lampu jauh (high beam). Pada sistem ini menggunakan 2 type lampu, yaitu:
Sealed beam dan semi sealed beam.
- Lampu kecil
Berfungsi memberikan isyarat jarak atau lebar kendaraan padakendaraan lain baik didepan
maupun dibelakang pada malam hari. Lampu kecil pada bagian depn kendaraan disebut
clereance light (lampu jarak) dan pada bagian belakang tail light (lampu belakang).
- Lampu rem dan lampu indikator rem tangan
Berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan akan berhenti (mencegah terjadinya benturan
dengan kendaraan dibelakang).
- Lampu mundur
Berfungsi sebagai isyarat (tanda bahwa kendaraan akan mundur).
- Lampu Sen & hazard
Lampu sen berfungsi Memberi tanda bahwa kendaraan akan membelok atau pindah jalur.
Lampu Hazard berfungsi memberi tanda bahwa kendaraan dalam kondisi darurat.
- Klakson
Berfungsi untuk memberikan isyarat dengan suara atau bunyi yang ditimbulkannya. Klakson
dibedakan menjadi 3 macam yaitu: listrik, angin, hampa.
- Lampu meter (lampu instrumen panel)
Berfungsi menerangi meter-meter pada intrumen panel pada malam hari dan memungkinkan
pengemudi membaca meter-meter dan gauge(ukuran) dengan mudah dan cepat saat
mengemudi.
- Lampu ruangan
Berfungsi untuk menerangi interior ruang penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan
pengemudi pada malam hari.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Buku ini sangat banyak menjelaskan Traubleshoting dengan penjelasan hal hal yang
timbul dan apa penyebabnya, Ini sangat baik sehingga setipa Orang akan mudah mengetahui
apa yang mengalami gangguan pada kerndaraannya. Buku terlalu Banyak menjelaskan
Troubleshoting namun kurang dalam menjelaskan Teori pendukunng dari setiap pokok
bahasan yang ada di buku ini.namun Lingkup penggunaan alat pada saat perbaikan kurang
dijelaskan pada buku ini, terlalu befokus kepada apa yang mengalami permasalahan, namun
mengesampingkan proses pengerjaan yang akan dilakukan dengan teliti. Proses pengukuran
sangat baik dijelaskan dibuku ini dan dijelaskan Alat ukur yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. A., Bugis, H. & Subagsono. (2013). Pengaruh Jumlah Ignition Booster pada
Kabel Busi dan Penambahan Metanol dalam Premium terhadap Konsumsi Bahan
Bakar pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007. Surakarta : NOSEL, Vol 2 No 1, Juli
2013,UNS.
Ikhsan, Muadi., Sudibyo, C. & Rohman, Ngatou. (2012). Pengaruh Jumlah Katalisator pada
Hydrocarbon Crack System (Hcs) dan Jenis Busi terhadap Daya Mesin Sepeda
Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2008. Surakarta : NOSEL, Vol 1 No 2, April
2012,UNS.
Ramadhani, A., Bugis, H. & Basori. (2013). Pengaruh Variasi Diameter Venturi Karburator
dan Jenis Busi terhadap Daya pada Sepeda Motor Bajaj Pulsar 180 Dts-I Tahun
2009. Surakarta : NOSEL, Vol 2 No 1, Juli 2013,UNS.