Anda di halaman 1dari 112

SYARAT SYARAT TEKNIS

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

a. Pengukuran Tapak Kembali

1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali


lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai
peil ketinggian lantai , letak tembok, letak kolom, ketinggian balok dan plat
lantai, letak batas-batas tembok alat-alat yang sudah diterapkan
kebenarannya.

2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan deadpan lasagna


yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengawas / Project
Manager untuk dimintakan keputusannya.

3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat


waterpas / theodolith metoda prisma (dasar) yang ketepatannya dapat
dipertanggung jawabkan.

4. Kontraktor harus menyediakan waterpas / theodolith metoda prisma (dasar)


beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan
Pengawas / Project Manager selama pelaksanaan proyek.

5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara asas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui
oleh Pengawas / Project Manager. Segala pekerjaan pengukuran persiapan
termasuk tanggungan Kontraktor.

b. Kantor Kontraktor, Los Kerja dan Direksi Keet / Kantor Pengawas dan
Project Manager

1. Ukuran luas kantor kontraktor, los kerja, dan tempat simpan bahan bakar,
terserah kepada kontraktor. Direksi Keet / Kantor Pengawas harus tersedia
fasilitas ruang rapat, ruang pengawas, toilet serta alat-alat bantu komunikasi
(telepon) 2 line dan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan
bahaya kebakaran, serta memperhatikan ketersediaan tempat sehingga
tidak mengganggu kelancaran proyek.

2. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir atau kerikil harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagar dengan dinding papan, sehingga masing-masing
bahan tidak tercampur dengan lainnya.

45
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

3. Bangunan tersebut terbuat dari rangka kayu, dinding triplex dengan pintu
dan jendela yang cukup dan tersedia penerangan listrik dan pengamanan.

4. Kontraktor atas Pengawas / Project Manager dapat menyimpan alat-alat,


bahan bangunan diluar pagar proyek, untuk sementara waktu karena
keterbatasan lahan, pengamanan dan sewa lahan menjadi beban kontraktor.

5. Kontraktor tidak diperkenankan :

a. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak direksi lapangan karena tidak


memenuhi syarat dan harus segera mengeluarkan bahan-bahan
tersebut dari proyek, agar kebersihan, keteraturan dan ketertiban tetap
terjaga sepanjang pelaksanaan pekerjaan.
b. Menyimpan material yang tidak berguna dan tidak ada kaitan dengan
proyek.

6. Kontraktor diharuskan menyediakan fasilitas sewa untuk kantor Pengawas /


Project Manager yang terdiri dari :

Ruang kerja/direksi keet dengan kebutuhan:

a. Meja kerja ( biro ) dan kursi 2 set,


b. Meja kerja staft dan kursi 10 set,
c. Meja rapat dan kursi untuk 20 kursi,
d. AC split 1,5 pk jumlah 3 buah,
e. HT 10 buah,
f. Sambungan telepon dan pembayaran pulsa telepon selama masa
pelaksanaan dan pemeliharaan proyek.

7. Apabila diharuskan karena kondisi dan atau kebutuhan proyek dan lain-lain
yang sekiranya mengganggu kelancaran proyek atau untuk mempercepat
proyek, ruang kerja / direksi keet dimingkinkan dapat berpindah-pindah atau
moveable sesuai kebutuhan dan kepentingan proyek.

c. Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Kerja

1. Air untuk bekerja harus disediakan kontraktor dengan membuat sumur


pompa ditapak proyek atau air PAM, air harus bersih dan bebas dari lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya, dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium.

46
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Reservoir / bak air untuk kerja berukuran minimum 4 m 3 dan senantiasa


terisi penuh.
3. Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan dengan
daya sekurang-kurangnya 2.500 watt. Penggunaan diesel untuk
pembangunan sementara atas persetujuan direksi lapangan.
4. Penyediaan sarana MCK untuk pekerja agar tidak menyatu dengan toilet
kantor, direksi + pemborong.

d. Pekerjaan Bongkaran
1. Pekerjaan pembongkaran

a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus


memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK)
dan pihak terkait ( Pengelola Gedung ) guna memeriksa awal dan ijin
pelaksanaan pekerjaan.

b. Waktu pemberitahuan minimal 2x24 jam sebelum waktu pekerjaan.

2. Pemeriksaan Tempat Kerja


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan
segala akibat mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah
setelah dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan
Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.

3. Pengamanan/ pemutusan Jalur-Jalur Instalasi


Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, air conditioning (AC) atau instalasi lain
dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh
Konsultan Pengawas (MK), Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna
dan aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara,
getaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar / sekelilingnya.

b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk


bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya.

47
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

c. Segala kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab pelaksana


pembongkaran / kontraktor.

d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi


pekerjaan (proyek).

e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll)
dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada
Pemberi Tugas dan diketahui oleh Konsultan Pengawas (MK) dengan
disertai draft / list item barang-barang tersebut.

e. Pekerjaan Pengamanan
a. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang
kantor/peralatan di lokasi proyek, maka kontraktor wajib
mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran
atau karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan
Pengawas/MK.

b. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus
dipasang secara hati-hati.

c. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel
partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK.

f. Pemindahan Barang-Barang
Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan
oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas / MK.

g. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk
menyamakan persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara
gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan
marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan
dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking
tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

48
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

h. Pengamanan Proyek dan Keselamatan Kerja


a. Pengamanan proyek terdiri dari security yang bertugas untuk mengamankan
keluar masuk barang dan keamanan lingkungan proyek.

b. Keselamatan kerja diatur dalam hukum Pranata Pembangunan dengan


standar dari departemen tenaga kerja. Peralatan K3 dan ruangan khusus
harus disediakan dengan fasilitas pendukung yang diperuntukan bagi
pekerja proyek yang sakit atau kecelakaan kecil di dalam hari-hari proyek
berjalan.

i. Pengadaan Sarana Kerja


Penyediaan / sewa peralatan komunikasi proyek harus disiapkan dalam
suatu proyek berjalan, hal ini dibebankan oleh pihak kontraktor.

j. Pagar Pembatas Proyek


Pagar pembatas proyek didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak
proyek setinggi + 2m dari bahan seng gelombang dengan rangka kayu dan
pondasi tiang cor beton setempat. Pagar tersebut harus benar-benar kokoh
dan kuat jangan sampai cepat roboh.

k. Daftar Singkatan

SII Standard Industri Indonesia

NI- 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia

NI- 3 (1970) Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan di Indonesia

NI- 8 (1978) Peraturan Semen Portland Indonesia

NI- 8 (1978) Peraturan Batu Bata Indonesia

NI- 5 (1961) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

SII-0297-80 Baja Karbon Cor Mutu dan Cara Uji

PPI - 1983 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

PPTGI - 1991 Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk


Gedung

49
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

PPBBI - 1983 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia

PBI Peraturan Beton Indonesia

PPI Pedoman Plambing Indonesia - Direktorat Jenderal Cipta


Karya. Departemen Pekerjaan Umum

II. PEKERJAAN DINDING

2.1. PEKERJAAN DINDING BATU BATA

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan


alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b. Persyaratan Bahan

1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang
disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Syarat-
syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-10.

2. Batu bata / batu merah yang digunakan ukuran 11x5x21cm dengan mutu
terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna serta disetujui Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu kelas I
dan memenuhi syarat-syarat dalam NI-8.

4. Pasir aduk harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.

5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
lumpur / minyak / asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.

50
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

2. Seluruh dinding dari pasangan batu bata / bata merah, dengan campuran
adukan 1 PC : 5 pasir pasang, kecuali pasangan batu bata semen trasram /
rapat air.

3. Untuk dinding semen trasram / rapat air dengan campuran adukan 1 PC : 3


pasir pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof / balok / pondasi
sampai minimum 20 cm di atas permukaan lantai setempat, dan sampai
setinggi minimal 180 cm untuk daerah yang lain di atas permukan lantai
setempat dan untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (pantry, kamar
mandi, WC) serta pasangan batu bata di bawah permukaan tanah jika ada.

4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum
hingga jenuh.

5. Setelah bata terpasang, naad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan


dibersihkan dengan sapu lidi .Setelah kering permukaan pasangan disiram
air.

6. Dinding batu bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar dibersihkan.

7. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum


24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding
batu bata tebal 1/2 batu yang luasnya maksimal 9 m 2 harus ditambahkan
kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 cm, dari
tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20
cm, jarak antara kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga)
meter.

8. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama


sekali tidak diperkenankan.

9. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan


beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75
cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton
dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang- kurangnya 30

51
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.

10. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua atau
lebih.

11. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah
sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak
lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

12. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus
diberi pen dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

13. Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci /
diplester).
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm
(sebelum diaci / diplester).

d. Syarat-syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat.


Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pelaksanaan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan
diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
pemborong.

- Pengamanan
Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.
Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Pemborong.

52
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

e. Syarat Penerimaan
1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan
pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Hasil pemasangan pasangan dinding, harus lurus tepat pada sudut sikunya
serta tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata
tidak bergelombang.
Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding: 1 mm/m 2 luas
permukaan bidang kerja.

3. Pelaksanaan dinding, harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih.

2.2. PASANGAN DINDING BATU BATA RINGAN


a. Lingkup Pekerjaaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.

Pekerjaan pemasangan bata ringan ini meliputi seluruh detail yang


disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Wakil pemberi
tugas atau pengawas lapangan.

b. Persyaratan Bahan
Bata ringan yang memenuhi British Standard No. BS 6073-1981

Bata ringan yang memenuhi Standard Industri Indonesia.

Bahan perekat yang memenuhi Standard acuan BS 4550,ASTM D


4541,ASTM C 482, BS 4551.

Persyaratan Bahan :

Jenis : Batu bata ringan

Produksi : ex .Jaya celcon / Hebel dan Bata Kuosin / Press

Ukuran : 70 x 190 x 590 dan 100 x 190 x 590

53
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Kuat Tekanan : Rata-rata 3,6 N/mm2 atau kurang lebih 36 kg/cm


dengan panjang 590 mm dan tebal 10 mm dapat
memikul beban 20 ton.

Ketahanana Api : Tembok menahan beban: ½ jam ketahanan api untuk


setiap 25mm bata ringan.

Daya susut : 0,01 %

Konduktivitas Panas : K=0,18 W/M C pada kelembaban 3%

Untuk pemasangan bata ringan menggunakan drymortar, adalah adukan


semen instan yang semua bahannya telah dicampur merata dalam keadaan
kering khusus untuk pasangan bata ringan. Adukan siap pakai hanya perlu
panambahan air dan diaduk sampai merata hingga diperoleh kelecekan
(consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan.

Pekerjaan kolom praktis / Ring Balk termasuk kedalam hitungan meter


persegi pekerjaan dinding (harus ada setiap 9 m 2 – Persyaratan Mutu beton
lihat Pasal 1. Point 1.3 )

Data Teknik :

Nama Produk : Mortar Utama / Drymix

Warna : Abu-abu muda

Perekat : Semen Portland

Agregat : Pasir silika halus Besar butiran maksimum 0,6 mm.

Bahan Pengisi : Tepung batu kapur

Bahan Tambahan : Bahan / additive larut air guna memperbaiki sifat


pengerjaan (consistency), daya rekat dan kekuatan.

Kebutuhan Air : 10 – 10,5 liter/40kg

Ketebalan : + 3mm

Proses Pengadukan :

54
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Perbandingan 1 Zak (40 kg) : 10 – 10,5 liter air

Untuk 1 (satu) Zak (40 kg), campur dengan air sebagian dulu.

Aduk seperti biasa sampai airnya tercampur.

Tambahkan lagi air secara bertahap dan aduk terus. Setelah drymortar dan
air bercampur dengan baik, aduk lagi sedikit lebih lama agar additive-nya
bercampur dengan sempurna. Jangan gunakan air terlalu banyak.

c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan sesuai
ketentuan dari pabrik untuk menghindari dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

2. Pasangan bata ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur
penaikannya diukur tepat dengan tiang lot.

3. Rangka-rangka pengeras berupa sloof, kolom praktis dan ringbalk dari beton
dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 9 m 2.

4. Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan bata ringan yang belum selesai,
harus ditutup (dilindungi).

5. Pengaplikasian drymortar harus sesuaikan dengan standard dari supplier


dengan menggunakan raskam, metode pemasangan harus diajukan dan
disetujui oleh Pemberi Tugas dan Pengawas.

2.3. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

2.3.1 PLESTERAN DAN ACIAN BATU BATA


a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang  diperlukan  dalam
pelaksanaan pekerjaan ini,  sehingga  dapat tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dan acian dinding batu bata
bagian dalam dan bagian luar bangunan serta seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar.

55
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang di gunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang
disetujui Pengawas / Project Manager serta memenuhi NI-8.

2. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 dan PUBI 1982.

3. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester
harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran,
harus bersih dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir,
kecuali pada dinding batu bata trasram / rapat air.

2. Pada  dinding batu bata trasram / rapat air diplester  dengan aduk
campuran 1 PC : 3 PS (yang dilakukan pada  sekeliling dinding ruang
pantry, kamar mandi, WC, dan bagian-bagian  yang ditentukan / disyaratkan
dalam detail gambar).

3. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata
ayakan seperti yang dipersyaratkan.

4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus
bermutu baik dari jenisnya dan di setujui Pengawas / Project Manager dan
atau Pemberi Tugas.

5. Semen  Portland  yang di kirim ke proyek lapangan harus  dalam  keadaan


tertutup atau dalam kantong yang masih disegel  dan  berlabel pabriknya,
bertuliskan type dan tingkatannya, dalam  keadaan utuh dan tidak ada cacat.

6. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,


dan bersih.

7. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan,


dan dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.

8. Semua  bahan sebelum di kerjakan harus ditunjukkan kepada  Pengawas /


Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan  persetujuan,
lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

56
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.

9. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site /


lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk
dimulainya pekerjaan.

10. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.

11. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau
sesuai yang ditunjukkan  dalam  detail  gambar.

12. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

13. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda
jenisnya, harus diberi / dibuat nat (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm
dalamnya 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.

14. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai


mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari (kering betul ).

15. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung


wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap
kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara tepat.

16. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan


yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya
Kontraktor selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik /
Pemakai.

17. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan
plesterannya.

57
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

18. Acian dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas / Project Manager dan
atau Pemberi Tugas dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

19. Pekerjaan acian dilaksanakan bilamana pekerjaan plesteran telah selesai


dan telah disetujui oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas dan sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

20. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu
menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali sehari.

21. Pekerjaan acian dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan)


hari.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan:
1. Pemborongan wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.

2. Kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pelaksanaan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan
Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakaan. Biaya yang diadakan
untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab pemborong.

e. Syarat Penerimaan
1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan
pelaksanaan sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Hasil pemasangan pasangan, plester dan acian harus lurus tepat pada sudut
sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan
rata tidak bergelombang.

58
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding: 1 mm/m 2


permukaan bidang kerja.

3. Pelaksanaan plesteran harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih.


Hasil akhir tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktif yang
kokoh. Penyelesaian hubungan dinding panel dengan pekerjaan finishing
lainnya harus rapih.

2.3.2 PLESTERAN DAN ACIAN BATA RINGAN


2.3.2.1 Pekerjaan Plesteran
a. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan
pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
Menggunakan Drymortar, Produk : Mortar Utama / Drymix

Memenuhi Standar DIN 18550 dan DIN 18555

Penggunaannya hanya ditambah dengan air dan diaduk dengan rata.

Tebal Plesteran 15 mm

Untuk tiap kantong (40 kg) dicampur air 6,5 – 7,0 liter

Daya sebar + 2 m2 / sak 40 kg / 15 mm

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Wakil pemberi tugas
atau pengawas lapangan, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat
Pekerjaan ini.

2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton


atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Wakil pemberi tugas

59
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

atau pengawas lapangan sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis
dalam buku ini.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam


gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.

4. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai


pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

5. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad /siar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

6. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-


sisa bekisting dan kemudian diketrek (scratch) terlebih dahulu dan semua
lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup adukan
plester.

7. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan
plesterannya.

8. Untuk dinding tertanam di dalam tanah dan dinding kamar mandi harus
memakai adukan kedap air (waterproofing).

9. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya


diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scratch) untuk memberi ikatan
yang lebih baik terhadap bahan finishingnya (terutama untuk pemasangan
dinding keramik), kecuali untuk yang menerima cat.

10. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan
menggunakan keeping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan
kerataan dinding.

11. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom


yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.
Tebal plesteran maximum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus
diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari
plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan wakil pemberi tugas
atau pengawas lapangan.

60
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

12. Untuk setiap permukaan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar, harus diberi naad (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm
dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.

13. Untuk permukaan yang datar dan rata harus mempunyai toleransi
lengkung / cembung bidang tidak lebih dari 3 mm untuk setiap jarak 2 m.
Jika melebihi Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas
tanggungan kontraktor.

14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung


wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap
kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung
dengan bahan penutup yang bias mencegah penguapan air secara cepat.

15. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima
oleh Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan dengan biaya atas
tanggungan kontraktor.

16. Selama pemasangan dinding batu bata/ beton bertulang belum difinish,
kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan.

17. Setelah pekerjaan selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci atau di
pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar
dalam dinding / berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan atau
pemasangan keramik dinding.

2.3.2.2 Pekerjaan Acian


a. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan Acian dinding dan penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan acian, sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.

Pekerjaan acian dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam


dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
Standard acuan : DIN 18550

61
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Type : Drymortar

Produk : Mortar Utama / Drymix

Tebal aplikasi : 1 – 3 cm

Kebutuhan air : 12,5 - 13,0 liter / sak 40 kg

Daya Sebar : + 20 m2 / sak 40 kg / 2 mm

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Acian dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Wakil pemberi tugas atau
pengawas lapangan, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat
Pekerjaan ini.

2. Pekerjaan acian dilaksanakan bilamana pekerjaan plesteran telah selesai


dan telah disetujui oleh Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan
sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam


gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.

4. Untuk permukaan yang datar dan rata tidak ada kelengkungan sedikitpun.
Jika kurang rapi Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya
atas tanggungan kontraktor.

5. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu


menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali sehari.

6. Pekerjaan acian dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari.

2.4. PEKERJAAN DINDING KERAMIK


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan dinding keramik tile ini dilakukan pada semua toilet yang masuk
dalam lingkup pekerjaan arsitek (toilet), janitor, ground water tank air bersih,

62
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

dan atau seluruh ruang atau detail / schedule material finishing yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Jenis : Setara Roman Tile
Keramik yang disetujui Konsultan Perencana Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

2. Warna :
a. Akan ditentukan kemudian.
b. Warna yang ditentukan harus seragam.

3. Ketebalan : Minimum 5 mm

4. Finishing : Berglazuur / Polish dan un-polish

5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

6. Mutu : Tingkat I (satu)

7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna (warna ditentukan kemudian)

8. Bahan Perekat : Adukan spesi 1 PC : 3pasir di tambah bahan Perekat


aditif

9. Ukuran : 30 x 30 dan 30 x 60
Dengan pola pemasangan sesuai detail gambar.

10. Pengendalian  pekerjaan   keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan


ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023-81.

11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi  syarat- syarat  yang ditentukan dalam
PUBI 1982 pasal 9.

12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk
yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

63
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

13. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk
dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan
dilapangan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari
pola keramik yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat
dan tidak bernoda.

3. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di  tambah bahan


perekat seperti yang telah disyaratkan.

4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar – benar rata.

5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar  siar-


siar), harus sama  lebar  maksimum 3 mm  dan kedalaman  maksimum  
2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak
lurus sesamanya.

6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan,


warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong


keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam


noda pada permukaan keramik,  hingga  betul-betul bersih.

9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan
dinding atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam


dalam air sampai jenuh.

64
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda,


sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang
sempurna.

12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan


lain selama 2 x 24 jam dan di  lindungi  dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding keramik yang rusak.

2. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu


pekerjaan finishing lainnya.

3. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pekerjaan dilaksanakan, maka Pemborong Wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi
tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan.
Selama 7 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang,
permukaanya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi
terhadap kemungkinan cacat pada permukannya.

2. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang


sama sebanyak 0,5% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e. Standar Penerimaan
a. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;
sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

b. Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata pada seluruh


permukaan tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat / tidak
bernoda.
Tolerasi rata permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m 2.

65
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

c. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,5% dari jumlah yang
terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan denan surat Penyerahan
material.

2.5. PEKERJAAN DINDING HOMOGENOUS


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan dinding keramik Homogenous dari masing-masing jenis


dan ukuran ini dilakukan pada area Laboratorium dan atau seluruh detail
yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Jenis :
Keramik Homogenous Tile
Keramik Homogenous local atau import dengan mutu terbaik dan disetujui
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Warna :
a. Akan ditentukan kemudian.
b. Untuk masing-masing warna harus seragam.
c. Warna yang tidak seragam harus diganti / dibongkar.

3. Ketebalan : Minimum 7 mm

4. Finishing : Berglazur dan Matt / finish kasar

5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

6. Mutu : Tingkat I (satu)

7. Ukuran / jenis dan pemakaian : 30 x 60 cm


Dipasang sebagai finishing dinding pada seluruh detail yang ditunjukan /
disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam
detail gambar.

8. Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna

66
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

9. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan


perekat atau grouting.

10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-


peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.

11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 9.

12. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk
dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan
dilapangan.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis
produk yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing


dari pola keramik yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak  retak, tidak cacat
dan tidak bernoda.

4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan


perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan
bidang yang benar-benar rata.

5. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar  siar-
siar), harus sama  lebar  maksimum  3  mm   dan kedalaman  maksimum  2
mm, atau sesuai detail gambar  serta petunjuk Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.

67
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna


bahan pengisi sesuai dengan warna  keramik yang dipasangnya.

7. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik


khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan

8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda


pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam


dalam air sampai jenuh.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak.
Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.

2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi
tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan
Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang,
permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi
terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

2. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang


sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e. Standar Penerimaan :

1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;


sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

68
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata (water pass)


pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam
serta tidak cacat/tidak bernoda.

3. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang
terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan
Material.

2.6. PEKERJAAN DINDING BATU ALAM GRANIT DAN MARMER


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan dinding batu alam Granit dan Marmer dari masing-masing jenis
dan ukuran ini  dilakukan pada semua finishing dinding seperti di area jamb
lift, architrave pintu utama , dan atau seluruh detail yang disebutkan
/ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan

1. Jenis : batu alam Granit/Marmer.

2. Marmer local/import dengan mutu terbaik dan disetujui Pengawas / Project


Manager dan atau Pemberi Tugas.

3. Warna : a. Akan ditentukan kemudian.


a. Untuk masing-masing warna harus seragam.
b. Warna yang tidak seragam harus diganti
/dibongkar.

4. Ketebalan : Minimum 18 mm

5. Finishing : polish

6. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

7. Mutu : Tingkat I (satu).

69
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

8. Ukuran / jenis dan pemakaian : Dipasang sebagai finishing dinding pada


seluruh detail yang ditunjukan /
disebutkan dalam gambar.

9. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

10. Bahan pengisi : resin

11. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat

12. Pengendalian pekerjaan Granit dan marmer ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.

13. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 9.

14. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat
produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada
pelaksanaan dilapangan.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan

1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu


harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis
produk yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing


dari pola yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

3. Marmer/granit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.

4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan


perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan
bidang yang benar-benar rata.

5. Jarak antara unit - unit pemasangan marmer/granit yang terpasang (lebar


siar-siar), harus sama  lebar  maksimum  2  mm   dan kedalaman

70
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

maksimum  2 mm, atau sesuai detail gambar  serta petunjuk Pengawas /


Project Manager dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis
sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak
lurus sesamanya.

6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna


bahan pengisi sesuai dengan warna marmer/granit yang dipasangnya.

7. Marmer/granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala


macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan pasangan marmer/granit yang


rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi
tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan.

2. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding mamer/granit selesai


terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan
dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

3. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan marmer/granit


yang sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada
Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e. Standar Penerimaan :
1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;
sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

71
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pelaksanaan pekerjaan dinding marmer/granit harus dipasang rata (water


pass) pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya
seragam serta tidak cacat/tidak bernoda.

3. Pemborong wajib menyerahkan marmer/granit sejumlah 0,1% dari jumlah


yang terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat
Penyerahan Material.

2.6. PEKERJAAN DINDING PARTISI / DRY WALL


a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, serta pada beberapa
pembatas antar ruang dalam sesuai yang ditunjukan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

1. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan


Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.

2. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal


pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang
kering memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air
hujan.

Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum
diserahkan harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila
terjadi kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus
diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan kepada pemilik.

c. Material dan Syarat Pelaksanaan


1. Gypsum :

● Ketebalan yang dipakai 12 mm per panel.

72
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Tidak retak atau pecah / melengkung mempunyai lapisan luar paper


coved dipasang sesuai gambar detail dengan mempergunakan.
● Bahan gypsum board tipe fire stop berfungsi sebagai bahan sound proof,
memenuhi American Standard Specification untuk gypsum wall board
ASTM C-36. Fire resistance :3 jam.
● Gypsum yang digunakan seperti yang tertera pada daftar material.

2. Rangka Partisi :

● Bahan rangka Galvanized Steel type Hollow yang memenuhi persyaratan


pabrik.
● Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings
yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang
digalvanisasi.
● Berkas-berkas pekerjaan harus halus dan rata permukaan.
● Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
● Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan di las sesuai gambar.
● Pekerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapi, tanpa menimbulkan
kerusakan pada bahan bajanya.
● Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan
dijamin tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan, sisa-
sisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik.
● Pemasangan dinding partisi harus benar-benar siku, lapisan dinding
dilapis dengan wall paper, pemasangan harus rata dan tidak
bergelombang. Lem yang digunakan lem khusus dari pabrik itu sendiri.

3. Rock wool
● Rock wool dipasang di tengah-tengah sebagai pengisi dinding partisi
dengan ukuran glass wool t = 2” dan kasa ayam 2 sisi guna menjepit
glass wool. Maksud dan tujuan ini untuk peredam suara dari pantulan
suara dari luar.

4. Plint Partisi
● Plint partisi disesuaikan dengan gambar interior dan detail dinding gambar
arsitektur.

5. Modul dan type partisi tersebut disesuaikan dengan gambar interior dan
detail dinding gambar arsitektur.

73
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding partisi yang rusak / cacat /


kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pangarahan Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut samai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan
Pemborong.

- Pengamanan

Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap


pemasangan dinding partisi gypsum board ataupun panel teak plywood yang
telah dilaksanakan.
Biaya yang ditimbulkan untuk melindungi/pengamanan pekerjaan ini sudah
termasuk di alam penawaran Pemborong.

e. Syarat Penerimaan

1. Hasil pemasangan komponen dinding-dinding partisi harus tepat (presisi)


pada posisinya serta dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan pada persyaratan pelaksanaan.

2. Hasil pemasangan dinding-dinding partisi harus merupakan hasil pekerjaan


yang selaras terhadap lantai dinding ataupun plafondnya.

3. Hasil pekerjaan dinding-dinding partisi satu sama lainnya harus menjadi satu
kesatuan yang kokoh (tidak menimbulkan goyangan atau bunyi derit karena
tekanan beban horizontal) dan tidak terjadi kebocoran suara antara ruangan
satu dan lainnya yang dibentuk oleh pekerjaan ini.

III. PEKERJAAN LANTAI

74
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

3.1. PEKERJAAN SUB LANTAI

a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai, dan atau
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.

2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80.

3. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/


0075-75.

4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9,


AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.

5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI


1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI- 8).

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di
serahkan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pengawas / Project Manager.

2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi


dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus
baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi tugas.

3. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir
urug dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah
dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai
daya dukung maksimal.

75
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil
atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.

5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang


ditentukan / disyaratkan dalam detail gambar.

6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya
diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.2. PEKERJAAN LANTAI SCREED


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini hingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

2. Pekerjaan lantai screed dilakukan di bawah material finishing lantai seperti


lantai keramik, lantai homogenous tile dll, dan untuk seluruh detail seperti
yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type dari satu hasil
produk yang disetujui Direksi Pengawas serta memenuhi syarat-syarat
dalam NI-8 SII 0013-8± dan ASTM C150-78A.

2. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982


pasal 11 dan SII 0404-80.

3. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P18-
303 dan NZS 3121/1974.

4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang


dipersyaratkan dalam NI-2, NI-8 dan PUBI 1982.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.

76
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Apabila dianggap perlu Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi


Tugas dapat meminta untuk mengadakan tes-tes laboratorium yang
dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan bahan. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab
Kontraktor / Pemborong sepenuhnya.

3. Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk
atau plat beton telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas
dari pengaruh pekerjaan yang lain

4. Setelah dibersihkan alas lapisan dibasahi (semalam dan setelah kering


dilapis cairan semen calbond (air semen maksimum 20 menit), selanjutnya
screed dicor.

5. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (semen) dan


pasir yang memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.

6. Lapisan atas / finish lantai screed adalah acian PC (semen) tanpa


campuran bahan lain yang dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan
diratakan tebal acian minimal 2 mm setelah diratakan dan dilicinkan.

7. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 4 cm atau


sesuai yang ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas dari adukan 1 pc : 5 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-betul
rata kecuali bila disyaratkan lain beban cacat (retak-retak).

8. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan alas lantai screed harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregat muncul dan memberi
ikatan yang baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan
beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.3 PEKERJAAN LANTAI DAN PLINT


3.3.1 KERAMIK TILE
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

77
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pekerjaan  lantai keramik dari masing-masing jenis dan  ukuran ini


dilakukan pada semua ruang menggunakan finishing lantai keramik,seperti
area service, toilet dan mushola, area public, gudang, ruang M&E, dan atau
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Persyaratan Bahan

1. Jenis : Keramik Tile setara Roman


Keramik local/import dengan mutu terbaik dan disetujui Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Warna : a. Akan ditentukan kemudian.


b. Untuk masing-masing warna harus
seragam.
c. Warna yang tidak seragam harus diganti.

3. Ketebalan : Minimum 5 mm

4. Finishing : Berglazur / Polis dan Matt / finish kasar

5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

6. Mutu : Tingkat I (satu)

7. Ukuran / jenis dan pemakaian : 30 x 30 cm, 10 x 30 cm plint lantai.


Dipasang sebagai finishing lantai pada seluruh detail yang ditunjukan /
disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam
detail gambar.
 
8. Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna.

9. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir ditambah bahan perekat.

10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-


peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.

11 Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 9.

13. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat
produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada
pelaksanaan dilapangan.

78
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan

1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu


harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis
produk yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing


dari pola keramik yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat
dan tidak bernoda.

4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan


perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan
bidang yang benar-benar rata.

5. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar  siar-
siar), harus sama  lebar  maksimum  3  mm   dan kedalaman  maksimum  2
mm, atau sesuai detail gambar  serta petunjuk Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.

6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan / persyaratan, warna


bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

7. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik


khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan

8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda


pada permukaan keramik, hingga  betul-betul bersih.

9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam


dalam air sampai jenuh.

79
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak.


Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.

2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi
tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah


dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan.

2. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang,


permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi
terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

3. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang


sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e. Standar Penerimaan :
1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;
sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

2. Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik harus dipasang rata (water pass)


pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam
serta tidak cacat/tidak bernoda.

3. Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1


mm/m2; kecuali kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet / ruang wudhu

80
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

yang harus dibuat miring permukaan lantainya ke arah floor drain (sesuai
gambar rancangan).

4. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang
terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan
Material.

3.3.2 KERAMIK LANTAI HOMOGENOUS


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan lantai keramik Homogenous dari masing-masing jenis dan ukuran


ini dilakukan pada area hotel dan atau seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.

b. Persyaratan Bahan

2. Jenis : Keramik Homogenous Tile


Keramik Homogenous local atau import dengan mutu terbaik dan disetujui
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Warna : a. Akan ditentukan kemudian.


b. Untuk masing-masing warna harus
seragam.
c. Warna yang tidak seragam harus
diganti / dibongkar.

3. Ketebalan : Minimum 7 mm

4. Finishing : Berglazur dan Matt / finish kasar

5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

6. Mutu : Tingkat I (satu)

7. Ukuran / jenis dan pemakaian : a. 60 x 60 cm, 10 x 60 cm plint lantai.

81
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Dipasang sebagai finishing Lantai pada seluruh detail yang ditunjukan /


disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam
detail gambar.

14. Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna

15. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan


perekat atau grouting.

16. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-


peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.

17. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 9

18. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk
dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan
dilapangan.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan

10. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu


harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis
produk yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

11. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing


dari pola keramik yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

12. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak  retak, tidak cacat
dan tidak bernoda.

13. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan


perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan
bidang yang benar-benar rata.

14. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar  siar-
siar), harus sama  lebar  maksimum  3  mm   dan kedalaman  maksimum  2
mm, atau sesuai detail gambar  serta petunjuk Pengawas / Project Manager

82
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.

15. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan / persyaratan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna  keramik yang dipasangnya.

16. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik


khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan

17. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

18. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam


dalam air sampai jenuh.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1 Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak.


Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.

2 Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu


pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi
tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah


dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan
Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang,
permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi
terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

83
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang


sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e. Standar Penerimaan :

1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;


sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

2. Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik harus dipasang rata (water pass)


pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam
serta tidak cacat/tidak bernoda.

3. Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m 2;


kecuali kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet/ruang wudhu yang
harus dibuat miring permukaan lantainya ke arah floor drain (sesuai gambar
rancangan).

4. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang
terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan
Material.

3.4. PEKERJAAN LANTAI FLOOR HARDENER


a. Lingkup Pekerjaan :

Dilakukan pada permukaan lantai ruang mekanikal/elektrikal seperti ruang


genset, panel, travo, Gardu PLN, ruang pompa, dan area service dan jalan
dan ruang lain yang ditunjukkan pada detail gambar atau sesuai out line
spesifikasi. Dalam hal ini termasuk pekerjaan-pekerjaan persiapan ,
pengadaan bahan, alat-alat, peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh
bahan yang akan digunakan, termasuk pula perawatan dan pemeliharaan
sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.

84
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

b. Persyaratan bahan :
1. Bahan: Produk Lokal Non Metalic Floor Hardener dan disetujui Konsultan
Perencana, Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Jenis bahan dari Non-Metalic Aggregates atau Spesial Corrudum tanpa


campuran bahan lain, dari proses bahan-bahan sesuai ketentuan atau yang
dipersyaratkan dari pabrik, pengerjaannya dilakukan selapis demi selapis,
warna harus stabil, tahan terhadap beban, tahan getaran dan goresan
ringan, dapat mencegah adanya/terjadinya retak-retak pada permukaan
lantai, tidak mudah kotor, mudah dalam perawatan, dapat menahan
kerusakan-kerusakan permukaan lantai, tahan lama serta tidak licin, tahan
kimia dan non slip.

3. Untuk ruang ME dan tangga, gardu, trafo, genset dan area service
digunakan ukuran kapasitas 3 kg/m2

4. Warna akan ditentukan kemudian.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan :
1. Untuk ruang ME, gardu, trafo, genset dan area service digunakan ukuran
kapasitas 3 kg/m2. Floor Hardener dipasang dicampur pada screed sebelum
pasangan beton mengering. Apabila pasangan beton sudah kering seperti
pekerjaan yang telah dilaksanakan pada paket I maka floor hardener
dicampurkan pada screed dengan ketebalan variatif sesuai dengan
kebutuhan sesuai dengan gambar.

2. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada
lubang dan celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai harus ditutup
dengan adukan semen pasir (trasram) sampai rata terhadap permukaan
sekelilingnya.

3. Pekerjaan pelapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan dari


Konsultan Konsultan Perencana / Pengawas / Project Manager.
Pengerjaannya sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang
bersangkutan, sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan
memberikan kepuasan kepada Konsultan Perencana, Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.

4. Sebelum pekerjaan dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan beberapa


contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa

85
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

macam hasil produk kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas untuk disetujui dalam pelaksanaan.

5. Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah disetujui
Konsultan Konsultan Perencana/Pengawas / Project Manager akan dipakai
sebagai standar dalam pemeriksaan dan penerimaan bahan/hasil pekerjaan
yang dikerjakan oleh kontraktor.

6. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan contoh bahan/hasil contoh


pekerjaan di Direksi Keet serta harus senantiasa menjaga keamanannya.

7. Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari


terjadinya kerusakan akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
lain. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam hasil
pekerjaan yang dilakukannya.

8. Terhadap kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada permukaan Floor


Hardener, kontraktor diharuskan memperbaiki, sehingga mencapai mutu
pekerjaan seperti yang telah dipersyaratkan tanpa adanya biaya tambahan.

9. Kualitas hasil pekerjaan floor hardener halus dan tidak ada retak-retak,
warna homogen.

10. Tahan terhadap beban, getaran dan goresan.

11. Tidak licin.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai floor hardener yang rusak.

2. Bila kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

3. Biaya yang timbul untuk pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan

86
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah


dilaksanakan terhadap kemungkinan kerusakan floor hardener.

1. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai hardener selesai terpasang,


permukaannya tidak boleh diinjak sama sakali.

2. Sesudah pekerjaan lantai floor hardener terpasang, permukaan lantai harus


dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan
benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan kerusakan/cacat, noda-
noda dan sebagainya.
e. Standar Penerimaan

1. Hasil pekerjaan lantai floor hardener; permukaan rata, datar dan tidak
bergelombang, toleransi : < 3 mm/m2.

3.5 PEKERJAAN LANTAI VINYL


a. Lingkup Pekerjaan :

Dilakukan pada permukaan lantai ruang keperawatan/kesehatan seperti


ruang ICU,NICU, OK, IGD dan area service dan jalan dan ruang lain yang
ditunjukkan pada detail gambar atau sesuai out line spesifikasi. Dalam hal ini
termasuk pekerjaan-pekerjaan persiapan , pengadaan bahan, alat-alat,
peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh bahan yang akan digunakan,
termasuk pula perawatan dan pemeliharaan sampai saat penyerahan
pekerjaan terakhir.

b. Persyaratan bahan :
Secara Umum Bahan yang di persyaratkan yaitu sebagai berikut :

● Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, tahan lama terhadap


goresan, hygienis, mudah dibersihkan dan mudah dalam perawatan
● Bahan terbuat dari PVC multiplayer/heterogeneous, tanpa filter, bisa
meredam suara hingga batas tertentu (Acoustic Flooring Type, minimal
15 dB)

Untuk Bahannya, sepesifikasi yang harus dipenuhi yaitu :

● Bahan terbuat dari PVC tanpa filter, multilayer, lapisan atas/searlayer


dilindungi pure transparent PVC dilengkapi dengan Reinforced
protection, lapisan bawah terdiri dari Acoustic  Backing Foam.

87
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

● Bahan harus termasuk falanm kategori kalasifikasi UPEC kelas U4P3E2/3C2,


dengan resistensi erosi yang paling tinggi (group T. ∞ 1 ≤ 0.08), anstistatic 109
ohm, tebal lapisan atas/wear layer minimal 0.67 mm, fire resistant B, Cfl.s, slip
resistant minimal R 9. Mengandung lapisan anti basil dan jamur (biostatic
treatment). Static indentation antara 0.16 s/d 0.06 mm.
● Bidang vinyl harus dalam bentuk ‘sheet’ (gulungan), lebar minimal 2 m,
panjang 25 m, tebal minimal 2.6 mm, sambungan dilas (diwelding)
dengan pemanasan dengan menggunakn materi PVC yang sama yang
disebut welding rod. Lebar sambungan antara 2.5 s/d 3 mm dan harus
rata.
● Skirting/Plint yaitu perpanjangan atau kelanjutan vinyl dari lantai
kemudian naik kedinding setinggi 10 cm. Pada sudut antara lantai dan
dinding dipasangi “Cover Former” yaitu materi yang membentuk sudut
lantai (R) biar sudut tersebut tidak siku. Sementara pada ujung vinyl yang
naik kedinding, ditutup dengan Capping Seal. Material dari Cove former
dan Capping Seal juga harus terbuat dari vinyl PVC atau karet.
● Warna dan corak materi diajukan oleh kontraktor dengan persetujuan
pengawas dan atau pemilik pekerjaan.
● Merk pabrikasi materi : LG Hausys  atau setara.
● Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat retak-retak,
tidak ada lubang dan celah-celah, bebas debu, bebas lemak dan minyak
● Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan dilakukan sesuai dengan yang
dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan sehingga diperoleh hasil
pekerjaan bermutu baik dan dapat tahan lama.
● Pekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing yang lain
menyerupai plafond, dinding, pekerjaan ME, pengecatan selesai
dilaksanakan.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan :
Memasuki tahap pemasangan, langkah-langkah yang dipersyaratkan
yaitu sebagai berikut:

● Screeding. Screeding harus benar-benar berpengaruh dan rata yang


dicapai dengan membuat adukan denngan komposisi 1 semen : 4 pasir.
● Leveling, Levelling dilaksanakan sebanyak 3 s/d 4 kali (lapis). Antara
tahap 1 dan tahap berikutnya dilakukan dengan arah yang menyilang.
Dan biarkan hingga kering. Bahan levelling terdiri dari : Polymer + semen
atau dengan materi Self Levelling. Tetapi bila dengan self levelling dapat
dilakukan antara 1 s/d 2 lapis.
● Pengamplasan. Pengamplasan dilakukan setelah lapisan terakhir kering,
kemudian dibersihkan dengan cara di vakum atau dip ell

88
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

● Pemasangan Vinyl. Vinyl dipasang dengan menggunakan materi lem


yang direkomendasikan oleh pabrik
● Welding. Untuk menjaga hyginitas setiap ada celah/sambungan vinyl
harus silas dengan materi dari PVC yang sama
● Pemolesan. Setelah vinyl benar-benar bersih dari semua kotoran
langkah terakhir yaitu pemolesan. Bahan poles yaitu yang telah
direkomendasikan oleh Pabrik. Untuk lantai yang bekerjasama pribadi
dengan tanah dan kembabannya tinggi harus di coating dengan
waterproofing atau dilakukan tes moisture sebelum dilakukan tahapan
pemasangan vinyl.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

4. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai Vinyl yang rusak.

5. Bila kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

6. Biaya yang timbul untuk pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.

- Pengamanan

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah


dilaksanakan terhadap kemungkinan kerusakan Vinyl.

3. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai hardener selesai terpasang,


permukaannya tidak boleh diinjak sama sakali.

4. Sesudah pekerjaan lantai Vinyl terpasang, permukaan lantai harus dijaga


terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-
benda lain yang mungkin bisa menimbulkan kerusakan/cacat, noda-noda
dan sebagainya.

e. Standar Penerimaan

2. Hasil pekerjaan lantai Vinyl; permukaan rata, datar dan tidak bergelombang,
toleransi : < 3 mm/m2.

89
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

IV. PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA

4.1. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU KAYU


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar interior.
● Kusen Kayu
● Daun Pintu Kayu
Lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar rancangan.
b. Persyaratan Bahan
1. Kusen dan rangka panel daun pintu (lihat gambar detail pintu)

2. Ukuran disesuaikan dengan gambar rancangan.

3. Bahan kosen sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana, Pengawas /


Project Manager dan atau Pemberi Tugas, yang telah dikeringkan/oven,
mutu kelas A, kelas kuat I dan kelas awet I.

4. Contoh bahan :
Sebelum memulai pekerjaan pintu dan jendela, Kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan contoh-contoh
bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini kepada Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.
Contoh-contoh bahan tersebut harus disertai brosur-brosur dan sertifikat-
sertifikat (dari produsen) yang berisi keterangan-keterangan tentang
kualitas bahan.

5. Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan peraturan kayu
bangunan untuk perumahan dan gedung yang ditentukan dalam PKKI, PUBI
82 pasal 37 dan SII 0458 – 81.

6. Persyaratan pengawetan bahan kayu harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dalam Standard Kehutanan Indonesia (SKI) No. C-M-001:1987.
Bahan pengawet yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang
diuraikan dalam tabel 1 dan 2.

7. Pengawetan kayu:

90
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Seluruh bahan kayu harus diawetkan dengan sistem “Hickson’s Timber


Preservation” dengan “Tanalith CT 116 / Diffusol CB concentrate” atau cara-
cara lain dari pengawetan kayu yang diusulkan oleh Kontraktor dan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Manajemen Konstruksi.

8. Ukuran finish kosen sesuai detail gambar.

9. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5, (PKKI
tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.

10. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

11. Kelembaban yang disyaratkan maksimum 15%, untuk seluruh bahan kayu
kosen yang digunakan.

12. Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang digalvanis. Untuk
angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm, untuk plat baja dipakai
ketebalan 2 mm.

13. Tenaga :Pemasangannya harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus


dan terampil atau cakap dalam pekerjaannya

14. Persiapan Sebelum dipasang kusen, perlu diperhatikan dan diteliti kembali
letak dan ukuran lubang-lubang pintu maupun jendela serta tipe-tipe jendela
maupun pintu yang akan dipasang

15. Semua pembongkaran dan perbaikan yang terjadi akibat pemasangan


kusen adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti


gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar atau membuat
shop drawing yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

91
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung data terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

3. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,


angker-angket dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

4. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama
lain sisi-sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan / pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.


Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di luar
tempat pekerjaan / pemasangan.

6. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan


ukuran, bentuk profil, type kosen dan arah bukaan pintu / jendela.

7. Detail kosen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan


dengan type pintu / jendela yang akan terpasang.

8. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku,


sehingga mekanisme pembukaan pintu / jendela bekerja dengan sempurna.

9. Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing
lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Manajemen Konstruksi.

10. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker
diameter minimum 10 mm. Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak
dipasang 3 angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.

11. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran
dari akibat pelaksanaan pekerjaan lain.

12. Pemasangan tiang kosen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat
neud tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3 koral.

13. Detail kusen dan sambungan material harus disesuaikan dengan tipe pintu
yang akan dipasang, kusen harus lurus dan siku.

92
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

14. Semua kusen tidak dibenarkan dipulas dengan cat, vernis ataupun melamic
sebelum diperiksa dan diteliti oleh Konsultan Perencana, Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

15. Angkur-angkur dan dok kusen yang dipakai harus sesuai dan memenuhi
kebutuhan.

16. Kontraktor harus memperhatikan dan menjaga supaya bidang-bidang kayu


yang terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas penyetelan
penunjang maupun penyiku.

17. Daun pintu kayu beserta rangkanya terdiri dari kayu merbau kuning, ukuran
disesuaikan dengan gambar rancangan.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

Pekerjaan pintu dan jendela yang kurang rapi harus segera diperbaiki,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

- Pengamanan

Setelah pekerjaan ini selesai harus dijaga terhadap kemungkinan kerusakan


atau tergores benda lain atau terkena noda dan sebagainya.

e. Syarat Penerimaan

Hasil pekerjaan pintu dan jendela ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan
yang rata dan jelas menunjukkan motif kayunya serta tidak bercacat

4.2 PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU/JENDELA ALUMINIUM


a. Lingkup pekerjaan

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan,
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

93
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen dan daun pintu, jendela serta seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

b. Persyaratan bahan

1. Bahan : Aluminium profile ex Alexindo

2. Ukuran profil : Lebar 4” dengan ketebalan 1 mm dan

3. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.

4. Warna profil : Finishing powder coating, warna ditentukan kemudian.

5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.

6. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam


detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

7. Seluruh bahan aluminium berwarna harus datang di proyek dengan


dilengkapi bahan pelindung / pembungkus dan baru diperkenankan dibuka
sesudah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

8. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil tes,
minimum 100 kg/m2.

9. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m 3/hari dan terhadap
tekanan air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.

10. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.

11. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna


profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu
fabrikasi unit-unit, jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi
warnanya sehingga dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama.

94
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

12. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikut :
● untuk tinggi dan lebar 1 mm.
● untuk diagonal 2 mm.

13. Accessories : sesuai standar pabrik

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-


gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang
ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan


membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk dan ukuran.

3. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan
teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.

4. Pemotongan aluminium dan stainless steel hendaknya dijauhkan dari


material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman
dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah


bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium dan stainless steel terbuat


dari steel plate dan plate stainless steel setebal minimal 2 mm dan 1,2 mm
ditempatkan pada interval 600 mm.

95
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat
/ stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100
kg/m2. Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium dan stainless steel
harus ditutup oleh sealant.

9. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dan stainless steel dilengkapi oleh


kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
● Dapat menjadi kosen untuk kaca mati.
● Dapat cocok dengan jendela terbuka / swing dan dapat dipasang door
closer.
● Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
● Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.

10. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal
yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak
korosi.

11. Toleransi pemasangan kosen aluminium danstainless steel di satu sisi


dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

12. Khusus untuk pekerjaan jendela terbuka / swing aluminium agar


diperhatikan sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding
horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas
harus waterpass.

13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada


ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu
dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic
resin.Penggunaan ini pada swing door dan double door.

14. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan suara.

15. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

96
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan kosen yang rusak/cacat/kena


noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan kosen


yang sudah terpasang.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan


pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan


sebagai berikut :

1. Hasil pekerjaan kosen yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu
sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu
kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan
dan spesifikasi bahan.

2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

a. PEKERJAAN PINTU BAJA DAN FIRE DOOR


a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini dilakukan pada pintu besi ruang-ruang M & E, serta seluruh
detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar sesuai petunjuk
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

97
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Untuk ruang tangga darurat digunakan pintu tahan api (Fire Door)

b. Persyaratan Bahan

1. Daun pintu besi dan fire door digunakan merk yang disetujui oleh pengawas
/ project manager.

2. Baja untuk pintu besi dan fire door tebal 1,5 mm double sided dan untuk
pintu fire door menggunakan lapisan isolasi rockwool density 110 kg/m 3
yang dipadatkan. Ketebalan daun pintu masing-masing adalah 55 mm.

3. Untuk kosen pintu besi dan fire door bahan yang digunakan berbentuk C
120.70 dan Z 70, dibuat dari plat baja tebal 2 mm dan 3 mm. Sekeliling
kusen memakai karet agar suara tidak masuk, di dalam ruangan adalah 50-
55 dB, sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan, atau sesuai
shop drawing yang telah disetujui oleh Pengawas / Project Manager dan
atau Pemberi Tugas.

4. Pada waktu daun pintu tertutup, di bagian bawah pintu terpasang seal metal
sehingga tidak dapat dilalui asap.

5. Finishing untuk pekerjaan ini adalah cat duco atau sesuai persetujuan
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-


gambar yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan (ukuran
dan lubang pintu).

2. Perhatikan koordinasi dengan pekerjaan lain baik yang sudah dan yang
belum terpasang terutama untuk pekerjaan-pekerjaan sparing bilamana ada.

3. Kontraktor diwajibkan mengajukan shop drawing dengan mengikuti ukuran,


bentuk, mekanisme pemukaan pintu sesuai yang diminta oleh Konsultan
Perencana.

4. Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah


pekerjaan dilaksanakan harus mendapat persetujuan Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Bilamana pekerjaan ini tidak memenuhi

98
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

persyaratan Kontraktor wajib membongkar dan dengan biaya atas


tanggungan Kontraktor.

5. Dihindarkan adanya pengelasan-pengelasan kecuali dinyatakan lain, las


hanya dapat dilakukan dengan las khusus sesuai dengan petunjuk pabrik.

6. Toleransi pintu maksimal 3 mm dari bawah dan 1,9 mm dari atas.

7. Pintu besi dan fire door terpasang sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
yang telah disetujui MK.

8. Cara pemasangan dan accessories yang dibutuhkan sesuai dengan


spesifikasi pabrik dengan memperhatikan mekanisme pembukaan pintu
sesuai yang dipersyaratkan oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

9. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap sempurna dan harus
sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.

10. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna.

11. Daun pintu harus dapat dibuka dengan sempurna apabila terjadi kemacetan,
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.

12. Permukaan rangka dari pintu-pintu baja harus dibersihkan diratakan dan
dihaluskan sebelum diberi finishing.

13. Sebelum dicat, pintu dan rangkanya diberi phosphate treatment.

14. Setelah terpasang, belum boleh untuk tempat lalu lalang sampai cukup
kokoh berdiri di tempatnya.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat/kena noda.


Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

99
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.
Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan
Pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pintu tahan api dan


pintu besi beserta asesories yang telah terpasang.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik.

2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan


pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut :

1. Jaminan pekerjaan dan kwalitas bahan :


Pemborong wajib memberikan sertifikat jaminan pemasangan hasil
pekerjaan dan mutu bahan untuk waktu : 10 tahun.

2. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi fabrikasi


● Bergesernya pemasangan kunci/engsel dan hardware lain dari tempat
yang ditentukan, toleransi + 1 mm.
● Pembungan las pada rangka stainless steel.
● Pengelasan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam AWS.D1.0-69,
kawat las sesuai SII.0192-78.
● Toleransi : tidak terlihat pada bagian yang terlihat mata langsung.

3. Hasil pekerjaan pintu yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu
sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat.

4. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Semua sarana yang
terdapat pada pintu harus berfungsi dengan baik.

100
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

5. Seluruh persyaratan bahan serta pemasangan harus mengikuti ketentuan-


ketentuan dalam SII.0233-79, SII.0137-80, serta ketentuan yang disyaratkan
dalam gambar rancangan.

6. Hasil pekerjaan pintu besi tahan api ini harus memenuhi syarat Dinas
Kebakaran Pemda setempat

b. PEKERJAAN DAUN PINTU KACA PANEL TEAKWOOD

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan


alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2. Pekerjaan pembuatan daun pintu panil teakwood dipasang pada seluruh


detail sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

1. Bahan rangka dan panil dari teakwood dengan ketebalan 15 mm, mutu A,
kualitas I.

2. Bahan rangka ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

3. Mutu dan kualitas kayu dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun
1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan dalam SII 0458-81.

4. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

5. Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17%.

6. Setiap sambungan rangka daun pintu dan penempelan/pelekatan lembaran


panil dan rangka, apabila diperlukan digunakan lem kayu produk dalam
negeri yang bermutu baik, harus yang disetujui Pemberi tugas dan
Pengawas / Project Manager sesuai dengan contoh yang diajukan
Kontraktor.

101
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

7. Untuk pintu kayu dipergunakan kaca jenis stopsol ex Asahimas atau setara
dengan tebal sesuai gambar.

8. Bahan dan warna finishing finishing daun pintu sesuai gambar dan lampiran
spesifikasi material.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan /


material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas / Project
Manager untuk mendapatkan persetujuannya.

2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti


gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

3. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat


pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.

4. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat
lain, agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga
kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

5. Daun pintu teakwood kombinasi kaca setelah dipasang lurus rata, tidak
bergelombang, tidak melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan
baik dan sempurna.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat / kena noda.


Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

102
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.
Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan
Pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan rangka


pintu, kaca dan asesories yang sudah terpasang.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan


pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan


sebagai berikut :

1. Jaminan pekerjaan dan kwalitas bahan :


Pemborong wajib memberikan sertifikat jaminan pemasangan hasil
pekerjaan dan mutu bahan untuk waktu: 5 tahun.

2. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi fabrikasi :


● Bergesernya pemasangan kunci/engsel dari hardware lain dari tempat
yang ditentukan, toleransi + 1 mm.
● Sambungan pada rangka kayu harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak terlihat langsung.

3. Hasil pekerjaan pintu yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu
sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat. Kaca yang terpasang
harus dalam kondisi utuh dan baik (tidak cacat, retak, tergores).

3. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Semua
perlengkapan yang terdapat pada pintu harus berfungsi dengan baik.

103
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

V. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

a. Lingkup Pekerjaan

1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,


bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari


seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta
seluruh detail yang di sebutkan / ditentukan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik,
seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah
disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan


pabrik.

3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat
alumunium yang tertera nomor pengenalnya.

4. Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-
anak kunci harus di sediakan sebuah lemari anak kunci dengan 'backed
enamel finish' di lengkapi  kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan
nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta
dilengkapi denah.

5. Perlengkapan daun pintu :

a. Lihat lampiran daftar material pekerjaan arsitektur.


b. Engsel ( butt hinges ) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu tunggal
dan 2 x 3 buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum di
pasang 2 buah setiap daunnya, atau ditentukan lain dan disetujui
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.
Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan
sama dengan bahan engsel, finish satin stainless steel atau satin
chromium.

104
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

c. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan / ditentukan


dalam gambar, di pasang peralatan - peralatan dari merk seperti daftar
hardware berikut atau disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.
d. Door Closer sesuai daftar hardware pada butir daftar material berikut,
menggunakan type hidrolic, automatic back check dengan 'adjustable
force'. Pengatur kecepatan closing dan latch, di kehendaki jenis 'hold -
open', yaitu pintu dapat menutup secara regular dan dapat berhenti
dalam posisi terbuka dengan sudut buka tertentu seperti yang di
kehendaki ruang-ruang yang membutuhkan seperti yang tertera pada
pelengkap gambar.
e. Lock set dan handle

6. Handle untuk kunci-kunci pintu sesuai daftar hardware yang disetujui oleh
Konsultan Perencana dan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

Jenis bahan dan penggunaan :

a. Engsel digunakan untuk daun pintu panel kayu, daun pintu kaca rangka
alimunium, daun pintu kaca rangka kayu, pintu besi, pintu besi tahan api
dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen.
b. Flush bolt / grendel digunakan untuk daun pintu double dan jendela.
c. Door stoper digunakan untuk semua pintu masuk WC dan pintu-pintu
yang menggunakan engsel dan atau seperti ditunjukan dalam gambar
detail kusen.
d. Door closer digunakan untuk semua pintu kecuali pintu-pintu WC, pintu
kayu dan rangka aluminium, pintu frameless yang menggunakan floor
hinge, dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen.
e. Floor hinge digunakan untuk pintu double rangka aluminium dan pintu
frameless dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen.
f. Lock set digunakan pada semua pintu kecuali pintu WC.
g. Back plate dan handle digunakan pada semua daun pintu.
h. Pintu frameless hanya menggunakan kaca tempered dengan minimal
ketebalan 10 mm jenis kaca bening/clear glass

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum


dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh - contohnya kepada

105
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan


persetujuan.

2. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang


bersangkutan.

3. Apabila di anggap perlu, Pemberi tugas dan Pengawas / Project Manager


dan atau Pemberi Tugas dapat meminta mengadakan tes- tes
laboratorium yang di lakukan terhadap contoh - contoh bahan yang diajukan
sebagai dasar persetujuan.

4. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor


sepenuhnya.

5. Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke
bawah. Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan
lantai ke atas. Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.

6. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya
yang menempel pada kunci harus di bersihkan dan dihilangkan sama sekali.

7. Pemasangan door closer pada batang kusen dan daun pintu, di atur
sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada kusen pintu,
serta dapat berfungsi dengan baik.

8. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door
stop dari merk dan type seperti yang telah di syaratkan, dipasang dengan
baik pada lantai dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.

9. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun
pintu sama.

10. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai
setempat.

11. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan kepada Pemberi tugas dan
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuan.

106
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Pemasangan hardware yang tidak rapih dan mengalami cacat atau terkena
noda pada permukaannya harus segera diperbaiki dan dibersihkan kembali.

2. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu


pekerjaan finishing lainnya, apabila ada pekerjaan finishing yang rusak
akibat perbaikan pekerjaan ini maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut
harus segera diperbaiki atas biaya pemborong.

- Pengamanan

Pemborong harus menjaga pekerjaan hardware yang sudah selesai


dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan kerusakan.

e. Standar Penerimaan

Hasil pekerjaan pemasangan hardware, harus dapat berfungsi dengan


sempurna dan tidak cacat.

VI. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

6.1. PEKERJAAN PLAFOND CALCIUM CILICATE BOARD


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan langit-langit calcium cilicate board / Kalsiboard ini dilakukan pada


plafond service, area basah dan atau yang disebutkan / ditunjukkan dalam
detail gambar atau sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

107
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

b. Persyaratan Bahan
1. Calcium Silicate Board / Kalsiboard dengan merk yang telah disetujui
pengawas/project manager.

2. Rangka: Semua rangka, material penggantung dan pengikat terbuat


dari galvanis steel, main tee = 3,6 m, cross tee = 1,2 m, wall angle = 3 m.
Rangka terdiri dari rangka utama,dan rangka pembagi dengan system lay in
exposed ukuran 60cm x 120cm x 4,5mm.

3. Pola pemasangan: Sesuai dengan yang ditunjukkan gambar Interior/


Arsitektur.

4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam


PUBI 82 pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI-5.

c. Persyaratan Pelaksanaan

1. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas / Project Manager dan
atau Pemberi Tugas.

3. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

4. Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain
yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan
langit-langit ini.

5. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang


terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

6. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal


dan perlengkapan instalasi yang diperlukan.Bila pekerjaan-pekerjaan
tersebut diatas tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti
terlebih dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (Elektrikal, AC dan
lain-lain). Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

108
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

7. Pola pemasangan langit-langit kalsiboard sesuai yang ditunjukkan dalam


gambar.

8. Penggantung rangka utama harus dapat diatur ketinggiannya.

9. Rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm.

10. Pemasangan kalsiboard pada rangka dengan galvanize "self tapping screw"
berjarak 30 cm.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat / kena noda.


Perbaikan dilaksanakan sesuai dengan pengarahan Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan tersebut menjadi tanggungan pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan/pengamanan terhadap hasil


pekerjaan plafond yang sudah terpasang. Untuk itu pemborong harus
mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan
pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas agar
pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau rusak.
2. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

e. Standar Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan


sebagai berikut:

109
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

1. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi pemasangan


permukaan: penurunan 1 mm untuk luasan 0,6 mm x 1,2 m pada titik
tengah.

2. Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh
permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal.

3. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

6.2. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD


a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond secara keseluruhan


dan plafond gypsum dekoratif termasuk pemasangan list plafond dalam
gambar dan sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan rangka :

Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka Hollow.


● Bahan: Galvanized Steel
● Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standard : JIS
G3302. American Standard : ASTM A.525/1.526/A.527/A.528
● Lapisan pelindung :min. 15 micron

2. Penutup langit-langit :

Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk ex. Lokal tebal lihat
lampiran daftar material.

Gypsum Board Tipe Fire Stop berfungsi sebagai bahan Sound Proof,
memenuhi American Standard Specification untuk Gypsum wall board
ASTM C-36. Fire resistance :3 jam.

3. Bahan finishing penutup plafond :

110
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

a. Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat
yang bermutu baik (lihat pembahasan pekerjaan plafond finishing cat poin.
3.6.) produk yang telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Sebelum pengecatan semua sambungan/pertemuan
harus rata dan halus (ditreatment). Warna dari corak akan ditentukan
kemudian.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Rangka langit-langit Galvanized Steel dengan penggantung besi bulat


diameter 10 mm yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung-
penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.

2. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan,


pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan dalam
gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit
yang dipasangkan.

3. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung,


kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan
bidang miring / tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

4. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka


harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan
batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

5. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti


yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.

6. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, menggunakan wall angle.

7. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.

8. Seluruh antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list aluminium


dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.

9. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian
yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

111
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

10. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar
unit itu dan setelah gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit
harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara
unit-unit gypsum board tidak terlihat.

11. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel di langit-
langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E.

12. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dan dengan
tenaga-tenaga ahli.

13. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti


gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

3. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat/kena noda.


Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

4. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan pekerjaan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

- Pengamanan

Pemborong wajib mengadakan perlindungan/pengamanan terhadap hasil


pekerjaan plafond yang sudah terpasang.
Untuk itu pemborong harus mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan
finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan tidak
terganggu atau rusak.

112
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab


pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II)

e. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan


sebagai berikut:

1. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi pemasangan


permukaan: penurunan 1 mm untuk luasan 1 m x 2 m pada titik tengah.

2. Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh
permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal.

3. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

6.3. PEKERJAAN PLAFON ACCOUSTIC TILE.


Untuk menjamin tersedianya bahan pada waktunya, bahan harus dipesan
paling lambat 1 minggu sebelum dipasang, untuk mana Kontraktor harus
menunjukkan penegasan pesanan setelah contoh bahan disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Perencana. Untuk menjaga mutu dan kualitas
bahan yang terpasang, pemasangan harus dilaksanakan oleh agen yang
resmi ditunjuk oleh pabrik. Diutamakan pelapisan accoustic glass woll
maupun bahan sejenis di bagian dalam ceiling sebelum penyetelan
gypsum / accoustic tile.

a. rangka langit-langit

Rangka langit-langit terbuat dari “hot-dipped galvanized steel” dengan


penutup aluminium warna “low glass white”.

Rangka merupakan “grid” yang terdiri dari profil-profil berbentuk T (tee) yang
terdiri atas profil utama (maintee), profil penghubung (cross tee) dan lis-lis
tepi dia. 4 mm, dengan gasper pengatur ketinggian.

113
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Semua batang profil untuk rangka langit-langit telah diseleksi dengan baik,
lurus dan rata. Tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung atau
cacat-cacat lainnya. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui
terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.

Seluruh rangka langit-langit digantung pada plat beton atas balok beton
kawat penggantung seperti telah disebutkan pada 1 butir b. Kawat
penggantung dikaitkan pada pelat besi yang dipaku dengan paku ramset ke
plat beton/balok beton.

Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan harus


rata, lurus dan waterpass. Tidak ada bagian yang bergelombang dan
batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

b. penutup langit-langit gypsum tile/ accoustic tile

Gypsum tile yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik, bentuk
dan ukuran tiap unit harus sama dan tidak ada bagian yang retak, sumbing
atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

Sebelum pemasangan, panel-panel gypsum harus disimpan di ruang


dimana panel-panel tersebut akan dipasang, selama ± 4 jam. Tujuannya
agar panel-panel tersebut menyesuaikan diri dengan suhu dan kelembaban
ruangan. Untuk mencegah melengkungnya panel dan setelah pemasangan,
disarankan pada setiap permukaan belakang panel direkatkan 2 buah besi
siku mengaku secara diagonal.
Gypsum tile dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar
untuk itu dan setelah terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata,
lurus, waterpass dan tidak bergelombang. Sambungan antara unit-unit harus
merupakan garis lurus dan rata.

c. lingkup pekerjaan :

Seluruh bagian ruang, ceiling utama maupun drop ceiling area

d. b a h a n

Merk Bahan

Bahan gypsum dan Accoustic tile terbuat dari Jayaboard, CSR, Knauf, atau
produk Accoustic ex Import. yang mempunyai ketahanan terhadap

114
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

perambatan api dan menghantaran panas. Ketebalan bahan 12 mm, ukuran


nominal 60 x 120 cm, colour finish serta bertexture, square / rounded
perforated 0.35 cm

Rangka langit-langit gypsum tile merk setara Produksi joff metal.

6.4. PEKERJAAN PLAFOND FINISHING CAT


a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-


alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini sehingga dicapai
hasil pekerjaan yang baik. Meliputi pekerjaan langit-langit finishing cat
seperti pada plafond beton exposed dengan foamwork khusus, pada plafond
gypsum dan seperti disebutkan dan ditunjukkan dalam gambar termasuk
pekerjaan penggantung langit-langit.

b. Persyaratan Bahan
Bahan lapisan / coating dasar : Mill putih dari produk local

Cat : Vinyil Arcylic Emulsion digunakan sebagai


cat plafond ruang dalam dan Weathershield
untuk langit-langit luar.

Warna : Akan ditentukan kemudian.

Pengencer : Air bersih 20 %.

Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya


dapat dilakukan.

Sistem Pengecatan : Minimal 2 lapis.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum di gunakan terlebih dahulu
harus di serahkan contoh Cat untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

115
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk


dami/contoh kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas
untuk mendapat persetujuan.

3. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamir terlebih dahulu. Sebelum di


plamir, plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan telah
disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

4. Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contoh-


contoh warna, untuk disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

5. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan


benda - benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2
jam.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

Apabila pada permukaan didning yang telah dicat terkena noda/kotoran,


maka harus segera dibersihkan.

- Pengamanan

Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang


sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang
bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

e. Syarat Penerimaan

Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan
rata (tidak belang-belang).

6.5. PEKERJAAN PLAFOND DEKORATIF ( GYPSUM )


a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond dekoratif di area lobby


termasuk pemasangan list plafond dalam gambar dan sesuai petunjuk
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

116
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan rangka :

Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka Hollow.


● Bahan : Galvanized Steel HOLLOW
● Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standard : JIS
G3302. American Standard : ASTM A.525/1.526/A.527/A.528
● Lapisan pelindung :min. 15 micron

2. Penutup langit-langit :

Digunakan GYPSUM Board+GYPSUM CETAK yang bermutu baik produk


ex. Lokal tebal lihat lampiran daftar material .
GRC Board Tipe Fire Stop berfungsi sebagai bahan Sound Proof, memenuhi
American Standard Specification untuk Gypsum wall board ASTM C-36.
Fire resistance :3 jam.

3. Bahan finishing penutup plafond :

a. Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat
yang bermutu baik (lihat pembahasan peerjaan plafond finishing cat poin.
3.6.) produk yang telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas. Sebelum pengecatan semua sambungan/pertemuan
harus rata dan halus (ditreatment). Plafond gypsum ini difinish dengan cat
spray.
b. Warna dari corak akan ditentukan kemudian.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Rangka langit-langit Galvanized Steel dengan penggantung besi bulat


diameter 10 mm yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung-
penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.

2. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan,


pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam
gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit
yang dipasangkan.

3. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung,


kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan
bidang miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

117
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

4. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka


harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan
batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

5. Bahan penutup langit-langit adalah GRC dengan mutu bahan seperti yang
telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.

6. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti


yang ditunjukkan dalam gambar.

7. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.

8. Seluruh antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list aluminium


dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.

9. GRC board yang dipasang adalah GRC board yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang
retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

10. GRC board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar unit
itu dan setelah GRC board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus
rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-
unit GRC board tidak terlihat.

11. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel di langit-
langit yang bisa dibuka, tanpa merusak GRC board di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E.

12. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dan dengan
tenaga-tenaga ahli.

13. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti


gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

118
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

i. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat/kena noda.


Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

ii. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan pekerjaan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

- Pengamanan

Pemborong wajib mengadakan perlindungan/pengamanan terhadap hasil


pekerjaan plafond yang sudah terpasang.
Untuk itu pemborong harus mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan
finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan tidak
terganggu atau rusak.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

e. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan


sebagai berikut:

a. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi pemasangan


permukaan: penurunan 1 mm untuk luasan 1 m x 2 m pada titik tengah.
b. Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh
permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal.
c. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar
perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

VII. PEKERJAAN SANITAIR

a. Lingkup Pekerjaan

119
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan


dan alat - alat bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet publik dan ruang lain yang
dinyatakan/ditunjuk pada gambar.

b. Persyaratan Bahan

1. Toilet umum/publik menggunakan produk yang telah disetujui oleh


Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di


pasaran, kecuali bila ditentukan lain.

3. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,


sesuai dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.

4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian
dan syarat-syarat dalam buku ini.

5. Spek merk,type,produk lihat pada detail gambar

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi
Pengawas / Project Manager beserta persyaratan / ketentuan  pabrik
untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak di setujui harus di ganti
tanpa biaya tambahan.

2. Jika dipandang perlu di adakan penukaran / penggantian bahan pengganti


harus di setujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas
berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti  gambar-gambar


yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk,  pola,
penempatan, cara pemasangan dan  detail-detail sesuai gambar.

4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan
gambar spesifikasi dan  sebagainya,  maka  Kontraktor harus segera

120
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

melaporkannya kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi


Tugas.

5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada


kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan

6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk


kesempurnaan hasil pekerjaan.

7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan


yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi
Tugas.

8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna,


rapi dan lancar dipergunakannya.

d. Syarat Pemeliharaan

- Perbaikan

1. Setiap pasangan pekerjaan sanitair yang rusak harus diperbaiki dengan


cara-cara yang dianjurkan oleh pabriknya.

2. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu


pekerjaan finishing lainnya.

3. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan lain
keramik tersebut maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera
diperbaiki atas biaya pemborong.

- Pengamanan

5. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan sanitair selesai terpasang, harus


dibiarkan mengering dan selama itu tidak boleh dipergunakan.

6. Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus dijaga terhadap kemungkinan


terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa
menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

121
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Apabila hal ini terjadi Pemborong harus memperbaiki cacat tersebut hingga
pulih kembali seperti semula atas biaya Pemborong.

e. Standard Penerimaan

1. Setiap pekerjaan sanitair yang dipasang harus teliti pada posisinya dan
rapat, tidak bocor dan terjamin hubungan kerapihannya.

2. Setiap pekerjaan sanitair harus dipasang lengkap dengan asesoriesnya dan


dapat berfungsi dengan sempurna, tanpa cacat.

VIII. PEKERJAAN PENGECATAN

8.1 PEKERJAAN PENGECATAN DINDING, KOLOM, BALOK

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan


alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pengecatan dinding/beton, GRC cetak bagian luar dan dalam serta
seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan

Bahan lapisan/coating dasar: Mill putih dari produk lokal,

1. Cat Vinyil Arcylic Emulsion Setara mowilex digunakan sebagai cat


finishing dinding dalam umum, cat Gloss setara mowilex untuk dinding
dalam ruang-ruang M&E, Koridor Service dan area-area service serta
setara mowilex Weathershield untuk dinding luar.

2. Warna : Akan ditentukan kemudian.

3. Pengencer : Air bersih 20 % atau sesuai standard sepesifikasi


teknis pabrik.

122
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

4. Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat


dilakukan.

5. Sistem Pengecatan : Minimal 2 lapis

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu
harus di serahkan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas Konsultan
Perencana.

2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk


dami/contoh kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas
untuk mendapat persetujuan.

3. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamuur terlebih dahulu. Sebelum


di plamir, plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan telah
disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

4. Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contoh-


contoh warna, untuk disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

5. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan


benda - benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2
jam.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda/kotoran,


maka harus segera dibersihkan.

- Pengamanan

Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang


sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang
bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

123
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

e. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan
rata (tidak belang-belang).

8.2 PEKERJAAN PENGECATAN BESI CAT DUCO

a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pengecatan permukaan railing tangga public, railing tangga


kebakaran, stop bar (parkir), teralis-teralis besi (louvre/ kisi-kisi) aksen
eksterior dan atau pada seluruh detail yang di sebut kan/ditunjukkan dalam
gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Digunakan bahan cat produk dalam negeri yang bermutu baik setara
nippon paint Nippe 2000 jenis Dof / Mate dan super gloss dan disetujui
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Bahan untuk cat dasar di gunakan dari bahan sesuai yang di syaratkan
oleh pabrik yang bersangkutan.

3. Bahan yang di gunakan harus memenuhi syarat - syarat yang di tentukan


dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K-41 dan NI.4.
serta mengikuti ketentuan - ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

4. Warna akan ditentukan kemudian.

5. Ketebalan: 2 x 30 micron dengan interval 2 jam.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan sebelum di gunakan harus di serahkan contoh - contohnya kepada
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuannya.

124
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Bidang permukaan pengecatan harus siap untuk dimulai pekerjaan


pengecatan dan telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

3. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak/lemak dan
"karat" serta dalam keadaan kering.

4. Permukaan pengecatan di amplas dengan amplas yang halus untuk


memperoleh permukaan yang halus, rata dan ber sih dari karat.

5. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.

6. Ulaskan satu atau dua lapis Metal Primer Red (menie besi) dari produk
seperti jenis yang disyaratkan di atas atau sesuai persyaratan yang
ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.

7. Selanjutnya setelah pengecatan menie besi telah rata dan kering,


barulah cat akhir di lakukan dengan persyaratan sesuai yang ditentukan dari
pabrik yang bersangkutan.

8. Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta telah
mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.
9. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan spray gun.

10. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Apabila pada permukaan logam yang telah dicat terkena noda/kotoran,


maka harus segera dibersihkan.

2. Pekerjaan logam yang telah dicat sebelum dikirim ke tempat pekerjaan


harus diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas, dan kalau tidak memenuhi syarat pekerjaan tersebut harus
diperbaiki dengan cara seluruh catnya dibuang dengan digosok, semua
karat-karat yang terdapat dipermukaan logam harus dibersihkan dengan
sikat kawat hingga terlihat permukaan logam yang bersih lalu segera
permukaan luarnya diberi cat dasar dengan cara seperti tersebut diatas.

125
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

- Pengamanan

Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan logam yang sudah selesai


dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan pengotoran pada logam.

e. Syarat Penerimaan

Hasil pengecatan pada setiap permukaan logam harus rapi dan rata (tidak
belang-belang).

8.3 PEKERJAAN PENGECATAN BESI EPOXY/SUPER GLOSS


a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan
tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pelaksanan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.

2. Pengecatan dinding epoxy/super gloss dilakukan pada seluruh railing


service, bagian dalam ruang-ruang M&E, tiang pipa besi, rangka besi dan
atau ditunjukkan seluruhnya dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah : Cat produk Epoxy/Super Gloss
dengan warna akan ditentukan kemudian.

2. Dinding yang akan dicat setinggi plafond atau sesuai gambar.

3. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan


dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982
pasal 54 NI-4.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,
lubang dan pecah-pecah).

126
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan


pekerjaan pada bidang pengecatan.

3. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-
kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mut pengecatan.

4. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat


dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.

5. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas /


Project Manager dan atau Pemberi Tugas serta pekerjaan instalasi di
dalamnya telah selesai dengan sempurna.

6. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus


menyerahkan mengirim Project Manager dan atau Pemberi Tugasan contoh
bahan dari beberapa macam hasil produksi kepada Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas, selanjutnya akan diputuskan jenis,
bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh
bahan diserahkan.

7. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik


pembuatnya.

8. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk


pemeriksaan penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan.

9. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor


untuk mendapatkan persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan, serta pengerjaan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.

10. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan


dan perawatan/kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.

11. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan,


Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya.

127
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

12. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/


berpengalaman dalam pelaksanan pengecatan tersebut, sehingga dapat
tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda/kotoran,


maka harus segera dibersihkan.

- Pengamanan

Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang


sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang
bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

Syarat Penerimaan

Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding harus rapi dan rata (tidak
belang-belang).

8.4 PEKERJAAN PENGACATAN FINISHING SEMI DUCO

a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan
tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pelaksanan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.

2. Digunakan pada semua finishing kayu pintu/jendela, panel-panel atau pada


bagian-bagian sesuai yang ditunjukkan pada gambar kerja untuk
pelaksanaan.

b. Persyaratan Bahan

1. Wood Filler, Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain
yang setara.

2. Thinner dengan kualitas no. 1

128
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

3. Warna dari DUCO adalah ditentukan dalam Tabel/Skema Material yang


ditunjukkan oleh Perencana.

4. Tingkat kilap dari DUCO adalah SEMI GLOSS (tidak terlalu mengkilap).

5. Kontraktor wajib membuat contoh/sample melamic di atas material yang


akan dipakai dalam proyek ini dan diajukan dan disetujui Konsultan
Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Melamic harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang trampil dalam
pekerjaan ini dan pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang mandor yang
betul-betul ahli dan berpengalaman.

2. Sebelum pekerjaan finishing mellamic / polyurethane dimulai harus


dipastikan bahwa tersedia ventilasi / sirkulasi udara bersih dalam ruangan
yang akan dicat.

3. Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus


digosok dengan amplas kayu, dicat dasar di dempul kemudian diamplas
kembali sehingga benar-benar halus permukaannya.

4. Permukaan plywood veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat


kayu pada lembaran veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.

5. Setiap mata kayu yang besarnya lebih dari 1 cm harus dipotong dan diganti
dengan kayu yang mulus, atau permukaannya diperbaiki dengan potongan
kayu.

6. Mata kayu yang besarnya kurang dari 1 cm cukup diberi 2 lapis plamir yang
tipis.

7. Setiap lubang paku dan lubang-lubang atau cacat-cacat lainnya harus


didempul.

8. Semua permukaan kayu/plywood yang hendak di-melamic dibersihkan dari


debu minyak dan kotoran yang mungkin melekat disitu.

9. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya


seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang
tidak rata pada permukaan kayu tersebut.

129
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

10. Apabila seluruh permukaan kayu/plywood sudah licin, pori-pori kayu harus
ditutup dengan wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai
pori-pori tertutup sempurna. Permukaan kayu/plywood yang telah diplamur
dengan wood filler tersebut, setelah kering dihaluskan dengan amplas duco
yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.

11. Setelah bersih permukaan kayu/plywood diberi Stain (pewarna), dengan


menggunakan Spray gun atau kuas, dan diratakan dengan kain bal setelah
kurang lebih 30 detik mengering. Warna akan ditentukan kemudian oleh
perencana.

12. m. Setelah itu diberi Base Coat/Cat Dasar atau sanding sealer. Dibutuhkan
minimal 2 lapis cat dasar setiap lapisan, dan setiap lapisan harus diamplas
sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.

13. Lapis pertama Top-Coat/Cat diulaskan dengan rata sampai sempurna dan
diamplas sempurna, kemudian ulaskan top coat lapis ke 2 dan yang terakhir
lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu diamplas.

14. Hasil pekerjaan DUCO ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata
dan jelas menunjukkan serat kayunya serta tidak cacat.

15. Setelah pekerjaan DUCO kayu selesai harus dijaga terhadap kemungkinan
kerusakan terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya.

16. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat
dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kosen-kosen dan sebagainya
dengan cara menutup / melindungi bagian tersebut selama pekerjaan
pengecatan berlangsung.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan
Apabila pada permukaan kusen yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka
harus segera dibersihkan.

- Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan melamic yang sudah
selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

130
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

e. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan kusen harus rapi dan rata (tidak
belang-belang).

IX. PEKERJAAN RAILING


9.1 Railing Metal / Besi atau Stainless
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,  peralatan 
dan  alat-alat bantu  lainnya  yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga
dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pekerjaan railing tangga public, parkir kendaraan atau  seluruh detail
yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
1. Railing dan handrail
Dari  bahan pipa besi (carbon steel) untuk handrail dan besi/baja plat untuk
railing seperti yang ditunjukan gambar detail arsitektur, masing-masing
bahan dari mutu terbaik  produksi  dalam negeri atau yang disetujui
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Bahan besi
harus   memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh pekerjaan dibengkel harus merupakan  pekerjaan yang 
berkualitaas  tinggi,  seluruh  pekerjaan  harus  dilakukan  dengan  ketepatan
sedemikian rupa  sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat
dilapangan.

2. Pengelasan konstruksi harus dilakukan sesuai gambar konstruksi dan harus


mengikuti prosedur / persyaratan-persyaratan dalam AWS dan AISC
Spesification.

3. Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan tidak
terjadi cacat/noda akibat pemasangan. Bila terjadi kerusakan, perbaikan
segera dilakukan tanpa tambahan biaya.

131
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan
Apabila pemasangan railing kurang rapi harus segera diperbaiki, atas biaya
Pemborong.

- Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan railing yang sudah selesai
dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan kerusakan dan tanpa cacat.

e. Syarat Penerimaan
Hasil pemasangan railing harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang kuat,
kokoh dan sempurna, tanpa cacat.

X. PEKERJAAN WATER PROOFING


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

Pekerjaan Water Proofing ini dilakukan meliputi setiap daerah basah dan
atau dareah yang dikhawatirkan terjadi kebocoran, rembasan atau
kerusakan akibat air pada dinding, lantai dan atap, pekerjaan ini
dilaksanakan apabila belum termasuk dalam lingkup struktur dan atau
ditinjau dari segi teknis di pandang perlu dengan pengetahuan dan
persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan menggunakan Ex Import atau disetujui Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas.

2. Membrane Sheet

Waterproofing Membrane sheet digunaan pada :

● Dak lantai atap, Area terbuka


● Taman-taman publik area
● Ruang reservoir atas dan ruang pompa
● Jenis waterproofing yang digunakan adalah membrane sheet t = 4 mm
dengan bahan dasar Elastomeric Modified Bitumen dengan warna hitam,

132
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

untuk seluruh pekerjaan waterproofing kecuali untuk daerah-daerah yang


disebutkan kemudian.
● Bahan harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan
tekanan, kuat, elastis dan tahan ultra violet. Warna sesuai yang
disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan, bahan dengan penulangan
Non Woven Spunbond Polyester 180 gr/m 2 .

3. Coating System

● Untuk toilet/wc, dan area-area sempit/tidak luas menggunakan


Waterproofing Coating Elastomeric Bitumen, anti toxic atau tidak
membahayakan kesehatan.
● Untuk Reservoir Bawah dan STP mengunakan Waterproofing Coating
Hydrocap dengan system Cristalline.

4. Standar bahan dan pemasangan sesuai yang ditentukan oleh pabrik dan
memenuhi ASTM – USA, DIN, BS, SF, dan JIS.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum di pasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas / Project Manager
dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.

Pengajuan/penyerahan harus disertai dengan brosur/spesifikasi dari masing-


masing pabrik yang bersangkutan.

2. Apabila dipandang perlu, Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi


Tugas dapat meminta untuk mengadakan tes-tes laboratorium yang
dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan bahan.

Jumlah contoh untuk masing-masing jenis tes akan ditentukan kemudian.


Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

3. Bahan langsung dikerjakan (sesuai ketentuan) di atas bidang permukaan


yang telah memenuhi persyaratan .

4. Pelapisan bahan sesuai ketentuan/persyaratan dari pabrik yang


bersangkutan. Semua peralatan yang digunakan harus memenuhi
persyaratan.

133
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

5. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk


yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala
jenis kerusakan yang terjadi.

6. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan


baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang
bukan karena tindakan Pemilik.

7. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan


pengganti harus yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor, tanpa
adanya tambahan biaya.

8. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan/pengetesan terhadap


hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di
atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.

9. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang


telah dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau
kerusakan lainnya.

10. Apabila terjadi kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan, maka Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul
untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

d. Syarat Pemeliharaan
Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap hasil
pekerjaan/pemasangan yang telah dilakukan terhadap kemungkinan
terjadinya kerusakan permukaannya, pergeseran yang terpasang/cacat
Bila terjadi kerusakan yang bukan disebabkan oleh Pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki/mengganti
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan
atau Pemberi Tugas.
Biaya yang diperlukan untuk perbaikan merupakan tanggung jawab
Pemborong.

134
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

e. Standard Penerimaan
- Pengujian

1. Pemborong harus mengadakan percobaan pengetesan terhadap hasil yang


telah dilaksanakan atas biaya sendiri.

2. Pengetesan dilaksanakan dengan cara mengisikan air ke atas bidang yang


akan diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian
dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
Pekerjaan percobaan pengetesan ini dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

- Standard Penerimaan :

1. Pekerjaan water proofing sudah dapat diterima apabila hasil test water
proofing 100% tidak terjadi kebocoran.

2. Pemborong harus memberikan sertifikat jaminan atas semua pekerjaan


terhadap kemungkinan bocor dan cacat lainnya akibat kegagalan/tidak
berfungsinya bahan; termasuk didalamnya jaminan mengganti dan
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi/diakibatkannya.

XI. PEKERJAAN ANTI RAYAP


a. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.

2. Pekerjaan anti rayap ini di lakukan pada permukaan tapak bangunan,


permukaan dasar dan dinding galian tanah, permukaan pondasi, urugan-
urugan tanah untuk taman-taman di public area dan lantai serta seluruh
bagian yang ditunjukkan/dinyatakan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan = Jenis Termitisida Sypermethrin / Imidachloprid produk ek. Import
dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas

135
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam


keadaan masih utuh dan tertutup baik (sealed) serta berlabel seperti waktu
diterima dari distributor atau pabrik guna mendapatkan persetujuan dari
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3. Kontraktor wajib mengadakan test bahan anti rayap pada laboratorium Pusat
Penelitian pengembangan Perkotaan dan lingkungan di Jakarta guna
mengetahui komposisi, konsentrasi dan aspek dampak lingkungan yang
ditimbulkan.

4. Kontraktor wajib menyerahkan persyaratan tertulis sebagai garansi bahwa


aplikasi perawatan telah dilaksanakan dengan standard sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh pabrik Pengawas / Project Manager
membuat zat kimia anti rayap tersebut, dan menjamin efektifitas kerja sistem
perawatan tersebut tidak kurang dari sepuluh tahun setelah masa
pemeliharaan.

5. Apabila masih terjadi adanya penyerangan rayap selama jangka waktu


jaminan, kontraktor wajib melakukan perawatan kembali tanpa biaya kerja
tambah.

6. Untuk peracunan tanah digunakan komposisi 1 % Cholordane 960 EC


dicampukan kedalam satu liter air. Penggunaan 5 liter/m2 dengan cara
disemprotkan (spray).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua tenaga kerja harus merupakan tenaga-tenaga yang ahli dan dapat
menjaga keamanan kerja, pemakaian alat- alat kerja harus dari mutu
terbaik, memenuhi persyaratan dan lengkap (helm, masker, sepatu dan lain
sebagainya).

2. Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib mengamati dan melakukan


tindakan pengamanan sesuai petunjuk dan saran tertulis dari perusahaan
pembuat zat kimia tersebut. Biaya hal ini ditanggung oleh kontraktor, tidak
dapat di claim sebagai pekerjaan tambah. Prosedur pelaksanaan harus
sesuai dengan spesifikasi pabrik.

3. Tidak diijinkan melakukan perawatan pada kondisi tanah yang sangat basah
atau segera setelah hujan lebat.

4. idak diijinkan melakukan perawatan tanah pada daerah yang sumber airnya
mudah terkontaminasi.

136
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

5. Penimbunan/penutupan kembali hasil perawatan harus segera dilakukan


(untuk mencegah adanya pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya).

6. Selama pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia


adalah kewajiban kontraktor untuk menjaga keamanan tersebut dan
keselamatan terhadap diri manusia sekitarnya.

7. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus diperhatikan koordinasi kerja


dengan pekerjaan lain yang sedang/akan dilaksanakan.

8. Pencegahan masuknya rayap ke dalam bangunan hatus dilakukan dengan


perawatan tanah pada semua daerah-daerah dimana bangunan
berhubungan langsung dengan tanah. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan
menggunakan alat soil fumigant yang disuntikan ke dalam tanah sampai
kedalaman 70 cm dari muka tanah.

9. Pekerjaan peracunan tanah ini harus dilakukan dengan injector yang dapat
bekerja sedemikian rupa sehingga obat yang disuntikkan menyebar ke
semua arah dalam radius yang ditentukan (standard).

10. Pada permukaan tanah yang telah diberi perkerasan (lantai), maka lantai
yang bersangkutan harus dilubangi dengan diameter 1 cm untuk titik injeksi.
Disyaratkan bahwa kedalaman yang harus dicapai oleh alat minimum 70 cm
di bawah permukaan tanah. Perlindungan pada tanah di sekitar pepohonan
harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak diijinkan menggunakan
senyawa organis Phospat.

XII.PEKERJAAN PEMASANGAN KACA


a. Lingkup Pekerjaan

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Pekerjaan ini meliputi pemasangan Curtain Wall, jendela kaca, pintu kaca
dan daun pintu kaca frameless, atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.

137
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

b. Persyaratan Bahan

1. Bahan dari kaca lembaran jenis clear glass dan new stopsol supersilver
blue green 8mm, safety glass / tempered glass minimal 10 mm.

2. Bahan kaca tersebut dari produk dalam negeri yang bermutu baik Produk
Lokal dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh


bahan/material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuannya.

4. Bahan kaca yang digunakan dari mutu terbaik serta memenuhi persyaratan
dalam PUBI 1982 pasal 63 dan memenuhi SII 0189-78.

5. Toleransi bahan
Ukuran-ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan maksimal
2,00 mm.

6. Dari kesikuan bahan kaca akibat pemotongan dari lembaran kaca yang
digunakan yang berbentuk segi empat panjang harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus, dengan toleransi kesikuan
maksimum 1,50 mm untuk setiap 1 meter panjang.

7. Adapun untuk ketebalan bahan kaca lembaran dengan toleransi yang


diizinkan maksimum 0,30 mm.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dengan
seksama gambar-gambar dan keadaan lapangan yang ada ukuran serta
lubang-lubang yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut termasuk
mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
Sebelum pelaksanaan dimulai penimbunan bahan-bahan di tempat
pekerjaan harus pada lokasi dengan sirkulasi udara yang baik dan
sempurna.

2. Hasil pemasangan daun pintu, jendela, soft front dan frameless harus rata
dengan permukaan rangka kusen/frame, siku, tidak membentur permukaan

138
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

lantai dan semua peralatan yang dipasang dapat berfungsi dengan baik dan
sempurna.

3. Bahan kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang)


yang berisi gas yang terdapat dalam kaca, bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan (garis-garis pecah
pada kaca baik sebagian atau keseluruhan dari tebal kaca, bebas dari
gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebarnya kearah
keluar/masuk), bebas dari benang (string) dan gelombang (wave), bebas
dari bintik-bintik (spots) dan awan serta goresan dan lengkungan.

4. Semua sisi kaca harus digurinda sampai licin, rata dan halus.
Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang khusus dan telah
berpengalaman dalam bidang pemasangan pintu frameless, pintu kaca,
jendela kaca dan soft front, dan pemasangan harus baik, sempurna dan
seluruh peralatannya dapat berfungsi dengan baik.

d. Syarat Pemeliharaan
1. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda agar mudah diketahui/dilihat.

2. Pemborong harus memeriksa minimal 1 kali untuk setiap tahun selama 10


tahun.

e. Syarat Penerimaan
1. Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak
goyang dan dijamin kerapihannya.

2. Pemborong harus memberikan jaminan aplikasinya selama 10 tahun.

XIII. PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP

13.1 PEKERJAAN ATAP TRANSPARANT

a. Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

139
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap transparan didaerah pintu drop off
pintu masuk utama, teras samping dasar, atau sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan dari lembaran Acrylic Solarflat/solar tuff dengan ketebalan 6mm
warna clear

2. Bahan transparant tersebut dari produk dalam negeri yang bermutu baik
Produk Lokal dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi
Tugas.

3. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh


bahan/material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuannya.

4. Toleransi bahan
Ukuran-ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan maksimal
2,00 mm.

5. Dari kesikuan bahan acrylic akibat pemotongan dari lembaran acrylic yang
digunakan yang berbentuk segi empat panjang harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus, dengan toleransi kesikuan
maksimum 1,50 mm untuk setiap 1 meter panjang.

6. Adapun untuk ketebalan bahan arylic lembaran dengan toleransi yang


diizinkan maksimum 0,50 mm.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dengan


seksama gambar-gambar dan keadaan lapangan yang ada ukuran serta
lubang-lubang yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut termasuk
mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
Sebelum pelaksanaan dimulai penimbunan bahan-bahan di tempat
pekerjaan harus pada lokasi dengan sirkulasi udara yang baik dan
sempurna.

140
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Hasil pemasangan atap transparant harus rata dengan permukaan rangka


frame, siku, tidak berlebih dan semua peralatan yang dipasang dapat
berfungsi dengan baik dan sempurna.

3. Bahan transparan yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-


ruang) yang berisi gas yang terdapat dalam material tersebut, bebas dari
komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan
(garis-garis pecah baik sebagian atau keseluruhan dari tebalnya, bebas dari
gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebarnya kearah
keluar/masuk), bebas dari benang (string) dan gelombang (wave), bebas
dari bintik-bintik (spots) dan awan serta goresan dan lengkungan.

4. Semua sisi bekas potongan harus digurinda sampai licin, rata dan halus.
Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang khusus dan telah
berpengalaman dalam bidang pemasangan pintu frameless, pintu kaca,
jendela kaca dan soft front, dan pemasangan harus baik, sempurna dan
seluruh peralatannya dapat berfungsi dengan baik.

d. Syarat Pemeliharaan
1. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda agar mudah diketahui/dilihat.

2. Pemborong harus memeriksa minimal 1 kali untuk setiap tahun selama 10


tahun.

e. Syarat Penerimaan

1. Hasil pemasangan acrylic harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak


goyang dan dijamin kerapihannya.

2. Pemborong harus memberikan jaminan aplikasinya selama 5 tahun.

13.2 PEKERJAAN TALANG (HORIZONTAL)

Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan talang serta alat-alat perlengkapan seperti yang
dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.

141
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Persyaratan Bahan
Bahan talang metal dikombinasikan terhadap rangka atap baja bermutu
terbaik dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

1. Bahan : metal ketebalan min.2mm. dan beton

2. Bentuk/ukuran : Sesuai detail gambar

3. Ukuran tebal : Sesuai detail gambar

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh
bahan/material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuannya.

2. Semua bahan sebelum dikerjakan, harus ditunjukkan kepada Pengawas /


Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.
Dilengkapi dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan.
Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

3. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan


pengganti harus yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

4. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar


yang ada dan kondisi di lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

5. Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak


diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Pengawas /
Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

6. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas.

142
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

7. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada


kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan/perbedaan di tempat
tersebut diselesaikan.

8. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan


yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan
Pemilik/Pemakai.

9. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau, diuji baik pada pembuatan,
pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan.

13.3 PEKERJAAN PANEL ALUMUNIUM

a. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan


yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan panel
aluminium composite pada luar bangunan atau seperti yang ditunjukan
dalam gambar rencana, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.

2. Meliputi seluruh pekerjaan panel aluminium, sesuai yang ditunjukan dalam


gambar.

b. Persyaratan Bahan

1. Contoh – contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan


Perencana dan Pengawas / Project Manager untuk disetujui sebelum mulai
pelaksanaan.

2. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal


pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang
kering memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air
hujan.

3. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum
diserahkan harus dijaga, dipelihara keutuhannnya oleh pelaksana. Apabila
terjadi kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus
diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan kepada pemilik.

143
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

c. Material

1. Aluminium Composite Panel Non Combustible mineral, diantara 2 lapis


aluminum alloy, dengan spesifikasi sebagai berikut:

● Ketebalan panel : 4 mm (terdiri dari 0.5 mm aluminium + 3 mm


Polyethylene + 0.5 mm aluminium)
● Berat : 5,44 Kg / m2
● Tensile Strength : 54 N / mm2
● Coating : PVdF, tebal rata-rata 24,9 micron

2. Bahan composite harus tidak mudah terbakar.

3. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan


kemudian.

4. Bahan yang digunakan dari produksi yang disetujui oleh pemberi tugas

5. Contoh-contoh:

Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada direksi


lapangan untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.

6. Pelaksanaan

1. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khus dalampekerjaan ini


dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan
yang pernah dikerjakan kepada direksi Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.

2. Aluminium composite yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari


satu macam produk saja.

3. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan Bantu untuk


memepermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil
pemasangan yang akurat, teliti dan tepat pada posisinya.

4. Rangka-rangka pemegang harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus


dan tepat pada posisinya.

144
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

5. Metode pemasangan antara lain:


● Panel aluminium di cutting grooving sesuai dengan gambar produksi.
● Panel-panel aluminium pada ke empat sisinya diberi bracket aluminium
dan dipasang skrup.
● Panel-panel aluminium dipasang satu persatu sehingga menjadi bidang
datar dengan sistim ikatan dipinggir.

6. Frekuensi pembersihan dan perwatan serta pemilihan bahan pembersih


yang cocok sangat bergantung pada lokasi gedugn dan kondisi
permukaan. Pembersihan dapat dilaksanakan dengan air dan spons atau
sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat bias ditambahkan diterjen
netral.

7. Setelah pemasangan, dilakukan penutupan celah-celah antara panel


dengan bahan caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai
dengan uraian Bab caulking dan sealant dalam persyaratan ini.

8. Penyimpanan :

Pada palet atau laci ketinggian 2 meter untuk penumpukan hendaknya tidak
dilampaui dan selalu dijaga dalam kondisi kering.

9. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Panel Composite harus merupakan


hasil pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang.

10. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 20 tahun


terhadap sinar matahari dari pabrik pembuatannya berupa sertifikat jaminan.

XIV. PEKERJAAN LOUVRE ALUMUNIUM, ROOLING GRILL dan GRILL BESI

14.1. PEKERJAAN LOUVRE ALUMUNIUM DAN ROOLING GRILL

a. Lingkup Pekerjaan

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan barang dan penyediaan tenaga


kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.

145
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Pekerjaan ini meliputi seluruh louvre (jalusi/lubang/angin/Bouvenlicht) dan


Rolling grill yang terpasang pada Dak AC , Ruang-ruang M&E dan Service di
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar serta shop
drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

b. Persyaratan bahan

1. Bahan Kusen/
Rangka : Aluminium profile SF klas ekonomis produk Lokal
Lebar 4” dengan ketebalan 1,25 mm
2. Bahan profil
Gril Louvre : Alumunium Hollow ekonomis produk Lokal
Lebar 1”x 2” dengan ketebalan 1,00 mm
Rooling GRILL : bahan Stainless steel dan slate perforated

3. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.

4. Warna profil : Finishing Anodized 18 micron berwarna, warna ditentukan


kemudian.

5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.

6. Konstruksi louvre aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam


detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

7. Seluruh louvre aluminium berwarna yang datang di proyek harus dilengkapi


dengan bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka
sesudah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

8. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil tes,
minimum 100 kg/m2.

9. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m 3/hari dan terhadap tekanan
air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.

146
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

10. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.

11. Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna


profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit
jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama.

12. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikut :
● untuk tinggi dan lebar 1 mm.
● untuk diagonal 2 mm.

13. Accessories : Dalam hal ini untuk louvre yang dapat dibuka menggunakan
engsel minimal 2 buah untuk 1 modul louvre dengan 1 kunci atau grendel
sesuai dengan berat dan ukuran louver.

14. Ukuran/ modul louvre dan rolling grill sesuai gambar detail arsitektur.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe loivre yang
ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan


membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi, merk,
kualitas, bentuk dan ukuran.

3. Semua louvre dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk


menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah


bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

147
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

6. Akhir bagian louvre harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stap dan harus cocok.Pengelasan harus rapi untuk
memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

7. Angkur-angkur untuk rangka louvre terbuat dari steel plate dan setebal
minimal 2 mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm.

8. Tepi bawah ambang louvre exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan louvre yang rusak/cacat/kena


noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan louvre


yang sudah terpasang.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan


pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut :

148
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

1. Hasil pekerjaan louvre yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu
sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu
kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan
dan spesifikasi bahan.

2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pember

14.2. PEKERJAAN LOUVRE / GRILL BESI

a. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan barang dan penyediaan tenaga


kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.

Pekerjaan ini meliputi seluruh louvre (jalusi/lubang/angin/Bouvenlicht) yang


terpasang pada rumah genset ruang pompa dan ruang reservoir atas dan
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar serta shop
drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

b. Persyaratan bahan
1. Bahan Kusen/
Rangka : Baja/besi hollow produk Lokal

2. Lebar kusen 4” / 1”x2” / 40x40mm dengan ketebalan 1,2 mm dan atau


ditunjukan pada gambar

3. Bahan profil
Gril Louvre : Baja/besi hollow produk Lokal

4. Lebar 2x4 tebal 1mm atau 4x4mm dengan ketebalan 1mm n dan atau
ditunjuka dalam gambar

5. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 1,5 mm.

6. Warna profil : Finishing cat duco spray, warna ditentukan kemudian.

149
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

7. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan besi serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.

8. Konstruksi louvre besi yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

9. Seluruh louvre besi berwarna yang datang di proyek harus dilengkapi


dengan bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka
sesudah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau
Pemberi Tugas.

10. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil tes,
minimum 100 kg/m2.

11. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m 3/hari dan terhadap tekanan
air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.

12. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.

13. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikut :

● Untuk tinggi dan lebar 1 mm.


● Untuk diagonal 2 mm.

14. Ukuran/modul louvre sesuai gambar detail arsitektur.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-


gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe louvre yang
ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

150
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan


membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi, merk,
kualitas, bentuk dan ukuran.

3. Semua louvre dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah


bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

5. Akhir bagian louvre harus disambung dengan kuat dan teliti dengan las
pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.

6. Angkur-angkur untuk rangka louvre terbuat dari steel plate l minimal 2 mm


dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm.

7. Tepi bawah ambang louvre exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.
d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan louvre yang rusak/cacat/kena


noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

- Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan louver


yang sudah terpasang.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

151
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan


pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut :

1. Hasil pekerjaan louvre yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat
satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan
merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada
gambar rancangan dan spesifikasi bahan.

2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

XV. PEKERJAAN TRAWANGAN ARABESQUE (GRC cetak custom)

a. Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan barang dan penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.

2. Pekerjaan ini meliputi seluruh Trawangan Arabesque dekoratif yang


terpasang pada ekspresi eksterior dan seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas

b. Persyaratan bahan
1. Bahan Rangka : Besi T cross 40x40x2mm + besi penggantung dia 3mm

2. Bahan arabesque : GRC cetak custom sesui motif

152
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Lebar modul 40 cm x 40 cm dan atau 32cm0 X 530 cm atau dilihat sesuai


gambar detail arsitektur

3. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.

4. Warna profil : coating natural

5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan plat dekoratif serta memenuhi ketentuan-ketentuan
perencanaan dan atau contoh yang disetujui melalui proses mock-up.

6. Konstruksi Trawangan Arabesque yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan


dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya atau dengan melalui
proses mockup terpasang contoh dilapangan.

7. Seluruh Trawangan Arabesque dekoratif yang datang di proyek harus dalam


keadaan utuh tidak mengalami pecah, retak, gumpil dan mendapat
persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

8. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan..

9. Pekerjaan produksi cetak GRC, dilakukan sedemikian sehingga diperoleh


hasil yang halus dan siap dirangkai untuk dekaratif façade bangunan.

10. Accessories : penunjang yang di tunjukan dalam gambar dan atau


diperlukakan saat proses pemasangan

11. Ukuran/ modul Trawangan Arabesque sesuai gambar detail arsitektur.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran lubang dan membuat contoh jadi
dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe plat dekoratif yang
ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2. Proses pembuatan custom harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,


dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar
denah, lokasi, kualitas, bentuk dan ukuran.

153
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

3. Semua plat dekoratif dikerjakan secara custom dengan teliti sesuai ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah


bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

5. Akhir bagian plat harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok.Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

6. Angkur-angkur untuk rangka plat terbuat dari steel plate dan setebal minimal
2 mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm, 900mm dan atau
1200mm.

7. Tepi bawah ambang plat dekoratif exterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.

d. Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan

1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan trawangan arabesque yang


rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project
Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

- Pengamanan

a. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan


trawangan arabesque yang sudah terpasang.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

154
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

b. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan


pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan


sebagai berikut:

1. Hasil pekerjaan trawangan arabesque yang dipasang harus tepat pada


posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak
cacat; dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu yang telah
ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan.

2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar


perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

XVI. PEKERJAAN PINTU GESER LIPAT (SLIDING RAIL)


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan pintu geser lipat (sliding rail) ini meliputi seluruh
detail yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan
a. Rail yang digunakan adalah produk Dekson, Armstrong, Derma yang
disetujui Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Konsultan MK.
b. Stainless steel tersebut harus memenuhi persyaratan ASTM A36.

c. Movable Partition

Penyekat ruang antar ruang kelas menggunakan type Movable partition


dengan tinggi partisi 2,60 meter dari lantai spesifikasi sebagai berikut:

a. Spesifikasi Panel
1. Modul panel 100x260
2. Modul panel 120x260

155
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU
SYARAT SYARAT TEKNIS
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

3. Terdiri dari lapisan multiplex 9mm, fin wall paper dengan lapisan
kedap suara rock wool 2",rangka metal dan kayu lapis
b. Spesifikasi Rail
1. Rail Produk P&M mengunakan type SLF 500
2. Pengantung rail harus kuat, kokoh, dan tidak goyang
3. Accesories terdiri dari kunci, engsel, pull handle dan lainnya yang
sesuai dengan standart dari pabrik yang ditentukan

d. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Pintu dipasang/digantung pada tempat yang sudah tersedia di atas pintu.


Pemasangan harus kuat dan baik, untuk mendapatkan hasil yang
sempurna system pemasangannya, mengikuti petunjuk dari produk
tesebut.
2. Kunci atau grendel dipasang sesuai ketentuan dan spesifikasi dari pabrik
pembuatnya.
3. Pengelasan sambungan harus baik dan rata memenuhi persyaratan
ASTM A53 type E.

156
RKS ARSITEKTUR
GEDUNG LABORATORIUM TERPADU

Anda mungkin juga menyukai