Anda di halaman 1dari 39

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN

BAB I
PERSIAPAN/PRELIMINARY

PASAL 1 PERSIAPAN

1. Pekerjaan Pembersihan
a. Pelaksanaan
1) ebelum mulai pekerjaan Jasa Konsultansi Perancangan
Pembangunan Taman Kecamatan di Kec. Banjar Agung Main
Building Pengembangan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar,
kontraktor harus membersihkan terlebih dahulu area pekerjaan
2) Kontraktor harus membersihkan semua sampah dan bahan bangunan
dari pekerjaannya dan setiap hari harus meninggalkan seluruh lahan dari
pekerjaan dalam keadaan bersih.
3) Pada proses pekerjaan diserah-terimakan, kontraktor harus segera
memindahkan semua bahan dan peralatan miliknya dari lahan kerja,
kecuali bahan dan peralatan yang diminta Direksi Lapangan/Konsultan
Pengawas untuk disimpan selama jangka waktu pemeliharaan. Demikian
juga selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menjaga
kebersihan di luar lingkungan tapak Jalan, trotoar, dan sebagainya.
4) Kontraktor harus membersihkan lapangan kerja dari hal-hal yang dapat
mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan termasuk semua sisa-sisa
puing yang ada di lapangan disingkirkan dan diratakan, kemudian
permukaan tanah disesuaikan dengan level yang diserah-terimakan.

2. Fasilitas Sementara
Semua fasilitas sementara , direncanakan dan dilaksanakan oleh dan atas tanggung
jawab Kontraktor dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK. Semua biaya yang
diperlukan untuk pelaksanaan / pembuatan Fasilitas sementara ini sudah harus masuk
dan diperhitungkan di dalam penawaran harga pekerjaan.
Fasilitas Sementara meliputi :

3.1 Direksi Keet : kantor dan peralatan kerja untuk Direksi


Lapangan/Konsultan Pengawas
Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor
diminta untuk membuat:

1
Kantor untuk keperluan Direksi Lapangan Konsultan Pengawas , dengan
ukuran luas, instalasi serta perlengkapan / peralatan yang mencukupi serta
memadai menurut kebutuhan dan kapasitas kerja terdiri dari:
Ruang kerja untuk 4 x 4 orang seluas 16 m2 lengkap dengan
furniturenya.
Ruang rapat 4 x 4 (menyatu dengan kantor proyek pelaksana)
Fasilitas Pendingin ruangan
Toilet / WC
Rak Material ukuran 1.2 m x 2.0 m
1 bh filing cabinet 3 laci
1 bh whiteboard ukuran 90 x 180 cm
1 orang tenaga kerja untuk pelayanan dengan kebersihan
kantor selama masa kontrak berlangung.

Papan nama proyek ukuran standar di daerah setempat.

3.2 Kontraktor Keet : Kantor, Gudang untuk kerja Kontraktor


Guna Keperluan , kelancaran dan keamanan pelaksanaan pekerjaan ,
Kontraktor harus membuat kantor , gudang dan bengkel kerja untuk keperluan
kerjanya dengan bentuk, struktur dan material yang sesuai dengan
ketentuan
sbb:
Kantor disesuaikan dengan kebutuhan kerjanya.
Gudang penyimpanan tanaman, mampu melindungi material
yang tersimpan dari pengaruh gangguan keamanan maupun cuaca yang
merusak.
Lokasi ditentukan berdasarkan konsultasi dengan Konsultan
Pengawas/MK.

3.3 Sanitasi.
Jumlah WC yang harus disediakan khusus untuk pekerja lapangan minimum
harus memenuhi syarat sesuai peraturan kesehatan kerja yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang (Depnaker) Fasilitas Sanitasi ini
harus lengkap dengan instalasinya , baik sistem plumbing, maupun
pembuangan.

3. Air Kerja

1) Kontraktor harus mengadakan sumber-sumber air untuk keperluan


pelaksanaan Pekerjaan trutama untuk penyiraman tanaman dan pemeliharaan
tanaman. Bila sumber air berasal dari instalasi PDAM yang sudah ada maka
termasuk semua biaya penyambungan dan izin-izin yang diperlukan dan
perapihannya kembali setelah pekerjaan selesai.
2) Air kerja harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing
pekerjaan yang bersangkutan dan harus cukup untuk pekerjaan, termasuk
untuk keperluan para subkontraktor.
3) Bila air bersumber dari sumur bor, sebelum dipergunakan untuk
pekerjaan campuran atau penyiraman, harus terlebih dahulu diperiksa pada
Laboratorium Penelitian Masalah Air, karena air yang akan dipakai untuk
pekerjaan harus sesuai dengan standar air untuk pemeliharaan tanaman tanpa
mengganggu pertumbuhan tanaman.

4. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

1) Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air
minum bagi para pekerja.
2) Kontraktor harus menyediakan keperluan WC (hendaknya dibedakan) untuk
para pekerja dan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Fasilitas WC yang
berdinding dan beratap dilengkapi dengan saluran parit pembuangan harus
dijamin tidak memberikan bau-bau kurang sedap.
3) Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit dan menyediakan perlengkapan
P3K yang cukup. Peti obat-obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi
kecelakaan akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi
tanggung jawab kontraktor dalam arti kata yang luas.
4) Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit.
5) Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan
berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul
kerusakan atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja atau
Sub-Kontraktor dan memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan
barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam bidang pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor
harus bertindak sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukumhukum
yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.
6) Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua pegawainya
yang bertugas, tenaga kerja dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan
itu menjadi tanggung jawab kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan
-- peraturan keselamatan, termasuk memakai alat pengaman lainnya yang
diperlukan.
7) Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di tempat pekerjaan
untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian terutama pada waktu
orang-orang yang bekerja. Kontraktor harus memelihara gudang-gudang,
ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta pintu-
pintunya yang jika dipandang pertu diperkuat diperbaiki/dipasang kunci.
Untuk para penjaganya, kontraktor dapat mendirikan suatu tempat kediaman
atas biaya kontraktor, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut dapat harus
dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga keamanan harus mendaftarkan
diri kepada kantor seksi Polisi terdekat.

8) Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain
atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.
9) Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja kontraktor, harus
diadakan penerangan-penerangan lampu pada tempat-tempat tertentu atas
biaya kontraktor.
10) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan yang
disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap bahaya pencurian
maupun terhadap bahaya kebakaran, dan kerusakan yang disebabkan kurang
sempurnanya pengamanan. Kontraktor diharuskan menyediakan tabung-
tabung pemadam kebakaran di los kerja dan tempat-tempat yang mudah
terjadinya bahaya kebakaran.
11) Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat –
obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
12) Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga
keamanan proyek baik barang – barang milik Proyek, Kontraktor, maupun
Direksi/Pengawas Lapangan.

5. Bak Penampungan Air dan Instalasi


1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan peralatan
serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengadaan wadah penampungan
air sementara sebanyak yang diperlukan dan instalasi sementara selama
pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
1. Kontraktor harus menyediakan/mengusahakan peralatan penunjang apabila
diperlukan misalnya menara air dan termasuk mesin pompa untuk pengaliran
air
bersih ke tempat-tempat yang diperlukan.
2. Kontraktor harus memelihara saluran aliran air sementara, katub-katub,
meter-meter dan semua pipa air kerja sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan.

6 Test Material
1) Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya sehubungan dengan
pekerjaan kontrol kualitas bahan dan tanaman / pemeriksaan bahan
dan
tanaman kepada Pihak Ketiga atau laboratorium dan memberikan data
hasil test tersebut kepada pengawas / pemimpin proyek.
2) Semua bahan yang akan digunakan harus diperiksa dan disetujui Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas, cara-cara pemeriksaan barang akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas.
3) Pengurusan perijinan-perijinan dan pengetesan dari bahan-bahan yang
digunakan harus termasuk harus termasuk dalam harga penawaran.
4) Jika timbul perselisihan pendapat dengan Kontraktor, maka Konsultan
Pengawas dapat meminta pemeriksaan lebih lanjut pada salah satu
laboratorium penyelidikan bahan-bahan yang berhak menyelidiki bahan-
bahan bangunan, dimana diambil dari bahan yang diperselisihkan.
6) Bila Kontraktor merasa yakin bahwa bahan-bahan dan tanaman tersebut
baik ia dapat meneruskan pekerjaannya dengan menggunakan bahan
tersebut, tetapi dengan resiko bahwa hasil pekerjaannya akan dibongkar
bila ternyata hasil pemeriksaan hasil laboratorium bahan tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
7) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan laboratorium bahan
tersebut tidak memenuhi persyaratan.
8) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan bahan-bahan yang
diperselisihkan itu akan menjadi beban Kontraktor.

7 Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan


a. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan
perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan meliputi
penentuan dan pematokan titik Bench Mark (BM), titik sumbu Area
pekerjaan,
penentuan level yang akan dicapai dan semua pekerjaan yang berhubungan
dengan itu.

b. Pelaksanaan
1. Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus
melakukan pengukuran lokasi dan memasang patok-patok ukur acuan
pekerjaan
Landscape
2. Peralatan untuk melaksanakan pengukuran harus tersedia lengkap dan
sesuai dengan kebutuhan / tuntutan pelaksanaan pekerjaan, baik
dari
mulai, selama berlangsung maupun sampai dengan akhir pelaksanaan
pekerjaan.
3. Peralatan tersebut disesaikan dengan kebutuhan
pekerjaan
4. Elevasi dan koordinat dari masing-masing BM yang diukur
berdasarkan elevasi BM yang telah ada di lapangan harus dicatat pada
permukaan patok
beton pada masing-masing BM atau pada titik-titik simpanan lainnya yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas guna keperluan selanjutnya.
5. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran dan penempatan posisi /
elevasi dari tiap pekerjaan menjadi beban dan tanggung jawab
kontraktor untuk
memperbaikinya.
6. Untuk itu, Kontraktor harus selalu menyediakan peralatan dan tenaga
ahli ukur tanah serta melakukan kegiatan pengukuran, pengontrolan
dan
penempatan posisi / elevasi yang diperlukan selama berlangsungnya
pelaksanaan pekerjaan landscape.
7. Kontraktor juga diwajibkan mengadakan pengukuran gambaran kembali
lokasi pembangunan dengan dilengkapi dengan keterangan-keterangan
mengenai peil-peil ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan
alatalat yang sudah ditetapkan. Ketinggian/peil dasar disesuaikan
dengan gambar kerja. Juga untuk lantai-lantai berikutnya disesuaikan
dengan gambar kerja. Letak as bangunan disesuaikan dengan
denah/situasi. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas untuk disetujui.
8. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru, sebelum dan
sesudah pelaksanaan pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

8. Biaya Asuransi dan Biaya-biaya Lainnya

Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya asuransi (Contractor All Risk


insurance ) yang diperlukan dalam pekerjaan ini, termasuk juga biaya pajak Galian
C yang timbul dari pekerjaan Tanah dan pekerjaan lainnya yang dikenai pajak
Galian C.

9. Gambar Kerja dan Detail-Detail (Shop Drawings) & Gambar-Gambar


Terlaksana (As Built
Drawing)

1) Kontraktor/ sub Kontraktor wajib membuat gambar shop drawing ( gambar


kerja ) dari gambar-gambar yang belum jelas / meragukan dan diserahkan
kepada Direksi/Konsultan Pengawas dan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sebelum pelaksanaan untuk dievaluasi dan dipuskan oleh Direksi
Pengawas. Apabila Kontraktor melaksanakan gambar yang meragukan
tersebut tanpa persetujuan dari Direksi Pengawas maka segala akibat dari
hal tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
2) Gambar-gambar yang memerlukan perbaikan harus diperbaiki dan diajukan
kembali gambar-gambar harus berukuran skala yang dapat
menggambarkan area pekerjaan dengan jelas termasuk menggambarkan
titik tanaman yang akan di tanam
3) Pemeriksaan gambar-gambar kerja tidak akan dianggap sebagai jaminan
ukuran-ukuran atau syarat-syarat gedung. Dimana gambar-gambar telah
diperiksa, pemeriksaan tersebut dengan cara apapun tidak akan
membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya atau dari keperluan
penyediaan bahan atau pelaksanaan pekerjaan yang disyaratkan sesuai
dengan gambar-gambar kontrak dan spesifikasi-spesifikasi yang dalam hal
timbul sengketa akan lebih diutamakan daripada dari gambar-gambar kerja.
4) Penyerahan gambar-gambar kerja (masing-masing penyampaian semula
atau penyampaian ulang dengan perbaikan ) merupakan bukti bahwa
kontraktor telah memeriksa semua keterangan mengenai hal tersebut dan
bahwa ia menyetujui dan ingin melaksanakan pekerjaan yang dipelihara
secara ahli dan sesuai dengan praktek standar perbaikan.
5) Semua gambar yang disampaikan, termasuk yang disampaikan sub
kontraktor, harus ditandatangani oleh orang yang bertanggung jawab dari
pegawai/staff Kontraktor.
1) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar " As built drawing "
sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara
kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance dikemudian
hari gambar-gambar tersebut diserahkan kepeda Pemilik, setelah disetujui
Pengawas dan dibuat rangkap 2 (dua) dengan 1 (satu) kalkir + 1 (satu)
blue print dan 1 set softcopy dalam media disk DVD.
2) Kontraktor diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk (manual) untuk
peralatan-peralatan yang nantinya digunakan oleh Pengguna Jasa (user)
sebanyak 2 (dua) set.

10. Pasangan Bouwplank


1) Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk
pekerjaan kontraktor dan harus dibuat dari kayu jenis Meranti atau
setaraf
dengan tebal 3 cm dengan tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8-10
cm dengan jarak 2 m satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan
permukaan atasnya rata dan sipat datar (waterpass).
2) Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang
menyatakan as-as dan atau level / peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak
mudah hilang jika terkena air hujan.

11. Mobilisasi dan Demobilisasi


1) Kontraktor harus memobilisasi Staf Utama Pelaksana Proyek, Tenaga kerja,
Bahan/Material dan Peralatan yang diperlukan sesuai dengan jadwal
kebutuhannya.
2) Kontraktor harus menyediakan peralatan – peralatan yang menunjang
pelaksanaan alat-alat kerja serta alat-alat bantu yang diperlukan, baik yang
menyewa maupun milik perusahaan, untuk melaksanakan pembangunan
sebagai suatu syarat sempurnanya pekerjaan misalnya :
a) Beton molen
b) Stamper
c) Alat test
d) Alat ukur waterpass
e) Theodolit
f) Gerobak dll
Biaya Semua alat-alat yang digunakan di dalam proyek harus sudah
termasuk dalam penawaran biaya yang diajukan oleh Kontraktor. Peralatan
tersebut dalam pelaksanaannya harus disetujui Direksi Lapangan/Konsultan
Pengawas. Untuk alat ukur harus dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi yang
masih berlaku dari instansi/perusahaan yang berwenang untuk itu.
3) Kontraktor harus menyediakan operator ahli yang menangani peralatan
diatas serta tenaga kerja terampil untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat Kontrak.
4) Kontraktor, Sub-Kontraktor dan bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan
pelaksanaan di dalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat kerja sendiri,
termasuk air, tenaga listrik, maupun alat-alat lain yang diperlukan sesuai
dengan bidangnya.

PASAL 2.
PENJELASAN UMUM PEKERJAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan


menghayati dengan sebaiknya seluruh item pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana
kerja dan
Syarat-syarat Teknis seperti diuraikan dalam buku ini.
Didalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran informasi di dalam
pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Direksi
Pelaksanan untuk mendapatkan penjelasan pelaksanaan.

PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI

1 Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah : Lansekap Kawasan Politeknik Ilmu Pelayaran
Keliling Bangunan Main Building PIP MAkassar
2 Lingkup Pekerjaan Melaksanakan pekerjaan antara lain :
a. Pemasangan Paving Blok Area depan
simulator
b. Pengurugan tanah subur dan
peninggian elevasi
c. Pmbuatan talud/kansteen penahan tanah
d. Penanaman Pohon dan Rumput
PASAL 4.
MEMULAI KERJA

Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan atau Surat


Perintah Kerja (SPK), Pihak Pemborong harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan
fisik secara nyata di lapangan.
Sebelum pelaksanaan dimaksud, Pemborong harus memberitahukan kepada Pihak
ke
Satu secara
tertulis.

PASAL5.
MOBILISASI

Mobilisasi yang dimaksud adalah hal-hal sebagai


berikut

1. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang-barang yang


diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke lokasi
dimana akan digunakan.

2. Pembuatan kantor pemborong, gudang dan lain-lain dilokasi pekerjaan


untuk keperluan pekerjaan

3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan memulai kerja,


kontraktor/Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan untuk disetujui.

PASAL 6.
RENCANA KERJA

1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/pemborong wajib


membuat rencana kerja pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan berupa Bar-
Chart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja

2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/
Pemborong.

3. Kontraktor/Pemborong wajib memberikan salinan rencana keja rangkap 4 kepada


Direksi Pekerjaan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding
ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan/prestasi kerja.

4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal


rencana Kerja tersebut di atas.

5. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor/Pemborong


berdasarkan rencana kerja tersebut.
PASAL 7.
TENAGA DAN SARANA KERJA

Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan- bahan,


peralatan berikut alat Bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekeoaan serta
mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan,
alatalat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan beriangsung sehingga
seluruh pekerjaan selesai dengan sempuma sampai dengan diserah terimakan pekerjaan
tersebut kepada Direksi Pekerjaan.

1. TENAGA KERJA/TENAGA AHLI


Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis
danvolume pekerjaan yang akan dilaksanakan

2. PERALATAN
Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat
pengangkat dan pengangkut serta peralatan lain yang benar-benar diperlukan
dalam pelaksanaan Pekerjaan ini

3. PENYEDIAAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA


Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor selama
masa
pekerjaan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk Direksi
Pekerjaan.

PASAL 8.
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN

1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Hadan


mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembangunan/pekedaan, baik teknis maupun Administratif
2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor/Pemborong
harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan
sebenamya
3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan
Laporan
bulanan secara rutin
4. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan
untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan.
PASAL 9.
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat
syarat (RKS), maka harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan
selanjutnya akan dibahas bersama untuk ditentukan solusinya.yang
mengikat/beriaku adalah RKS
2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan
didalam waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari
3. keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak
sesuaian dalam gambar dan spesifikasinya.
4. Direksi Pekerjaanakan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran
5. yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.
Permukaan-
permukaan pekedaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis, lapisan
bagian
dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain
dari
Direksi Pekerjaan.
6. Perbedaan Gambar
Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam suatu
disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih
besar yang
berlak/mengikat

Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian


didalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi
bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak jelasan,
kesimpang siuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun ketidak sesuaian
dan keragu- raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor
diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengelola Proyek secara tertulis,
mengadakan pertemuan dengan Direksi Pekerjaan, untuk mendapat keputusan
gambar mana yang akan dijadikan pegangan

Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh


Kontraktor untuk memperpanjang/meng-klaim biaya maupun waktu
pelaksanaan

7. Shop Drawing

Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang


harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang
telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang
belum terr-angkup lengkap dalam Gambar Dokumen Kontrak maupun
diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang dipedukan termasuk pengajuan contoh dari semua
bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum
tercakup secara lengkap di dalam gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun di
dalam Buku ini.

Kontraktor wajib mengajukan shop drawing tersebut


kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan tertulis. Semua
gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor dan diajukan kepada Direksi
Pekerjaan untukdiminta persetujuannya harus sesuai dengan format
standar dari proyek dan harus digambarkan pada kertas yang dapat
direproduksi.

8. Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan As-Built


9. Drawing

Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan


dan pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak

Setelah pekerjaan selesai dan diserah terimakan,


Kontraktor berkewajiban membuat gambar-gambar yang memuat seluruh
perubahan, dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan oleh
kontraktor (AsBuilt Drawing). Biaya untuk penggambaran As-Built
Drawing, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

PASAL 10.
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan


sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja .
2. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan kerja yang
timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.
3. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, maka Kontraktor berkewajiban memberikan saran-
saran
perbaikan kepada Direksi
Pekerjaan.
4. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung jawab
atas kerusakan yang timbul
5. Kontraktor bertanggunq jawab atas keselamatan tenaga kerja yang
dikerahkan
dalam pelaksanaan
pekerjaan.
6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor
7. Selama pelaksanaan berlangsung, Kontraktor harus menjaga
keamanan
bahan/ material, barang milik PP PON , milik Pihak ketiga yang ada di
lokasi, maupun pekerjaan yang dilaksakannya sampai tahap serah
terima.Bila terjadi kehilangan bahan-bahan yang telah disetujui, baik
yang telah dipasang
maupun belum adalah tanggung jawab
kontraktor.
8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab
atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa
9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan
bongkaran dan sisa-sisa bahan lainnya yang sudah tidak dipergunakan
lagi
keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannyamenjadi
tanggungan kontraktor.

PASAL11. PEMBERSIHAN
TEMPAT KERJA

Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran dan pembuangan


sertapembersihan puing-puing bekas kerja, kecuali benda-benda yang
telah ditentukan harus tetap ditempatnya atau harus dipindahkan sesuai dengan
ketentuan pasal-pasal yang lain dari spesifikasi ini.Pekerjaan ini mencakup juga
perlindungan/penjagaan terhadap benda-benda yang ditentukan harus tetap
berada ditempatnya dari kerusakan atau cacat.Segala objek yang berada di ruangan.

BAB II
SYARAT-SYARAT
TEKNIS LANDSCAPE

PASAL 1
PEKERJAAN PAVING

1. Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di
Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan
dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan
yang telah dipasang paving block tidak amblas.
2. Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan
syarat- syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
a. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih
dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita
perlukan
untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade
atau
lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal
90
% MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk
kekuatan landasan area paving nantinya.
b. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi
teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga
harus
13
mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan.
Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
c. Kanstin/Penguat Tepi. Lapisan ini berupa pasir urug yang kandungan lumpurnya
tidak boleh lebih dari 2%. Dipadatkan sampai mencapai 90%

14
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan
paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi
pada hasil akhirnya.
d. Drainage/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita
pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib
dilakukan untuk
effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving
terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri
karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.
3. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang
paving dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material
tersebut dapat
berupa : Limestone,
a. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
b. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.
c. Gelar pasir tebal 20 cm mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar kayu.
d. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara
pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
e. Material yang dipakai adalah Paving t = 8cm mutu beton K – 300 ukuran t =
8cm, p=20cm, lebar=10cm.
f. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
g. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita
lakukan pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan
menggunakan abu batu.
h. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby
roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling
mengunci
antar paving block satu sama lainnya.
i. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.

14
PASAL 2
PEKERJAAN KANSTIN

1. Pekerjaan Kanstin

a. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan -bahan peralatan
danalat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini,hinggadapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Pekerjaan urugan meliputi seluruh pekerjaan yang disebutkan dalamdetail yang
disebut/ditunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Direksi/Pengawas
Pekerjaanc . S e l u r u h s i s a u r u g a n y a n g t i d a k t e r p a k a i u
n t u k p e n i m b u n a n d a n penimbunan kembali,juga seluruh
sisa- sisa,puing-puing,sampah-
sampahharus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya untu
k iniadalah tanggung jawab
Kontraktor. b. Bahan
Material yang dipergunakan adalah Kanstin ukuran t = 45cm, l =
50cm, dan tebal 15cm mutu beton K - 250
Untuk bahan campuran
Semen,pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukandalam
pekerjaan betonc.Adukan yang dipakai untuk pasangan kanstin
adalah dengan campuran 1 PC : 3 Psr.3 ) P e m a s a n g a n a.
c. Galian pas Kanstin beton yang sudah jadi dialasi dengan pasir urug
yang bersih dengan ketebalan sesuai dengan gambar.kemudian disiramdengan
air hingga jenuh.Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan beton
kanstin
d. Kanstin
beton yang telah dipasang dengan adukan campuran 1 PC : 3Psr .terpasang
padat dan antara kanstin harus dilapisi adukan serta pasangan
permukaan atas kanstin harus datar/rata dan waterpa

PASAL 3
PEKERJAAN TANAMAN

1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
- Pekerjaan Galian,
- Pekerjaan Penahan sementara tanaman
- Pekerjaan Pengadaan dan penanaman Pohon dan Rumput
- Pemeliharaan
- Penyiraman
- Pemupukan

15
b. Pengukuran Peil
(Levelling)
Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil 0,00
Bangunan existing.
Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera
melaporkan kepada
Konsultan Pengawas sebelum
ilaksanakan.
Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan
pekerjaan, menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/
Kontraktor.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan menggunakan alat-alat
(instrumen)
yang perlu (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut
dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu,
dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan
secara
kira- kira.

2. Pekerjaan Galian

Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan


menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum
pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar
pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang. Bekas- bekas pipa saluran yang tidak
dipakai harus disumbat.

Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa
pembuangan, kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih
dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada Konsultan
Pengawas atau instansai yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-
petunjuk seperlunya.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala


kerusakan- kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah
ditentukan, maka
Kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan
yang
sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan
spesifikasi
pond
asi.

16
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang
galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-longosoran tanah di kiri dan
kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari
genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan
dengan baik sesuai denga spesifikasi.

Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, baik mengenai kedalaman, lapisan
tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut.

3. Pekerjaan Tanaman

a. PERSYARATAN UMUM :

- Pengerjaan tanaman harus dilakukan oleh Tenaga Ahli/Sub Pelaksana


Pekerjaan yang berpengalaman sesuai dengan
bidangnya.

- Pengerjaan harus diselesaikan dengan baik, dengan mendapat


persetujuan Konsultan Pengawas, dengan masa pemeliharaan sesuai RKS ini
dan tanaman dapat hidup dengan subur.

- Kontraktor utama bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil


pekerjaan tanaman dimaksud.

- Jenis tanaman yang akan ditanam adalah tanaman rumput dan perdu
sebagai penambah elemen penghijauan pada area lansekap lokasi dan dapat
juga memperindah lingkungan.
- Lingkup pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan meliputi
Pengolahan tanah
Penanaman sesuai dengan jarak tanamnya
Pemberian air (pengairan yang baik)
Penggunaan dosis pupuk yang tepat
Pemberantasan hama penyakit yang kemungkinan menyerang tanaman.

b. Persyaratan Bahan Tanaman

Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang tercantum
dalam gambar , memenuhi standart spesifikasi bahan tanaman yang telah
dipilih dan disetujui oleh pimpinan proyek.

17
Bahan tanaman yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan
kepada pengawas untuk disetujui.

c. PERSYARATAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN.

1). Pengadaan / Penyediaan Bibit

Tanaman a). Kualitas Dan Ukuran

Kualitas dan ukuran tanaman yang dipakai berasal dari stok nursery yang
sudah dalam keadaan yang telah di check ketersediaan tanaman tersebut di
pasaran agar tidak terjadi perubahan jenis tanaman karena tidak tersedia, serta
tidak menunjukan gejala-gejala tanaman akan mengering dan mati.

Tanaman yang dipakai dalam ukuran yang sesuai ukuran siap tanam, siap
untuk dipindahkan dan bola akar tanaman masih dalam keadaan terbungkus
atau dalam wadah/polybag tanaman pada saat tanaman disimpan atau
belum ditanam.

Mutu tanaman adalah yang berciri khas sesuai dengan jenis atau varietas
tanaman itu sendiri. Semua tanaman memiliki bentuk percabangan
yang normal, serta dengan tinggi sekitar 3meter batang keras dengan
diameter
7cm. Tanaman yang berasal dari nursery yang baik yang telah diperiksa
dan disetujui pengawas.

Dimensi ukuran tanaman adalah sebagaimana tanaman tersebut berdiri


pada posisi alamiah. Tidak diperkenankan melakukan penyamaan tinggi
tanaman dengan menaikan atau menurunkan bola akar pada lubang tanaman.

Untuk tanaman rumput dipergunakan jenis rumput gajah mini ditanam dengan
cara pasang karpet/rapat.

2). Pengiriman Tanaman

Dalam memperhitungkan cara-cara pengangkutan yang baik uktuk


mengurangi kerusakan tanaman maka beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Kendaraan untuk pengangkutan harus tertutup pada bagian depan
dan samping, sedangkan dibagian belakang dan bagian atas terbuka.

Dahan dan daun dikurangi dan ditinggalkan seperlunya


kemudian diikat supaya tidak rusak. Perakaran dibungkus dengan karung
dan diikat dengan kuat, jika dibungkus dengan bahan plastik maka
bahan itu harus dilepas sebelum tanaman ditanam.

18
Perletakan tanaman yang berukuran tinggi tidak diperkenankan dengan
posisi berdiri pada bak kendaraan, atau posisi yang menantang arah angin,
tetapi posisi yang diperkenankan adalah posisi tidur dengan letak
tumbuhnya daun mengarah ke bibir bak kendaraan sebelah belakang, atau
searah dengan arah angin.

Sebelum melakukan perjalanan dilakukan penyiraman yang cukup


dan mengenai sumua bagian dari tanaman, (kalau memungkinkan)
sebaiknya pengangkutan dilakukan malam hari.

Waktu muat dan bongkar tanaman dilakukan dengan hati-hati, jangan


sampai rusak baik tanaman maupun tanahnya.

Keteledoraan dalam tatacara pengiriman yang tidak memenuhi standart


umum dapat membuat tanaman tidak diterima di lapangan, karena dapat
memungkinkan tanaman rusak atau mati.

4. PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH

4. 1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi : Penyediaan tenaga kerja, bahan-


bahan, peralatan dan alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapat hasil yang baik.

Pekerjaan yang dilaksanakan dalam hal ini meliputi :


Pekerjaan persiapan tanah
Pembentukan tanah dan penyelesaian level penanaman.

4. 2. Persyaratan Pekerjaan Tanah

Dipakai peralatan yang cukup baik dan memenuhi syarat kerja


Semua pekerjaan tanah dilaksanakan mengikuti petunjuk
gambar, uraian dan syarat pekerjaan lansekap serta petunjuk pimpinan
proyek.
Tanah yang dipergunakan adalah tanah subur setebal 30cm. Dengan
jenis tanah yang sesuai dengan persyaratan teknis.
Apabila kesalahan pemakaian jenis tanah untuk timbunan tidak
memenuhi persyaratan teknis dan mengganggu pertumbuhan pohon
atau tanaman, maka semuanya akan menjadi tanggung jawab
kontraktor. Untuk itu dianjurkan kepada kontraktor pelaksana,
sebelum melakukan pekerjaan penimbunan tanah subur, harus terlebih
dahulu ada pemeriksaan contoh tanah untuk mengetahui kandungan
unsur haranya.

19
4.3. Pekerjaan Persiapan Tanah
Pekerjaan persiapan tanah ini meliputi pembongkaran, pemindahan,
pembersihan tempat kerja dari benda / bekas tanah asal (tanah
sub soil, benda/bekas bangunan /struktur bangunan yang tidak
berguna
lagi, yang dapat mengganggu pelaksanaan dan kelancaran kerja
di tempat tersebut.
Tanah disiram merata diseluruh area penanaman agar dapat
diketahui rata tidaknya permukaan tanah, jika didapat permukaan
tanah yang tidak rata, segera diisi kembali tanah baru dengan
olahan yang sama.
Khusus untuk area rumput atau ground cover dibiarkan saja karena
kondisi eksisting sudah tertanam dengan baik.

Mengadakan pengukuran dan pemasangan patok-patok titik-titk mula


/peil dasar yang diperlukan di tempat kerja.

5. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TAN


TANAMAN

5. 1. Tanaman

Pelaksana / kontraktor menyiapkan jadual perawatan/ maintenance


kepada pemilik / Konsultan Pengawas. Pemilik / Konsultan Pengawas akan
meminta pertanggungjawaban atas pekerjaan maintenance, termasuk
penyiraman, pemupukan, penyemprotan, pencabutan tanah liar,
penggemburan, penyulaman tanaman dan sebagainya.
Kontraktor harus memperhatikan site selama
masa pemeliharaan.

5. 2. Masa Pemeliharaan

Seluruh tanaman di jamin tetap hidup dan subur setelah masa


pemeliharaan dan setelah dilakukan penyerahan Pekerjaan FHO.
Penggantian tanaman/Penyulaman sebaiknya termasuk dalam masa
jaminan pemeliharaan.
Penyulaman ini merupakan penggantian tanaman yang mati atau
sakit
dengan jenis, ukuran yang sama pada posisi yang
sama.
Apabila ada tanaman yang mati/rusak selama masa pemeliharaan, maka
kontraktor wajib untuk menggantinya dengan tanaman baru yang
sama
dengan spesifikasi yang sama.

5. 3. Masa Awal Pemeliharaan.

Pengecekan hasil pekerjaan penanaman pada awal masa


pemeliharaan dilakukan oleh pelaksana lansekap, tetapi sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum kontraktor melakukan pemeriksaan
20
sendiri. Tiap-tiap fase pengecekan berikutnya akan dilakukan secara
terpisah.

21
5. 3. 1. Pemeriksaan akhir dan penyulaman.

Pemeriksaan hasil penanaman untuk penyerahan akhir pada saat


menutup masa pemeliharaan akan dilakukan oleh
Konsultan Pengawas. Seluruh tanaman harus diserahkan
dalam keadaan hidup dan subur. Kontraktor mengganti tanaman
yang mati atau perubahan lainnya. Biaya penggantian
seluruhnya menjadi tanggungan kontraktor, yang telah termasuk
dalam perhitungan biaya perawatan.

6. PELAKSANAAN
AAN TANAMAN

Pelaksanaan :

- Pengolahan tanah untuk jenis tanaman yaitu dengan


mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan kedalaman
sesuai panjang akar, sekitar
40 cm, dimana tanah dibalik dan digemburkan serta diratakan
dan diberi unsur hara (humus).

- Jarak tanam antar tanaman rata-rata berkisar 30-60 cm atau


sesuai dengan kondisi lapangan.

- Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu pagi dan


sore hari sebelum matahari hampir terbenam, untuk menjaga
penguapan (respirasi) daun.

- Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk urea, pupuk NPK atau


TSP/DAP
dengan dosis :

* Pupuk Urea : 0,5 sdt/pohon sehari sebelum ditanam


: 0,5 sdt/pohon setelah berumur 21 hari
* Pupuk NPK : 7,5 gr/pohon sehari sebelum ditanam
* Pupuk TSP : 2,5 gr/pohon setelah berumur 1 bulan

- Pemberantasan hama/penyakit yang menyerang pada


tanaman umumnya dilakukan dengan memotong bagian-bagian tanaman
yang terserang hama/penyakit dan atau menyemprotnya dengan
insektisida, herbisida dan fungisida.

21
BAB III
TATA CARA PEMELIHARAAN PASCA TANAM

Pasal 1
Maksud dan Tujuan

1). Maksud Tata Cara Pemeliharaan Tanaman p a s c a p e n a n a m a n


dimaksudkan sebagai acuan bagi Pelaksana dalam melaksanakan kewajibannya
sebagai pelaksana pekerjaan .

2). Tujuan untuk menyeragamkan metoda pemeliharaan sehingga didapatkan suatu


hasil yang baik.

1.2. Ruang Lingkup

Tata cara pemeliharaan tanaman lansekap jalan ini mencakup deskripsi,


persyaratan- persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan dan jadwal
tentang pemeliharaan tanaman lansekap.

1.3. Pengertian

Pupuk Organik, ialah pupuk alam yang dihasilkan dan kotoran hewan ternak
dan pupuk hijau dari sisa-sisa tanaman.
Pupuk Anorganik, ialah pupuk buatan yang dibuat di pabrik. Pupuk ini dapat
digolongkan berdasarkan jenis dan kandungan hara dalam pupuk tunggal
dan majemuk.

- Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur
hara. Dikenal pupuk Nitrogen (N), pupuk fosfat (P) dan pupuk kalium (K). Pada
pupuk Nitrogen (N) di kenal pupuk Urea, Amonium Sulfat dan Amonium
Chlorida.

- Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih


jenis unsur hara.
Dikenal pupuk NP, pupuk PK,pupuk NK dan pupuk NPK.

Pestisida ialah suatu senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa


kimia yang dipergunakan untuk memberantas/ mematikan hama tanaman
misalnya

- Insektisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh


serangga)
- Rodentisida (untuk membunuh hama yang disebabkan oleh
binatang pengerat).

22
Fungisida ialah senyawa kimia atau campuran beberapa senyawa kimia yang
dipergunakan untuk memberantas/ membunuh cendawan yang menyebabkan
penyakit.

Unsur Hara Tanah ialah unsur yang paling menentukan pertumbuhan tanaman,
biasanya ada 3 (tiga) unsur hara makro yaitu nitrogin, fosfor dan kalium.
Umumnya unsur ini terdapat dalam jumlah kurang dalam tanah dan perlu
ditambah dengan melakukan pemupukan.

Pemeliharaan Pasca Tanam yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan


terhadap tanaman sejak selesai ditanam sampai batas waktu minimal 3
(tiga) bulan dan dilaksanakan secara intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik.

Pemeliharaan Rutin yaitu kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan


terhadap semua tanaman yang berada di median dan jalur tepi di dalam Daerah
Milik Jalan (DAMIJA) dengan mengikuti tahapan dan jadwal kegiatan yang
disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

PASAL 2
KETENTUAN - KETENTUAN

2.1. Umum

2.1.1 Persyaratan Pemeliharaan


Tanaman

1). Penyiraman
Penyiraman dilakukan untuk menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan.

2). Pendangiran dan penyiangan


Pendangiran dilakukan untuk penggemburan tanah dan
pembersihan tanaman/rumput liar di sekitar tanaman.

3). Pemangkasan

(1) Pemangkasan pada pemeliharaan Pasca Tanam dilakukan :

- Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun


atau ranting yang patah, mati/ kering, agar pertumbuhan
tanaman tidak terganggu.

- Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang
terkena penyakit setelah dipangkas harus segera dibuang agar tidak
menular ke bagian tanaman lainnya

(2) Pemangkasan pada pemeliharaan rutin dilakukan :

- Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak


teratur dan mengganggu lingkungan/penglihatan pemakai jalan.
23
- Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang
terkena penyakit, jamur atau parasit lainnya, perlu segera dipangkas
agar tidak meluas ke bagian tanaman lainnya.

- Untuk menghilangkan dahan/ranting yang tua/rusak dan mati.

- Untuk mempertahankan bentuk atau dimensi dan ukuran tanaman.

- Untuk mengurangi penguapan pada musim kemarau panjang


sehingga tanaman tidak mati kekeringan (dilakukan pada akhir musim
hujan).- Untuk mengurangi jumlah dadaunan sehingga dahan tidak
patah pada musim hujan.

- Untuk menjaga pertumbuhan tanaman dengan baik,


waktu pemangkasan perlu diatur dengan tepat yaitu ;
x setelah musim berbunga/berbuah,
x pada akhir musim hujan,
x untuk membuat bentuk pohon/tanaman yang ideal
seperti yang rencanakan pemangkasan harus dilakukan
pada
saat tanaman sedang berdaun lebat.

4). Pemupukan

Kegiatan pemupukan dilakukan :


(1) Pada pemeliharaan pasca tanam untuk mempercepat
pertumbuhan akar dan pertumbuhan vegetatif seperti daun/ dahan

(2) Pada pemeliharaan rutin untuk :

- Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan pupuk


organik dan anorganik

- Memperbaiki keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif


tanah yaitu dalamnya lapisan tanah dimana perakaran tanaman
dapat berkembang dengan bebas, teksture, kelembab dan tata
udara tanah.

- Memperbaiki keadaan kimia tanah antara lain melakukan


pemupukan, mengamati reaksi tanah dan tersedianya unsur
hara bagi pertumbuhan tanaman dan untuk memperbaiki pH
tanah sehingga mencapai pH sekitar
6,5 (pH
netral).

24
- Memperbaiki keadaan biologi tanah yaitu keadaan mikrobia tanah
sebagai bahan organik tanah, humifikasi, mineralisasi dan
pengikatan nitrosin udara.

5). Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit

Pencegahan dan pemberantasan hama atau penakit tanaman


diperlukan untuk menjaga agar tanaman tidak terserang oleh
hama/penyakit yaitu dengan penyemprotan pestisida ke arah batang, daun
serta semua percabangan.

6). Penggantian Tanaman/Penyulaman

Tanaman Lansekap jalan yang perlu

diganti adalah : (1) Tanaman yang

mati/hilang
(2) Tanaman yang rusak (dapat karena
tertabrak)
(3) Tanaman yang terkeha serangan hama yang parah sehingga dapat
menular ke tanaman lain.

2.1.2. Persyaratan Material

1). Air.

Air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman harus bebas dari segala
kotoran minyak, zat kimia atau lainnya yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman dan temperatur air antara 15 C - 25 Celcius.

2). Pupuk Kandang/Organik.

Pupuk kandang adalah 'pupuk yang diperoleh dari kotoran padat dan
kotoran cair dan hewan ternak.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang bermutu baik, sudah
matang/kering yang telah mengalami penimbunan cukup lama dan sudah
tidak mengalami proses kimia lagi (biasanya sudah berumur sekitar
6
bulan).

3). Pupuk Anorganik.

Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur


Nitrogen (N), unsur fosfat (P) dan unsur kalium (K) yang disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah disekitar tanaman
.Contoh
: - NPK 20420+20
Perbandingan ini merupakan suatu perbandingan prosentase kandungan
antara unsur unsur 20% N + 20% P + 20% K dalam pupuk

25
4). Obat Pemberantas Hama dan Penyakit Tanaman

Pemberian obat pemberantas hama dan penyakit tanaman sangat


ditentukan oleh jenis hama/penyakit dan tanaman yang diserangnya.
Memilih pestisida yang efektif terhadap hama atau penyakit tanaman
sebaiknya dipilih pestisida rendah (mudah terurai), dan telah
direkomendasikan untuk jenis tanamannya.

2.2. Teknis

2.2.1. Tenaga Kerja yang


dibutuhkan

1). Tenaga Pengendali

- keahlian : minimal SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas)


atau sederajat dan berpengalaman

- tugasnya : - menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan


- mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan;
- memberikan petunjuk cara pengerjaan yang benar
untuk setiap tahapan pekerjaan, termasuk mengatur dosis
pupuk anorganik yang disesuaikan dengan jenis tanaman
yang akan dipupuk.

2). Tenaga Penyiram

- Bila menggunakan mobil tanki dibutuhkan 1 (satu) orang pengemudi dan


2 (dua)
orang untuk penyemprot
air
- Bila menggunakan peralatan lainnya jumlah tenaga kerja disesuaikan
dengan areal yang akan dikerjakan

3). Tenaga Pendangir dan penyiang : - tenaga


kerja kasar yang
berpengalaman

4). Tenaga Pemangkas Tanaman :


- tenaga kerja dengan berpengalaman Pangkas Tanaman

5). Tenaga Pemupuk/penyemprot hama dan penyakit


- tenaga kerja kasar dengan pengalaman memupuk tanaman/ memberi
pestisida, fungisida, insektisida
- tenaga lulusan SPMP atau sederajat dan berpengalaman.

26
2.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan

1). Penyiraman

(1). Peralatan yang dipergunakan :


- Mobil tangki air
- Slang air
- Ceret siram
- Ember
- Peralatan pengaman lalu-lintas
- Pakaian seragam yang berwama mencolok dan menggunakan topi.

(2). Bahan
- Air yang bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
- Jumlah air yang dibutuhkan ; untuk pohon : + 10 l/
pohon untuk semak
2 : + 5 l/pohon untuk rumput/penutup
tanah + 5 l/m

2). Pendangiran dan penyiangan

Pendangiran dan penyiangan dilakukan minimal 1 bulan sekali


dengan peralatan : - Garpu tanah
- Sekop
- Serok taman Cangkul
- Kereta dorong untuk mengangkut sampah
- Sapu lidi
- Peralatan pengaman lalu-lintas
- Pakaian seragam dengan warna mencolok
dan menggunakan topi.

27
3). Pemangkasan

Jadwal pemangkasan untuk setiap jenis tanaman tidak sama dan disesuaikan
dengan proporsi bentuk tanaman yang diharapkan (sesuai dengan rencana).

Peralatan : - Gergaji dahan


- Gunting
rumput
- Gunting
ranting
-
Golok/sabit
- Tali
tambang
- Karung untuk pengumpul sampah
- Kereta
dorong
- Peralatan pengaman lalu-lintas
- Sapu
lidi
- Pakaian seragam dengan warna mencolok dan
menggunakan topi.

Bahan : tidak diperlukan


bahan

4). Pemupukan

Pemberian pupuk terhadap tanaman perlu ada kesesuaian antara jenis


tanaman dengan jenis pupuk dan dosis yang perlu diberikan disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman

28
Peralatan : - Cerek siram
- Ember
- Cangkul
- Sekop
- Alat penyemprot
- Peralatan pengaman lalu-Iintas
- Tongkat pelubang tanah
- Pakaian seragam dengan warna mencolok dan
menggunakan topi.Bahan :

Pupuk organik : pupuk hewan temak yang telah matang (+ 6


bulan). Pupuk ini arus bersih dad rumput liar
atau tanaman liar lainnya.

Pupuk anorganik : Jenis pupuknya adalah NPK atau TSP dengan


dosis untuk pohon 25 gram/pohon, untuk
perdu/semak 2 , 5 gram/pohon untuk rumput 2 . 5
g
2
ram per M
(Urea).

5). Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit

Peralatan :
- Alat penyemprot hama
- Masker
- Sarung tangan
- Kaca mata
- Pakaian seragam dengan wama mencolok dan menggunakan
topi.

6). Penggantian Tanaman I Penyulaman

Peralatan : - Garpu tanah


- Sekop
- Serok taman
- Cangkul
- Kereta dorong
- Peralatan pengaman lalu-Iintas
- Linggis, alat pemotong, sapu lidi
- Pakaian seragam dengan warna mencolok clan
menggunakan topi.

Bahan : - Tanaman
pengganti
- Tanah subur (top soil)
- Pupuk kandang/ pupuk anorganik
- Penopang tanaman (Bambu, kayu atau besi)
- Tali

29
PASAL 3
CARA PENGERJAAN

3.1. Jenis Pemeliharaan

Untuk dapat menentukan tahapan dan jadwal pemeliharaan terhadap tanaman


lansekap jalan, perlu diadakan pengamatan/evaluasi terhadap kondisi
tanaman yang tumbuh di lokasi yang akan ditangani pemeliharaan lansekap jalan
antara lain

Jenis Pemeliharaan Kondisi Tanaman Jenis Tanaman

o Pasca Tanam - 3 - Baru ditanam Pohon, semak


bulan dihitung sejak (masa rumput/penut
selesai pertumbuhan). up
penanaman. tanah.

o Pemeliharaan Rutin - Tanaman yang ohon, semak Penutup


ada (tanaman tanah/ rumput.
lama dan
tanaman baru

3.2. Pelaksanaan Pekerjaan


Pemeliharaan

1) Pemeliharaan Pasca Tanam

Pekerjaan pemeliharaan pasca tanam meliputi pekerjaan pemangkasan dahan


yang kering/mati, penggemburan tanah dan membersihkan tanaman/rumput
liar di sekitar tanaman pokok, perbaikan saluran-saluran yang tererosi,
penggunaan fasilitas perlindungan bagi tanaman,
memperbaiki/mengganti daerah-daerah di mana lempengan rumput
tidak tumbuh dengan balk dan penggantian tanaman yang mati serta
penyiraman secara teratur sampai tanaman tumbuh dengan subur. Secara
terinci jadwal pemeliharaan pasca tanam dapat dilihat pada tabel 1.

30
yebabkan terjadinya erosi/longsor.
3) Cara Pemangkasan :

(a) Pohon/perdu dan semak.

0
- Dilakukan miring (45 ) dan rata agar air
hujan tidak tergenang dan dapat mengakibatkan
pembusukan batang.

- Arah memangkas dari bawah ke atas, dan setelah tanaman


dipangkas sebaiknya dilakukan pemupukan agar tunas yang baru
dapat terbentuk kembali.

(b) Rumput

- Dipangkas dengan ketinggian/tebal rumput + 5 cm dari


permukaan tanah.

- Untuk perapihan rumput pada daerah tepi dilakukan


pengetrekan dengan alat cangkul kecil atau gunting rumput.

31
4) Cara Pemupukan :

(a) Diberi dengan cara menabur pada tanah yang telah didangir sedalam 15 -
20 cm di sekeliling batang pohon selebar diameter tajuk, kemudian
pupuk ditutup tanah kembali dan disiram dengan air agar cepat larut.

(b) Pupuk kandang diberikan dengan ditaburkan di tanah kemudian


dicampur dengan tanah subur (top soil).

(c) Cara lain pemupukan dengan pupuk anorganik yaitu campuran pupuk
dengan air yang kemudian disiramkan di sekeliling perakaran tanaman,
sedangkan untuk pupuk daun disemprotkan pada daun.

(d) Pemakaian pupuk dilaksanakan minimal 1 bulan setelah


penanaman dan setelahnya dilakukan minimal 1 bulan sekali.

5) Cara Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit :

(a) Pemberantasan hama dilakukan dengan insektisida secara berulang-


ulang tiap 1 minggu sekali, sampai tanaman bebas dari hama yang
menyerang. Apabila serangan cukup berat, penyemprotan dapat dilakukan
2 kali seminggu.

(b) Untuk pemberantasan penyakit tanaman, digunakan fungisida


tiap 1 (satu) minggu sekali. Apabila cukup parah sebaiknya tanaman
dibongkar dan bekas lubang tanaman dibiarkan terbuka dan disinari
matahan untuk beberapa lama, baru ditanam kembali.

32
Apabila serangan bersama-sama, dapat dilakukan penyemprotan secara
berganti- ganti menggunakan insektisida dan fungisida, atau dapat
keduanya dicampur pada pemakaiannya. Penyemprotan jangan dilakukan
pada waktu matahari bersinar dengan terik karena dapat menimbulkan
terbakamya daun. Usahakan agar penyemprotan merata pada seluruh
bagian tanaman.

Hama perusak tanaman yang dapat diberantas oleh pestisida


digolongkan :

- Hama perusak akar; nematoda, larva kumbang, larva lalat, kepik


akar, kutu akar, rayap dan semut.
- Hama perusak batang/cabang ; binatang
pengerek, tikus.
- Hama perusak daun; bangsa ulat, kumbang, belalang, thrips,
kutu tumbuh- tumbuhan, kepik, sikeda dan tungau.
- Hama perusak buah; binatang pengerek buah,
kepik, tikus.

33
6) Cara Penggantian Tanaman :

(a) Tanaman yang mati atau rusak dicabut kemudian siapkan lubang
tanaman dengan ukuran :

- pohon, l m u l m × l
m
- semak, 60cm × 40cm u panjang
(m')

34
Isi lubang dengan media tanam dengan komposisi tanah subur dan pupuk
kandang dengan perbandingan = 3 : 2 , masukkan tanaman pengganti
secara hati-hati, setelah kaleng atau plastik pembungkus tanaman dibuka dan
dibuang keluar lokasi. Kemudian media tanam dipadatkan

Untuk menjaga agar perakaran tanaman tidak patah, perlu ditunjang dengan
bambu penahan (steger) sampai pohon tumbuh dengan baik

(b) Untuk penggantian rumput dilakukan setelah area dibersihkan


dan rumput yang mati dan tanahnya digemburkan lalu dicampur
dengan tanah subur dan upuk urea dengan komposisi 2 : 1.

Rumput yang digunakan dapat berbentuk gebalan/ lempengan,


tunas atau biji. setelah selesai penanaman perlu dilakukan penyiraman
dengan jumlah air yang dibutuhkan :
- Untuk pohon : +U 10
l/pohon
- Untuk semak : +U 5
l/pohon
- Untuk rumput /penutup tanah : +
2
5 l/m

3.3. Kapasitas Tenaga Kerja Pemeliharaan

Kapasitas kerja dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman


lansekap jalan dapat dilihat pada tabel berikut :

35
PASAL IV JADWAL
PEMELIHARAAN

4.1. Pemeliharaan Pasca Tanam

Pemeliharaan pasca tanam dilakukan sejak selesai penanaman tanaman lansekap jalan
dan berlangsung minimal selama 3 (tiga) bulan. Pemeliharaan ini merupakan
pemeliharaan selama masa tumbuh dan dilakukan secara intensif dengan
memperhatikan jenis tanamannya. Setiap jenis tanaman mempunyai perlakukan
penanganan yang berbeda dan untuk memberikan kemudahan, jadwal
pemeliharaan dibedakan menurut pembagian sebagai berikut :
- Jenis Tanaman Pohon
- Jenis Tanaman Semak/Perdu
- Jenis Tanaman penutup tanah/
rumput.

4.2. Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan Rutin pada lansekap jalan dilakukan balk pada tanaman lama yang sudah
ada maupun merupakan kegiatan lanjutan setelah selesai pemeliharaan pasca tanam.
Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dengan tahapan dan jadwal kegiatan

36

Anda mungkin juga menyukai