SYAMSINAR SYAM
2110147
Skripsi
Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk mencapai gelar serjana keperawatan
SYAMSINAR SYAM
2110147
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Key words :
Advance age, Pain, Rheumatoid artritis, Gymnastics elderly
References : 22 (2004-2013)
vi
KATA PENGANTAR
tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari
berbagi pihak, baik secara moril maupun materil. Olehnya itu, penulis
Ibunda tercinta Hj.Khalipa Nurung atas segala Doa, kasih sayang, dan
2. Ibu Hj. Hasniaty AG. S.Kp., M.Kep., selaku Ketua Sekolah Tinggi
vii
3. Bapak Akbar Harisa, S.Kep., NS., PMNC, MN., selaku pembimbing
pelaksanaan seminar.
skripsi ini.
viii
10. Seluruh teman-teman seperjuangan penulis di STIK GIA khususnya
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
Penulis
SYAMSINAR SYAM
( 2110147 )
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
E. Hipotesis Penelitian....................................................... 6
x
D. Tinjauan Umum tentang Senam Lansia ....................... 23
B. Pembahasan .................................................................. 43
A. Kesimpulan .................................................................. 48
B. Saran ........................................................................... 49
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi lanjut usia yang memang telah terjadi penurunan pada fungsi
olahraga yang aman untuk tubuh agar tidak terjadi cedera yaitu salah
1
2
terlalu berat, cukup dengan gerakan pelan dan dapat diikuti oleh
organ, tetapi tidak harus menimbulkan penyakit oleh karena usia lanjut
Masalah yang paling sering dialami oleh lanjut usia adalah masalah
dari sekian banyak jenis penyakit yang sering dijumpai pada lanjut
usia.12
dengan struktur dan jumlah penduduk usia lanjut setelah Cina, India,
tidak nyeri dan 13,33% lansia mempunyai skala nyeri 1 atau skala
nyeri ringan. Hal ini jelas terlihat bahwa senam lansia memiliki
Staf Panti, bahwa di Panti Sosial Tresna Werdha banyak lansia yang
B. Rumusan Masalah
Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Gowa.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
penelitian.
6
E. Hipotesis Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
alami. Ini di mulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
mahluk hidup. 3
tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah-laku yang
dapat di ramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka
bertahap. 1
7
8
Meliputi :
a. Keturunan
b. Nutrisi : makanan
c. Status kesehatan
d. Pengalaman hidup
e. Lingkungan
f. Stress
Meliputi :
59 tahun.
sebagai berikut :
a. Perubahan fisik :
1) Sistem Indra
b) Sistem pendengaran
c) Sistem integumen
2) Sistem Musculoskeletal
5) Sistem perkemihan
6) Sistem Saraf
7) Sistem Reproduksi.1
b. Perubahan Kognitif
2) IQ (intelektual quocient)
6) Kebijaksanaan (wisdom)
7) Kinerja (performance)
8) Motivasi
c. Perubahan spiritual
tersebut.1
a) Mudah Jatuh.
b) Mudah lelah
c) Gangguan kardiovaskuler
d) Palpitasi
e) Edema kaki
2) Gagal jantung
3) Kekuarangan vitamin B
5) Penyakit ginjal
3) Keluhan pusing
1) Prebiospi
1. Definisi Nyeri
penyakit manapun.4
2. Fisiologi nyeri
3. Klasifikasi nyeri
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik
d. Nyeri psikogenik
nyeri yang tidak diketahui secara fisik, nyeri ini biasanya timbul
lain :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Kebudayaan
d. Makna nyeri
f. Perhatian
g. Ansietas (kecemasan)
h. Keletihan
i. Pengalaman sebelumnya
meliputi :
paling hebat.
Dalam hal ini, pasien menilai nyeri dengan skala 0 sampai 10.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nyeri hebat
mampu.
19
No RESPON 4 3 2 1 0
1 Perhatian Hampir Lebih Sebagian Sedikit Tidak ada
semuanya memperhatikan perhatian pada perhatian pada perhatian
tertuju pada nyeri, sangat nyeri, mudah nyeri, mudah pada nyeri,
nyeri, sangat sulit dialihkan dialihkan dialihkan sangat
sulit dialihkan mudah
dialihkan
2 Anxietas Sangat Tegang, mudah Agak tegang, Sedikit tegang, Tidak
tegang, mudah marah, kawatir mudah marah, mudah marah, tegang,
marah, kawatir kawatir tidak
khawatir kawatir
3 Verbal Ada nyeri yang Ada nyeri hebat Agak nyeri Sedikit nyeri Tidak ada
sangat hebat nyeri
4 Perspirasi Perspirasi Ada perspirasi, Ada perspirasi, Sedikit Perspirasi
sangat jelas jelas lembab, sedikit lembab perspirasi, normal
dingin sedikit lembab
5 Suara Berteriak atau Merintih dengan Merintih Mengeluhdeng Berbicara
menangis keras dengan lembut an dengkuran dengan
tersedu lembut tekanan
normal
6 Nausea Muntah Mengatakan Merasa sakit Merasa mual Tidak
ingin muntah perut merasa
mual
7 Ketegangan Kaku, dengan Kaku, tekanan Agak kaku, Sedikit kaku, Rileks, tidak
otot tekanan ringan kuat serasa tekanan kuat, tekanan yang kaku, tidak
terasa sakit, sakit, tegang terasa sakit, sangat kuat tegang
sangat tegang agak tegang terasa sakit,
sedikit tegang
8 Interaksi Menghindari Sedikit Percakapan Percakapan Komunikasi
sosial percakapan komunikasi, baik, sedikit baik, perhatian normal
dan kontak lebih fokus pada fokus pada menurun
sosial nyeri nyeri
9 Ekspresi Bermuka Kening Kening Sedikit Tidak
wajah masam, mulut mengerut, mulut mengerut, mengerut mengerut
dan gigi dan gigi mulut dan gigi
terkatup rapat, terkatup, tdk tdk terkatup
menggeretak menggeretak
10 Aktivitas Tidak mampu Hanya mampu Fleksi dan Fleksi dan Fleksi dan
persendian menggerakkan menggerakkan ekstensi sakit, ekstensi tidak ekstensi
jari sedikit sedikit maksimal normal
tangan/kaki, persendian, mengganggu
persendian, mengganggu aktifitas
tak dpt aktifitas
beraktifitas
Keterangan :
menyebabkan disabiliti. 7
secara antigenik. 5
21
faktor risiko utama, yaitu usia dan jenis kelamin wanita. Sendi
3. Menifestasi klinis
orang pada umumnya merasa sakit ketika penyakit ini aktif ini
Satu kriteria untuk diagnosis, yakni kekakuan pada pagi hari yang
membaik.
mentega dan krim yang kaya lemak jenuh harus dihindari karena
dan pembengkakan.21
Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan tetap
teratur. 13
intensitas tertentu. 9
d. Kekuatan Otot
f. Kelenturan
g. Komposisi Tubuh
oleh lansia. Semakin tidak aktif lansia mengikuti senam lansia nyeri
seminggu sekali.13
a. Tahap Pemanasan
26
jantung.
bahu) 2x8
bahu) 2x8
bahu) 2x8
bahu) 2x8
bahu ) 2x8
bahu ) 1x8
1x8
12) Tekan antar telapak tangan (tangan seja bjar dada atas)
1x8
27
1x8
14) Buka dan remas jari tangan (gerakan peras santan) 2x8
16) Tepuk punggung tangan kiri (tangan sejajar dada atas) 1x8
1x8
1x8
19) Tepuk punggung lengan kiri (tangan sejajar dada atas) 1x8
20) Tepuk punggung bahu kiri (tangan sejajar dada atas) 1x8
2x8
tempat )
c. Tahap Pendinginan
1x8
28
1x8
1x8
6) Tarik dan tahan napas (tangan kiri naik keatas kepala) 1x8
Reumatoid
susunan saraf dan jaringan lain, hingga tubuh “mati” sedikit demi
bahwa ada berbagai penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia.18
29
Salah satu penyakit yang sering dijumpai lanjut usia adalah gangguan
sendi sebagai salah satu akibat awal dari gerak yang terbatas. Sekali
maupun sendi) tidak akan sakit, tidak berlaku pada artritis. Jika anda
muncul.16
yang akan membantu tubuh tetap lentur dan juga memperkuat otot
Senam lansia berlangsung sekitar 15–30 menit dan terdiri dari tiga
lansia memiliki skala nyeri 0 atau tidak nyeri dan 13,33% lansia
mempunyai skala nyeri 1 atau skala nyeri ringan. Hal ini jelas terlihat
Kerangka Teori
Senam Lansia
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual
berikut :.
Perubahan Nyeri
Senam Lansia
Lutut pada Lansia
yang mengalami
Artritis reumatoid
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Arah Penghubung
32
33
B. Defenisi Operasional
Dependen
2. Perubahan Nyeri yang 1 – 10 : Nyeri Interval
Nyeri lutut dirasakan lansia Minimal
pada lansia 11 -20 : Nyeri
pada bagian
yang Ringan
persendian yang
mengalami 21-30 : Nyeri
mengalami
artritis Sedang
artritis reumatoid
reumatoid 31-40 : Nyeri
Berat
34
C. Desain Penelitian
reumatoid.
KA : Kelompok Kasus
KB : Kelompok kontrol
lansia
X : Intervensi
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
kontrol.
F. Instumen Penelitian
penelitian ini dirancang oleh peneliti sesuai dengan literatur yang ada.
G. Pengumpulan Data
1. Data primer
2. Data sekunder
H. Pengolahan Data
berikut :
c. Tabulasi
1. Analisa Univariat
diteliti.
2. Analisa Bivariat
J. Etika Penelitian
meliputi :
3. Confedentiality (Kerahasiaan)
39
40
A. Hasil Penelitian
lutut. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, maka hasil penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pre test senam lansia
di PSTW Gau Mabaji Kabupaten Gowa
KELOMPOK RESPONDEDN
TOTAL
TINGKAT NYERI KONTROL KASUS
n % n % n %
Nyeri Minimal 0 0 0 0 0 0
Nyeri Ringan 1 10% 2 20% 3 15%
Nyeri Sedang 7 70% 7 70% 14 70%
Nyeri Berat 2 20% 1 10% 3 15%
Total 10 100% 10 100% 20 100%
Sumber : Data Primer, 2014
nyeri minimal.
41
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Post test Senam lansia
di PSTW Gau Mabaji Kabupaten Gowa
KELOMPOK RESPONDEDN
TOTAL
TINGKAT NYERI KONTROL KASUS
n % n % n %
Nyeri Minimal 0 0 3 30% 3 15%
Nyeri Ringan 1 10% 5 50% 6 30%
Nyeri Sedang 6 60% 2 20% 8 40%
Nyeri Berat 3 30% 0 0% 3 15%
Total 10 100% 10 100% 20 100%
dan tidak ada lagi yang mengalami nyeri berat pada post test
senam lansia.
42
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.3
Pengaruh Pemberian Senam Lansia Terhadap Perubahan Nyeri
Lutut Pada Lansia Yang Mengalami Artritis Reumatoid
di PSTW Gau Mabaji Gowa
KELOMPOK PERLAKUAN p
KONTROL KASUS value
TINGKAT NYERI
Pre test Post test Pre test Post test
n % n % n % n %
NYERI MINIMAL 0 0% 0 0% 0 0% 3 30% 0,016
NYERI RINGAN 1 10% 1 10% 2 20% 5 50%
NYERI SEDANG 7 70% 6 60% 7 70% 2 20%
NYERI BERAT 2 20% 3 30% 1 10% 0 0%
Sumber : Data Primer, 2014
(20%) dan pada saat post test responden kelompok kontrol yang
sedang 7 (70%) dan nyeri berat 1 (10%). Dan pada saat post test
sedang 2 (20%) dan tidak ada lagi yang mengalami nyeri berat 0
(0%).
43
B. Pembahasan
1. Kontrol
Kabupaten Gowa.
2. Kasus
ringan, dan dari nyeri ringan menjadi nyeri yang minimal karena
kecil dari nilai α=0,05. Dari analisa tersebut dapat diartikan bahwa
46
Gowa.
Senam lansia berlangsung sekitar 15–30 menit dan terdiri dari tiga
(Suharjono, 2013).
lansia dan mencegah timbulnya nyeri lutut pada lansia. Hal ini
A. Kesimpulan
bahwa :
(30%), nyeri ringan 1 responden (10%) dan tidak ada nyeri minimal
48
49
3. Berdasarkan hasil uji T-test diperoleh nilai hitung p= 0,016 dari nilai
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
7. Fatimah, (2010), Merawat Manusia Lanjut Usia, Cv. Trans Info Media,
Tim, Jakarta.
10. Hamid A, (2010), Artikel Kementerian Sosial RI, Penduduk Lanjut Usia
di indonesia & masalah kesejahteraannya, jakarta,
http://www.kemsos.go.id/, (online) diakses 22 Mei 2014
13. Ira S., (2012), Gerakan Senam Lanjut Usia (online), http://
bidankudelima.blogspot.com/2012/01/gerakan senam lansia. Html/diakses 23 Mei
2014
15. Mubarak W.I, dkk., (2008), Kebutuhan Dasar Manusia, EGC, Jakarta.
16. Millar A.L., (2013), Program Olaraga:Artritis, PT. Citra Aji Parama, Yogyakarta.
17. Naga S.S., (2012), Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam, Diva Pres,
Jogjakarta.
18. Nugroho W., (2012), Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi 3.EGC.Jakarta
19. Prasetyo S.N., (2010), Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri, Edisi
Pertama. Gaha Ilmu. Yogyakarta.
Lampiran 1
Kepada
Yth. Bapak/Ibu
Di
Dengan hormat
Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini. Mahasiswa program
Studi S1 Keperawatan STIK GIA Makassar :
Nim : 2110147
Peneliti,
Syamsinar Syam
2110147
53
Lampiran 2
Nama :
Alamat :
Artritis Reumatoid”
mestinya.
Respoden
(........................................)
54
Lampiran 3
LEMBARAN KUISIONER
Mabaji Kab.Gowa
Tanggal penelitian :
Nama :
Umur :
Petunjuk
sesuai
Data demografi
1. Jenis kelamin :
1) laki-laki
2) perempuan
55
2. Pendidikan :
1) Tdk Sekolah
2) SD
3) SMP
4) SMA
1) Rematik
2) Hipertensi
3) DM DM
4) Lainnya
1) ≥ 6 bulan
2) ≥ 1 bulan
3) ≥ 1minggu
1) Siang hari
2) Pagi hari
3) Malam hari
1) Istirahat
2) Mengkomsumsi obat
3) Melakukan aktivitas
56
Lampiran 4
Petunjuk :
Berilah tanda Cecklist (√) sesuai dengan skala nyeri seperti pada tabel
skala tingkatan nyeri.
Anxietas klien
2
tentang nyeri
Verbalisasi
3 klien tentang
nyeri
4 Perspirasi
5 Suara
6 Nausea
Ketegangan
7
otot
8 Interaksi sosial
9 Ekspresi wajah
Aktifitas
10
persendian
Total
57
Lampiran 5
Petunjuk :
Berilah tanda Cecklist (√) sesuai dengan skala nyeri seperti pada tabel
skala tingkatan nyeri.
Anxietas klien
2
tentang nyeri
Verbalisasi
3 klien tentang
nyeri
4 Perspirasi
5 Suara
6 Nausea
Ketegangan
7
otot
8 Interaksi sosial
9 Ekspresi wajah
Aktifitas
10
persendian
Total
58
Lampiran 6
Tahap Pemanasan
1x8
Tahap Pendinginan
kepala) 1x8
Master Tabel
Keterangan
Tingkatan Nyeri Kelompok Responden Jenis Kelamin Pendidikan
1 = Nyeri Minimal 1 = Kelompok Kasus 1 = Laki-laki 1= Tdk sekolah
2 = Nyeri Ringan 2 = Kelompok kontrol 2 = Perempuan 2= SD
3 = Nyeri Sedang 3= SMP
4 = Nyeri Berat 4= SMA
Lampiran 8 SPSS
KELOMPOK KASUS
Statistics
N Valid 10 10
Missing 0 0
Frequency Table
Sebelum senam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pie Chart
63
Setelah senam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid nyeri minimal 3 30.0 30.0 30.0
nyeri ringan 5 50.0 50.0 80.0
nyeri sedang 2 20.0 20.0 100.0
Pie Chart
T-Test
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum senam & setelah
10 .504 .137
senam
64
Paired Differences
95% Confidence Interval
KELOMPOK KONTROL
Statistics
Missing 0 0
Frequency Table
sebelum senam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid nyeri ringan 1 10.0 10.0 10.0
nyeri sedang 7 70.0 70.0 80.0
nyeri berat 2 20.0 20.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Pie Chart
setelah senam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid nyeri ringan 1 10.0 10.0 10.0
Pie Chart
66
T-Test
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum senam & setelah senam 10 .867 .001
Paired Differences
HASIL
Frequencies
Statistics
sebelum senam
N Valid 20
Missing 0
sebelum senam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
FREQUENCIES VARIABLES=setelah
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
68
Frequencies
Statistics
setelah senam
N Valid 20
Missing 0
setelah senam
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
T-Test
N Correlation Sig.
Paired Differences
BULAN
URAIAN KEGIATAN FEBRUARI APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi dan
Justifikasi Masalah
Penyusunan
proposal
Seminar Proposal
Perbaikan Seminar
Proposal
Pengumpulan data
Pengolahan Data dan
Analisa Data
Seminar Hasil
Penelitian
Perbaikan Hasil
Publikasi
49