Dosen Pengampu :
Drs. Jhonson, M.Si.
Putri Sari Silaban, S.E., M.Si.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentargetan Nilai Tukar................................................................................................ 3
2.2 Pentargetan Besaran Moneter....................................................................................... 4
2.3 Pentargetan Inflasi........................................................................................................ 5
2.4 Strategi Kebijakan Moneter.......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui seperti apa dan bagaimana pentargetan nilai tugar.
2. Mengetahui tentang pentargetan besaran moneter.
3. Mengetahui tentang pertargetan inflasi.
4. Mengetahui bagaimana strategi kebijakan moneter.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 . PENTARGETAN NILAI TUKAR
Pentargetan nilai tukar (exchange rate targeting) mengacu pada keyakinan bahwa
nilai tukarlah yang paling berperan dalam pencapaian sasaran akhir kebijakan moneter. Untuk
alasan itu, bank sentral fokus pada upaya pentargetan nilai tukar sebagai sasaran antara untuk
mencapai sasaran akhir kebijakan moneter. Strategi ini diterapkan di negara-negara yang
perekonomiannya relatif kecil tapi relatif terbuka seperti Singapura dan Belanda.
Warjiyo (2004:15) menyatakan bahwa penerapan strategi ini ada tiga alternatif yang
dapat dipilih, yaitu: (1) menetapkan nilai mata uang domestik terhadap harga komoditas
tertentu yang diakui secara internasional, seperti emas (standar emas), (2) menetapkan nilai
mata uang domestik terhadap mata uang negara-negara industri yang tingkat inflasinya
rendah, (3) menyesuaikan nilai mata uang domestik terhadap mata uang negara asing tertentu
ketika perubahan nilai mata uang diperkenankan sejalan dengan perbedaan laju inflasi di
antara kedua negara.
Ada beberapa kelebihan pentargetan nilai tukar, antara lain (Utari, 2014):
1. Pentargetan nilai tukar dapat meredam inflasi yang bersumber dari perubahan harga
barang-barang impor.
2. Pentargetan ini dapat mengarahkan ekspektasi masyarakat terhadap tingkat inflasi.
3. Pentargetan nilai tukar merupakan kerangka kebijakan moneter dengan pendekatan rules
(aturan yang baku), sehingga dapat mendisiplinkan pelaksanaan kebijakan moneter.
4. Kerangka ini sangat sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami oleh masyarakat
Meskipun demikian, pentargetan ini juga memiliki sejumlah kelemahan-kelemahan,
antara lain (Utari, 2014):
1. Jika perekonomian suatu negara sangat terbuka dan mobilitas modal luar negeri sangat
tinggi, maka kebijakan moneter tidak bisa dilakukan secara independen,
2. Perubahan struktural yang terjadi di negara tertentu akan ditransmisikan atau berdampak
secara langsung pada stabilitas perekonomian dalam negeri,
3. Pentargetan nilai tukar sangat rentan terhadap tindakan spekulasi pemegang uang
domestik, misalnya uang rupiah.
Kelemahan-kelemahan tersebut menyebabkan pentargetan ini kurang diminati dan tidak
menjadi pilihan utama bagi bank sentral dalam kerangka kebijakan moneternya, bahkan
sebagian besarbank sentral termasuk BI meninggalkan dan menggantinya dengan pentargetan
besaran moneter.
3.1 KESIMPULAN
Pentargetan nilai tukar (exchange rate targeting) mengacu pada keyakinan bahwa nilai
tukarlah yang paling berperan dalam pencapaian sasaran akhir kebijakan moneter.
Pentargetan besaran moneter biasa juga disebut pengendalian uang beredar (monetary
targeting). Pentargetan ini berpandangan bahwa terdapat hubungan yang stabil antara besaran
moneter (M0, M1, dan M2.)
Inflation targeting (target inflasi), Target inflasi merupakan strategi kebijakan dengan
mengumumkan kepada publik mengenai target inflasi jangka menengah dan komitmen
bank sentral untuk mencapai stabilitas harga sebagai tujuan jangka panjang kebijakan
moneter.
Bank sentral yang menerapkan pentargetan ini tidak menetapkan target secara jelas
tetapi tetap memberikan perhatian pada tujuan akhir yang akan dicapai. Meskipun demikian,
bank sentral tetap memberikan perhatian dan kemitmen untuk tujuan akhir kebijakan
moneter, yaitu inflasi yang rendah dan stabil.
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya yang
mana pembuatan makalah ini untuk menambah wawasan kita tentang masalah Kerangka
Strategi Kebijakan Moneter. Dan jika ada kekurangan dalam penulisan makalah ini dimohon
kritikannya karena tidak ada manusia yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Halim dan Masyhuri, Abd Kadir. 2003. Inflation Targeting Sebagai Kerangka
Kerja Alternatif Bagi Kebijakan Moneter.
Bernanke, B.S, Laubach, T., Mishkin, F.S., Posen, A.S.,1999. Inflation Targeting: Lesson
From the International Experience. New Jersey: Princeton University Press.