Anda di halaman 1dari 7

(2019)

Jurnal Bahasa Indonesia Anak Usia Dini

Studi Pendidikan

Pengaruh Metode Sosialisasi Nilai Pada Karakter Independen Dan Tanggung Jawab Pada Anak
Usia Dini di TK Xaverius 1 Kota Jambi

Tumewa Pangaribuan •• Affan Yusra

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Jambi Departemen


Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi

Info Artikel Abstrak

Diterima September 2019


Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan penggunaan metode sosialisasi nilai dengan karakteristik
Diterima Oktober 2019
independen dan tanggung jawab anak-anak TK 1 Xaverius 1 Kota Jambi. 2) Menjelaskan perbedaan antara
Diterbitkan November 2019
kelas kontrol tanpa menggunakan metode dengan kelas eksperimen menggunakan metode sosialisasi nilai
pada kemandirian dan tanggung jawab anak-anak di TK Xaverius 1 Kota Jambi. Sedangkan alat yang
Kata kunci: digunakan dalam penelitian adalah skala pencapaian perkembangan anak. Jenis penelitian yang digunakan
Metode sosialisasi nilai-nilai, dalam penelitian ini adalah menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan desain Acak PretestPosttest
karakter independen,
Kelompok Kontrol dengan tingkat 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan 0,170 lebih kecil dari <0,05, dapat
tanggung jawab
disimpulkan bahwa Ha diterima.

© 2019 Universitas Negeri Semarang

• Penulis yang sesuai: ISSN 2476-9584


Universitas Jambi
E-mail: tumewa.pangaribuan@unja.ac.id , Affan15yusra@unja.ac.id

1 IJECES 8 (2)
Tumewa Pangaribuan, Affan Yusra / Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia 8 (2)
(2019)

PENGANTAR upaya untuk menciptakan anak-anak berkualitas lebih baik.


Anak adalah potensi untuk menumbuhkan suatu bangsa Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan
di masa depan yang memiliki sifat dan karakteristik khusus. penggunaan metode sosialisasi nilai dengan karakteristik
Kekhasan ini terletak pada sikap dan perilakunya dalam memahami independen dan tanggung jawab anak-anak TK Xaverius 1
dunia yang harus dia hadapi. Keluarga sebagai lingkungan terkecil Kota Jambi dan untuk menggambarkan perbedaan
dan terdekat seorang anak menentukan bagaimana orang tersebut pengaruh antara kelas kontrol tanpa menggunakan metode
dapat menjalankan perannya sebagai individu atau makhluk sosial dengan kelas eksperimen dengan menggunakan nilai.
dengan baik. Keluarga adalah pertama kalinya seseorang metode sosialisasi tentang kemandirian dan tanggung
mengetahui kasih sayang, nilai-nilai kemanusiaan, dan jawab
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, keluarga anak-anak di TK Xaverius 1 Kota Jambi.
sebagai institusi pertama dan terpenting yang bertanggung jawab
untuk sosialisasi nilai-nilai anak, harus menjadi dasar untuk
pembentukan karakter anak-anak, sebagai modal kehidupan di Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Jannah
masa dewasa. Idealnya sebuah keluarga adalah sistem di mana ada (2012) mengenai bentuk pengasuhan dalam menanamkan
pembagian cinta, rasa hormat, dan tanggung jawab. perilaku moral pada anak-anak di Kabupaten Ampek Angkek
pada anak usia 4-6 tahun menemukan bahwa orang tua yang
menerapkan bentuk pengasuhan otoriter dapat menyebabkan
kesulitan untuk anak-anak untuk bersosialisasi. Orang tua yang
Untuk mewujudkan sumber daya karakter itu tidak menerapkan pola asuh demokrasi menunjukkan perilaku moral
mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Keluarga tidak yang baik sesuai dengan harapan. Bentuk pengasuhan yang
bisa memainkan perannya sendiri, karena dengan permisif tidak tepat untuk menanamkan perilaku moral pada
bertambahnya usia juga menambah ruang lingkup lingkungan anak-anak, karena kurangnya menanamkan nilai-nilai etika
yang dimasuki anak usia dini. Hal ini didukung oleh hasil moral. Dengan demikian, meningkatkan kualitas perawatan juga
penelitian oleh Subianto (2013) dan Meriyati (2016) yang dapat meningkatkan metode sosialisasi nilai-nilai kepada
menyatakan bahwa pembentukan karakter anak juga harus anak-anak.
melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pada usia
sekolah, lingkungan sekolah yang dimaksud adalah pendidikan
sekolah yang formal Berdasarkan hasil penelitian Nisak, Ekosiswoyo,
& Fakhruddin (2012) melakukan penelitian berjudul
sekolah pendidikan. "Parenting Parents in menanamkan Disiplin Anak (Studi
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa ada Kasus pada Keluarga Buruh Pabrik)
perbedaan kualitas anak berdasarkan partisipasi anak di Kecamatan Patemon dari

dalam pendidikan sekolah. Menurut Kecamatan Gunungpati Kota Semarang) "pada anak usia
untuk Rao (2010), anak-anak sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya
Partisipasi dalam pendidikan sekolah dapat meningkatkan kualitas pengasuhan berperan penting dalam menanamkan disiplin
perkembangan mereka. Anak-anak yang menghadiri pendidikan pada anak. Upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam
sekolah memiliki kualitas perkembangan yang lebih baik dibandingkan menanamkan disiplin anak, yaitu: memberikan contoh diri,
dengan anak-anak yang tidak hadir menyediakan pendidikan agama, mengajarkan nilai-nilai moral,
sekolah pendidikan. Pendidikan tanggung jawab pelatihan.
lembaga diharapkan dapat membantu keluarga dalam
mensosialisasikan nilai karakter anak dalam upaya
menghasilkan anak karakter. Ini diperkuat oleh METODE PENELITIAN
kebijakan pemerintah untuk mensosialisasikan nilai-nilai
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
karakter pada anak-anak melalui penerapan pendidikan
ini adalah menggunakan desain kuasi eksperimental dengan
karakter dalam kegiatan belajar. Amalia dan Martani
Desain Acak Kelompok Pretest-Posttest. Desain eksperimental
(2013) juga menekankan bahwa peningkatan kualitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
anak menjadi karakter dapat dicapai jika anak juga
eksperimental model Quasi Experiment, dengan desain
mendapatkan pendidikan karakter di lingkungan
penelitian pre dan post-test. Desain eksperimental adalah
sekolah.
desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak
bisa
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel eksternal
Mengingat masih ada studi terbatas yang
pengaruh itu perilaku seorang
membahas metode sosialisasi nilai-nilai dan karakter pada
percobaan.
anak-anak prasekolah, penelitian yang berfokus pada
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa
studi ini perlu dilakukan. Melalui penelitian ini, diharapkan
TK B-Cream dan B-Merah Xaverius 1 Kota Jambi. Teknik
pemahaman yang komprehensif tentang kondisi praktik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
pengasuhan dan pembentukan karakter anak dalam
adalah teknik pengambilan sampel positif. ada 36 siswa yang
lingkungan keluarga dan sekolah dapat diperoleh dalam
menjadi sasaran

63
studi dengan tingkat kemandirian rendah ke tinggi Tidak Indikator
Skor
Ideal Tinggi Teren dah Total Rata-rata
dan tanggung jawab. Data
Pengumpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan 1 Ketahui 8 8 7 132 7,33
Baik
menggunakan instrumen berupa skala pencapaian
2 Mematuhi 8 8 5 126 7
perkembangan anak. Skala pencapaian perkembangan anak peraturan kelas

kemudian diuji untuk normalitas, linieritas dan uji-t dengan Set


3 8 8 5 123 6,83
bantuan program Micrrosoft Excel 2013 dan SPSS dirimu sendiri

Bertanggung

20.00 untuk windows. jawab atas

4 perilaku untuk 4 4 3 65 3,61

HASIL DAN DISKUSI sikap

mementingkan diri se ndiri


Di bagian ini, itu akan menjelaskan apa yang telah
5 Prakarsa 12 11 8 173 9,61
diperoleh, termasuk data: bersyarat
Mampu
pengujian, analisis, pengamatan dari perawatan menangani
(perawatan yang telah diberikan dalam percobaan). 6 masalah dan 12 11 7 175 9,72
Deskripsi dari Tingkat hambatan
Kemandirian dan Tanggung Jawab Anak di TK Xaverius 1
Kota Jambi. Berdasarkan hasil skala pencapaian
7 Persaingan 8 8 6 123 6,83
perkembangan anak, dapat dijelaskan gambaran tentang n

itu Mampu

8 membuat 8 8 5 113 6,27


kemandirian dan tanggung jawab anak-anak TK Xaverius 1
keputusan
Kota Jambi Kelas B Kriminal berdasarkan indikator dapat
Secara keseluruhan 103 0
dilihat pada tabel 1. sebagai berikut: 68 66 46 57,2

Tabel 1. Deskripsi Tingkat


Kemerdekaan dan Tanggung Jawab Anak di TK Xaverius Tabel 3. Tabel tingkat kemandirian dan rasa tangung
1, Kota Jambi sebelum diberikan jawab anak di TK Xaverius 1 Kota
tre atment Ja m bi Sebelum diberi perawatan

Skor
Tidak Indikator Skor Tidak Indikator
Ideal Tinggi Terendah Total rata-rata
Ideal Tinggi Est Total Averag
renda e 1 Ketahui 8 8 5 114 6,33
h Baik
1 Ketahui 8 8 5 110 6,11
Baik 2 Mematuhi 8 7 5 110 6,1
peraturan kelas
2 Mematuhi 8 7 2 111 6,16
peraturan kelas Atur diri Anda
3 8 8 5 118 6,5
3 Atur diri Anda 8 8 5 117 6,5
Bertanggung
4 Bertanggung jawab atas
4 4 3 117 6,5
jawab atas 4 perilaku 4 4 3 66 3,6
perilaku untuk egoisme
sikap

mementingkan diri sendiri


Prakarsa
5 Prakarsa 12 10 7 65 3,61 5 12 10 7 149 8,27

6 Mampu
12 12 7 151 6,83 Mampu
menangani
menangani
masalah dan
hambatan 6 masalah dan 12 12 8 179 9,94
hambatan
7 Persaingan n 8 8 5 158 6,77

7 Persaingan 8 8 5 120 6,70


8 Mampu 8 7 4 106 5,88
Mampu
membuat

keputusan 8 membuat 8 8 5 117 6,5


Secara keseluruhan 68 64 38 818 41,8 6 keputusan

Secara keseluruhan 68 65 43 973 53,94

Tabel 2. Deskripsi Tingkat Kemandirian dan rasa Tanggu


Jawab Anak di Tk Xaverius 1 Kota Jambi Sesudah
diberikan persetujuan

Tabel 4. Tabel tingkat kemandirian dan rasa tangung jawab anak di TK Xaverius 1 Kota
Ja m bi Setelah diberi perawatan
869 sehingga data yang dimasukkan terdistribusi normal. Seperti
Skor
pada tabel di bawah ini:
Tidak Indikator
Ideal Tinggi Terendah Total Rata-rata

6,64
1 Ket ahui 8 8 6 113
Baik
6,94
2 Mematuhi 8 7 7 118

Sebelum memproses data lebih lanjut, itu


prasyarat penelitian adalah normalitas. Kemudian data
diproses. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel data Metode sosialisasi nilai (X)
cenderung membentuk garis linier distribusi karakter
independen dan karakter tanggung jawab (Y). Uji linearitas
menggunakan model regresi linier dengan menggunakan
program komputer SPSS 20.00. Hasil uji linearitas
disajikan pada Tabel 5.5 sebagai berikut:

Tabel 5. Metode Uji Linieritas untuk Mensosialisasikan Nilai dan


Karakter Tanggung Jawab

Dalam penelitian ini, pengujian persyaratan data penelitian


juga dilakukan sebagai dasar pertimbangan untuk memilih
dan menentukan jenis teknik analisis data yang akan
digunakan dalam menguji hipotesis penelitian. Oleh karena
itu, uji analisis persyaratan yang dilakukan pada data
penelitian ini adalah uji deskriptif, uji normalitas, uji-t dan uji Kemudian hasil ini menunjukkan regresi sederhana
regresi linier. Uji normalitas, digunakan sebelum data dalam memprediksi independen
dianalisis, terutama uji normalitas data. Uji normalitas karakteristik yang dipengaruhi oleh metode sosialisasi nilai.
bertujuan untuk menentukan apakah variabel dalam Setelah analisis uji prasyarat dilakukan dan ternyata
penelitian terdistribusi normal atau tidak. Jika data tidak masing-masing skor variabel memenuhi statistik lebih
normal, maka statistik parametrik tidak dapat digunakan lanjut, maka uji hipotesis dilakukan yaitu Pengaruh Metode
sehingga statistik nonparametik perlu digunakan. Untuk Sosialisasi Nilai Terhadap Kemandirian dan Tanggung
menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Jawab Untuk Anak. Analisis komparatif dari metode
komputer SPSS sosialisasi nilai dengan karakteristik kemandirian dan
tanggung jawab pada anak-anak.
bantuan program dengan itu

R square dalam penelitian ini berjumlah -188 yang


menunjukkan koefisien korelasi antara
Kolmogrov-Smirnov rumus, jika Itu adalah

signifikan lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi metode sosialisasi nilai untuk

normal. Hasil uji normalitas prestasi perkembangan anak kemandirian dan tanggung jawab pada anak-anak. Nilai r
di 36 BCream dan B-Red Kindergarten siswa di Xaverius 1 square menunjukkan bahwa pengaruh
Kota Jambi memperoleh signifikansi dari metode sosialisasi tentang kemandirian dan
tanggung jawab anak.

Tabel hasil uji-T antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen


diterima, itu adalah tanda bahwa hasil dua data yang
diperoleh memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Sedangkan materi "My Five Senses" adalah 0,32 yang>
0,005, jadi H0 juga ditolak dan menerima Ha. Ini juga berarti
ada perbedaan yang sangat signifikan antara keduanya.

Dalam Tabel perbandingan rata-rata antara


kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tabel
Karakteristik kemandirian dan tanggung jawab dalam
pertama pembelajaran pada materi "Self" kelas eksperimen
penelitian ini adalah keyakinan sufective individu tentang
(BCream) memiliki rata-rata 27,750 sedangkan pada kelas
kemampuannya untuk melakukan tugas, mengatasi masalah
kontrol (B Red) rata-rata adalah 53,94. Sedangkan pada
dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai
materi kedua yang ada di materi "udara memiliki tekanan"
tujuan tertentu. Ini
pada kelompok eksperimen nilai rata-rata posttest adalah
fungsi dari kemerdekaan dan
53,94 sedangkan pada kelompok kontrol memiliki rata-rata
tanggung jawab meliputi memengaruhi pilihan perilaku,
53,94. Ini membuktikan bahwa dalam proses pembelajaran
pilihan karier, dan memengaruhi kualitas dan kuantitas
menggunakan metode eksperimen sederhana pada dua
bisnis. Perbedaan dalam tingkat kemandirian dan
materi
tanggung jawab dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, status
yang telah disampaikan oleh peneliti
individu di lingkungan, informasi tentang kemampuan
memiliki pengaruh pada penguasaan konsep udara
seseorang. Dari uji Linearity yang telah dilakukan oleh
anak-anak daripada belajar menggunakan metode
peneliti, hasil yang diperoleh adalah nilai sig pada
demonstrasi.
Beetwent adalah 1,864 yang berarti bahwa nilai
Ini membuktikan bahwa hasil analisis hipotesis statistik
signifikansi lebih besar dari 0,05. Ini berarti bahwa H0
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, sedangkan Ha
diterima yang berarti bahwa dari kedua kelas tidak ada
diterima. Dengan kata lain itu berarti bahwa penggunaan metode
perbedaan yang signifikan dan dapat disimpulkan bahwa
sosialisasi nilai memiliki pengaruh pada kemandirian dan tanggung jawab
siswa dari kedua kelas memiliki tingkat homogenitas yang
untuk anak-anak di TK Xaverius 1 Kota Jambi. Berdasarkan hasil yang
sama.
telah dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil

skor posttest pada kedua kelompok karena adanya perlakuan yang

berbeda antar masing-masing kelas sehingga respon yang diterima juga

berbeda. Peneliti memberikan pengobatan menggunakan metode

eksperimental sederhana pada kelompok eksperimen dan tidak

menggunakan kelompok kontrol. Tanggapan yang diterima dan dihasilkan

dari dua kelompok berbeda. Penguasaan konsep yang harus dikuasai

oleh anak antara lain tingkat penguasaan konsep anak dapat


perawatan selama
menyebutkan, tingkat penguasaan konsep anak dapat menjelaskan, dan
proses pembelajaran. Sedangkan hasil uji normalitas yang
tingkat penguasaan konsep anak dapat menyebutkan hasil pengamatan
diperoleh peneliti adalah Asymptotic
selama proses pembelajaran, kontrol sekelompok anak mendengarkan
Penting Nilai dari itu
dan mendengarkan materi yang disampaikan ketika peneliti sedang
Tes Kolmogorov-Smirnov diketahui 0,200 (>
melakukan demonstrasi dan guru terlihat lebih aktif selama proses
0,05). Maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis nol
pembelajaran. Di kelompok kontrol anak-anak mendengarkan dan
diterima yang berarti data dari kedua kelas terdistribusi
mendengarkan materi yang disampaikan ketika peneliti melakukan
secara normal.
demonstrasi dan guru terlihat lebih aktif selama proses pembelajaran. Di
Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis yang
kelompok kontrol anak-anak mendengarkan dan mendengarkan materi
dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan uji-t (uji-t) nilai
yang disampaikan ketika peneliti melakukan demonstrasi dan guru terlihat
sig pada kemandirian dan tanggung jawab untuk anak
lebih aktif selama proses pembelajaran. Di
dengan materi yang disampaikan yaitu "Diri" sama dengan
0,170, yang berarti> 0,005 . Dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha adalah

Selain itu, konsep pengetahuan tidak terstimulasi dengan anak-anak yang berjalan di sekitar kelas dan ada beberapa
baik karena anak-anak lebih pasif dan bahkan anak-anak anak yang sibuk mengobrol dengan teman-teman mereka. Ini
kadang tidak memperhatikan peneliti dengan baik. Ada berbeda dengan kelompok eksperimen di mana suasana di
kelas terlihat menyenangkan karena anak-anak antusias
metode sosialisasi adalah proses interaksi sosial di mana manusia
dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran karena
dilahirkan untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan
praktik langsung dari eksperimen yang telah disampaikan
keterampilan yang penting untuk berfungsi sebagai makhluk sosial
oleh pendidik. Dalam kelompok eksperimen, anak-anak
dan berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Tetapi tidak
mencoba melakukan eksperimen sendiri (praktik langsung)
semua materi pembelajaran pada anak usia dini dapat
sehingga anak-anak dapat lebih mudah menerima dan
disampaikan menggunakan metode sosialisasi nilai, karena
memahami isi materi yang disampaikan oleh para peneliti.
metode sosialisasi nilai hanya dapat diterapkan pada
pembelajaran yang membutuhkan bukti seperti dalam
pembelajaran sains.

Hasil dari studi ini di


sesuai dengan teori-teori yang peneliti telah pelajari
bahan
sebelumnya, yaitu metode sosialisasi nilai sangat efektif dan
disajikan. Ini sejalan dengan salah satu kelebihan dari metode
efisien untuk diterapkan di TK. Dengan menggunakan
eksperimen sederhana yang dikemukakan oleh Syaiful B.
metode sosialisasi, nilai anak-anak dapat mengalami secara
Djamarah dan Aswan Zain (2006: 84-85), yang merupakan
langsung dan melakukan sendiri tentang suatu proses
eksperimen sederhana yang membuat siswa lebih percaya diri
peristiwa, di mana anak-anak dapat menganalisis suatu
tentang kebenaran atau kesimpulan berdasarkan eksperimen
peristiwa kemudian menarik kesimpulan dan menyajikan
mereka .
temuan-temuan dari eksperimen yang telah mereka
lakukan. Selain itu, penyebab metode sosialisasi nilai lebih
Secara umum, proses pembelajaran berjalan
unggul
dengan baik dan sesuai dengan rencana pembelajaran
ke
yang telah dibuat sebelumnya. Ketika proses
metode demonstrasi karena metode sosialisasi nilai
pembelajaran berlangsung ada perbedaan antara
merupakan salah satu kegiatan pembelajaran
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam
bahwa mengharuskan anak untuk berpikir
kelompok eksperimen, anak-anak antusias dan aktif
kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah dan dalam
mengerjakan atau bereksperimen dengan tenang.
menganalisis hasil temuan mereka, sehingga anak-anak lebih
Sedangkan pada kelompok kontrol ketika peneliti
mudah memahami konsep. konsep ilmiah yang mereka pelajari.
memberikan materi, anak-anak memperhatikan tetapi ada
Konsep yang dipelajari anak-anak melalui metode sosialisasi
beberapa anak yang kurang mampu memperhatikan para
nilai bukanlah konsep ilmiah yang kompleks atau yang memiliki
peneliti, beberapa dari mereka diserap dalam mainan
berbagai masalah, tetapi anak memiliki kemampuan untuk
mereka sendiri, ada yang mengganggu teman-teman
dapat menjelaskan, menyebutkan, memberi contoh, dan dapat
mereka dan ada yang mengganggu teman-teman mereka.
menerapkan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.
berjalan-jalan di kelas. Perbedaan dalam perawatan dan
respon adalah apa yang membuat perbedaan antara hasil
belajar antara kelas eksperimen (metode eksperimen
sederhana) dan kelas kontrol (metode demonstrasi). hasil
KESIMPULAN
belajar di kelas eksperimen menggunakan metode
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data,
sosialisasi nilai terlihat lebih unggul bila dibandingkan
dapat disimpulkan bahwa: Ada perbedaan yang sangat
dengan kelas kontrol menggunakan metode demonstrasi.
signifikan (p <0,01) pembelajaran dengan menggunakan
Nilai
metode sosialisasi nilai diri dan tanggung jawab kepada
anak. Kelompok eksperimen memiliki skor posttest lebih
tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil
perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji-t (uji-t)
untuk data posttest, nilai Thitung pada subtitle pertama
adalah 1,543> 2,439 sehingga H0 ditolak dan menerima
Ha, sedangkan pada yang kedua sub-tema nilai 2.334>
3.274 sehingga H0 ditolak juga dan Ha diterima, yang
berarti ada perbedaan yang sangat signifikan antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

REFERENSI
Amalia, M. & Martani, W. (2013). Pelatihan
Program Penyusunan Pembelajaran Pendidikan
Karakter Anak Usia Dini Pada Guru TK.
Humanitas. Volume X, Nomor 2.

Jannah H. 2012. Bentuk Pola Asuh Orang Tua


Dalam Menanamkan Perilaku Moral Pada Anak
di Kecamatan Ampek Angkek. Jurnal Pesona
PAUD. 1 (1). Nisak HK, Ekosiswoyo R, Fakhruddin.
(2012).
Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan
Kedisiplinan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga
Buruh Pabrik di Kelurahan)
Kecamatan Patemon
Gunungpati Kota Semarang). Jurnal Pendidikan
Non Resmi dan
Pemberdayaan Masyarakat. Rao N. 2010.
Kualitas Penting: Pengamatan
dari program anak usia dini di lingkungan sumber
daya rendah di Asia. Konferensi Dunia tentang
Perawatan dan Pendidikan Anak Usia Dini:
Membangun kekayaan Bangsa-Bangsa. Moskow
27-29 September
2010
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002.
Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Subianto, J. (2013). Peran Keluarga, Sekolah,


dan Masyarakat Dalam Pembentukan Karakter
Berkualitas. Edukasia: Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam.Volume 8, Nomor 2. Hal.
331-354.

Anda mungkin juga menyukai