1
Harga bagi perusahaan merupakan komponen yang berpengaruh terhadap
laba.
Harga bagi konsumen sebagai indikator nilai bila harga dihubungkan dengan
manfaat yg dirasakan atas produk yg dibeli.
Manfaat yg Dirasakan
Nilai =
Harga
Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah guna
pertukaran/transaksi atau sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan barang dan jasa.
3. Prestige Pricing
Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu barang/jasa. Bila
harga diturunkan sampai tingkat tertentu maka permintaannya juga akan turun. Dalam metode ini harga
ditetapkan pada tingkat yang tinggi sehingga konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan
tertarik dengan produk kemudian membelinya.
Contoh: permata, emas, intan, berlian, jaket kulit dan lain-lain.
4. Price Lining
Digunakan bila perusahaan menjual lebih dari satu produk. Harga untuk lini produk tersebut bisa
bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga tertentu yang berbeda. Misalnya: pakaian wanita
ditetapkan pada harga Rp. 75.000,00; Rp. 100.000,00; dan Rp. 150.000,00
5. Odd–Even Pricing
Harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu, misalnya Rp 9.975,00 yang masih dianggap pada
kisaran Rp. 9.000,00– an bukan Rp. 10.000,00 pada prakteknya memang untuk satuan atau kuantitas
yang kecil, cara ini kurang bisa mengenai sasaran, namun bila menyangkut satuan dan kuantitas yang
besar serta dikaitkan dengan berbagai macam produk lainnya, maka hasilnya menjadi lebih efektif.
6. Demand–Backward Pricing
Cara ini dilakukan dengan cara, mula-mula perusahaan memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia
dibayar konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal, kemudian menentukan margin yang harus
dibayar dibayarkan kepada retailer dan wholesaler, setelah itu baru menentukan harga jualnya. Berdasarkan
harga tertentu kemudian perusahaan menentukan kualitas komponen-komponen produknya sehingga
produk di desain sedemikian rupa untuk dapat memenuhi target harga yang ditetapkan.
7. Bundle Pricing
Cara ini merupakan cara pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket. Misalnya travel agency
menawarkan paket liburan yang mencakup transportasi, akomodasi dan konsumsi. Bundle Pricing
didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara
keseluruhan daripada nilai masing-masing item secara individual. Cara ini akan memberikan keuntungan
yang besar bagi penjual maupun pembeli. Penjual dapat menekan biaya pemasarannya dan pembeli dapat
menghemat biaya total.
(PI x MI)
HSP = BPU +
JPH
Keterangan :
HSP = Harga untuk Sasaran Pengambilan
BPU = Biaya Per Unit
PI = Pengembalian yang diinginkan
MI = Modal yang diinvestasikan
JPH = Jumlah penjualan yang diharapkan
1. Operating lease
Leasing yang jangka waktunya dapat dibatalkan dan biasanya jangka waktu tersebut lebih singkat
daripada umur ekonomis aktiva yang dileasingkan. Contoh: mesin fotokopi, mobil dan komputer.
2. Financial lease
Leasing dalam jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan. Dalam financial lease ini, lessee
diwajibkan membayar sewa sampai akhir umur ekonomis aktiva.
TERIMA KASIH
16