DISUSUN OLEH
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Judul PTK:
Karya tulis penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengangkat dan
memacu semangat guru bahasa Indonesia untuk mau meningkatkan keterampilan siswa
dalam menulis teks anekdot dengan cara menulis teks lucu berbentuk dialog dengan
menggunakan narasi dari kehidupan sehari-hari di kelas X.
Pemecahan masalah akibat masih banyaknya siswa yang malas dan tak tertarik untuk
menulis terutama teks anekdot berbentuk dialog karena kebanyakan siswa itu tidak sering
berlatih setiap ada moment yang harus dituangkan dalam keterampilan menulis. Setelah
dilakukan analisa dan survei di lapangan , ternyata banyak siswa X TKJ itu yang lebih
kreatif dan terpacu untuk menulis teks anekdot berbentuk dialog dengan cara menulis
narasinya sehari-hari.. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan evaluasi dari setiap
tulisan yang dikerjakan siswa . Dari hasil observasi dan evaluasi didapat bahwa siswa
sebanyak …. sudah terampil menulis teks anekdot dengan cara menuliskan narasi hidupnya
sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Narasi sehari-hari siswa itu lebih mudah dituliskan dalam teks anekdot,
2. Narasi sehari-hari siswa itu lebih menarik dan membuat penasaran,
3. Menulis narasi sehari-hari sangat berguna bagi siswa ,
4. Teks narasi sehari-hari itu memotivasi siswa menuliskan teks anekdot,
5. Keterampilan menulis teks anekdot itu sangat mendukung minat menulis siswa untuk
pelajaran lainnya.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkatNyalah sehingga karya tulis penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat diselesaikan.
Karena penulis sadar semua atas anugerahNya semata. Tanpa kuasaNya mungkin penulis
tidak bisa menyelesaikan karya PTK ini.
Secara umum kegiatan ini sangat baik dan membangun kreativitas pendidik untuk
lebih rajin dan giat menulis ataupun meneliti. Karena itu penulis tak lupa mengucapkan rasa
terimakasih yang sangat dalam kepada pihak terkait kegiatan ini. Secara khusus juga penulis
mengucapkan terimakasih yang tak ada batasnya kepada pihak terkait sehingga karya ini bisa
selesai. Pertama kepada instruktur kami,Ibu Supiani; kepada suami dan anak-anakku ( Bapak
WF.Simanullang,S.Pd. dan Josua, Eleazar, Chelsea, dan Khansa); kepada bapak kepala
sekolah, Bapak Drs. Robertus Simarmata ; kepada bapak/ibu guru SMKN 1 Parbuluan, dan
kepada teman-teman Diklat Pembuatan PTK Angkatan 1 di grup telegram .
Penulis sadar bahwa karya PTK ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan karya-karya terbaik
lainnya.
Akhirnya penulis sudahi dengan ucapan terimakasih dan hormat penulis kepada
seluruh pembaca setia.Sekian.
Penulis,
Halaman Judul………………………………………………………………………………….i
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………ii
Abstrak………………………………………………………………………………………..iii
Kata pengantar………………………………………………………………………………..iv
Daftar Isi……………………………………………………………………………………v-vi
Daftar Tabel…………………………………………………………………………………..vii
Daftar Lampiran……………………………………………………………………………..viii
BAB I PENDAHULUAN
C. Hipotesa Tindakan…………………………………………………………………….4
A. Kajian Teori:
1. Pengertian Menulis……………………………………………………………7-10
3. Pengertian Dialog……………………………………………………………13-15
4. Pengertian Narasi……………………………………………………………15-17
C. Kerangka Berpikir…………………………………………………………………18
D. Prosedur Penelitian………………………………………………………………..21-22
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan…………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………
B. Saran-saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL
2. Tabel 3.1 Hasil Kegiatan pada pertemuan ke-1 dan ke-2 siklus I…………………………
Belakangan ini sering kita dengar istilah generasi milenial dan revolusi
industri 4.0. Kadang kita tidak terlalu paham akan istilah tersebut dan bahkan kadang
ternyata kita sudah mengalaminya . Dalam kehidupan kita sehari-hari memang kadang
hal-hal baru di zaman sekarang semuanya berjalan dengan sangat cepat dan kadang
tidak kita sadari. Seperti halnya tentang generasi milenial tadi. Dari beberapa sumber
yang penulis dapatkan ternyata generasi milenial itu adalah generasi Y atau generasi
Langgas yaitu kelompok demografi setelah generasi X ( Gen X). Para ahli dan peneliti
biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan
Lalu yang kedua yaitu revolusi industri 4.0 yang sudah sering bergema di Indonesia.
Revolusi industri 4.0 ini pertama kali digemakan pada Hannover Fair,4-8 April 2011.
Istilah ini digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke
revolusi industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah
sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui
teknologi machine learning dan Al. Secara singkat, industri 4.0, pelaku industri
membiarkan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk
akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Sejak tahun 2011 kita telah
memasuki industri 4.0 yang ditandai meningkatnya koneksivitas, interaksi dan batas
antar manusia, mesin dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui
besar. Salah satunya seperti program Presiden Joko Widodo dengan gerakan “Making
Indonesia 4.0”, yang merupakan komitmen pemerintah memasuki era revolusi industri
4.0 ini. Beberapa pihak mengungkapkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia perlu
juga mempersiapkan diri memasuki revolusi industri 4.0 ini dengan melakukan
yang fundamental adalah merubah sifat dan pola pikir anak didik, kedua bisa
mengasah dan mengembangkan bakat anak dan yang ketiga lembaga pendidikan harus
Nah, berarti jelaslah bahwa pendidikan itu sangat besar peranannya bagi suatu
negara ; pendidikan itu merupakan sumber dari segala sumber kemajuan suatu bangsa
karena dengan pendidikan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat
ditingkatkan. Pendidikan dalam hal ini pendidikan sekolah memiliki fungsi yang
sangat besar terhadap suatu bangsa, antara lain : 1) untuk perkembangan pribadi dan
pra seleksi dan pra alokasi tenaga kerja (Bachtiar Rifai). Dalam hal ini jelas bahwa
yang berkualitas. Ini diharapkan bisa ditangkis dengan kreativitas para guru dalam
mendidik anak bangsa. Seiring perkembangan zaman revolusi industri 4.0 itu maka
kenyataan memang siswa kebanyakan malas, enggan, dan tak tahu menahu tentang
menulis. Dalam kehidupannya sehari-hari banyak moment atau kisah kejadian yang
bisa dituangkan dalam tulisan, baik yang menyenangkan atau tidak atau bahkan yang
lucu nan menggelitik.Tapi lain halnya dengan hal-hal lucu di era revolusi industri 4.0
sekarang. Anak-anak sudah sangat mudah mengaksesnya dari internet. Namun anak
menuangkannya ke dalam tulisan hal ini memacu anak berpikir kreatif serta mengasah
Membaca dan menulis kisah lucu sangat berguna bagi jiwa seseorang. Bagi
seorang siswa ini akan membuat hidupnya menjadi menyenangkan dan membuat
panjang umur.Segala kegalauan di masa muda bisa lepas dengan membahananya tawa
kita saat kisah lucu terdengar atau dibaca. Coba kita baca kisah lucu berikut:
Tahukah kita? Membaca cerita lucu bisa memberikan hiburan tersendiri bagi kita,
apalagi ketika dalam keadaan penat dan stress atau suasana hati sedang buruk atau galau. Hal
itu karena dengan tertawa, dapat memperbaiki suasana hati kita yang sedang tidak baik
disebabkan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saat berkumpul dengan teman
dan sanak keluarga, paling asyik memang berbagi cerita. Namun, sebaiknya jangan bercerita
tentang hal yang serius terus, kita bisa bercerita hal lucu yang dapat menimbulkan tawa.
Dengan membacakan cerita lucu, kita dapat membuat suasana berkumpul menjadi lebih ceria
dan menyenangkan karena dipenuhi dengan canda dan tawa.Seiring dengan berjalannya
waktu sampai ke revolusi industri 4.0 tadi , cerita-cerita lucu banyak bermunculan di berbagai
sosial media, seperti Instagram, Twitter, maupun Facebook. Membacakan cerita lucu
memang perlu memiliki kekreativan tersendiri sehingga cerita lucu yang kita bawakan dapat
mudah dimengerti orang dan emmbuat mereka tertawa lepas. Namun, perlu diingat saat
membagikan atau menuliskan cerita ;ucu, hal yang perlu diwaspadai adalah jangan
menyinggung perasaan orang lain karena hal itu dapat merusak suasana.
generasi bangsa. Makanya dalam kurikulum pelajaran Bahasa Indonesia kelas X ditemukan
materi bertemakan teks anekdot tepatnya dalam KD.3.5/4.5 dan KD.3.6/4.6. yang mana
dalam pembelajaran tersebut diharapkan siswa terampil menulis teks anekdot dan
menganalisis makna tersirat dalam teks tersebut. Dalam kenyataan memang siswa sepele
dengan materi ini. Kadang beranggapan hanya sebatas lewat saja materi itu. Ini bisa dilihat
saat belajar di kelas masih rendah minatnya untuk menulis teks anekdot padahal ini sangat
dialog siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Parbuluan melalui narasi sehari-hari?
C. Hipotesis Tindakan
kreativitas menulis teks anekdot berbentuk dialog siswa dalam pembelajaran bahasa
berbentuk dialog siswa di kelas X TKJ dengan cara menulis narasinya sehari-
hari .Siswa diharapkan mau menulis teks anekdot berbentuk dialog dengan tulisan
menulis teks anekdot berbentuk dialog yang menggoda siswa agar rajin menulis
4. Untuk mencari tulisan siswa yang paling menarik dan memberi inspiratif
5. Untuk memotivasi guru agar lebih berkreasi dan berinovasi dalam KBM
pendidik lain.
dari dalam dan luar secara positif demi kemajuan bangsa Indonesia.
A. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Guru
Guru termotivasi untuk menemukan cara yang tepat dalam meningkatkan minat dan
mengundang siswa untuk rajin menulis dengan jenis teks anekdot dalam bentuk dialog
lewat narasi sehari-hari. Selain itu guru juga semakin rajin menulis di media yang
2. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan sendiri kompetensi berpikir tingkat tinggi, belajar aktif dan
merasa lucu.
3. Bagi Sekolah
Melalui penelitian tindakan kelas ini sekolah akan meningkatkan kuantitas media
ekspresi siswa di sekolah, dengan mading , sanggar bahasa Indonesia, dan pentas
/lomba mengarang sehingga sekolah semakin harum lewat karya tulisan siswa. Boleh
juga dengan menambah akses internet sekolah yang lebih luas di taman wifinya. Bisa
saja lewat media sosial yang sedang trend saat ini , misalnya facebook ,twitter , WA,
blogspot, dsb . , siswa akan menulis teks anekdot lebih kreatif dan banyak lagi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.Pengertian Menulis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , Menulis artinya membuat huruf
(angka dsb) dengan pena (pensil),kapur,dsb); melahirkan pikiran atau perasaan (seperti
Berarti menulis ini sebuah kegiatan atau dalam kategori kelas kata ini termasuk verba (Kata
kerja). Kegiatan menulis ini bagi banyak siswa masih kurang diminati. Seperti di awal tadi
dalam latar belakang ada 6 simpulan yang bisa penulis ambil sebab musabab siswa X TKJ
tersebut tidak menyukai kegiatan menulis ini. Dalam hal tak banyak pengalaman, memang
bisa diterima akal tapi yang namanya siswa harus banyak membaca buku sehingga
pengalamnnya bertambah. Dalam item tak tahu memulai dari mana, memang kebanyakan
inilah kendala setiap orang.Ibarat orang yang jatuh cinta kepada seseorang lawan jenisnya dia
akan sulit memulai kata-kata dari mana duluan. Untuk kegiatan menulis ini pun sebetulnya
dia harus banyak membaca , menonton televisi atau youtobe untuk masa sekarang dengan
acara-acara yang menarik seperti standup comedy, OVJ,WIB, dll serta berlatih sehingga
terbiasa dan lancar. Dalam hal tidak paham EYD, memang kebanyakan kita sekarang sudah
banyak lupa etika yang dituliskan dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) termasuklah ini
tanda baca dan penggunaan huruf kapital. Secara umum sudah tidak mahir dan mungkin ini
tidak bisa dibedakan antara penulisan dalam tata bahasa Indonesia dengan tata penulisan
dalam internet, karena di dunia internet berbeda dengan tata bahasa baku bahasa
Indonesia.Kalau disalahkan tentu tidak ada yang disalahkan, yang harus diingat, kita tahu
konteksnya saja.
Kalau kita jujur, sebenarnya kegiatan menulis ini dalam KBM merupakan
kegiatan yang universal , artinya selalu kita lakukan dalam mata pelajaran apa pun. Misalnya,
menjawab pertanyaan pemahaman secara tertulis, membuat catatan sendiri, merangkum atau
membuat laporan atau tugas/PR yang sudah merupakan tugas pokok setiap siswa. Apalagi
dalam pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, semua materi baik teori
Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan isi pikiran ke dalam
bentuk tulisan, tetapi lebih pada proses kreatif dalam menuangkan gagasan ke dalam karya
imajiinasi agar dapat dibaca, dipahami dengan mudah, dan lebih dari itu menarik hati untuk
dibaca. Hal inilah yang dinamakan menulis kreatif ( creative writing). Dalam buku R.Masri
Sareb Putra (2010:10) dikatakan bahwa menulis kreatif (CW) merupakan tulisan terstruktur
yang sarat dengan ide-ide baru (inovatif) yang menghibur, berguna, dan mencerahkan.
logika, validitas, kesahihan, kebenaranm maupun sudut pandangnya. Karena itu keterampilan
menulis tidak dapat dipisahkan dari keterampilan berpikir. Ketrampilan menulis adalah
proses menghasilkan sebuah tulisan, tentang apapun yang disukai siswa. Seperti yang
diajukan oleh A Chaedar (2005) berikut ada 5 tips /langkah agar mampu menulis yaitu:
Kolaborasi adalah sebuah teknik kerjasama dengan teman ,musuh dan sebagainya.
Dalam kegiatan menulis , dengan melibatkan teman sejawat untuk saling mengoreksi.
Sejawat yang diajak berkolaborasi itu kita sebut kolabolator. Kalau dalam kelas , siswa kita
bagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang. Masing-masing anggota membaca
tulisan /karangan teman dalam kelompoknya. Sewaktu membaca, kolaborator memberi tanda
pada kesalahan-kesalahan kecil . Setelah itu memberi komentar atau respon terhadap tulisan
Dalam membangun keterampilan menulis siswa , biarkan saja potensi siswa meledak-
ledak, berteriak, menjerit, berisak tangis, berbisiksendu, bermesra ria dengan nuraninya
sendiri dalam bentuk yang disukainya, baik dalam bentuk tulisan informatif, argumentatif,
3. Berikan feedbeck
Berilah masukan dan komentar yang produktif, interaktif, dialogis, dan mencerdaskan
pada tulusan siswa, bukan sekedar komentar basa basi. Sehingga siswa merasa diperhatikan
oleh gurunya dengan sepenuh hati. Perhatian guru merupakan inspirasi untuk siswa dalam
meningkatkan prestasinya.
Berilah kesempatan pada siswa untuk menulis dengan tema yang mereka kuasai.
Biarkan mereka menulis dengan bebas. Mereka bebas menuliskan apa saja yang ingin
Kita dapat fasih berbahasa lisan karena kita telah membiasakannya sejak kecil.
Andaikan sejak kecil kita sudah dibiasakan menulis, tentu kita akan terampil menulis pada
saat ini. Jadi, faktor kebiasaan dan banyak berlatih adalah kunci dalam menulis.
Siswa umumnya menganggap menulis merupakan kegiatan yang sulit untuk dilalukan
diajarkan. Begitupun guru , dalam pembelajaran menulis , guru terkadang menemui kesulitan
harus apa dulu yang diajarkan. Namun, karena mengajar sebaiknya dimulai dari mengajarkan
hal yang mudah ke hal yang sulit, maka sebelum belajar menulis tulisan yang menuntut
argumentasi, misalnya, siswa akan lebih mudah belajar menulis tulisan narasi terlebih dahulu,
menulis tentang diri sendiri, perasaan, pengalaman, saudara, teman, sekolah, dan sebagainya.
Umumnya orang menulis tentang pengalaman pribadinya di dalam buku diary atau
buku catatan harian. Tidak ada salahnya guru menugaskan siswa unttuk memilikinya dan
menganjurkan mereka menulis tentang apa saja yang mereka amati dan pengalaman apa saja
yang mereka alami. Kalaupun ada siswa yang tidak berusaha memiliki dan menulis buku
catatan harian, tidak masalah. Sekali-kali guru perlu membaca buku catatan harian siswa dan
dapat dijadikan contoh atau model menulis bagi siswa. Dengan melakukan sendiri kegiatan
menulis , guru akan memiliki empati terhadap siswa, merasakan kesulitan sebagaimana yang
dialami siswa. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah, guru dan siswa bersama-sama
menghidupkan kebiasaan menulis. Budaya menulis akan tercipta apabila guru dan siswa
Sebagai contoh , memang penulis sudah menulis beberapa tulisan di sebuah media
sosial berupa blogspot. Hal ini memang sudah memancing minat mereka untuk menulis.
Untuk dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa melalui karangan narasi , guru harus
dapat memberikan contoh bagaimana menulis narasi. Menuangkan ide-ide, dan pengalaman
berupa mimpi, tentang teman, tentang saudara, dan tentang keluarga, dsb. Selain itu guru
mengajak siswa untuk rajin membaca buku dari perpustakaan sekolah, serta berbagi cerita
Anekdot dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cerita singkat yang
menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
X, XI, & XII Oleh Tim Eduka menyatakan, bahwa “Anekdot adalah sebuah teks yang
berisikan pengalaman seseorang yang tidak biasa, yang disampaikan dengan tujuan
kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh yang benar-benar ada”. Menurut
Muthiah (2012), “ Anekdot adalah sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang yang tidak
biasa. Pengalaman tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur
Fungsi dari struktur teks anekdot ialah untuk membuat teks menjadi lebih rapi , sesuai, dan benar-
benar berbentuk.
Struktur teks anekdot yaitu: judul, abstraksi, orientasi, krisis, reaksi,dan koda.
1.Judul: Judul teks anekdot biasanya singkat, padat, langsung merujuk hal/objek yang hendak
dianekdotkan.
2. Abstrak: Teks anekdot termasuk dalam kategori teks narasi (cerita). Biasanya, teks anekdot
diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir
atau dikritik.
3. Orientasi: Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.
4. Krisis: Memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke
penyelesaian.
5.Reaksi: Jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan
inti kritik yang memuat unsur lucu/mengesankan, dan merupakan inti sindiran/kritik.
6. Koda: Berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik/disindir.
penting.
3. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik dan berbau lelucon tapi menyindir atau kritik.
1.Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik
5. Kembangkan
6. Sunting teks
3. Pengertian Dialog
Dialog merupakan sebuah percakapan yang dilakukan antara 2 orang atau lebih, atau
dialog ini juga dapat diartikan ialah sebagai komunikasi yang mendalam yang mempunyai
tingkat serta kualitas yang tinggi yang mencangkup kemampuan untuk dalam mendengarkan
Manfaat Dialog
Dialog yang dilakukan dengan baik serta juga selalu diikuti oleh orang-orang yang memenuhi
Pada tingkat pribadi, dialog ini dapat meningkatkan tenggang rasa, danjuga dapat
&saling percaya.
Di tempat kerja, dialog ini juga dapat membantu dalam kelancaran strategi,
Dalam masyarakat, dialog ini dapat menjadi sarana untuk dapat saling memahami,
menerima serta kerja sama antar berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar
belakang budaya, pendidikan, tingkat ekonomi, ideologi, kepercayaan, serta juga
agama.
Dalam keseluruhan hidup bangsa, dialog ini dapat memecahkan masalah nasional,
Di bawah ini adalah cara atau juga langkah-langkah didalam menyusun/membuat dialog
1. Pertama-tama, kita harus menentukan tema mengenai apa yang akan dibicarakan.
tersebut.
4. Terus, membuat inti atau juga garis besar materi mengenai pembicaraan.
5. Kemudian, kita menyusun dialog itu dengan berdasarkan garis besar dari
pembicaraan.
6. Setelah itu, memperlihatkan kaidah dari penulisan dialog itu dengan benar.
Supaya dialog itu mendatangkan hasil yang diinginkan, maka yang haruslah terpenuhi syarat-
1. Mengerti dengan benar makna, maksud serta juga tujuan dari dialog serta juga harus
2. Memiliki pendidikan atau juga pengetahuan tentang topik/tema yang akan dijadikan
bahan dialog.
3. Memiliki kehendak yang baik dalam mencari kebenaran dalam dialog. Karena itu
4. Menciptakan suasana yang damai serta tenang, jauh dari emosi dan juga rasa paling
hebat. Harus bisa menyampaikan gagasan dengan baik, jelas serta boleh juga dengan
semangat, namun tetapi dengan nada yang enak serta bijak tidak menggunakan nada
5. Dalam keseluruhan dialog itu harus bersikap jujur, tidak manipulatif, tulus, serta tidak
mencarai-cari kelemahan dan juga kekurangan rekan dialog, serta juga harus percaya
bahwa segala hal yang dibahas didalam dialog itu tidak dimanfaatkan di luar dialog
untuk tujuan lain demi keuntungan diri sendiri atau juga kelompok tertentu.
6. Dialog itu dapat digunakan ialah sebagai cara untuk langsung membahas suatu hal
ataupun juga sebagai pendahuluan untuk pembahasan materi yang memang berat serta
sulit. Adapun hal-hal yang dijadikan sebagai bahan dalam dialog diantaranya itu
meliputi berbagai macam bidang kehidupan, seperti misalnya: sosial, moral, ekonomi,
4. Pengertian Narasi
Narasi (KBBI, 1990: 609) adalah penceritaan suatu cerita atau kejadian.
Narasi ini adalah salah satu jenis karangan dari beberapa jenis karangan yang ada, misalnya
deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Selain itu Gorys Keraf dalam Argumentasi
dan Narasi (2001:17) dituliskan bahwa karangan narasi adalah suatu bentuk wacana yang
sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat dirumuskan dengan cara lain,
narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya
1. Narasi Ekspositoris
kejadian, rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau
peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas
2. Narasi Sugesti
Narasi Sugesti ini berusaha untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu
sebagai suatu pengalaman. Karena sasarannya adalah peristiwa atau kejadian itu, maka narasi
bagi pembaca karena banyak memberi inspirasi dan imajinasi .Metode menulis karangan
narasi ini sangat tepat digunakan untuk memicu keterampilan menulis dan kreativitas siswa
dalam menulis karangan sehingga dalam pelajaran apapun siswa akan menerapkan cara –cara
Dari hasil pengamatan penulis terhadap karya tulis yang berbau seperti ini
belum pernah ditemui karena baru ini penulis menemukan ide seperti ini. Tapi yang
ada kaitannya dengan teks anekdot ada, salah satunya yang dibrowsing penulis yaitu
Model Pembelajaran Write Arround Siswa SMK Nurul Iman Palembang” pada tahun
2019. Dalam penelitiannya itu sangat jauh berbeda dengan judul penelitian ini.
Artinya , tidak ada temuan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
C. Kerangka Berpikir
Menulis teks anekdot memang merupakan kegiatan yang paling menarik dalam
terhibur serta lucu menggelitik. Metode menulis teks anekdot berbentuk dialog dengan
narasi sehari-hari sangat tepat digunakan untuk memicu minat dan kreativitas siswa
dalam menulis karangan teks anekdot sehingga pelajaran apapun siswa akan
menerapkan cara-cara menulis yang menarik dan membanggakan guru. Intinya siswa
Penelitian tindakan yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di
menulis teks anekdot berbentuk dialog melalui narasi sehari-hari yang di dapat
dalam kehidupannya baik mellaui alam nyata maupun dunia internet, seperti
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek peneliti misalnya
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
kelas yakni (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan
(observing), dan (4) refleksi (reflecting), dimana hubungan secara tali temali
dari keempat elemen ini dipandang sebagai satu siklus (dalam Pardono, 2007:
Tindakan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
Berdasarkan gambar di atas bahwa model Kurt Lewin langkah pertama yang
dilakukan adalah
di kelas berarti rencana/perencanaan tersebut disesuaikan dengan objek dan masalah yang
ditingkatkan.
2. Tindakan : Melakukan intervensi sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan
dilaksnakan dengan hati-hati dan teliti agar dicapai peningkatan yang baik.
tindakannya berhasil atau tidak. Artinya apakah ketika proses ada peningkatan atau tidak
4. Refleksi: Membuka dan membahas kembali terhadap apa yang telah dilakukan. Refleksi
di sini untuk mengetahui kekurangan, kelemahan dan ketidakberhasilan tindakan yang telah
dilakukan kemudian menyusun rekomendasi dan saran-saran untuk melangkah pada siklus
Dalam penelitian ini direncanakan 2 siklus dengan rincian pada siklus I ada 2 kali
pertemuan dan siklus II ada sekali pertemuan, dengan catatan jika hasilnya belum memuaskan
sebagai benda, hal atau orang yang dilekati variabel penelitian. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Parbuluan yang
pada materi menulis teks . Sedangkan objek penelitian ini adalah meningkatan
pada siswa kleas X TKJ tahun pelajaran 2021/2022 . Kelas ini dipilih karena
jumlah siswanya bersifat heterogen, artinya jumlah putra dan putrinya masih
seimbang atau saling melengkapi jika dibandingkan dengan kelas jurusan lain
yang domainan putra atau dominan putri. Selain itu kelas ini bisa diarahkan ke
dunia internet.
Dolok Sanggul Desa Lae Hole pada kelas X TKJ yang akan diadakan pada 06
D. Prosedur Penelitian
langsung . Dalam hasil pekerjaan siswa maka guru akan memeriksa hasil
DAFTAR PUSTAKA
Iskak, Ahmad dan Yustinah. 2011. Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK
Kusumah, Wijaya., dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Cahaya.
Jakarta: PT Indeks.