Oleh:
(GHEA REIVA IGUSMI PUTRI)
NIM. A1B119052
Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Jambi
i
ABSTRAK
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting
untuk dipelajari di sekolah. Akan tetapi, pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah masih memiliki beberapa persoalan yang berkaitan dengan kurangnya
penggunaan model dan metode pembelajaran kekinian yang efektif dalam
menumbuhkan semangat belajar siswa. Pembelajaran yang monoton dan
kurang menarik akan membuat siswa merasa jenuh dan bosan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Apalagi umumnya tenaga pendidik hanya
menggunakan metode tradisional seperti metode ceramah dalam kegiatan
pembelajaran. Padahal kemampuan berbahasa, bersastra serta berpikir
merupakan fondasi utama dalam membangun kemampuan literasi siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia ditujukan agar siswa mampu
mengembangkan kemampuan literasinya ke dalam pembelajaran menyimak,
membaca, dan menulis, berbicara, serta mempresentasikan berbagai tujuan
terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan
menulis yang baik akan membantu siswa dalam memahami dan membuat
sebuah teks sesuai materi pembelajaran. Akan tetapi, pada kenyataan di
lapangan banyak siswa yang sering kali mengalami kesulitan dalam menulis
teks, khususnya teks anekdot. Permasalahan-permasalahan ini tentunya
menyebabkan keterampilan menulis siswa menjadi rendah. Oleh karena itu,
dalam laporan ini peneliti ingin menyampaikan pengalaman terbaiknya selama
melaksanakan kuliah PLP di sekolah. Salah satu pengalaman terbaik yang
dialami penulis dalam proses belajar mengajar adalah menerapkan model
pembelajaran PjBL pada pembelajaran teks anekdot.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Penerapan
Model Project Based Learning pada Pembelajaran Menulis Teks Anekdot di Fase
E SMAN 10 Kota Jambi”. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengalaman Lapangan Persekolahan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya
kegiatan PLP ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terkhusus penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak SMA Negeri 10 Kota Jambi yang telah memberikan
penulis kesempatan untuk belajar dan mencari pengalaman di sekolah tersebut.
Selain itu, peulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Drs. Herman
Budiyono, M.Pd selaku Dosen pembimbing lapangan PLP Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di SMA Negeri 10 Kota Jambi yang telah memberikan masukan dan arahan
selama penulis menjalani PLP. Kepada seluruh majelis guru SMA Negeri 10 Kota Jambi
khususnya Juni Normalina Purba, S.Pd selaku Guru Pamong Bidang Studi Bahasa Indonesia yang
telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis baik dalam mengajar maupun
nonmengajar. Tak lupa untuk siswa-siswi SMA Negeri 10 Kota Jambi khususnya kelas E.7 yang
telah bekerjasama dengan baik dan banyak memberikan pengalaman berharga, penulis ucapkan
terima kasih atas kebersamaannya dalam waktu yang singkat.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 20
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Daftar Nama Tenaga Administrasi Sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi ...... 10
3.2 Daftar Nama Kepala Sekolah Dan Guru SMA Negeri 10 Kota Jambi .... Error!
Bookmark not defined.
3.3 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Kota Jambi ......................................... 12
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Modul Ajar Pembelajaran Menulis Teks Anekdot........... Error! Bookmark not
defined.
2. LKPD Materi Menulis Teks Anekdot ............................................................... 24
3. Jadwal Piket Harian MAhasiswa PLP SMA Negeri 10 Kota Jambi................. 26
4. Dokumentasi Kegiatan PLP SMA Negeri 10 Kota Jambi ................................ 27
5. Lampiran Riwayat Hidup .................................................................................. 31
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Indonesia di sekolah disinyalir masih kurang memuaskan. Berbagai persoalan
yang mempengaruhi kondisi tersebut masih berkaitan dengan pembelajaran
yang kurang efektif, monoton dan kurang menarik sehingga siswa merasa
jenuh dan bosan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Umumnya,
pihak pendidik hanya menggunakan metode tradisional seperti metode
ceramah dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan metode ceramah memang
memiliki kelebihan yaitu guru mudah menguasai kelas dan dapat diikuti oleh
jumlah siswa yang besar. Akan tetapi, penggunaan metode ceramah secara
berulang dapat menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan sehingga
mengakibatkan siswa kurang aktif selama kegiatan pembelajaran dan minat
belajar siswa menjadi menurun.
Pada kenyataan di lapangan, banyak siswa yang sering kali mengalami
kesulitan dalam memahami dan menulis sebuah teks. Permasalahan ini
disebabkan karena kurangnya minat baca siswa, kurangnya kemampuan
pemahaman siswa dalam membaca dan menulis, dan siswa cenderung pasif
selama pembelajaran. Hal lain yang juga menjadi masalah dalam
pembelajaran bahasa Indonesia ini adalah kurangnya penggunaan model-
model pembelajaran kekinian yang ampuh menumbuhkan keaktifan dan
kreatifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu,
dalam laporan ini penulis ingin menyampaikan pengalaman terbaiknya
selama melaksanakan mata kuliah PLP di sekolah. Adapun salah satu
pengalamann terbaik yang dialami penulis dalam proses belajar mengajar
adalah menerapkan model pembelajaran project based learning dalam
pembelajaran menulis teks anekdot yang dapat membantu meningkatkan
keterampilan membaca sehingga dapat menghasilkan sebuah teks, yakni salah
satunya ialah teks anekdot.
1.2 Pendekatan Penyelesaian
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat memaksimalkan
kegiatan pembelajaran yang efektif serta mampu meningkatkan minat belajar
dan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang
mampu mempengaruhi minat dan keaktifan siswa selama kegiatan
pembelajaran adalah model project based learning. Model pembelajaran yang
2
sifatnya berpusat pada siswa ini akan memberikan kesempatan merata kepada
peserta didik untuk memahami materi dan turut aktif dalam melakukan proyek
pembelajaran yang diarahkan oleh guru nantinya.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 di SMA Negeri
10 Kota Jambi.
2. Untuk memberikan gambaran pengalaman latihan kegiatan belajar mengajar
yang dirasakan oleh penulis selama memegang jabatan sebagai guru PLP di
SMA Negeri 10 Kota Jambi.
3. Untuk memenuhi tugas laporan akhir mengenai pelaksanaan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) penulis di SMA Negeri 10 Kota Jambi.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Segi keilmuan, laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan
keilmuan peneliti dan berguna bagi pembaca.
2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa khususnya
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Bagi Guru
Untuk memberikan masukan kepada guru mengenai pertimbangan
penggunaan model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
3) Menyusun jadwal, menyusun jadwal aktivitas siswa dalam
menyelesaikan proyek.
4) Memonitoring kemajuan proyek, guru sebagai pengawas proyek akan
membimbing kegiatan siswa dengan cara memfasilitasi peserta didik di
setiap proses penyelesaian proyek.
5) Menguji hasil proyek, siswa melaporkan hasil proyek masing-masing,
dan guru menilai hasil pencapaian yang diperoleh oleh siswa. hal ini
juga berguna bagi guru untuk menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
6) Evaluasi, guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran dan hasil
kegiatan proyek yang telah diselesaikan.
2.1.3 Kelebihan Model Project Based Learning
Menurut Setyowati (2019:340), terdapat beberapa kelebihan yang
dimiliki oleh model pembelajaran project based learning, yaitu: 1)
meningkatkan motivasi belajar peserta didik; 2) meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu masalah; 3)
membantu peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran; 4)
meningkatkan kerjasama antar peserta didik; 5) memotivasi peserta didik
untuk dapat mengembangkan serta mempraktikkan segala keterampilan
yang dimiliki; 6) meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
mengelola sumber belajar; dan 7) memberikan peserta didik pengalaman
dalam merancang alokasi waktu serta sumber-sumber lainnya terkait
penyelesaian proyek.
2.1.4 Kekurangan Model Project Based Learning
Menurut Kosasih (2015:97), model pembelajaran project based
learning, memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 1) model ini
membutuhkan pendalaman materi yang baik, agar peserta didik bisa
sampai pada pemikiran untuk berkreasi dan menciptakan sendiri suatu
karya sebagai dampak dari kegiatan pembelajaran; 2) memerlukan waktu
yang cukup lapang karna proses kegiatan pembelajaran yang cukup
kompleks; 3) membutuhkan sarana dan biaya tambahan; dan 4)
5
memerlukan kegiatan pembelajaran yang penuh dinamika, yaitu ditandai
dengan suasana ruang belajar yang tidak monoton.
2.2 Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik, lucu, serta
mengesankan. Biasanya teks anekdot mengangkat cerita tentang orang-
orang penting seperti tokoh publik berdasarkan pada fakta yang sebenarnya.
Fakta-fakta ini selanjutnya akan dijadikan sebagai ide dasar cerita dengan
menambahkan unsur lelucon dalam rekaannya. Oleh karena itu, tujuan dari
penulisan teks anekdot ialah untuk mengungkapan suatu fakta/kebenaran
yang terjadi yang dibubuhi dengan unsur lelucon agar dapat membangkitkan
tawa para pembacanya.
Darmasyah (2012:148) menjelaskan bahwa teks anekdot ialah
cerita singkat yang mengandung humor yang terlihat dari keanehannya,
kejutannya, kebodohannya, sifat pengecohnya, kejanggalannya,
kekontradiksiannya, dan kenakalannya. Pryatni (2014:92-93) juga
memaparkan teks anekdot sebagai suatu teks cerita singkat yang menarik
karena lucu dan mengesankan karena isinya berupa kritik atau sindiran
terhadap kebijakan, layanan politik, perilaku penguasa, ataupun fenomena
yang sedang terjadi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa teks anekdot adalah cerita singkat yang berisi sindiran
dan pesan terhadap tokoh-tokoh publik, ataupun fenomena yang dikemas
dengan unsur humor.
2.3 Struktur Teks Anekdot
Dalam buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
SMA Kelas X, struktur teks anekdot terdiri atas tiga, yaitu: 1) orientasi,
yakni bagian yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh,
penggambaran hal-hal terkait dengan 5W+1H, serta gambaran mengenai
masalah yang dihadapi tokoh; 2) komplikasi, berisi masalah yang dihadapi
tokoh. Pada bagian ini penulis biasanya menyampaikan puncak cerita yang
mengundang gelak tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat;
dan 3) evaluasi, berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang
6
telah diceritakan. Bagian ini juga disebut dengan koda. Namun bagian ini
bersifat pilihan, boleh ada ataupun tidak ada.
2.4 Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Menurut Suherli, dkk (2016:95), kebahasaan teks anekdot antara
lain: 1) menggunakan kalimat masa lampau; 2) menggunakan kalimat tanya
retoris (pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban); 3) menggunakan
konjungsi (kata hubung yang menunjukkan waktu, misalnya tiba-tiba,
kemudian, dll); 4) menggunakan kata kerja material (contohnya menulis,
mencuci, dll); 5) menggunakan kalimat perintah; dan 6) menggunakan
kalimat seru.
2.5 Langkah-langkah Menulis Teks Anekdot
Masruroh (2018:34-35) menyebutkan bahwa ada enam langkah
dalam menulis teks anekdot, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan topik. Topik dari sebuah teks anekdot biasanya berupa
masalah ataupun fenomena yang akan disorot.
2. Menentukan tokoh-tokoh cerita.
3. Menentukan latar belakang peristiwa
4. Menyusun peristiwa ke dalam kerangka/struktur teks anekdot.
5. Mengembangkan kerangka menjadi suatu teks anekdot yang utuh.
6. Penyuntingan.
7
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
8
3. Memotivasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat
keunggulan
4. Melengkapi sarana prasarana sekolah
5. Melaksanakan layanan pendidikan secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki untuk mencapai potensi yang maksimal
6. Membentuk karakter siswa yang jujur dan disiplin serta
membudayakan 75 (senyum, sapa, salam, sopan, santun, semangat
dan sepenuh hati).
3.2.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Kota Jambi
Struktur organisasi adalah gambaran atau suatu susunan personil
yang tergabung dalam suatu organisasi. Organisasi yang terdiri dari
berbagai personil dengan berbagai bidang kerja akan memudahkan Kepala
Sekola mengadakan Pegawasan, koordinasi dan juga pengambilan
keputusan-keputusan yang diperlukan dalam tubuh organisasi. Untuk itu
organisasi yang baik dan mempunyai program kegiatan harus tergambar
jelas bentuk dan format sehingga semakin jelas tujuan organisasi. Adapun
bentuk struktur organisasi SMA Negeri 10 Kota Jambi seperti gambar
berikut.
WAKIL KEPALA
9
3.2.4 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Kota Jambi
Tabel 3.1 Daftar Nama Tenaga Administrasi Sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi
Tabel 3.2 Daftar Nama Kepala Sekolah Dan Guru SMA Negeri 10 Kota Jambi
10
9. Dra.Nurseha P IV/a
10 Sinur Simanullang, S.Pd P IV/b
11. Sumiati, S.Pd P IV/a
12. Dra. Cutranike, S.Pd P IV/a
13. Jon Khalid, S.Pd L IV/a
14. Evi Ramna Farni, S.Pd P IV/b
15. Jeki Chandra, S.Pd L IV/a
16. Dra. Marwiyah P IV/b
17. Indrawati, S.Pd P IV/b
18. Juni Normalina, S.Pd P IV/a
19. Elviza, S.Pd P IV/b
20. Ermiwati, S.Pd P IV/b
21. Hirim Rosmerita Gultom, S.Pd P IV/b
22. Rogayah, S.Pd P IV/a
23. Sri Diyan Wisnu Wardani, S.Pd P III/d
24. Rita Eryana, S.Pd P III/d
25. Rosidin, S. Ag L III/d
26. Yanti Sri Rejeki, S.Sos P III/b
27. Lela, S.Pd, M.Pd, Kons P III/d
28. Jhony Heryanto M, S.Pd L III/d
29. Srf, Ermawati, S.Kom, M.Si P III/c
30. Ridni Eliza, S.Pd P III/d
31. Siti Rahmah, SP P III/c
32. Andriana, S.Pd P III/c
33. Andri Susilo, S.Pd L III/b
34. Abdul Malik S.Pd P III/c
35. Mhike Suryani, S.Sn P
36. Yusna Zen, S.pt P
37. Abdul Muis, S.Ag L
38. Sarida Hertadi, S.Pd.K P
39. Barmi Hertati, S.Pd P
11
40. Tika Febrianti, S.Pd P
41. Liliyana, S.Pd P
42. Devi Oktavera, S.Pd P
43. Wiliam Andri, M.Pd L
44. Yusuf Batisakhan P
45. Jeki Perwira, S.Pd P
46. Diah Sari Dewi, S.Pd P
47. Anggara Novianoka S.P, S.Pd L
48. Dewi Mulasari, S.Pd P III/c
49. Priyanto, S.Pd,M.Pd L III/c
50. Ria Irawati, S.Pd P
51. Ibnu Hakim, S.Kom, M.Kom L
12
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen Penelitian adalah
segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan
mengiterpretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan
pola pengukuran yang sama. Menurut Arikunto (2000:134), instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatantersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan data dalam kegiatan PLP yang penulis gunakan
adalah bentuk instrumen observasi. Observasi dalam sebuah penelitian
diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Jadi observasi
merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan,
penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan pengecapan.
Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa pedoman pengamatan.
Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan,biasa digunakan
dalam observasi sitematis dimana si pelaku observasi bekerja sesuai
dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar jenis
kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati.
Selain itu, penulis juga menggunakan dokumentasi yang berupa foto-foto
selama kegiatan PLP.
3.4 Langkah-langkah dalam Pemecahan Masalah
Masalah Pemecahan Masalah
Kurangnya minat baca dan Menerapkan model pembelajaran
semangat siswa dalam mengikuti yang berpusat pada siswa (model
kegiatan pembelajaran sehingga PjBL), sehingga siswa menjadi
mengakibatkan siswa sukar dalam lebih aktif dan kreatif selama
memahami materi pembelajaran pembelajaran berlangsung.
13
3.5 Hambatan yang Dihadapi dalam Pemecahan Masalah
Hambatan dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi antara lain:
14
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
15
perpustakaan, piket KBM, piket lab TIK, piket tata usaha, piket lapangan, piket
laboratoium biologi dan piket laboratorium fisika. Setiap lokasi piket terdiri dari
3-4 mahasiswa dari berbagai prodi. Hal ini tentunya dapat menambah pengalaman
serta pengetahuan tersendiri, seperti ketika piket lapangan, di sana diajarkan
bagaimana cara menindaklanjuti siswa-siswa yang melanggar peraturan, datang
terlambat, serta pemberian surat izin kepada siswa yang ingin keluar sekolah
karna suatu keperluan penting. pengalaman-pengalaman yang didapatkan selama
PLP ini tentunya sangat bermanfaat guna menghadapi lingkungan persekolahan
setelah lulus nantinya.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil serta pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama pelaksanaan PLP di SMA Negeri 10 Kota Jambi, penulis banyak
memperoleh pengalaman serta pengetahuan baru terkait kemampuan dalam
penguasaan kelas.
2. Mahasiswa PLP perlu mengetahui secara cermat tentang lingkungan fisik,
administratif, akademik, serta sosial yang ada di lingkungan sekolah.
3. Pentinya persiapan yang matang sebelum melakukan kegiatan pembelajaran,
seperti kesiapan mental, penguasaan materi, serta pemilihan model
pembelajaran guna meningkatkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan salah satu
mata kuliah wajib dan penting bagi mahasiswa FKIP UNJA. Pelaksanaan PLP
ini dilakukan selama 2 bulan yaitu pada mulai dari 29 September – 29
November 2022. Hasil akhir atau tugas akhir kegiatan PLP adalah membuat
sebuah laporan akhir berupa pengalaman terbaik selama PLP.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman selama mengikuti PLP, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa PLP, persiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti
kegiatan PLP dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, agar mendapatkan
hasil yang memuaskan.
2. Kepada pihak sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi, penulis menyarankan
untuk dapat mempertahankan kualitasnya sebagai sekolah yang telah
terakreditasi A dan terus mengembangkan potensi para sisswanya guna
mengharumkan nama sekolah.
3. Kepada dosen pembimbing lapangan dan giru pamong, agar tetap memberikan
ilmu dan saran perbaikan dalam menjadi seorang guru yang baik selama
pelaksanaan PLP.
18
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Fadhillah Tri & Gumilar, Sefi Indra. 2021. Cerdas . Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendikbudristek.
Darmasyah. 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta:
Bumi Aksara.
19
DAFTAR LAMPIRAN
Kompetensi Awal:
Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis dan
berbicara.
Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi.
2. Kompetensi Inti
Tujuan Pembelajaran/ Indikator Ketercapaian TP:
Indikator Ketercapaian
No Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
1. 1.1.Menyimak teks anekdot 1.1.1 Menganalisis pesan
aural agar dapat tersurat dan tersirat serta
mengevaluasi gagasan dan stuktur yang ada dalam
pesan yang disampaikan teks anekdot
dalam teks monolog
lawakan tunggal secara
kritis dan reflektif
20
dalam menyampaikan kritik dan kata kerja material
sosial dalam menulis teks
anekdot
1.5.Menampilkan lawakan
5. tunggal (stand up comedy) 1.5.1. Menampilkan lawakan
sebagai sarana tunggal dengan
menyampaikan kritik memperhatikan
terhadap fenomena yang kesantunan dalam
terjadi dengan penyampaiannya
memperhatikan kesantunan
dalam berbicara maupun
bersikap
Pertemuan Pertama :
Kompetensi Inti
Pemahaman Bermakna:
Kemampuan memahami teks anekdot akan berkontribusi dalam mengembangkan
kemampuan dalam menilai berbagai informasi baik lisan maupun tulisan. Melatih
unruk berpikir kritis dan kreatif dalam mengkritik suatu permasalahan dalam
kehidupan nyata. Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan hiburan, analogi,
agtau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian.
21
Pertanyaan Pemantik: pernahkah kalian mengkritik sesuatu?
Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa bersama untuk memulai
pembelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi hari
ini.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran.
b. Inti
1. Guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan LKPD yang dikerjakan
secara berpasangan.
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya terkait tugas yang telah
diberikan.
3. Perwakilan siswa diminta membacakan teks “Liburan Kuli Bangunan” di
depan kelas.
4. Siswa menyimak teks “Liburan Kuli Bangunan” dan mengisi tabel yang ada
di LKPD.
5. Perwakilan dari peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas, dan yang lainnya diminta untuk menyimak hasil
pekerjaannya.
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lainnya untuk
memberikan kritik/tanggapan terkait hasil kerja teman sekelasnya.
c. Penutup
1. Guru mengapresiasi hasil presentasi peserta didik.
2. Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengenai nilai-
nilai teks hikayat.
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
4. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
Asesmen
22
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran :
No Indikator/ Kategori
kriteria Kurang Cukup Baik Sangat
baik
1. Menganalisis Tidak bisa Bisa Bisa Bisa
pesan tersurat menganalisi menganalisi menganalisi menganalisi
dan tersirat serta s pesan s pesan s pesan s pesan
stuktur yang ada
tersurat dan tersurat dan tersurat dan tersurat dan
dalam teks
anekdot tersirat serta tersirat serta tersirat serta tersirat serta
stuktur stuktur stuktur stuktur
yang ada yang ada yang ada yang ada
dalam teks dalam teks dalam teks dalam teks
anekdot anekdot, anekdot, anekdot,
tetapi masih tapi ada tanpa ada
banyak sedikit yang salah
salah kesalahan
(91-100%)
(0-60%) (81-90%)
(61-80%)
Pengayaan: Peserta didik diminta untuk membaca teks anekdot lainnya, dan
peserta didik diharapkan dapat menentukan pesan dan stuktur yang terdapat dalam
teks anekdot lainnya tersebut.
23
Lampiran 2. LKPD Pembelajaran Menulis Teks Anekdot
Nama :
Kelas :
24
sadar tanpa pengaruh alkohol ngebangun rumah miring. Ini anak proyek mana
yang bikin? Bikin malu komunitas. Saya Didi. Terima kasih.
Orientasi
Komplikasi
Evaluasi
25
Lampiran 3. Adwal Piket Harian Mahaiswa PLP SMAN 10 Kota Jambi
26
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan PLP SMA Negeri 10 Kota Jambi
Pemberian nasihat kepada murid yang Piket KBM setiap hari rabu di ruang
27
terlambat datang ke sekolah majelis guru SMA Negeri 10 Kota Jambi
Kegiatan belajar mengajar di kelas Pemilihan ketua osis dan wakil ketua osis
SMA N 10 Kota Jambi periode 2022-2023
Pelantikan ketua osis dan wakil ketua Kegiatan sosialiasi dari Polisi terkait
osis SMAN 10 Kota Jambi periode himbauan untuk menghindari narkoba
2022-2023
28
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di
Foto bersama anggota Paskibra SMA N
SMA N 10 Kota Jambi
10 Kota Jambi
29
Proses pengecatan eco paving block Diskusi bersama guru pamong di Lab
oleh siswa kelas X Biologi
Pelepasan secara simbolis mahasiswa Foto bersama DPL dan guru pamong pada
PLP UNJA dari sekolah kepada DPL acara pelepasan mahasiswa PLP UNJA
30
Lampiran 3. Lampiran Riwayat Hidup
31