Anda di halaman 1dari 39

PENGALAMAN TERBAIK

PENGALAMAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)


PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS ANEKDOT DI FASE E.7 SMAN 10 KOTA JAMBI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi


untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan

Oleh:
(GHEA REIVA IGUSMI PUTRI)
NIM. A1B119052

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
Pengalaman Terbaik Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) dengan Judul
Penerapan Model Project Based Learning pada Pembelajaran Menulis Teks
Anekdot di Fase E SMAN 10 Kota Jambi yang disusun oleh Ghea Reiva Igusmi
Putri NIM A1B119052 telah disetujui pada tanggal

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr. Herman Budiyono, M.Pd. Juni Normalina Purba, S.Pd.


NIP. 196111201987031006 NIP. 196706301997032001

Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Jambi

Nova Deswita, S.Pd., M.Pd.


NIP. 196911181998022001

i
ABSTRAK
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting
untuk dipelajari di sekolah. Akan tetapi, pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah masih memiliki beberapa persoalan yang berkaitan dengan kurangnya
penggunaan model dan metode pembelajaran kekinian yang efektif dalam
menumbuhkan semangat belajar siswa. Pembelajaran yang monoton dan
kurang menarik akan membuat siswa merasa jenuh dan bosan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Apalagi umumnya tenaga pendidik hanya
menggunakan metode tradisional seperti metode ceramah dalam kegiatan
pembelajaran. Padahal kemampuan berbahasa, bersastra serta berpikir
merupakan fondasi utama dalam membangun kemampuan literasi siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia ditujukan agar siswa mampu
mengembangkan kemampuan literasinya ke dalam pembelajaran menyimak,
membaca, dan menulis, berbicara, serta mempresentasikan berbagai tujuan
terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan
menulis yang baik akan membantu siswa dalam memahami dan membuat
sebuah teks sesuai materi pembelajaran. Akan tetapi, pada kenyataan di
lapangan banyak siswa yang sering kali mengalami kesulitan dalam menulis
teks, khususnya teks anekdot. Permasalahan-permasalahan ini tentunya
menyebabkan keterampilan menulis siswa menjadi rendah. Oleh karena itu,
dalam laporan ini peneliti ingin menyampaikan pengalaman terbaiknya selama
melaksanakan kuliah PLP di sekolah. Salah satu pengalaman terbaik yang
dialami penulis dalam proses belajar mengajar adalah menerapkan model
pembelajaran PjBL pada pembelajaran teks anekdot.

Kata Kunci: Penerapan, Model Pembelajaran PjBL

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Penerapan

Model Project Based Learning pada Pembelajaran Menulis Teks Anekdot di Fase
E SMAN 10 Kota Jambi”. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengalaman Lapangan Persekolahan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya
kegiatan PLP ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terkhusus penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak SMA Negeri 10 Kota Jambi yang telah memberikan
penulis kesempatan untuk belajar dan mencari pengalaman di sekolah tersebut.
Selain itu, peulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Drs. Herman
Budiyono, M.Pd selaku Dosen pembimbing lapangan PLP Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di SMA Negeri 10 Kota Jambi yang telah memberikan masukan dan arahan
selama penulis menjalani PLP. Kepada seluruh majelis guru SMA Negeri 10 Kota Jambi
khususnya Juni Normalina Purba, S.Pd selaku Guru Pamong Bidang Studi Bahasa Indonesia yang
telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis baik dalam mengajar maupun
nonmengajar. Tak lupa untuk siswa-siswi SMA Negeri 10 Kota Jambi khususnya kelas E.7 yang
telah bekerjasama dengan baik dan banyak memberikan pengalaman berharga, penulis ucapkan
terima kasih atas kebersamaannya dalam waktu yang singkat.

Jambi, Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i


ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2
1.2 Pendekatan Penyelesaian ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Project Based Learning .......................... 4
2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Project Based Learning ........................... 4
2.1.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Moel Project Based learning ................. 4
2.1.3 Kelebihan Model Project Based Learning .............................................. 5
2.1.4 Kekurangan Model Project Based Learning ........................................... 5
2.2 Pengertian Teks Anekdot ............................................................................... 6
2.3 Struktur Teks Anekdot ................................................................................... 6
2.4 Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot ................................................................ 7
2.5 Langkah-langkah Menulis Teks Anekdot ...................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ................................................................ 8
3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan data .......................................................... 8
3.2 Subjek Pengumpulan Data ............................................................................. 8
3.2.1 Profil SMA Negeri 10 Kota Jambi .......................................................... 8
3.2.2 Visi dan Misi Sekolah ............................................................................. 8
3.2.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Kota Jambi .................................... 9
3.2.4 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Kota Jambi .............................. 10
3.2.5 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Kota Jambi ............................... 12
3.3 Instrumen Pengumpulan Data...................................................................... 13
3.4 Langkah-Langkah dalam Pemecahan Masalah............................................ 13
3.5 Hambatan yang Dihadapi dalam Pemecahan Masalah ................................ 14
BAB IV HASIL YANG DICAPAI .................................................................... 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 17
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 17
5.2 Saran ............................................................................................................ 17

iv
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 20

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Daftar Nama Tenaga Administrasi Sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi ...... 10
3.2 Daftar Nama Kepala Sekolah Dan Guru SMA Negeri 10 Kota Jambi .... Error!
Bookmark not defined.
3.3 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Kota Jambi ......................................... 12

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Modul Ajar Pembelajaran Menulis Teks Anekdot........... Error! Bookmark not
defined.
2. LKPD Materi Menulis Teks Anekdot ............................................................... 24
3. Jadwal Piket Harian MAhasiswa PLP SMA Negeri 10 Kota Jambi................. 26
4. Dokumentasi Kegiatan PLP SMA Negeri 10 Kota Jambi ................................ 27
5. Lampiran Riwayat Hidup .................................................................................. 31

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan
nasional. Pendidikan dan manusia adalah dua hal yang saling berkaitan dan
tak terpisahkan. Berbagai usaha peningkatan mutu pendidikan pun terus
dilakukan oleh pemerintah guna mengejar ketertinggalan pendidikan
Indonesia dari negara-negara maju. Upaya peningkatan mutu pendidikan harus
sejalan dengan proses belajar mengajar yang mencakup unsur-unsur seperti
materi, kurikulum, metode, model pengajaran, sarana dan prasarana yang ada,
tenaga pendidik, serta evaluasi. Tercapainya tujuan pembelajaran akan
menghasilkan perubahan pada diri siswa dengan meningkatnya kemampuan
serta sikap yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Perubahan pada pendidikan di Indonesia sudah menjadi hal yang umum
terjadi, hal ini dikarenakan perubahan arus zaman yang disertai dengan
tuntutan yang beragam pula. Tidak hanya itu, situasi dan kondisi yang darurat
pun dapat merubah arus pendidikan, contohnya pandemi Covid 19. Pandemi
Covid-19 telah merubah berbagai aspek dari segala sisi, termasuk pendidikan.
Sebelum masa pandemi, Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan
penggunaan kurikulum 2013, kemudian kurikulum ini disederhanakan
menjadi kurikulum darurat yang mempermudah satuan pendidikan dalam
mengelola pembelajaran dengan substansi materi yang esensial. Pada tanggal
1 Februari 2021, Mendikbudristek kembali mengeluarkan kebijakan
kurikulum, yaitu kebijakan sekolah penggerak. Kurikulum ini merupakan
implementasi dari konsep Merdeka Belajar yang diterapkan pada tahun ajaran
2021/2022. Kurikulum merdeka mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: 1)
pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter
sesuai profil pelajar pancasila; 2) fokus pembelajaran pada materi esensial
akan membuat pembelajaran lebih mendalam; 3) guru memiliki fleksibilitas
untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan konteks dan muatan lokal.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu hal yang penting
untuk diajarkan kepada peserta didik. Namun, saat ini pembelajaran Bahasa

1
Indonesia di sekolah disinyalir masih kurang memuaskan. Berbagai persoalan
yang mempengaruhi kondisi tersebut masih berkaitan dengan pembelajaran
yang kurang efektif, monoton dan kurang menarik sehingga siswa merasa
jenuh dan bosan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Umumnya,
pihak pendidik hanya menggunakan metode tradisional seperti metode
ceramah dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan metode ceramah memang
memiliki kelebihan yaitu guru mudah menguasai kelas dan dapat diikuti oleh
jumlah siswa yang besar. Akan tetapi, penggunaan metode ceramah secara
berulang dapat menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan sehingga
mengakibatkan siswa kurang aktif selama kegiatan pembelajaran dan minat
belajar siswa menjadi menurun.
Pada kenyataan di lapangan, banyak siswa yang sering kali mengalami
kesulitan dalam memahami dan menulis sebuah teks. Permasalahan ini
disebabkan karena kurangnya minat baca siswa, kurangnya kemampuan
pemahaman siswa dalam membaca dan menulis, dan siswa cenderung pasif
selama pembelajaran. Hal lain yang juga menjadi masalah dalam
pembelajaran bahasa Indonesia ini adalah kurangnya penggunaan model-
model pembelajaran kekinian yang ampuh menumbuhkan keaktifan dan
kreatifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu,
dalam laporan ini penulis ingin menyampaikan pengalaman terbaiknya
selama melaksanakan mata kuliah PLP di sekolah. Adapun salah satu
pengalamann terbaik yang dialami penulis dalam proses belajar mengajar
adalah menerapkan model pembelajaran project based learning dalam
pembelajaran menulis teks anekdot yang dapat membantu meningkatkan
keterampilan membaca sehingga dapat menghasilkan sebuah teks, yakni salah
satunya ialah teks anekdot.
1.2 Pendekatan Penyelesaian
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat memaksimalkan
kegiatan pembelajaran yang efektif serta mampu meningkatkan minat belajar
dan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang
mampu mempengaruhi minat dan keaktifan siswa selama kegiatan
pembelajaran adalah model project based learning. Model pembelajaran yang

2
sifatnya berpusat pada siswa ini akan memberikan kesempatan merata kepada
peserta didik untuk memahami materi dan turut aktif dalam melakukan proyek
pembelajaran yang diarahkan oleh guru nantinya.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 di SMA Negeri
10 Kota Jambi.
2. Untuk memberikan gambaran pengalaman latihan kegiatan belajar mengajar
yang dirasakan oleh penulis selama memegang jabatan sebagai guru PLP di
SMA Negeri 10 Kota Jambi.
3. Untuk memenuhi tugas laporan akhir mengenai pelaksanaan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) penulis di SMA Negeri 10 Kota Jambi.

1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Segi keilmuan, laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan
keilmuan peneliti dan berguna bagi pembaca.
2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa khususnya
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Bagi Guru
Untuk memberikan masukan kepada guru mengenai pertimbangan
penggunaan model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Project Based Learning

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Project Based Learning


Project based learning merupakan salah satu model pembelajaran
yang sudah banyak digunakan di negara-negara maju, salah satunya ialah
Amerika Serikat. Project based learning adalah model pembelajaran
berbasis proyek yang inovatif dan menekankan pembelajaran kontekstual
melalui kegiatan yang kompleks. Dalam pembelajaran berbasis proyek
guru bertindak sebagai fasilitator, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang teori, serta
mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran (Trianto,
2014).
Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran
untuk menghasilkan suatu produk/proyek yang nyata, dan siswa berperan
aktif di dalamnya. Keunggulan dari model pembelajaran berbasis proyek
ini ialah dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar, seperti
keterampilan berpikir, membuat keputusan, serta meningkatkan rasa
percaya diri pada siswa.
2.1.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Model Project Based Learning
Hosnan (2013:325), mengemukakan terdapat beberapa langkah yang
dapat dilakukan dalam menerapkan model project based learning, yaitu:
1) Penentuan proyek, kegiatan pembelajaran dimulai dengan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan
suatu aktivitas. Guru berusaha mencari topik yang relevan dengan
peserta didik dan memungkinkan siswa untuk bisa menyelesaikan
kegiatan nantinya.
2) Perencanaan langkah-langkah penyelesaian proyek, perencanaan
program kegiatan dilakukan secara bersama oleh guru dan siswa
dengan cara pengintegrasian berbagai subyek seperti alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

4
3) Menyusun jadwal, menyusun jadwal aktivitas siswa dalam
menyelesaikan proyek.
4) Memonitoring kemajuan proyek, guru sebagai pengawas proyek akan
membimbing kegiatan siswa dengan cara memfasilitasi peserta didik di
setiap proses penyelesaian proyek.
5) Menguji hasil proyek, siswa melaporkan hasil proyek masing-masing,
dan guru menilai hasil pencapaian yang diperoleh oleh siswa. hal ini
juga berguna bagi guru untuk menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
6) Evaluasi, guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran dan hasil
kegiatan proyek yang telah diselesaikan.
2.1.3 Kelebihan Model Project Based Learning
Menurut Setyowati (2019:340), terdapat beberapa kelebihan yang
dimiliki oleh model pembelajaran project based learning, yaitu: 1)
meningkatkan motivasi belajar peserta didik; 2) meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu masalah; 3)
membantu peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran; 4)
meningkatkan kerjasama antar peserta didik; 5) memotivasi peserta didik
untuk dapat mengembangkan serta mempraktikkan segala keterampilan
yang dimiliki; 6) meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
mengelola sumber belajar; dan 7) memberikan peserta didik pengalaman
dalam merancang alokasi waktu serta sumber-sumber lainnya terkait
penyelesaian proyek.
2.1.4 Kekurangan Model Project Based Learning
Menurut Kosasih (2015:97), model pembelajaran project based
learning, memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 1) model ini
membutuhkan pendalaman materi yang baik, agar peserta didik bisa
sampai pada pemikiran untuk berkreasi dan menciptakan sendiri suatu
karya sebagai dampak dari kegiatan pembelajaran; 2) memerlukan waktu
yang cukup lapang karna proses kegiatan pembelajaran yang cukup
kompleks; 3) membutuhkan sarana dan biaya tambahan; dan 4)

5
memerlukan kegiatan pembelajaran yang penuh dinamika, yaitu ditandai
dengan suasana ruang belajar yang tidak monoton.
2.2 Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik, lucu, serta
mengesankan. Biasanya teks anekdot mengangkat cerita tentang orang-
orang penting seperti tokoh publik berdasarkan pada fakta yang sebenarnya.
Fakta-fakta ini selanjutnya akan dijadikan sebagai ide dasar cerita dengan
menambahkan unsur lelucon dalam rekaannya. Oleh karena itu, tujuan dari
penulisan teks anekdot ialah untuk mengungkapan suatu fakta/kebenaran
yang terjadi yang dibubuhi dengan unsur lelucon agar dapat membangkitkan
tawa para pembacanya.
Darmasyah (2012:148) menjelaskan bahwa teks anekdot ialah
cerita singkat yang mengandung humor yang terlihat dari keanehannya,
kejutannya, kebodohannya, sifat pengecohnya, kejanggalannya,
kekontradiksiannya, dan kenakalannya. Pryatni (2014:92-93) juga
memaparkan teks anekdot sebagai suatu teks cerita singkat yang menarik
karena lucu dan mengesankan karena isinya berupa kritik atau sindiran
terhadap kebijakan, layanan politik, perilaku penguasa, ataupun fenomena
yang sedang terjadi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa teks anekdot adalah cerita singkat yang berisi sindiran
dan pesan terhadap tokoh-tokoh publik, ataupun fenomena yang dikemas
dengan unsur humor.
2.3 Struktur Teks Anekdot
Dalam buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
SMA Kelas X, struktur teks anekdot terdiri atas tiga, yaitu: 1) orientasi,
yakni bagian yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh,
penggambaran hal-hal terkait dengan 5W+1H, serta gambaran mengenai
masalah yang dihadapi tokoh; 2) komplikasi, berisi masalah yang dihadapi
tokoh. Pada bagian ini penulis biasanya menyampaikan puncak cerita yang
mengundang gelak tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat;
dan 3) evaluasi, berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang

6
telah diceritakan. Bagian ini juga disebut dengan koda. Namun bagian ini
bersifat pilihan, boleh ada ataupun tidak ada.
2.4 Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Menurut Suherli, dkk (2016:95), kebahasaan teks anekdot antara
lain: 1) menggunakan kalimat masa lampau; 2) menggunakan kalimat tanya
retoris (pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban); 3) menggunakan
konjungsi (kata hubung yang menunjukkan waktu, misalnya tiba-tiba,
kemudian, dll); 4) menggunakan kata kerja material (contohnya menulis,
mencuci, dll); 5) menggunakan kalimat perintah; dan 6) menggunakan
kalimat seru.
2.5 Langkah-langkah Menulis Teks Anekdot
Masruroh (2018:34-35) menyebutkan bahwa ada enam langkah
dalam menulis teks anekdot, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan topik. Topik dari sebuah teks anekdot biasanya berupa
masalah ataupun fenomena yang akan disorot.
2. Menentukan tokoh-tokoh cerita.
3. Menentukan latar belakang peristiwa
4. Menyusun peristiwa ke dalam kerangka/struktur teks anekdot.
5. Mengembangkan kerangka menjadi suatu teks anekdot yang utuh.
6. Penyuntingan.

7
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Kota Jambi yang
beralamat di Jl. Depati Parbo, Pematang Sulur, Kec. Telanaipura, Kota
Jambi. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada saat melaksanakan kegiatan
PLP di semester ganjil (21 September - 19 November 2021).
3.2 Subjek Pengumpulan Data
Subjek pengumpulan data penelitian ini adalalah peserta didik kelas
E.7 atau X.7 SMAN 10 Kota Jambi yang berjumlah 36 orang yang terdiri
dari 16 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.
3.2.1 Profil SMA Negeri 10 Kota Jambi
Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Kota Jambi
NPSN : 10504586
Alamat Sekolah : Jln. Depati Parbo Kel. Pematang Sulur
Kec. Telanaipura, Kota Jambi
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi :A
Nama Kepala Sekolah : Nova Deswita, S.Pd., M.Pd
Kode pos : 36124
Luas Tanah : 9548
SK Pendirian : SK Mendik RI No. 107/0/1997
Kurikulum : Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
No Telepon : (0741) 65548
E-Mail : smanegeri10jambi@yahoo.co.id
Website : https://www.sman10-kotajambi.sch.id

3.2.2 Visi dan Misi Sekolah


a. Visi:
Terciptanya sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa,
berkualitas, cerdas, terampil, berprestasi, menguasai IPTEK, berbudi
luhur, disiplin, dan berwawasan ramah lingkungan.
b. Misi:
1. Melaksanakan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga
tercapai hasil yang maksimal.

8
3. Memotivasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat
keunggulan
4. Melengkapi sarana prasarana sekolah
5. Melaksanakan layanan pendidikan secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki untuk mencapai potensi yang maksimal
6. Membentuk karakter siswa yang jujur dan disiplin serta
membudayakan 75 (senyum, sapa, salam, sopan, santun, semangat
dan sepenuh hati).
3.2.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Kota Jambi
Struktur organisasi adalah gambaran atau suatu susunan personil
yang tergabung dalam suatu organisasi. Organisasi yang terdiri dari
berbagai personil dengan berbagai bidang kerja akan memudahkan Kepala
Sekola mengadakan Pegawasan, koordinasi dan juga pengambilan
keputusan-keputusan yang diperlukan dalam tubuh organisasi. Untuk itu
organisasi yang baik dan mempunyai program kegiatan harus tergambar
jelas bentuk dan format sehingga semakin jelas tujuan organisasi. Adapun
bentuk struktur organisasi SMA Negeri 10 Kota Jambi seperti gambar
berikut.

Komite Sekolah Kepala Sekolah Kepala TAS


V
M. Murtaki, SH Nova Deswita, S.Pd, M.Pd Wahyu Asmadi

WAKIL KEPALA

Kurikulum Kesiswaan Sarana/Prasarana Humas

Evi Ramna Farni, Rosana Nasution,S.Pd,M.Si Siti Rahma, S.P 1. Marwiyah,S.Pd


S.Pd 2. Erniwati,S.Pd

Staf Evaluasi Peneliain Staf Kesiswaan Staf Sarana/Prasana


dan Akdemik
Jhony H.Manurung, S.Pd 1. Novita Elida, M.Pd
Indrawati, S.Pd 2. Barmi, S.Pd

Wali Kelas Guru BK


Peserta Didik

9
3.2.4 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Kota Jambi
Tabel 3.1 Daftar Nama Tenaga Administrasi Sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi

No Nama Karyawan TU Status


1 Ahmad Taufik PNS
2 Endang Suryani PNS
3 Wahyu Asmadi PNS
4 Badriyah Hanim Honor
5 Novi susilawati Honor
6 Badriah hanim Honor
7 Santriani Honor
8 Welie Martalia, M.Pd Honor
9 Widia Astuti, SE Honor
10 Vinia Ramadha, S.Kom Honor
11 Cindy Sylvia Apriliyanti, S.Pd Honor
12 Wendy Andrean,SH Honor
13 Hardy Mahardika Honor
14 Rizal Pahlevi Honor
15 Ahmad Zulyaden Honor
16 Nugroho Honor
17 Marijo Honor

Tabel 3.2 Daftar Nama Kepala Sekolah Dan Guru SMA Negeri 10 Kota Jambi

No Nama Guru L/P Gol


1. Nova Deswita, S.Pd., M.Pd L IV/a
2. Saparhadi, S.Pd L IV/b
3. Efendi, S.Pd L IV/a
4. Deswalman, S.Pd L IV/a
5. Rosana Nasution, S.Pd, M.Si P IV/b
6. Dra. Noni Desta Azrida P IV/a
7. Dra. Misparni P IV/a
8. Mahdi, S.Ag L IV/a

10
9. Dra.Nurseha P IV/a
10 Sinur Simanullang, S.Pd P IV/b
11. Sumiati, S.Pd P IV/a
12. Dra. Cutranike, S.Pd P IV/a
13. Jon Khalid, S.Pd L IV/a
14. Evi Ramna Farni, S.Pd P IV/b
15. Jeki Chandra, S.Pd L IV/a
16. Dra. Marwiyah P IV/b
17. Indrawati, S.Pd P IV/b
18. Juni Normalina, S.Pd P IV/a
19. Elviza, S.Pd P IV/b
20. Ermiwati, S.Pd P IV/b
21. Hirim Rosmerita Gultom, S.Pd P IV/b
22. Rogayah, S.Pd P IV/a
23. Sri Diyan Wisnu Wardani, S.Pd P III/d
24. Rita Eryana, S.Pd P III/d
25. Rosidin, S. Ag L III/d
26. Yanti Sri Rejeki, S.Sos P III/b
27. Lela, S.Pd, M.Pd, Kons P III/d
28. Jhony Heryanto M, S.Pd L III/d
29. Srf, Ermawati, S.Kom, M.Si P III/c
30. Ridni Eliza, S.Pd P III/d
31. Siti Rahmah, SP P III/c
32. Andriana, S.Pd P III/c
33. Andri Susilo, S.Pd L III/b
34. Abdul Malik S.Pd P III/c
35. Mhike Suryani, S.Sn P
36. Yusna Zen, S.pt P
37. Abdul Muis, S.Ag L
38. Sarida Hertadi, S.Pd.K P
39. Barmi Hertati, S.Pd P

11
40. Tika Febrianti, S.Pd P
41. Liliyana, S.Pd P
42. Devi Oktavera, S.Pd P
43. Wiliam Andri, M.Pd L
44. Yusuf Batisakhan P
45. Jeki Perwira, S.Pd P
46. Diah Sari Dewi, S.Pd P
47. Anggara Novianoka S.P, S.Pd L
48. Dewi Mulasari, S.Pd P III/c
49. Priyanto, S.Pd,M.Pd L III/c
50. Ria Irawati, S.Pd P
51. Ibnu Hakim, S.Kom, M.Kom L

3.2.5 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Kota Jambi


Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Kota Jambi
No. Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Baik
3. Ruang BP/BK 1 Baik
4. Ruang Majelis Guru 1 Baik
5. Ruang Tata Usaha 1 Baik
6. Ruang Osis 1 Baik
7. Ruang UKS 1 Baik
8. Ruang Kelas 24 Baik
9. Perpustakaan 1 Baik
10. Laboratorium IPA 3 Baik
11. Laboratorium Komputer 2 Baik
12. Musholla 1 Baik
13. Sarana Olahraga 1 Baik
14. Lapangan Upacara 1 Baik
15. Kantin 2 Baik
16. Toilet 24 Baik
17. Tempat Parkir 1 Baik
18. Pos Satpam 1 Baik

12
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen Penelitian adalah
segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan
mengiterpretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan
pola pengukuran yang sama. Menurut Arikunto (2000:134), instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatantersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan data dalam kegiatan PLP yang penulis gunakan
adalah bentuk instrumen observasi. Observasi dalam sebuah penelitian
diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Jadi observasi
merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan,
penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan pengecapan.
Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa pedoman pengamatan.
Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan,biasa digunakan
dalam observasi sitematis dimana si pelaku observasi bekerja sesuai
dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar jenis
kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati.
Selain itu, penulis juga menggunakan dokumentasi yang berupa foto-foto
selama kegiatan PLP.
3.4 Langkah-langkah dalam Pemecahan Masalah
Masalah Pemecahan Masalah
Kurangnya minat baca dan Menerapkan model pembelajaran
semangat siswa dalam mengikuti yang berpusat pada siswa (model
kegiatan pembelajaran sehingga PjBL), sehingga siswa menjadi
mengakibatkan siswa sukar dalam lebih aktif dan kreatif selama
memahami materi pembelajaran pembelajaran berlangsung.

13
3.5 Hambatan yang Dihadapi dalam Pemecahan Masalah
Hambatan dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi antara lain:

1. Karakter siswa yang berbeda-beda

2. Siswa kurang percaya diri

3. Kurangnya kerjasama ataupun kekompakan antar siswa

4. Situasi dan kondisi pembelajaran

14
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai penulis selama melakukan kegiatan Pengenalan


Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 10 kota jambi yaitu: mampu
mengelola dan menguasai kelas selama pembelajaran berlangsung, mempelajari
pengelolaan perpustakaan, tata usaha, KBM, lab komputer, lapangan, serta salam
yang dilakukan dalam bentuk piket harian.
Selanjutnya pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas E.7 atau
X.7 yaitu, terdapat beberapa siswa yang memiliki minat belajar yang rendah.
Mereka hanya sekedar memperhatikan namun tidak mengerti akan materi yang
tengah diajarkan, dan ketika ditanya terkait materi yang diajarkan, mereka tidak
dapat menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, kurangnya rasa percaya diri siswa
secara individu dalam menjawab petanyaan juga mempengaruhi keefektifan
kegiatan pembelajaran. hal ini dikarenakan siswa malas untuk membaca sehingga
tidak yakin dengan jawaban yang akan diutarakan. Apalagi metode ceramah yang
dilakukan guru semakin membuat siswa merasa jenuh dan bosan berada di dalam
kelas, oleh karena itu penerapan model pembelajaran yang kekinian sangat
disarankan agar siswa bisa aktif dan kreatif selama pembelajaran berlangsung.
Pada saat penerapan model pembelajaran project based learning di kelas
E.7 dilakukan, seluruh siswa tampak antusias mendengakan arahan terkait tugas
tugas yang diberikan. Beberapa dari mereka aktif bertanya terkait langkah ataupun
materi yang diajarkan. tugas proyek ini dilakukan secara individu. Siswa tidak
dibagi dalam bentuk kelompok guna menghindari adanya siswa yang hanya
menumpang nama tanpa memberikan bantuan dalam penyelesaian tugas.
Selanjutnya siswa juga diajak untuk membuka gawai masing-masing guna melihat
contoh teks anekdot yang ada di internet, serta memahami perbedaan antara fakta
dan opini dalam sebuah teks anekdot. Setelah menyelesaikan LKPD masing-
masing, para siswa begitu aktif dan berlomba-lomba untuk mempresentasikan
LKPD yang telah mereka buat di depan kelas. Di akhir pembelajaran siswa
bersama-sama menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
Kegiatan lainnya yang kami lakukan di SMA Negeri 10 Kota Jambi selain
mengajar di kelas yaitu piket harian. Adapun lokasi piket ini meliputi, piket

15
perpustakaan, piket KBM, piket lab TIK, piket tata usaha, piket lapangan, piket
laboratoium biologi dan piket laboratorium fisika. Setiap lokasi piket terdiri dari
3-4 mahasiswa dari berbagai prodi. Hal ini tentunya dapat menambah pengalaman
serta pengetahuan tersendiri, seperti ketika piket lapangan, di sana diajarkan
bagaimana cara menindaklanjuti siswa-siswa yang melanggar peraturan, datang
terlambat, serta pemberian surat izin kepada siswa yang ingin keluar sekolah
karna suatu keperluan penting. pengalaman-pengalaman yang didapatkan selama
PLP ini tentunya sangat bermanfaat guna menghadapi lingkungan persekolahan
setelah lulus nantinya.

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil serta pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama pelaksanaan PLP di SMA Negeri 10 Kota Jambi, penulis banyak
memperoleh pengalaman serta pengetahuan baru terkait kemampuan dalam
penguasaan kelas.
2. Mahasiswa PLP perlu mengetahui secara cermat tentang lingkungan fisik,
administratif, akademik, serta sosial yang ada di lingkungan sekolah.
3. Pentinya persiapan yang matang sebelum melakukan kegiatan pembelajaran,
seperti kesiapan mental, penguasaan materi, serta pemilihan model
pembelajaran guna meningkatkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan salah satu
mata kuliah wajib dan penting bagi mahasiswa FKIP UNJA. Pelaksanaan PLP
ini dilakukan selama 2 bulan yaitu pada mulai dari 29 September – 29
November 2022. Hasil akhir atau tugas akhir kegiatan PLP adalah membuat
sebuah laporan akhir berupa pengalaman terbaik selama PLP.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman selama mengikuti PLP, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa PLP, persiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti
kegiatan PLP dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, agar mendapatkan
hasil yang memuaskan.
2. Kepada pihak sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi, penulis menyarankan
untuk dapat mempertahankan kualitasnya sebagai sekolah yang telah
terakreditasi A dan terus mengembangkan potensi para sisswanya guna
mengharumkan nama sekolah.
3. Kepada dosen pembimbing lapangan dan giru pamong, agar tetap memberikan
ilmu dan saran perbaikan dalam menjadi seorang guru yang baik selama
pelaksanaan PLP.

18
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Fadhillah Tri & Gumilar, Sefi Indra. 2021. Cerdas . Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendikbudristek.
Darmasyah. 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta:
Bumi Aksara.

Hosnan, M. 2013. Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor:


Ghalia Indonesia.

Kosasih, E. 2015. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum


2013. Bandung: Yrama Widya.

Masruroh. 2018. Skripsi. Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X MA


Miftahul Ulum Toabo Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju. FKIP:
Universitas Muhammadiyah Makasar.

Setyowati, Dinda Ayu. 2019. “Keefektifan Pembelajaran Menulis Teks Biografi


Menggunakan Model Project Based Learning dan Discovery Learning
Berbantuan Media Video Animasi Graphic Motion pada Peserta Didik Kelas
X SMA”. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Suherli,dkk. 2016. Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

19
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Modul Ajar Pembelajaran Menulis Teks Anekdot

Kompetensi Awal:
Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis dan
berbicara.
Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi.

Profil Pelajar Pancasila :


1. Bernalar kritis: pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan aspek dan
data untuk memecahkan masalah.
2. Mandiri: pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
3. Bergotong rohong: pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki
kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan sesame.
4. Kreatif: pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang
orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.

Sarana dan Prasarana : Laptop, printer, internet, kertas kerja, LKPD.


Target Peserta Didik : peserta didik kelas X berjumlah 32-36
Model Pembelajaran yang digunakan: PjBL dan kooperatif

2. Kompetensi Inti
Tujuan Pembelajaran/ Indikator Ketercapaian TP:

Indikator Ketercapaian
No Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
1. 1.1.Menyimak teks anekdot 1.1.1 Menganalisis pesan
aural agar dapat tersurat dan tersirat serta
mengevaluasi gagasan dan stuktur yang ada dalam
pesan yang disampaikan teks anekdot
dalam teks monolog
lawakan tunggal secara
kritis dan reflektif

2. 1.2.Membaca dan memirsa teks 1.2.1 Menganalisis fakta dan


anekdot agar dapat menilai opini dalam teks anekdot
akurasi dan kualitas data
dalam kriitk sosial
berdasarkan berbagai
sumber informasi

3. 1.3.Memahami kaidah-kaidah 1.3.1. Memahami pertanyaan


bahasa yang digunakan retoris, majas sindiran,

20
dalam menyampaikan kritik dan kata kerja material
sosial dalam menulis teks
anekdot

4. 1.4.Menulis teks eksposisi hasil 1.4.1. Menulis penelitian


penelitian sederhana sebagai sederhana sesuai dengan
sumber penyampaian kritik struktur teks eksposisi
sosial yang akurat dan 1.4.2. Merancang dan menulis
menulis teks anekdot komik potongan (comic
dengan informasi yang strip)
akurat dan merujuk pada
sumber-sumber informasi
yang valid dalam bentuk
media kreatif

1.5.Menampilkan lawakan
5. tunggal (stand up comedy) 1.5.1. Menampilkan lawakan
sebagai sarana tunggal dengan
menyampaikan kritik memperhatikan
terhadap fenomena yang kesantunan dalam
terjadi dengan penyampaiannya
memperhatikan kesantunan
dalam berbicara maupun
bersikap

Pertemuan Pertama :

Kompetensi Inti

Tujuan pembelajaran/indikator ketercapaian TP


No. Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
1. Menyimak teks anekdot aural agar 1.1.1 Menganalisis pesan tersurat
dapat mengevaluasi gagasan dan dan tersirat serta stuktur yang
pesan yang disampaikan dalam teks ada dalam teks anekdot
monolog lawakan tunggal secara
kritis dan reflektif

Pemahaman Bermakna:
Kemampuan memahami teks anekdot akan berkontribusi dalam mengembangkan
kemampuan dalam menilai berbagai informasi baik lisan maupun tulisan. Melatih
unruk berpikir kritis dan kreatif dalam mengkritik suatu permasalahan dalam
kehidupan nyata. Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan hiburan, analogi,
agtau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian.

21
Pertanyaan Pemantik: pernahkah kalian mengkritik sesuatu?

Kegiatan Pembelajaran:
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa bersama untuk memulai
pembelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi hari
ini.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran.
b. Inti
1. Guru menjelaskan langkah-langkah pengerjaan LKPD yang dikerjakan
secara berpasangan.
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya terkait tugas yang telah
diberikan.
3. Perwakilan siswa diminta membacakan teks “Liburan Kuli Bangunan” di
depan kelas.
4. Siswa menyimak teks “Liburan Kuli Bangunan” dan mengisi tabel yang ada
di LKPD.
5. Perwakilan dari peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas, dan yang lainnya diminta untuk menyimak hasil
pekerjaannya.
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lainnya untuk
memberikan kritik/tanggapan terkait hasil kerja teman sekelasnya.
c. Penutup
1. Guru mengapresiasi hasil presentasi peserta didik.
2. Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengenai nilai-
nilai teks hikayat.
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
4. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

Asesmen

Teknik Asesmen: tertulis


Jenis asesmen: formatif dan sumatif
Instrumen: terlampir

22
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran :

No Indikator/ Kategori
kriteria Kurang Cukup Baik Sangat
baik
1. Menganalisis Tidak bisa Bisa Bisa Bisa
pesan tersurat menganalisi menganalisi menganalisi menganalisi
dan tersirat serta s pesan s pesan s pesan s pesan
stuktur yang ada
tersurat dan tersurat dan tersurat dan tersurat dan
dalam teks
anekdot tersirat serta tersirat serta tersirat serta tersirat serta
stuktur stuktur stuktur stuktur
yang ada yang ada yang ada yang ada
dalam teks dalam teks dalam teks dalam teks
anekdot anekdot, anekdot, anekdot,
tetapi masih tapi ada tanpa ada
banyak sedikit yang salah
salah kesalahan
(91-100%)
(0-60%) (81-90%)
(61-80%)

Remedial dan pengayaan:


Remedial: Peserta didik diberi beberapa pertanyaan terkait materi pesan dan
stuktur yang ada dalam teks anekdot yang telah diajarkan.

Pengayaan: Peserta didik diminta untuk membaca teks anekdot lainnya, dan
peserta didik diharapkan dapat menentukan pesan dan stuktur yang terdapat dalam
teks anekdot lainnya tersebut.

Refleksi peserta didik dan guru:


- Refleksi peserta didik:
1. Hal-hal apa saja yang anda dapatkan selama pembelajaran pesan dan
stuktur teks anekdot?
2. Kendala apa yang anda temui selama pembelajaran pesan dan stuktur teks
anekdot?
3. Apa manfaat yag anda peroleh dari pembelajaran pesan dan stuktur teks
anekdot?
- Refleksi guru:
1. Apakah peserta didik antusias mengikuti pembelajaran?
2. Apakah peserta didik mampu menganalisis pesan tersurat dan tersirat
dalam teks anekdot dan memahami stuktur yang ada dalam teks anekdot?
3. Kendala apa yang ditemui dan bagaimna cara mengatasi segala kendala
yang terjadi tersebut?

23
Lampiran 2. LKPD Pembelajaran Menulis Teks Anekdot

Nama :
Kelas :

Bacalah teks berikut dengan seksama!

Liburan Kuli Bangunan


Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Didi.
Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-
ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya
malah bikin stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan
ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”“Nak, Jakarta banjir.” “Ya
udah Pak, ke Tangkuban Perahu.” “Nak, perahunya bocor.” “Ah bilang aja, Bapak
gak punya uang.” “Cerdas!”
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja,
menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai
batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi
pos ronda.
Pulang ke rumah ditanya sama istri saya, “Gimana Nak, seru main sama
Bapak?”
“Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau jadi kuli bangunan.” “Hey,
masa perempuan jadi kuli banguan..” “Gak apa-apa, Mah, emansipasi!” Ya, anak
saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak. Kemarin saja saya bawa ajak
mandi bola, dia bawa handuk. Istri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak
usah bawa handuk, Kan udah disediain.”
Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan. Satu-satunya liburan
saya ya di acara ini. Buat saya kompetisi ini liburan. Gimana enggak coba? Saya
dapat pergi ke Jakarta, tidur di hotel, kasurnya empuk, kalau saya tidur langsung
terbayang hal indah. Gak kaya di rumah. Saya ketika tidur langsung terbayang
cicilan. Tapi, gara-gara itu saya sering diprotes sama anak saya.
Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap hari
naik lift.”“Nak, kan Bapak di sana kerja.” “Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya
Jakarta banjir.” “Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.”
Anak saya itu sering protes karena dia itu ingin banget ke Jakarta, ingin tahu
Dufan. Kalau orang lain, anak yang lain, ingin tahu Dufan dibawa ke Dufan. Anak
saya ingin tahu Dufan dibawa ke warnet.
“Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.”
Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyak wahana di
Dufan itu, salah satunya rumah miring. Rumah miring, ini kalau mandor saya
tahu, dibongkar ini. Saya aja masang bata miring dimarahin. Ini orang dengan

24
sadar tanpa pengaruh alkohol ngebangun rumah miring. Ini anak proyek mana
yang bikin? Bikin malu komunitas. Saya Didi. Terima kasih.

Setelah membaca teks di atas, maka jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Pesan apa yang ingin disampaikan pengarang melalui teks di atas?
2. Tentukanlah struktur dari teks di atas ke dalam tabel di bawah ini!

struktur Isi Teks

Orientasi

Komplikasi

Evaluasi

25
Lampiran 3. Adwal Piket Harian Mahaiswa PLP SMAN 10 Kota Jambi

26
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan PLP SMA Negeri 10 Kota Jambi

Foto penyerahan mahasiswa PLP Foto bersama mahasiswa PLP UNJA


kepada SMA N 10 Kota Jambi oleh dengan DPL dan guru pamong
DPL

Kegiatan tegur, sapa, salam menyambut


Upacara bendera setiap hari senin
kedatangan para murid SMA Negeri 10
Kota Jambi

Pemberian nasihat kepada murid yang Piket KBM setiap hari rabu di ruang

27
terlambat datang ke sekolah majelis guru SMA Negeri 10 Kota Jambi

Kegiatan belajar mengajar di kelas Pemilihan ketua osis dan wakil ketua osis
SMA N 10 Kota Jambi periode 2022-2023

Mengawasi kegiatan yasinan di kelas


Praktik mengajar di kelas
setiap hari jum’at

Pelantikan ketua osis dan wakil ketua Kegiatan sosialiasi dari Polisi terkait
osis SMAN 10 Kota Jambi periode himbauan untuk menghindari narkoba
2022-2023

28
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di
Foto bersama anggota Paskibra SMA N
SMA N 10 Kota Jambi
10 Kota Jambi

Rapat projek untuk kelas X bersama para


Foto bersama mahasiswa PLP UNJA
guru SMA Negeri 10 Kota Jambi
pada peingatan hari Sumpah Pemuda

Mengawasi siswa kelas X dalam


Mengawasi siswa kelas X dalam projek
pembuatan poster projek
pembuatan eco paving block

29
Proses pengecatan eco paving block Diskusi bersama guru pamong di Lab
oleh siswa kelas X Biologi

Foto bersama guru pamong


Foto mahasiswa PLP bahasa Indonesia
bersama siswa

Pelepasan secara simbolis mahasiswa Foto bersama DPL dan guru pamong pada
PLP UNJA dari sekolah kepada DPL acara pelepasan mahasiswa PLP UNJA

30
Lampiran 3. Lampiran Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ghea Reiva Igusmi Putri Lahir di Jambi, 29 Agustus


2001. Merupakan salah satu mahasiswi di Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra. Mulai menempuh
pendidikan pada usia 6 Tahun di SD Negeri 76/IX
Mendalo Darat, melanjutkan sekolah lanjutan di SMP
Negeri 7 Muaro Jambi dan SMA Negeri 11 Muaro
Jambi, dan kini sedang menempuh pendidikan Strata 1
(semester 7) Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 10 Kota Jambi pada
taggal 29 Septermber 2022 sampai dengan 29 November 2022.

31

Anda mungkin juga menyukai