Oleh:
Nama : Ika Puspitasari
NIM : 17110046
DPL : Dr. Masnuatul Hawa, M.Pd
i
ii
KATA PENGANTAR
iii
yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra
Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Bojonegoro.
Dalam penyusunan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penulis
merasa mendapat banyak bantuan, petunjuk, dan saran dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua PPLP-PT IKIP PGRI Bojonegoro Cahyo Hasanudin, M.Pd yang telah
memberikan kesempatan sehingga PPL ini dapat terlaksana dengan baik.
2. Dosen DPL yang telah Dr. Masnuatul Hawa, Mp.Pd
3. Kedua orang tua saya Bapak Sagino dan Sumardiyah yang selalu mendoakan,
memberikan kasih sayang, perhatian, nasehat, dan dukungan moral.
4. Keluarga saya terutama Adik Jovan Adimas Saputra, tak lupa kekasih hati
saya Moh. Wahyu Romadhon yang selalu memberikan semangat, perhatian,
dan hiburan.
5. Teman-teman saya yang telah ikut membantu mempersiapkan segala
keperluan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu atas dukungan, partisipasi dan kerjasama yang telah
terjalin selama ini. Kami meyadari bahwa dalam seluruh rangkaian kegiatan PPL
dan penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga kegiatan PPL yang telah
kami laksanakan dan laporan ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.
Ika Puspitasari
17110046
iv
DAFTAR ISI
v
B. Pelaksanaan pembelajaran 6
C. Kendala yang dihadapi 10
D. Evaluasi dan refleksi pembelajaran 10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................12
A. Simpulan 12
B. Saran 13
LAMPIRAN........................................................................................................................14
1. Silabus 15
2. RPP 16
3.Form Penilaian Siswa 22
4.Logbook harian 23
5.Soal Essay 1
7.Dokumentasi Pelaksanaan PPL 7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus............................................................................................ 12
Lampiran 2. RPP................................................................................................. 14
Lampiran 3. Form penilaian siswa...................................................................... 19
Lampiran 4. Logbook harian............................................................................... 20
Lampiran 5. Soal Essay ...................................................................................... 23
Lampiran 6. Jawaban ......................................................................................... 23
Lampiran 7 Dokumentasi Pelaksanaan PPL ........................................................ 24
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Teks resensi pada hakikatnya merupakan artikel jurnalistik yang disusun
untuk kepentingan media massa sehingga dapat dibaca oleh semua kalangan.
Oleh karena itu,ragam bahasa yang digunakan dalam teks resensi berupa
ragam jurnalistik. Hal- hal yang diutamakan dalam dalam ragam jurnalistik,
adalah bersifat efektif, komunikatif, ringan , enak dibaca, dan menarik.
Menurut Kosasih (2012), berpendapat bahwa resensi suatu karangan yang berisi
penilaian terhadap suatu buku atau karya seni. Sedangkan menurut Isnatun &
Farida (2013), teks ulasan atau resensi adalah penilaian dari sebuah karya yang
diciptakan oleh orang lain. Kemudian menurut (Dalman, 2015) Resensi adalah
sikap menilai sebuah buku, baik itu kelebihannya maupun kekurangannya
baik buku berjenis fiksi maupun nonfiksi, penilaian tersebut dapat dilakukan
mulai dari bagian luar hingga dalam buku, seperti identitas buku dan isi buku.
2
berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut
ditujukan.
3
(Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: System) bukan
sistim, frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.
B. Sasaran
Sasaran dalam pembelajaran Bahasa Indonesia teks resensil adalah kelas
XI (sembilan) pada SMA Sederajat, semeseter genap tepatnya pada
Kompetensi Dasar (KD) 3.15 menganalisis kebahasaan resensi setidaknya
dua karya yang berbeda.
4
BAB II
KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Perencanaan pembelajaran
Setiap kegiatan pembelajaran harus dipersiapkan terlebih dahulu
dengan tujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan
sempurna oleh siswa. Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan
perumusan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran,
metode yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan
materi yang akan disajikan, cara menyampaikannya, persiapan alat atau
media yang digunakan. Perencanaan pembelajaran menjadikan guru
dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif. Adapun sebelum melakukan pengajaran
tenatang teks resensi perencanaan pembelajaran juga harus dibuat
terlebih dahulu. Perencanaan pembelajaran yang dimaksud yaitu berupa
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, metode,
media, dan alat evaluasi.
Silabus addalah hal utama yang harus dipersiapka sebelum
praktik mengajar. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Perangkat pembelajaran lainnya yang juga harus dipersiapkan
sebelum praktik mengajar tentang teks resensi adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah pegangan seorang guru
dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk
membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut. Rencana Pelaksanaan
5
Pembelajaran (RPP) berisi pengaturan yang berkenaan dengan perkiraan
atau proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, kemungkinan pelaksaan pembelajaran sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan
ataupun tidak karena proses pembelajaran bersifat situasional, apabila
perencanaan disusun secara matang maka proses dan hasil pembelajaran
tidak akan jauh dari perkiraan. Adapun dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) itu terdapat beberapa komponen yaitu identitas mata
pelajaran, alokasi waktu, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media
atau alat pembelajaran, sumber belajar, kegiatan pembelajaran
(pendahuluan, inti, dan penutup), dan penilaian pembelajaran. Begitu
juga dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang teks
resensi, hal-hal tersebut sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk
mempermudah pelaksanaan praktik mengajar.
Adapun media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
resensi adalah contoh tesks resensi. Selain media, metode yang
diguanakan dalam pembelajaran ini adalah Discovery Based Learning.
Metode ini merupakan metode yang dirancang untuk menemukan suatu
konsep atau prinsip.
B. Pelaksanaan pembelajaran
Praktek kegiatan dilaksanakan 1 kali dengan 1 RPP. Pembelajaran
di laksanakan pada hari seniin, 18 Januari 2021. Menggunakan metode
Discovery Based Learning dengan media conton Teks Resensi. Praktek
belajar pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas XI dengan KD 3.17
Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda. KD
4.17 Mengkonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek
atau novel yang sudah dibaca.
6
pembelajaran teks resensi dengan penerapan metode Discovery Base
Learning.
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Membuka dengan salam dilanjutkan berdoa,peserta didik
merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
b. Mengkondisikan Peserta didik dengan suasana menyenangkan
agar Peserta didik siap mengikuti pembelajaran
c. Apersepsi dengan cara diskusi kompetensi mengaitkan
pengetahun siswa mengenai informasi, tujuan dan esensi yang
didapat diluar pembelajaran atau keterkaitan materi yang telah
dipelajari sebelumnya (Peserta didik merespon pertanyaan
dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya dan
materi yang akan dipelajari resensi)
d. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif
tentang keterkaitan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan
e. kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Peserta didik menerima informasi dan menyimak penjelasan
metode pembelajaran yang akan dilalui dalam pembelajaran
resensi ini
2. Kegiatan Inti
Stimulation (pemberian rangsangan)
a. Peserta didik bersama kelompoknya mengamati contoh resensi
7
a. Peserta didik melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan
pembimbingan guru yang siap mengarahkan..
Verification (Pemeriksaan data)
8
d. Peserta didik berdialog interaktif tentang presentasi yang
dilakukan oleh kelompok dengan penguatan dari guru.
3. Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang dipelajari.
2 . Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada
3. Pertemuan berikutnya dari guru.
4. Memberi salam.
5. Menutup proses pembelajaran
9
Tabel 2.2 : Kegiatan Pembelajaran Resensi dengan Media
Contoh Teks Resensi
Sumber : Dokumentasi (2021)
10
Tabel 2.1 Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Temuan
Kompetensi
Materi Kelas (Kekuatan/Kel Kendala Solusi
Dasar
emahan)
BAB III
PENUTUP
11
A. Simpulan
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program
kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai calon
pendidik dan atau tenaga kependidikan. Program PPL ini merupakan
salah satu mata kuliah praktek yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
IKIP PGRI Bojonegoro untuk memberikan kesempatan agar dapat
mempraktikan berbagai macam teori yang mereka terima di bangku
perkuliahan. Pada saat perkuliahan, mahasiswa menerima/ menyerap
ilmu yang bersifat teoritis. Maka dari itu, mahasiswa berkesempatan
untuk mempraktikan ilmunya melalui kegiatan PPL ini.
12
unsur-unsur dan kebahasaan dalam contoh teks resensi yang
diberikan.
B. Saran
Metode pembelajaran ini perlu dikembangkan lebih jauh dan komplek
termasuk kecukupan sarana dan prasarana, agar tidak terjadi kesenjangan
atau bias terhadap hasil yang dicapai.
13
LAMPIRAN
14
1. Silabus
SILABUS MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI (Sebelas)
Kompetensi Inti :
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
15
NIDN 0706108701 NIM. 17110046
16
2. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA
A. Kompetensi Inti
17
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran
sintesis pedagoge genre, problem based learning, peserta didik dapat menentukan
persamaan dan perbedaan isi dan sistematika beberapa resensi, mengidentifikasi
kebahasaan resensi
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Topik : Resensi
Konsep
Unsur Kebahasaan
- Kebahasaan dalam resensi
Prinsip
- Unsur-unsur resensi
Prosedur
- Membuat resensi
18
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Discovery Based Learning
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan.
F. Media/Alat Bahan
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis
2. Bahan : contoh teks resensi
G. Sumber Belajar
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK Kelas XI, Kmenterian Pendidikan dan
kebudayaan, 2017 buku guru halaman 322
Internet
Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
(2 X 45 menit)
Indikator:
3.17.1 Mengidentifikasi kebahasaan resensi
1. Pendahuluan:
1. 1. Membuka dengan salam dilanjutkan berdoa,peserta didik10 menit
merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
19
dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya dan
materi yang akan dipelajari resensi)
2. INTI DISCOVERY
1. Stimulation (pemberian rangsangan)
1. 1. Peserta didik bersama kelompoknya mengamati contoh
resensi
20
dengan permainan sa
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Pengamatan dan tes tulis
2. Bentuk Penilaian : Uraian,
3. Instrumen Penilaian : Lembar observasi
21
Dr. Masnuatul Hawa, M.Pd. Ika Puspitasari
NIDN 0706108701 NIM. 17110046
22
3.Form Penilaian Siswa
1. Indah sulistyoningrum 85
e. 3. Lailatul Mukharomah 85
f. 4. Linawati 85
Keterangan:
1. Dapat menganalisis unsur dan kebahasaan teks resensi = 100
2. Tidak memenuhi unsur dan kebahasaan teks resensi = - 5 (dikurangi lima)
3. Tidak mengerjakan = 0
23
4.Logbook harian
Kompetensi Inti :
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
Temuan
Kompetensi
Materi Kelas (Kekuatan/Kel Kendala Solusi
Dasar
emahan)
24
pembelajaran. sedang 3.Mengajak komunikasi
berlangsung. siswa sehingga siswa
2. Siswa
akan merasa lebih
sangat aktif, 3.Siswa masih
diperhatikan.
kompak, dan kesulitan
merespon menganalisis
pembelajaran unsur-unsur dan
dengan baik strusktur
kebahasaan
dalam teks
resensi
25
5.Soal Essay
Contoh Resensi
Dalam Saksi Mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya yaitu bocah berusia
dua belas tahun berjulukan Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan
mengambil seting kota Surabaya di zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran
yang sangat apik, detail dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sendiri
bersama-sama merupakan kisah bersambung yang dimuat di Harian Kompas pada
rentang waktu 2 November 1997 sampai 2 April 1998.
Kisah berawal dikala Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng
Rumsari alias Bulik Rum tengah bercinta dengan Wiradad di sebuah bungker
perlindungan-belakangan gres diketahui oleh Kuntara jika Wiradad yaitu suami sah
dari Bulik Rum. “Pemandangan” yang luar biasa itu dan belum patut untuk disaksikan
1
oleh Kuntara menciptakan perasaan hatinya berkecamuk. Kuntara pun masygul dengan
apa yang dilakukan oleh Bulik Rum yang selama ini selalu dihormatinya. Namun ia
bisa mengerti jika ternyata Bulik Rum yang bagus ini menyembunyikan sejuta kisah
yang tak bakal disangka-sangka.
Bulik Rum yaitu “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-
harinya bekerja di pabrik karung Asko. Mau tidak mau Bulik Rum harus melayani
nafsu Ichiro Nishizumi kapan saja. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikah dengan
Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan
memboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad maupun ayah Bulik Rum sendiri tidak
bisa mencegah harapan Ichiro Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Tetapi Wiradad
tidak mau mengalah begitu saja dan segera menyusul Bulik Rum ke Surabaya.
Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum inilah terjadi sesuatu yang diluar
dugaan. Okada yang merupakan guru Kuntara di sekolah rakyat Mohan-gakko
berupaya untuk melampiaskan nafsunya kepada Bulik Rum, yang dengan tegas
menolak harapan Okada. Okada yang gelap mata ini segera menikamkan samurai
kecilnya sampai akibatnya Bulik Rum terbunuh di bungker perlindungan. Okada yang
selama ini sangat dihormati oleh Kuntara tenyata mempunyai watak tidak beda dengan
Tuan Ichiro Nishizawa, sama-sama doyan tidur dengan banyak sekali macam
perempuan.
Dari sinilah awal kisah “petualangan” Kuntara dalam mengungkap kasus terbunuhnya
Bulik Rum sampai upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradad
kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada.
Sejak kasus terbunuhnya Bulik Rum ini, keluarga Suryohartanan—tempat Kuntara dan
ibunya menetap--mulai terlibat dengan banyak sekali kejadian yang mengikutinya.
Kuntara yang tidak menginginkan keluarga ini terlibat dengan permasalahan yang
terjadi dengan sengaja menyembunyikannya.
Dengan segala “kecerdikan” ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupaya
menuntaskan kasus ini bersama dengan Wiradad.
Sangat jarang sekali novel-novel “serius” di Indonesia yang terbit dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir yang memakai tokoh utama seorang anak kecil, selain dari
2
novel Mencoba Tidak Menyerahnya Yudhistira ANM, mungkin hanya novel Ketika
Lampu Berwarna Merah karya cerpenis Hamsad Rangkuti. Adalah hal yang menarik
apabila membaca kisah sebuah novel “serius” dengan tokoh utama seorang anak kecil
lantaran ia mempunyai perspektif atau pandangan berbeda mengenai dunia dan segala
sesuatu yang terjadi, bila dibandingkan dengan orang dewasa. Kita bisa
membayangkan bagaimana seorang Kuntara yang gres berusia dua belas tahun
menanggapi banyak sekali insiden yang terjadi dengan diri, keluarga, dan lingkungan
sekitarnya pada masa penjajahan Jepang dan dengan “kepintarannya” ia mencoba
untuk memecahkan problem tersebut. Meski menarik tetap saja akan memunculkan
pertanyaan
bagaimana bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?
Keunggulan lain dari novel ini yaitu penggambaran suasana yang detail mengenai kota
Surabaya di tahun 1944 (zaman pendudukan Jepang), malah ada lampiran petanya
segala! Suasana kota Surabaya di zaman itu juga “direkam” dengan indah oleh Suparto
Brata. Kita bisa membayangkan bagaimanan keadaan kampung SS Pacarkeling yang
kala itu masih “berbau”
Hindia Belanda lantaran nama-nama jalannya masih memakai nama-nama Belanda.
Juga ihwal bungker-bungker pemberian yang dipakai untuk bersembunyi kala ada
serangan udara--kebetulan dikala itu tengah berkecamuk Perang Dunia II. Tidak
ketinggalan juga ihwal
stasiun kereta api Gubeng yang tersohor itu.
Sebagai arek Suroboyo yang tentunya mengenal seluk beluk kota Buaya ini, Suparto
Brata terang tidak mengalami kesulitan untuk melukiskan keadaan ini. Apalagi ia yaitu
penulis yang hidup dalam tiga zaman- -kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang dan
masa kemerdekaan.
Penggambaran suasana yang detail ini juga berkonsekuensi kepada kisah yang cukup
panjang meski tetap tanpa adanya maksud untuk bertele-tele. Novel ini juga diperkaya
dengan adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yang makin menghidupkan suasana
zaman pendudukan balatentara Jepang di Indonesia. Tetapi uniknya, tidak ada satupun
terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Makara bagi yang tidak mengerti bahasa
Jepang, menyerupai saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri. (Dodiek Adyttya Dwiwa
dalam Cybersastra.net)
3
6.Jawaban
1. Judul resensi
Setelah membaca novel yang sangat tebal ini, saya jadi teringat dengan novel Mencoba
Tidak Menyerah-nya Yudhistira A.N. Massardhie dan juga novel Ca Bau Kan-nya
Remy Sylado. Dalam novel Mencoba Tidak Menyerah, yang menjadi tokoh sentralnya
yaitu bocah laki-laki
berusia sepuluh tahun sedangkan dalam novel Ca Bau Kan yang telah diangkat ke
layar lebar, digambarkan bagaimana keadaan Jakarta Kota masa zaman penjajahan
Belanda dengan sangat detail. Lalu apa hubungannya dengan novel Saksi Mata karya
Suparto Brata ini?
Dalam Saksi Mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya yaitu bocah berusia
dua belas tahun berjulukan Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan
mengambil seting kota Surabaya di zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran
yang sangat apik, detail dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sendiri
bersama-sama merupakan kisah bersambung yang dimuat di Harian Kompas pada
rentang waktu 2 November 1997 sampai 2 April 1998.
4. Inti/isi resensi
4
Kisah berawal dikala Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng
Rumsari alias Bulik Rum tengah bercinta dengan Wiradad di sebuah bungker
perlindungan-belakangan gres diketahui oleh Kuntara jika Wiradad yaitu suami sah
dari Bulik Rum. “Pemandangan” yang luar biasa itu dan belum patut untuk disaksikan
oleh Kuntara menciptakan perasaan hatinya berkecamuk. Kuntara pun masygul dengan
apa yang dilakukan oleh Bulik Rum yang selama ini selalu dihormatinya. Namun ia
bisa mengerti jika ternyata Bulik Rum yang bagus ini menyembunyikan sejuta kisah
yang tak bakal disangka-sangka.
Bulik Rum yaitu “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-
harinya bekerja di pabrik karung Asko. Mau tidak mau Bulik Rum harus melayani
nafsu Ichiro Nishizumi kapan saja. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikah dengan
Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan
memboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad maupun ayah Bulik Rum sendiri tidak
bisa mencegah harapan Ichiro Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Tetapi Wiradad
tidak mau mengalah begitu saja dan segera menyusul Bulik Rum ke Surabaya.
Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum inilah terjadi sesuatu yang diluar
dugaan. Okada yang merupakan guru Kuntara di sekolah rakyat Mohan-gakko
berupaya untuk melampiaskan nafsunya kepada Bulik Rum, yang dengan tegas
menolak harapan Okada. Okada yang gelap mata ini segera menikamkan samurai
kecilnya sampai akibatnya Bulik Rum terbunuh di bungker perlindungan. Okada yang
selama ini sangat dihormati oleh Kuntara tenyata mempunyai watak tidak beda dengan
Tuan Ichiro Nishizawa, sama-sama doyan tidur dengan banyak sekali macam
perempuan.
Dari sinilah awal kisah “petualangan” Kuntara dalam mengungkap kasus terbunuhnya
Bulik Rum sampai upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradad
kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada.
Sejak kasus terbunuhnya Bulik Rum ini, keluarga Suryohartanan—tempat Kuntara dan
ibunya menetap--mulai terlibat dengan banyak sekali kejadian yang mengikutinya.
Kuntara yang tidak menginginkan keluarga ini terlibat dengan permasalahan yang
terjadi dengan sengaja menyembunyikannya.
5
Dengan segala “kecerdikan” ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupaya
menuntaskan kasus ini bersama dengan Wiradad.
5. Keunggulanbuku
novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan jepang di indonesia. salah
stu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca.
6. Kekurangan buku
Tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Bagi yang tidak
mengerti bahasa Jepang, menyerupai saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri. novel ini
tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. lebih cocok untuk
dewasa.
7. Penutup
Novel ini juga diperkaya dengan adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yang makin
menghidupkan suasana zaman pendudukan balatentara Jepang di Indonesia. Tetapi
uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Makara bagi
yang tidak mengerti bahasa Jepang, menyerupai saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri.
6
7.Dokumentasi Pelaksanaan PPL
7
DAFTAR PUSTAKA
Isnatun, S., & Farida, U. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia. Bogor: Yudistira.