Anda di halaman 1dari 18

Prasangka

Kelompok 5
Anggota

Fatimah Azzahrah Astri Agustina Dinah Nurhaliyah

Giscka Febri Saldy M. Alfi Naufal D Nur Ersya Ananda Amelia Putri
Pengertian Prasangka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prasangka dapat
didefinisikan sebagai pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai
sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri pendapat
atau perasaan yang buruk terhadap ras tertentu tanpa pengetahuan atau
alasan yang cukup.
Jenis-Jenis Prasangka
Prasangka kognitif
Yaitu prasangka yang bertumpu
pada apa yang dianggap benar

Prasangka afektif
Yaitu prasangka yang menitik beratkan pada apa
yang disukai dan apa yang tidak disukai

Prasangka konatif
Yaitu prasangka yang merujuk pada bagaimana
kecenderungan seseorang dalam bertindak
Contoh-Contoh
Prasangka
Konflik langsung antar
___kelompok
_______
Perselisian antara imigran dengan masyarakat setempat
seperti konflik antara imigran rohingy dengan warga aceh.
Hal ini terjadi masyarakat setempat memiliki prasangka
terhadap imigran bahwa mereka lebih mampu dapat
survive tanpa harus menetap di wilayahnya. Oleh sebab itu
membuat warga setempat timbul rasa kebencian terhadap
para imigran.
Pengalaman awal
Seorang anak kecil melihat orang tuanya memanggil
rekannya yang tergolong etnis tionghoa dengan
melontarkan kata – kata rasisme seperti sebutan “
sipit”, maka anak kecil tersebut menyakini
pandangan negatif orang tuanya terhadap etnis
tionghoa tersebut.
Kategori sosial
____________________
Prasangka dalam psikologi sosial yang berupa
kategori sosial ini akan mempersepsikan kelompok
dirinya lebih superior dari pada kelompok lainnya
yang menjadi pesaingnnya
Stereotip
Pandangan ini memperlihatkan menilai seseorang
bukan dari kepribadian orang tersebut tetapi hanya
berdasarkan stereotype. Reaksi ini akan membuat
kesimpulan implisit yang dapat mengubah arti
informasi tersebut. Ketika stereotip mulai terbentuk
maka ini akan membangun persepsi negatif terhadap
orang lain.
Status sosial
_ _____________
Orang yang merasa dirinya kaya akan jarang
bergabung dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti
lingkungan RT. Hal ini akan berdampak buruk bagi
orang tersebut karena dinilai orang tersebut kikir
dan sombong.
Deprivasi relatif
Ada individu yang rasa percaya dirinya kurang, dia
akan marah atau tidak suka bila dibandingkan
dengan orang yang lebih rupawan. Hal tersebut akan
membawa pengaruh negatif bagi individu tersebut
berupa rasa prasangka dari individu tersebut bahwa
dia tidak disukai banyak orang
Frustasi agresi
_ _____________
Kondisi ini tercipta atas terjadinya kegagalan
mencapai cita – cita atau tujuan. Frustasi agresi ini
menimbulkan prasangka berupa penilaian orang
tersebut kepada orang lain yang tidak mendukung
dirinya
Belajar sosial
Ada orang pengemis, maka orang tersebut
berprasangka bahwa semua pengemis malas dan
tidak perlu dikasihani.
Dampak dari Prasangka

Positif Negatif
Positif
 Hubungan sesama makhluk sosial lebih harmonis.

 Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain.

 Senantiasa dicintai oleh sesama, karena orang lain tidak pernah


dirugikan oleh dirinya.

 Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama


manusia.

 Menjauhkan seseorang dari perbuatan keluh kesah, iri, dengki,


memfitnah, mengadu domba, dendam dan menggunjing.
Negatif
 Hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang.
 Membuat permusuhan.
 Jiwamu akan merasa kesepian.
 Di matamu semua orang terlihat sama, bak musuh dalam selimut.
Solusi Mengurangi
Terjadinya Prasangka
 Dengan selalu berpikiran positif dan mengurangi berpikiran negatif
 Berbaik sangka kepada orang lain sebab tidak semua orang akan berbuat jahat
 Berusaha untuk percaya dengan orang lain
 Memahami pengaruh buruknya dari berprasangka dalam berinteraksi, sebab ha itu akan merugikan diri
kita sendiri
 Senantiasa menerapkan sikap baik kepada setiap orang yang kita temui
Kesimpulan
Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui
fakta yang relevan mengenai objeknya. Prasangka adalah
masalah umum untuk seluruh umat manusia. Serta prasangka
sosial dapat menjadikan seseorang atau kelompok tertentu tidak
mau bergabung atau bersosialisasi dengan kelompok lain.
Apabila kondisi tersebut terdapat dalam organisasi akan
mengganggu kerjasama yang baik sehingga upaya pencapaian
tujuan organisasi kurang dapat terealisasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai