Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR

Pertama, tentukan dahulu konsep utama/konsep besar rancangan


yang akan kita lakukan didalam tapak.
PROGRAM AKTIVITAS

Setelah proses analisis selesai, kerjakan program aktivitas yang akan di rancang dalam
tapak(contoh diatas). Dari program aktivitas tersebut otomatis akan keluar program ruang yang
dibutuhkan dalam tapak. Contohnya aktivitas gardening akan memunculkan area kebun atau
urban farming. Aktivitas fishing akan membutuhkan area kolam kolam yang bisa berfungsi
untuk memancing, naik kapal, dll. Aktivitas konser akan memunculkan amphitheater.
Selanjutnya dapat dibuat skenario aktivitas seperti contoh diatas. Yaitu membagi
aktivitas apakah bisa dilakukan saat siang atau malam saja. Atau bhanya bisa dilakukan
saat hari kerja atau weekend. Dengan demikian kita akan mengtahui area-area mana
yang lebih dekat aksesnya dengan entrance
PROGRAM RUANG
Setelah mengetahui list-list
program ruang yang akan
dirancang dalam tapak,
selanjutnya buat tabel
program ruang seperti
dibawah ini. Tabel paling
minimum memuat nama
ruang, kapasitas (berapa
orang yang bisa masuk
kedalam ruang), luas
persatuan (standar luas ruang
per orang yang kita cek di
data arsitek) dan terakhir luas
total (perkalian dari kapasitas
dengan luas persatuan).
Contohnya kita akan
membuat are duduk-duduk,
maka dicari berapa standar
kebutuhan ruang duduk di
data arsitek atau sumber
lainnya. Setelah itu hitung
luas total akhirnya berapa
(luasannya sesuai atau tidak
dengan tapak kita)
Saat merencanakan program ruang, jangan lupa untuk
menambahkan kebutuhan sirkulasi. Pada lanskap, standar
umumnya kurang lebih 10% dari luas tapak.
KONSEP HUBUNGAN RUANG

Matrix Hubungan Ruang

Setelah program ruang dibuat, selanjutnya buatlah matrix


hubungan ruang seperti diatas. Tujuannya adalah agar kita tahu
mana ruang-ruang yang harus didekatkan dan mana yang
dijauhkan, sehingga memudahkan kita ketika merancang konsep
zonasi
Bubble Diagram

Bubble diagram ini sama fungsinya dengan matrix hubungan ruang


di slide sebelumnya. Tujuannya adalah menunjukkan mana ruang-
ruang yang perlu didekatkan mana yang dijauhkan. Silahkan dipilih
apakah menggunakan matrix atau bubble diagram (sesuaikan
dengan preferensi masing-masing)
KONSEP ZONASI
Zoning Horizontal

Setelah selesai membuat program hubungan


ruang, masuk ke konsep zonasi. Konsep
zonasi terdiri atas 2 yaitu zonasi horizontal
dan zonasi vertikal. Zonasi horizontal adalah
zonasi yang ada dilantai dasar. Lihat contoh
diatas.
Zoning Vertical

Zonasi vertikal adalah zonasi ruang yang ke


atas. Dalam lanskap conothnya kita mau
membuat sky walk (seperti gambar diatas)
maka itu termasuk dalam konsep zonasi
vertikal.
KONSEP AKSESIBILITAS DAN SIRKULASI

Pedestrian Primer/Sekunder Vehicular

Selanjutnya membuat konsep aksesibilitas dan sirkulasi. Yaitu merencanakan dimana letak jalan
masuk/jalan keluar. Pola sirkulasi kendaraan, pola sirkulasi pejalan kaki, pola pengguna sepeda, pola
sirkulasi servis (contohnya kita mendesain restoran dalam taman, maka harus direncanakan
bagaimana sirkulasi truk-truk yang membawa bahan makanan atau sampah agar tidak menganggu
pengunjung).
KONSEP RUANG TRANSISI
Konsep ruang transisi maksudnya adalah kita
merencanakan titik titik tempat
beristirahat/tempat duduk bagi pengunjung.
Hal ini terutama dilakukan pada area area
besar. Bisa dilihat dari gambar disamping.
Area biru adalah ruang transisi yang akan
direncanakan (langsung kelihatan posisi dan
besarannya). Besar-kecil nya area biru
tersebut menunjukkan besar-kecil area ruang
transisi tersebut.
KONSEP GREEN AND BLUE

Selanjutnya adalah konsep biru-hijau.


Konsep biru maksudnya adalah dimana
area air seperti kolam, sungai dll akan
kita gambar dalam tapak. Area hijau
adalah dimana area taman kita
letakkan dan langsung direncanakan
vegetasi apa saja yang akan ditanam
dia area tersebut. Pengelompokan
vegetasi bisa terdiri dari vegetasi
pohon, perdu, vegetasi air, vegetasi
urban farming dll.
KONSEP BENTUK

Konsep bentuk seperti


disamping bisa diterapkan ke
desain gazebo, tempat duduk
atau bahkan pola denah.
Proses perancangan bentuk, yang awalnya terdiri dari 3 massa persegi
kemudian digubah sehingga menjadi bentuk final (gambar terakhir)
KONSEP MATERIAL
Perhatikan bagaimana beda material akan mempengaruhi beda
penggambaran dalam denah/siteplan.
KONSEP TECHNOLOGY/MAINTENANCE
Setelah konsep konsep diatas
dilakukan. Maka gabungkan
konsep konsep tersebut
kedalam konsep siteplan seperti
gambar disamping. Biasakan
membuat beberapa alternatif
desain berdasarkan konsep-
konsep yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai