Jakarta Selatan, sekaligus sebagai pengguna aktif Kartu ATM BCA, sejak
Permai Jalan Bumi Pratama VIII Blok GG Nomor 5 Kramatjati Jakarta, yang
b. PT. Bank Central Asia, Tbk, berkedudukan di Jalan MH. Thamrin Nomor 1
Menara BCA Grand Indonesia Jakarta Pusat, yang dalam hal ini diwakili oleh
Herawati Nilam dan Filisa Konifianti, selaku Adviser dan Senior Officer
Group Hukum PT. Bank Central Asia, Tbk, yang memberikan kuasa kepada
Februari 1999;
2. Pada tanggal 13 Agustus 2012 tepatnya siang hari Kemala Atmojo bermaksud
mengambil uang di ATM BCA Tamini Square, yang terdapat 5 (lima) ATM
Tamini Square 1 Nomor 5543 pada jejeran nomor 2 (dua), tetapi setelah
Kemala Atmojo memasukkan kartu ATM dan pin, di layar ATM tertulis
“Maaf ATM Tidak Bisa Melayani Permintaan Anda”, maka Kemala Atmojo
Square 2 Nomor 5544 pada jejeran nomor 1 (satu), Kemala Atmojo berhasil
melakukan penarikan uang sebesar Rp.1.250.000 (satu juta dua ratus lima
puluh ribu rupiah), transaksi tersebut tercermin dalam record detail pada buku
pada rekening Kemala Atmojo sebesar Rp.1.250.000 (satu juta dua ratus lima
transaksi yang pertama gagal tetapi uang keluar, padahal Kemala Atmojo tidak
7. Pada tanggal 1 September 2012 Kemala Atmojo menerima surat dari PT. Bank
Central Wisma Asia (Halo BCA) tertanggal 23 Agustus 2012 (padahal pada
kali transaksi yakni 2 (dua) kali cek saldo dan 2 (dua) kali penarikan tunai
yaitu :
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan keterangan transaksi reverse,
cek saldo pada tanggal 13 Agustus 2012 jam 12:36:35 dengan keterangan
berhasil;
Rp.1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan
keterangan berhasil;
cek saldo pada tanggal 13 Agustus 2012 jam 16:24:40 dengan keterangan
berhasil.
Dalam surat tersebut PT. Bank Central Wisma Asia (Halo BCA)
pertama, uang keluar dari mesin ATM, tetapi untuk transaksi tersebut
Untuk itu PT.Bank Central Asia melakukan koreksi debet atas transaksi
tersebut pada tanggal 23 Agustus 2012 sebesar Rp.1.250.000 (satu juta dua
atas jawaban tertulis PT. Bank Central Asia, dalam surat tersebut Kemala
9. Pada 11 September 2012 Kemala Atmojo menerima telepon dari Petugas Halo
10. Setelah menerima telefon, Kemala Atmojo membuat surat kedua tertanggal 11
September 2012 yang menyatakan siap untuk melihat rekaman CCTV dan
11. Tanggal 12 September 2012 Kemala Atmojo datang ke kantor Halo BCA dan
Atmojo di ATM versi petugas BCA adalah transaksi pertama berhasil ada
uang dan stroke keluar, dan Kemala Atmojo mengambilnya. Pertama mesin
ATM Kemala Atmojo melakukan transksi adalah nomor 5543, tetapi rekaman
gambar tersebut terlihat ATM berjalan normal, ada uang keluar ada
12. Kemala Atmojo merasa tidak puas dengan hanya melihat satu adegan
menurut Kemala Atmojo adalah yang pertama yang sebenarnya (meski versi
BCA menjadi transaksi kedua). Keinginan Kemala Atmojo tidak bisa
dikabulkan pada saat itu dikarenakan memerlukan proses dan akan dikabari;
13. Sore hari setelah sampai di rumah, Kemala Atmojo mendapat telepon dari Fira
Petugas BCA yang mengatakan kedua rekaman sudah siap. Kemala Atmojo
mengambil uang ?” kata petugas BCA “benar”. Kemala Atmojo tidak tahu dan
tidak mengambil uang merasa di fitnah dan terhina atas tuduhan tersebut;
14. Kemala Atmojo merasa rekaman tersebut ada yang salah dan meminta izin
15. Beberapa hari kemudian, Fira mengabari Kemala Atmojo bahwa copy
16. 19 September 2019 Kemala Atmojo mengambil copy rekaman CCTV di BCA
kejanggalan, diantaranya :
berjalan normal, uang dan stroke keluar, dan BCA menempelkan stroke
2. Kedua, kalau benar ATM berjalan normal dan transaksi berhasil, untuk apa
uang berikutnya? ATM 1 dan ATM 2 berisi pecahan yang sama Rp.50.000
terlihat jelas Kemala Atmojo tidak menenteng tas dan terlihat selama
Urutan gambar dan nomor ATM dalam CCTV tidak sesuai dengan apa
Nomor 5543;
dalam CCTV);
Selain itu berdasarkan bukti CCTV menurut versi PT. Bank Central
18. Pada tanggal 24 September 2012 Kemala Atmojo melaporkan masalah ini
dan diterima oleh Saudari Lya. Menurut Kemala Atmojo satu minggu
cukup bagi BCA untuk menganalisa ulang dan menjawab keluhan yakni
bahwa keluhan sudah diteruskan ke Halo BCA dan Halo BCA akan
20. Pada tanggal 1 Oktober 2012 Kemala Atmojo menghubungi Halo BCA
dan berbicara dengan Fira (contact person Halo BCA). Fira tetap
tidak sesuai dengan fakta, karena dalam kenyataanya Kemala Atmojo pada
tanggal 13 Agustus 2012, hanya satu kali transaksi yang berhasil sebesar
Rp.1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu) bukan dua kali transaksi.
Sehingga pendebetan tanggal 23 Agustus 2012 tidak benar dan tidak sah;
22. Atas peringatan kuasa hukum Kemala Atmojo, dengan surat Nomor
23. Jawaban BCA dalam suratnya tertanggal 12 Oktober 2012, BCA berusaha
24. Berdasarkan surat jawaban BCA telah 2 (dua) kali mendebet rekening
Kemala Atmojo, yakni 1 (satu) kali pada 13 Agustus 2012 dan 1 (satu) kali
2012);
25. Jika benar Kemala Atmojo melakukan 2 (dua) kali transaksi yang berhasil
pada 13 Agustus 2012 sesuai rekaman CCTV, kenapa BCA baru mendebet
26. Berdasarkan fakta/data buku tabungan dana yang ada di rekening Kemala
ratus ribu tiga puluh delapan empat ratus delapan belas koma empat puluh
empat ratus delapan belas koma empat puluh tujuh rupiah),sehingga saldo
kedua;
27. Perbuatan PT. Bank Central Asia selaku Bank tidak melakukan pelayanan
nasabah;
28. Satu bulan sebelum masalah pendebetan tersebut, tepatnya 5 Juli 2012
sembilan ratus enam puluh satu rupiah) dengan alasan koreksi atas nama
Rp.20.953.961,00 (dua puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu
sembilan ratus enam puluh satu rupiah) kepada Halo BCA maupun ke
29. Atas tindakan BCA yang melakukan pendebetan secara tidak sah pada
sebesar Rp.8.750.000 (delapan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah);
Melawan Hukum;
3. Menghukum PT. Bank Central Asia untuk membayar ganti rugi secara
Rp.1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan berupa
timbul dalam perkara sebesar Rp 516.000 (lima ratus enam belas ribu
rupiah).
31. Dalam putusan tingkat banding oleh Pengadilan Tinggi pada hari Senin
255/PDT/2014/PT.DKI, mengadili:
banding.
32. Dalam putusan kasasi oleh Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 27
Para Pihak
1. PT. Bank Central Asia
2. Kemala Atmojo
Permasalahan
Pendebitan secara dua kali yang dilakukan oleh PT. Bank Central Asia pada rekening
nasabahnya yang bernama Kemala Atmojo, terjadi pada 10 (sepuluh) hari setelah
Kemala Atmojo melakukan transaksi penarikan uang pada ATM BCA Tamini Square,
dimana pada transaksi yang pertama gagal dilakukan oleh Kemala Atmojo dikarenakan
kesalahan pada ATM BCA Tamini Square 1 Nomor 5543, sedangkan transaksi yang
kedua berhasil melalui ATM BCA Tamini Square 2 Nomor 5544.
Ringkasan Kasus
1. PT.Bank Central Asia adalah bank swasta terbesar di Indonesia, yang didirikan
pada 21 Februari 1957.
2. Kemala Atmojo adalah nasabah BCA Cabang Menara Karya, Kuningan, Jakarta
Selatan, sejak 12 Februari 1999, dan juga sebagai pengguna aktif Kartu ATM BCA
selama 13 tahun.
3. Tanggal 13 Agustus 2012 Kemala Atmojo melakukan transaksi penarikan uang
tunai pada ATM BCA Tamini Square 1 Nomor 5543 tetapi setelah memasukkan
kartu ATM dan pin, di layar ATM tertulis “Maaf ATM Tidak Bisa Melayani
Permintaan Anda”, maka Kemala Atmojo membatalkan transaksi dan berpindah
pada ATM BCA Tamini Square 2 Nomor 5544, dan berhasil melakukan penarikan
uang sebesar Rp.1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) transaksi
tersebut tercermin dalam record detail pada buku tabungan Kemala Atmojo.
4. Sepuluh hari kemudian,tepatnya pada tanggal 23 Agustus 2012 terjadi pendebitan
pada rekening Kemala Atmojo sebesar Rp 1.250.000 (satu juta dua ratus lima
puluh ribu rupiah).
5. Tanggal 23 atau 24 Agustus 2012 Kemala Atmojo menghubungi Halo BCA dan
BCA Kuningan, dan mereka mengakui bahwa transaksi pertama Kemala Atmojo
gagal, tetapi Halo BCA mengatakan bahwa uang keluar dari mesin ATM.
6. 12 September 2012 Kemala Atmojo datang ke kantor Halo BCA untuk melihat
rekaman CCTV transaksi Kemala Atmojo versi petugas BCA, tetapi Kemala
Atmojo tidak puas dan 19 September 2012 Kemala Atmojo mengambil copy
rekaman CCTV di BCA Kramat Jati, setelah melihat rekaman tersebut Kemala
Atmojo menemukan beberapa kejanggalan.
7. 24 September 2012 Kemala Atmojo melaporkan masalah ini ke BCA Kuningan,
sampai 28 September 2012 Kemala Atmojo belum mendapatkan jawaban dari
BCA Kuningan.
8. 12 Oktober 2012 kuasa hukum Kemala Atmojo mengirimkan somasi dengan
Nomor 468/GHK/2012. Jawaban BCA atas somasi tersebut, BCA berusaha
mengaburkan nomor mesin ATM.
9. Pendebitan secara dua kali pada rekening Kemala Atmojo yang dilakukan oleh
PT.Bank Central Asia menimbulkan kerugian Materil sebesar Rp 1.250.000 (satu
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), maupun kerugian Immateril sebesar Rp
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) pada Kemala Atmojo.
10. Dalam Putusan Nomor 531/PDT.G/2012/PN.JKT.PST Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat telah menyatakan PT.Bank Central Asia telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum.
A. PEMBAHAS